Foto thorax
Rontgen tampak normal, apabila terjadi gagal jantung akan terlihat pada bendungan
paru berupa pelebaran corakan vaskuler paru dan hipertropi ventrikel.
Enzim ini terdapat pada jaringan tubuh seperti otot rangka, serta organ jantung dan
otak. Peningkatan enzim CK dapat menandakan kondisi serangan jantung. Kadar
CK mulai terdeteksi di darah dalam waktu 4-6 jam setelah otot jantung rusak, dan
akan meningkat hingga 24 jam setelah serangan jantung.Meski begitu, CK juga
bisa meningkat pada beberapa kondisi lain, seperti rhabdomyolisis, infeksi,
kerusakan ginjal, dan distrofi otot.
3. Troponin
Troponin adalah sejenis protein yang terdapat pada jantung dan otot. Ada 3
jenis troponin, yaitu troponin T, C, dan I, namun yang diperiksa secara spesifik
berbarengan dengan enzim jantung adalah troponin T dan Kadar troponin dapat
meningkat dalam waktu 2-26 jam setelah kerusakan otot jantung.Selain karena
serangan jantung, kadar troponin juga bisa meningkat ketika terjadi peradangan dan
kerusakan otot jantung akibat penyakit lain, seperti miokarditis. Oleh karena itu,
kini tersedia pemeriksaan troponin khusus yang disebut high-sensitivity cardiac
troponin (hs-cTn). Jenis pemeriksaan ini dapat mendeteksi kerusakan jantung
akibat serangan jantung dengan lebih baik.
4. Myoglobin
Merupakan protein yang terdapat pada otot rangka dan otot jantung. Kadar
myoglobin akan meningkat dalam waktu 2-12 jam setelah serangan jantung, dan
kembali menurun ke kadar normalnya dalam waktu 24-36 jam setelah serangan
jantung.Karena bisa meningkat pada kondisi penyakit lain, kadar myoglobin sering
kali diperiksa bersamaan dengan enzim jantung dan pemeriksaan jantung lain,
misalnya EKG untuk mendiagnosis serangan jantung.Dalam prakteknya, diagnosis
serangan jantung tak hanya didasari dari hasil pemeriksaan enzim jantung saja,
namun juga membutuhkan pemeriksaan fisik oleh dokter, ditambah tes penunjang
lain, seperti EKG, angiografi, dan kateterisasi jantung.
A. KOMPLIKASI
Menurut Kumar (2010), ada beberapa komplikasi yang disebabkan oleh ST elevation
infark miocard (STEMI) adalah sebagai berikut:
1. Aritmia
2. Bradikardia sinus
3. Irama nodal
4. Gangguan hantaran atrioventrikular
5. Gangguan hantaran intraventrikel
6. Asistolik
7. Takikardia sinus
8. Kontraksi atrium premature
9. Takikardia supraventrikel
10. Flutter atrium
11. Fibrilasi atrium
12. Takikardia atrium multifocal
13. Kontraksi prematur ventrikel
14. Takikardia ventrikel
15. Tromboembolisme
16. Perikarditis
17. Aneurisme ventrikel
B. PENATALAKSANAAN
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DATA DEMOGRAFI
Nama : Tn. H
Tanggal Lahir : 17-09-1967
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
No. Rekam Medik : 01.90.89.12
Tanggal Masuk RS : 17 September 2019
Tanggal Pengkajian : 17 September 2019
B. KELUHAN UTAMA : Rasa tertimpa berat pada dada bagian kiri
C. TRIAGE PRIMER : ESI Level 2 (Merah)
D. SURVEI PRIMER
1. Airways
a. Look : Tidak ada sumbatan benda asing, tidak terdapat fraktur
atau laserasi pada wajah, laring, leher atau region
maxillofacial.
b. Listen : Snoring
c. Feel : Ada aliran udara pernafasan namun pergerakan udara lemah
Kondisi jalan nafas : Paten
2. Breathing
a. Look
Tidak terdapat fraktur, laserasi atau memar pada dinding dada
Pergerakan dada simetris
Pernafasan 25x/menit (Takipneu)
Menggunakan otot pernafasan tambahan dada
Kondisi warna pasien coklat, pucat
b. Listen : Tidak adanya penurunan suara nafas
c. Feel
Kondisi Pernafasan : Nafas cepat dan kuat
Sianosis
Auskultasi : kanan dan kiri sama
Saturasi oksigen (95%)
3. Circulation
a. Circulation
Look : Kulit tidak sianosis dan tidak pucat
Tingkat kesadaran : komposmentis
Feel : suhu: 36,6oC
Nadi : - Kuat
Kulit : - Normal
CRT : 2 (Detik)
b. Disability:
Tingkat kesadaran dengan GC
E : 4 (Membuka mata spontan)
V : 5 (Berbicara jelas)
M : 5 (Melokalisasi nyeri serta menjauhkan stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
Pupil : Akomodatif
Reflek cahaya : Merefleks dengan baik
Konjungtiva : Pucat
c. Tanda-tanda Vital :
TD: 101/57(mmHg) N: 73 (x/menit)
S : 36,2 OC R: 25 (x/menit)
F. TES DIAGNOSTIK
- Hindari
mengonsumsi
minuman
beralkohol karena
dapat
meningkatkan
kadar trigliserida
dan meningkatkan
risiko kerusakan
pada organ hati.
Furosemide 2 Ampul Furosemide -Harap berhati-
- - Diare
hati bagi penderita
adalah obat untuk
penyakit ginjal, - Pusing, sensasi
mengurangi cairan gangguan prostat, berputar
gangguan hati,
berlebih dalam
penyakit asam - Gatal atau ruam
tubuh (edema) urat, kolesterol ringan
tinggi, lupus dan
yang disebabkan
diabetes. - Reaksi kulit
oleh kondisi
hebat – demam,
seperti gagal - Harap waspada
bagi yang sakit tenggorokan,
jantung, penyakit mengalami
bengkak wajah
hati, dan ginjal. dehidrasi, sulit
buang air kecil, atau lidah, rasa
Obat ini juga memiliki tingkat
terbakar pada
digunakan untuk natrium dan
kalium rendah mata Anda, nyeri
mengobati dalam darah, atau
kulit, diikuti ruam
tekanan darah gangguan
keseimbangan merah atau ungu
tinggi. Furosemid kadar elektrolit.
yang menyebar
e adalah obat
-Hindari (khususnya pada
diuretik yang penggunaan obat
wajah atau tubuh
menyebabkan bagian atas) dan
Anda menjadi jika Anda menyebabkan
memiliki alergi
lebih sering buang antibiotik lepuhan dan
air kecil untuk golongan sulfa. mengelupas.
Konsultasikan
membantu dengan dokter
membuang air dan untuk mengetahui
obat pengganti
garam yang yang tepat untuk
berlebihan kondisi Anda.
H. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS : Klien mengtakan “nyeri dada i Domain 12 Agen Cedera
seperti tertindih benda berat. Keluhan Kenyamanan Biologis
dirasakan menjalar ke bagian belakang Kelas 1
tetapi keluhan agak berkurang jika
Kenyamanan Fisik
digunakan untuk ber istirahat”
Nyeri Akut (00132)
Klien mengatakan “Nyeri dada sudah
dirasakan dari kemarin sore’.
Klien mengatakan “nyeri datang secara
tiba-tiba”.
Klien mengatakan “skala nyeri 5 dari 10
skor”.
Do : Pasien terlihat meringis kesakitan.
Pasien terlihat memengangi dada bagian
kiri.
2. DO : TD: 101/57(mmHg) Domain4 Perubahan Irama
N: 73 (x/menit)
S : 36,6 OC Aktifitas/Istirahat Jantung
R: 25 (x/menit) Kelas 4 Respon
Hasil EKG menunjukan
gelombang ST lebih tinggi dari Kardiovaskular/Pul
normalnya.
monal
Penurunan Curah
Jantung (00029)
3. DS : Klien mengatakan “datang ke RS Domain 4 Ketidak
dengan keluhan nyeri dada
juga Aktifitas/Istirahat seimbangan antara
dirasakan sangat nyeri seperti tertindih Kelas 4 Respon suplai dan
benda berat. Keluhan dirasakan menjalar
Kardiovaskular.Pul kebutuhan oksigen
ke bagian belakang tetapi keluhan agak
monal
berkurang jika digunakan untuk ber
Intoleransi
istirahat.
Aktifitas(00092)
Klien saat beraktifitas lama atau berjalan
lama mengalami sesak.
I. DIAGNOSIS
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
17-10-2019
Perawat
P:
Memonitor TTV
Memonitor EKG
17-10-2019
Perawat
17-10-2019
Perawat
DAFTAR PUSTAKA
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Rokbbins S.L. 2010. Buku Ajar Patofisiologi 7., Alih
Bahasa, Brahm U, Pendt; editor Bahasa Indonesia Huriawati Hartanto, Nurwany
Dermania, Nanda Wulandari, -ed. 7-Jakarta : EGC