Makalah Metodologi Keperawatan
Makalah Metodologi Keperawatan
KONSEP STERILISASI
1900001011
Tingkat 1A
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah metodologi keperawatan
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………....1
A.Latar belakang……………………………………………………………1
B.Rumusan masalah……………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….……2
A.Kesimpulan…………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan, langkah ketiga dari proses keperawatan
adalah rencana (intervensi) keperawatan. Intervensi diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan pasien. Intervensi mempunyai maksud mengindividualkan perawatan
dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus menyertakan kekuatan – kekuatan
pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan.Perencanaan adalah sesuatu yang telah
dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi
kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah (Kozier et al 1995).
B.Rumusan masalah
C.tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih
dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon,
1994). Intervensi keperawatan adalah semua tindakan asuhan yang perawat lakukan atas nama
klien. Tindakan ini termasuk intervensi yang diprakarsai oleh perawat, dokter, atau intervensi
kolaboratif (McCloskey & Bulechek, 1994).
Intervensi (perencanaan) adalah kegiatan dalam keperawatan yang meliputi; meletakkan pusat
tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin dicapai, dan memilih intervensi keperawatan
untuk mencapai tujuan (Potter dan Perry, 1997). Tahap perencanaan memberi kesempatan
kepada perawat, klien, keluarga dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan
keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu
petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses keperawatan sebab
perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal
yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan
keperawatan. Karenanya, dalam menyusun rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga
dan orang terdekat perlu dilibatkan secara maksimal.
Tahap perencanaan ini memiliki beberapa tujuan penting, diantaranya sebagai alat komunikasi
antara sesama perawat dan tim kesehatan lainnya; meningkatkan kesinambungan asuhan
keperawatan bagi klien; serta mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan
yang ingin dicapai.
2
Unsur terpenting pada tahap perencanaan ini adalah membuat prioritas urutan diagnosis
keperawatan, merumuskan tujuan, merumuskan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi
keperawatan.
B. Tipe intervensi
Terdapat tiga kategori intervensi keperawatan yaitu intervensi yang diprakarsai oleh perawat,
dokter dan intervensi kolaboratif. Kategori pemilihan didasarkan pada kebutuhan klien. Satu
klien mungkin membutuhkan semua dari ketiga kategori, sementara klien lainnya mungkin
hanya membutuhkan intervensi yang diprakarsai oleh perawat dan dokter.
1.Intervensi Perawat
Intervensi perawat adalah respon perawat terhadap kebutuhan perawatan kesehatan dan
diagnnosa keperawatan klien. Tipe intervensi ini adalah “Suatu tindakan autonomi berdasarkan
rasional ilmiah yang dilakukan untuk kepentingan klien dalam cara yang diprediksi yang
berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan tujuan klien” (Bulechek & McCloskey, 1994).
2. Intervensi Dokter
Intervensi dokter didasarkan pada respon dokter terhadap dioagnosa medis, dan perawat
menyelesaikan instruksi tertulis dokter (Bulechek & McCloskey, 1994). Memberikan medikasi,
mengimplementasikan suatu prosedur invasif, mengganti balutan dan menyiapkan klien untuk
pemeriksaan diagnostik adalah contoh – contoh dari intervensi tersebut.
3. Intervensi Kolaboratif
Intervensi kolaboratif adalah terapi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian
dari berbagai profesional perawatan kesehatan.
C. Syarat intervensi
3
4. Sesuai dengan terapi lain.
5. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman keperawatan atau pengetahuan dari ilmu
pengetahuan yang relevan.
6. Memenuhi standar asuhan baku yang ditentukan oleh hukum negara bagian, asosiasi
profesional (American Nurses Association), dan kebijakan institusi.
4
Mempertahankan
selera makanan yang
baik
Penurunan Curah jantung NOC NIC
Batasan karakteristiki: Tingkat keparahan Activity therapy :
perubahan pola EKG kehilangan darah Kolaborasi dengan
peningkatan atau Efektivitas pompa dokter menyangkur
penurunan tekanan jantung patameter pemberian
vena sentral ( CVP ) Status sirkulasi atau penghentian obat
peningkatan atau Perfusi jaringan tekanan darah
penurunan tekananan Status tanda vital Ubah posisi pasien
baji arteri pulmonal Kriteria hasil : keposisi datar atau
pengisian ulang Menunjukkan curah trendlenburg
kapiler memanjang jantung yang Pantau frekuensi
penurunan curah memuaskan jantung,irama dan nadi
jantung Menunjukkan status Pantau tanda-tanda vital
Faktor yang berhubungan : sirkulasi
peningkatan kerja ventrikel Menunjukkan
kerusakan ventrikel peningkatan toleransi
iskemia ventrikel terhadap aktivitas
keterbatasan ventrikel fiisik
5
mencerminkan aritmia tekanan dara, nadi dan aktivitas yang mampu
Perubahan EKG yang RR dilakukan
mencerminkan iskemia Mampu melakukan Bantu untuk memilih
Ketidaknyamanan stelah aktivitas sehari-hari aktivitas konsisten yang
beraktivitas (ADLs) secara mandiri sesuai dengan
Dipsnea setelah Tanda-tanda vital kemampuan fisik ,
beraktivitas normal psikologi dan sosial
Menyatakan merasa letih Energy Psikomotor Bantu untuk
Menyatakan merasa lemah Level kelemahan mengidentifikasi dan
6
Hari/tgl No dx Tujuan Intervensi Ttd
Rabu dx1 Setelah dilakukan perawatan Evaluasi adanya
08 april 3X24 jam pasien mampu nyeri dada
2020 dengan kriteria hasil Monitor status
Tekanan darah,nadi,suhu cardiovaskuler
tubuh dan RR dalam Monitor yang
rentang normal menandakan gagal
jantung
Monitor balance
cairan
Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
7
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien, dan
atau/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantuk
klien mencapai hasil yang diharapkan (Deswani, 2009). Menurut kozier, et al (2010), intervensi
keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokkan seperti bagaimana,
kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya, menunjukkan isi dari aktivitas yang direncanakan.
Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: mandiri (dilakukan oleh perawat) dan
kolaboratif (yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan lainnya). Perencanaan adalah
suatu kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan berpusat pada klien dan hasil yang di
perkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter
& Perry, 2005). Tahap perencanaan berfokus pada memprioritaskan masalah, merumuskan
tujuan dan kriteria hasil, membuat instruksi keperawatan, dan mendokumentasikan rencana
asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
https://safieraputriauliyah.wordpress.com/2016/02/11/makalah-metodologi-kep-intervensi-
keperawatan/ dikases pada hari rabu 08 april 2020
8
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Kajian%20Intervensi%20Kep%205%20(1).pdf ,diakses pada
hari rabu 08 april 2020