Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami  panjatkan ke  hadirat  Allah SWA, karena dengan Karunia-


Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah - makalah selanjutnya. Semoga Allah senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Timika, 19 November
2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan......................................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah perkembangan Islam di Indonesia.................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
Daftar Pustaka............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam merupakan agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW. Beliau memulai dakwah menyebarkan agama Islam dari tanah kelahirannya,
Makkah Al Mukarramah. Pada awalnya dakwah beliau hanya diikuti oleh beberapa
orang terdekat saja. Banyak dari kalangan orang-orang Quraisy yang menentang
dakwah beliau. Bahkan mereka memusuhi Nabi dan orang-orang yang mengikuti
ajarannya. Hingga berbagai usaha pembunuhan Nabi pun sering dilakukan orang-
orang Quraisy. Selama sekitar sepuluh tahun dakwah beliau di Makkah, jumlah
pengikut masih sangat sedikit.
Kemudian di tahun kesebelas kenabiannya, beliau dan para pengikut
melakukan hijrah ke Madinah. Disinilah Nabi Muhammad mulai menyusun strategi
dakwah untuk mengajak orang masuk Islam. Pertama kali yang beliau lakukan
adalah membentuk pemerintahan. Dengan kegigihan Nabi dan para sahabat dalam
berdakwah, Islam pun semakin menyebar luas ke tanah berbagai tanah arab. Dan
jumlah umat Islam pun semakin hari semakin bertambah. Hal ini dapat kita lihat dari
peperangan-peperangan yang dilakukan Rasulullah SAW. Perang Badar yang
merupakan perang besar pertama umat Islam melawan orang-orang kafir hanya
membawa pasukan sekitar 300 orang, kemudian Perang Uhud membawa pasukan
1000 orang. Dan peperangan-peperangan berikutnya dengan jumlah pasukan yang
semakin banyak.
Setelah Rasulullah wafat, dakwah Islam dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin.
Di zaman para khalifah inilah Islam sudah mulai merambah ke berbagai negara dan
benua. Termasuk diantaranya negara Indonesia, yang mulai dimasuki Islam pada
zaman Khalifah Usman bin ‘Affan. Beliau mengirimkan delegasi untuk
menyampaikan Islam ke negeri Cina. Dan sebelum sampai di negeri Cina para
delegasi singgah di Nusantara. Dari delegasi yang dikirim Khalifah Usman inilah
Islam mulai berkembang di Indonesia. Kemudian dakwah dilanjutkan oleh para
pedagang dari India. Sehingga jumlah umat Islam di Indonesia terus bertambah

1
setiap harinya. Hingga saat ini dakwah Islam di Indonesia masih terus berlanjut. Dan
dari berbagai survei menunjukan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia adalah
Muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam di
Indonesia?
3. Bagaimana peranan umat Islam dalam kehidupan bangsa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
2. Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam di
Indonesia.
3. Mengetahui peranan umat Islam dalam kehidupan bangsa Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan Islam di Indonesia

Pada tahun 30 Hijriah atau 651 M, hanya berselang sekitar 20 tahun dari
wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Usman ibnu ‘Affan RA mengirim delegasi ke
Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam
perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Usman ternyata
sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun
674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat
Sumatera. Dalam versi lain disebutkan bahwa suatu golongan Zaidiyah yang pro
terhadap Ali ibn Abi Thalib mengungsi dari kerajaan Bani Umayyah karena dikejar-
kejar, telah bermukim di Cina sebelum tahun 750 M. Inilah perkenalan pertama
penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus
berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini
sambil berdakwah.

Islam masuk Indonesia bukan dari pedagang India atau Persi tapi langsung
dari Arab dan penyiarnya orang Arab Islam. Adapun pengikut-pengikut mereka
adalah pedagang-pedagang dari Gujarat yang turut mengambil bagian dalam
perdagangan. Daerah di Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam adalah Sumatera
Utara, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah, kemudian lama kelamaan agama Islam
masuk ke pelosok tanah air dengan pesatnya.

