Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas ini. Maka dari itu penulis
meminta kritik dan saran dari Ibu.Anita selaku dosen METEDOLOGI PENELITIAN, agar krik
dan saran itu dapat membangun dalam penulisan berikutnya.
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B.
BAB II : PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peneliti harus memahami mengenai perbedaan antara penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif agar dapat melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Kedua
metode penelitian mempunyai paradigm teoretis, gaya dan asusmsi paradigmatic penelitian
yang berbeda. Masing-masing memuat kukuatan dan keterbatasan, mempunyai topic dan isu
penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas social,
termasuk ilmu kesehatan.
Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan
pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat,
bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu.
Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada
dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung. Peneliti
terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami,
mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan
dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab
proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks
lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat.
Ada beberapa metode tang digunakan dalam pertimbangan yaitu penyesuaian metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan dengan kenyataan jamak, metode ini
menyajikan secara langsungantara peneliti dan responden dan metode ini lebih bisa
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai
yang dihadapi. Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak
dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan
lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui
pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan
proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Penelitian ini dilakukan sealami
mungkin dengan melakukan pengumpulan data dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat
dianalisa secara statistik untuk mencari suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.
B. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Penelitian Kualitatif
2. Mengetahui apa saja Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
3. Mengetahui Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
4. Mengetahui Contoh Kualitatif
5. Mengetahui apa itu Penelitian Kuantitatif
6. Mengetahui apa saja Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif
7. Mengetahui Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif
8. Mengetahui Contoh Kuantitatif
BAB II
PEMBAHASAN
D. Contoh Kualitatif
“Sarjana kesulitan buka usaha karena tidak punya modal”. Kalimat tersebut bisa
digunakan sebagai contoh data kualitatif. Jika kita mencermati kalimat tersebut, kita
mengetahui siapa yang kesulitan, kesulitan apa, dan kenapa kesulitan. Dari kalimat itu, kita
juga tidak bisa mengetahui informasi mengenai kuantitas tertentu, misalnya berapa sarjana
yang kesulitan, berapa modal yang dibutuhkan, dan sebagainya.
Contoh lain: ”Orang Indonesia lebih tinggi dari pada orang Jepang”. Informasi yang
diberikan dari kalimat tersebut adalah informasi kualitatif karena menunjukkan kualitas
sesuatu, yaitu tinggi badan. Namun kita tidak mengetahui berapa tinggi badan orang
Indonesia dan berapa tinggi badan orang Jepang. Dengan kata lain, data tersebut tidak
mememberikan informasi mengenai kuantitas tertentu.
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari tentang
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan
dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek
dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan
tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu
fenomena yang terjadi.
2. Metode Komparatif
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada
perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terjadi
sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.
Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data
dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu
perbedaan variabel yang sedang diteliti.
3. Metode Korelasi
Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan
dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan perbedaan
atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada shingga hasilnya dapat
terlihat jelas.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian
yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel.
Menurut Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang penggunaanya
sebgai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner dan
wawancara.
Menurut Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
mempunyai teknik pengambilan keputusan beruppa data pertanyaan secara tertulis
maupun lisan.
5. Metode Ex Post Facto
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang sedang
meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Adanya hubungan seba dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu
variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.
6. Metode True Experiment
Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol semua
variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru eksperimen.
Ciri utama dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk
melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.
7. Metode Quasi Experiment
Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok
kontrol yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi sepenuhnya
karena untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
8. Metode Subjek Tunggal
Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject
experimental” yaitu eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan jumlah
tunggal saja.
H. Contoh Kuantitatif
Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu data kualitatif, kita perlu mengetahui
pula karakteristik data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data numerik yang biasanya
menunjukkan pengukuran suatu fenomena tertentu dengan angka. Berikut ini beberapa
contoh data kuantitatif sekadar untuk diketahui.
”Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika melemah ke angka 15.000 rupiah”. Kalipat
tersebut bisa digunakan sebagai contoh data kuantitatif. Angkanya jelas di situ, yaitu
melemah menjadi 15.000 rupiah.
Contoh lain: ”seorang sarjana kesulitan buka usaha karena butuh modal 1 milyar
rupiah”. Contoh ini juga merupakan contoh data kuantitatif karena menunjukkan suatu
kualitas yang dapat diukur dengan angka, yaitu modal sebesar 1 milyar rupiah.
I. Pengertian Penelitian Eksperimen
Definisi penelitian eksperimen yang bisa ditawarkan di sini yaitu model atau jenis
metode penelitian yang menggunakan eksperimen untuk mencari hubungan kausalitas
atau sebab-akibat antar variabel penelitian. Ada beberapa poin yang perlu ditekankan di
sini, yaitu eksperimen dan kausalitas.
Metode riset eksperimental dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, riset
eksperimental dengan kelompok pembanding. Kedua, riset eksperimental tanpa kelompok
pembanding. Keterlibatan kelompok pembanding merupakan wujud pengembangan dari
riset eksperimental tanpa kelompok pembanding yang syarat dengan bias.
Kelompok pembanding dalam bahasa Inggris disebut juga control group. Penjelasan
mengenai kelompok pembanding akan diuraikan lebih detail pada bagian contoh nanti.
Sampai di sini, kita sudah mendefinisikan pengertian riset eksperimental secara singkat.
J. Contoh Penelitian Ekseperimen
Pemerintah daerah berniat menerapkan kebijakan transmigrasi penduduk suatu desa
yang memiliki tingkat kepadatan dan kemiskinan yang tinggi. Sebelum menerapkan
kebijakan tersebut, survey dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Riset
eksperimental dilakukan dengan cara menerapkan treatment atau eksperimen kepada
partisipan penelitian, lalu mengevaluasi hasilnya.
Di sini, pemerintah daerah melakukan eksperimen dengan cara mempertontonkan film
tentang keberhasilan para transmigran untuk menstimulasi keinginan mereka agar mau
pindah. Riset eksperimental dilakukan dengan cara menyelenggarakan pre-test atau survey
terlebih dahulu sebelum partisipan menonton film. Kemudian partisipan yang sama disurvey
lagi setelah menonton film. Analisis data dilakukan dengan cara melihat adakah perbedaan
sikap antara sebelum dan sesudah eksperimen dilakukan.
K. Pengertian Observasi
Metode observasi seringkali menjadi pelengkap data yang diperoleh dari wawancara
mendalam dan survey. Observasi bisanya dipahami sebagai upaya untuk memperoleh data
secara ”natural”. Pengertian paling sederhana dari metode observasi adalah melihat dan
mendengarkan peristiwa atau tindakan yang dilakuakan oleh orang-orang yang
diamati, kemudian merekam hasil pengamatannya dengan catatan atau alat bantu
lainnya.
Observasi berarti pula mengamati, menyaksikan, memperhatikan sebagai metode
pengumpulan data penelitian. Postigan ini akan membahas tentang metode observasi dalam
penelitian sosial. Kita sudah mendefinsikan secara sederhana apa itu observasi di paragraf
pertama. Berikutnya, kita akan ulas secara lebih mendalam tentang bagaimana melakukan
observasi dan apa saja probelm yang biasanya dihadapi peneliti.
Tak jarang, metode observasi dipahami secara keliru. Observasi memang mengamati
dengan melihat dan mendengar. Tetapi sebagai metode penelitian, observasi memiliki
karakteristik dan teknik tertentu. Barangkali beberapa pembaca sudah pernah mendengar
istilah observasi partisipatoris. Kita akan ulas tentang jenis-jenis observasi sebelum
membahas problem dalam metode observasi.
L. Contoh Penelitian Observasi
Observasi partisipatoris dan non-partisipatoris
Pada dasarnya ada dua jenis metode observasi dalam penelitian; partisipatoris dan non-
partisipatoris. Motivasi utama pembedaan ini adalah pada istilah yang disebut
tingkat reaktivitas. Reaktivitas sangat menentukan kualitas data penelitian. Kita bisa
memahami reaktivitas sebagai seberapa reaktif perilaku orang-orang yang sedang diteliti
atau sedang diamati. Semakin reaktif, maka data yang dihasilkan dari observasi semakin
rendah kualitasnya. Reaktivitas bisa dilihat pula sebagai sumber error.
Sebagai contoh, kita akan melakukan observasi pada komunitas hijau di Yogyakarta.
Dalam konteks natural (tanpa penelitian), ekspresi wajah beberapa anggota komunitas
terlihat muram ketika menjalankan kegiatan menanam di kebun. Di hari lain, ketika seorang
peneliti dari luar negeri datang untuk melakukan observasi, ekspresi wajah para anggota
tersebut terlihat bersemangat sekali. Mimik muka yang terlihat bersemangat itu adalah
bentuk reaktivitas karena dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa dirinya sedang di bawah
pengamatan. Dengan kata lain, tidak ”natural”.
Kualitas data hasil observasi yang tidak ”natural” boleh dikatakan lemah atau bahkan
error. Tingkat seberapa reaktif data yang diperoleh nantinya harus dipikirkan terlebih dahulu
oleh peneliti sebelum turun lapangan. Setelah menilai potensi reaktivitas, baru peneliti
menentukan apakah akan memilih metode observasi partisipatoris atau non-partisipatoris.
1. Metode observasi partisipatoris
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian penelitian kualitatif antara lain seperti dinyatakan oleh Slank (2002) adalah
bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk analisis empiris atau investigasi yang
sistematis menjadi suatu makna tertentu. Maksud sistematis disini adalah melalui proses
yang direncanakan, mengikuti aturan yang berlaku dalam prinsip penelitian kualitatif.
Sedangkan kata “empiris” dalam pengertian tersebut berarti suatu bentuk analisis atau
investigasi yang bersifat langsung dari kejadian atau pengalaman yang sebenarnya.
Penerjemah dari kata membuat investigasi menjadi suatu makna tertentu; peneliti berupaya
ntuk memahami bagaimana orang lain dapat mengerti atau memaknai hasil dari investigasi
peneliti
B. SARAN
Saran saya, materi ini dapat bermanfaat bagi, banyak orang terkhususnya teman-teman
dalam membuat penelitian dilapangan, dan agar supaya teman-teman dapat memahami apa
itu penelitian kuantitatif, kualitatif, observasi dan ekperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Duli, Nikolaus. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif : Beberapa Konsep Dasar Untuk
Penulisan Skripsi Dan Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Kusumawardani Nunik, Rachmalina Soerachman, Agung Dwi Laksono, Lely Indrawati, Puti
Sari H dan Astridya Paramita. 2015. Penelitian Kualitatif Di Bidang Kesehatan.Yogyakarta: PT
Kanisius
Min, mas. 2016. Jenis-Jenis Metoe Dalam Penelitian Kuantitatif Dan Pengertian
Terlengkap. https://www.pelajaran.co.id/2016/21/jenis-jenis-metode-dalam-penelitian-
kuantitatif-dan-pengertian-terlengkap.html (diakses tanggal 17 mey 2020)