Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Konstruksi
Proses Manajemen Proyek

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil F021700012 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT

02

Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan pengenalan Mahasiswa mengetahui dan
kepada mahasiswa mengenai memahami pengertian proyek, unsur-
pengertian dan fungsi proyek, sebagai unsur yang terlibat dan hubungan kerja
bentuk dari sebuah konstruksi diantara mereka.
Project Management Processes

Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik


untuk memenuhi persyaratan proyek. Aplikasi pengetahuan ini membutuhkan manajemen
yang efektif dari suatu proses manajemen proyek.
Proses adalah serangkaian tindakan dan kegiatan yang saling terkait yang
dilakukan untuk membuat produk, layanan, atau hasil yang ditentukan sebelumnya. Setiap
proses ditandai oleh input, alat dan teknik yang dapat diterapkan, serta output yang
dihasilkan. Manajer proyek perlu mempertimbangkan aset yang dimiliki organisasi dan
faktor lingkungan perusahaan.
Agar sebuah proyek dapat sukses, maka tim proyek harus:
o Memilih proses yang sesuai dan diperlukan untuk memenuhi tujuan proyek;
o Menggunakan pendekatan yang dapat disesuaikan untuk memenuhi
persyaratan;
o Membangun dan memelihara komunikasi dan keterlibatan yang tepat
dengan para stakeholders;
o Mematuhi persyaratan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
stakeholder; serta
o Menyeimbangkan batasan, yaitu berupa scope, schedule, budget, quality,
resources dan resiko untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang
ditentukan.
Di dalam buku PMBOK® menjelaskan sifat dari proses manajemen proyek dalam
hal integrasi antara proses, interaksinya, dan tujuannya. Proses manajemen proyek
dikelompokkan ke dalam lima kategori yang dikenal sebagai Project Management
Process Groups (atau Processes Groups):
 Initiating Process Group.
Di dalam proses ini adalah mendefinisikan proyek baru, atau fase baru dari
proyek eksisting dengan mendapatkan izin untuk dimulainya suatu proyek.
 Planning Process Group
Proses ini diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup proyek,
menyempurnakan tujuan, dan menentukan arah tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh proyek.
 Executing Process Group
Proses ini dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang didefinisikan
dalam rencana manajemen proyek untuk memenuhi spesifikasi proyek.
 Monitoring and Controlling Process Group

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Proses ini diperlukan untuk melacak, meninjau, dan mengatur kemajuan
dan kinerja proyek; mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan
perubahan rencana; dan memulai perubahan yang sesuai.
 Closing Process Group
Proses ini dilakukan untuk menyelesaikan semua kegiatan di semua Grup
Proses untuk menutup proyek atau fase secara formal

Initiating Process Group

Initiating Process Group terdiri dari proses-proses yang dilakukan untuk


mendefinisikan proyek baru atau fase baru dari proyek yang ada dengan memperoleh
otorisasi untuk memulai proye. Dalam proses ini, ruang lingkup awal (scope awal)
didefinisikan dan dana awal sudah ditetapkan. Pemangku kepentingan (stakeholder) baik
internal, maupun eksternal yang akan berinteraksi dan mempengaruhi hasil keseluruhan
proyek diidentifikasi. Jika belum ditugaskan, manajer proyek akan dipilih pada fase ini.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Berbagai informasi ini dirangkum di dalam piagam proyek (project charter) dan daftar
pemangku kepentingan (stakeholder). Ketika piagam proyek disetujui, proyek menjadi
resmi.
Tujuan utama dari pembuatan project charter ini adalah untuk menyelaraskan
harapan para pemangku kepentingan dengan tujuan proyek, memberi mereka visibilitas
tentang ruang lingkup dan tujuan, menunjukkan bagaimana partisipasi mereka dalam
proyek serta memastikan bahwa harapan mereka tercapai. Proses-proses ini membantu
menetapkan visi proyek yang perlu dicapai.

Proyek kompleks berskala besar harus dibagi ke dalam fase terpisah. Dalam
proyek-proyek semacam ini, proses-proses Inisiasi dilakukan juga selama fase-fase
berikutnya untuk memvalidasi keputusan-keputusan yang dibuat selama penyusunan
Piagam Proyek asli. Melakukan proses Inisiasi pada awal setiap fase membantu
menjaga proyek tetap fokus pada kebutuhan bisnis yang ditangani oleh proyek. Kriteria
keberhasilan diverifikasi dan tujuan pemangku kepentingan proyek ditinjau. Keputusan
kemudian dibuat, apakah proyek harus dilanjutkan, ditunda, atau dihentikan.
Melibatkan sponsor, customer, dan para stakeholder lainnya selama inisiasi
menciptakan pemahaman bersama tentang kriteria keberhasilan, kepuasan pelanggan,
dan kepuasan pemangku kepentingan lainnya.
Proses inisiasi dapat dilakukan pada tingkat organisasi, program, atau portofolio
dan karenanya, proses ini akan berada di luar tingkat kontrol proyek. Deskripsi yang
jelas tentang tujuan proyek dapat dikembangkan, termasuk alasan mengapa proyek
tertentu adalah alternatif terbaik untuk memenuhi persyaratan. Dokumentasi dari
keputusan ini juga dapat berisi pernyataan lingkup proyek, hasil, durasi proyek, dan
perkiraan sumber daya sebagai analisis investasi organisasi. Sebagai bagian dari proses
inisiasi, manajer proyek diberi wewenang untuk menerapkan sumber daya organisasi
untuk kegiatan proyek pada fase selanjutnya.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Planning Process Group

