Anda di halaman 1dari 6

196 Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2017, Hal. 196 – 201 Vol. 24, No.

2
ISSN: 1412-3126

ANALISIS PENGARUH IKLAN DI MEDIA SOSIAL DAN JENIS MEDIA SOSIAL


TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA DI
YOGYAKARTA

Nuning Kristiani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPNYogyakarta
(kristiani.nuning@gmail.com)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan media sosial terhadap perilaku konsumsi mahasiswa di kota
Yogyakarta. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan di media sosial dan jenis media sosial, dan variabel
terikatnya adalah perilaku konsumtif. dari siswa. Penelitian dilakukan dengan memilih secara acak populasi seluruh
mahasiswa di Yogyakarta sebagai responden yang menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini
menghasilkan dua poin penting. Yang pertama adalah bahwa iklan di media sosial mempengaruhi pembentukan
perilaku konsumtif siswa di Yogyakarta dan kedua, jenis media sosial mempengaruhi pembentukan perilaku konsumtif
siswa di Yogyakarta. Media sosial adalah salah satu alat yang efektif untuk menjangkau anak muda saat ini. Dengan
banyaknya pilihan dan cara sederhana untuk membuat akun, media sosial dapat diakses dan diakses antar siswa.
Demikian juga, media sosial digunakan sebagai referensi sebelum membeli. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan
bukti bahwa iklan media sosial mempengaruhi perilaku konsumtif

Kata kunci: iklan, media sosial, perilaku konsumsi

ABSTRACT
The research is aimed to find out the influence of advertisements in sosial media toward the consumption behavior of
the university students in Yogyakarta.The independent variables in this research are advertisements in social media and
type of social media, and the dependent variable is the consumptive behavior of the students. The research was
conducted by choosing randomly the population of the whole university students in Yogyakarta as respondents using
Convenience sampling method. The research resulted two important points. The first is that advertisements in social
media influence the consumptive behavior formation of the students in Yogyakarta and second, the type of social media
effects the consumptive behavior formation of the students in Yogyakarta. Social media is one of the effective tools to
reach the youngsters today. With the abundance of choices and the simple way to make the account, sosial media is
simply reachable and accessible among students. Likewise, social media is used as the reference prior buying. In
conclusion, this research provides the evidence that advertisement in sosial media effects the consumptive behavior

Keywords: advertisements, social media, consumtion behavior

PENDAHULUAN Media sosial yang saat ini semakin


Teknologiyang berkembangsaatini, berkembang menawarkan berbagai kemudahan
khususnyateknologiinformasidapatmengubahcar dalam penyebaran informasi yang dapat diakses
apandang, oleh semua kalangan. Media sosial adalah
carakerja,dansekaligusimplementasidalamsegala tempat untuk orang-orang berkomunikasi,
bidang.Teknologiinformasiyang bertukar pikiran, memberikan informasi dalam
dimaksudadalahinternet.Internetberawaldaririset bentuk apapun yang dapat disebarluaskan
untukpertahanan,keamanandanpendidikan, dengan mudah dan cepat sehingga
sekaranginternetberkembangmenjadiperangkatp mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, serta
endukungbisnis yang sangatberpengaruh.Salah budaya suatu bangsa. Pada umumnya media
satu manfaat dari internet adalahmengakses dan sosial merupakan salah satu bentuk kemajuan
menemukan segala macam informasi sampai ke teknologi informasi dan komunikasi yang paling
seluruh dunia. Dengan manfaat itulah internet sering digunakan oleh anak muda pada saat
tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan ini.Media sosial menawarkan berbagai
manusia. Hal ini disebabkan internet bukan lagi kemudahan dalam penyebarluasan dan
hanya sebagai trend tetapi merupakan penerimaan informasi. Faktor inilah yang
kebutuhan. menjadikan sosial mediamenjadi salah satu
saluran promosi dan
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 197

