Anda di halaman 1dari 94

METODE KERJA :

Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

METODE KERJA

Pembangunan Jalur Ganda jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
antara Madiun – Kedungbanteng sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

A. PENDAHULUAN

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan sangat diperlukan adanya perencanaan yang matang termasuk di
dalamnya adalah mempersiapkan suatu metode pelaksanaan yang baik untuk dapat memberikan panduan
dan menjelaskan tahap-tahap dalam suatu pelaksanaan pekerjaan, dengan demikian dapat diharapkan
teknis pelaksanan akan berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan. Metode kerja ini memegang peran sangat penting sebagai acuan pelaksanaan yang cepat dan
efektif, dengan tidak mengurangi standar mutu yang dikehendaki, sehingga pekerjaan dapat cepat
terselesaikan, dengan tujuan agar kualitas hasil pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan sesuai spesifikasi
yang dipersyaratkan.

Pada penjabaran metode kerja ini, diuraikan mengenai tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Jalur Ganda jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300 antara Madiun –
Kedungbanteng sepanjang 3,3 km'sp lintas Surabaya Gubeng – Solo, diuraikan pula mengenai metode
inspeksi kerusakan dan perbaikan, manajemen K-3 untuk faktor keamanan pekerjaan, dan proses
pemeliharaan, serta prosedur serah terima pekerjaan.

A.1. Struktur Organisasi

Pada pelaksanaannya, proyek ini dikelola oleh Project Manager dan untuk kegiatan di lapangan dibantu
oleh Site Manager dan tenaga yang ahli di bidang pekerjaan ini serta dibantu oleh tenaga staf dan tenaga
pelaksana yang sesuai dan dibutuhkan pada pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda jalan KA Lintas
Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300 antara Madiun – Kedungbanteng sepanjang 3,3 km'sp
lintas Surabaya Gubeng – Solo. Adapun personil-personil pada pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai
berikut :

1
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

1. PERSONIL INTI
a. Project Manager
S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 8 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Utama Teknik Jalan Rel dan Ahli Utama Manajemen Proyek

b. Site Manager
S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 6 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Madya Teknik Jalan Rel

c. Ahli Geoteknik
S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 6 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Muda Geoteknik

d. Ahli Teknik Jalan Rel


S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 6 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Madya Teknik Jalan Rel

e. Ahli Jembatan
S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 6 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Madya Teknik Jembatan

f. Ahli Teknik Sungai dan Drainase


S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 6 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Muda Teknik Sungai dan Drainase

g. Ahli Manajemen Mutu


S-1 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 6 tahun

2
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Sertifikat Keahlian Ahli Sistem Manajemen Mutu

h. Ahli Geodesi
S-1 Teknik Sipil / Teknik Geodesi
Pengalaman kerja 6 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli Muda Teknik Geodesi

i. Ahli K3
S-1 Umum
Pengalaman kerja 4 tahun
Sertifikat Keahlian Ahli K3 Konstruksi

2. TENAGA PENDUKUNG
a. Juru Ukur
D-3 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 5 tahun
Sertifikat Ketrampilan Juru Ukur / Teknisi Survey Pemetaan

b. Juru Gambar
D-3 Teknik Sipil
Pengalaman kerja 5 tahun
Sertifikat Ketrampilan Juru Gambar / Draftman Sipil

c. Pelaksana Lapangan
SMA / Sederajat
Pengalaman kerja 5 tahun
Sertifikat Ketrampilan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan

d. Tukang Cor Beton


SMA / Sederajat
Pengalaman kerja 5 tahun
Sertifikat Ketrampilan Tukang Besi Beton / Barbender / Barbending

3
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

e. Logistik
SMA / Sederajat
Pengalaman kerja 5 tahun

Bagan struktur organisasi kami uraikan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut :

PROJECT
MANAGER

AHLI MANAJEMAN AHLI


MUTU K3

SITE
MANAGER

AHLI TEKNIK AHLI


AHLI AHLI AHLI
SUNGAI DAN TEKNIK JALAN
GEOTEKNIK JEMBATAN GEODESI
DRAINASE REL

PELAKSANA JURU JURU


LOGISTIK
LAPANGAN UKUR GAMBAR

TUKANG TRAIN
COR WATCHER

Gambar a.1. Bagan struktur organisasi kontraktor

A.2. Koordinasi

Project Manager memimpin semua kegiotan proyek dibantu beberapa staff, dan bertanggung jawab baik
dibidang teknis pelaksanaan (mutu dan waktu) serta administrasi proyek.

 Urusan Teknik, quantity dan quality control, Project Manager dibantu oleh beberapa staff
engineering.

4
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Urusan keuangan, administrasi umum don personalia, Project Manager dibantu oleh bagian Personalia
dan bagian keuangan beserta staffnya.
 Untuk urusan logistik dan peralatan, Project Manager dibantu oleh Bagian Staff Logistik.

Selain itu, tim kami juga akan selalu berkoordinasi dengan pihak pemberi kerja dan pemerintahan setempat
mengenai masalah dan hambatan dalam pekerjaan, agar menghasilkan solusi yang terbaik.

A.3. Manjemen Mutu

Semua bahan konstruksi yang akan dipakai di proyek melalui persetujuan pengawas sehingga sesuai
dengan persyaratan dalam Rencana Mutu Kontrak dan dapat menjamin mutu pekerjaan dilapangan. Bahan
konstruksi yang akan dipakai hendaknya menggunakan bahan konstruksi yang masih baru dan masih
terjaga mutunya. Bahan-bahan yang dimaksud dalam pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut :

a. Sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditentukan.


b. Sesuai dengan ukuran, pembuatan, jenis dan kualitas yang ditetapkan pada gambar atau spesifikasi
yang telah disetujui oleh pengawas teknik.
c. Mengutamakan produksi dalam negeri. Bahan sebelum digunakan sebaiknya ditest terlebih dahulu
agar dapat diketahui kualitasnya serta menghasilkan pekerjaan yang bermutu bagus dan sesuai
dengan rencana.

5
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

MULAI

Spesifikasi dan
Bahan
Standarisasi Material

TIDAK

Pengujian Bahan

YA

Pengadaan Bahan

Persiapan
Pekerjaan

TIDAK

Ceklist persiapan
pekerjaan

YA

Pelaksanaan
pekerjaan

Perawatan

SELESAI

Gambar a.2. Flowchart Pengawasan dan Manajemen Mutu

A.4. Nama Paket Pekerjaan

Nama paket pekerjaan ini adalah Pembangunan Jalur Ganda jalan KA Lintas Selatan Jawa KM
206+000 s/d KM 209+300 antara Madiun – Kedungbanteng sepanjang 3,3 km'sp, yang berlokasi pada
lintas Surabaya Gubeng – Solo.

6
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

A.5. Masa Pelaksanaan

Masa pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000
s/d KM 209+300 antara Madiun – Kedungbanteng sepanjang 3,3 km'sp adalah 30 (tiga puluh bulan)
kalender sesuai yang ditetapkan di dalam dokumen kontrak.

A.6. Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan ini sesuai dengan BQ adalah sebagai berikut :

I. UMUM
1. Mobilisasi
2. Angkutan Rel R.54 dari gudang ke lokasi
3. Pengukuran dan Staking out
4. Membuat direksi keet
5. Membuat gudang kerja
6. Membuat peralatan semboyan/pembatasan kecepatan, dll
7. Penyelidikan tanah (Uji Boring)
8. Commisioning
II. SIPIL
1. Stripping/pembersihan lahan
2. Galian tanah biasa
3. Timbunan dengan material tanah pilihan
4. Timbunan dengan material tanah berbutir
5. Perbaikan tanah dasar dengan material berbutir dibungkus geotekstil
6. Mengerjakan timbunan tanah dengan tanah kapur/limestone
7. Pemasangan geotekstil sebagai separator
8. Pekerjaan jalan akses
9. Merevisi jalan perlintasan sebidang yang tidak dijaga
10. Membuat dan memasang konstruksi perlintasan dengan rel paksa
III. PEKERJAAN TRACK
1. Pengadaan balas kricak
2. Pengadaan bantalan kayu untuk jembatan dan sistem penambat
3. Memasang MJ berikut bahan (bantalan kayu dan plat sambung lengkap)

7
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

4. Pemasangan track dan pemecokan awal track baru


5. Pembuatan track pada jembatan tanpa balas
6. Mengelas rel R.54 dengan las thermit menjadi panjang menerus
7. Angkat listring dengan alat berat (MTT)
IV. JEMBATAN
1. Dinding penahan tanah
- Beton K-300
- Bekisting dinding
- Bekisting pondasi
- Pembesian
- Urugan pasir dibawah
- Lantai kerja beton K.175
2. BH. 114 bentang 5+10+5 m
3. BH. 117 bentang 6+10+6 m
4. BH. 118 bentang 8+10+8 m
5. BH. 121 bentang 4,3+10+4,3 m
6. BH. 124 bentang 6+15+6 m

A.7. Program dan Alur Kerja

Program kerja ini untuk mengantifikasi pekerjaan – pekerjaan yang akan dilaksanakan pada atau sekitar
bulan Juni 2017. Program kerja ini berlaku sejak terbitnya SPMK hingga berakhirnya masa pekerjaan/ Final
Hand Over (FHO). Program kerja ini menjadi gambaran dan alur kerja kontraktor dalam mengerjakan
pekerjaan “Pembangunan Jalur Ganda jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
antara Madiun – Kedungbanteng sepanjang 3,3 km'sp lintas Surabaya Gubeng – Solo”. Dalam
dokumen ini dijelaskan dan diuraikan mengenai tatacara pelaksanaan pekerjaan, diuraikan tiap item
pekerjaan mengenai metode kerja pelaksanaannya, metode inspeksi kerusakan dan perbaikan, proses
pemeliharaan, dan prosedur mengenai serah teimanya. Untuk tiap-tiap item pekerjaan akan dijelaskan :

1. Uraian Metode Kerja


Untuk tiap-tiap item pekerjaan pada Bill of Quantity akan diuraikan metode pelaksanaannya, peralatan-
peralatan yang dibutuhkan, dan bahan-bahan yang diperlukan juga harus diuraikan. Untuk alur

8
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

pelaksanaannya, selain diuraikan mengenaia langkah-langkah kerjanya, juga akan dideskripsikan dalam
bentuk flowchart alur kerja beserta gambar-gambar contoh pelaksanaannya.

2. Sistem Manajemen K3 Konstruksi


Untuk faktor kemanan, tiap-tiap pekerjaan harus mempunyai manajemen K3 masing-masing, dan
manajemen K3 tersebut dikoordinir dan diawasi oleh ahli K3. Untuk memberikan perlindungan terhadap
karyawan dan pekerja dalam Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja serta menjaga kelestarian lingkungan
hidup dan dalam rangka pemenuhan persyaratan (OHSAS 18001 : 1991 butir 4.4.6) maka dalam
pelaksanaan proyek ini disertai dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Dalam pencapaiannya dibentuk sebuah tim yang tersusun dalam sebuah struktur organisasi yang
terdiri dari :

a. Project Manager
b. Ahli K3
c. Tim Tanggap Darurat
d. Tim P3K
e. Tim Evakuasi
f. Pemadam Kebakaran
g. Inspector Huru-hara
h. Inspector Konstruksi

Project Manager

Ahli K3

Pemadam Tim Tanggap


Tim Evakuasi Tim P3K
Kebakaran Darurat

Inspektor Inspektor
Huru-hara Konstruksi

Gambar a.2. Struktur Organisasi Manajemen K3 Konstruksi

9
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Tujuan K3 :
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
2. Menjamin agar setiap alat kerja dapat dipakai secara aman dan efisien
3. Menjamin proses pekerjaan berjalan lancar

Untuk menunjang sistem manajemen K3, maka perlu ada peraturan yang berlaku bagi semua karyawan
dan semua orang yang berada di kawasan proyek :
1. Mulai kerja di awali dengan safety morning (jam kerja menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dan
lingkungan)
2. Tersedianya perlengkapan K3 (semboyan, bendera, Rambu, safety line, Kotak p3k, spanduk, dll)
3. Untuk pekerja di sediakan peralatan safety / alat pelindung diri (Helmet, Safety Shoes, dll) dan
diketinggian sabuk pengaman dan tali pengikat standart
4. Staf dan karyawan memakai seragam yang telah ditentukan
5. SOP untuk operasional alat berat,angkutan material, dan pekerjaan yg mengganggu di track eksisting.
6. Metode kerja yang dilaksanakan harus aman dan tidak berbahaya.
7. Reward dan Punishment
8. Mengikuti premi asuransi Jamsostek

10
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

3. Metode Inspeksi Kerusakan dan Perbaikan


Untuk setiap item pekerjaan yang telah diuraikan metode pelaksanaannya, kemudian diuraikan mengenai
metode inspeksi dan perbaikan kerusakannya. Untuk setiap pengajuan RFM maka akan diperiksa
mengenai kondisi progres pekerjaan yang telah dilaksananakan, diperiksa dan didaftar dan dibuatkan list
kerusakan-kerusakannya, untuk kemudian dilakukan perbaikan sebagai syarat untuk penarikan termijn.
Untuk metode inspeksi kerusakan dan perbaikan akan dijelaskan dan dilengkapi dengan gambar, dan alur
proses inspeksi kerusakan dan perbaikan akan digambarkan dalam bentuk flowchart.

4. Proses Pemeliharaan
Penjelasan pemeliharaan akan dijelaskan dan dilengkapi dengan gambar dan alur proses pemeliharaan
digambarkan dalam bentuk flowchart.

5. Prosedur Serah Terima


Penjelasan prosedur serah terima akan dijelaskan dan dilengkapi dengan gambar dan alur proses serah
terima digambarkan dalam bentuk flowchart.
a) Ijin kerja dan Serah Terima Lahan
 Kami akan mengajukan ijin kepada Direksi atau Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan
pekerjaan
 Serah terima lahan dilaksanakan setelah pemeriksaan bersama konsultan Pengawas, Direksi,
dan Instansi terkait di Wilayah pekerjaan mengenai kondisi di lapangan serta aset-aset yang ada
b) Serah Terima Lahan Kembali

Apabila pekerjaan sesuai yang tercantum dalam ijin kerja telah selesai dikerjakan dan telah diterbitkan
Berita Acara Rampung (BAR), maka lahan yang dimaksud harus diserahkan kembali dari pihak PPK
kepada kepala instansi terkait di wilayah pekerjaan, dalam hal ini adalah PT. Kereta Api Indonesia
(Persero), setelah itu segala tanggung jawab menyangkut keamanan dan perjalanan kereta api
dikembalikan kepada instansi tersebut.

11
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

UMUM
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

B. PENJELASAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. UMUM

a) MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

Dalam melaksanakan pekerjaan jalur ganda ini, kami selaku pihak kontraktor akan melaksanakan
pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang terdiri dari mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja
dan berat serta mobilisasi dan demobilisasi personil.

I. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Kerja dan Alat Berat

beberapa jenis alat alat kerja dan alat alat berat sebagai alat bantu proses konstruksi, alat – alat
berat tersebut seperti :

- Truck / Dump Truck


- Vibrator Roller
- Excavator
- Buldozer / Tire loader
- Beton Molen
- Waterpass dan Theodolit
- Stamper
- Genset
- Kompresor
- Handy Talky
- Las Thermite dan Mesin Las Listrik
- Peralatan kerja dan berat dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan

12
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Mobilisasi peralatan berat dan peralatan kerja ke lokasi proyek

II. Mobilisasi dan Demobilisasi Personil


- Project Manager
- Site Manager
- Quantity Engineer
- Quatity Engineer
- Tenaga Pendukung
- Tenaga Juru Ukur
- Tenaga Juru Gambar
- Pelaksana Lapangan

13
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

- Tenaga Cor Beton


- Tenaga Besi Beton
- Tenaga Administrasi
- Tenaga Logistik
- Tenaga dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan

Adapun rincian dan metode kerja untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi alat berat adalah
sebagai berikut :

 Peralatan yang digunakan :


 Trailer / truck trado
 Personil yang dibutuhkan :
 Operator
 Pekerja
 Bahan yang digunakan :
 Tidak ada
Metode kerja :
a. Mobilisasi
Mobilisasi adalah proses mengangkut peralatan dan perlengkapan serta hal - hal lainnya ke lokasi
proyek yang dikerjakan setelah semua perijijnan dinyatakan telah mendapatkan approval dari semua
pihak-pihak yang terkait. Mobilisasi mencakup beberapa item pekerjaan dalam pelaksanaannya
diantara lain sebagai berikut :
 pengangkutan termasuk pengepakan semua peralatan mesin, peralatan manual,,
alat dan bahan pendukung. peralatan mesin, biaya muat - bongkar dan angkut
dari gudang ke lokasi pekerjaan
 Persiapan Truk / Truck Trado pengangkut peralatan alat berat ke lokasi
pekerjaan.
 Surat Jalan, dilengkapi dengan surat jalan ( dokumen ) dan diperiksa, dihitung oleh
penerima alat.
 Mobilisasi dilakukan bertahap sesuai dengan kondisi pekerjaan dan persetujuan
Direksi.
 Mobilisasi personil dilakukan bertahap sesuai kondisi pekerjaan.
 Mobilisasi dan Demobilisasi alat berat menggunakan mobil truk trado.

14
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

FLOW CHART PELAKSANAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

START PERSIAPAN ADMINISTRASI

PERSIAPAN TRUCK TRADO CEK


/ TRUCK TRAILEER

CEK
OK

PERSIAPAN MATERIAL, ALAT

CEK

END (BERANGKAT
MENUJU LOKASI )

b. Demobilisasi
Peralatan dan personil dilaksanakan setelah pekerjaan selesai dan dilaksanakan secara bertahap atas
persetujuan direksi dan pihak terkait.
Tahapan penyelesaian Demobilisasi :
 Pengajuan Request For Instruction ( RFI ) pekerjaan demobilisasi
 Persiapan personil, peralatan dan alat bantu
 Demobilisasi bertahap sesuai dengan kondisi lapangan
 Pengajuan foto dokumentasi hasil pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi pada kondisi sebelim,
sedang dan selesai dikerjakan
 Pengajuan Request For Measurement ( RFM ) bersama dengan pihak konsultan supervise dan
direksi.

15
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

III. Manajemen K3 pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Tim manjemen K3 memberikan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama pekerjaan
berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :
IDENTIFIKASI RESIKO :
 SOSIALISASI PROGRAM K3
 TERTIMPA PERALATAN KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
KERJA  MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
 TERGELINCIR SESUDAH PEKERJAAN
 TERTIMPA MATERIAL  PEMAKAIAN APD :
- Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

16
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Skema pemakaian APD

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

17
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

IV. Inspeksi kerusakan dan perbaikan pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi


Inspeksi kerusakan terhadap utilitas yang telah terbangun selama masa pekerjaan berlangsung,
ataupun fasiliitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti peralatan, dan
bangunan fisik hasil pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada peralatan kerja, maka lakukan maintenance pada peralatan
tersebut, penggantian suku cadang, dan ataupun kalibrasi terhadap peralatan tersebut. Jika
kerusakan peralatannnya terlampau parah, maka ganti alat tersebut dengan mendatangkan
alat lain yang memiliki fungsi yang sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.

18
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Jika yang terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah terbangun, maka lakukan
perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-kerusakan tersebut.
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi
terkena bucket excavator pada saat pekerjaan galian, maka segera koordinasikan dengan
pihak yang terkait agar segera bisa diperbaiki.

V. Proses pemeliharaan pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi


Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan mingguan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama masa
pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

19
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

VI. Prosedur serah terima pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :

1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah selesai
dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan berarti
Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan tetap ada 1 (satu) regu stanby di lokasi pekerjaan.
(1 regu terdiri dari 1 asisten pelaksana + 2 tenaga kerja) 1 (satu) minggu menjelang
berakhirnya Serah Terima II, Kontraktor membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan
Konsultan untuk melaksanakan Serah Terima II.Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim
dapat dilaksanakan pemeriksaan lapangan untuk proses Serah Terima II.

20
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila :


6) Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan pekerjaan, maka proses Serah Terima II
dianggap selesai.
7) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan target selesai
dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera melaporkan kepada
Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan sudah selesai,
sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
8) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

21
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

22
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

B. ANGKUTAN REL R.54 DARI GUDANG KE LOKASI

Adapun rincian dan metode kerja untuk Angkutan Rel R.54 dari Gudang ke Lokasi adalah sebagai
berikut :

a. Peralatan yang digunakan :


 Kereta Luar Biasa ( KLB )
 Truck Trailler
b. Personil yang dibutuhkan :
 Operator
 Pekerja
 Train Watcher ( TW )
c. Bahan yang digunakan :
 Rel R.54

Metode kerja :
I. Angkutan Rel R.54 dari Gudang ke Lokasi
a. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan KLB.
 Pengangkutan dengan menggunakan KLB dilaksanakan pada jam
tertentu yang tidak mengganggu perjalan KA dengan permohonan
Window Time kepada kepada PT KAI.
 Setelah disetujui permohonan Window Time dan ditentukan waktunya,
sebelum dimulai muat rel harus di cek list peralatan dan jumlah tena ga
kerja yang diperlukan supaya pada waktu pelaksanaan berjalan lancar,
setelah cek list peralatan kami akan selalu berkoordinasi dengan PPKA
antara stasiun terdekat sehingga dapat diketahui bahwa lintasan jalan
KA aman dengan waktu yang sudah ditentukan.
 Dalam perjalanan pengiriman Rel R.54 dari gudang ke lokasi kami akan
menyertakan tenaga pengawalan untuk keamanan angkutan.
 Pembongkaran dan penurunan rel dari atas gerbong KLB dilaksanakan
tiap batang dan tidak boleh cacat.

23
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

b. Penyimpanan Stapling rel d iecer sepanjang proyek untuk memudahkan


pemasangan dan ditempat tidak mengganggu perjalanan KA maupun
pekerjaan.
c. Rel yang akan di las dan di bor di beri tanda.
d. Selanjutnya mengelas rel yang sudah disusun panjang per 100 m’sp dilas dengan las Thermit
menjadi panjang 300 m.

Gambar. Pembongkaran rel R.54 dengan KLB

Gambar. Stapling/ Menyusun Rel Untuk Persiapan Pengelasan Thermit

Gambar. Pengeboran rel

24
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

FLOW CHART PELAKSANAAN

Pengajuan RFI ke Pengajuan Layout Rel R.54 di Tempat


START Konsultan Tempat Pengeceran Penampungan
Supervisi Rel R.54 Sementara

Pengajuan RFM ke Rel Diecer dengan Rel R.54 ke Lokasi


END Konsultan Supervisi menggunakan KLB / Pekerjaan
Truck Crane

II. Manajemen K3 pekerjaan Angkutan Rel R.54 dari Gudang ke Lokasi

Tim manjemen K3 memberikan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama


pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN  MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR  PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL - Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

25
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

Gambar. Skema pemakaian APD

26
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

III. Inspeksi kerusakan dan perbaikan pekerjaan Angkutan Rel R.54 dari Gudang ke Lokasi
Inspeksi kerusakan terhadap material Rel yang telah diadakan selama masa pekerjaan
berlangsung, ataupun fasiliitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti
peralatan, dan bangunan fisik hasil pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

27
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada peralatan atau material yang didatangkan, maka lakukan
maintenance pada peralatan atau material tersebut, bisa dalam bentuk penggantian suku
cadang, dan ataupun kalibrasi terhadap peralatan tersebut. Jika kerusakannya terlampau
parah, maka harus diganti dengan mendatangkan peralatan baru atau material baru yang
memiliki fungsi yang sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.
 Jika yang terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah dikerjakan, maka lakukan
perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-kerusakan tersebut, semisal terdapat rel retak,
rel putus, tidak siku.
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, maka segera koordinasikan dengan pihak
yang terkait agar segera bisa diperbaiki.

IV. Proses pemeliharaan pekerjaan Angkutan Rel R.54 dari Gudang ke Lokasi
Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan mingguan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama masa
pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor

28
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

V. Prosedur serah terima pekerjaan Angkutan Rel R.54 dari Gudang ke Lokasi
Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah selesai
dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan berarti
Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan tetap ada 1 (satu) regu stanby di lokasi pekerjaan.
(1 regu terdiri dari 1 asisten pelaksana + 2 tenaga kerja) 1 (satu) minggu menjelang
berakhirnya Serah Terima II, Kontraktor membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan
Konsultan untuk melaksanakan Serah Terima II.Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim
dapat dilaksanakan pemeriksaan lapangan untuk proses Serah Terima II.

29
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila :


6) Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan pekerjaan, maka proses Serah Terima II
dianggap selesai.
7) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan target selesai
dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera melaporkan kepada
Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan sudah selesai,
sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
8) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

30
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

31
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

C. PENGUKURAN DAN STAKING OUT


I. Uraian Metode Kerja Pengukuran dan Staking Out :
 Personil yang dibutuhkan :
 Ahli Geodesi
 Juru ukur (Surveyor)
 Juru gambar
 Asisten juru ukur
 Pekerja
 Perlatan yang digunakan :
 Total station
 Waterpas
 Prisma
 Rambu ukur
 Meteran 50 m
 Peralatan tukang untuk membuat patok
 Bahan (untuk pembuatan patok) :
 Kayu kaso
 Paku
 Pipa PVC diameter 4 inch
 Semen
 Pasir
 Cat minyak/ pylox
 Tahapan Metode Pelaksanaan Pengukuran dan staking out :
 Mengajukan dokumen ijin kerja (WP), didalamnya terlampir estimasi volume
pengukuran dan shop drawing.
 Mengajukan surat pengukuran bersama konsultan dan direksi dalam hal :
- Titik BM eksisting yang akan dipakai sebagai acuan untuk staking out dan
kontroling selama pekerjaan berlangsung.
- Penentuan nol elevasi (Penggunaan Kop rel) sebagai acuan elevasi pembangunan
jalur ganda dan untuk kontroling elevasi selama pekerjaan berlangsung.
- Pembuatan control point (CP) untuk mengontrol nilai-nilai ukuran pada saat
pembangunan jalur ganda berlangsung.

32
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Melakukan pengukuran sudut terhadap titik-titik pondasi yang dicari dengan diikatkan
kepada BM acuan.
 Mengukur dan membuat tanda elevasi terhadap acuan elevasi (Kop rel), berupa tanda
dari cat/ pilox dan disimpan pada tempat yang aman.
 Mengambil foto dokumentasi pengukuran.
 Mengajukan RFI untuk permohonan inspeksi pekerjaan, dan setelah pekerjaan selesai
dibuatkan RFM untuk item pekerjaan pengukuran dan staking out.

FLOW CHART PENGUKURAN DAN STAKING OUT

Mulai

Ijin kerja

Pengajuan survey
bersama

Penentuan titik-
titik kontrol

Penyimpanan nilai Staking out titik Pembuatan titik


elevasi pondasi kontrol

Pematokan titik
Kontrol ukuran
pondasi

Selesai

33
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Contoh gambar BM dan CP untuk acuan pengukuran staking out

Gambar. Sketsa staking out

I 25m I 25 m I 25 m I 25 m I 25 m I 25 m I 25 m
I

Pengukuran memanjang (Longitudinal)

34
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Pengukuran melintang (Cross Section)

Gambar. Kegiatan pengukuran dan staking out

II. Manajemen K3 pekerjaan Pengukuran dan Staking Out


Tim manjemen K3 memberikakan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil
pengukuran. Selama pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN
 MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA
SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR
 PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL
- Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

35
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

Gambar. Skema pemakaian APD

36
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

III. Inspeksi kerusakan dan perbaikan pekerjaan Pengukuran dan Staking Out
Inspeksi kerusakan terhadap utilitas yang telah terbangun selama masa pekerjaan berlangsung,
ataupun fasiliitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti peralatan, dan
bangunan fisik hasil pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

37
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada peralatan kerja, maka lakukan maintenance pada peralatan
tersebut, penggantian suku cadang, dan ataupun kalibrasi terhadap peralatan tersebut. Jika
kerusakan perlatannnya terlampau parah, maka ganti alat tersebut dengan mendatangkan
alat lain yang memiliki fungsi yang sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.
 Jika yang terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah terbangun, maka lakukan
perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-kerusakan tersebut.
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi
terkena bucket excavator pada saat pekerjaan galian, maka segera koordinasikan dengan
pihak yang terkait agar segera bisa diperbaiki.

