Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH SUHU

TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI KACANG TANAH

Oleh:

1.
2.
3.
4.
5.
SMA NEGERI MODEL TERPADU BOJONEGORO

TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami ucapkan ke hadhirat Allah yang telah memberikan keluasan waktu
dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi. Jenis
tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman.
Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang Pengaruh
Suhu Terhadap Pertumbuhan Biji Jagung.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat  yang dapat dirasakan  adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran  para siswa yang  sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk para siswa dan bahkan untuk para guru
pengampu mata pelajaran ini
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

C. Tujuan ..................................................................................................... 2

D. Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3

A. Kajian Teori................................................................................................. 3

BAB 3. METODE PRAKTIKUM......................................................................................... 5

A. Alat Dan Bahan.............................................................................................. 5

B. Langkah-Langkah Percobaan......................................................................... 5

BAB 4. HASIL PENGAMATAN......................................................................................... 6

A. Table Hasil Pengamatan............................................................................ 6


B. Pembahasan ............................................................................................. 7

BAB 4. PENUTUP ..................................................................................................... 8

A. Kesimpulan................................................................................................ 8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman
terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik)
yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara
mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan
merupakan spesialisasi sel sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan.

       Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman adalah cahaya. Tumbuhan membutuhkan cahaya, tetapi banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman.

      Pada saat pembelajaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan, terdapat banyak
sekali teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor, mekanisme, maupun macam-macam
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Namun, teori tersebut belum dapat
dipelajari penuh jika kita belum mengetahui bagaimana keadaannya sebenarnya di
lingkungan kita. Selain itu, masih banyak siswa-siswa yang belum dapat menunjukan
bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sebuah tanaman.

     Untuk itu, kami mengadakan praktek lapangan sekaligus penelitian untuk lebih
mengetahui dan membuktikan teori-teori tersebut. Dengan berlandaskan teori-teori tersebut,
di dalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
tanah
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah..
1. Bagaimana proses perkecambahan jagung?
2. Apakah suhu mempengaruhi proses perkecambahan jagung?
3. Bagaimana pengaruh suhu dalam proses perkecambahan jagung?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan proses perkecambahan jagung
2. Mengidentifikasi pengaruh suhu terhadap perkecambahan biji jagung
3. Mendeskripsikan pengaruh suhu terhadap perkecambahan biji jagung
D. Manfaat
Bagi peneliti : Menyelesaikan tugas biologi.
Bagi siswa :Menambah pengetahuan tentang pengaruh suhu terhadap
perkecambahan tumbuhan.
Bagi guru : Sebagai sarana untuk memberikan nilai kepada kami yang
melakukan penelitian tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
     Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau


volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan
air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman
a. Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu,
seperti berbatang  tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan
yang mengandung gen baik dan didukung oleh   lingkungan
yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan.
        Auksin                  : untuk membantu perpanjangan sel
        Giberelin               : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
        sitokinin              : untuk menggiatkan pembelahan sel
        etilen                     : untuk mempercepat biji menjadi matang
       Asam traumalin    : Merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan yang luka
Kalin                    : Merangsang pembentukan organ tumbuhan
sbb :
      -      Rizokalin             : Untuk pembentukan akar
      -      Aulokalin             : Untuk pembentukan batang
      -      Filokalin              : Untuk pembentukan daun
      -      Antokalin             : Untuk pembentukan bunga
b.  Faktor Eksternal
 Air
 Suhu / Temperatur Lingkungan
 Kelembaban Udara
 Cahaya Matahari
 Nutrien
 Kelembapan
BAB III
METODE PRAKTIKUM

Berikut metode praktikum kami

Alat dan Bahan


Kapas
Botol plastik transparan
Handphone
Air
Kulkas
Biji kacang tanah

B. Langkah-langkah percobaan
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potong botol plastik transparant setengah bagian
3. Rendam biji kacang tanah dalam botol plastik yang berisi air selama 1 hari
4. Letakkan kapas pada botol plastik yang, lalu basahi kapas hingga merata.
5. Pilih biji kacang tanah yang memiliki keadaan sama.
6. Letakkan biji kacang tanah yang telah direndam ke atas kapas (terdapat 3 sampel
pada tiap-tiap suhu yang akan diteliti dengan tiap sampel berisi 1,2,3 biji jagung ).
7. Letakan gelas pertama di kulkas pada suhu 17 celcius dan gelas kedua diletakan di
suhu normal 24-27 derajat Celcius (di kamar tidur).
8. Siram biji kacang tanah di masing-masing gelas dengan air secukupmya.
9.  Ukur tinggi dan catat perubahan masing – masing kecambah 2 hari sekali
10. Tulislah hasil pengamatan kedalam tabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Pengamatan Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Normal (di kamar tidur)


dengan mengukur pertumbuhan kecambah berdasarkan pertumbuhan ke atas
tanpa mengikutsertakan pertumbuhan akar pada kecambah :
A adalah media berisi 1 biji kacang tanah
B adalah media berisi 2 biji kacang tanah
Dan C adalah media berisi 3 biji kacang tanah

Tinggi Kecambah (cm)


Hari ke-
A B C Keterngan
1 0 0 0 Biji jangung baru saja ditanam pada media kapas
dan ditempatkan pada kamar tidur
2 0 0 0 Mulai muncul radikula dari biji jagung,namun
plumula belum tampak/terlihat
3
4
5
6
7
Rata-
rata

b.   Pengamatan Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Rendah (di kulkas) dengan :


X adalah media berisi 1 biji kacang tanah
Y adalah media berisi 2 biji kacang tanah
Dan Z adalah media berisi 3 biji kacang tanah

Tinggi Kecambah (cm)


Hari ke-
A B C Rata-rata
1 0 0 0 0
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
7 0 0 0 0
Rata-
0 0 0 0
rata
A. Pembahasan

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa


dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas
menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil
dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian
penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar
embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat
perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan
mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air
dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang
dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada
embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna
bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease.
Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim
tersebut.
Pratikum di atas membandingkan pertumbuhan jagung dari data penelitian
perkecambahan pada suhu normal yang berada dalam ruangan kamar dan
perkecambahan pada suhu dingin yangg berada di dalam kulkas.
Setelah menjalankan penelitian kami dapat menyimpulkan bahwa suhu
mempengaruhi proses perkecambahan pada biji kacang tanah. Hal ini dapat dilihat
dari perbedaan ukuran sampel biji setelah mengalami bebagai masa percobaan.
Pada suhu ruangan biji kacang tanah mampu berkecambah dengan baik.
Sedangkan pada suhu dingin dalam kulkas biji kacang tanah belum mampu
berkecambah dalam 5 hari. Selain suhu hal ini juga dipengaruhi oleh kadar cahaya
matahari yang didapatkan biji kacang tanah. Biji dalam kamar lebih mudah mendapat
cahaya dariapada biji dalam kulkas.
BAB V

PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah dipengaruhi
suhu dimana jagung-jagung tersebut diletakkan. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada
suhu yang optimal yaitu sekitar 25-300C.
Dalam percobaan ini pula bisa disimpulkan, kecambah yang diletakkan di suhu yang
lebih dingin menyebabkan pertumbuhan kecambah menjadi lebih lambat dibanding jika di
taruh di suhu ruangan. Di samping suhu, banyak faktor eksternal maupun internal serta cara
adaptasi dari setiap jagung yang berbeda sehingga p ertumbuhan jagung perharinya pun tidak
konsisten.

Anda mungkin juga menyukai