penjualan yang wajib digunakan oleh usaha iklan yang terdapat di socialmedia dapat
kecil hingga perusahaan besar. Jenis usaha yang menumbuhkan keinginan mahasiswa untuk
memiliki target langsung kepada konsumen membeli produk walaupun sebelumnya tidak
dengan jenis usaha berbentuk business to memiliki keinginan membeli produk tersebut.
consumers (B2C) menggunakan media sosial Berdasarkanlatarbelakangtersebut,penulis
sebagai saluran komunikasi sekaligus penjualan. bermaksud melakukan penelitian yang berjudul
Sedangkan perusahan-perusahan dengan jenis “Analisis Pengaruh Iklan di Media Sosial dan
usaha berbentuk business to business (B2B) Jenis Media Sosial Terhadap Pembentukan
menggunakan sosial media sebagai media Perilaku Konsumtif Mahasiswa di Yogyakarta”.
komunikasi dan branding usaha. Adapun rumusan masalahnya adalah: 1) Apakah
Salah satu manfaat dari penggunaan terdapat pengaruh siginifikan iklan di media
sosial media untuk usaha adalah sebagai saluran sosial terhadap sikap konsumtif mahasiswa di
komunikasi. Salah satu bentuk media Yogyakarta?; 2) Apakah terdapat pengaruh
komunikasi yang dapat dilakukan melalui media signifikan jenis media sosial mempengaruhi
sosial adalah Iklan. Bahasa iklan mampu sikap konsumtif mahasiswa di Yogyakarta
merekontruksi pesan sampai kepada masyarakat
sehingga menjadi sebuah pemikiran dan LANDASAN TEORI DAN
perubahan tingkah laku yang berefek juga pada PENGEMBANGAN HIPOTESIS
perubahan perilaku konsumen. Menurut Kotler (2005) iklan sebagai
Berjalannyawaktu konsumen semakin well- semua bentuk penyajian non personal, promosi
informed, dimana segala produk yang ide-ide, promosi barangproduk atau jasa yang
diinginkan dapat diketahui dengan cepat melalui dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.
informasi yang tersedia. DiIndonesia, Masyarakat Periklanan Indonesia
Iklan melalui media sosial yang saat ini (MPI) mengartikan iklan sebagaisegala bentuk
sedang trend merupakan cara yang efektif bagi pesan tentang suatu produk atau jasa yang
para pebisnis untuk memperkenalkanproduknya disampaikanlewat suatu media dan ditujukan
dengan cara mudah dan murah. Target iklan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
melalui media sosialadalah usia remaja sampai Sehingga iklan merupakan proses komunikasi
dengan dewasa awal atau dapat dikatakan yangbertujuan untuk membujuk orang untuk
sebagai anak muda. Mahasiswa sebagai anak mengambiltindakan yang menguntungkan bagi
muda merupakan bagian dari target promosi pihak pembuatan iklan.
melalui sosial media. Rotzoill (1986) seperti yang dikutip oleh
Banyaknya pilihan sosial media yang Widyatama (2005) berpendapat bahwa iklan
tersedia saat ini dan mudahnya membuat akun mempunyaiempat fungsi utama, yaitu: 1) fungsi
menjadikan media sosial sebagai media favorit precipitation: fungsi mempercepat berubahnya
dalam mengekspresikan diri dan mencari suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak
informasi bagi mahasiswa. Seperti yang telah bisa mengambil keputusan menjadi bisa
disebutkan salah satu kegiatan yang dilakukan mengambil keputusan, 2) fungsi persuasion:
mahasiswa melalui sosial media adalah mencari membangkitkan keinginan dari khalayak sesuai
informasi. Sebelum melakukan pembelian, pesan yang diinginkan, 3) fungsi reinforcement:
mahasiswa biasanya melakukan pencarian iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah
informasi melalui sosial media untuk mencari diambil oleh konsumen., dan 4) fungsi
spesifikasi produk, pilihan produk, harga, reminder: iklan mampu mengingatkan dan
lokasi, dll. makin meneguhkan terhadap produk yang di
Oleh karena itu iklan melalui media iklankan.Sedangkan tujuan periklanan menurut
sosialakan sangat efektif dilakukan oleh Kolter (1997) adalah sebagai berikut: 1)
pemasar yang memiliki produk dengan target periklanan menjalankan sebuah fungsi
mahasiswa. Harapan pemasar adalah dengan informasi, 2) Periklanan menjalankan sebuah
melihat baik secara sengaja dan tidak sengaja
198 Nuning Kristiani Jurnal Bisnis dan Ekonomi

fungsi persuasif, 3) periklanan menjalankan tanpa batas dimana individu lebih


fungsi pengingat. mementingkan faktor keinginan daripada
Klasifikasi media periklanan terbagi atas kebutuhan serta ditandai oleh adanya kehidupan
dua kategori menurut Procter dan Gambler mewah dan berlebihan.
(Kasali, 1992): 1) media lini atas (above the Konsep perilaku konsumtif sangat
line): yaitu iklan yang dimuat pada media cetak, variatif, tetapi pada intinya pengertian perilaku
elektronik serta media luar ruang dan 2) media konsumtif adalah membeli barang tanpa
lini bawah (below the line): terdiri dari pertimbangan rasional atau bukan atas dasar
keseluruhan media periklanan yang ada selain kebutuhan pokok. Secara operasional, indikator
media diatas, seperti direct mail (internet), perilaku konsumtif yaitu:
pameran, kalender, agenda dan sebagainya.
Sosial media adalah fitur berbasis website yang 1. Membeli produk karena adanya tawaran
dapat membentuk jaringan serta memungkinkan hadiah.
orang untuk berinteraksi dalam sebuah 2. Membeli produk karena kemasannya
komunitas. Pada sosial media pengguna dapat menarik.
melakukan berbagai bentukpertukaran, 3. Membeli produk demi menjaga penampilan
kolaborasi dan saling berkenalan dalam bentuk diri dan gengsi.
tulisan, visualmaupun audiovisual. Contohnya 4. Membeli produk atas pertimbangan harga
seperti Facebook, Twitter, Path, Line, (bukan atas dasar manfaat atau
Instagram, youtube dan lain-lain. kegunaannya).
Sosial media memberikan kesempatan 5. Membeli produk hanya sekedar menjaga
untuk berinteraksi lebihdekat dengan konsumen, simbol status
dapat menjadi media untuk 6. Memakai produk karena unsur konformitas
membentukkomunitas online. Sosial media terhadap model yang mengiklankan.
dapat menjadi bagian dari keseluruhane- 7. Munculnya penilaian bahwa membeli
marketing strategy yang digabungkan dengan produk dengan harga mahal akan
sosial media lainnya.Serta sebagai jalan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
menemukan atau menciptakan para 8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis
brandevangelist. Sosial media memberikan (merk berbeda).
peluang masuk ke komunitasyang telah ada
sebelumnya dan memberikan kesempatan Model Penelitian
mendapatkanfeedbacksecara langsung.
MenurutDharmmesta danHandoko
(2011) menyatakan bahwa dalam Iklan
mendeskripsikan perilaku konsumtif maka Sosial
konsumen tidak dapat lagi membedakan antara Media
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi
(X1)
atau terpuaskan. Kebutuhan yang dipenuhi
bukan merupakan kebutuhan yang utama Perilaku
melainkan kebutuhan yang hanya sekedar Konsumtif
mengikuti arus mode, ingin mencoba produk Jenis (Y)
baru, ingin memperoleh pengakuan sosial, tanpa Sosial
memperdulikan apakah memang dibutuhkan Keterangan:
Media
atau tidak. (X2)
Dari berbagai pernyataan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumtif
merupakan suatu perilaku membeli dan
menggunakan barangyangtidakdidasarkanpada
pertimbangan yang rasional dan memiliki
kecenderungan untuk mengkonsumsi sesuatu
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 199

Variabel independen terdiri atas: jenis media seperti yang dijelaskan Indriantoro dan Supomo
sosial (X1), materi iklan (X2) dan variabel (1999). Data sekunder penelitian ini berasal dari
dependen adalah perilaku konsumtif (Y). jurnal penelitian terdahulu,buku, dan sumber
internet yang berhubungan dengan penelitian
Hipotesis ini.
Hipotesis diartikan sebagai dugaan se Dalam penelitian ini menggunakan
mentara atau pendapat yang masih lemah metode regresi linear berganda yang berfungsi
sehingga perlu dibuktikan kebenarannya untuk menentukan apakah iklan di media sosial
(Sugiyono, 2009). Adapun hipotesis yang dan jenis media sosial memiliki pengaruh
digunakan adalah: signifikan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa dan didukung denganuji t dan uji f
H1 : Iklan di media sosial berpengaruh yang berfungsi untuk mengetahui dampak dan
signifikan terhadap sikap konsumtif pengaruh variabel independent terhadap variabel
mahasiswa di Yogyakarta dependent baik secara parsial maupun simultan.
H2 : Jenis Media Sosial berpengaruh
signifikan terhadap sikap konsumtif HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
mahasiswa di Yogyakarta
H3: Iklan di media sosial dan jenis media Pengujian Hipotesis
sosial secara bersama-sama berpengaruh
terhadap sikap konsumtif mahasiswa di 1. Pengujian Hipotesis Iklan di Media Sosial
Yogyakarta Terhadap Sikap Konsumstif Mahasiswa di
Yogyakarta. Hasil perhitungan menggunakan
METODEPENELITIAN program SPSS mendapatkan sig variabel
Populasi adalah gabungan dari seluruh iklan 0,001 < nilai alfa (α) 5% atau nilai t-
elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau hitung (3,459) > t-tabel (0,677) sehingga
orang yang memiliki karakteristik serupa yang menerima H1. Artinya, iklan di media sosial
menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, berpengaruh signifikan terhadap
2006). Populasi dalam penelitian ini adalah pembentukan sikap konsumtif mahasiswa di
seluruh mahasiswa Universitas Terakreditasi Yogyakarta.
“A” di Yogyakarta, antara lain STIE YKPN, 2. Pengujian Hipotesis Jenis Media Sosial
Akademi Akuntansi YKPN, Universitas Terhadap Sikap Konsumstif Mahasiswa di
Pembangunan Nasional, Universitas Gajah Yogyakarta. Hasil perhitungan menggunakan
Mada, AMIKOM. Teknik pengumpulan sampel program SPSS mendapatkan sig variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis media sosial 0,000 < nilai alfa (α) 5%
teknik Convenience sampling, yaitu sampel atau nilai t-hitung (3,973) > t-tabel (0,677)
yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. sehingga menerima H2. Artinya, jenis media
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini sosial berpengaruh signifikan terhadap
adalah mahasiswa di lima perguruan tinggi pembentukan sikap konsumtif mahasiswa di
tersebut yang minimal memiliki tiga media Yogyakarta.
sosial. Berdasarkan kriteria tersebut maka 3. Pengujian Simultan Iklan Media Sosial dan
didapatkanlah 100 orang mahasiswa sebagai Jenis Media Sosial Terhadap Sikap
responden dalam penelitian ini. Seluruh data Konsumstif Mahasiswa di Yogyakarta. Hasil
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perhitungan menggunakan program SPSS
primer dan sekunder. Dalam penelitian ini data mendapatkan sig variabel jenis media sosial
primer yang digunakan adalah hasil isian 0,000 < nilai alfa (α) 5% atau nilai F-hitung
kuesioner / angket yang disebar peneliti yang (27,951) > F-tabel (3,09) sehingga menerima
diisi oleh responden. Data sekunder merupakan H3 diterima. Artinya, iklan di media sosial
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti dan jenis media sosial secara bersama-sama
secara tidak langsung melalui media perantara
200 Nuning Kristiani Jurnal Bisnis dan Ekonomi

berpengaruh terhadap pembentukan sikap disebabkan karena saat ini banyak sekali
konsumtif mahasiswa di Yogyakarta. pilihan sosial media dengan berbagai macam
fitur yang dimiliki. Setiap media sosial
Koefisien Determinasi memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
Angka R square (R2) atau koefisien determinasi masing fiturnya. Sebagai contoh media sosial
adalah 0.366. Namun untuk penelitian ini Instagram sangat cocok untuk menampilkan
koefisien determinasi menggunakan Adjusted R display produk baik dalam bentuk gambar
square karena memiliki dua variabel tetap atau bergerak karena fiturnya yang
independent. Dilihat dari hasil regresi diperoleh mempermudah penggunanya untuk
Adjusted R square atau dapat disebut juga R2 mengunggah bentuk visual, audio, dan video.
yang disesuaikan sebesar 0.353, yang artinya Salah satu kelemahan dari Instagram adalah
menunjukan adanya pengaruh yang dijelaskan terbatasnya penulisan yang dapat
sebesar 35.3% oleh variabel-variabel ditampilkan. Pengguna sosial media akan
independent yang terdiri dari dari variabel iklan memilih media sosial yang digunakan
dan variabel jenis media sosial,terhadap variabel beradasarkan kebutuhan dan kemudahan
sikap konsumtif sebagai variabel dependent. menggunakannya. Walaupun setiap
Sedangkan sisanya sebesar 0.647 dijelaskan pengguna dapat memiliki lebih dari satu
oleh sebab-sebab yang lain. sosial media. Semakin mudah digunakan
sosial media maka akan semakin sering sosial
PENUTUP media tersebut digunakan. Semakin sering
digunakan maka banyak pengguna baru yang
Simpulan tertarik untuk menggunakan sosial media
tersebut. Hasil akhirnya adalah konsumen
Berdasarkan hasil dari olah data, maka akan melihat iklan yang ditampilkan melalui
didapatkan hasil sebagai berikut: jenis media sosial yang telah dipilihnya.
1. Variabel iklan di media sosial terbukti Pernyatan-pernyataan di atas sekaligus
berpengaruh signifikan terhadap perilaku menguatkan bukti bahwa pemilihan jenis
konsumtif mahasiswa. Hal ini di sebabkan media sosial mampu berpengaruh signifikan
karena seringnya melihat iklan di sosial terhadap perilaku konsumtif.
media baik yang secara sengaja atau tidak
sengaja dilihat oleh mahasiswa sebagai Saran
pengguna sosial media memunculkan
perasaan ingin tahu terlebih dahulu dibenak Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari
mahasiswa dan lebih lanjut hingga memiliki hasil analisa data, maka dapat peneliti sarankan
keinginan untk membeli produk yang sebagai berikut:
diiklankan tersebut.Sehingga tanpa disadari
mahasiswa sebagai konsumen membeli 1. Sebelum memilih sosial media sebagai
barang yang tidak terlalu dibutuhkan. saluran komunikasi untuk memperkenalkan
Content dari iklan media sosial itu sendiri produk atau promosi sebaiknya pemasar
sebenarnya cukup beragam. Dimulai dari melakukan riset terlebih dahulu target
memperkenalkan produk, melakukan pemasaran dan media sosial yang
promosi (potongan harga, buy one get one, digunakan.
dll). Sebagai contoh iklan yang menampilkan 2. Setelah melakukan pemilihan sosial media.
potongan harga, jika dibaca dan dilihat oleh Selanjutnya sosial media harus dikelola
konsumen terus menerus akan mampu dengan baik. Salah satu manfaat dari sosial
mempengaruhinyauntuk membeli produk media adalah menyediakan informasi yang
yang sebenarnya tidak dibutuhkannya. akurat dan update. Oleh karena itu
2. Variabel jenis media sosial terbukti diperlukan pengelolaan dengan baik dengan
signifikan berpengaruh terhadap perilaku cara melakukan update informasi terkini
konsumtif mahasiswa. Hal ini dapat secara berkala.
Vol. 24 No. 2 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 201

3. Lakukan edukasi terhadap konsumen Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. (1999).
tentang penggunaan sosial media secara Metode Penelitian Bisnis untuk
bijak. Sosial media memungkina Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta:
penggunanya untuk melakukan interaksi BPEE.
komunikasi dua arah. Oleh karena itu Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan
kebijakan penggunanya sangat diperlukan. Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Permasalahan dapat timbul karena Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
miskomunikasi antar pengguna. Kotler, Philip. (1997). Marketing Management:
4. Mengunakan Bahasa iklan yang Analysis, Planning, Implementation and
mengandung unsur AIDA (attention, Control (9th ed.). New Jersey: Prentice
interest, desire, action) diharapkan mampu Hall International, Inc.
mengajak konsumen untuk melakukan
pembelian. AIDA bukanlah hardsales jadi Kotler, Philip dan Armstrong. (1999). Prinsip-
diperlukan kemampuan menulis yang baik Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
dan mampu dipahami oleh targetnya. Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran.
5. Tampilkan gambar visual yang menarik dan Terjemahan oleh Benyamin Molan.
professional, sehingga konsumen menjadi Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
tertarik untuk melihat lebih lanjut isi dari
sosial media tersebut. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
DAFTAR PUSTAKA R&D). Bandung: Alfabeta
Dharmmesta, Basu Swastha dan Handoko, Widyatama, Rendra. (2005). Pengantar
Hani. (2011). Manajemen Pemasaran- Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka
Analisis Perilaku Konsumen. Indonesia
Yogyakarta: BPFE.
Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian
Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Ilmu Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai