Anda di halaman 1dari 9

Teori Kedaulatan Jean Bodin dan John Austin

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Negara yang diampuh
oleh :

Damanhuri, SH, Mhum

OLEH :

1. Fazira Iftania Ahyar (C03219015)


2. Ghoif Rohman Wijaya (C03219016)
3. Gusti Danang Erlangga (C03219017)

HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan Negara pada prinsipnya sama dengan kehidupan keluarga, Negara yaitu suatu
tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang yang memepunyai tujuan hidup yang
bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Dalam suatau
Negara mempunyai ciri, pertanda, atau atribut hokum yang disebut dengan kedaulatan.

Kedaulatan bagi suatu Negara adalah sangat penting sekali. Negara yang sudah merdeka
berarti itu mempunyai kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di
dunia dan merupakan hak asasi setiap manusia di dunia. Bangsa Indonesia mengutuk dan
anti penjajahan seperti yang ditegaskan dalam pembukuan UUD 1945 pada alinea pertama.

Kedaulatan rakyat memberi gambaran, bahwa rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi


dalam setiap kehidupannya dalam bermasyarakat dan bernegara. Penyelenggaraan
pemerintahan Negara berdasarkan kedaulatan rakyat tersebut akan terlihat dalanm system
pemerinrtahannya. Dalam system pemerintahan Indonesia akan tergambarkan peran
lembaga Negara sebagai pelaksanaan kedaulatan rakyat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan teori ?
2. Apa saja macam-macan teori kedaulatan ?
3. Apa pengertian dari masing-masing teori kedaulatan?

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kedaulatan

Kedaulatan merupakan suatu hak eklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintah,
masyarakat, atau diri sendiri terdapat penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan pemberian
Tuhan atau masyarakat. Sedangkan menurut ahli hukum kedaulatan adalah :

1. Menurut Jean Bodin

Kedaukatan dibagi menjadi dua yaitu kedaulatan didalam dan kedaulatan diluar. Teori
kedaualatan yang dikemukakan dimuat dalam bukunya yaitu : the six books the
commonwelth dengan beberapa kalimat yang didiskusikan para ahli tentang kedaulatan.
Pada intinya, kedaulatan yang dikemukakan oleh bodin adalah kekuasaan tertinggi yang
digunakan untuk menentukan hukum dalam satu negara yang sifatnya tugal, absolut, abadi,
tidak dapat dibagi-bagi dan menentukan legitiminasinya secara terus menerus. 1

Hinsley sendiri menyatakan jean bodin sebelukmnya “ mengeluarkan” hukum dari


kedaulatan pada akhirnya bergulat tentang hubungan antara hukum dan kedaulatan ketika
adanya akan kekuatan yang menjamin intgrasi antaravpemerintah dan masyarakat.

Yang dimaksud bodin dengan absolut adalaah bahwa yang berdaulat harus diapagari
dengan kewajiban dan syarat-syarat, harus memiliki kemampuan untuk mengatur tanpa
adanya persetujuan dari subjeknyang diatur, tidak diikat oleh hukum yang sudah ada
sebelumnya, dan tidak bisa terikat oleh hukumnya sendiri karena dianggap tidak logis,
sedangkan perputual mengandung makna bahwa kedaulatan ini tidak hanya brrsifat
sementara kerena bersifat darurat semata.

2. Menurut John Austin,

Beliau menghubungkan kedaulatan dengan hukum dengan membawa kita pada


pandangan bahwa hukum terdiri dari perintah-perintah suatu pihak yang berdaulat lewat
sanksi-sanksi, selanjutnya disaring oleh H. L. A. Hart lewat bukunya the concept of law
bahwa hukum itu bukan semata-mata kekuasaan belaka untuk kepentinganotoritas hukum
yan tertinggi, melainkan berdasarkan aturan yang diterapkan lewat otoritas. 2

1
Leornado lezsa”kedaulatan negara” 2 november 2020
2
Ibid
Austin memengartikan “sovereign” dengan “the person or group whose commands the
member of a society are in the habit of obeying, without itself owing obodience to any
hinger autority. Meskipun kedaulatan dapat disarikan dari pendapat Austin, tapi pengertian
kedaulatan harus disaring lebih dalam lagi karena sifat masyarakat yang tidak semuanya
memiliki kepatuhan yang sama dalam tatanan kehidupan, apalagi ketika memasuki tataran
internasional dengan sendi-sendi sosial yang tidak mungkin sama. Konsep kedaulatan ini
yang mengemukakan pendapat ini adalah kekuasaan yang tertinggi atas etensesi masyarakat
dan ditentukan oleh hukum.

B. Macam-macam Teori Kedaulatan


A. Kedaulatan kedalam dan keluar

Kedaulatan ke dalam adalah negara berhak mengatur urusan rumah tangganya melalui
lembaga Negara tanpa campur tangan Negara lain. Contoh : mengatur pajak, pemilu,
pembangunan dan sebagainya.

Kedaulatan ke luar (ekstern) artinya kebijaksanaan pemerintah untuk mengadakan


hubungan atau kerja sama dengan Negara lain (hubungan internasional). Adapun prinsip-
prinsip yang harus dilakukan dalam mengadakan hubungan internasional dengan Negara
lain adalah :Souverighn : Pengakuan persamaan derajat sebagai Negara merdeka
Resiprositas : Timbal balik yang saling menguntungkan Courtesy : Saling menjaga
kehormatan antar NegaraPacta Sunt Servanda : Mentaati dan melaksanakan perjanjian
yang disepakati.Tidak mencampuri urusan dalam negera lain.

B. Kedaulatan De facto dan De jure

De Facto Yaitu pengakuan yang disampaikan dari sebuah negara untuk negara lain
yang sudah memiliki syarat-syarat sebuah negara misalnya mempunyai pemimpin,
warganegara dan wilayah. Pengakuan de facto memiliki sifat tetap yaitu pengakuan
negara lain yang bisa dilanjutkan dengan mengadakan hubungan bilateral baik di sektor
perdagangan dan bentuk perekonomian lain namun hubungan diplomatik belum bisa
diadakan.
De Jure yaitu pengakuan de jure yakni pengakuan pada sebuah negara secara resmi
menurut hukum dimana segala akibat akan ditanggung oleh negara pemberi pengakuan.
Pengakuan de jure pun bisa berarti pengakuan secara internasional. Menurut sifatnya
pengakuan de jure dibedakan : pengakuan tetap dan pengakuan penuh. Pengakuan tetap
berlaku selamanya sementara pengakuan penuh ditandai dengan dibuatnya hubungan
bilateral dengan menempatkan perwakilan diplomatik dan Konsul antar dua negara.
Pengakuan de jure pun berkenaan dengan pengakuan kedaulatan de jure sebuah negara.

C. Kedaulatan Politik dan Hukum

Kedaulatan hukum adalah sebuah teori kedaulatan yang diungkapkan oleh Krabbe
sebagai bentuk penyangkalannya terhadap teori kedaulatan negara yang terutama diajarkan
oleh mazhab Deutsche Publizisten. Teori kedaulatan hukum menunjukkan bahwa kekuasaan
yang tertinggi tidak terletak di tangan raja dan bukan juga berada di tangan negara,
melainkan berada ditangan hukum yang bersumber pada kesadaran hukum tiap-tiap orang
sebagai anggota masyarakat. Teori ini menyatakan bahwa hukum merupakan pernyataan
penilaian yang muncul atau bersumber pada kesadaran hukum manusia itu sendiri.

Kedaulatan hukum menunjukkan bahwa hukum merupakan sumber kedaulatan dimana


kesadaran hukum seseorang akan membuatnya mampu membedakan mana sesuatu yang adil
dan mana sesuatu yang tidak adil. Teori ini juga dapat dikaitkan dengan prinsip Rule of
Law yang dikembangkan oleh seorang A.V. Dicey. Prinsip yang kemudian berkembang di
Amerika Serikat juga menjadi jargon The Rule of Law and Not a Man yakni prinsip yang
menganggap bukan orang yang menjadi pemimpin tetapi hukum sebagai pemimpin itu
sendiri.

Dari segi kedaulatan politik, yakni menyangkut kekuasaan rakyat untuk terlibat dalam
penentuan kebijakan-kebijakan politik dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Perwujudan kedaulatan politik adalah pemilihan umum di mana keseluruhan rakyat dengan
syarat-syarat tertentu terlibat untuk menentukan pejabat-pejabat politik.3

3
Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2000, h. 123
D. Teori Kedaulatan Tuhan

Teori ini dianggap sebagai teori kedaulatan yang pertama dalam sejarah. Teori ini
mengajarkan bahwanegara dan pemerintah mendapatkan kekuasaan tertinggi dari Tuhan
sebagai asal segalasesuatu (Causa Prima).

Menurut teori ini, kekuasaan berasal dari Tuhan yang diberikan kepada tokoh-tokoh
negara terpilih, yang secara kodrati ditetapkan-Nya menjadi pemimpin negara dan berperan
selaku wakil Tuhan di dunia. Teori ini umumnya dianut oleh raja-raja yang mengaku sebagai
keturunan dewa, misalnya dalam sejarah para raja Mesir Kuno, Kaisar Jepang, Kaisar China,
Raja Belanda ( Bidde Gratec Gods, kehendak Tuhan), Raja Ethiopia (Haile Selas, Singa
penakluk dari suku Yuda pilihan Tuhan). Demikian pula dianut oleh para raja Jawa zaman
Hindu yang menganggap diri mereka sebagai penjelmaan Dewa Wisnu. Ken Arok bahkan
menganggap dirinya sebagai titisan Brahmana, Wisnu, dan Syiwa sekaligus.

Pelopor teori kedaulatan Tuhan antara lain: Augustinus (354-430), Thomas Aquino
(1215-1274), juga F. Hegel (1770-1831) dan F.J. Stahl (1802-1861). Karena berasal dari
Tuhan, maka kedaulatan negara bersifat mutlak dan suci. Seluruh rakyat harus setia dan
patuh kepada raja yang melaksanakan kekuasaan atas nama dan untuk kemuliaan Tuhan.
Menurut Hegel, raja adalah manifestasi keberadaan Tuhan. Maka, raja/ pemerintah selalu
benar, tidak mungkin salah.4

E. Teori Kedaulatan Rakyat

Teori ini menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, karena pada
dasarnya dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah harus berpijak pada kehendak
rakyat. Inti ajaran dari teori kedaulatan rakyat adalah pertama, kedaulatan tertinggi berada di
tangan rakyat (teori ajaran demokrasi) dan kedua, adanya jaminan konstitusi terhadap hak
asasi manusia. Teori ini juga memandang dan memaknai bahwa kekuasaan itu berasal dari
rakyat, sehingga dalam melaksanakan tugasnya pemerintah harus berpegang pada kehendak
rakyat yang lazimnya disebut dengan demokrasi. Rakyatlah penentu akhir penyelenggaraan
kekuasaan dalam suatu negara.

4
Ibid
Ajaran kedaulatan rakyat lahir dari pemikiran J.J. Rousseau yang menyatakan bahwa
kedaulatan tidak bisa lepas dari rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Johanes
Althuisiss juga berpendapat bahwa setiap susunan pergaulan hidup manusia terjadi dari
perjanjian masyarakat yang tunduk kepada kekuasaan, dan pemegang kekuasaan itu dipilih
oleh rakyat. Pendapat ini didukukung John Locke yang menyatakan bahwa kekuasaan negara
berasal dari rakyat, bukan dari raja. Menurut dia, perjanjian masyarakat menghasilkan
penyerahan hak-hak rakyat kepada pemerintah dan pemerintah mengembalikan hak dan
kewajiban asasi tersebut kepada rakyatnya, melalui peraturan perundang-undangan.

F. Teori Kedaulatan Negara

Teori kedaulatan negara yaitu kedaulatan yang asalnya dari negara itu sendiri yakni
dalam wilayah suatu negara hanya negara itu yang berdaulat penuh. Negara mempunyai
kekuasaan yang tidak terbatas. Artinya negara berhak mengatur semua warga negara dan
harus taat, patuh terhadap kehendak dan keinginan negara. Tidak ada seorang yang berhak
menentang kehendak negara. Sehingga kekuasaan negara tidak ada yang membatasinya.
Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma yang
tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang berdaulat. Inilah inti
pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara. Otto Mayer (dalam buku
Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan negara adalah memiliki kekuasaan
keksrasan menurut kehendak alam”.5

Negara sebagai badan hukum  memiliki kekuasaan tertinggi didalam kehidupan manusia
sebagai anggota masyarakat. Dalam kenyataanya negara dijalankan oleh orang–orang yang
memegang kekuasaan, sehingga kehendak negara adalah tidak lain dari pada kehandak orang-
orang penguasa itu. Yang menjadi hukum didalam negara adalah hanya yang dinyatakan atau
ditentukan sebagai hukum oleh negara atau didalam prakteknya oleh penguasa
negara. Dengan demikian, hukum adalah kehendak negara. Hukum yang dibuat diluar dari
kehehndak negara bukan sebagai hukum sebab negaralah yang menjadi pusat dan pokok dari
segala kekuasaan dalam negara. Oleh  Nawisky dijelaskan negara sebagai suatu gejala
masyarakat  dengan demikian berada disamping, didepan, dan diluar sistem hukum. hukumlah

5
Kusnadi, Moh.dan Bintan R.Saragih.2008. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media Pratama.
yang bergantung kepada negara. Dalam hubungan tertentu hukum dibuat atau diakui oleh
negara, hukum adalah hasil ciptaan negara. Dengan demikian initinya adalah semua hukum
itu dikembalikan kepada kekuasaan negara. Hukum adalah penjelmaan dari kemauan negara
yang dinyatakan serta dirumuskan oleh penguasa negara dalam bentuk peraturan hhukum.6

G. Teori Kedaulatan Hukum

Teori Kedaulatan hukum yaitu kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku di
suatu negara. Hukum yaitu pernyataan yang timbul dari kesadaran manusia, dan hukum
merupakan sumber kedaulatan. Negara harus mematuhi tertib hukum, karena hukum terletak
di atas negara. Hukum merupakan kekuasaan yang derajatnya lebih tinggi. Negara hanya
sebagai organisasi sosial yang tunduk kepada hukum. Kekuasaan negara harus berpijak dan
berlandaskan hukum. Hukum harus dipandang sebagai sumber dari segala sumber kekuasaan
dalam negara maksudnya kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah itu didapat atau diatur
oleh hukum yang berlaku di negara itu, sehingga kekuasaan itu sah berdasarkan hukum yang
berlaku. Hukum harus dijunjung tinggi oleh segenap warga negara dan pemerintah, maka
semuanya harus menghormati dan mematuhi hukum yang berlaku. Barang siapa yang
melanggar hukum harus dikenakan sanksi, tanpa kecuali.

Dalam kontek ini hukum tidak ditentukan oleh negara melainkan  negara ditentukan oleh
hukum. Denga demikian negara sebagai produk dari hukum. Menurut Krrabe hukum sama
sekali tidak bergantung kepada kehendak manusia. Bahkan hukum adalah suatu hal yang
terlepas dari keinginan setiap orang, sebab hukum telah terdapat dalam kesadaran hukum
setiap orang. Kesadaran hukum ini tidak datang, apalagi dipaksakan dari luar, melainkan
dirasakan orang dalam dirinya sendiri. Kesadan hukum memaksa orang untuk menyesuaikan
segala tindakanya dan perbuatanya dengan rasa keadilan itu, walaupun mungkin hal itu tidak
sesuai bahkan mungkin juga bertentangan  dengan kehendaknya sendiri.7
6
Busroh, Abu Daud.2011. Ilmu Negara.Jakarta: Bumi Aksara.
7
Soehino. 1986 . Ilmu Negara. Jakarta: Kebebasan.
KESIMPULAN

Kedaulatan bagi suatu Negara adalah sangat penting sekali. Negara yang sudah merdeka
berarti itu mempunyai kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di
dunia dan merupakan hak asasi setiap manusia di dunia. Bangsa Indonesia mengutuk dan
anti penjajahan seperti yang ditegaskan dalam pembukuan UUD 1945 pada alinea pertama.

Kedaulatan rakyat memberi gambaran, bahwa rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi


dalam setiap kehidupannya dalam bermasyarakat dan bernegara. Penyelenggaraan
pemerintahan Negara berdasarkan kedaulatan rakyat tersebut akan terlihat dalanm system
pemerinrtahannya. Dalam system pemerintahan Indonesia akan tergambarkan peran
lembaga Negara sebagai pelaksanaan kedaulatan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai