Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP STERILISASI

Untuk memenuhi tugas manajemen patient safety

Dosen pembimbing: Ns.Aditya Rahman S.kep

Disusun oleh: devita Sonia indriani

1900001011

Tingkat 1A

AKADEMI KEPERAWATAN RS.EFARINA

2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah metodologi keperawatan

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Purwakarta,08 april 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………....1

A.Latar belakang……………………………………………………………1

B.Rumusan masalah……………………………………………………….1

C.tujuan dan manfaat……………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….……2

A.Definisi intervensi keperawatan…………………………………………2

B.Tipe intervensi keperawatan……………………………………………..3

C.Syarat intervensi keperawatan……………………………………………3

D. penentuan pembuatan intervensi menurut nada nik nok…………………..4

E. Contoh intervensi keperawatan……………………………………………7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………8

A.Kesimpulan…………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan, langkah ketiga dari proses keperawatan
adalah rencana (intervensi) keperawatan. Intervensi diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan pasien. Intervensi mempunyai maksud mengindividualkan perawatan
dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus menyertakan kekuatan – kekuatan
pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan.Perencanaan adalah sesuatu yang telah
dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi
kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah (Kozier et al 1995).

Langkah – langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi : penetapan prioritas,


penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, menentukan intervensi keperawatan yang
tepat dan pengembangan rencana asuhan keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan
dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera
menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan
kebutuhan klien (Potter & Perry, 1997).

 B.Rumusan masalah

1. Mengidentifikasi pengertian intervensi?

2. Mengidentifikasi tipe intervensi?

3. Mengidentifikasi syarat intervensi?

4. Mengindentifikasi penentuan dalam pembuatan intervensi

5. Buatlah intervensi keperawatan

C.tujuan

Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu memahami intervenesi


keperawatan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.pengertian intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih
dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon,
1994). Intervensi keperawatan adalah semua tindakan asuhan yang perawat lakukan atas nama
klien. Tindakan ini termasuk intervensi yang diprakarsai oleh perawat, dokter, atau intervensi
kolaboratif (McCloskey & Bulechek, 1994).

Intervensi (perencanaan) adalah kegiatan dalam keperawatan yang meliputi; meletakkan pusat
tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin dicapai, dan memilih intervensi keperawatan
untuk mencapai tujuan (Potter dan Perry, 1997). Tahap perencanaan memberi kesempatan
kepada perawat, klien, keluarga dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan
keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu
petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.

Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses keperawatan sebab
perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal
yang akan dilakukan, termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan
keperawatan. Karenanya, dalam menyusun rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga
dan orang terdekat perlu dilibatkan secara maksimal.

Tahap perencanaan ini memiliki beberapa tujuan penting, diantaranya sebagai alat komunikasi
antara sesama perawat dan tim kesehatan lainnya; meningkatkan kesinambungan asuhan
keperawatan bagi klien; serta mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan
yang ingin dicapai.

2
Unsur terpenting pada tahap perencanaan ini adalah membuat prioritas urutan diagnosis
keperawatan, merumuskan tujuan, merumuskan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi
keperawatan.

B. Tipe intervensi

Terdapat tiga kategori intervensi keperawatan yaitu intervensi yang diprakarsai oleh perawat,
dokter dan intervensi kolaboratif. Kategori pemilihan didasarkan pada kebutuhan klien. Satu
klien mungkin membutuhkan semua dari ketiga kategori, sementara klien lainnya mungkin
hanya membutuhkan intervensi yang diprakarsai oleh perawat dan dokter.

1.Intervensi Perawat

Intervensi perawat adalah respon perawat terhadap kebutuhan perawatan kesehatan dan
diagnnosa keperawatan klien. Tipe intervensi ini adalah “Suatu tindakan autonomi berdasarkan
rasional ilmiah yang dilakukan untuk kepentingan klien dalam cara yang diprediksi yang
berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan tujuan klien” (Bulechek & McCloskey, 1994).

2. Intervensi Dokter

Intervensi dokter didasarkan pada respon dokter terhadap dioagnosa medis, dan perawat
menyelesaikan instruksi tertulis dokter (Bulechek & McCloskey, 1994). Memberikan medikasi,
mengimplementasikan suatu prosedur invasif, mengganti balutan dan menyiapkan klien untuk
pemeriksaan diagnostik adalah contoh – contoh dari intervensi tersebut.

3. Intervensi Kolaboratif

Intervensi kolaboratif adalah terapi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian
dari berbagai profesional perawatan kesehatan.

C. Syarat intervensi

Berikut merupakan syarat dalam pembuatan intervensi :

1. Aman dan sesuai usia, kesehatan, dan kondisi individu.


2. Dapat dicapai dengan sumber yang tersedia.
3. Sesuai dengan nilai, kepercayaan, dan budaya klien.

3
4. Sesuai dengan terapi lain.
5. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman keperawatan atau pengetahuan dari ilmu
pengetahuan yang relevan.
6. Memenuhi standar asuhan baku yang ditentukan oleh hukum negara bagian, asosiasi
profesional (American Nurses Association), dan kebijakan institusi.

D.penentuan pembuatan intervensi

no Diagnose keperawatan Noc Nic


Nyeri akut NOC Activity therapy :
Batasan karakteristik :  Tingkat kenyamanan  Kelola nyeri pasca
 Mengungkapkan secara  Pengendalian nyeri bedah awal dengan
verbal atau melaporkan  Tingkat nyeri pemberian obat yang
nyeri dengan isyarat. Kriteria hasil : terjadwal
 Respons autonomik  Memperlihatkan teknik  Bantu pasien
(misalnya diaforesis, relaksasi secara mengidentifikasi
perubahan tekanan darah, individual yang efektif tindakan kenyamanan
pernapasan, atau nadi, untuk mencapai yang efektif
dilatasi pupil) kenyaman  Bantu pasien untuk
 Perubahan selera makan  Mempertahankan lebih berfokus pada
 Posisi untuk menghindari tingkat nyeri ( dengan aktivitas bukan pada
nyeri skala 0-10 ) nyeri
 Bukti nyeri yang dapat  Melaporkan nyeri  lakukan perubahan
diamati kepada penyedia posisi
Faktor yang berhubungan : pelayanan kesehatan  ajarkan penggunaan
Agens-agens penyebab cedera  Tidak mengalami tekhnik nonfarmakologi
(misalnya biologis, kimia, dan gangguan dalam misalnya kompres
psikologis) frekuensi hangat atau dingin dan
pernapasan,frekuensi masase
jantung,atau tekanan
darah

4
 Mempertahankan
selera makanan yang
baik
Penurunan Curah jantung NOC NIC
Batasan karakteristiki:  Tingkat keparahan Activity therapy :
 perubahan pola EKG kehilangan darah  Kolaborasi dengan
 peningkatan atau  Efektivitas pompa dokter menyangkur
penurunan tekanan jantung patameter pemberian
vena sentral ( CVP )  Status sirkulasi atau penghentian obat
 peningkatan atau  Perfusi jaringan tekanan darah
penurunan tekananan  Status tanda vital  Ubah posisi pasien
baji arteri pulmonal Kriteria hasil : keposisi datar atau
 pengisian ulang  Menunjukkan curah trendlenburg
kapiler memanjang jantung yang  Pantau frekuensi
 penurunan curah memuaskan jantung,irama dan nadi
jantung  Menunjukkan status  Pantau tanda-tanda vital
Faktor yang berhubungan : sirkulasi
 peningkatan kerja ventrikel  Menunjukkan
 kerusakan ventrikel peningkatan toleransi
 iskemia ventrikel terhadap aktivitas
 keterbatasan ventrikel fiisik

Intoleransi aktivitas NOC NIC


Batasan karakteristik :  Konserpasi energi Terapi Aktivitas
 Respon tekanan darah  Toleransi Aktivitas  Kolaborasikan dengan
abnormal terhadap  Perawatan Diri tenaga Rehabilitasi
aktivitas  medik dalam
 Respon Frekuensi jantung Kriteria Hasil merencanakan prrogram
abnormal terhadap  Berpartisipasi dalam terapi yang tepat
aktivitas aktivitas fisik tanpa  Bantu klien untuk
 Perubahan EKG yang disertai peningkatan mengidentifikasi

5
mencerminkan aritmia tekanan dara, nadi dan aktivitas yang mampu
 Perubahan EKG yang RR dilakukan
mencerminkan iskemia  Mampu melakukan  Bantu untuk memilih
 Ketidaknyamanan stelah aktivitas sehari-hari aktivitas konsisten yang
beraktivitas (ADLs) secara mandiri sesuai dengan
 Dipsnea setelah  Tanda-tanda vital kemampuan fisik ,
beraktivitas normal psikologi dan sosial
 Menyatakan merasa letih  Energy Psikomotor  Bantu untuk
 Menyatakan merasa lemah  Level kelemahan mengidentifikasi dan

Faktor yang berhubungan  Mampu berpindah: mendapatkan sumber

 Tirah baring atau dengan atau tanpa yang diperlukan untuk

imobilisasi bantuan alat aktivitas yang

 Kelemahan umum  Status diinginkan

 Ketidakseimbangan kardiopulmonary  Bantu untuk

adekuat mendapatkan alat


 Imobilitas
 Sirkulasi status baik bantuan aktivitas seperti
 Gaya hidup monoton
 Status respirasi : kursi roda, krek

Pertukaran gas dan  Bantu umtuk

ventilasi adekuat mengidentifikasi


aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/ Keluarga
untuk
mengidentifikasikekura
ngan dalam beraktifitas
 Kembangkan motivasi
diri dan penguatan

E.Contoh intervensi keperawatan

6
Hari/tgl No dx Tujuan Intervensi Ttd
Rabu dx1 Setelah dilakukan perawatan  Evaluasi adanya
08 april 3X24 jam pasien mampu nyeri dada
2020 dengan kriteria hasil  Monitor status
 Tekanan darah,nadi,suhu cardiovaskuler
tubuh dan RR dalam  Monitor yang
rentang normal menandakan gagal
jantung
 Monitor balance
cairan
 Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi

BAB III

PENUTUP

A.kesimpulan

7
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien, dan
atau/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantuk
klien mencapai hasil yang diharapkan (Deswani, 2009). Menurut kozier, et al (2010), intervensi
keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokkan seperti bagaimana,
kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya, menunjukkan isi dari aktivitas yang direncanakan.
Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: mandiri (dilakukan oleh perawat) dan
kolaboratif (yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan lainnya). Perencanaan adalah
suatu kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan berpusat pada klien dan hasil yang di
perkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter
& Perry, 2005). Tahap perencanaan berfokus pada memprioritaskan masalah, merumuskan
tujuan dan kriteria hasil, membuat instruksi keperawatan, dan mendokumentasikan rencana
asuhan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

https://safieraputriauliyah.wordpress.com/2016/02/11/makalah-metodologi-kep-intervensi-
keperawatan/ dikases pada hari rabu 08 april 2020

8
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Kajian%20Intervensi%20Kep%205%20(1).pdf ,diakses pada
hari rabu 08 april 2020

Anda mungkin juga menyukai