Contoh Renstra SMK
Contoh Renstra SMK
0
RENCANA STRATEGIS 2015 – 2019
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga
revisi Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Padang Tahun 2015-
2019 dapat diselesaikan.
Rencana Strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) ini merupakan upaya dalam membangun manajemen
pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan
kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 151 Tahun 2011.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
berkontribusi dalam penyusunan Rencana Strategis SMK-SMAK Padang Tahun 2015-2019.
Semoga Penetapan Rencana Strategis ini dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai visi
dan misi Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Padang.
Sih Parmawati
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GRAFIK
5
KEPUTUSAN KEPALA SMK-SMAK PADANG TENTANG RENSTRA
6
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian di atas mengindikasikan bahwa kebijakan tentang kualitas sumber daya manusia
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan erat dengan pembangunan
industri, dan sebaliknya, karena perencanaan pembangunan nasional tidak saja dilihat
dari sisi pembangunan ekonomi, tetapi pembangunan nasional yang mengaitkan sektor-
sektor pembangunan termasuk kaitannya dengan pembangunan regional. Peningkatan
kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat
meningkatkan daya saing industri yang menghasilkan produk-produk industri yang
berkualitas sehingga mampu menembus pasar global. Karena itu peran lembaga
penyelenggara pendidikan dan pelatihan industri yang mampu memanfaatkan dan
mengembangkan teknologi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat
vital guna mendukung proses percepatan pembangunan di berbagai sektor tersebut
khususnya di bidang Industri.
7
di bidang industri. Pembangunan sumber daya manusia industri tersebut salah satunya
dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Industri. Sumber daya manusia industri meliputi wirausaha industri, tenaga kerja
industri, pembina industri serta konsultan industri. Pusdiklat Industri dalam
mengembangkan sumber daya manusia industri, khususnya tenaga kerja industri,
dilakukan melalui pengembangan pendidikan, salah satunya pendidikan sekolah
menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional yang memegang peran strategis bagi terciptanya tenaga kerja
terampil yang kompeten. Di samping itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam
naungan Kementerian Perindustrian seperti SMK-SMTI dan SMK-SMAK saat ini telah
memiliki spesialisasi industri maupun produk industri tertentu, sehingga dapat
menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidang tertentu.
Tantangan utama bagi dunia industri di Indonesia khususnya di provinsi Sumatera Barat
adalah masalah produktivitas tenaga kerja. Masalah ini banyak terkait dengan
kemampuan dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
inovasi, serta keterampilan sumber daya manusia, sehingga mempengaruhi daya saing
dalam percaturan ekonomi nasional. Pertumbuhan lapangan kerja masih lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja. Selain itu, pendidikan angkatan kerja
masih rendah. Di lain pihak, Sumatera Barat merupakan sentra produksi berbagai hasil
perkebunan seperti coklat dan kelapa sawit. Pemanfaatan dan peluang pengembangan
potensi tersebut secara efisien memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Tantangan berikutnya ialah struktur industri kita yang masih didominasi oleh industri
yang berbasis pada sumber daya alam dan non migas yang dikelola oleh sumber daya
manusia dengan kemampuan yang kurang memadai secara kualitas dan daya saing. Sebab
itu pengembangan sumber daya manusia industri yang berbasis ilmu pengetahuan,
teknologi dan keterampilan sangat diperlukan.
Keadaan yang telah diuraikan di atas merupakan tantangan bagi SMK-SMAK Padang
sebagai lembaga pendidikan agar dapat menciptakan tenaga kerja industri profesional
tingkat menengah yang mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut di atas, perlu disusun rencana strategis
pengembangan SMK-SMAK Padang tahun 2015-2019 yang akan menjadi pedoman
pengembangan yang lebih operasional. Program-program yang disusun lima tahun ke
8
depan diharapkan mampu menjawab tuntutan pasar kerja nasional dan internasional dan
sejalan dengan program Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian untuk menjadikan
SMK Kementerian Perindustrian sebagai role model bagi SMK lainnya.
9
lingkup mencakup 17 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor
Laboratori. Ruang lingkup tersebut dibagi dalam 5 (lima) skema sertifikasi dan sampai
Desember 2015 telah melakukan proses sertifikasi terhadap 1041 asesi dengan hasil
sebagai berikut:
607 601
213 213
115 111 106 100
6 0 4 6
Lisensi dari BNSP untuk skema sertifikasi tersebut akan diperbarui pada tahun 2016
dengan mengajukan skema sertifikasi hasil kesepakatan ketiga SMK-SMAK di
lingkungan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian RI antara lain :
1. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Gravimetri, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi
2. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Volumetri, terdiri dari 4 (empat) unit Kompetensi
3. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Elektrokimia, terdiri dari 6 (enam) unit
Kompetensi
4. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Mikrobiologi, terdiri dari 7 (tujuh) unit
Kompetensi
10
5. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Proksimat, terdiri dari 10 (sepuluh) unit
Kompetensi
6. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri UV/Vis, terdiri dari 5 (lima)
unit Kompetensi
7. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), terdiri dari
4 (empat) unit Kompetensi
8. Skema Sertifikasi Klaster Analisis GC dan HPLC, terdiri dari 5 (lima) unit
Kompetensi
Dari 8 (delapan) skema sertifikasi tersebut, akan diajukan 24 (dua puluh empat) ruang
lingkup SKKNI MSL09/ Tenaga Penguji Laboratorium dengan rincian sebagai berikut :
11
1.2.1.3 Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Tempat Uji Kompetensi atau disingkat TUK memiliki fungsi sebagai tempat
penyelenggaraan assesmen/ uji kompetensi, dan melakukan pemeliharaan serta
evaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi. TUK SMK-SMAK
Padang sudah memperoleh sertifikasi dari LSP-TELAPI sebagai TUK 03 semenjak
tahun 2006 dan dapat menyelenggarakan uji kompetensi bagi personil laboratorium
baik Alumni maupun personil laboratorium di kawasan Sumatera, Riau dan Jambi.
Sertifikasi TUK dari LSP-TELAPI akan diperpanjang pada tahun 2016 sehingga tetap
dapat melaksanakan uji kompetensi untuk personil laboratorium selain siswa SMK-
SMAK Padang.
TUK bagi LSP-P1 SMK - SMAK Padang merupakan tempat untuk melaksanakan uji
kompetensi bagi siswa SMK-SMAK Padang guna mendapatkan penjaminan
pemeliharaan kompetensi yang telah dikuasainya selama belajar di SMK-SMAK
Padang.
Ruang lingkup uji kompetensi di TUK SMK-SMAK Padang meliputi 9 (sembilan) bidang
antara lain:
1. Gravimetri
2. Volumetri
3. Elektrokimia
4. Mikrobiologi
5. Proksimat
6. Spektrofotometri UV-Vis
7. SSA (Spektrofotometri Serapan Atom)
8. GC dan HPLC
9. Klinis
12
minyak atsiri. Untuk tahun 2016, laboratorium pengujian dan kalibrasi akan diajukan
untuk akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO 17025: 2008 ke Komite Akreditasi
Nasional (KAN).
Beberapa mitra Teaching Factory yang melakukan kerjasama dalam bidang jasa
pengujian dan produksi minyak atsiri adalah sebagai berikut :
13
Animo Masyarakat dalam
Penerimaan Siswa Baru (PSB)
Jumlah Pendaftar (calon siswa) Diterima (siswa)
635 730
552
308
140 189 198 198
Adapun animo masyarakat industri terhadap SMK-SMAK Padang dapat dilihat dalam
proses serapan alumni. Pada tahun 2012, industri yang datang ke sekolah untuk
melaksanakan perekrutan hanya PT PUSRI Palembang. Namun pada tahun-tahun
selanjutnya sudah banyak industri yang melakukan rekrutmen di SMK-SMAK Padang,
antara lain : Permata Hijau Grup, PT Wahana Citra Nabati, PT Kalbe Farma, PT Wilmar,
PT Astra Agro Internasional, PT Paragon, PT Smart Tbk, PT Sayap Mas, PT Geoservice,
dan masih banyak lainnya. Selain datang ke sekolah, rekrutmen juga dilaksanakan
melalui email dan telepon dengan mempertimbangkan rekomendasi sekolah. Hal ini
menunjukkan kepercayaan masyarakat industri terhadap SMK-SMAK Padang cukup
tinggi.
1.2.2 Permasalahan
Peningkatan animo masyarakat penting artinya bagi sekolah, dengan tujuan untuk
mendapatkan calon siswa dengan kualitas yang baik. Untuk meningkatkan animo
masyarakat, tentunya SMK-SMAK Padang harus terus mengharumkan namanya baik di
dalam kota, propinsi maupun nasional yaitu melalui raihan prestasi. SMK-SMAK Padang
14
telah mengukir berbagai prestasi baik dalam skala lokal maupun nasional. Berbagai
prestasi tersebut terus diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai media
seperti media elektronik, media cetak dan media online. Diharapkan upaya ini akan
meningkatkan animo masyarakat umum dan masyarakat industri terhadap SMK-SMAK
Padang. Seiring dengan adanya peningkatan animo masyrakat ini, SMK-SMAK Padang
menambah daya tampung sekolah sehingga diharapkan dapat menghasilkan tenaga
kerja industri yang lebih banyak. Mengacu pada animo masyarakat ini pula SMK-SMAK
Padang berencana untuk menambah program keahlian sesuai dengan kebutuhan
industri.
15
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan
sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, untuk itu, disusun visi dan misi pembangunan SDM
Industri yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
2.1 Visi
Lulusan berakhlak mulia, berdaya saing global, berwawasan lingkungan
Visi ini akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2015 sampai dengan
2019.
Lulusan berakhlak mulia adalah memiliki integritas dan menjaga profesionalisme kerja
sebagai analis, menaati norma dan etika yang berlaku di masayarakat.
Berdaya saing global adalah memiliki keunggulan kompetitif dalam kompetensi teknis
kimia analisis dan kemampuan berkomunikasi aktif dalam bahasa Inggris sehingga
mampu bersaing khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Berwawasan lingkungan adalah berorientasi pada kondisi atau keadaan di sekitar,
mendukung kelestarian lingkungan dalam rangka mewujudkan industri hijau yang
ramah lingkungan.
2.2 Misi
1. Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia
2. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan berbasis spesialisasi dan kompetensi yang
berwawasan lingkungan
3. Mengembangkan sistem manajemen mutu yang terintegrasi dan berkelanjutan
4. Memelihara dan memperluas jejaring kerja sama
5. Membentuk jiwa kewirausahaan melalui pengembangan teaching factory.
6. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
2.3 Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pendidikan di SMK-SMAK Padang
adalah “Menjadi role model pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang
menghasilkan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing” dengan indikator
kinerja tujuan: Lulusan kompeten dan terserap ke dunia industri.
16
2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran strategis Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK
Padang adalah Lulusan yang terserap di industri (orang).
17
e. Jumlah penyusunan modul dan bahan ajar berbasis
kompetensi dan bilingual
f. Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang
berbasis ICT
g. Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium
h. Jumlah penambahan ruang lingkup teaching factory
Program dan : a. Penerimaan Siswa Baru
Kegiatan b. Evaluasi Pembelajaran
c. Penyelenggaraan Pembelajaran
d. Penyusunan KTSP dan Perangkat Pembelajaran
e. Bantuan Beasiswa pendidikan
f. Pameran Produk Siswa
g. Penyelenggaraan AT II
h. Ekstrakurikuler
i. Orientasi Siswa Baru
j. Kerjasama Internasional
k. Kemah Bakti Siswa
l. Penyelenggaraan Teaching Factory
m. Penyusunan Modul modul dan bahan ajar berbasis
kompetensi dan bilingual
n. Pengadaan Peralatan Laboratorium
o. Pengadaan Software untuk laboratorium dan kelas
terintegarasi berbasis ICT
2 Sasaran : Tersedianya infrastruktur kompetensi
Strategis 2
Indikator : a. Jumlah penambahan skema sertifikasi kompetensi
kinerja b. Jumlah penambahan TUK tersertifikasi
c. Jumlah asesor kompetensi yang memperoleh sertifikat
kompetensi keahlian
d. Jumlah SKKNI yang tersusun
e. Jumlah penambahan MUK terintegrasi
Program dan : a. Workshop Penyusunan MUK
Kegiatan b. Workshop Penyusunan Skema Kompetensi
c. Penyusunan SKKNI bidang terkait
d. Pelatihan Asesor Kompetensi
18
e. Sertifikasi kompetensi terhadap Asesor Kompetensi
19
Strategis 4
Indikator : Nilai akreditasi program keahlian
kinerja
Program dan : Akreditasi Sekolah
Kegiatan
5 Sasaran : Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
Strategis 5
Indikator : a. Nilai SAKIP
kinerja b. Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan
halaman IV DIPA
Program dan : a. Penyusunan Anggaran
Kegiatan b. Konsultasi dan Koordinasi
6 Sasaran : Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel
Strategis 6
Indikator : a. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan
kinerja b. Persentase Nilai BMN yang ditetapkan status
penggunaannya
Program dan : a. Penyusunan SAI
Kegiatan b. Penyusunan LAKIP dan RENJA
20
Tabel 6 Penjelasan Sasaran Strategi SMK- SMAK Padang Tahun 2015 - 2019
Tata Usaha
Kurikulum
Kesiswaan
Penjamina
Kode Penjelasan dan Pengukuran IKSS
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS
Sarpras
n Mutu
Hubim
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A Perspektif Pemangku Kepentingan
SS.1 Terwujudnya Tenaga kerja industri 1 Lulusan yang memiliki Persentase lulusan yang telah mengikuti Persen √ √
tenaga kerja yang kompeten adalah sertifikat kompetensi dari LSP uji kompetensi LSP SMK-SMAK Padang
industri kompeten tenaga kerja yang dan dinyatakan kompeten
memiliki sertifikasi
kompetensi oleh lembaga 2 Jumlah lulusan yang terserap Diukur melalui jumlah lulusan yang Orang
sertifikasi profesi dan di industri bekerja di industri atau melanjutkan
berdaya saing global pendidikan ke perguruan tinggi
3 Jumlah lulusan yang memiliki Diukur melalui jumlah lulusan yang Orang
sertifikat uji kompetensi mengikuti sertifikasi kompetensi
internasional internasional
5 Jumlah modul dan bahan ajar Diukur melalui jumlah modul dan bahan Buku
berbasis kompetensi dan ajar berbasis kompetensi yang dibuat
bilingual yang disusun dalam satu tahun pelajaran
21
Unit yang Berperan
Tata Usaha
Kurikulum
Kesiswaan
Penjamina
Kode Penjelasan dan Pengukuran IKSS
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS
Sarpras
n Mutu
Hubim
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Jumlah penambahan ruang Jumlah penambahan ruang lingkup
Buah
lingkup teaching factory teaching factory
SS.3 Tersedianya Infrastruktur kompetensi 1 Jumlah penambahan skema Jumlah skema sertifikasi yang telah Buah √
infrastruktur meliputi SKKNI, tenaga sertifikasi kompetensi dihasilkan
kompetensi asesor, tempat uji
kompetensi, dan skema
sertifikasi
2 Jumlah penambahan TUK Jumlah laboratorium tempat uji Buah
tersertifikasi kompetensi yang tersertifikasi oleh
Lemabga Sertifikasi Profesi
3 Jumlah asesor kompetensi Jumlah asesor kompetensi yang dapat Orang
yang memperoleh sertifikat melakukan proses asesmen dalam uji
keahlian kompetensi yang bersertifikat keahlian
4 Jumlah SKKNI yang disusun Jumlah Standar Kompetensi Kerja SKKNI
Nasional Indonesia (SKKNI) yang
diusulkan sesuai bidang SMK-SMAK
Padang
5 Jumlah penambahan MUK Jumlah penambahan MUK terintegrasi MUK
terintegrasi yang disusun sesuai dengan skema
22
Unit yang Berperan
Tata Usaha
Kurikulum
Kesiswaan
Penjamina
Kode Penjelasan dan Pengukuran IKSS
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS
Sarpras
n Mutu
Hubim
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SS.5 Sistem informasi Sistem informasi 1 Pengembangan Sistem Aplikasi sistem informasi pendidikan Aplikasi √ √
yang handal pendidikan yang Informasi yaitu penggunaan teknologi informasi
dimaksud adalah sistem dalam proses pembelajaran. Pengukuran
informasi akademik dilakukan 1 kali dalam setahun.
SS.6 Sistem manajemen Sistem manajemen 1 Sertifikasi sistem manajemen Diukur melalui penilaian survaillance ISO Sistem √
sekolah yang sekolah meliputi Sistem dapat dipertahankan auditor eksternal dengan hasil penilaian Manajem
terintegrasi dan Manajemen Mutu ISO berupa sertifikat ISO. Pengukuran en
berkelanjutan 9001:2015, Sistem dilakukan 1 kali dalam setahun.
Manajemen Lingkungan
ISO 14001:2005, Dan
Sistem Manajemen
Laboratorium ISO
17025:2005
SS.7 Akreditasi program Peringkat akreditasi 1 Nilai akreditasi program Nilai Akreditasi Program Keahlian Nilai √ √ √ √ √ √
keahlian dengan merupakan acuan tingkat keahlian diperoleh melalui penilaian oleh Badan
nilai maksimal kualitas pendidikan yang Akreditasi Sekolah Provinsi (BASPRO).
diselenggarakan di Pengukuran dilakukan 1 kali dam setahun.
sekolah
SS.8 Sistem perencanaan Sistem Perencanaan 1 Nilai SAKIP Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Nilai √
dan penganggaran mencakup seluruh proses Pemerintah (SAKIP) dinilai oleh Tim
yang berkualitas dalam siklus Penilai SAKIP Kementerian Perindustrian.
perencanaan. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam
Perencanaan yang setahun.
berkualitas adalah 2 Persentase Anggaran yang Persentase Anggaran yang dibintangi Persen
dokumen perencanaan masuk dalam catatan dalam catatan halaman IV Daftar Isian
yang implementatif dan halaman IV DIPA Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Diukur
dokumen pelaporan yang dengan menjumlahkan seluruh anggaran
akuntabel yang diblokir/dibintangi dalam DIPA.
SS.9 Layanan Layanan administrasi 1 Tingkat ketepatan waktu Ketepatan waktu penyampaian laporan Persen √
administrasi yang mencakup layanan yang penyampaian laporan dinilai berdasarkan kepatuhan
profesional dan bersifat adminsitratif penyampaian laporan keuangan dan BMN
akuntabel sesuai batas waktu yang ditentukan oleh
Biro Keuangan Kementerian
Perindustrian. Pengkuran dilakukan 1 kali
dalam setahun.
23
Unit yang Berperan
Tata Usaha
Kurikulum
Kesiswaan
Penjamina
Kode Penjelasan dan Pengukuran IKSS
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS
Sarpras
n Mutu
Hubim
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Persentase Nilai BMN yang Nilai persentase diperoleh dari nilai BMN Persen
Ditetapkan Status yang telah ditetapkan statusnya dibagi
Penggunaannya dengan nilai keseluruhan BMN yang
dimiliki SMK-SMAK Padang. Pengukuran
dilakukan 1 kali dalam setahun.
24
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk periode tahun
2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan
industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan
melalui (1) Peningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber
daya industri yang berkelanjutan (2) Peningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi;
dan (3) Perluasan Pasar dalam negeri dan ekspor.
2. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui Penumbuhan Populasi
Industri untuk menambah populasi industri baik berskala besar, sedang maupun
industri kecil.
3. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa melalui: (1)
Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam
Wilayah Pengembangan Industri; (2) Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri;
(3) Pembangunan Kawasan Industri; (4) Pengembangan Sentra IKM.
25
1. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pendidikan vokasi industri berbasis
kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana
dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi; dan
(6) Pembentukan Inkubator Bisnis.
2. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pelatihan industri berbasis kompetensi
struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan
prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi; dan
(6) Pembentukan Inkubator Bisnis.
3. Mengembangkan Infrastruktur Kompetensi bidang industri prioritas melalui (1)
Penyusunan dan penetapan SKKNI (2) Pendirian LSP & TUK (3) Peningkatan jumlah
assessor kompetensi dan Lisensi.
4. Mendorong dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui
pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan
penempatan) untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta
penumbuhan wirausaha Industri.
5. Mempercepat sistem sertifikasi tenaga kerja industri melalui (1) fasilitasi sertifikasi
kompetensi dan (2) penetapan sistem sertifikasi wajib.
6. Pendirian dan Pengembangan pendidikan vokasi industri pada Perwilayahan Industri,
Khususnya di luar Pulau Jawa.
26
f. Memiliki kerjasama dengan dunia usaha industri dalam rangka penyusunan
kurikulum, pemagangan industri, dan penempatan kerja lulusan
g. Lulusannya dapat bersaing secara nasional dan internasional dengan kompetensi
yang dimiliki
2. Mengembangkan Spesialisasi sebagai Icon Sekolah, yaitu dengan memiliki satu
spesialisasi dari program studi yang menjadi fokus (konsentrasi) pengembangan
SMK di masyarakat dan dunia usaha industri
3. Menjadi SMK yang Elite, dengan membangun persepsi dan pandangan masyarakat
bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan menjadi pilihan
utama.
Untuk menjadi SMK yang “elite” dalam pengertian SMK yang “terkenal”, disegani dan
dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung dengan
adanya:
a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1
b. Siswa berprestasi dalam kejuaraan/ lomba di tingkat nasional maupun
internasional sesuai dengan spesialisasi/ skills yang dimiliki
c. Memiliki partner dengan sekolah vokasi di LN untuk pengembangan
kompetensinya
d. Memiliki banyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas LN
4. Mengembangkan Laboratorium yang terintegrasi/ terpadu, dengan Konsep ruang
pendidikan yang modern:
a. Flexible Concept, mengakomodasi kemudahan dalam pengaturan ulang ruangan
apabila diperlukan
b. Multifunctional Space, berfungsi sebagai ruang belajar teori, ruang praktek
sekaligus ruang diskusi.
c. Professional Look, Desain dan tampilan ruangan modern dan professional
d. Students take parts in preparation, Adanya keterlibatan siswa dalam persiapan
pembelajaran dan praktik
5. Mengembangkan Prodi dan meningkatan jenjang Program Pendidikan sesuai
spesialisasi dan kebutuhan industri
6. Meningkatan jumlah siswa, Jumlah Siswa SMK minimal harus memenuhi kapasitas
(daya tampung) optimal sekolah yang dinilai yang layak dari sisi APBN, dengan tetap
memperhatikan:
a. Kualitas calon siswa: rasio penerimaan minimal 1:3
b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran,
ruang kelas, workshop dan laboratorium sesuai target jumlah siswa
27
c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan
d. Menjaga kualitas lulusan: “Seluruh lulusan harus terserap di Industri”
28
BAB IV
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
Program SMK-SMAK Padang mengacu pada program Pengembangan SDM Industri dan
Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian yang dilaksanakan oleh Sekretariat
Jenderal yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Industri
serta menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, khususnya dalam
penyelenggaraan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi dan spesialisasi. Adapun
sasaran-sasaran program/ sasaran strategi/ outcome dan indikator keberhasilan yang
ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
- Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi 100% 100% 100% 100% 100%
dari LSP (%)
- Jumlah lulusan yang terserap di industri (orang) 90% 90% 90% 90% 90%
- Jumlah calon tenaga kerja industri terampil yang 675 825 885 925 1000
kompeten (orang)
- Jumlah pendaftar siswa baru (orang) 650 750 800 850 900
- Persentase kelulusan Ujian Nasional (%) 100% 100% 100% 100% 100%
29
Target Kinerja Jangka Menengah 2015-2019
No. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
- Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang 1 kelas 1 kelas 1 kelas 4 kelas 4 kelas
berbasis ICT (buah) dan 1 dan 1 dan 1 dan 2 dan 2
laborator laborator laborator laborator laborator
ium ium ium ium ium
- Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium 5 5 1 2 2
(buah)
- Nilai SAKIP C B B B B
- Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan 100 100 100 100 100
halaman IV DIPA (persen)
30
Target Kinerja Jangka Menengah 2015-2019
No. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
- Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status 65% 70% 75% 80% 85%
Penggunaannya
Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program dan kegiatan
disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran
Renstra ini.
31
BAB V
PENUTUP
Rencana strategis SMK-SMAK Padang tahun 2015 – 2019 merupakan rencana kerja jangka
menengah yang disusun berdasarkan TUPOKSI SMK-SMAK Padang yang tertera pada
Permenperin No. 78 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah
Kejuruan SMAK dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Rencana
strategis tersebut juga merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja
dalam upaya untuk mencapai visi dan misi SMK-SMAK Padang selama lima tahun. Penyusunan
Renstra dilakukan secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis agar penggunaan
sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan. Rencana Strategis ini akan direviu secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kebijakan.
Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kejelasan terhadap
tahap-tahap pencapaian visi dan misi SMK-SMAK Padang secara sistematis.
32
LAMPIRAN
33
Matriks Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Instansi/Unit Kerja : SMK-SMAK Padang
Tahun : 2015-2019
Target Alokasi Pendanaan (Rp. 000)
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan
Program/ Kegiatan
(Output)/Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
(1)
xxx xxx xxx xxx xxx
Program
Pengembangan
SDM Industri dan
Dukungan Terwujudnya tenaga kerja industri kompeten 19.819,793 17.042,144 15.137,277 18.164,732 21,797,678
Manajemen
Kementerian
Perindustrian
Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi 100% 100% 100% 100% 100%
dari LSP (%)
Jumlah lulusan yang terserap di industri (orang) 90% 90% 90% 90% 90%
Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi 50 75 75 85 85
internasional (orang)
Jumlah lulusan pendidikan vokasi industri (orang) 137 130 175 180 180
Persentase kelulusan Ujian Nasional (%) 100% 100% 100% 100% 100%
34
Jumlah penambahan skema sertifikasi kompetensi 3 4 1 1 1
Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan 100 100 100 100 100
halaman IV DIPA (persen)
Layanan administrasi yang profesional dan
akuntabel
Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status 65% 70% 75% 80% 85%
Penggunaannya
35