PROLAPS UTERI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi
Salah Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan
Disusun oleh:
Khaerul anam
30101507667
Pembimbing:
dr. Sutrisno, SpOG
B. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 31 oktober 2020 , pukul 11.15
WIB di poli.
1. Keluhan utama
Benjolan keluar dari jalan lahir.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien usia 47 tahun (♀) datang ke poli Obsgyn RST Semarang dengan
riwayat keluhan benjolan dari jalan lahir sejak 2 bulan lalu. Sebelumnya
pasien mengaku muncul benjolan saat mengangkat beban beban di toko sejak
2 bulan lalu, pasien merasa ada yang mengganjal dan turun pada liang
vaginanya. Awalnya hanya turun sedikit, bisa masuk sendiri bila pasien
berbaring, namun lama kelamaan keadaan tidak membaik dan dirasa tidak
nyaman. Pasien mengeluhkan organ yang mengganjal tersebut dirasakan turun
sesaat setelah pasien melakukan aktivitas berat dan batuk. Terdapat nyeri
pinggan dan berkurang bila berbaring..
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 30 hari
Lama haid : 7 hari
Dismenorrhea :-
Leukorrhea :-
Menopause :-
3. Riwayat pernikahan
Pasien menikah pertama kali dengan suami sekarang ,Pasien menikah sebanyak 1
kali. Menikah saat usia 19 tahun dan Lama menikah 30 tahun
4. Riwayat obstetri
P5A0
a. P1 = Laki-Laki, 3000 gram, lahir Spontan di bidan,23 tahun, Sehat
b. P2 = Laki-laki, 2600 gram lahit Spontan bidan19 tahun, Sehat
c. P3 =Perempuan 3100 gram, lahir Spontan di bidan15 tahun, Sehat
d. P4 =Perempuan 3000 gram, lahir Spontan di bidan, 11 tahun,Sehat
e. P5=laki-laki 3200 gram, lahir spontan di bidan, 7 tahun, sehat
5. Riwayat KB
Pasien menggunakan kontrasepsi mantap (mow) setelah melahirkan anak kelima.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status present
Dilakukan tanggal 31 Oktober 2020 di Poli Obsgyn RST Semarang
Kesadaran : compos mentis
Status gizi :
BB : 53 kg
TB : 160 cm
IMT : 20
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36.8 0C
Pernafasan : 20 x/menit
b. Status internus
o Kepala : Mesocephale, simetris.
o Mata : Conjungtiva anemi (-/-), sclera ikterik
o Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
o Telinga : Discharge (-)
o Mulut : Bibir sianosis (-), kering (-), gusi berdarah (-)
o Leher : Pembesaran tyroid (-), pembesaran limfe (-)
o Kulit : turgor baik, ptekiae (-)
o Mamae : simetris, hiperpigmentasi aerola mamae, papilla mamae
menonjol, kolostum (-)
Pemeriksaan Fisik
1. Paru
Inspeksi : pergerakan kedua hemithorax simetris
Palpasi : stemfremitus dextra sinistra sama
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara tambahan paru (-)
2. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi :ictus cordis teraba ICS 5, 2 cm ke arah medial, linea
midclavicularis sinistra
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : suara tambahan (-)
3. Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, striae gravidarum (-), linea nigra (-),
bekas operasi (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : tympani
Palpasi : nyeri tekan (-)
4. Ekstremitas
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-
c. Status Ginekologi
• Status Ginekologi Eksterna
• Vulva Oedem (-)
• Massa (-)
• Perlukaan (-)
• Eritema (-)
• Vaginal Discharge [fluor berbau] (+).
• Inspeksi
Tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus vagina, bentuk bulat,
warna merah muda,
• Palpasi
• Vaginal touché
Massa dapat dimasukkan, porsio sulit dinilai, kesan uteri atrofi, nyeri goyang
(-), massa adneksa (-), nyeri (-).
• Inspekulo
Tidak dilakukan
• Kesan
Prolapsus uteri derajat IV
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Normal
Hematologi
E. RESUME
Pasien usia 47 tahun (♀) datang ke poli Obsgyn RST Semarang dengan riwayat
keluhan benjolan dari jalan lahir sejak 2 bulan.), pasien merasa ada yang mengganjal
dan turun pada liang vaginanya. Awalnya hanya turun sedikit, bisa masuk sendiri bila
pasien berbaring, namun lama kelamaan keadaan tidak membaik dan dirasa tidak
nyaman. Pasien mengeluhkan organ yang mengganjal tersebut dirasakan turun sesaat
setelah pasien melakukan aktivitas berat, batuk atau BAB. Tidak ada nyeri perut maupun
perdarahan. Pasien kemudian berobat ke RS tentara, dan dilakukan tindakan histerektomi
pada november 2020.
Status Ginekologis dari Inspeksi tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus
vagina, bentuk bulat, warna merah muda. Palpasi teraba massa ukuran 3 cmx2cmx3cm,
konsistensi kenyal, nyeri tekan (-). Inspekulo tidak dilakukan. Vaginal touché massa
dapat dimasukkan, porsio sulit dinilai, kesan uteri atrofi, nyeri goyang (-), massa adneksa
(-), nyeri (-).Kesan Prolapsus uteri derajat IV,
F. DIAGNOSIS
P5A0 usia 47 tahun dengan Prolaps uteri deraja IV
G. PENATALAKSANAAN
Rawat inap
Pengawasan: KU, TTV
Histerektomi, Kolporafi dan kolpoperineorafi posterior
Terapi medikamentosa:
Infus RL 20 tpm
Premed operasi: Inj cefadroxil 1gr
Post operasi:
lanjut infus RL 20 tpm
Inj. Metronidazole 2x500 mg
Inj. Cefotaxim 2x1 gram
Inj. Ketorolac 2x50 mg
Inj. Kednex 2x1 gram
H. LAPORAN OPERASI
a. Persiapan operasi
i. Persiapan operasi
ii. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa akan dilakukan operasi
histerktomi
iii. Meminta tanda tangan persetujuan
iv. Konsultasi dan konfirmasi ke dokter anestesi
v. Memasang infus dan kateter urin
vi. Mencukur rambut pubis
vii. Pasien dipuasakan 6 jam
viii. Persiapan prc 4 kolf
b. Prosedur Pelaksanaan Operasi
Pasien diterlentangkan dan dilakukan spiral anestesi
Mula – mula dilakukan disinfeksi pada dinding perut dan lapang operasi
Tutup doek steril di seluruh lapang selain daerah lokasi operasi
Pasien posisi litotomi diatas meja operasi dalam keadaan spinal anestesi-
Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada daerah abdomen, vulva,
vagina dansekitarnya-
Kandung kemih dikosongkan dengan foley kateter-
Speculum dipasang, portio dijepit dengan tenakulum, sonde dimasukkan
untukmengukur besar uterus ±6 cm arah antefleksi-
Dilakukan infiltrasi pada submucosa vagina anterior dengan NaCl 20 cc
Dibuat insisi sirkuler mengelilingi serviks-
Mukosa vagina dibebaskan secara tumpul dengan jari yang dibungkus kasa-
Vesical dan rektum didorong ke atas
Ligamentum kardinale dan saktrouterina kanan dan kiri dijepit dan dipotong
dan diikat-
Cavum douglasi dikenali, dibuka dan dilebarkan-
Plika vesikouterina dikenali, dibuka dan dilebarkan-
Vasa uterine kanan dan kiri dikenali, dijepit dipotong dan diikat-
Uterus dibelah pada garis tengah, pangkal tuba dan ligamentum ovarii
propium,ligamentum rotundum kanan dan kiri dijepit, dipotong dan dijahit-
Uterus dikeluarkan selanjutnya dilakukan kolporafi anterior-
Puncak vagina dijahit dengan vicryl no 2 dan diganti pada kompleks
ligamentumcardinal dengan jahitan modifikasi McCall-
Dilakukan kolpoperineorafi posterior-
Cek Perdarahan selama operasi, dipasang tampon vagina
‘
FOLLOW UP PASIEN
17/10/2020 (12.15) S : Pasien mengatakan nyeri perut
O:
- KU : baik
- TD : 160/76 mmHg
- N : 111 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 36ºC
A : P5A0 dengan Prolaps uteri
P :Advis : dr. Sp.OG
- Pro Histerektomi, Kolporafi dan kolpoperineorafi posterior
- Premed Cefadroxil 1 vial
18/10/2020 S : Pasien mengatakan nyeri di daerah operasi
O:
- KU : cukup
- TD : 110/70 mmHg
- N : 82 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36,8ºC
- Skala Nyeri : 6
A : Post Histerektomi, Kolporafi dan kolpoperineorafi posterior
P :Advis : dr. Sp.OG
- terapi lanjut
19/10/2020 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang di daerah operasi
O:
- KU : cukup
- TD : 140/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 36ºCA : Post Kolporaphy dan perineoraphy H-1
P :Advis : dr. Sp.OG
- Boleh Pulang
I. EDUKASI
• Minum obat teratur
• Makan makanan bergizi dan berserat
• Jangan dipijat
• Menjaga kebersihan daerah bekas operasi
• Kontrol 1 minggu
• Anjurkan penggunaan kontrasepsi