ALGORITMA FLOYD-WARSHALL
DOSEN PENGAJAR : Dessy Tri Anggraeni, S.Kom., M.MSI
Kelompok 8 :
Kelas : 3IA23
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNIK INFORMATIKA
2020
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PEMBAHASAN
1
Contoh :
W1,2 = 0,1, sedangkan W1,1 + W1,2 = ∞ + 0,1 = ∞
karena W1,2 > W1,1 + W1,2 maka bobot W1,2 tidak berubah.
W2,4 = ∞, sedangkan W2,1 + W1,4 = 0,1 + 0,4 = 0,5
karena W2,4 > W2,1 + W1,4 maka bobot W2,4 di ubah menjadi 0,5.
Dalam iterasinya untuk mencari lintasan terpendek, algoritma Floyd-Warshall
membentuk n matriks, sesuai dengan iterasi-k. Ini akan menyebabkan prosesnya lambat,
terutama untuk nilai n yang besar. Meskipun waktu prosesnya bukanlah yang tercepat,
algoritma Floyd-Warshall sering dipergunakan untuk menghitung lintasan terpendek
karena kesederhanaannya dan implementasi algoritmanya sangat mudah dibuat.
Matriks keterhubungan W yang digunakan untuk menyatakan graf berarah berbobot
sama dengan matriks yang digunakan untuk menyatakan graf berbobot, yaitu elemen-
elemennya menyatakan bobot garis. Secara umum matriks keterhubungan untuk
menyatakan graf berarah berbobot tidaklah simetris karena bobot garis dari titik vi ke vj
(=Wi,j) tidak sama dengan bobot garis dari titik vj ke vi (= Wj,i) dan Wi,i = ∞ untuk semua
i.
2
Tahap – tahap pengerjaannya :
1. Membuat tabel matriks jarak setiap titik.
2. Membuat tabel matriks jalur yang ingin dilewati.
3. Jika hasil penjumlahan Dik dan Dkj lebih kecil dari Dij maka diganti nilai Dij
menjadi Dij = Dik + Dkj.
4. Lakukan berulang sampai sebanyak vertexnya.
5. Menentukan jarak terpendek dari hasil perhitungan dengan :
𝑊𝑖𝑗, 𝑖𝑓 𝑘=0
𝐷𝑖𝑗𝑘 = { (𝑘−1)
min(𝑑𝑖𝑗 𝑖𝑓 𝑘≥1
D. Studi Kasus
Menentukan rute terpendek yang digambarkan melalui matriks. Dari gambar diatas,
didapat :
k = 0,1,2,3,4
i = 1,2,3,4
j = 1,2,3,4
Penyelesaian :
D0 =
3
Matriks hubung graf, k = 1
D1 =
D2 =
Pengerjaan :
D1[1,3] D1[1,2] + D1[2,3] D1[3,4] D1[3,2] + D1[2,4]
3,8 < 7,5 + ∞ 8,2 = 4,8 + 3,4
D [1,4]
1
D1[1,2] + D1[2,4] 1
D [4,1] D1[4,2] + D1[2,1]
4,2 < 7,5 + 3,4 ∞ = ∞ + ∞
D [3,1]
1
D1[3,2] + D1[2,1] 1
D [4,3] D1[4,1] + D1[2,3]
∞ < 4,8 + ∞ 1,9 < ∞ + ∞
D3 =
4
Pengerjaan :
D [1,2]
2
D2[1,3] + D2[3,2] D2[2,4] D2[2,3] + D2[3,4]
7,5 < 3,8 + 4,8 3,4 < ∞+ 8,2
D [1,4]
2
D2[1,3] + D2[3,4] 2
D [4,1] D [4,3] + D2[3,1]
2
D4 =
Pengerjaan :
D [1,2]
3
D3[1,4] + D3[4,2] D3[2,3] D3[2,4] + D3[4,3]
7,5 < 4,2 + 6,7 5,3 = 3,4 + 1,9
D [1,3]
3
D3[1,4] + D3[4,3] 3
D [3,1] D [3,4] + D3[4,1]
3
D4 =
Dimana :
1 – 2 – 3 – 4 = 7,5 + 5,3 + 8,2 = 21 km
1 – 2 – 4 – 3 = 7,5 + 3,4 + 1,9 = 12,8 km
1 – 3 – 2 – 4 = 3,8 + 4,8 + 3,4 = 12 km
1 – 3 – 4 – 2 = 3,8 + 8,2 + 6,7 = 18,7 km
1 – 4 – 2 – 3 = 4,2 + 6,7 + 5,3 = 16,2 km
1 – 4 – 3 – 2 = 4,2 + 1,9 + 4,8 = 10,9 km
5
Jadi, berdasarkan perhitungan secara manual menggunakan algoritma Floyd-Warshall
didapatkan rute terpendeknya adalah 1 – 4 – 3 – 2 yaitu sebesar 10,9 km.
6
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Algoritma Flyod-Warshall memberikan solusi optimum yang memiliki pemikiran
terhadap konsekuensi yang ditimbul dari pengambilan keputusan pada suatu tahap.
Algoritma Floyd-Warshall mampu mengurangi pencarian keputusan yang tidak
mengarah ke solusi. Prinsip yang dipegang oleh algoritma ini adalah prinsip optimalitas,
yaitu jika solusi per-tahap optimal, maka bagian solusi sampai suatu tahap.
7
DAFTAR PUSTAKA
[1] Liwang, R., Santoso, A. J., & Rahayuu F.S.. 2013. Rancangan Bangun Aplikasi
Menggunakan Floyd Warshall. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
(pp. 18-21). Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
[2] Siang, Jong Jek. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer.
Yogyakarta: Andi Offset.
[3] R. Aprian dan D. Novamdi, “Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-
Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path),” pp. 1-5.
2007.
[4] Budiarsyah, Dibi Khairurrazi. 2010. Algoritma Djikstra, Bellman-Ford, Dan Floyd-
Warshall untuk Mencari rute Terpendek dari Suatu Graf. Makalah Strukdis 2010,
Bandung.
[6] Teknosi.
file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/658-1993-1-PB-1.pdf
Tanggal Akses : 03 Oktober 2020 pukul 20.30 WIB.
[7] Hasibuan, Ahyar Rivai. 2016. Peneraan Algoritma Floyd Warshall Untuk
Menentukan Jalur Terpendek Dalam Pengiriman Barang. Riset Komputer, 3(6), 20 - 24.
[8] Core.
https://core.ac.uk/download/pdf/153523863.pdf
Tanggal Akses : 06 Oktober 2020 pukul 00:27 WIB.
[9] Repository.
http://repository.unmuhjember.ac.id/507/1/JURNAL.pdf
Tanggal Akses : 06 Oktober 2020 pukul 23:40 WIB.