DWIKE RAHMADINI(202210571)
Prosedur kerja :
1. Masukkan 15 tetes larutan uji karbohidrat kedalam tabung rekasi yang masih kering
danbersih
2. Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch. Campurkan dengan baik.
3. Miringkan tabung rekasi, lalu alirkan dengan hati-hati 1 mL H 2SO4 pekat melalui dinding
tabung supaya tidak bercampur.
4. Perhatikan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan
yangmenandakan reaksi positif karbohidrat.
5. Catat hasil dan buatlah kesimpulannya.
6. Lakukan tes terhadap larutan glukosa, galaktosa, laktosa, sukrosa, maltosa,
arabinosa,larutan 1% amilum dan selulosa (kapas) yang disuspensikan dalam air.
5. Uji Fehling
Prinsip reaksi ini yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk mereduksi senyawa
Cu2SO4 menjadi Cu2O (enpadan berwarna merah bata) setelah dipanaskan pada suasana
basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan ditambahkan agen pengikat
(chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.
Reaksi :
6. Uji Tollens
Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa yang membedakannya dengan heksosa.
Aldehidadapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag).
Pereaksi tollens, pengoksidasi ringan yang digunakan dalam uji ini, adalah larutan basa dari
perak nitrat. Larutannya jernih dan tidak berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion perak
sebagai oksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa tetes larutan amonia. Amonia
membentuk kompleks larut air dengan ion perak. Pereaksi Tollens mengandung ion diammin
perak(I), [Ag(NH3)2]+. Ion ini dibuat dari larutan perak (I) nitrat. Caranya dengan memasukkan
setetes larutan natrium hidroksida ke dalam larutan perak (I) nitrat yang menghasilkan sebuah
endapan perak (I) oksida, dan selanjutnya tambahkan larutan amonia encer secukupnya untuk
melarutkan ulang endapan tersebut.
Pereaksi Tollens sering disebut sebagai perak amoniakal. Endapan perak pada uji ini akan
menempel pada tabung reaksi yang akn menjadi cermin perak. Oleh karena itu Pereaksi Tollens
sering juga disebut pereaksi cermin perak.
Prosedur kerja :
1. Masukkan beberapa tetes larutan uji karbohidrat kedalam tabung rekasi yang telah diisi2
mL pereaksi Tollens.
2. Masukan kedalam penangas air selama 1 menit. Perhatikan perubahan warna yangterjadi.
3. Catat hasil dan buatlah kesimpulannya
4. Lakukan percobaan ini dengan larutan arabinosa, glukosa dan gummi arabikum.
7. Uji Osazon
Pada uji Osazon, yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus
aldehida atau keton bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk hidrazon atau osazon.
Osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari
disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan, namun sukrosa tidak
membentuk osazon karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada monomernya sudah tidak
bebas, sebaliknya osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih. Beberapa larutan uji
menunjukkan reaksi positif dengan membentuk kristal berwarna kuning yang disebut dengan
osazon yaitu larutan fruktosa dan galaktosa dan larutan lainnya tidak membentuk kristal osazon.
Setelah diamati di bawah mikroskop, bentuk kristal dari fruktosa adalah pentagonal sedangkan
pada galaktosa segi empat runcing.
Prosedur kerja :
1. Masukkan 5 mL larutan uji karbohidrat kedalam tabung rekasi.
2. Masukkan campuran fenil hidrazon Na-asetat kering.
3. Kocok dan panaskan dalam penangas air selama 30 menit.
4. Dinginkan, kemudian diperiksa endapan yang terbentuk di bawah mikroskop.
5. Catat hasil dan buatlah kesimpulannya.
6. Lakukan percobaan ini dengan larutan arabinosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, maltosa,dan
galaktosa
8. Uji Iodium
Karbohidrat dengan golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan
iodium dan memberikan warna yang spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Analisa
dengan iodin akn berwarna biru, amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet, glikogen
dengan iodin akan berwarna merah cokelat, begitu juga dengan dekstrin.
Uji Iodium Dilakukan untuk menentukan polisakarida. Larutan uji dicampurkan dengan larutan
iodium. Hasil positif ditandai dengan amilum dengan iodium berwarna biru, dan dekstrin dengan
iodium berwarna merah anggur.
Prosedur kerja :
1. 2 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau porselin tetes.
2. Kemudian ditambahkan dua tetes larutan iodium.
3. Kemudian warna spesifik yang tebentuk diamati.
9. Uji Fermentasi
Dalam ragi terdapat enzim-enzim yang dapat mencerna amilum sampai menjadi CO 2 dan H2O,
juga terdapat enzim sukrosa (invertase) maupun fruktokinase. Oleh karena amilum, glukosa,
fruktosa, maltosa, dan sukrosa dapat diragikan. Dalam ragi tidak terdapat laktosa, maka laktosa
tidak dapat dipecahkan. Hal ini dapat digunakan untuk membedakan apakah gula dalam urin
glukosa atau fruktosa. Enzim ragi pada umumnya baik bekerja pada temperatur 37o C – 40o C.