Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN PEMBINAAN KES DI TINGKAT KELUARGA

Pengelolaan pembinaan kesehatan ditingkat keluarga merupakan bagian dari


pelaksanaan kegiatan pengelolaan pembinaan tingkat masyarakat.

Penerapan pembinaan kes dituangkan dlm betuk asuhan kebidanan melalui pendekatan
family approach, degan langkah-langkah sbb:
a. Pengkajian
b. Analisa Data
c. Perumusan masalah
d. Prioritas masalah
e. Perencanaan dan Pelaksanaan Asuhan
f. Penilaian

I. Pengkajian
Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan thd individu dan seluruh keluarga
dengan cara:
a. Membina hubungan kerjasama yang baik, yakni mengadakan kontak dengan keluarga,
menyampaikan tujuan kegiatan praktik
b. Mengenal masalah kesehatan dengan menggunakan format pengumpulan data masyarakat
(format terlampir)

II. Analisa Data


Komponen yang perlu diperhatikan dlm melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Keadaan kesehatan setiap anggota keluarga, meliputi fisik dan psiko-sosial, tumbang,
status gizi, imunisasi, kehamilan & KB
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
c. Karakteristik keluarga, meliputi
• Sifat-sifat keluarga
• Dinamika dalam keluarga
• Komunikasi dlm keluarga
• Interaksi antar anggota keluarga
• Kesanggupan keluarga mengikuti perkembangan anggota keluarga
• Kebiasaan dan nilai-nilai yg berlaku dlm keluarga

III.Perumusan Masalah
Kategori masalah dlm keluarga dapat dirumuskan berdasarkan tipologi sifat masalah,
antara lain:

Pertama: ancaman kesehatan, yaitu keadaan-keadaan yg memungkinkan terjadinya


masalah dlm kes atau kegagalan dlm mencapai potensi kes, misalnya:
a. Riwayat persalinan sulit
b. Imunisasi anak tidak lengkap
c. Penyakit keturunan
d. Keluarga/anggota keluarga yg menderita penyakit menular
e. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan
sumber daya keluarga
f. Ada kencenderungan terjadi kecelakaan dlm keluarga karena kondisi rumah dan
fasilitas kurang mendukung
g. Gangguan status gizi anggota keluarga
h. Ada kecenderungan terjadi stres terhadap anggota keluarga karena hubungan
kurang harmonis dll

Kedua, kurang/tidak sehat, yaitu kegagalan dalam memelihara dan atau


mempertahankan kesehatan, misalnya:
a. Pertumbuhan dan perembangan yang tidak sesuai
b. Ada anggota keluarga yg sedang menderita penyakit

Ketiga, situasi krisis, yaitu situasi yg menuntut individu atau keluarga dalam
menyesuaikan diri terhadap situasi atau masalah yang dialami. Yang termasuk dalam
situasi krisis adalah:
– Perkawinan
– Kehamilan
– Persalinan
– Masa nifas menjadi ortu
– Penambahan anggota keluarga
– Abortus
– Anak masuk sekolah
– Anak memasuki masa remaja
– Kehilangan pekerjaan
– Kematiaan anggota keluarga
– Pindah rumah

IV. Prioritas masalah


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah:
a. Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam suatu keluarga dapat diatasi
sekaligus
b. Masalah dapat mengancam kehidupan keluarga
c. Respon dan perhatian terhadap asuhan yang akan diberikan
d. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang dihadapi
e. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kes dialami
termasuk pengetahuan dan kebudayaan keluarga

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas berkaitan dengan rumusan masalah,


antara lain:
Pertama, sifat masalah.
Dalam menentukan sifat masalah, bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan
sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga, misalnya dalam keadaan sakit atau
pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usia, kemudian melihat situasi yang mengancam
kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga, dimana terjadi
situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga.

Kedua, kemungkinan masalah dapat diubah


Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dapat diubah adalah: pengetahuan dan
tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumber daya keluarga (keuangan, tenaga,
sarana dn prasarana), sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi seperti
posyandu, polindes dsb.

Ketiga, potensi masalah untuk dicegah


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah:
a. Kepelikan atau beratnya masalah sehingga keluarga mendapatkan kesulitan
menangani masalah yang dialami
b. Lamanya masalah, hal ini berhubungan dengan jangka waktu terjadinya masalah
c. Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan
d. Adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga

Keempat, masalah yang menonjol

Adapun penentuan dalam prioritas masalah dapat dijabarkan sbb:


Sifat masalah, dikelompokkan :
ancaman kesehatan bobotnya ..................... 2
keadaan sakit/kurang sehat ......................... 3
situasi krisis ................................................ 1
Kemungkinan masalah dapat diubah, dikelompokkan:
dengan mudah ............................................. 2
hanya sebagian ............................................ 1
tidak dapat ................................................... 0
Potensi masalah untuk dicegah, dikelompokkan :
tinggi............................................................. 3
cukup ............................................................ 2
rendah ........................................................... 1
Masalah yang menonjol, dikelompokkan:
Masalah berat harus ditangani...................... 2
Masalah yang tidak perlu segera ditangani... 1
Masalah tidak disarankan ............................. 0

Cara Menyusun skala prioritas masalah keluarga, sbb

KRITERIA NILAI BOBOT

Sifat masalah
Skala :
Situasi Krisis 1
Ancaman kesehatan 2 1
Tidak/kurang sehat. 3
Kemungkinan masalah dapat
diubah.
Skala :
Dengan mudah 2
Hanya sebagaian 1 2
Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk diubah
skala :
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat hrs ditangani. 2
Masalah yang tidak perlu segera 1 1
ditangani.
Masalah tidak dirasakan. 0

Skoring:
Tentukan skor untuk setiap kriteria
Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.
skor
xbobot

angkatertinggi
jumlah skor untuk semua kriteria.
skor tertinggi 5 dan sama untuk semua bobot.

Contoh:
Perumusan masalah suatu keluarga yang telah didata :
Imunisasi dasar anak tidak lengkap
Tidak menggunakan Kontrasepsi
Anak Balita mengalami keterlambatan perkembangan

TABEL PERHITUNGAN PRIORITAS MASALAH

Imunisasi

Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n
Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan.

2/2 x 2 2 Masalah mudah diubah krn biaya dapat


Kemungkinan
masalah untuk dijangkau.
diubah.
3/3 x 1 1 Kepekaan terhadap penyakit tertentu dapat
Potensi
dicegah bila anak diberikan imunisasi.
pencegahan
1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari masalah tetapi belum
Penonjolan segera diberikan.
masalah
Jumlah skor 4 2/5

Keluarga berencana.

Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n
Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan.

1/2 x 2 1 Tidak ada keinginan keluarga mengikuti


Kemungkinan program KB karena berasumsi anak
masalah untuk adalah titipan Tuhan
diubah.
1/3 x 1 1/3 Potensial untuk dicegah kecil karena
Potensi keyakinan yang berhubungan dengan
pencegahan agama
0/2 x 1 0
Penonjolan Keluarga tidak merasakan adanya masalah
masalah
Jumlah skor 2

Gizi (anemia)

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan.

1/2 x 2 2 Masalah dapat diubah karena ada


Kemungkinan keinginan keluarga untuk
masalah untuk mengatasinya
diubah.
2/3 x 1 2/3 Anemia gizi dpt dicegah dengan
Potensi pengaturan menu sehat seimbang
pencegahan sesuai dengan kemampuan keluarga
0/2 x 1 0
Penonjolan Keluarga tidak menyadari bahwa
masalah anemia merupakan masalah kesehatan
yang serius.

Jumlah skor 3 1/3


Prioritas 1 = Imunisasi
Prioritas 2 = Gizi (anemia)
Prioritas 3 = Keluarga berencana

V. Perencanaan dan pelaksanaan asuhan

Merupakan sekumpulan tindakan yang telah direncanakan bersama keluarga


sebagai dasar untuk memecahkan masalah kesehatan yang dialami keluarga.

Ciri-ciri rencana asuhan keluarga:


a. Berpusat pada tindakan yang dapat meringankan atau memecahkan masalah yang
dialami keluarga
b. Merupakan cara untuk mencapai tujuan dan berlangsung terus menerus
c. Berhubungan dengan masa yang akan datang

Komponen dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan


1. Adanya sasaran yang jelas dan dapat diukur.
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan dilaksanakan.
misalnya: Kesehatan Reproduksi sasarannya adalah Remaja, ANC adalah anak
remaja
2. Adanya rumusan tujuan
Tujuan merupakan pernyataan yang rinci dan berdasarkan kriteria tentang hasil yang
diharapkan
Kriteria tujuan ditentukan, apakah jangka pendek/panjang
1). Jangka pendek, ditekankan pada keadaan yang mengancam kehidupan.
misalnya Remaja yang belum paham tentang kesehatan reproduksi.
2). Jangka panjang, ditekankan pada perubahan tingkah laku terutama yang
merugikan kesehatan dan mengarah pada kemampuan secara mandiri untuk
mengatasi masalah sendiri.
misalnya: Anak remaja harus mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan
dampak yang akan terjadi.
VI. Evaluasi
Merupakan tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai atau belum karena
selalu berkaitan dengan tujuan

Pengukuran evaluasi asuhan disesuaikan dengan standar dan dari 3 dimensi:


Psikologis dan sikap positif keluarga terhadap asuhan yang diberikan. misalnya keluarga
dapat menjelaskan efektifitas jenis alat kontrasepsi
a. Perubahan perilaku, misalnya keluarga telah memilih jenis kontrasepsi yang akan
digunakan
b. Keadaan fisik, misalnya keluarga telah menjadi akseptor KB

Hasil penilaian digabungkan dengan hasil yang diperoleh pada pengelolaan pembinaan di
tingkat masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai