Dibuat oleh :
Kelompok 4
Khoirunnisak 20200103046
b. Masalah
Berdasarkan penggolongan orang yang bekerja di RS, kita dapat membedakan
menjadi dua kelompok besar :
1. Struktural
Orang-orang yang bekerja di sisi manajerial RS baik direktur, wakil direktur
pelayanan medis, wakil direktur penunjang medis, wakil direktur keuangan dan
SDM, manajer marketing, manajer business development, dll. Secara prinsip,
pejabat struktural tidak akan secara langsung berhubungan dalam pelayanan
pasien.
2. Fungsional
Orang yang bekerja dan secara langsung berhubungan dalam pelayanan
terhadap pasien, seperti dokter, perawat, bidan, fisioterapis dll.
Karena tingkat kompleksitas di RS, manajemen pengetahuan menjadi sangat
krusial karena struktural perlu memastikan tingkat profitabilitas untuk
memastikan keberlangsungan operasional RS, sementara fungsional perlu tetap
memastikan kesehatan dan keselamatan pasien menjadi yang terutama. Di sisi
fungsional, perawatan pasien saat ini masih sangatlah bergantung pada
pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga medis yang membuat variasi dari
tatalaksana masing-masing tenaga medis bisa sangat berbeda (tacit knowledge),
manajemen pengetahuan disini dapat membandingkan hasil dari terapi yang
berbeda untuk kasus yang serupa (clinical trial). Dengan adanya manajemen
pengetahuan diharapkan terjadi sistem pembelajaran sehingga terjadi perbaikan
dalam kualitas kesehatan dan juga secara profit (Wu and Hu 977). Sehingga bisa
dilihat adanya gap antara tujuan dari struktural, fungsional dan antara fungsional
itu sendiri, disinilah menjadi penting untuk mengelola pengetahuan di dalam
RS.Sisi lain yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan obat-obatan dan
juga peralatan habis pakai yang digunakan untuk kebutuhan diagnostik
(laboratorium dan radiologi) serta terapeutik (benang jahit, jarum suntik, dll) yang
selalu wajib tersedia di rumah sakit karena sifat penggunaannya mendadak dan
tidak dapat diprediksikan. Permasalahan yang sering dari barang-barang ini
adalah masing-masing memiliki tanggal kadaluarsa sehingga stoknya harus
tetap dipertahankan tetapi tidak boleh terlalu banyak sehingga terbuang karena
kadaluarsa. Selama ini, masing-masing departemen melakukan stok opname
secara sendiri-sendiri dan membuat permohonan ke pihak purchasing secara
terpisah-pisah sehingga sering terjadi kekurangan (data permintaan hilang) atau
kelebihan (data permintaan yang sama diminta oleh dua orang yang berbeda).
Dengan adanya integrasi dari data penggunaan oleh pasien dalam bentuk rekam
medis elektronik / electronic medical record (EMR), tentu diharapkan ini menjadi
sistem manajemen pengetahuan yang bisa menjawab permasalahan dari setiap
pihak yang terlibat dalam kegiatan di RS.
Salah satu hambatan dalam manajemen pengetahuan adalah budaya dan
motivasi untuk membagikan pengetahuannya (tacit) agar bisa menjadi sesuatu
yang tertulis (explicit) (KA 404). Dalam dunia kesehatan, hal ini menjadi suatu hal
yang sangat krusial karena banyak dari petugas kesehatan yang merasa takut
kehilangan pengakuan setelah pengetahuan yang dimilikinya dibuat menjadi
pengetahuan explicit (Shahmoradi et al. 555). Oleh karena itu, harus ada
kebijakan yang memastikan kepada petugas medis bahwa tujuan dari
membagikan pengetahuan adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
standar yang diberikan. Selain itu, perlu diterapkan sistem insentif bagi para
petugas kesehatan untuk membagikan pengetahuannya. Hal ini disebabkan
karena waktu merupakan faktor yang sangat penting bagi petugas kesehatan
(Karamitri et al.). Dengan membangun budaya untuk berbagi pengetahuan, akan
membuat semua untuk belajar untuk mengetahui lebih banyak dan membagikan
lebih banyak juga. Hal ini sangatlah baik untuk meruntuhkan jarak antara satu
spesialistik dengan spesialistik yang lain.
2. Metode
a. Siklus Bukowitz & William
1. Perangkat Keras
a. Perangkat input
1. Keyboard
2. Mouse
3. Barcode Reader
4. Server
b. Perangkat proses
1. Prosesor
2. Memori
3. Hardisk
c) Perangkat output
Setelah memiliki perangkat keras dari input dan proses, maka pasti memerlukan
output sebagai tampilan dihasilkan dari hasil data yang telah diinput. Perangkat
output berupa:
1. Monitor
2. Printer
3. Server tool and data
2.Perangkat lunak
1. Sistem operasi
2. Sistem Open Source
3. Server platform
TEKNIS
a. Get
Mencari informasi dari masing-masing para karyawan dengan membentuk FGD
(Forum Group Discussion) dan mengumpulkan ide-ide yang berupa inovasi
untuk perkembangan rumah sakit. Dari pengumpulan ide-ide yang berupa
pengetahuan dari karyawan yang memiliki karakter berbeda, kemudian
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah untuk dijadikan inovasi baru
untuk memajukan kualitas pelayanan rumah sakit.
b. Use
Bagaimana caranya menggunakan dan mengembangkan sistem informasi dan
teknologi informasi saat ini untuk menciptakan inovasi dengan membuat rekam
medik berbasis komputer atau disebut Elektronic Medical Record (EMR) di
rumah sakit untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event
dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan
menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil
pemeriksaan perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain termasuk digitasi dari
alat diagnosis (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium.
c. Learn
Bagaimana rumah sakit dapat belajar dari pengalaman, baik dari kesuksesan
maupun dari kegagalan untuk menciptakan sebuah inovasi dalam sebuah
persaingan antar rumah sakit saat ini. kemudian diadakan sosialisasi kembali
kepada karyawan lainnya agar ilmu yang didapat bisa diaplikasikan oleh seluruh
karyawan rumah sakit sesuai dengan bidang kerjanya.
d. Contribute
Dari hasil belajar pengalaman yang pernah dijalani seperti pelatihan dan
seminar, maka kesuksesan dan kegagalan tersebut dapat di sharingkan seluruh
rekan kerja dalam rumah sakit, bagaimana cara-cara mengatasi permasalahan
atau cara untuk mengembangkan inovasi rumah sakit yang berkelanjutan di
tengah-tengah persaingan antar rumah sakit saat ini.
e. Assess
Monitoring dan evaluasi dari masing-masing karyawan itu sendiri seperti
hubungan antar unit yang saling berkepentingan dalam menciptakan nilai
tambah bagi kualitas pekayanan terhadap pasien, kerja sama antar rumah sakit
dalam menciptakan Benchmarking dan hubungan baik dalam pertukaran
indormasi Kesehatan,
g. Divest
Hasil dari ide-ide karyawan yang mempunyai manfaat untuk perkembangan
rumah sakit akan dipakai oleh rumah sakit sementara pengetahuan atau ide para
karyawan yang tidak terpakai lagi atau tidak bernilai tidak akan digunakan oleh
rumah sakit. Setelah dari beberapa pengetahuan yang disosialisasikan kepada
karyawan kemudian di saring dan akhirnya pengetahuan yang tidak dipakai
kemudian dibuang.
3. Hasil
Berdasarkan kedua kondisi penting diatas, maka secara umum informasi yang
tercantum dalam rekam medis seorang pasien harus mengandung 3 unsur, masing-
masing adalah :
1. Siapa (Who) dan Siapa (Who)
2. Apa (What), Kapan (When), Kenapa (Why) dan Bagaimana (How)
3. Hasil atau dampak (Outcome)
Paling tidak ada empat faktor operasional yang akan dirasakan, yaitu :
2.1. Kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi.
2.2. Akurasi data,
2.3. Efisiensi
2.4. Kemudahan pelaporan.
Manfaat Organisasi
Bagaimana pihak rekam medik menyikapi peraturan yang sudah mulai berlaku
sedangkan untuk memakai teknologi memerlukan biaya yang sangat besar. Hal ini
harus disikapi dengan bagaimana cara memilih teknologi yang tepat dalam penerapan
rekam medik elektronik. Oleh karena itu teknologi yang dipakai harus memiliki output
seperti di bawah ini yaitu :
Unsur atau persyaratan yang harus dipenuhi ketika akan melakukan peralihan dari
rekam medik manual ke rekam medik elektronik, yaitu :
Hak Akses.
1. Dokter.
2. Perawat.
3. Bidan.
4. Gizi
5. Farmasi.
6. Petugas Rekam Medis.
7. Rehab Medik / Fisiotherapy
8. Laboratorium
9. Radiology
Evaluasi :
1. Penggunaan Sistem
2. Kepuasan Pengguna
1. Struktur
2. Lingkungan Lingkungan
1. Kualitas Sistem
2. Kualitas Informasi
3. Kualitas Layanan
4. Daftar Pustaka
KA, Al-Busaidi. “Knowledge workers’ perceptions of potential benefits and challenges of
Knowledge Management Research & Practice, vol. 12, no. 4, 2013, pp. 398 - 408.
systematic review.” The International journal of health planning and management., 2015.
Performance for Hospital Professionals: A Dynamic Capability View and the Mediating
Role of Process Capability.” Journal of the Association for Information Systems, vol. 13,
https://pdfs.semanticscholar.org/2cb2/e4c2cb55910f54c6786b898fbb9e7123b667.pdf?
_ga=2.16497663.893315592.1603161393-135755336.1601104583. Accessed 20 10
2020.