OLEH :
NPM : E1J011044
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSTAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar teori
Besarnya evapotranspirasi dapat ditentukan melalui dua cara perhitungan berdasarkan
data iklim dan pengukuran langsung. Dua diantra fpormula untuk menentukan besarnya
evapotranspirasi menggunakan data iklim yang telah dipraktekan pada acara 1 dan acara
2. Sedangkan pengukuran langsung umumnya didasarkan pada prinsip konservasi masa
perubahan kandunagan air daerah perakaran sebagai berikut (james ,1988).
∆S = d (Өf – Өi) = jumlah air yang masuk – jumlah air yng keluar
Dimana : ∆S = perubahan kandunagan air aerah perakaran ta evoporasi
d = Kedalaman daerah perakaran
(Өf – Өi) = lengas tanah daerah perakaran ; pada akhir dan awal proses
Dengan memperhatikan gerakan sketsa air daerah pperakaran maka rumus diatas dapat
berubah sbb :
∆S = (Ir = H + Pm + Rm + AT ) – (ET + Pk + Rk + P)
atau
ET = Ir + H + Pm + Rm + AT – PK – Rk –P - ∆S
Dimana :
Ir : irigasi
H : hujan
AT : air tanh
P : perkolasi n pencucian
ET :evapotranspirasi
TINJAUAN PUSTAKA
Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer) air dari permukaan bebas
(free water surface) dari muka tanah, atau dari air yang tertahan di atas permukaan bagunan atau
tanaman menjadi molekul uap air di atmosfer. Proses ini sebenarnya terdiri dari dua kejadian
yang saling berkelanjutan yaitu :
a. Interface Evaporation : yaitu proses pertukaran air di permukaan menjadi uap air di
permukaan (interface) yang besarnya tergantung dari energi dalam yang tersimpan (stored
energy)
b. Vertical Vapor Transfer : yaitu perpindahan lapisan udara yang jenuh uap air dari interface ke
lapisan di atasnya, dan hal ini bila memungkinkan proses penguapan akan berjalan terus.
Transfer ini dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan iklim lokal.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat
Pada tanggal 21 mei 2011, jam 08 WIB, bertempat di BMKG kota Bengkulu pulau BAAI
B. Bahan dan alat
Lisimeter sederhana dan tanaman yang digunakan pada praktikum
Baju praktikum
Alat lain yang ada di BMKG
C. Prosedur
Datang ke BMKG tepat wajtu dengan fasilitas sendiri
Mendengarkan dan mencatat semua langkah pengukuran yang dijelaskan oleh
staf BMKG
Melaporkan apa yang telah disampaikan oleh staf BMKG tentang lisimeter dan
alat lainnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan
Taman Alat Tempat / sebidang Tanah datar
untuk meletakkan alat-alat
Klimatologi.
Syaratnya : sudut pandangan
45o berumput pendek, kanan-
kiri tdk boleh ada
bangunan/pohon yg tinggi.
Diberi pagar, supaya terhindar
dari gangguan binatang dll.
Letaknya sebaiknya dekat
dengan pertanian.
.
Penakar Hujan (Ombrometer) Fungsi alat : Pengukur Curah
Hujan
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Curah hujan di
ukur dengan gelas penakar
setiap pagi Jam 07.00WS.
Panci Penguapan (Oven Pan Evaporimeter) Fungsi alat : Pengukur Penguapan air
langsung
Satuan : Milimeter
(mm).
Ukuran alat : Tinggi Alat 25,4 Cm,
diameter alat 120.7 Cm.
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan
1. Thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apumg)
2. Cup Counter anemometer tinggi 05
meter
3. Alat pengukur tinggi permukaan air
( Hook Gauge ).
Fungsinya : untuk mengukur
LYSIMETER evapotranspirasi
ET =Ir – P- ∆S
tempat sisa Apabila pada awal dan setiap pemberian
air kadar air tanah dalam lisimeter diusahakan
sama (missal pa KL/kapasitas lapang), maka
ET0 = selam pemberian waktu adalh ssb :
ET =Ir – P- ∆S
Lisimeter model lain yang mirip dengan lisi meter yang ada di BMKG pulau baai
Bila pemberian air irigasi diadakan maka persamaan (4.30) menjadi sebagai berikut :
P + I = Et + O ± Δ S (4.31)
Dimana :
I = Air irigasi
Et = evapotranspirasi
Δ S = perubahan storage
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lysimeter adalah alat yang dipakai untuk mengukur evaporasi dari permukaan
tanah secara langsung (termasuk tanaman di atasnya/transpirasinya)
2. Air disiram pada lisimeter ini setiap harinya (Ir= irigasi) dan hasil sisa air adalah sisa dari
hasil penyiraman tersebut (P=drainase).. Untuk daerah perakaran dalam lisimeter dimana
semua aliran masuk dan keluar ditiadakan kecuali irigasi dan saluran drainase, maka
dirumuskan sbb :
ET =Ir – P- ∆S
3. Alat pengukur penguapan lain adalah Evaporimeter (panci kelas A)
DAFTAR PUSTAKA
Sudjatmiko, Ph.D. dkk. 2011. Penuntun praktikum Irigasi dan drainase. Fakultas
Pertanian . Universitas Bengkulu. Bengkulu