IV. Proses pemeliharaan pekerjaan Pengukuran dan Staking Out


Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.
Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :
 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan mingguan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama
masa pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

38
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

V. Prosedur serah terima pekerjaan Pengukuran dan Staking Out


Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah selesai
dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan berarti
Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan tetap ada 1 (satu) regu stanby di lokasi pekerjaan.
5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan
pekerjaan, maka proses Serah Terima II dianggap selesai.
6) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan target selesai
dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera melaporkan kepada

39
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan sudah selesai,


sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
7) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

40
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

41
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

c) MEMBUAT DIREKSI KEET


Tahap selanjutnya adalah pekerjaan pembuatan kantor sementara, gudang peralatan, dan pekerjaan
pengadaan air bersih secara simultan.
 Peralatan :
 Cangkul
 Linggis
 Meteran 5 mtr
 Gergaji kayu
 Palu 2 kg
 Peralatan tukang
 Peralatan pengeboran/
pengadaan air bersih
 Tenaga :
 Pelaksana
 Juru ukur
 Tukang kayu
 Pekerja
 Bahan :
 GRC board 4mm
 Seng gelombang bjls
 Kayu kls IV
 Paku campur
 Paku seng
 Sanitary dan MCK
 Pipa PVC
 Pintu triplek lengkap gembok
 Jendela kawat raam dan nako
 Cat tembok

42
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

I. Pelaksanaan Membuat Direksi Keet


Tahapan Metode Pelaksanaan Membuat Direksi Keet :
 Direksi keet adalah bangunan temporary dengan konstruksi bangunan dibuat seperti
yang dimaksudkan oleh Dokumen Pelelangan. Lokasi pembuatan Direksi keet
sesuai dengan petunjuk dan Instruksi dari Direksi.
 Direksi keet dibuat dari bahan sederhana yaitu kayu kelas IV, dinding dari GRC
board t=4 mm dengan pemasangan double luar dalam, atap seng gelombang BJLS
25, pintu double triplek, Jendela kaca nako/ kawat ram, lantai beton tumbuk spasi
1:3:5 dengan tebal 5 cm.
 Berorientasi ke pengalaman terdahulu, untuk melaksanakan pembuatan bangunan
Direksi keet seluas yang dimaksud di atas, dibutuhkan waktu 7 hari dengan
menurunkan 1 (satu) orang tukang yang merangkap pekerjaan kayu dan batu serta
di lengkapi 4 (empat) orang pekerja/ pembantu tukang. Sedangkan guna
kelengkapan direksi keet, akan ditambahkan perlengkapan lainnya seperti meja,
kursi, rak-rak, papan tulis dan kebutuhan lainnya.

Tabel 1. Daftar perlengkapan direksi keet

No Item Volume
1 Papan Nama 1 bh
2 Meja 1 bh
3 Kursi 4 bh
4 Kalender 1 bh
5 Kotak Obat 1 set
6 Papan Tulis/White Board 1 bh
7 Papan Informasi 1 bh
8 Papan untuk menempel Gambar Kerja 1 bh

 Direksi keet juga harus dilengkapi dengan penerangan dan letak Direksi Keet sebisa
mungkin berada di atas tanah yang sudah dibebaskan untuk kegiatan pembangunan,
atau lokasi lain dengan persetujuan dan instruksi dari konsultan dan Direksi.
Bangunan Direksi keet juga dilengkapi dengan fasilitas MCK, dan air bersih yang
berasal dari pengadaan air bersih hasil dari pengeboran air tanah di lingkup lokasi
pekerjaan.

43
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Pembuatan Direksi Keet

44
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

FLOW CHART PELAKSANAAN

START

CEK GAMBAR

NO GAMBAR SELESAI

PERIKSA

YES

PEMBUATAN
DIREKSI KEET

SELESAI
NO
PEMBUATAN
DIREKSI KEET

PERIKSA

YES

END

45
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

II. Manajemen K3 pekerjaan Membuat Direksi Keet


Tim manjemen K3 memberikakan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama
pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN
 MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA
SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR
 PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL
- Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

46
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Skema pemakaian APD

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

47
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

III. Inspeksi kerusakan dan perbaikan pekerjaan Membuat Direksi Keet


Inspeksi kerusakan terhadap utilitas yang telah terbangun selama masa pekerjaan berlangsung,
ataupun fasiliitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti peralatan, dan
bangunan fisik hasil pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada direksi keet, maka lakukan maintenance pada direksi keet
tersebut.
 Jika kerusakannya terlampau parah, maka harus diganti dengan direksi keet yang baru.

48
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Jika yang terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah terbangun, maka lakukan
perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-kerusakan tersebut.
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi,
maka segera koordinasikan dengan pihak yang terkait agar segera bisa diperbaiki.

IV. Proses pemeliharaan pekerjaan Membuat Direksi Keet


Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan mingguan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama
masa pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

49
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

V. Prosedur serah terima pekerjaan Membuat Direksi Keet


Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah selesai
dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan berarti
Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan tetap ada 1 (satu) regu stanby di lokasi pekerjaan.
(1 regu terdiri dari 1 asisten pelaksana + 2 tenaga kerja) 1 (satu) minggu menjelang
berakhirnya Serah Terima II, Kontraktor membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan
Konsultan untuk melaksanakan Serah Terima II.Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat
terkirim dapat dilaksanakan pemeriksaan lapangan untuk proses Serah Terima II.

50
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan
pekerjaan, maka proses Serah Terima II dianggap selesai.
6) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan target selesai
dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera melaporkan kepada
Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan sudah selesai,
sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
7) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

51
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

52
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

E. MEMBUAT GUDANG KERJA


Tahap selanjutnya adalah pekerjaan membuat gudang kerja.
 Peralatan :
 Cangkul
 Linggis
 Meteran 5 mtr
 Gergaji kayu
 Palu 2 kg
 Peralatan tukang
 Tenaga :
 Pelaksana
 Juru ukur
 Tukang kayu
 Pekerja
 Bahan :
 GRC board 4mm
 Seng gelombang bjls
 Kayu kls IV
 Paku campur
 Paku seng
 Pintu triplek lengkap gembok
 Jendela kawat raam dan nako
 Cat tembok

II. Pelaksanaan Membuat Gudang Kerja


Tahapan Metode Pelaksanaan Membuat Gudang Kerja :
 Gudang Kerja adalah bangunan temporary dengan konstruksi bangunan dibuat
seperti yang dimaksudkan oleh Dokumen Pelelangan. Lokasi pembuatan Gudang
Kerja sesuai dengan petunjuk dan Instruksi dari Direksi.
 Gudang kerja dibuat dari bahan sederhana yaitu kayu kelas IV, dinding dari GRC
board t=4 mm dengan pemasangan double luar dalam, atap seng gelombang BJLS

53
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

25, pintu double triplek, Jendela kaca nako/ kawat ram, lantai beton tumbuk spasi
1:3:5 dengan tebal 5 cm.
 Berorientasi ke pengalaman terdahulu, untuk melaksanakan pembuatan bangunan
gudang kerja seluas yang dimaksud di atas, dibutuhkan waktu 7 hari dengan
menurunkan 1 (satu) orang tukang yang merangkap pekerjaan kayu dan batu serta
di lengkapi 4 (empat) orang pekerja/ pembantu tukang.
 Gudang kerja juga harus dilengkapi dengan penerangan dan letak gudang kerja
sebisa mungkin berada di atas tanah yang sudah dibebaskan untuk kegiatan
pembangunan, atau lokasi lain dengan persetujuan dan instruksi dari konsultan dan
Direksi.

54
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Pembuatan Gudang Kerja

55
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

FLOW CHART PELAKSANAAN

START

CEK GAMBAR

NO GAMBAR SELESAI

PERIKSA

YES

PEMBUATAN
GUDANG KERJA

SELESAI
PEMBUATAN
NO
GUDANG KERJA

PERIKSA

YES

END

56
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

III. Manajemen K3 pekerjaan Membuat Gudang Kerja


Tim manjemen K3 memberikakan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama
pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN
 MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA
SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR
 PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL
- Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

57
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Skema pemakaian APD

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

58
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

IV. Inspeksi kerusakan dan perbaikan pekerjaan Membuat Gudang Kerja


Inspeksi kerusakan terhadap gudang kerja telah dibangun selama masa pekerjaan berlangsung,
ataupun fasiliitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti peralatan, dan
bangunan fisik hasil pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada gudang kerja, maka lakukan maintenance pada gudang
kerja tersebut,

59
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Jika kerusakannya terlampau parah, maka ganti dengan gudang kerja yang baru yang
memiliki fungsi yang sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi,
maka segera koordinasikan dengan pihak yang terkait agar segera bisa diperbaiki.

V. Proses pemeliharaan pekerjaan Membuat Gudang Kerja


Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan bulanan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama
masa pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

60
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

VI. Prosedur serah terima pekerjaan Membuat Gudang Kerja


Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah selesai
dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan berarti
Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan tetap ada 1 (satu) regu stanby di lokasi pekerjaan.
(1 regu terdiri dari 1 asisten pelaksana + 2 tenaga kerja) 1 (satu) minggu menjelang
berakhirnya Serah Terima II, Kontraktor membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan
Konsultan untuk melaksanakan Serah Terima II.Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat
terkirim dapat dilaksanakan pemeriksaan lapangan untuk proses Serah Terima II.

61
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan
pekerjaan, maka proses Serah Terima II dianggap selesai.
6) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan target selesai
dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera melaporkan kepada
Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan sudah selesai,
sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
7) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

62
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

63
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

f. MEMBUAT PERALATAN SEMBOYAN / PEMBATASAN KECEPATAN DLL


Tahap selanjutnya adalah pekerjaan membuat peralatan semboyan / pembatasan kecepatan.
 Peralatan :
 Meteran 5 mtr
 Gergaji kayu
 Palu 2 kg
 Peralatan tukang
 Gunting plat datar
 Tenaga :
 Pelaksana
 Juru ukur
 Tukang kayu
 Pekerja
 Bahan :
 Kain Warna
 Kayu kls IV
 Paku campur
 Plat datar

I. Tahapan Metode Pelaksanaan Membuat Peralatan Semboyan dan Pembatasan


Kecepatan :
 Pembuatan Peralatan Semboyan dan Pembatasan Kecepatan ini dikerjakan
dengan ukuran dan ketentuan sesuai dengan petunjuk dan arahan dari
konsultan pengawas supervise dan pemberi tugas.
 Semboyan 2A terbuat dari plat seng datar berbentuk bundar dicat berwarna kuning
dengan tiang kayu/ terbuat dari kain bendera warna kuning di ikat di tongkat kayu
masing-masing 2 (dua) unit dipasang atau diperlihatkan pada jarak minimum 500
meter dari bagian jalan rel yang hanya boleh dilalui dengan kecepatan maksimal 40
km/jam dan harus terlihat masinis dari jarak 300 meter.
 Semboyan 2B dari plat seng datar berbentuk dua bundar dicat berwarna kuning
dengan tiang kayu/ terbuat dari dua kain bendera warna kuning di ikat di tongkat kayu
masing-masing 2 (dua) unit dipasang atau diperlihatkan pada jarak minimum 500

64
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

meter dari bagian jalan rel yang hanya boleh dilalui dengan kecepatan maksimal 20
km/jam dan harus terlihat masinis dari jarak 300 meter.
 Semboyan 2C terbuat dari kain bendera berwarna kuning yang di ikat tongkat kayu
dan lampu/ lentera yang dapat mengeluarkan sinar kuning dan masing-masing 2
(dua) unit dipasang atau diperlihatkan oleh petugas train whatcer dengan cara di
gerak gerakan/ diayun ayunkan pada jarak 500 meter bagian jalan rel yang hanya
boleh dilalui dengan kecepatan maksimal 5 km/jam dan harus terlihat masinis dari
jarak 300 meter.
 Semboyan 3 terbuat plat seng datar berbentuk bundar di cat berwarna merah dengan
tiang kayu tinggi ± 1 meter dipasang ditengah bagian jalan rel/ terbuat dari kain
bendera berwarna merah yang di ikat ditongkat kayu atau dari lentera/ lampu yang
dapat mengeluarkan sinar berwarna merah dan masing-masing 2 (dua) unit dipasang
atau diperlihatkan oleh petugas train whatcer dengan cara di gerak gerakan/ diayun
ayunkan pada jarak 500 meter bagian jalan rel.

2A 2B S3 2C S3

Gambar : Semboyan 2A,2B,2C dan 3

65
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Pembuatan Peralatan Semboyan / Pembatasan Kecepatan

66
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

FLOW CHART PELAKSANAAN

START

CEK GAMBAR

NO GAMBAR SELESAI

PERIKSA

YES

PEMBUATAN
PERALATAN SEMBOYAN

SELESAI PEMBUATAN
NO
PERALATAN SEMBOYAN

PERIKSA

YES

END

67
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

I. Manajemen K3 Pekerjaan Membuat Semboyan / Pembatasan Kecepatan


Tim manjemen K3 memberikakan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama
pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN
 MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA
SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR
 PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL - Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

68
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Skema pemakaian APD

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

69
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

II. Inspeksi kerusakan dan perbaikan pekerjaan Membuat Semboyan / Pembatasan


Kecepatan
Inspeksi kerusakan terhadap semboyan selama masa pekerjaan berlangsung, ataupun fasiliitas-
fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti peralatan, dan bangunan fisik hasil
pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

70
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada semboyan, maka lakukan maintenance pada peralatan. Jika
kerusakan perlatannnya terlampau parah, maka ganti alat tersebut dengan mendatangkan
alat lain yang memiliki fungsi yang sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.
 Jika yang terjadi kerusakan maka lakukan perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-
kerusakan tersebut, semisal patah, hilang, sobek, maka segera lakukan perbaikan
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi
terkena saat pekerjaan galian, maka segera koordinasikan dengan pihak yang terkait agar
segera bisa diperbaiki.

III. Proses pemeliharaan pekerjaan Membuat Semboyan / Pembatasan Kecepatan


Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan bulanan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama
masa pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

71
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

IV. Prosedur serah terima pekerjaan Membuat Semboyan / Pembatasan Kecepatan


Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah
selesai dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan
berarti Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan. Pada masa pemeliharaan tetap ada 1 (satu) regu stanby di lokasi
pekerjaan. (1 regu terdiri dari 1 asisten pelaksana + 2 tenaga kerja) 1 (satu) minggu
menjelang berakhirnya Serah Terima II, Kontraktor membuat surat kepada Pemilik

72
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Pekerjaan dan Konsultan untuk melaksanakan Serah Terima II.Diharapkan 3 (tiga) hari
setelah surat terkirim dapat dilaksanakan pemeriksaan lapangan untuk proses Serah
Terima II.
5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan
pekerjaan, maka proses Serah Terima II dianggap selesai.
6) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi
penyimpangan-penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan
target selesai dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera
melaporkan kepada Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan
sudah selesai, sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
7) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

73
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

74
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

g. PENYELIDIKAN TANAH ( UJI BORING )


I. Penyelidikan Tanah
Tahap selanjutnya adalah pekerjaan penyelidikan tanah ( Uji Boring ).
 Peralatan :
 Mata bor Iwan auger
 Stang bor
 Pemutar stang
 Tabung sample
 Stick
 Kunci pipa, palu, kaleng
 Tenaga :
 Pelaksana
 Juru ukur
 Tukang bor
 Pekerja

II. Metode Kerja Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )


 Sebelum pekerjaan dimulai perlu adanya penyelidikan tanah pada pembangunan badan
jalan KA yang akan direncanakan.
 Pelaksanaan penyelidikan tanah akan dilaksanakan dan disaksikan bersama-sama dengan
Pihak kontraktor, Pihak Konsultan dan Pihak Satker.
 Hasil dari penyelidikan tersebut digunakan sebagai acuan terhadap tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
 Pemboran Teknik ini dimaksudkan untuk mendapatkan susunan jenis batuan atau tanah
yang berada dibawah permukaan, tingkat kekerasan dan penyebaran lapisan tanah.
 Alat bor yang digunakan yaitu dengan bor mesin ZT-100 & XY-1 yang digerakkan dengan
diputar dan ditekan. Chopping bit (mata bor) diputar dengan perantaraan stang bor (drilling
rods) Ø 21/2” dengan tenaga hidrolis dari mesinnya sehingga tanah menjadi pecah dan
lepas.
 Mata bor yang digunakan untuk kegiatan geologi teknik ini yaitu tungsten (steel) bit, karena
mampu untuk menembus lapisan tanah relatif lunak sampai keras .

75
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Selama pemboran berlangsung, dipakai casing dengan diameter luar (OD) 89 mm dan Bor
Master harus selalu memperhatikan tanah yang keluar dari lubang bor, mencatat
kedalamannya, jenisnya, warna, material yang terkandung dan sebagainya.
 Pemboran ini sekaligus dilakukan pengambilan sampel tak terganggu (Undisurbed Sampel)
dan terganggu (Disturbed Sampel) serta Standard Penetration Test (SPT).
 Sampel tak terganggu akan digunakan untuk pengujian dilaboratorium, sedangkan sampel
umumnya diperlukan untuk mengetahui jenis dan susunan lapisan tanah.
 Kedalaman pemboran untuk di lokasi ini rata-rata 18.5 m – 30 m, dan letaknya disekitar
rencana perkuatan jembatan kereta api lintas Padang – Pariaman, dimana hasil-hasil dari
pemboran ini setelah dideskripsi, akan dituangkan kedalam “Bor Log”, antara lain meliputi:
nomor test, tanggal pengujian, kedalaman, susunan dan jenis lapisan tanah, kedalaman
muka air tanah, nilai SPT, dan lain sebagainya.
 Semua peralatan maupun prosedur yang dipakai dalam penyelidikan ini pada umumnya
mengikuti metode menurut standard di Amerika maupun di Indonesia (ASTM, AASHTO,
maupun standard BINA MARGA).

Gambar. Peralatan Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )

76
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Pekerjaan Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )

FLOW CHART PEKERJAAN PENYELIDIKAN TANAH ( UJI BORING )

Pengajuan RFI dan Persiapan : Personil


START
Layout Lokasi dan Peralatan Uji
Pekerjaan Boring

Dokumentasi Data Test


Pelaksanaan Pekerjaan
dan Diserahkan ke
END Penyelidikan Tanah ( Uji
Konsultan Supervisi dan
Boring )
Direksi

77
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

III. Manajemen K3 Pekerjaan Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )


Tim manajemen K3 memberikan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama
pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN
 MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA
SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR
 PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL
- Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

78
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Skema pemakaian APD

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

79
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

IV. Inspeksi kerusakan dan perbaikan terhadap pekerjaan Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )
Inspeksi kerusakan terhadap fasiliitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan
seperti peralatan, dan bangunan fisik hasil pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada peralatan kerja, maka lakukan maintenance pada peralatan
tersebut, penggantian suku cadang, dan ataupun kalibrasi terhadap peralatan tersebut. Jika
kerusakan peralatannnya terlampau parah, maka ganti alat tersebut dengan mendatangkan
alat lain yang memiliki fungsi yang sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.

80
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

 Jika yang terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah terbangun, maka lakukan
perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-kerusakan tersebut
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi
saat pekerjaan berlangsung, maka segera koordinasikan dengan pihak yang terkait agar
segera bisa diperbaiki.

V. Proses pemeliharaan pekerjaan Membuat Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )


Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :
 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan mingguan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama
masa pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

81
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

VI. Prosedur serah terima pekerjaan Penyelidikan Tanah ( Uji Boring )


Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah
selesai dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan
berarti Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan
pekerjaan, maka proses Serah Terima II dianggap selesai.
5) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi
penyimpangan-penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan
target selesai dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera
melaporkan kepada Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan
sudah selesai, sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
6) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

82
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

83
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

H. COMMISIONING
I. Metode Pelaksanaan Commisioning
 Commisioning adalah pengujian atau melakukan pengujian operasional suatu pekerjaan
secara real atau nyata maupun secara simulasi untuk memastikan bahwa pekerjaan
tersebut telah dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan yang berlaku, regulasi,
spektek, kode yang telah ditetapkan antara pelaksana kerja dan pemberi kerja.
 Pelaksanaan commissioning ini dilakukan apabila pelaksana kerja ( kontraktor ) telah
menyelesaikan pekerjaannya dan siap untuk dioperasikan.
 Tujuan dengan diadakannya commisioning ini untuk mengetahui kepastian dari hasil suatu
pekerjaan. Akan tetapi pelaksanaannya tidak selalu berada di akhir sebuah pekerjaan.
Adakalanya beberapa pekerjaan memiliki beberapa step pekerjaan. Akan hal ini maka
pelaksanaannya bias dilakukan pada akhir di setiap step pekerjaan.
 Misal dalam sebuah pekerjaan pembangunan Jalur Ganda Jalan KA didalamnya banyak
pekerjaan pekerjaan penunjang seperti pekerjaan Umum, Sipil, Track, Jembatan dan lain
lain. Maka bisa dilakukan pada setiap sub pekerjaan tersebut.
 Dalam pelaksanaan Commisioning tentunya ada persyaratan administrasi sebelum
dilakukan dan harus dilengkapi yaitu adanya kumpulan arsip pekerjaan yang terdiri dari :
– Sertifikat kalibrasi
– Sertifikat dari produsen barang yang terpasang
– Sertifikat pengetesan fungsi / jika itu suatu system
– Sertifikat instalasi
– Sertifikat telah dilakukan pembersihan dll

Contoh beberapa item pekerjaan yang dilaksanakan Commisioning

No. Kegiatan Commisioning Kriteria Commisioning


1. Mobilisasi a. Jumlah, jenis alat & personil. a. Sesuai dengan daftar
b. Kapasitas dan kondisi alat, & kebutuhan.
personil. b. Ssesuai spesifikasi yang
disyaratkan.
2. Papan nama a. Ukuran. a. Sesuai gambar.
b. Lokasi pemasangan. b. Dipasang sesuai dengan
tempat yang ditentukan.
3. Direksi kit a. Ukuran. Ukuran dan spesifikasi sesuai
b. Spesifikasi material. yang disyaratkan.

84
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

4. Survey, pengu- a. Penentuan patok. a. Patok BM/ acuan dapat


kuran awal dan b. Pengukuran meliputi potongan dipertanggungjawabkan.
pembuatan shop melintang dan memanjang. b. Alat ukur yang digunakan
drawing c. Gambar hasil pengukuran. sudah dicek dan dikalibrasi
c. Pengukuran dilakukan
bersama-sama dengan
Direksi dan Konsultan
Pengawas.
d. Gambar dicek oleh Direksi
dan Konsultan Pengawas.
e. Persetujuan shop drawing.
5. Pekerjaan jalan rel a. Material bantalan, alat a. Material sesuai dengan
penambat dan balas. persyaratan dan
b. Elevasi/ketinggian. spesifikasi.
c. Pemenuhan persyaratan b. Volume dan jumlah
teknis. material terpasang sesuai
dengan persyaratan.
6. Pekerjaan beton a. Material a. Material dan mutu sesuai
b. Mutu beton dengan persyaratan dan
c. Pemeriksaan visual spesifikasi.
b. Permukaan beton rata dan
tidak berongga.

7. Pekerjaan MTT a. Elevasi Elevasi dan profil sesuai


b. Profil jalan rel persyaratan dan spesifikasi.

8. Relokasi bangunan a. Bangunan Sesuai spesifikasi dan gambar


b. Pembongkaran bangunan
eksisting

Jenis
No. Comisioning Kriteria Comisioning
Material
1. Bantalan Pengujian dilaksanakan secara Sertifikat hasil pengujian
Beton/Kayu visual oleh Tim Penguji. material sesuai dengan
spesifikasi.

2 Batu Balas - Pengujian porositas Sertifikat hasil pengujian


- Pengujian kehikangan berat material sesuai dengan
- Massa jenis spesifikasi teknis.
- Partikel
- Kuat tekan
- Kadar lumpur
- Gradasi

85
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

FLOW CHART COMMISIONING

START

Pemeriksaan dokumen
dan spesifikasi teknik

Pemeriksaan
Diperbaiki sampai dengan
Bersama supervisi
sesuai dokumentasi dan
spesifikasi teknik

Persetujuan sesuai NO
dokumen dan
spesifikasi teknik

YES

Serah terima pekerjaan


dokumen 100% dan
dokumen hasil test

Commisioning

Perbaikan kembali sesuai


NO
dokumen dan spektek
YES

END

86
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

II. Manajemen K3 Pekerjaan Commisioning


Tim manajemen K3 memberikakan sosialisasi mengenai manajemen K3 kepada personil. Selama
pekerjaan berlangsung harus menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

PENANGANAN RESIKO :

IDENTIFIKASI RESIKO :  SOSIALISASI PROGRAM K3


KONSTRUKSI KEPADA PERSONIL
 TERTIMPA PERALATAN
 MONITORING SEBELUM, SAAT, DAN
KERJA
SESUDAH PEKERJAAN
 TERGELINCIR
 PEMAKAIAN APD :
 TERTIMPA MATERIAL
- Helm
- Sepatu Safety
- Body glow (Rompi safety)
- Kotak P3K

Gambar. Peralatan Pelindung diri (APD)

87
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Skema pemakaian APD

Gambar. Semboyan K3 di tempat kerja

88
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

III. Inspeksi perbaikan terhadap pekerjaan Commisioning


Inspeksi Commisioning yang dikerjakan selama masa pekerjaan berlangsung, ataupun fasiliitas-
fasilitas yang digunakan untuk menunjang pekerjaan seperti peralatan, dan bangunan fisik hasil
pekerjaan.

Mulai

Inspeksi
kerusakan

Tidak
Terdapat
terdapat
kerusakan
kerusakan

Ceklist
Perbaikan
kerusakan

Selesai

Gambar. Flowchart inspeksi kerusakan dan perbaikan

Penanganan terhadap kerusakan :


 Jika yang terjadi kerusakan pada peralatan kerja yang menunjang untuk pekerjaan
comisioning, maka lakukan maintenance pada peralatan tersebut, penggantian suku cadang,
dan ataupun kalibrasi terhadap peralatan tersebut. Jika kerusakan peralatannnya terlampau

89
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

parah, maka ganti alat tersebut dengan mendatangkan alat lain yang memiliki fungsi yang
sama, agar pekerjaan dapat berjalan kembali.
 Jika yang terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah terbangun, maka lakukan
perbaikan sesegera mungkin pada kerusakan-kerusakan tersebut.
 Jika yang terjadi kerusakan pada utilitas eksisting, semisal kabel sinyal dan telekomunikasi,
maka segera koordinasikan dengan pihak yang terkait agar segera bisa diperbaiki.

IV. Proses pemeliharaan pada pekerjaan Comisioning

Pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, yang dimaksud dengan masa
pemeliharaan adalah :

 Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu sesuai yang tercantum dalam
dokumen kontrak. mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/ PHO.
 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan surat permohonan
pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi baik maka
PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/ FHO.

Adapun ketentuan pelaksanaan pemeliharaan secara rutin adalah sebagai berikut :


 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga kondisi hasil pekerjaan
tetap baik selama masa pemeliharaan.
 Kontraktor harus membuat laporan mingguan hasil pemeriksaan rutin selama masa
pemeliharaan.
 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil pekerjaan harus
diinformasikan kepada PPK.
 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat atau rusak selama
masa pemeliharaan.
 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

90
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

Gambar. Flowchart proses pemeliharaan

V. Prosedur serah terima pekerjaan Commisioning


Prosedur serah terima untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
1) Secara internal fisik pekerjaan sudah selesai 100% dengan kondisi hasil pekerjaan sudah
layak untuk di Serah Terima kan kepada Pemilik Pekerjaan. Pekerjaan harus sudah
selesai dan siap di Serah Terima kan dalam kurun waktu 1 (satu) minggu sebelum tanggal
berakhirnya kontrak.
2) Membuat surat kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan Pengawas bahwa fisik pekerjaan
sudah selesai. Diharapkan 3 (tiga) hari setelah surat terkirim dapat dilaksanakan
pemeriksaaan lapangan untuk proses Serah Terima I.
3) Pada saat pemeriksaan lapangan, dibuatkan daftar/inventarisasi penyimpangan-
penyimpangan pekerjaan dari hasil peninjauan lapangan dan di tanda tangani oleh pihak
Pemilik Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor. Setelah dengan peninjauan lapangan
berarti Proses Serah Terima I sudah terlaksana.
4) Untuk perbaikan penyimpangan-penyimpangan pekerjaan dilaksanakan dalam masa
pemeliharaan.
5) Dari hasil pemeriksaan lapangan, apabila Sudah tidak ditemukan adanya penyimpangan
pekerjaan, maka proses Serah Terima II dianggap selesai.

91
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

6) Masih ada penyimpangan pekerjaan, maka dibuatkan daftar / inventarisasi


penyimpangan-penyimpangan pekerjaan tersebut. Maka dilaksanakan perbaikan dengan
target selesai dalam 14 (empat belas) hari kemudian. Dan setelah selesai segera
melaporkan kepada Pemilik Perusahaan dan Konsultan, bahwa penyimpangan pekerjaan
sudah selesai, sehingga Serah Terima II dianggap selesai.
7) Untuk kelengkapan Serah Terima II di kirimkan Dokumen As Bulid Drawing.

92
METODE KERJA :
Pembangunan Jalur Ganda Jalan KA Lintas Selatan Jawa KM 206+000 s/d KM 209+300
Antara Madiun – Kedungbanteng Sepanjang 3,3 km'sp Lintas Surabaya Gubeng – Solo

PPK Panitia PPHP Kontraktor

MULAI

1
Permohonan
Menerima
pemeriksaan hasil
tembusan
pekerjaan

Pemeriksaan di
lapangan

3
Pembahasan bersama hasil pemeriksaan di lapangan

4
Perbaikan
Setuju
pekerjaan

6 5

Mengetahui dengan Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Hasil


menandatangani BAHP Pekerjaan (BAHP)

7
Berita Acara
Hasil Pekerjaan Proses termijn
(BAHP) (Penagihan)

Pelaksanaan
pekerjaan lanjutan

Mengetahui dengan Pengulangan


menandatangani Berita siklus 1 s/d 7
Acara Serah Terima hingga progress
(BAST) 100%

END

Gambar. Flowchart prosedur serah terima pekerjaan

93

Anda mungkin juga menyukai