Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanisasi pertanian adalah pengenalan dan penggunaan alat mekanis untuk
melaksanakan operasi pertanian. Alat mekanis adalah semua peralatan yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air dan
diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik untuk mengembangkan,
mengorganisir dan mengatur semua operasi dalam usaha pertanian.
Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan
kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara.
Produk-produk pertanian kita baik komoditi tanaman pangan (hortikultura),
perikanan, perkebunan dan peternakan menghadapi pasar dunia yang telah
dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk
dengan mutu tinggi tersebut dihasilkan melalui suatu proses yang menggunakan
muatan teknologi standar.
Untuk itu, dibutuhkan teknologi-teknologi yang modern yang dapat
menunjang produktivitas pertanian. Oleh karena itulah pertanian pada masa
sekarang sudah mulai beralih menggunakan teknologi modern dalam mengolah
bidang pertanian.
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada
juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu
motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan "suatu
mesin atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikan
istilah "mesin penarik" (traction engine). Walaupun telah dikenal luas namun
perlu kiranya dibahas tentang perlunya mengenal mesin traktor tangan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian utama dari traktor tangan
(hand tractor), dan mengetahui fungsi dari bagian-bagian utama traktor
tangan tersebut.

1
2. Mahasiswa mengetahui cara pemeliharaan dan perbaikan traktor tangan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum


Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang.
Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap
bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan
yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan
sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan
sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan
mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Soedarno. 1996).
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan
produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan
ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses produksi dimaksudkan
untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan
mengurangi beban kerja petani. Pengalaman dari negara-negara tetangga Asia
menunjukkan bahwa perkembangan mekanisasi pertanian diawali dengan
penataan lahan (konsolidasi lahan), keberhasilan dalam pengendalian air, masukan
teknologi biologis, dan teknologi kimia. Penerapan teknologi mekanisasi
pertanian yang gagal telah terjadi di Srilangka yang disebabkan kecerobohan
akibat penerapan mesin-mesin impor secara langsung tanpa disesuaikan dengan
kondisi dan karakteristik pertaniannya. Berbeda halnya dengan Jepang yang
melakukan modifikasi sesuai dengan kondisi lokal, kemudian baru memproduksi
sendiri untuk digunakan oleh petani mereka (Irwanto, 1980).
Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan
dalam usaha pertanian. Alat dan mesin (alsin) pertanian dikelompokkan menjadi
dua : alsin budidaya tanaman dan alsin pengolahan hasil pertanian. Alsin budidaya
pertanian adalah alsin yang digunakan untuk produksi tanaman dan ternak.
Contoh alsin untuk produksi tanaman adalah alsin pengolah tanah, mesin tanam,
sprayer, mesin pemanen, dan sebagainya. Contoh alsin budidaya ternak adalah
alsin penyiapan pakan, aerator, pemerah susu, dan sebagainya. Alsin pengolahan

3
hasil pertanian adalah alsin yang digunakan untuk menangani atau mengolah hasil
tanaman atau hasil ternak. Contoh alsin penanganan dan pengolahan hasil
tanaman dan ternak adalah Rice Milling Unit, pengering, thresher, mesin sortasi,
mesin pengolah biji sawit, dan sebagainya. (Haryadi. 1982).

2.2 Traktor
Traktor merupakan salah satu peralatan dan mesin pertanian yang digunakan
dalam dalam proses produksi pertanian. Traktor dapat digunakan sebagai sumber
tenaga atau penggerak untuk menunjang kegiatan pertanian agar jauh lebih efektif,
hemat baik tenaga, waktu maupun biaya sehingga dapat meningkatkan kapasitas
kerja, mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil produksi serta
meminimalisir kejerihan atau kelelahan pelaku pertanian dalam bekerja. (Harris et
all. 1990)
Traktor Roda Dua (Hand Tractor), Traktor roda 2 merupakan alat pengolah
tanah utama saat ini. Hal ini mengingat ternak kerja sudah sangat berkurang.
Traktor roda 2 ini digunakan untuk mengolah tanah pada tahap pertama sehingga
siap untuk ditanami. Traktor roda dua dilihat dari penghubungan dengan
perlengkapannya terdiri dari dua tipe yaitu tipe hitch dan tipe rotary. Pada tipe
rotary apabila unit rotarynya dilepas maka dapat dipasangi hitch untuk menarik
peralatan. Peralatan yang dapat dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak
parabola, garu, gelebek, dan ridger (Sukirno, 1999).
Komponen –komponen penting Traktor Dua Roda(traktor tangan), menurut
(Pratomo, M., dkk. 1983):
a. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan
menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong
penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal
operator),maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.
b. Tombol lampu
Terkadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan.

4
c. Tuas gas pada handle tangan kanan
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak.
Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak
yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk
mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
d. Tuas perseneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-
masing ada di sebelah kanan dan kiri.Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan
kopling kemudi (kanan dan kiri).Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan,
maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga
sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
e. Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator.Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan
raktor.Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor
dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi.Stang kemudi juga
digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian.Kemudi
pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar
menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa
lebih dalam.
f. Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama.
Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke
gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka
tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas
kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling
utama.
g. Tenaga penggerak motor
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi
ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya
yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor

5
penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang
baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju
mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk
menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan
apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan
motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah
menggunakan tali starter.Sebagian besar traktor menggunakan motor
diesel.Penggunaan motordiesel umumnya lebih murah baik pada saat
pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding
motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.
h. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak,
transmisi dan bagian traktor lainnya.Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka
dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi
memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak.
Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling,
gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros
disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan
tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros
PTO.Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai
pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO.Dari PTO tenaga
dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary.Kopling.Kopling utama
dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka
tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti,
meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan.Di samping kopling utama, ada
dua kopling kemudi.Kopling kemudi terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal
poros kedua roda.Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan
kiri.Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan
traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan
(Pratomo, M., dkk. 1983).

6
Cultivator merupakan alat pertanian yang digunakan untuk mengolah dan
menghaluskan tanah, baik sebelum penanaman maupun untuk penyiangan dan
menggemburkan tanah setelah tanaman sudah mulai tumbuh, dapat juga
digunakan untuk membuat guludan atau bedengan. Tanaman yang memerlukan
pembuatan guludan antara lain singkong, umbi – umbian, berbagai jenis palawija
dan sayuran yang banyak tumbuh di iklim tropis (Winarno. 1994).
kultivator berfungsi mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang
besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau
bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu mengaduk
sebagian besar permukaan tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian saja secara
hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian (Sukirno,1999)
Proses kerja Kultivator adalah mengaduk dan menghancurkan gumpalan
tanah yang besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah
benih atau bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu
mengaduk sebagian besar permukaan tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian
saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian. Kultivator
yang bertipe gigi menyerupai bajak singkal namun bekerja dengan cara yang
berbeda. Kultivator hanya bekerja pada permukaan, sedangkan bajak singkal
bekerja lebih ke dalam tanah. Sehingga penggunaan kultivator membutuhkan
tenaga tarik yang lebih kecil dibandingkan pembajakan. Penggunaan teknologi
mekanis ini juga bertujuan untuk memberantas tanaman pengganggu,
memperbaiki aerasi tanah, mempertahankan kadar lengas tanah, memacu kerja
mikroorganisme menjadi lebih aktif, mengembangkan penyediaan unsur hara
dalam tanah, serta menggemburkan tanah agar penetrasi akar tanaman pokok lebih
efektif (Pramudya B. 1996).
 Manfaat Menggunakan alat Cultivator adalah:
1. Mutu pekerjaan olah tanah menjadi lebih baik ( lebih dalam dan gembur )
2. Efisiensi ( waktu lebih cepat, biaya lebih murah )
3. Praktis dalam penggunaannya ( ringan/mudah dikendalikan )
4. Ringan dan mudah dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan pekerjaan

7
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu pelaksanaan praktikum Mekanisasi Pertanian dengan judul
“Pengenalan Dasar Traktor Tangan dan Kultivator” pada hari Selasa tanggal 18
Februari 2020 pukul 09.10-10.50 WIB bertempat di kebun percobaan karang kitri
desa sindangsari, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan yaitu traktor tangan (bajak singkal, bajak
piringan, garu, gelebeg), cultivator, meteran, alat tulis, kamera. Praktikum kali ini
tidak menggunakan bahan.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah
1. Disiapkan alat-alat yang akan digunakan.
2. Dikeluarkan traktor tangan pada tempat terbuka.
3. Perhatikan dengan seksama dan digambar bagian-bagian utama dari traktor
tangan tersebut, serta dicatat spesifikasinya.
4. Dipahami fungsi dan cara kerja dari bagian-bagian utama traktor tangan
tersebut.
5. Diamati dan dicatat data implement traktor tangan yang dipergunakan (bajak
singkal dan bajak piringan), meliputi lebar “share”, tinggi bajak, panjang
bajak, tipe penggandengnya, dan lain-lain.
6. Hasil dibuat dalam bentuk laporan.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian-bagian Traktor
No Gambar Keterangan
.
1 As roda
2 Pelindung samping
3 Penahan lumpur
4 Pengikat batang ridger
5 Handel pengikat roda
belakang
6 Tuas belok kanan
7 Handel utama
8 Pemindah kecepatan
cakar
9 Tuas kopling utama
10 Pemindah kecepatan
jalan
11 Tuas penyangga depan
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 Pully utama
24 Pelindung V-belt
25 Tutup kotak peralatan
26 Tombol lampu
27 Tuas belok kiri
28 Pengatur roda
belakang
29 Roda belakang
30 Ban
31 Pelindung V-belt

9
32 Tutup kotak peralatan
33 Tombol lampu

4.2 Pembahasan
pada praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan informasi bahwa setiap
alat dan mesin pertanian mempunyai bagian dan kegunaannya masing-masing di
dalam kaitannya untuk dapat menjalankan usaha pemeliharaan, perbaikan dan
penggunaannya di lapangan.
Dalam praktikum kali ini praktikan mengidentifikasi alat atau mesin
pertanian, praktikan mengidentifikasi traktor roda dua (hand tractor) menurut
bahan bakar yang digunakan traktor tangan dapat debedakan menjadi 2 macam
jenis yaitu traktor berbahan bakar solar dan traktor berbahan bakar bensin. Dalam
praktikum kali ini praktikan mengidentifikasi traktor berbahan bakar solar dan
traktor berbahan bakar bensin atau bias disebut juga cultivator. Agar penggunaan
alat dan mesin tersebut nantinya dapat digunakan secara efektif dan efisien, maka
diperlukan pengetahuan mengenai watak laku teknis dari alat dan mesin, mulai
dari bagian beserta fungsi hingga operasionalnya.
Pada dasarnya masing-masing traktor mempunyai kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Namun pada dasarnya traktor mempunyai komponen sama yang tidak
dimiliki oleh kendaraan jenis lain.
Traktor Roda Dua (Hand Tractor), Traktor roda 2 merupakan alat pengolah
tanah utama saat ini. Hal ini mengingat ternak kerja sudah sangat berkurang,
traktor roda 2 ini digunakan untuk mengolah tanah pada tahap pertama sehingga

10
siap untuk ditanami. Traktor roda dua dilihat dari penghubungan dengan
perlengkapannya terdiri dari dua tipe yaitu tipe hitch dan tipe rotary. Pada tipe
rotary apabila unit rotarynya dilepas maka dapat dipasangi hitch untuk menarik
peralatan. Peralatan yang dapat dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak
parabola, garu, gelebek, dan ridger.
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu: (1) tenaga penggerak motor, (2) kerangka dan transmisi (penerus
tenaga), (3) tuas kendali. Tenaga penggerak motor, jenis tenaga penggerak yang
sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan bahan
bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka
dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat
memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Hal tersebut
bertujuan untuk mendapatkan keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan
ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat kedepan apabila posisi
motor digeser maju, dan sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel
digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah
menggunakan tali starter.
Kerangka dan transmisi / penerus tenaga, kerangka berfungsi untuk tempat
kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor
dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat
lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti :
pully, belt, kopling, gigi persneling, rantai dan sebagainya.
Tuas kendali yang berfungsi untuk mempermudah mengendalikan traktor,
untuk mempermudah mengoprasikan traktor, traktor tangan ada banyak tuas
kendali. Tuas persneling utama berfungsi untuk memindahkan susunan gigi pada
persnelin, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan
poros roda dapat di atur. Tuas persneling cepat lambat, tuas ini tidak selalu ada.
Apabila tuas persneling utama hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan satu
kecepatan mundur.

11
Roda besi, umumnya digunakan pada saat bekerja dilahan sawah, namun ada
juga roda besi yang digunakan untuk membajak lahan kering. Roda besi berfungsi
untuk mengatasi terjadinya slip roda. Untuk traktor hidro tiller atau traktor kura-
kura yang dioperasikan pada lahan sawah dalam, roda besi sekaligus berfungsi
sebagai alat pengolahan tanah.
Bajak singkal dapat digunakan untuk berbagai macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah. Bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah
maka akan terbentuk alur yang disebut furrow.
Perawatan traktor roda 2 atau traktor tangan yaitu dengan cara sebagi berikut.
Memeriksa mur-baut (25 jam kerja): semua mur-baut dan pengikat yang lain
harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih
berat. Bagian-bagian traktor akan bias lepas atau patah. Memeriksa V-belt (25 jam
kerja): ketegangan V-belt harus tepat. Memeriksa bahan bakar: tangki harus terisi
cukup bahan bakar. Tangki yang kososng akan mengakibatkan udara masuk ke
saluran bahan bakar. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan
akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Memeriksa saringan bahan bakar
(25 jam kerja): jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan
bakar ang masuk ke dalam ruang ruang pembakaran harus betul-betul bersih.
Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Memeriksa saringan
udara: traktor biasa bekerja dilahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap
motor relative kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat
menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak
menggunakan tipe basah. Saringan udara diperiksa kebersihan saringan kawat
serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli. Memeriksa system pendingin:
biasannya motor traktor menggunakan system pendinginan air sebagai pendingin.
Baik tipe radiator maupun kondensor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram
radiator. Periksa juga tuas kendali/ control seluruh tuas kendali/ control harus
beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas control dengan baik, operator
dapat mengoperasikannya dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bias
diatur gerak bebasnya, seperti: kopling utama, rem, kopling kemudi,dan gas.
Memeriksa system pelumasan: bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi

12
pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas karna biasanya sering terjadi
kerusakan pada bagian ini.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Traktor merupakan salah
satu peralatan dan mesin pertanian yang digunakan dalam dalam proses produksi
pertanian. Traktor dapat digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak untuk
menunjang kegiatan pertanian agar jauh lebih efektif, hemat baik tenaga, waktu
maupun biaya sehingga dapat meningkatkan kapasitas kerja, mengurangi biaya
produksi, meningkatkan hasil produksi serta meminimalisir kejerihan atau
kelelahan pelaku pertanian dalam bekerja, . Bagian-bagian utama traktor tangan
dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1) tenaga penggerak motor, (2)
kerangka dan transmisi (penerus tenaga), (3) tuas kendali. Bagian-bagian tersebut
memiliki fungsi masing-masing yang menyokong kerja traktor. Dalam
menggunakan traktor maka perlu diikuti dengan perawatan traktor agar traktor
tetap berfungsi dengan baik.

5.2 Saran
pada saat praktikum praktikan harus memperhatikan dan menganalisa bagian-
bagian traktor dengan benar, untuk dapat mengoprasikan traktor serta mengetahui
bagain-bagian traktor

14
DAFTAR PUSTAKA

Hardjosentono, dkk. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.


Haryadi. 1982. Mekanisme Pertanian. Genap Jaya Baru. Jakarta
Haryono, M. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara : Jakarta.
Irwanto, Kohar A. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. FakultasMekanisasi
dan Teknologi Hasil Pertanian. ITB. Bandung.
Irwanto, Kohar A. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. FakultasMekanisasi
dan Teknologi Hasil Pertanian. ITB. Bandung.
Pramudya B. 1996. Strategi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian untu Usaha
tani Tanaman Pangan. IPB..
Pramudya B. 1996. Strategi Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian untuk
Usahatani Tanaman Pangan. IPB.
Smith, Harris dan Lambert Wilkes. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani Edisi
Keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soedarno. 1996. Alat Pengolahan Pertanian. Redijaya : Semarang
Sukirno,1999.Hand Traktor. Gramedia : Surabaya
Winarno. 1994. Alat dan Mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai