Disusun oleh:
ENY QUDRIYAH
NIM. 1908145
SEMARANG
2020
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Alamat : Semarang
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Asma
No. CM : 003324
Tanggal pengkajian : 28 Sept 2020
Tanggal masuk : 27 Sept 2020
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Sesak napas
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien tiba-tiba sesak napas setelah menyapu di halaman
belakang rumah. Oleh keluarganya dibawa ke IGD. Sampai di IGD kondisi pasien tampak
sesak napas, akral dingin, dan badannya menggigil. TD 140/90 mmHg, N 92 kali/menit, S
37oC, RR 27 kali/menit saat dilakukan auskultasi lapang paru terdenga wheezing, cuping
hidung dan tampak menggunakkan otot bantu nafas dengan adanya retraksi dada . Di IGD
mendapatkan terapi oksigen 8 lpm dengan simple mask, dipasang infus D5% + aminofinin,
nebulizer ventolin + pulmicort/8 jam. Setelah kondisi cukup stabil pasien dipindahkan
keruanng rawat inap.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat asma sejak usia 27 tahun.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, HT, dll.
GENOGRAM :
Keterangan :
: Pasien
Keterangan :
1 : Mandiri
2 : Butuh Alat Bantu
3 : Butuh Pengawasan Orang Lain
4 : Butuh Bantuan Orang Lain
5 : Ketergantungan Total
3. Pola Nutrisi
a. Sebelum di RS :
Pasien mengatakan makan lancar ±3 kali sehari, tidak ada pantangan makan, tidak
menjalankan diit khusus, tidak merasakan mual muntah, tidak ada penurunan BB drastis.
b. Selama di RS :
Pasien mengatakan tidak napsu makan, makan habis setengah porsi. Pasien tidak merasakan
mual muntah, tidak ada penurunan BB drastis.
Antropometri : TB 150 cm, BB 50 kg, IMT 22 kg/m2
Biokimia : Hb 12,4 Leko 10,8 trombo HT 38 Eritrosit 3,8
Clinical : pasien tampak lemas, dan pucat
Diit : Lunak
Energy : Energi 2625 kkal, protein 90 gr, Lemak 43 gr, karbohidrat 393 gr
4. Pola Eliminasi
a. Sebelum di RS :
Pasien mengatakan tidak ada keluahan dalam BAB/BAK. Pasien kencing ± 5 kali/hari
berwarna kuning terang dengan jumlah normal. BAB lancar sehari sekali, tidak ada
hemoroid.
b. Selama di RS :
Pasien memakai diapers untuk memudahkan dalam BAB dan BAK. Pasien mengatakan sulit
BAB karena tidak terbiasa BAB diatas tempat tidur.
5. Pola Gerak dan Keseimbangan Tubuh
a. Sebelum di RS :
Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien mampu berjalan atau beraktivitas secara normal
b. Selama di RS :
Pasien mengatakan merasakan sesak napas saat berjalan.
6. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum di RS :
Pasien mengatakan tidur nyrnyak ± 8 jam perhari. Biasa tidur dari jam 20.00 sampai 05.00.
kadang- kadang tidur siang sebentar.
b. Selama di RS :
Pasien mengatakan tidur bisa tidak nyenyak karena tidak terbiasa tidur di RS dan terasa
sesak napas
7. Pola Kebersihan Diri
a. Sebelum di RS :
Keluarga mengatakan pasien mandi sendiri rutin 2 kali/hari. Ganti baju baju bisa sendiri.
b. Selama di RS :
Keluarga mengatakan dirumah sakit dibantu oleh anaknya, atau perawat. Pasien tampak
bersih dan tidak bau.
8. Pola Koping terhadap Stress
a. Sebelum di RS :
Pasien mengatakan jika ada masalah selalu di diskusikan dengan anak-anaknya.
b. Selama di RS :
Keluarga dan pasien mengatakan saat ini sangat khawatir dengan kondisi kesehatan pasien,
takut jika terjadi apa-apa.
5. Hidung :
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pada fungsi pembau, ada pernapasan cuping
hidung.
6. Telinga :
Bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran sedikit berkurang
7. Bibir dan mulut :
Cukup bersih, tidak ada stomatitis, gigi ompong, tidak memakai gigi palsu, mukosa bibir kering
8. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada kaku kuduk, tidak ada jejas
9. Dada
Jantung :
I : tidak tampak pulsasi ictus cordis
P : teraba pulsasi ictus cordis di ICS 5 mid clavicula sinistra
P : tidak ada pembesaran jantung
A : terdengan bunyi jantung I dan II, tidak ada suara tambahan
Paru
I : retraksi dinding dada simetris, tampak menggunakan otot bantu pernapasan retraksi
dada
P : vokal fremitus dikedua lapang paru teraba lemah
P : sonor
A : terdengar suara wheezing.
10. Abdomen
P : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran, tidak teraba adanya massa
P : timpani
2. Therapi
V. ANALISA DATA
DO :
- Pasien cemas dengan kondisinya
saat ini
- Pasien tampak gelisah dan sulit
tidur
- TD 140/100 mmHg, N 85
kali/menit, S 37,5oC
3 24 Sept DS: Resiko jatuh
2020 Pasien mengatakan badannya lemas,
08.00 pandangan mata kunang-kunang
DO:
Kondisi pasien lemah, lemas
Pasien pucat
IX. EVALUASI
TANGGAL/JAM SOAP TTD NAMA
28/9/2020 S: ENY
14.00 Pasien mengatakan sesak napas
Pasien mengatakan takut dengan penyakitnya yang sering kambuh
Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan matanya
berkunang-kunang
O:
pasien sesak napas
terdapat alat bantu pernapasan : cuping hidung
adanya retraksi dada
terdengar suara wheezing pada auskultasi paru
terpasang O2 simple mask 8lt
TD : 140/100 mmHg,
N :85 kali/menit,
S 37,5oC
RR: 28x/menit
Pasien takut dengan penyakitnya
Pengetahuan pasien hanya sebatas pengertian dari penyakitnya
saja
Pasien lemas, lemah, seluruh adl dipenuhi oleh keluarga dan
perawat
Obat yang diberikan metylpredisolon 125mg/8jam
Obat melalui nebu ventolin dan pulmikot
Infus D5+aminopilin 20tpm
A:
-Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
-Masalah ansietas belum teratasi
-Masalah resiko jatuh belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-observasi pernapasan dan ttv
-manajemen pernapasan
-berikan penkes tentang penyakit
-kaji reiko jatuh pasien
-kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan
oksigen
29/9/2020 S: ENY
14.00 Pasien mengatakan sesak napas
Pasien mengatakan perasaannya lebih lega dan rileks
Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan matanya
berkunang-kunang
O:
pasien sesak napas
terdapat alat bantu pernapasan : cuping hidung
adanya retraksi dada
terdengar suara wheezing pada auskultasi paru
terpasang O2 simple mask 8lt
TD : 130/90 mmHg,
N :90 kali/menit,
S 37,2C
RR: 26x/menit
Pasien takut dengan penyakitnya
Pengetahuan pasien hanya sebatas pengertian dari penyakitnya
saja
Pasien lemas, lemah, seluruh adl dipenuhi oleh keluarga dan
perawat
Obat yang diberikan metylpredisolon 125mg/8jam
Obat melalui nebu ventolin dan pulmikot
Infus D5+aminopilin 20tpm
A:
-Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
-Masalah ansietas belum teratasi
-Masalah resiko jatuh belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-observasi pernapasan dan ttv
-manajemen pernapasan
-berikan penkes tentang penyakit
-kaji reiko jatuh pasien
-kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan
oksigen
30/9/2020 S: ENY
21.00 Pasien mengatakan sesak napas berkurang
Pasien mengatakan perasaannya lebih lega dan rileks
Pasien mengatakan badannya terasa lebih bugar dan matanya
tidak berkunang-kunang
O:
Sesak napas pasien berkurang
Tidak terdapat alat bantu pernapasan : cuping hidung
retraksi dada berkurang
suara wheezing pada auskultasi paru berkurang
terpasang O2 simple mask 5lt
TD : 130/80 mmHg,
N :90 kali/menit,
S 37C
RR: 24x/menit
Pasien sudah tidak cemas lagi dengan keadaannya
Pasien telihat lebih bugar
Obat yang diberikan metylpredisolon 125mg/8jam
Obat melalui nebu ventolin dan pulmikot
Infus D5+aminopilin 20tpm
A:
-Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
-Masalah ansietas teratasi
-Masalah resiko jatuh teratasi
P : lanjutkan intervensi
-observasi pernapasan dan ttv
-manajemen pernapasan
-kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan
oksigen