Anda di halaman 1dari 1

COMPUTED TOMOGRAPHY

CT scan menjadi modalitas pencitraan yang penting bagi pediatrik, namun penggunaan pada
newborn relative terbatas, sedangkan US dan MRI memiliki lebih banyak kelebihan. CT sangat
baik untuk mengevaluasi kelainan structural di thorax, seperti congenital pulmonary
adenomatoid malformations (CPAM) dan congenital lobar emphysema, tetapi dalam
mengevaluasi abdomen neonatal sangat terbatas dikarenakan kurangnya lapisan lemak intra
abdominal. Secara umum, MRI abdominal lebih berguna dibandingkan CT disaat US gagal
memberikan diagnosis. Meskipun tersedia modern multislice scanning, dosis radiasi menjadi
perhatian utama. Pemeriksaan CT harus dilakukan pada newborn dengan indikasi yang spesifik,
disaat modalitas pencitraan lain gagal memberikan informasi yang memadai. Hal ini termasuk
CT scan kepala pada kasus yang dicurigai trauma kepala; pengecualian kalsifikasi intracranial
pada kasus infeksi kongenital; dan pemeriksaan abnormalitas tulang yang berkaitan dengan
atresia choanal berat. Pada semua kasus, protocol uuntuk mengurangi dosisi radiasi harus
dilakukan sesuai dengan prinsip ALARA.

Fig 18.16. CT pada kasus choanal atresia. CT merupakan modalitas terbaik untuk menilai
penyempitan tulang koana. Pada gambar ini terdapat penyempitan berat bilateral pada posterior
nasal cavity pada pasien dengan koanal atresia.

Rangkuman
Penggunaan CT pada newborn relative terbatas. US dan MRI memiliki lebih banyak kelebihan.
CT berguna dalam mengevaluasi kelainan struktur pada thorax, namun tidak begitu berguna
dalam mengevaluasi neonatal abdomen dikarenakan kurangnya lapisan lemak intraabdomen.
Dosis radiasi menjadi perhatian utama, sehingga penggunaan CT pada newborn harus memiliki
indikasi spesifik. Dan protocol dalam mengurangi dosis radiasi harus dilakukan sesuai dengan
prinsip ALARA.

Anda mungkin juga menyukai