METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini memaparkan metode penelitian yang digunakan untuk studi
penelitian Analisis Interkonektivitas Pada Gugus Pulau Pramuka Untuk
Keberlanjutan Pariwisata Bahari Yang Berbasis Eco-tourism.
36
itu dilaksanakan juga akan memperjelas langkah-langkah penelitian itu.
Metode penelitian menurut Arikunto (2010: 151) adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data
yang dikumpulkan bisa primer maupun sekunder.
Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif,
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:54)
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah “suatu metode dalam
penelitian status sekelompok, manusia, suatu objek atau kondisi suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Peneliti deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau
gambaran mengenai adanya konektivitas di Gugus Pulau Pramuka.
37
Data Primer
Penyebaran kuesioner
Survei ini dilakukan untuk mengetahui tipologi wisatawan yang
berkunjung ke Gugus Pulau Pramuka.
Wawancara
Survei ini dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting dan alur
wisata di Gugus Pulau Pramuka berdasarkan persepsi penduduk
asli setempat. Sampel yang diambil merupakan para tokoh
masyarakat dan pemuka yang berada di Gugus Pulau Pramuka
dan para penyedia jasa wisata, sampel yang diambil adalah
penyedia jasa yang sudah terkenal di Gugus Pulau Pramuka yaitu
elang ekowisata dan dolphin ekowisata.
Data Sekunder
Data yang berupa studi literature atau karangan ilmiah yang
mendukung penelitian tentang Analisis Interkonektivitas Pada
Gugus Pulau Pramuka Untuk Keberlanjutan Pariwisata Bahari
Yang Berbasis Eco-tourism.
Undang-undang, peraturan pemerintah, kebijakan yang terkait
dengan Analisis Interkonektivitas Pada Gugus Pulau Pramuka
Untuk Keberlanjutan Pariwisata Bahari Yang Berbasis Eco-
tourism.
38
wawancara, informasi, literatur, kajian ilmiah dan kebijakan terkait.
Sehingga dapat diketahui potensi, permasalahan dan gambaran
umum kondisi eksising pada kawasan studi.
o Tahapan Survei dan Pengamatan Lapangan
Dalam tahapan ini dilakukan pengamatan secara langsung di
kawasan studi, untuk menguji validitas data sekunder sekaligus
untuk mengetahui fakta yang ada di lapangan sehingga dapat
dilakukan pemetaan kondisi eksisting.
o Tahapan Kompilasi Data
Pengelompokan data secara sistematis, dan seleksi data yang sesuai
dengan kebutuhan studi penelitian.
39
a. Sumberdaya Hayati
- Penutupan lahan pantai
- Biota berbahaya
b. Sumberdaya Non Hayati
- Kedalaman perairan atau batimetri
- Tipe atau karakteristik pantai
- Lebar pantai
- Material dasar atau sedimen perairan
- Kemiringan pantai
- Kekeruhan perairan (TSS)
- Ketersediaan air tawar
o Analysis Overlay
Kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta
yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada
plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital
pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan
menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi
atribut dari kedua peta tersebut.
o Network Analysis
Analisis yang dapat dilakukan dengan network analysis adalah route
analysis, dimana bisa menentukan rute optimal terdapat dua atau
lebih titik yang harus dilewati. Penetuan rute optimal tersebut dapat
berdasarkan jarak, waktu, ataupun indikator-indikator lainnya.
40
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan karakteristik dari sumber data yang ada
dan menunjukan objek penelitian, dapat juga didefinisikan sebagai
seperangkat unit analisis lengkap yang sedang diteliti, sedangkan sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Pada umumnya pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya
dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi1.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung yang berwisata ke
Gugus Pulau Pramuka sebanyak 36.048 jumlah wisatawan.
Berkaitan dengan pengambilan sampel, Arikunto, S. (2002:120)
menyatakan bahwa, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat
diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Berdasarkan pernyataan di atas, karena jumlah populasi lebih dari 100
orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel
secara acak (Random sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel
menggunakan rumus dari Taro Yamame atau Slovin. Sebagai berikut2:
Keterangan:
n=
n = sampel minimum
N = populasi
d = tingkat kepercayaan (90%)
1
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006), hal. 111
2
Prof. Dr. Arikunto Suharsini. “prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek”. Hal. 51
41
Dengan menggunakan persamaan diatas, maka dapat diperoleh hasil
sampel minimum sebagai berikut:
n =99,72 sampel
Maka dapat diperoleh hasil sampel penyebaran kuesioner adalah 100, hasil
dari pembulatan 99,61.
42
Desain alur wisata di Gugus Pulau Pramuka untuk pariwisata yang
eco-tourism.
Summber Data
No. Kegiatan Jenis Data Keterangan
Primer Sekunder
Kebijakan
terkait
UU No 1
kawasan √
Tahun 2014
pesisir dan
pulau kecil
Jumlah
penduduk
Jumlah
wisatawan Kecamatan
Kepulauan
1 Observasi Jumlah
Seribu
penyedia √
Utara
jasa wisata
Dalam
Data Angka 2013
infratruktur
Data sarana
dan Prasana
Rencana Balai
Zonasi Taman
√
Taman Nasional
Nasional Kepulauan
43
Summber Data
No. Kegiatan Jenis Data Keterangan
Primer Sekunder
Peta dasar Seribu
Peta Kontur
Peta
Batimetri
Peta
Penggunaan
Lahan Darat
dan Laut
Peta
Tutupan
Lahan
Rencana
Tata Ruang
RTRW Kab
Wilayah
√ Kepulauan
Administrasi
Seribu
Kepulauan
Seribu
Tipologi
√
Wisatawan
Alur Kuesioner
kegiatan
2 Survei √
wisata
eksisting
Kondisi
√ Wawancara
eksisting
44