Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR GENETIKA
TB 14

KERAGAMAN GENETIK SIFAT KUALITATIF DAN


SIFAT KUANTITATIF PADA CABAI
(Capsicum annum L)

ZURWAN MUFAIDILLAH
03.06.20.0175

Suharno, S. P., M. P.
Prof . Dr. Ir. Bambang Sutaryo, M. S.
Elea Nur Aziza, S. P., M. Sc.

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tinjauan pustaka
Genetika adalah ilmu yang berhubungan dengan studi dan pemahaman tentang faktor
keturunan, evolusi, perkembangan, ekologi, biologi molekuler dan ilmu forensin. Seorang
ilmuwan yang bernama gregor johan mendel merupakan orang yang pertama kali melakukan
penelitian mengenai penurunan sifat,serta tanaman adalah beberapa jenis organisme yang
dibudi dayakan pada suatu ruang atau media untuk dipanen pada masa ketika sudah mencapai
tahap pertumbuhan tertentu.
Cabai memiliki nama latin Capsicum annum L yang merupakan salah satu komoditas
sayuran dan banyak dibudidayakan oleh para petani di indonesia karena memiliki nilai jual
yang cukup  tinggi serta memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan manusia salah satunya
yakni zat capsaicin yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit kanker,selain itu
kandungan vitamin c yang ada pada cabai dan terbilang cukup tinggi mampu memenuhi
kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi pada takaran yang pas agar terhindar
dari nyeri lambung dan berbagai gangguan system pencernaan lainnya,cabai merupakan
tanaman dari divisi Spermatofita dan famili solanaceae. Cabai merupakan buah serta biji
yang memiliki rasa sangat pedas dan sangat populer dikalangan masyarakat asia
tenggara,buah ini bisa digolongkan dalam jenis sayur ataupun bumbu tergantung dari
kebutuhan dan selera, Didaerah tropis cabai tumbuh sebagai tumbuhan tahunan, sedangkan
pada daerah subtropis cabai tergolong sebagai tumbuhan semusim tumbuhan berbentuk perdu
ini berasal dari dunia baru atau negara meksiko dan amerika tengah, serta wilayah andes yang
ada diwilayah amerika selatan. Pada saat itu cabai dimanfaatkan masyarakat disana untuk
bumbu masakan,cabai itu kira-kira ditemukan sejak 9.000 tahun lalu, sudah lama sekali.
Dianggap asalnya dari peru atau meksiko. Menyebar ke eropa kemudian ke hindia, dan
kembali lagi ke eropa, penjelajah asal italia, kristoforus kolumbus disebutkan winarno adalah
orang yang membawa cabai ke eropa pada akhir abad ke-15,kemudian eropa diserang
kerajaan ottoman pada abad ke-16. Jadi cabai banyak berkembang di hungaria. Orang
hungaria menggangap kalau cabai itu berasal dari negaranya, padahal sebenarnya dari
meksiko
Sifat kualitatif adalah sifat pada individual warna dan ukuran dan kuantitatif adalah
ilmu yang berusaha merubah susunan genotip dari susunan kultivar agar lebih
bermanfaat,sebagai ilmu genetika yang mempelajarai dengan model pewarisan sifat-sifat
kuantitatif ,karakter kualitatif sendiri merupakan wujud fenotipe yang saling berbeda tajam
antara satu dengan yang lain secara kualitatif dan masing-masing dapat dikelompokkan dalam
bentuk kategori. Karakter kualitatif biasanya dapat diamati dan dibedakan dengan jelas secara
visual, karena umumnya bersifat diskret. Biasanya karakter ini dikendalikan oleh satu atau
beberapa gen. Bila karakter ini dikendalikan oleh satu gen, maka disebut dengan karakter
monogenik, dan bila beberapa gen disebut dengan oligogenik. Di samping itu karena besarnya
peranan satu unit gen dalam mengekspresikan fenotipenya, maka sering juga disebut dengan
gen mayor. Karakter kualitatif meliputi umur tanaman, kandungan minyak, warna, rasa,
ketahanan terhadap organisme pengganggu, kandungan protein dalam biji, dan lain-lain.
Sedangkan karakter kuantitatif umumnya dikendalikan oleh banyak gen dan merupakan hasil
akhir dari suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang berkaitan langsung dengan
karakter fisiologi dan morfologis. Diantara kedua karakter ini, karakter morfologis lebih
mudah diamati, misalnya produksi tanaman sering dijadikan objek pemuliaan tanaman.
Umumnya dalam mempelajari pewarisan karakter kuantitatif digunakan pendekatan teori
genetika kuantitatif.sifat kuantitatif yang dipelajari dinyatakan dalam besaran kuantitatif atau
satuan metrik yang selanjutnya digunakan pendekatan analisis untuk sejumlah ukuran
karakter tersebut
B. Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Eksplorasi Keragaman Genetik Sifat Kualitatif
dan Sifat Kuantitatif yaitu:
 Dapat memahami konsep keragaman genetik tanaman
 Dapat memahami dan mengklasifikasi sifat kualitatif dan sifat kuantitatif pada
tanaman
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum adalah
 Alat
 Alat tulis
 Alat elektronik
 Penggaris
 Pisau / gunting
 Nampan / wadah
 Bahan
 Cabai (cabai merah keriting,cabai merah besar,cabai rawit kuning
muda)

2. Cara kerja
 Menyediakan masing-masing lima buah cabai keriting,cabai besar dan cabai
rawit kuning muda
 Melakukan pembelahan terhadap buah untuk mengamati kepadatan buah
 Melakukan pengukuran terhadap buah dan pengukuran diameter
 Mencicipi buah untuk menganalisis rasa buah
 Menganalisis warna buah
 Membuat tabel pengamatan terhadap cabai yang meliputi jenis cabai,warna
buah,nama latin,panjang buah,diameter buah,kepadatan buah dan rasa
 Penggolongan karakter buah pada sifat kualitatif dan sifat kuantitatif
 Dokumentasi pada buah berupa foto
BAB III
HASIL PENGAMATAN

Gambar 1.1 cabai rawit putih gambar 1.2 cabai merah besar

Gambar 1.3 cabai merah keriting


Hasil pengamatan terhadap tanaman atau buah cabai akan disajikan pada tabel 1.1
yang akan diamati antara lain ,jenis,nama latin ,warna buah, panjang buah,diameter
buah,kepadatan buah dan rasa.
Tabel 1.1 hasil pengamatan
No. Jenis Nama Latin Warna Panjan Diamete Kepadatan buah Rasa
Cabai buah g buah r buah (padat/berongga (tidak
) pedas/
pedas/
sangat
pedas)
1 Cabai Capsicum Kuning 5,2 cm 3,5 cm padat Sangat
rawit frutescens muda pedas
putih L
2 Cabai Capsicum merah 14,3 2,9 cm padat pedas
merah annuum L. cm
keriting var.
longum
Sendt.
3 Cabai Capsicum merah 7,6 cm 5,4 cm berongga Tidak pedas
merah annuum L. 
besar var.
Abreviata
Eingerhuth.

Pada tabel di atas menunjukkan cabai rawit putih Capsicum frutescens L memiliki
warna putih kehijauan dengan panjang pada buah ± 5,2 cm dengan diameter buah ± 3,5 cm
memiliki struktur buah yang padat dan dengan rasa yang sangat pedas, pada cabe merah
keriting Capsicum annuum L. var. longum Sendt. Memiliki warna merah dengan panjang ±
14,3 cm dengan diameter buah ± 2,9 cm memiliki struktur buah yang padat dengan rasa yang
pedas dan sedangkan pada cabe merah besar Capsicum annuum L. var. Abreviata Eingerhuth.
Memiliki warna merah dengan panjang buah ± 7,6 cm dengan diameter buah ± 5,4 cm
memiliki struktur buah yang berrongga dengan rasa yang tidak terlalu pedas

Pada hasil pengamatan di atas maka akan di kelompokkan dalam sifat kualitatif dan
sifat kuantitatif serta akan di jelaskan pengertian dari keduanya yaitu:
1. Sifat kualitatif
Sifat kualitatif adalah sifat pada individual warna, ukuran dan sedikit gen , karakter
kualitatif sendiri merupakan wujud fenotipe yang saling berbeda tajam antara satu dengan
yang lain secara kualitatif dan masing-masing dapat dikelompokkan dalam bentuk
kategori. Karakter kualitatif biasanya dapat diamati dan dibedakan dengan jelas secara
visual, karena umumnya bersifat diskret.
Pada sifat kualitatif akan di sajikan dalam tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2 sifat kuantitatif
No Sifat kualitatif diskripsi
1. jenis Cabai rawit,kriting dan besar
2. Warna buah Putih dan merah
3. kepadatan Padat dan berongga
4. Rasa Sangat pedas,pedas,dan tidak pedas
Pada tabel diatas dapat diartikan bahwa sifat kualitatif lebih condong kepada
pengamatan pada individual dengan katagori secara visual dan mudah.
2. Sifat kuantitatif
kuantitatif adalah ilmu yang berusaha merubah susunan genotip dari susunan kultivar
agar lebih bermanfaat,sebagai ilmu genetika yang mempelajarai dengan model pewarisan
sifat-sifat kuantitatif, Karakter kuantitatif umumnya dikendalikan oleh banyak gen dan
merupakan hasil akhir dari suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang berkaitan
langsung dengan karakter fisiologi dan morfologis. Umumnya dalam mempelajari pewarisan
karakter kuantitatif digunakan pendekatan teori genetika kuantitatif.Sifat kuantitatif yang
dipelajari dinyatakan dalam besaran kuantitatif atau satuan metrik yang selanjutnya digunakan
pendekatan analisis untuk sejumlah ukuran karakter tersebut.

Pada sifat kuantitatif akan di sajikan pada tabel 1.3 sebagai berikut

No Sifat kuntitatif diskripsi

1. Panjang buah (cabai rawit,kriting dan besar) 5,3 cm, 14,3 cm 7,6 cm

2. Diameter buah (cabai rawit keriting dan besar) 3,5 cm, 2,9 cm 5,4 cm

Pada tabel di atas dapat di artikan bahwa sifat kuantitatif lebih condong kepada
pengamatan dengan angka dan hitungan sehingga harus dengan pengamatan yang panjang dan
teliti dapat terbilang cukup sulit karena memuat angka-angka.
BAB 1V
PEMBAHASAN
Pada pengamatan diatas setelah melakukan beberapa analisa dan pengamatan pada
buah cabai yang meliputi jenis,nama latin,warna,panjang,diameter,kepadatan dan rasa , hal ini
terjadi kemungkinan besar karna karakter kualitatif adalah sifat yang dapat dibedakan secara
tegas atau deskret tidak tumpang tindih karena dikendalikan oleh gen tunggal, sehingga
mudah dikelompokan, sifat kualitatif merupakan karakter yang tidak atau sedikit dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dan dikendalikan oleh gen sederhana yang lebih mudah diwariskan.
Hasil menunjukan setiap genetik memiliki keragaman tersendiri dan berbeda-beda
mulai dari cabai rawit yang ukuran 5,3 cm buah dan diameter buah 3,5 lebih kecil namun
tingkat rasa yang sangat pedas sedangkan pada cabai merah keriting yang memiliki ukuran
yang panjang 14,3 cm namun diameter yang kecil 2,9 cm menunjukkan rasa pedas dan pada
cabai merah besar yang panjangnya 7,6 cm dengan dimeter 5,4 cm namun rasanya yang tidak
pedas,setiap genetik akan ada perbedaan walaupun dalam satu keluarga atau suku yaitu
terung-terungan Solanaceae,cabai Capsicum frutescens L, akan tetapi semua cabai akan di
manfaatkan sebaik mungkin mulai dari sebagai bahan rempah,bahan makanan atau cemilan
bahankan di peruntukkan untuk obat karena cabai mengandung banyak manfaat.
Hasil pengamatan pada sifat kuantitatif terdapat keragaman, meskipun relatif kecil jika
didasarkan pada nilai simpangan baku yang nilainya kecil dan juga koefisien keragaman
nilainya berkisar 2,9-14,3 cm. Variabel-variabel tersebut antara lain panjang buah (cm) dan
diameter buah (cm).sifat kuantitatif masih bervariasi karena sifat ini dikendalikan oleh banyak
gen dan juga dipengaruhi oleh lingkungan yang cukup tinggi,sedangkan pada pengamatan
kualitatif cendrung lebih mudah karena di pengaruhi oleh jumlah gen yang tidak banyak
(sedikit) maka penelitian atau pengamatan hanya dengan visual.
Sehingga pada budidaya tanaman sangat perlu untuk melakukan penelitian terkaiat
sifat kualitatif dan sifat kuantitatif karena akan mempermuda dalam pengelompokan mulai
dari sifat kualitatif befokus pada aspek pemahaman lebih mendalam pada sebuah masalah dari
pada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif juga dapat dibilang sebuah penelitian
riset yang sifatnya deskripsi, cenderung memakai analisis dan lebih menampakkan proses
maknanya, memahami secara luas dan mendalam pada sebuah masalah secara detail pada
sebuah permasalahan yang sedang dikaji,pada sifat kuantitatif penelitian yang lebih
sistematis, spesifik, terstruktur dan juga terencana dengan baik dari awal sampai mendapatkan
sebuah kesimpulan.Penelitian kuantitatif lebih befokus pada penggunaan angka-angka yang
membuatnya menjadi lebih mendetail dan lebih jelas.
KESIMPULAN
Dapat di simpulkan bahwa keragaman genetik sangat berpariasi memiliki keragaman
tersendiri dan berbeda-beda mulai dari cabai rawit yang ukuran 5,3 cm buah dan diameter
buah 3,5 lebih kecil namun tingkat rasa yang sangat pedas sedangkan pada cabai merah
keriting yang memiliki ukuran yang panjang namun diameter yang kecil menunjukkan rasa
pedas dan pada cabai merah besar yang panjangnya 7,6 cm dengan dimeter 5,4 com namun
rasanya yang tidak pedas,setiap genetik akan ada perbedaan walaupun dalam satu keluarga
atau suku yaitu terung-terungan Solanaceae,cabai Capsicum frutescens L,
Pada sifat kualitatif yang memiliki fungsi untuk mempermuda dalam pengelompokan
mulai dari sifat kualitatif befokus pada aspek pemahaman lebih mendalam pada sebuah
masalah dari pada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif juga dapat dibilang
sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung memakai analisis dan lebih
menampakkan proses maknanya, memahami secara luas dan mendalam pada sebuah masalah
secara detail pada sebuah permasalahan yang sedang dikaji bahkan lebih mudah karena
mengandung jumlah gen lebih sedikit. Sedangkan pada sifat kuantitatif penelitian yang lebih
sistematis, spesifik, terstruktur dan juga terencana,Penelitian kuantitatif lebih befokus pada
penggunaan angka-angka yang membuatnya menjadi lebih mendetail dan lebih jelas karena
gen yang terkandung.
DAFTAR PUSTAKA
Materi pertanian (2019) Tanaman Cabai; Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan Cara
Budidaya . https://dosenpertanian.com/tanaman-cabai/
Ucihadiyanto (2020). Cabe. https://tanahkaya.com/cabe/
Duniapcoid (2020). Penelitian Kualitatif dan Kuantatif.
https://dunia.pendidikan.co.id/kualitatif-dan-kuantatif/
Jurnal (ajhar).2018 deskripsi sifat kualitatif dan kuantitatif jagung kultivar lokal kebo hasil
seleksi massa hingga siklus keempat dalam sistem tanam tumpangsari.
http://eprints.unram.ac.id/9713/1/JURNAL.pdf
Prof..Dr. Ir. Kuswanto, MS .(2012). Genetika kuantitatif.
http://www.kuswanto.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Gen-Kuan-1-Pengertian-Deskripsi-
Sifat.pdf

Hartanto Ts. SPt. MM.(2019). Pengenalan Varitas Unggul Kedelai.


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83467/PENGENALAN-VARITAS-UNGGUL-
KEDELAI/
Tribunnews.com (2017) Mengenal Asal Usul Cabai, Si Pedas Kesukaan Orang Indonesia.
https://www.tribunnews.com/travel/2017/03/02/mengenal-asal-usul-cabai-si-pedas-kesukaan-
orang-indonesia

Anda mungkin juga menyukai