Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Univariat

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 35 responden

terdapat 34 responden (97,1%) berada pada rentang umur 18-40 tahun

(dewasa awal), 1 responden (2,9%) yang berada pada rentang umur 41-60

tahun (dewasa madya). Terdapat 1 responden (2,9%) berpendidikan SD, 8

responden (22,9%) berpendidikan SMP, 19 responden (54,3 %)

berpendidikan SMA dan 7 responden (20,0) berpendidikan perguruan

tinggi, terdapat 4 responden (11,4%) bekerja dan 31 responden (88,6%)

tidak bekerja.

Diketahui bahwa dari 35 responden terdapat 18 responden (51,4%)

dengan tingkat pengetahuan kurang baik, dan 17 responden (48,6%)

dengan tingkat pengetahuan baik dan terdapat 20 responden (57,1%) diare

tidak tepat, dan 15 responden (42,9%) penanganan diare dengan tepat.

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Penanganan Diare Pada

Balita Sebelum Dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah

Bangkinang

Berdasarkan hasil penelitian yang diketahui dari 18 responden dengan

tingkat pengetahuan ibu kurang baik ada sebanyak 3 responden (16,7%)

46
47

tepat menurut asumsi peneliti hal ini disebabkan karena motivasi ibu agar

balita segera sembuh.

Sedangkan dari 17 responden dengan tingkat pengetahuan ibu baik

terdapat 5 responden (29,4%) yang tidak tepat menurut asumsi peneliti hal

ini disebabkan karena kesibukan ibu dalam bekerja.

Hasil uji chi-square diperoleh nilai p= 0,004 maka dapat disimpulkan

ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan

penanganan diare pada balita selama di rumah sebelum dibawa ke rumah

sakit. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai POR= 12,000 artinya

responden dengan tingkat pengetahuan ibu kurang baik mempunyai

peluang 12,000 kali lebih besar ditangani tidak tepat dibandingkan

responden dengan tingkat pengetahuan ibu baik.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2012) dengan

judul penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare dengan

Penanganan Diare pada Balita Selama di Rumah Sebelum Dibawa Ke

Rumah Sakit Islam Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif korelatif. Hasil uji Fisher exact diperoleh p = 0,013 (p<0,05) dan

disimpulkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang diare

dengan penanganan diare pada balita selama di rumah sebelum dibawa ke

Rumah Sakit Islam Surakarta.

Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang

berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut, dengan pengetahuan

kesehatan lingkungan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran


48

masyarakat akan pentingnya mencapai kondisi lingkungan yang sehat,

sehingga dapat memutuskan rantai penularan penyakit melalui lingkungan

serta perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak mudah tertular penyakit.

Pengetahuan baik dipengaruhi oleh informasi yang diterima atau faktor

pengalaman. faktor pengalaman merupakan salah satu cara pokok manusia

untuk mendapatkan pengetahuan. seseorang yang telah lama hidup

tentunya mengalami banyak hal dan memperoleh berbagai informasi yang

akan menambah pengetahuannya. Oleh sebab itu apabila pengalaman

seseorang masih kurang maka pengetahuan yang di dapatkanya pun akan

kurang (Notoadmodjo, 2011).

Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang

berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut, dengan pengetahuan

kesehatan lingkungan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya mencapai kondisi lingkungan yang sehat,

sehingga dapat memutuskan rantai penularan penyakit melalui lingkungan

serta perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak mudah tertular penyakit.

Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bartambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap

dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik dan bertambah (Milanda, 2011).

Perilaku dalam penanganan diare dapat dipengaruhi oleh adanya

kebiasaan sehari-hari. Meskipun tidak semua tindakan responden dapat

dikatakan baik, artinya ada tindakan yang masih kurang seperti pemberian
49

obat kepada balitanya tidak sesuai petunjuk pemakaian, namun dalam

memberikan oralit setelah balita mengalami diare atau mengganti celana

setelah BAB adalah tindakan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai