Anda di halaman 1dari 9

RESUME PERTEMUAN PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR

KESEHATAN LINGKUNGAN PADA TANGGAL 20 SEPTEMBER 2018


 Presentasi kelompok dari kelompok 15 yang judulnya
“Sarana Rekreasi dan Pariwisata”
1. Pengertian Rekreasi
Rekreasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang-
orang secara sengaja sebagai kesenangan atau untuk
kepuasan, umumnya dalam waktu senggang.
2. Tujuan Sanitasi Tempat Rekreasi
o Mengendalikan penularan penyakit yang bersumber dari
tempat rekreasi
o Penularan dari manusia ke manusia
o Memberikan fasilitas penunjang yang bersih dan jauh dari
sumber penyakit
o Penularan melalui makanan dan minuman
o Menjauhkan pengunjung dari bahaya kecelakaan
3. Manfaat Sanitasi Tempat Rekreasi
o Meningkatkan daya tarik pengunjung
o Meningkatkan keuntungan
o Meningkatkan derajat kesehatan manusia dalam
Mengurangi penularan penyakit
4. Aspek Sanitasi Tempat Rekreasi
o Keamanan Pengunjung
o Kualitas Air
o Kualitas Udara
o Fasilitas Tempat Sampah
o Toilet dan Sarana Ibadah
o Pengendalian Vektor
o Higiene Pengolahan Tempat Makan

5. Keamanan Pengunjung
o Perawatan secara berkala
o Tempat sampah terjangkau dan memadai
o Tempat bermain anak
o Aman
o Nyaman
6. Kualitas Air
o Sesuaikan kapasitas air dengan target pengunjung per
harinya
o Lakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala
o Jauhkan letak sumber air dari sumber pencemar
o Pastikan pendistribusian air berjalan lancar
7. Kualitas Udara
o Kualitas udara harus bebas dari polutan pencemar
o Lakukan pengukuran kualitas udara secara berkala
o Pengendalian kebisingan yang ditimbulkan oleh sumber
kebisingan :
 Transportasi
 Pekerjaan
 Musik
8. Fasilitas Tempat Sampah
o Mudah terjangkau
o Jumlah memadai sesuai luas tempat rekreasi
o Disetiap sudut wahana
o Tidak dibiarkan penuh
o Tertutup
o Terpisah antara setiap jenis sampah
o Dan tidak menimbulkan bau
9. Toilet dan Sarana Ibadah
o Tersedia toilet terpisah
o Air tersedia dan mencukupi
o Terdapat tempat sampah
o Terdiri dari jamban dan peturasan
o Bersih dan aman (tidak licin)
o Pencahayaan mencukupi
o Sirkulasi udara baik
Sarana ibadah yg baik :
o Ruangan yang layak dipakai
o Ruangan harus bersih dan tidak kotor
o Terdapat tempat wudhu yang mumpuni
10. Pengendalian vektor
o Melakukan inspeksi binatang pengganggu seperti :
a. Lalat b.Kecoa c.Tikus
o Tidak membiarkan adanya perindukan nyamuk
o Air tergenang
o Penampungan air yang tidak ditutup
o Bak air tidak dikuras
11. Higiene tempat pengolahan makanan
o Telah diberikan perizinan
o Dilakukan pengecekan kualitas makanan
o Melakukan inspeksi pengolahan makanan
o Memiliki sertifikat sehat pengolahan makanan
o Jauh dari sumber pencemar
o Makanan tidak terbuka
o Tidak mengandung zat berbahaya
12. Pariwisata Kesehatan
Kegiatan wisata yang dilakukan oleh orang-orang ke berbagai
tempat dengan tujuan memperoleh fasilitas yang dibutuhkan
untuk memperbaiki, menyembuhkan berbagai penyakit atau
sekedar menghilangkan kebosanan dari tekanan pekerjaan
sehari-hari.
13. Tujuan kegiatan Pariwisata
o Upaya penanggulangan, pencegahan, dan penyembuhan
terhadap gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan, baik itu
kesehatan fisik maupun psikis.
o Untuk mengembalikan kesehatan dan kebugaran mental
dan fisik.
o Bersenang-senang.
o Mencari hiburan dan suasana baru untuk melepas lelah dan
rasa bosan dari rutinitas sehari-hari yang dapat
mengganggu kesehatan fisik maupun mental.
14. Upaya Perlindungan Kesehatan Terhadap Wisatawan
o Makanan dan minuman yang sehat sehingga tidak
menimbulkan gangguan pencernaan (diare).
o Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan .
o Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam
istirahatnya / suasana yang nyaman (tidak bisa tidur,
ditakut-takuti, ditonton, dsb).
o Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri
barang-barangnya.
o Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan
kepercayaan/agama masing-masing.
o Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi
standar pelayanan bila mereka jatuh sakit.
o Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke
negara tempat asalnya.
 Presentasi kelompok dari kelompok 7 yang judulnya
“Pengendalian Pencemaran Udara”
1. Pengertian Pencemaran Udara
Perusakan terhadap kualitas udara, kerusakan ini disebabkan
oleh berbagai sumber, baik biologis maupun non biologis.
2. Sumber Pencemaran Udara
o Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat
alami dan kegiatan antropogenik.
Contoh sumber alami : akibat letusan gunung berapi,
kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora
tumbuhan dan lain sebagainya.
o Pencemaran akibat kegiatan manusia secara kuantitatif
sering lebih besar, misalnya sumber pencemar akibat
aktivitas transportasi, industri, persampahan baik akibat
proses dekomposisi ataupun pembakaran dan rumah tangga
Sumber pencemaran udara yang sering dikenal dengan
sumber emisi adalah tempat dimana pencemaran udara mulai
dipancarkan keudara.
3. Jenis Pencemar Udara
Dari ciri fisik bahan pencemar dapat berupa:
o Partikel (debu, aerosol, timah hitam)
o Gas (CO, NOx, SOx, H2S dan HC)
o Energi (suhu dan kebisingan).
Dari kejadian pencemar terdiri dari :
o Pencemar primer (yang diemisikan langsung dari
sumbernya)
o Pencemar sekunder (yang terbentuk karena reaksi di udara
antara berbagai zat)
4. Pengendalian Pencemaran Udara
Langkah pertama dan upaya pengelolaan pencemaran :
o melakukan pengkajian/identifikasi
o mengenal macam sumber model dan pola penyebaran serta
pengaruhnya / dampaknya.
o mempertimbangkan keserasian antara faktor sumber emisi,
dampak,kondisi sosial, ekonomi, dan politik
o melakukan pengukuran lapangan sesuai dengan kondisi.
5. Langkah selanjutnya :
o mengetahui dan mengkomonikasikan tentang pentingnya
pengelolaan pencemaran udara
o perlunya dukungan politik, baik dari segi hukum, peraturan,
kebijakan maupun administrasi
Studi dampak pencemaran udara dilakukan terhadap
kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan , material, estetika
dan terhadap kemungkinan adanya perubahan iklim setempat
(lokal) maupun regional.
6. UU Nomor 23 Tahun 1997 :
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pengendalian pencemaran udara meliputi :
o pencegahan dan penanggulangan pencemaran
o pemulihan mutu udara dengan melakukan inventarisasi mutu
udara ambien
o pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak
maupun sumber tidak bergerak termasuk sumber gangguan
serta penanggulangan keadaan darurat.
7. UU Nomor 23 Tahun 1997 :
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Menteri melakukan pengawasan terhadap penataan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Dalam hal wewenang pengawasan terhadap penataan
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang
emisi dan atau gangguan diserahkan kepada Pemerintah
Daerah, Gubernur/Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II.
8. Polusi udara atau pencemaran udara dapat menimbulkan
berbagai macam permasalahan, mulai dari masalah kesehatan
sampai pada perubahan iklim global. Pencemaran udara tidak
dapat dihilangkan sama sekali, tetapi hanya dapat dikurangi
atau dikendalikan
9. Dampak pencemaran udara
o Asap kebakaran hutan menyebabkan gangguan iritasi dan
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
o Menurunkan kualitas udara untuk penafasan semua
organisme
o Keracunan akibat pengikatan CO2 hasil dari pencemaran
udara.
o Kebocoran lapisan ozon sehingga membuat keseimbangan
ekosistem jadi terganggu akibat efek rumah kaca.
o Meningkatkan potensi penyakit kanker kulit, mata, dan
katarak.
o Menyebabkan hujan asam karena oksida belerang dan
oksida nitrogen hasil pembakaran batu bara
10. Pencegahan dan Pengendalian Terhadap Polusi Udara
o Penghijauan dan reboisasi
o Memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik
o Menetapkan kawasan industri jauh dari kawasan
pemukiman warga
o Mengurangi pemakaian bahan bakar dari fosil (minyak
bumi dan batu bara) pada industri dan pembangkit listrik.
o Memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah
lingkungan
o Tidak menggunakan barang-barang yang mengandung
CFC
11. Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Pencemaran
Udara
Berbagai program pencegahan dan penanggulangan
pencemaran udara telah dilakukan oleh pemerintah, misalnya
Program Langit Biru. Program Langit Biru dimulai tahun
1996 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Lingkungan no 15 tahun
1996.
Beberapa program pencegahan dan penanggulangan
pencemaran udara meliputi:
o Pengembangan perangkat peraturanb.
o Penggunaan bahan bakar bersih.
o Penggunaan bahan bakar alternatif.
o Pengembangan manajemen transportasi.
o Pemantauan emisi gas buang kendaraan bermotor
o Pemberdayaan peran masyarakat melalui komunikasi
massa.
 Presentasi kelompok dari kelompok 10 yang judulnya
“RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN”
1. Pengertian Kebisingan
bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang
dinyatakan dalam satuan desibel (dB).
2. Sumber Kebisingan
o Mesin
o Vibrasi
o Pergerakan gas dan cairan
3. Jenis Kebisingan
o Bising Kontinu
o Bising Intermitten
o Bising Impulsif
4. Dampak Kebisingan
o Damapak Fisiologis
o Dampak Psikologis
o Gangguan Kebisingan
o Gangguan Pendengaran
5. Cara Pengendalian Kebisingan
o Membuat peraturan untuk membatasi pengeluaran bunyi
o Meletakkan penghalang antara sumber bunyi dan
perumahan warga
o Memakai alat pelindung pendengaran
o Pemasangan alat peredam suara pada ruangan

Anda mungkin juga menyukai