Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI PENELITIAN

NAMA : THALYA IMANUELA SINAY


NIM : P1608041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA


AMBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan cinta
kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas METEDOLOGI PENELITIAN dengan
soal “ cari contoh tulisan induktif dan deduktif” terselesaikan dengan baik.

Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas ini. Maka dari itu penulis
meminta kritik dan saran dari Ibu.Anita selaku dosen METEDOLOGI PENELITIAN, agar krik
dan saran itu dapat membangun dalam penulisan berikutnya.

Penulis, 14 Mei 2020

THALYA IMANUELA SINAY


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B.

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif


B. Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
C. Jenis Penelitian Kualitatif
D. Contoh Kualitatif
E. Pengertian Penelitian Kuantitatif
F. Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif
G. Jenis Penelitian Kuantitatif
H. Contoh Kuantitatif
I. Pengertian Penelitian Eksperimen
J. Contoh Penelitian Ekseperimen
K. Pengertian Observasi
L. Contoh Penelitian Observasi

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peneliti harus memahami mengenai perbedaan antara penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif agar dapat melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Kedua
metode penelitian mempunyai paradigm teoretis, gaya dan asusmsi paradigmatic penelitian
yang berbeda. Masing-masing memuat kukuatan dan keterbatasan, mempunyai topic dan isu
penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat realitas social,
termasuk ilmu kesehatan.
Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan
pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat,
bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu.
Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada
dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung. Peneliti
terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami,
mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan
dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab
proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks
lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat.
Ada beberapa metode tang digunakan dalam pertimbangan yaitu penyesuaian metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan dengan kenyataan jamak, metode ini
menyajikan secara langsungantara peneliti dan responden dan metode ini lebih bisa
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai
yang dihadapi. Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak
dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan
lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui
pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan
proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Penelitian ini dilakukan sealami
mungkin dengan melakukan pengumpulan data dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat
dianalisa secara statistik untuk mencari suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.
B. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Penelitian Kualitatif
2. Mengetahui apa saja Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
3. Mengetahui Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
4. Mengetahui Contoh Kualitatif
5. Mengetahui apa itu Penelitian Kuantitatif
6. Mengetahui apa saja Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif
7. Mengetahui Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif
8. Mengetahui Contoh Kuantitatif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif


Pengertian penelitian kualitatif antara lain seperti dinyatakan oleh Slank (2002) adalah
bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk analisis empiris atau investigasi yang
sistematis menjadi suatu makna tertentu. Maksud sistematis disini adalah melalui proses
yang direncanakan, mengikuti aturan yang berlaku dalam prinsip penelitian kualitatif.
Sedangkan kata “empiris” dalam pengertian tersebut berarti suatu bentuk analisis atau
investigasi yang bersifat langsung dari kejadian atau pengalaman yang sebenarnya.
Penerjemah dari kata membuat investigasi menjadi suatu makna tertentu; peneliti berupaya
ntuk memahami bagaimana orang lain dapat mengerti atau memaknai hasil dari investigasi
peneliti (Sonia,2005)
Penelitian kualitatif di definisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi
manusia (Catherine Marshal, 1995).
Poerwandari (2007) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif menghasilkan dan
mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan,
gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Pengertian ini
mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif
yaitudengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada
penelitian kualitatif.
Pengertian kualitatif dibidang kesehatan merupakan penelitian yang sangat berkaitan
dengan penjelasan narasi atau cerita di balik suatu fakta atau kejadian yang menyangkut
kesehatan.
B. Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Ada  beberapa karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian
kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi
dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati,
mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang
terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa
yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku
berlangsung.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil
pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan,
disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari
hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak
ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai
situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data
pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu
fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu
yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna
yang terkandung dalam data.
3. Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang
diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk
mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses
mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan
di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan
interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu
berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses
yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak
perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang
telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat
prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi
teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan,
mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat,
menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari
proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab
proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam
konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam
bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan
dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.
5. Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada
persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala
sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala
sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah
dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang
dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu
terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat
diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan
kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap
oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.
6. Tehnik penelitian kualitatif
Menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan
dokumen. Ada beberapa metode tang digunakan dalam pertimbangan yaitu penyesuaian
metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan dengan kenyataan jamak,
metode ini menyajikan secara langsungantara peneliti dan responden dan metode ini
lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap
pola-pola nilai yang dihadapi
7. Intrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sebagai instrumen, tape
recorder (video/audio), kamera dan sebagainya
8. Analisis data dilakukan secara terus menerus dari awal hingga kahir penelitian, dengan
induktif, mecari pola, model, tema dan teori.

Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai


dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan
alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan
deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses
terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab
deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks
dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.

C. Jenis Penelitian Kualitatif


1. Study kasus (case study)
Case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan
social termasuk manusia didalamnya (Nasution S,2001:27). Case study dapat dilakukan
pada seorang individu, sekelompok individu (misalnya : suatu keluarga), segolongan
manusia (guru, suku), lingkungan hidup manusia (desa, sector kota) atau lembaga social
(perkawinan-perceraian). Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalkan
pengaruh didirikannya suatu pabrik didaerah pedesaan), dapat pula memberi gambaran
yang ada tentang keadaan yang sebenarnya.
Bahan case study dapat diperoh dari sumber – sumber seperti laporan hasil
pengamatan, catatan pribadi, kitab harian atau biografi orang yang diselidiki, laporan
atau keterangan dari orang yang banyak tahu tentang kejadian itu.
2. Etnografi (Ethnography)
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi
secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami
sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai
penelitian lapangan, karena memang  dilaksanakan di lapangan dalam latar alami.
Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data
diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di
lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari
dokumen atau artifak secara jeli.
Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis
setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di
lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian
etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para
ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di
sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah kota.

D. Contoh Kualitatif

“Sarjana kesulitan buka usaha karena tidak punya modal”. Kalimat tersebut bisa
digunakan sebagai contoh data kualitatif. Jika kita mencermati kalimat tersebut, kita
mengetahui siapa yang kesulitan, kesulitan apa, dan kenapa kesulitan. Dari kalimat itu, kita
juga tidak bisa mengetahui informasi mengenai kuantitas tertentu, misalnya berapa sarjana
yang kesulitan, berapa modal yang dibutuhkan, dan sebagainya.

Contoh lain: ”Orang Indonesia lebih tinggi dari pada orang Jepang”. Informasi yang
diberikan dari kalimat tersebut adalah informasi kualitatif karena menunjukkan kualitas
sesuatu, yaitu tinggi badan. Namun kita tidak mengetahui berapa tinggi badan orang
Indonesia dan berapa tinggi badan orang Jepang. Dengan kata lain, data tersebut tidak
mememberikan informasi mengenai kuantitas tertentu.

E. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Konsepsi penelitian kuantitatif tidak sama untuk setiap peneliti. Maisng-masing peneliti
memberikan defenisi yang berbeda. Berikut ini disajikan beberapa defenisi :
Menurut kamus Bahasa Indonesia, kuantitatif ialah “berdasarkan jumlah atau
banyaknya”. Penelitian ialah “kegiatan pengumpulan, pengelolahan, analisis dan penyajian
data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum”(Tim Penyusun Pusat
Bahasa Dapertemen Pendidikan Nasional,2008). Jadi penelitian kuantitatif adalah
“kegiatan, pengumpulan, pengelolahan, analisis dan penyajian data berdasarkan jumlah atau
banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan suatu persoalan dan menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Conen dan Manion mengatakan bahwa penelitian kuantitatif ialah penelitian social yang
menggunakan metode-metode dan pertanyaan-pertanyaan empiris. Pernyataan empiris
merupakan pernyataan deskriptif tentang “apa itu kasus” di “dunia nyata” dari pada apa
yang “seharusnya” terjadi (Manion,1980). Biasanya pernyataan-pernyataan dinyatakan
empiris dalam bentuk angka.
F. Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif
Penentuan jenis penelitian juga dapat didasarkan pada data yang akan dikumpulan.
Untuk penelitian kuantitatif data yang terkumpul berbetuk angka sedangkan penelitian
kualitatif data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar. Seorang peneliti
kuantitatif harus mengetahui secara apa yang menjadi pembeda dari penelitian kualitatif.
Untuk itu, perlu adanya pemahaman tentang karakteristik penelitian kuantitatif itu sendiri.