Pendapat beberapa ahli tentang waktu dan daerah yang mula-mula dimasuki
Islam di Indonesia antara lain:

- Drs. Juned Pariduri


Islam masuk di Sumatera Utara (Tapanuli) pada abad ke-7 atau sekitar tahun
670 M, karena ada makam Syekh Mukaiddin di Tapanuli, makam tersebut
berangka tahun 48 H (670 M).
- Dr. Hamka
Islam masuk ke Jawa pada abad ke-7 atau sekitar tahun 674 M.
- Zainal Arifin Abbas

3
Islam masuk di Sumatera Utara pada abad ke-7 sekitar tahun 648 M.

Para ahli tersebut berpendapat bahwa Islam masuk di Indonesia pada abad
ke-7 berarti pada abad ke-13 Islam sudah berkembang dengan pesatnya dan telah
merata di seluruh Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan
batu nisan yang berciri khas Islam. Dari kerajaan Samudera Pasai, Islam menyebar
ke seluruh pulau Sumatera, Malaka sampai ke pulau Jawa. Setelah itu di Indonesia
berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang besar (Demak, Banten, Cirebon, Aceh,
Mataram, Pajang, Makassar, dan lain-lainnya dan kemudian menjadi pusat tempat
penyebaran Islam.

a) Perkembangan Islam di Sumatera

Islam masuk ke Sumatera pada abad ke-7 Masehi, yang pada waktu itu
di Sumatera telah berdiri kerajaan Budha di Sriwijaya (683 – 1030 M) yang
menjadikan Islam masuk ke daerah itu sedikit mengalami kesulitan, dan pada
waktu itu kerajaan Sriwijaya mendapat serbuan dari India, maka kesempatan itu
digunakan untuk menyebarkan Islam bagi daerah-daerah, seperti di Samudera
Pasai sehingga berdirilah kerajaan Islam yang pertama di Samudera Pasai.

Karena ada beberapa versi sejarah yang berbeda, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Islam di Sumatera terbagi menjadi:

1) Islam di Aceh

- Kerajaan Perlak
Sultan Perlak adalah Sultan Alaidin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah.
Ia dilantik pada tanggal 1 Muharram tahun 225 H.
- Samudera Pasai
Silsilah keturunan Malik Al-Saleh yang memerintah Samudera Pasai
tahun 650 – 688 H menunjukkan bahwa beliau keturunan Raja Islam,
yaitu Makhdum Sultan Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat tahun 365
– 402 H.
- Kerajaan Aceh
Salah seorang pembawa agama Islam di Aceh adalah Syekh Abdullah
Arif yang datang dari Arab. Beliau mempunyai murid bernama

4
Burhanuddin yang kemudian menyebarkan ajaran agama Islam di
Pariaman, Sumatera Barat.

2) Islam di Barus

Papan Tinggi adalah sebuah pemakaman di Bandar Barus, Pantai


Barat Sumatera Utara. Di salah satu batu nisan terdapat sebuah nama Said
Mahmud Al-Hadramaut. Selain itu seorang Islam bernama Sulaiman telah
sampai di Pulau Nias pada tahun 851 M. Sulaiman menyebutkan Bandar
Barus itu penghasil kapur barus dan ia singgah di bandar ini.

3) Islam di Sumatera Timur

Sebuah makam ulama yang bernama Imam Shadiq bin Abdullah


wafat 23 Sya’ban 998 H ditemukan di Klumpang, Deli, yaitu bekas kerajaan
Haru/Aru.

- Kerajaan Siak
Islam diperkirakan masuk di kerajaan ini pada abad 12 M. Ini dapat
terlihat pada peninggalan kuburan bertahun 1128 M yang bercorak
Islam, yaitu kuburan Nizamuddin Al- Kamil seorang laksamana dari
dinasti Fatimiah.
4) Islam Masuk di Sumatera bagian Selatan
Dikisahkan oleh Ibnu Batutah bahwa hubungan dagang antara
khalifah Abbasiyah (751 – 1268 M) dengan Sriwijaya telah berlangsung.
Bahkan sebelumnya telah ada pedagang utusan dari khalifah Umayyah (661 –
750 M), dan banyak pedagang Sriwijaya sendiri yang berlayar ke negara-
negara Timur Tengah.

b) Perkembangan Islam di Pulau Jawa

Islam masuk ke Jawa Tengah pada masa pemerintahan Sima pada tahun
674 M, masuknya Islam ke Jawa Timur di tandai dengan adanya makam
Fatimah binti Maimun yang di batu nisannya bertuliskan Arab, sekitar tahun
1082 M, dan masuknya Islam ke Jawa Barat disiarkan oleh haji Purba pada
pemerintahan Mundingsari pada tahun 1190 M. Islam dapat berkembang dengan
pesat ketika kerajaan Majapahit (Hindu) merosot. Islam di Jawa tidak akan

5
pernah lepas dari peranan Walisongo yang begitu gigih dalam menyiarkan
Islam, sehingga dengan cepat Islam berkembang ke seluruh Pulau Jawa.

Adapun jasa-jasa Walisongo dalam penyebaran Islam di Jawa adalah


menyebarkan Islam kepada penduduk pedalaman pulau Jawa, sebelum
Wlisongo, Islam hanya berkembang di daerah pesisir, Walisongo berhasil
mendirikan beberapa kerajaan Islam di Pulau Jawa, yaitu: Demak, Pajang, dan
Banten, Walisongo juga berhasil mengubah kesenian Jawa dari pengaruh Hindu
menjadi pengaruh Islam.

Setelah berdirinya kerajaan Islam Demak tahun 1500 M, maka Jawa


Tengah merupakan salah satu pusat kegiatan agama Islam, adapun wali yang
mengembangkan Islam di Jawa yaitu:

- Sunan Gresik
Beliau berasal dari Kasyan Bangsa Arab, kemudian menyiarkan Islam di kota
Gresik.
- Sunan Ampel
Beliau keturunan putri raja Aceh yang menikah dengan seorang penyiar
Islam dari Arab. Beliau menyiarkan Islam di Ampel dan Surabaya.
- Sunan Bonang
Membentuk kader-kader Islam dengan mendirikan pondok pesantren.
- Sunan Drajat
Beliau menyiarkan Islam di Sedayu, Jawa Timur.
- Sunan Kalijaga
Mengajarkan Islam dengan memasukan hikayat Islam kedalam cerita wayang
yang dipertunjukkan untuk rakyat.
- Sunan Giri
Beliau belajar Islam di Malaka selama tiga tahun, kemudian menyebarkan
Islam di Giri (dekat Gresik).
- Sunan Muria
Beliau adalah putra dari sunan Kalijaga yang menikah derngan Dewi Sujinah
dan mempunyai seorang putra yang bernam Pangeran Santri. Untuk
kepentingan dakwahnya Dia menciptakan lagu “Sinom dan Kinanthi”.
- Sunan Kudus

6
Mengajarkan Islam dengan cara memperdalam agama dan mengikis habis
pengaruh Hindu.
- Sunan Gunung Jati
Beliau belajar Islam di Makkah. Menyiarkan Islam yang berpusat di Gunung
Jati.

c) Perkembangan Islam di Sulawesi

Islam di Sulawesi tidak sebaik Islam di Jawa dan Sumatera, cara


pengislaman di Sulawesi pun dilakukan dengan jalan damai, tidak ada kekerasan
sama sekali. Adapun yang menyiarkan Islam di Sulawesi adalah Datuk
Ribandang dan Datuk Sulaiman.

Di wilayah Sulawesi Utara mulai dari Mandar sampai Manado pada


pertengahan abad ke-16 menjadi bawahan Kerajaan Ternate yang rajanya adalah
seorang muslim. Atas ajakan Raja Ternate, Raja Bolang Mongondow memeluk
Islam. Sampai ke timur Kepulauan Maluku, pada awal abad ke-16 telah
memiliki kerajaan Islam, yakni Kerajaan Bacan. Mubaligh dari kerajaan Ini
terus mendakwahkan Islam ke kawasan tetangganya di Papua melalui jalur
perdagangan.

d) Perkembangan Islam di Kalimantan

Sekitar tahun 1550 di Banjar berdiri kerajaan Islam dengan rajanya


bergelar Sultan Suryanullah dan pada saat itu juga banyak rakyat Banjar yang
memeluk agama Islam begitu pula dengan daerah-daerah yang berada di bawah
kekuasaan Banja.

Pengembangan Islam di Kutai dilakukan oleh dua orang muslim dari


Makassar yang bernama Tuan Bandang dan Tuan Tunggang Parangan, dengan
cepat Islam berkembang di Kutai, termasuk raja mahkota memeluk Islam.
Kemudian pengembangan Islam dilanjutkan ke daerah-daerah pedalaman pada
pemerintahan Aji di Langgar. Pada tahun 1550 M, di Sukadan (Kalimantan
Barat) telah berdiri kerajaan Islam. Ini berarti jauh sebelum tahun itu, rakyat
telah memeluk agama Islam, adapun yang meng-Islamkan daerah Sukadana
adalah orang Arab Islam yang datang dari Sriwijaya. Di Sukadana Sultan yang
masuk Islam adalah Panembahan Giri Kusuma (1591) dan Sultan Hammad
Saifuddin (1677).
7
Sebelum Islam masuk ke Dayak, suku Dayak menyembah berhala, tapi
lama-kelamaan kebanyakan dari mereka memeluk Islam. Pengislaman di Dayak
melalui jalan perdagangan, pernikahan, dan dakwah. Penyiaran Islam di Dayak
dilakukan oleh pendatang dari Arab, Bugis, dan Melayu. Perkembangan Islam
selanjutnya diteruskan oleh keturunan-keturunan mereka dengan penuh
semangat.

e) Perkembangan Islam di Irian Jaya

Masuknya Islam ke Papua, tidak bisa dilepaskan dengan jalur dan


hubungan daerah ini dengan daerah lain di Indonesia. Selain faktor pengaruh
kekuasaan Kerajaan Majapahit, masuknya Islam ke kawasan ini adalah lewat
Maluku, di mana pada masa itu terdapat kerajaan Islam berpengaruh di kawasan
Indonesia Timur, yakni Kerajaan Bacan. Bahkan keberadaan Islam Bacan di
Maluku sejak tahun 1520 M dan telah menguasai beberapa daerah di Papua
sejak abad ke-16 dan telah tercatat dalam sejarah. Sejumlah daerah seperti
Waigeo, Misool, Waigama dan Salawati pada abad ke-16 telah mendapat
pengaruh dari ajaran Islam. Melalui pengaruh Sultan Bacan inilah maka
sejumlah pemuka masyarakat di pulau-pulau tadi memeluk agama Islam,
khususnya yang di wilayah pesisir. Sementara yang di pedalaman masih tetap
menganut paham animisme.

Masuknya Islam ke daerah Papua terjadi pada awal abad ke 17, atau
dua abad lebih awal dari masuknya agama Kristen Protestan yang masuk
pertama kali di daerah Manokwari pada tahun 1855, yaitu ketika dua orang
missionaris Jerman bernama C.W. Ottow dan G.J. Geissler mendarat dan
kemudian menjadi pelopor kegiatan missionaris di sana.

BAB III

PENUTUP

8
A. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah yang telah diuraikan diatas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa Islam masuk ke Negara Indonesia sejak tahun 651 M. Yaitu pada
zaman Khalifah Usman bin ‘Affan yang pada waktu itu mengirim delegasi untuk
mengenalkan pemerintahan Islam ke Negeri Cina, namun dalam perjalanan ke Cina
tersebut delegasi singgah di Indonesia dan mengenalkan kepada penduduk tentang
Islam.

Semakin hari dakwah Islam terus berkembang pesat dari sejak dinasti
umayyah yang mendirikan pangkalan dagang di Sumatera. Dari sini terbuka jalur
perdagangan orang-orang Arab ke Indonesia dengan membawa ajaran Islam.
Perkembangan Islam di Indonesia tidak terlepas dari dakwah para wali, terutama di
wilayah Jawa.

Di era modern dakwah Islam terus berkembang. Dengan banyaknya


organisasi-organisasi yang membawa misi dakwah Islam membuat ajaran Islam terus
terjaga. Hal ini berpengaruh terhadap terhadap jumlah pemeluk Islam. Ajaran Islam
yang universal dan sesuai fitrah manusia, sangat mudah diterima oleh berbagai
kalangan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kuntowijoyo. 1999. Budaya & Masyarakat. Yogyakarta: PT Tiara Wacana


Yogya

Mukti Ali. 1988. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali

Harun Nasution. 1975. Pembaharuan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang

Nata, Abuddin. 2001. Peta Keragaman Pemikiran Islam Di Idonesia. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada

Supriyadai, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Pustaka Setia

Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai