B. SISTEM KLASIFIKASI
1. Sistem artifisial/buatan :
Diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles
Pengelompokan berdasarkan persamaan ciri morfologi yang mudah dilihat (alat
reproduksi, habitat, perawakan) misalnya : tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok :
pohon, semak, perdu dan herba
2. Sistem Alami :
Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia dikenal sebagai
Bapak Klasifikasi
Pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi dan fisiologi merupakan
penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia
misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
3. Sistem filogenetik :
Diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi.
Pengelompokan berdasarkan sejarah evolusi / jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antar makhluk hidup.
Filogeni adalah sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait. Filogeni
diwakili oleh pohon filogenetik yang menunjukkan bagaimana mereka terkait.
Dengan melihat perbedaan dan kemiripan antara organisme, ahli biologi dapat
membuat pohon evolusi (filogeni) dengan menduga organisme mana berasal dari
organisme yang lain, dengan urutan yang bagaimana dan kapan terjadinya.
C. TINGKATAN TAKSON
Setiap kelompok yang terbentuk dari hasil klasifikasi makhluk hidup, disebut
Takson. Lahirlah istilah taksonomi (takson = kelompok, nomos = hukum), atau juga
disebut sistematika (susunan dalam suatu sistem). Berdasarkan uraian diatas dapat
ditafsirkan, bahwa para ilmuwan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan
banyaknya persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi, dan anatominya. Makin
banyak persamaan, dikatakan makin dekat hubungan kekerabatannya.
Tiga katagori takson yang dalam praktek sehari-hari banyak dipakai adalah
spesies, genus dan familia. Batasan dari ketiga takson tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jenis (species), merupakan sekelompok individu yang memiliki sifat morfologi,
anatomi dan fisiologi yang sama. Makhluk hidup sejenis memiliki jumlah kromosom
yang sama. Perbedaan ciri yang nampak pada makhluk sejenis disebabkan oleh
perbedaan susunan gen pada kromoson.
2. Marga (genus), merupakan takson yang mencakup sejumlah jenis yang menunjukkan
persamaan struktur alat reproduksinya.
3. Suku (familia), merupakan takson yang meliputi sejumlah marga dengan jenis yang
berasal dari nenek moyang yang sama.
2
Marga (Genus) Oryza Zea Felis Felis
Jenis (Spesies) Oryza sativa Zea mays Felis catus Felis tigris
Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci determinasi adalah uraian
keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum
hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti
berikut :
1. Kunci harus dikotomi (terdiri atas dua kelompok).
2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam satu nomor harus identik, contoh:
a. tumbuhan berumah satu …
b. tumbuhan berumah dua …
3. Pilihan dalam satu nomor harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan
yang lain ditolak.
4. Hindari pemakaian kalimat/ kata yang bias, contoh: panjang batang 5-10 m, batang
besar atau kecil.
5. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati.
3
6. Pernyataan dari dua nomor yang berurutan tidak dimulai dengan kata yang sama.
1. Dua kingdom
Sistem yang dikembangkan oleh ilmuwan Swedia yaitu Carolus Linnaeus tahun
1735. Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom yaitu :
a. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri–ciri : memiliki dinding sel, berklorofil,
mampu berfotosintesis
b. Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak
berklorofil, mampu bergerak bebas.
2. Tiga kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman (Ernst Haeckel) tahun 1866.
Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom yaitu :
a. Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Ciri : heterotrof, eukariot multiseluler
b. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri : autotrof, eukariot multiseluler,
reproduksi dengan spora
c. Kingdom Protista (Organisme bersel satu atau uniseluler dan organisme
multiseluler sederhana).
3. Empat kingdom
Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Herbert Copeland) tahun 1956.
Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom yaitu :
a. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
b. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
c. Kingdom Protista
d. Kingdom Monera, ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti (prokariotik)
4. Lima kingdom
Sistem Lima Kingdom ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Robert H.
Whittaker) tahun 1969. Sistem ini diakui sebagai sistem klasifikasi standar. Makhluk
hidup dibagi menjadi 2 kingdom yaitu :
a. Kingdom Monera
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak memiliki membran inti (organisme
prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan
inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA (deoxyribo nucleic acid atau asam
deoksiribonukleat). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita
mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada
habitat ekstrim).
b. Kingdom Protista
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel
yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokkan secara
sederhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga),
dan protista mirip jamur.
c. Kingdom Fungi (Dunia Jamur)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau
tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena
itu jamur tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan atau tumbuhan.
4
Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan
jamur air (Oomycota).
Sumber : http://www.berpendidikan.com/
5
6