Proses Planning terdiri dari proses-proses yang dilakukan untuk menetapkan ruang
lingkup, mendefinisikan dan memperbaiki tujuan, dan mengembangkan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Planning Process mengembangkan rencana
manajemen proyek pusat dan dokumen proyek yang akan digunakan untuk
melaksanakan proyek. Manfaat utama dari proses planning ini adalah untuk
menggambarkan strategi dan taktik serta tindakan atau jalur agar berhasil
menyelesaikan proyek. Proses-proses ini menunjukkan bagaimana proyek ini akan
dilakukan, menetapkan rute ke tujuan yang diinginkan.
Rencana manajemen proyek dan dokumen proyek yang dikembangkan sebagai
hasil dari Proses Planning ini akan mengeksplorasi semua aspek dari scope, waktu,
biaya, kualitas, komunikasi, sumber daya manusia, risiko, pengadaan, dan keterlibatan
pemangku kepentingan.
Tim proyek mencari masukan dan mendorong keterlibatan dari semua stakeholder
ketika merencanakan proyek dan mengembangkan rencana manajemen proyek dan
dokumen proyek. Prosedur-prosedur ini akan dipengaruhi oleh sifat proyek, batas-batas
proyek yang ditetapkan, kegiatan monitoring dan controlling yang tepat, serta pada
lingkungan apa proyek akan dilaksanakan.

Executing Process Group

Proses eksekusi terdiri dari proses-proses yang dilakukan untuk menyelesaikan


pekerjaan yang telah didefinisikan dalam rencana manajemen proyek untuk memenuhi
spesifikasi proyek. Kelompok Proses ini melibatkan koordinasi manusia dan sumber
daya, mengelola harapan dari stakeholder, serta mengintegrasikan dan melakukan
kegiatan proyek sesuai dengan rencana manajemen proyek.

Selama pelaksanaan proyek, ada pula kemungkinan diperlukannya pembaruan


perencanaan dan rebaselining. Terdapat kemungkinan pula perubahan durasi proyek
yang diperlukan, perubahan dalam produktivitas dan ketersediaan sumber daya, dan
ditemukannya risiko baru yang tidak terduga. Hasil analisis dapat memicu adanya
perubahan rencana yang, jika disetujui, dapat memodifikasi rencana manajemen proyek
atau dokumen proyek lainnya dan mungkin memerlukan pembuatan tujuan baru.
Sebagian besar dari anggaran proyek akan dikeluarkan dalam Executing Process.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Monitoring and Controlling Process Group

Monitoring and Controlling Process terdiri dari proses-proses yang diperlukan untuk
melacak, meninjau, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek; mengidentifikasi
bidang-bidang yang memerlukan perubahan rencana; dan memulai perubahan yang
sesuai. Manfaat utama dari Proses ini adalah bahwa kinerja proyek diukur dan dianalisis
secara berkala dan mengidentifikasi perbedaan dari rencana manajemen proyek.
Kelompok Proses Pengawasan dan Pengendalian ini juga termasuk di dalamnya:

o Mengontrol perubahan dan merekomendasikan tindakan korektif atau


preventif untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah
o Memantau kegiatan proyek yang sedang berlangsung terhadap rencana
manajemen proyek dan baseline pengukuran kinerja proyek
Pemantauan secara berkelanjutan ini memberikan wawasan tim proyek tentang
kondisi proyek dan mengidentifikasi setiap bidang yang membutuhkan perhatian
tambahan. Proses Pengawasan dan Pengendalian tidak hanya memantau dan
mengontrol pekerjaan yang dilakukan dalam Grup Proses, tetapi juga memantau dan
mengendalikan seluruh upaya proyek. Dalam proyek multi fase, Proses Pengawasan
dan Pengendalian mengoordinasikan fase proyek untuk mengimplementasikan tindakan
korektif atau preventif untuk membawa proyek agar sesuai dengan rencana manajemen
proyek. Tinjauan ini dapat menghasilkan pembaruan yang direkomendasikan dan
disetujui untuk rencana manajemen proyek. Misalnya, apabila ada pekerjaan yang
terlewat dari jadwal, mungkin memerlukan percepatan dan menyebabkan peningkatan
terhadap anggaran.

Closing Process Group

Proses Closing terdiri dari proses-proses yang dilakukan untuk menyimpulkan


semua kegiatan di semua Grup Proses Manajemen Proyek secara resmi (inisiasi,
planning, eksekusi, dan controlling monitoring), dengan menyelesaikan proyek atau
kewajiban kontarak. Proses Closing ini, ketika selesai, menunjukkan bahwa pada
keseluruhan proses proyek yang ditentukan telah selesai secara resmi.
Proses Closing ini juga dapat secara resmi menetapkan penutupan dini sebuah
proyek. Proyek yang ditutup sebelum waktunya dapat mencakup, misalnya: proyek
yang gagal, proyek yang dibatalkan, dan proyek yang mengalami situasi kritis.

Role of the Knowledge Areas


2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
47 proses manajemen proyek yang diidentifikasi dalam PMBOK® Guide
dikelompokkan menjadi sepuluh Knowledge Area terpisah. Knowledge Area mewakili
serangkaian konsep, istilah, dan aktivitas lengkap yang membentuk bidang profesional,
bidang manajemen proyek, atau bidang spesialisasi. Sepuluh Knowledge Area ini paling
sering digunakan di sebagian besar proyek. Tim proyek harus memanfaatkan kesepuluh
Knowledge Area ini dan Knowledge Area lainnya, jika sesuai dengan proyek mereka.
Knowledge Area yang dimaksud adalah: Manajemen Integrasi Proyek, Manajemen
Lingkup Proyek (scope), Manajemen Waktu Proyek, Manajemen Kualitas Proyek,
Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, Manajemen Komunikasi Proyek,
Manajemen Risiko Proyek, Manajemen Pengadaan Proyek dan Manajemen Pemangku
Kepentingan Proyek (stakeholder). Setiap Area Pengetahuan dalam Panduan PMBOK®
terkandung dalam bagian terpisah.
Panduan PMBOK® mendefinisikan aspek-aspek penting dari masing-masing
Knowledge Area dan bagaimana mengintegrasikannya dengan lima Grup Proses.
Sebagai elemen pendukung, Knowledge Area memberikan deskripsi terperinci tentang
input dan output proses bersama dengan penjelasan deskriptif tentang alat dan teknik
yang paling sering digunakan dalam proses manajemen proyek untuk menghasilkan
setiap hasil. Diagram alir data disediakan di setiap Knowledge Area (Bagian 4 hingga
8).

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Tipe Proyek Konstruksi

Pemilik akan melakukan spesifikasi jenis proyek konstruksi, karena :


Industri konstruksi adalah kompleks dan mempunyai proses pembangunan proyek
tersendiri
Kebutuhan akan waktu untuk membuat & merehabilitasi fasilitas yang dibuatnya.
Agar industri konstruksinya dapat berjalan dengan baik & produktif.
Tipe Proyek Konstruksi antara lain:
a. Konstruksi Bangunan Tempat Tinggal.
Bangunan yang dipergunakan untuk tempat tinggal.
Contoh : Rumah, komplek perumahan, apartemen, dll.
b. Konstruksi Bangunan Institusi & Komersil.
Bangunan yang dipergunakan untuk keperluan komersil.
Contoh : Kampus, rumah sakit, fasum, perbelanjaan, dll.
c. Konstruksi Bangunan Industri Khusus.
Bangunan yang dipergunakan untuk keperluan industri yang memiliki skala besar
dan mempunyai kemungkinan dampak yang besar pada lingkungan.
Contoh : Pembangkit listrik tenaga nuklir, pertambangan, industri baja, dll.
d. Konstruksi Bangunan Infrastruktur & Bangunan Berat.
Bangunan yang digunakan untuk kepentingan umum.
Contoh : Jalan, jembatan, saluran drainase, transportasi angkutan masal, dll.

Tahapan Proyek dalam Proyek Konstruksi

1. Tahap Perencanaan (Planning)


Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan dibangun
berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.
Produk dari tahap ini adalah KAK ( Kerangka Acuan Kerja ) atau TOR (Term of
Reference)

2. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)


Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang
diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
- Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
- Menyusun analisis kelayakan proyek
- Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan manajemen
konstruksi (MK)

3. Tahap Perancangan (Design)


Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai
dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi, rencana
anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
• Memeriksa masalah teknis.
• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
Pihak yang terlibat adalah konsultan perencana, konsultan MK dan atau konsultan
quantitiy surveyor

4. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)


Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan proyek
konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Prakulaifikasi
• Dokumen Kontrak
Pihak yang terlibat adalah pemilik, pelaksana jasa konstruksi (kontraktor), konsultan
MK.

5. Tahap Pelaksanaan (Construction)


Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik
proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu
yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan :
Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:
 Perencanaan dan pengendalian
 Jadwal waktu pelaksanaan
 Organisasi lapangan
 Tenaga kerja
 Peralatan dan material
Kegiatan Koordinasi
 Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
 Mengkoordinasi para sub kontraktor
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau Konsultan MK, kontraktor, Sub
Kontraktor, suplier dan instansi terkait.

6. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up)


Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai dengan
dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
- Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan
- Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedomanpemeliharaan.
- Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemakai, pemilik.

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
PMI. A Guide to Project Management Body of Knowledge. (PMBOK Guide), Fifth Edition.
Project Management Institute.2013

PMI. Construction Extension to A Guide to the Project Management Body of Knowledge.


(PMBOK Guide), 2000 Edition. Project Management Institute.2003

M. Rita et al, 2018, PMP Exam Prep, Ninth Edition. RMC Publications

2019 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Yunita Dian Suwandari, ST,MM,MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai