Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EVALUASI HASIL BELAJAR


(Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bidan Pendidik)

Oleh:
Kelompok 4

DEWI ARISANTI KADIR 201302011


ITA MUSNIATI 201302010
SUMARNI 201302115

JURUSAN D4 BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam senantias kami panjatkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing Andi Elis, S.ST.,
M.Kes, teman-teman, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan dan
menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.

Makassar, 27 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II Pembahasan................................................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi...................................................................................................3
B. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar ..................................................................................4
C. Ciri-ciri Hasil Evaluasi Belajar................................................................................ 5
D. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar..................................................................................6
E. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar................................................................................7
F. Prinsip Evaluasi.........................................................................................................8
G. Sasaran Evaluasi........................................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, pendidikan dijadikan ujung tombak kemajuan suatu negara. Pendidikan

dipandang mampu jadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang ada. Sejauh ini,

pendidikan di negara kita masih semrawut, terutama soal pengaturan kurikulum. Kritik

terhadap kurikulum kita saat ini ialah kurang tepatnya kurikulum dengan mata pelajaran yang

terlalu banyak, dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan. Dan yang paling

parah pada setiap sistem pendidikan kita yaitu kurangnya evaluasi yang efektif.

Untuk mengetahui proses pendidikan telah berjalan sesuai program, serta telah

mencapai tujuan secara efisien dan efektif, atau proses pendidikan tersebut tidak berjalan

sesuai program dan tidak mencapai tujuan yang diharapkan, maka untuk mengetahui hal

tersebut diperlukan kegiatan yang disebut evaluasi. Evaluasi adalah pengambilan keputusan

berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria yang merupakan kegiatan

berkesinambungan.

Evaluasi bukan lagi merupakan hal yang asing dalam kehidupan masa sekarang,

apalagi dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi mempunyai padanan kata dalam bahasa

Indonesia, yaitu penilaian. Salah satu cara untuk memperbaiki proses pendidikan yang paling

efektif ialah dengan mengadakan evaluasi tes hasil belajar. Hasil tes itu diolah sedemikian

rupa sehingga dari hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari

proses belajar-mengajar itu yang masih lemah.

Evaluasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses pendidikan karena bisa

memberikan informasi tentang keberhasilan atau tidaknya dalam mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Evaluasi sangat diperlukan dalam pendidikan formal, dalam hal ini sekolah.

Khususnya evaluasi mengenai hasil belajar. Hal ini dimaksudkan untuk melihat tingkat

kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mengikuti serangkaian proses belajar.

1
2

Sekarang ini banyak orang yang melakukan kegiatan evaluasi, tetapi tidak mempunyai

pemahaman terhadap istilah evaluasi tersebut. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah

dalam proses pendidikan pada umumnya, dan proses pembelajaran pada khususnya. Karena

aktivitas evaluasi tidak mempunyai syarat evaluasi sebagai suatu konsep pendidikan, dan

banyak aktivitas evaluasi yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.

Oleh karena itu guru atau calon guru harus dibekali bagaimana cara mengevaluasi

pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karena evaluasi

bukan hanya suatu proses untuk mengklasifikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam

belajar, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan fungsi evaluasi hasil belajar?

2. Apasaja sasaran evaluasi hasil belajar?

3. Bagaimana prosedur evaluasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui fungsi evaluasi hasil belajar.

2. Mengetahui sasaran evaluasi hasil belajar.

3. Mengetahui prosedur evaluasi hasil belajar.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi

Dilihat dari segi bahasa, evaluasi berasal dari kata Bahasa Inggris; evaluation. Sedang

dalam Bahasa Arab; al-Tqdir, dan dalam Bahasa Indonesia; penilaian (KBBI), yang akar

katanya adalah value (inggris), al-Qimah (arab), nilai (Indonesia). (Anas 2011) Sementara

pendidikan merupakan sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen yang

bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan.

Adapun dari menurut istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan

Gerald W. Brown (1977) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu. Ralp Tyler (1950) berpendapat bahwa evaluasi pendidikan merupakan

sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian

mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa

sebabnya.

Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen (1961) (dalam Iskandar, 2011),

menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu berhubungan dengan

pengukuran. Dalam beberapa hal evaluasi lebih luas, karena dalam evaluasi juga termasuk

penilaian formal dan penilaian intuitif mengenai kemajuan peserta didik. Evaluasi juga

mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil

pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan evaluasi.

Berdasarkan Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik

adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik

dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses

pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta

3
4

didik, ulangan, penugasan, tes praktek, proyek, dan portofolio yang disesuaikan dengan

karakteristik kompetensi.

Dari beberapa definisi ahli diatas dapat disimpulkan pengertian evaluasi sebagai

kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah

tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat

efisiensi pelaksanaannya.

B. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar

seperti yang sebelumnya sudah dibahas, fungsi dari evaluasi pembelajaran adalah

melihat apakah ilmu pembelajaran yang diberikan telah mengubah si murid. Dalam hal ini

evaluasi bisa mengukur secara pasti seberapa besar murid tersebut menguasai materi. Dari

sini Anda dapat melihat apakah ada hal – hal lain yang bisa dilakukan untuk mendukungnya

secara maksimal.

Fungsi ini penting untuk membuat pembelajaran bisa menjadi proses yang

berkelanjutan. Jika si murid belum menguasai penuh, pelajaran yang belum jelas bisa

diberikan. Jika sudah dikuasai, si murid siap untuk menghadapi bahasan yang lebih kompleks.

Secara umum, fungsi evaluasi bisa dibagi menjadi:

1. Evaluasi selektif. Evaluasi ini biasanya digunakan untuk menjaring siswa dengan

tujuan seleksi. Sebagai contoh, evaluasi tes untuk melihat apakah si siswa siap naik

kelas.

2. Evaluasi diagnostik. Evaluasi yang satu ini lebih menempatkan diri pada pengukur

tertentu. Sebagai contoh penempatan nilai dalam evaluasi untuk mengukur

kemampuan anak.

3. Evaluasi keberhasilan. Evaluasi bisa menjadi alat ukur yang melihat tingkat

keberhasilan seseorang dalam dunia pendidikan. Contoh, orang yang lulus evaluasi

sarjana tentu statusnya lebih sukses daripada orang yang hanya lulus evaluasi SD.
5

Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:

1. Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik

dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama

proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.

Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan

pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang

dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya.

2. Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada

KD tertentu, akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di

satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk

menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan

seorang peserta didik.

C. Ciri-ciri Evaluasi

Terdapat lima ciri evaluasi hasil belajar:

Pertama dimana evaluasi yang dilakukan adalah secara tidak langsung. Ketika

pendidik ingin mengetahui orang itu pandai atau tidak, maka yang dinilai adalah berdasarkan

indikatornya. Disini juga dijelaskan bahwa Carl Witherington menjelaskan ada 6 indikator

yang bisa dijadikan tolak ukur orang tersebut pandai atau tidak:

a. kemampuan bekerja dengan angka atau bilangan,

b. penggunaan bahasa dengan baik dan benar,

c. kemampuan menangkap sesuatu yang baru, ketika cepat mengikuti

pembicaraan seseorang,

d. kemampuan mengingat sesuatu,

e. kemampuan memahami hubungan antar gejala,

f. kemampuan berpikir abstark.


6

Kemudian untuk ciri yang kedua, menilai keberhasilan peserta didik biasanya

menggunakan penilaian kuantitatif atau simbol-simbol angka, lalu angka tersebut dianalisis

dengan metode statistik dan diberikan hasil secara kualitatif. Kemudian untuk ciri ketiga

kegiatan evaluasi menggunakan satuan-satuan tetap berdasarkan teori setiap populasi peserta

didik bersifat heterogen. Untuk ciri yang keempat dijelaskan bahwa hasil-hasil evaluasi pada

peserta didik umumnya tidak selalu terdapat kesamaan karena peserta didik merupakan

makhluk hidup yang sewaktu-waktu dapat berubah tergantung keadaan disekitarnya.

Kemudian untuk ciri kelima dijelaskan bahwa dalam evaluasi hasil belajar tidak

menutup kemungkinan terjadinya kesalahan pendidik dalam memberikan penilaian dan

pengukuran. J.P. Guilford sendiri menuturkan beberapa sumber kekeliruan pengukuran

tersebut dilihat dari sampling (kekeliruan tester menentukan item soal dari sekian banyak

materi ajar), scoring (kekeliruan tester dalam menentukan nilai/score) ,ranking (kekeliruan

tester dalam pemberian peringkat pada peserta didik), dan guessing (kekeliruan yang terjadi

akibat dari tes yang biasanya hanya tes obyektif/tebak terka).

Dijelaskan pula bahwa kekeliruan tersebut dapat terjadi karena empat faktor yaitu,

faktor alat pengukur yang tidak tepat, faktor evaluator yang dikarenakan suasana batinnya,

sifat evaluator yang pemurah atau pelit dalam pemberian skor, mudahnya evaluator

terpengaruh berita mengenai peserta didiknya yang akan dinilai dan kesan yang dialami

evaluator dengan peserta didiknya pada masa lalu, kemudian faktor kekeliruan dalam diri

peserta didik dapat berupa faktor Psikis (kejiwaan), Fisik (jasmani), Nasib, dan faktor yang

terakhir adalah faktor situasi di saat terjadinya evaluasi hasil belajar tersebut, dimana

lingkungan testee dapat mempengaruhi nilai dari testee tersebut.

D. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi pendidikan terbagi atas tujuan umum dan khusus, dimana dijelaskan

sebagai berikut.
7

1. Tujuan Umum evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:

a) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebgai bukti

mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta

didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu

tertentu. Dengan kata lain tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah

untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai dimana

tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian

tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam

jangka waktu yang telah ditentukan.

b) Untuk mengukur dan menilai sejauh mana efektivitas mengajar dan metode-metode

mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan

belajar yang dilaksanakan oleh pesesrta didik.

2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan

adalah sebagai berikut:

a) Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.

Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan

pada diri peserta didik utnuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya

masingmasing.

b) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan

ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga

dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau caracara perbaikannya.

E. Prosedur Evaluasi

Langkah-langkah Pokok dalam Evaluasi Hasil Belajar, dimana dijelaskan enam

langkah pokok, yaitu:


8

a. Menyusun rencana hasil belajar, dimana didalamnya dimuat 6 jenis kegiatan, yaitu,

merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi, menetapkan aspek yang dievaluasi,

memilih teknik yang dipergunakan, menyusun alat pengukuran hasil belajar,

menentukan tolak ukur, dan menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi tersebut.

b. Menghimpun data, dimana dilakukan dengan pengukuran baik menggunakan tes

ataupun instrument lainnya.

c. Melakukan verifikasi data, proses penyaringan data yang layak digunakan sebgai

penilaian dan tidak layak.

d. Mengolah dan menganalisis data, yang berguna untuk memberi makna untuk data

yang telah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi dan data tersebut disusun

sedemikian rupa agar bisa dipahami.

e. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan, data yang telah diolah

sebelumnya, dan kesimpulan harus sesuai dengan tujuan evaluasi tersebut.

f. Tindak lanjut evaluasi yang dilakukan setelah sebelumnya telah dilakukan langkah-

langkah sebelumnya, kemudian disini harus diketahui makna yang terkandung di

dalamnya tersebut sehingga nantinya evaluator dapat memberi penilaian dan

mengambil keputusan dan langkah apa yang dianggap perlu untuk kegiatan

evaluasi tersebut.

F. Prinsip-Prinsip Evaluasi

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru yang menjadi faktor pendukung atau

penunjang dalam melakukan evaluasi.

1.  Prinsip berkesinambungan (continuity)

Bahwa evaluasi hasil belajar yang baik adalah yang dilaksanakan secaraterus-

menerus (kontinu). Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur,

terencana dan terjadwal memungkinkan guru untuk memperoleh informasi yang


9

dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik

dari awal hingga akhir program pembelajaran.

2.  Prinsip menyeluruh (comprehensive)

Evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut

dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek tingkah laku

siswa, baik aspek berpikir (kognitif), aspek nilai atau sikap (afekitf), maupun

keterampilan (psikomotor).

3.  Prinsip objektivitas (objktivity)

Suatu evaluasi dikatakan emiliki objektivitas apabila dalam pelaksanaannya tidak

ada faktor subjektif yang mempengaruhi.

4.  Prinsip penggunaan kriteria

Penggunaan kriteria yang diperlukan dalam evaluasi adalah pada saat memasuki

tingkat pengukuran, baik pengukuran dengan menggunakan standar mutlak

(patokan) maupun standar relatif.

5.  Prinsip kegunan

Evaluasi yang dilakukan hendaknya merupakan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi

siswa maupun bagi pelaksana.

G. Sasaran Evaluasi

Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang dititik pusat pengamatan karena penilai

menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Dengan demikian sasaran penilai untuk

unsur-unsurnya meliputi input, transformasi dan output.

1. Input

Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang

menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk

mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak nya mencakup 4 (emapat) hal.
10

a. Aspek kemampuan

Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam rangka mengikuti program

pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik harus memiliki kemampuan yang

sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program

pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan

atau kesulitan.

Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki calon peserta didik

perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana

kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti

program tertentu. adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka mengevaluasi

kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude test).

b. Aspek kepribadian

Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan

bentuknya dalam tingkah laku. Sebelum mengikuti program pendidikan tertentu, para

calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi kepribadiannya masing-masing,

sebab baik buruknya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat mempengaruhi

keberhasilan mereka dalam mengikuti program pendidikan tertentu. evaluasi yang

dilakukan untuk mengetahui atau mengungkapkan kepribadian seseorang adalah

dengan jalan menggunakan tes kepribadian (personality test).

c. Aspek sikap

Sikap pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai

gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Karena sikap ini merupakan

sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka memperoleh informasi

mengenai sikap sseorng adalah hal yang sangat penting. Karena itu maka aspek sikap
11

perlu dinilai atau di evaluasi terlebih dahulu bagi calon peserta didik sebelum

mengikuti program pendidikan tertentu.

d. Aspek intelegensi

Untuk mengetahui tingkat intelegensi digunakan tes intelegensi yang sudah banyak

diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan Binet dan

Simon yang dikenal dengan tes Binet-Simon. Dari hasil tes akan diketahui IQ

(Intelliigence Quotient) orang tersebut. IQ bukanlah intelegensi. IQ berbeda dengan

intelegensi karena IQ hanyalah angka yang memberikan petunjuk tinggi rendahnya

intelegensi seseorang.

2. Transformasi

Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang

semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperoleh nya hasil

pendidikan yang diharapkan. Selanjutnya apabila disoroti dari segi transformasi maka

obyek dari evaluasi pendidikan itu meliputi :

a.  Bahan pelajaran atau materi pelajaran

Bahan pelajaran  merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau

instruktur untuk perencanaan pembelajaran Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai

seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak

tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk

belajar.

b.  Metode mengajar dan teknik penilaian

Metode pengajaran suatu ilmu pengetahuan tentang motode yang dipergunakan

dalam pekerjaan mendidik. Atau bisa juga yang dimaksud metode mengajar adalah

suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang di pergunakan oleh seorang

guru atau instruktur dan metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
12

informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam

menguasai materi pelajaran.

c.  Sarana atau media pendidikan.

Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan

dan merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses kegiatan belajar

dan mengajar.

d.  Sistem administrasi.

Sistem administrasi kegiatan untuk mengumpulkan data, pengolahan data dan

menyusun perencanaan dengan administrasi sangat penting dalam transformasi.

Demikian juga dalam melakukan pengorganisasian dalam menjalankan aktivitas

organisasi diperlukan administrasi misalnya administrasi keuangan, absensi siswa,

guru dan kegiatan lain nya

e.  Guru dan unsur-unsur personal lainnya.

Guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing. Mendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan

dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih/Membimbing

berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan peserta didik. Itulah sebabnya

setiap guru perlu manatap dirinya dan memahami konsep dirinya.

Misalnya dalam penampilan, guru harus mampu menarik simpati para siswanya,

karena bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka

kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya

kepada para siswanya. Maka guru harus memahami hal ini dan berusaha mengubah

dirinya menjadi simpatik. Demikian juga dalam hal kepribadian lainya.


13

3. Output

Adapun dari segi output, yang menjadi sasaran evaluasi pendidikan adalah tingkat

pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih oleh masing-masing peserta

didik, setelah mereka terlibat dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang

telah ditentukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi sebagai kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah

direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk

melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Fungsi dari evaluasi belajaran adalah melihat

apakah ilmu pembelajaran yang diberikan telah mengubah. Dalam hal ini evaluasi bisa

mengukur secara pasti seberapa dalam menguasai materi. Dari sini Anda dapat melihat

apakah ada hal – hal lain yang bisa dilakukan untuk mendukungnya secara maksimal.

Langkah-langkah dalam mengevaluasi hasil belajar di lakukan dengan Menyusun

rencana hasil belajar, Menghimpun data dimana dilakukan dengan pengukuran baik

menggunakan tes ataupun instrument lainnya, Melakukan verifikasi data, Mengolah dan

menganalisis data, Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan dan Tindak lanjut

evaluasi.

Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang dititik pusat pengamatan karena penilai

menginginkan informasi tentang sesuatu tersebu. Dengan demikian sasaran penilai untuk

unsur-unsurnya meliputi input, transformasi dan output.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo, 2011), cet. 10,


hlm. 1.

Arikunto. Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Doni, Sindu, Dkk. evaluasi pendidikan: Beta.

https://nurdinpendidikanfisika.blogspot.com/2014/11/subjek-objek-sasaran-evaluasi-
prinsip.html. Diakses 27 Oktober 2020

KBBI, hlm. 400.

Mutu Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009). Hlm:50

Prof. Dr. Sunardi, M.Sc & Dr. Imam Sujadi, M.Si. 2017. Sumber Belajar Calon Peserta
PLPG 2017.Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Guru Dan Tenaga Kependidikan

Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta:Rajawali Pers,


2009). Hlm: 1-2

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), cet. 3, hlm. 1.

Uno. Hamzah. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumi aksara

Anda mungkin juga menyukai