Menurut Sugiyono (2016), karateristik penelitian kuantitatif

1. Dari segi desain:


 Spesifik, jelas, rinci.
 Ditentukan secara mantap sejak awal.
 Menjadi pegangan langkah demi langkah.
2. Dari segi tujuan:
 Menunjukkan hubungan antar variabel.
 Menguji teori.
 Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Dari segi teknik pengumpulan data:
 Kuesioner.
 Observasi dan wawancara terstruktur.
4. Dari segi instrumen penelitian:
 Test, angket, wawancara terstruktur.
 Instrumen yang terstandar.
5. Dari segi data:
 Kuantitatif.
 Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.

6. Dari segi sampel:Besar


 Representatif
 Sedapat mungkin random.
 Ditentukan sejak awal.
7. Dari segi analisis:
 Deduktif
 Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.
8. Dari segi hubungan dengan responden:
 Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya objektif.
 Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden.
 Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan.
9. Dari segi usulan desain:
 Luas dan rinci.
 Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti.
 Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya.
 Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas.
 Hipotesis dirumuskan dengan jelas.
 Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
10. Dari segi waktu penyelesaian:
 Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan.
11. Dari segi kepercayaan terhadap hasil penelitian:
 Pengujian validitas dan reabilitas instrumen.

G. Jenis Penelitian Kuantitatif


Menurut beberapa ahli dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa metode atau jenis
penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

1. Metode Deskriptif
Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari tentang
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan
dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek
dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan
tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu
fenomena yang terjadi.
2. Metode Komparatif
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada
perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terjadi
sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.
Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data
dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu
perbedaan variabel yang sedang diteliti.

3. Metode Korelasi
Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan
dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan perbedaan
atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada shingga hasilnya dapat
terlihat jelas.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian
yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel.
Menurut Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang penggunaanya
sebgai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner dan
wawancara.
Menurut Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
mempunyai teknik pengambilan keputusan beruppa data pertanyaan secara tertulis
maupun lisan.
5. Metode Ex Post Facto
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang sedang
meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Adanya hubungan seba dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu
variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.
6. Metode True Experiment
Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol semua
variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru eksperimen.
Ciri utama dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk
melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.
7. Metode Quasi Experiment
Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok
kontrol yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi sepenuhnya
karena untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
8. Metode Subjek Tunggal
Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject
experimental” yaitu eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan jumlah
tunggal saja.
H. Contoh Kuantitatif
Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu data kualitatif, kita perlu mengetahui
pula karakteristik data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data numerik yang biasanya
menunjukkan pengukuran suatu fenomena tertentu dengan angka. Berikut ini beberapa
contoh data kuantitatif sekadar untuk diketahui.
”Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika melemah ke angka 15.000 rupiah”. Kalipat
tersebut bisa digunakan sebagai contoh data kuantitatif. Angkanya jelas di situ, yaitu
melemah menjadi 15.000 rupiah.
Contoh lain: ”seorang sarjana kesulitan buka usaha karena butuh modal 1 milyar
rupiah”. Contoh ini juga merupakan contoh data kuantitatif karena menunjukkan suatu
kualitas yang dapat diukur dengan angka, yaitu modal sebesar 1 milyar rupiah.
I. Pengertian Penelitian Eksperimen
Definisi penelitian eksperimen yang bisa ditawarkan di sini yaitu model atau jenis
metode penelitian yang menggunakan eksperimen untuk mencari hubungan kausalitas
atau sebab-akibat antar variabel penelitian. Ada beberapa poin yang perlu ditekankan di
sini, yaitu eksperimen dan kausalitas.
Metode riset eksperimental dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, riset
eksperimental dengan kelompok pembanding. Kedua, riset eksperimental tanpa kelompok
pembanding. Keterlibatan kelompok pembanding merupakan wujud pengembangan dari
riset eksperimental tanpa kelompok pembanding yang syarat dengan bias.
Kelompok pembanding dalam bahasa Inggris disebut juga control group. Penjelasan
mengenai kelompok pembanding akan diuraikan lebih detail pada bagian contoh nanti.
Sampai di sini, kita sudah mendefinisikan pengertian riset eksperimental secara singkat.
J. Contoh Penelitian Ekseperimen
Pemerintah daerah berniat menerapkan kebijakan transmigrasi penduduk suatu desa
yang memiliki tingkat kepadatan dan kemiskinan yang tinggi. Sebelum menerapkan
kebijakan tersebut, survey dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Riset
eksperimental dilakukan dengan cara menerapkan treatment atau eksperimen kepada
partisipan penelitian, lalu mengevaluasi hasilnya.
Di sini, pemerintah daerah melakukan eksperimen dengan cara mempertontonkan film
tentang keberhasilan para transmigran untuk menstimulasi keinginan mereka agar mau
pindah. Riset eksperimental dilakukan dengan cara menyelenggarakan pre-test atau survey
terlebih dahulu sebelum partisipan menonton film. Kemudian partisipan yang sama disurvey
lagi setelah menonton film. Analisis data dilakukan dengan cara melihat adakah perbedaan
sikap antara sebelum dan sesudah eksperimen dilakukan.
K. Pengertian Observasi
Metode observasi seringkali menjadi pelengkap data yang diperoleh dari wawancara
mendalam dan survey. Observasi bisanya dipahami sebagai upaya untuk memperoleh data
secara ”natural”. Pengertian paling sederhana dari metode observasi adalah melihat dan
mendengarkan peristiwa atau tindakan yang dilakuakan oleh orang-orang yang
diamati, kemudian merekam hasil pengamatannya dengan catatan atau alat bantu
lainnya.
Observasi berarti pula mengamati, menyaksikan, memperhatikan sebagai metode
pengumpulan data penelitian. Postigan ini akan membahas tentang metode observasi dalam
penelitian sosial. Kita sudah mendefinsikan secara sederhana apa itu observasi di paragraf
pertama. Berikutnya, kita akan ulas secara lebih mendalam tentang bagaimana melakukan
observasi dan apa saja probelm yang biasanya dihadapi peneliti.
Tak jarang, metode observasi dipahami secara keliru. Observasi memang mengamati
dengan melihat dan mendengar. Tetapi sebagai metode penelitian, observasi memiliki
karakteristik dan teknik tertentu. Barangkali beberapa pembaca sudah pernah mendengar
istilah observasi partisipatoris. Kita akan ulas tentang jenis-jenis observasi sebelum
membahas problem dalam metode observasi.
L. Contoh Penelitian Observasi
Observasi partisipatoris dan non-partisipatoris
Pada dasarnya ada dua jenis metode observasi dalam penelitian; partisipatoris dan non-
partisipatoris. Motivasi utama pembedaan ini adalah pada istilah yang disebut
tingkat reaktivitas. Reaktivitas sangat menentukan kualitas data penelitian. Kita bisa
memahami reaktivitas sebagai seberapa reaktif perilaku orang-orang yang sedang diteliti
atau sedang diamati. Semakin reaktif, maka data yang dihasilkan dari observasi semakin
rendah kualitasnya. Reaktivitas bisa dilihat pula sebagai sumber error.
Sebagai contoh, kita akan melakukan observasi pada komunitas hijau di Yogyakarta.
Dalam konteks natural (tanpa penelitian), ekspresi wajah beberapa anggota komunitas
terlihat muram ketika menjalankan kegiatan menanam di kebun. Di hari lain, ketika seorang
peneliti dari luar negeri datang untuk melakukan observasi, ekspresi wajah para anggota
tersebut terlihat bersemangat sekali. Mimik muka yang terlihat bersemangat itu adalah
bentuk reaktivitas karena dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa dirinya sedang di bawah
pengamatan. Dengan kata lain, tidak ”natural”.
Kualitas data hasil observasi yang tidak ”natural” boleh dikatakan lemah atau bahkan
error. Tingkat seberapa reaktif data yang diperoleh nantinya harus dipikirkan terlebih dahulu
oleh peneliti sebelum turun lapangan. Setelah menilai potensi reaktivitas, baru peneliti
menentukan apakah akan memilih metode observasi partisipatoris atau non-partisipatoris.
1. Metode observasi partisipatoris

Metode observasi partisipatoris bisa dideskripsikan sebagai metode pengamatan dimana


peneliti memposisikan dirinya sebagai partisipan sebagaimana orang lain yang sedang
diobservasi. Dalam memposisikan diri sebagai partisipan, peneliti tetap harus menjaga
jarak agar unsur objektivitas tetap terjaga.

2. Metode observasi non-partisipatoris

Metode observasi non-partisipatoris bias dipahami sebagai metode pengamatan dimana


peneliti memposisikan diri sebagai orang luar dari kelompok yang ditelitinya. Metode
ini sering kali memberi jarak yang cukup jauh antara peneliti dengan objek yang diteliti
karena pengamatan dilakukan dari luar. Pada level yang ekstrim, metode non-
partisipatoris dapat dilihat sebagai metode yang sering dipraktikkan oleh mata-mata
dalam mengamati suatu kasus.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian penelitian kualitatif antara lain seperti dinyatakan oleh Slank (2002) adalah
bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk analisis empiris atau investigasi yang
sistematis menjadi suatu makna tertentu. Maksud sistematis disini adalah melalui proses
yang direncanakan, mengikuti aturan yang berlaku dalam prinsip penelitian kualitatif.
Sedangkan kata “empiris” dalam pengertian tersebut berarti suatu bentuk analisis atau
investigasi yang bersifat langsung dari kejadian atau pengalaman yang sebenarnya.
Penerjemah dari kata membuat investigasi menjadi suatu makna tertentu; peneliti berupaya
ntuk memahami bagaimana orang lain dapat mengerti atau memaknai hasil dari investigasi
peneliti

Menurut kamus Bahasa Indonesia, kuantitatif ialah “berdasarkan jumlah atau


banyaknya”. Penelitian ialah “kegiatan pengumpulan, pengelolahan, analisis dan penyajian
data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum”. penelitian
kuantitatif adalah “kegiatan, pengumpulan, pengelolahan, analisis dan penyajian data
berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan
suatu persoalan dan menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

B. SARAN
Saran saya, materi ini dapat bermanfaat bagi, banyak orang terkhususnya teman-teman
dalam membuat penelitian dilapangan, dan agar supaya teman-teman dapat memahami apa
itu penelitian kuantitatif, kualitatif, observasi dan ekperimen.
DAFTAR PUSTAKA

Duli, Nikolaus. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif : Beberapa Konsep Dasar Untuk
Penulisan Skripsi Dan Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Kusumawardani Nunik, Rachmalina Soerachman, Agung Dwi Laksono, Lely Indrawati, Puti
Sari H dan Astridya Paramita. 2015. Penelitian Kualitatif Di Bidang Kesehatan.Yogyakarta: PT
Kanisius

Lembaga penelitian mahasiswa. 2020. Arakteristik Penelitian Kuantitatif. https://penalaran-


unm.org/karakteristik-penelitian-kuantitatif/ (diakses tanggal 17 Mey 2020)

Min, mas. 2016. Jenis-Jenis Metoe Dalam Penelitian Kuantitatif Dan Pengertian
Terlengkap. https://www.pelajaran.co.id/2016/21/jenis-jenis-metode-dalam-penelitian-
kuantitatif-dan-pengertian-terlengkap.html (diakses tanggal 17 mey 2020)

Unknow. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. http://ilmukesehatanreproduksi.blogspot.


com/2014/08/metode-penelitian-kualitatif.html (diakses tanggal 14 Mey 2020)

Sosiologi.com. 2018. Contoh Data Kualitatif Dan Kuantitatif. http://sosiologis.com/contoh-


data-kualitatif-kuantitatif (diakses tanggal 17 Mey 2020)

Sosiologi.com. 2018. Penelitian Eksperimen: Contoh Dan Metodenya.


http://sosiologis.com/penelitian-eksperimen (diakses tanggal 17 Mey 2020)

Sosiologi.com.2020. Metode Observasi Pengertian Dan Contohnya.


http://sosiologis.com/metode-observasi (diakses tanggal 17 Mey 2020).

Anda mungkin juga menyukai