Anda di halaman 1dari 3

TugasKliping

Tugas
Kliping

NAMA : Salsabila Cynailla


KELAS : x OTKP 2
ABSEN : 34
Masalah yang mengakibatkan MUI mengeluarkan Fatwa

Sidang fatwa yang digelar dalam Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama
Indonesia (MUI) telah menghasilkan keputusan. Ada sejumlah fatwa yang diputuskan dalam
sidang fatwa tersebut.
"Munas X MUI hasilkan 5 fatwa," kata Juru Bicara Sidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh,
kepada detikcom, Kamis (26/11/2020).
Hasil fatwa dibacakan dalam sidang pleno yang digelar malam ini pukul 21.00 WIB.
Berikut lima fatwa hasil Munas X MUI:
1. Fatwa tentang Penggunaan Human Diploid Cell untuk Bahan Produksi Obat dan Vaksin
2. Fatwa tentang Pendaftaran Haji Saat Usia Dini
3. Fatwa tentang Pemakaian Masker Bagi Orang Yang Sedang Ihram
4. Fatwa tentang Pembayaran Setoran Awal Haji Dengan Utang dan Pembiayaan
5. Fatwa tentang Penundaan Pendaftaran Haji Bagi Yang Sudah Mampu

Terdapat empat fatwa bahasan dalam sidang fatwa di Munas X MUI. Ada tentang haji
dan satu fatwa terkait human diploid cell atau sel diploid manusia terkait kehalalan vaksin.

Empat fatwa ini merupakan pertanyaan yang diajukan (istifta') Badan Pengelolaan
Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Kesehatan. Pimpinan Sidang Komisi C Munas X MUI
2020, KH Sholahuddin Al Aiyub menjelaskan empat fatwa terkait haji itu, di antaranya Fatwa
Masker Bagi yang sedang Ihram, Fatwa Pendaftaran Haji saat Usia Dini dan Fatwa Pembayaran
Setoran Awal Haji dengan Utang dan Pembiayaan.

"Ada 4 fatwa sekaligus yang terkait dengan haji," kata dia dalam Sidang Pleno Agenda
Komisi di arena Munas X MUI, di Hotel Century, Jakarta, Kamis (26/11).
Masalah korupsi, keadilan, kemiskinan, politik, transportasi hingga kesehatan menjadi
pemandangan setiap hari di Indonesia. Untuk mendorong bangsa Indonesia dari keterpurukan ini,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia pada
29 Juni-2 Juli 2012.

Dalam pertemuan itu, MUI akan merumuskan sejumlah fatwa baru soal berbagai masalah
kebangsaan. "Dalam pertemuan ijtima ulama komisi fatwa se-Indonesia nanti, hasilnya akan
berupa fatwa dan sejumlah rekomendasi bagi pemerintah," ujar Sekjen MUI Pusat, Ichwan Sam,
di kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu, (2/6/2012).

Menurutnya, ada tiga materi pokok yang akan dibahas, mencakup prinsip-prinsip dasar
kebangsaan, masalah fiqih kontemporer dan masalah terkait undang-undang pemerintah yang
berlaku di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
"Materi itu akan dibahas dalam sidang-sidang secara simultan, mulai 29 Juni sampai 2
Juli 2010," tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam hajat yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren
Cipasung, Tasikmalaya itu akan dihadiri 800 orang ulama, termasuk utusan dari lembaga-
lembaga Islam dan perwakilan ulama Islam dari luar negri.

"Akan ini rencananya akan dibuka oleh Presiden SBY," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Fatwa MUI, Ma'ruf Amin, menuturkan bahwa perhelatan akbar ulama se-
Indonesia itu akan mengkaji masalah-masalah kontemporer kebangsaan. "Akan menjadi
perdebatan nantinya, karena akan dibahas hal-hal seperti bolehkan pemerintah melakukan
perampasan atas hasil tindak pidana korupsi, atau pilkada yang sering jadi persoalan, dan subsidi
ВВМ apakah keharusan, serta lainnya," jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai