Anda di halaman 1dari 44

Konfigurasi Bandara

(Runway)
Bandar Udara Internasional Macau

Terminal Building Apron

Run way

Taxi way

Runway Designator
Kode Arah bandara
Run Way
• Runway adalah tempat pesawat mendarat (landing) dan
tinggal landas (Take Off).
• Run way merupakan Icon dari Bandara
• Konfigurasi Run Way mementukan Konfigurasi Bandara
Bagian –Bagian Run Way
a. Structural Pavement adalah bagian yang memikul beban pesawat yang diberi lapis keras sesuai
dengan perhitungan bebannya
b. Shoulder adalah bagian yang berbatasan dengan structural pavement untuk menahan erosi akibat air
dan hembusan pesawat atau tempat peralatan dalam melakukan perbaikan
c. Runway Safety Area adalah daerah pengamanan landasan (termasuk structural pavement dan
shoulder) catatan: daerah ini harus mampu mendukung kendaraan pemadam kebakaran / alat
penggusur salju untuk perawatan
d. Blast Pad adalah untuk menahan erosi pada bagian permukaan yang terletak di ujung runway akibat
hembusan pesawat. Oleh karena itu dapat diperkeras atau ditanami rerumputan. Panjang Blast Pad
sekitar 200 ft; bila melayani pesawat berbadan lebar dapat mencapai 400 ft.
e. Extended Safety Area adalah bagian yang berbatasan dengan structural pavement untuk menahan
erosi akibat air dan hembusan pesawat atau tempat peralatan dalam melakukan perbaikan.
Shoulder

Pavement

Touchdown
Marking

Runway
Designator Kode
Arah bandara

Threshold
Marking

Blast Pad
Turn Pad
Shoulder
Pavement Runway Blast Pad
Blast Pad Designator Kode
Stop Way
Arah bandara

Threshold
Marking Touchdown
Marking Clear way
ILS

runway
end safety Run Way Extended
Clear way
area Pavement Clear way
(RESA)
Runway End Safety Area (RESA)
• adalah suatu daerah simetris yang merupakan
perpanjangan dari garis tengah landas pacu dan
membatasi bagian ujung runway strip yang ditujukan
untuk mengurangi resiko kerusakan pesawat yang
sedang menjauhi atau mendekati landas pacu saat
melakukan kegiatan pendaratan maupun lepas landas.
Dimensi Landas Lacu (Run Way)
• Panjang Landas Pacu tergantung dari kebutuhan pesawat
terbesar yang dilayani (ARFL)
• ICOA, 2009, mengelompokkan panjang landas pacu
menjadi 4 kelompok yang dikodekan dengan angka 1 s/d 4
• Lebar landas pacu tergantung dari bentang sayap pesawat
terlebar yang dilayani
• ICOA, 2009,mengelompokkan lebar landas pacu menjadi 6
kelompok yang dikodekan dengan huruf A s/d F
Standard Panjang Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)
Lebar Run Way (ICAO, 2009)

Standard Lebar Runway


(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)
Standard Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)
(Peraturan Dirjenhubud No.
SKEP/77/VI/2005)

Seluruh kemiringan memanjang runway, ditentukan dengan membagi


perbedaan antara maksimum dan minimum elevasi sepanjang garis tengah
runway dengan panjang runway
• Perubahan berurutan dari satu kemiringan memanjang
ke lainnya harus dipenuhi dengan kurva vertikal, dengan
perbandingan dari perubahan minimum adalah :
Shoulder Runway
• Yang dimaksud dengan shoulder (bahu) adalah bahu jalan
yang berada di samping kanan dan kiri runway yang
berfungsi untuk mengurangi kerusakan pesawat saat keluar
dari runway.
• Pada gambar, shoulder dan runway dipisahkan dengan garis
putih.
• Shoulder runway hanya digunakan untuk runway dengan
code letter D, E dan F. Untuk Mengetahui tentang code letter.
• Lebar keseluruhan (runway dengan shouldernya) untuk
runway dengan code letter D dan E adalah sebesar 60 m.
• Sedangkan untuk runway dengan code letter F sebesar 75
m.
Standard Lebar Shoulder Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)
Kemiringan Melintang RUNWAY
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)
• Kemiringan melintang:
- Mempunyai kemiringan minimum 0,5%, maksimum 1,5%.
- Untuk shoulder sampai jarak 75m dari sumbu runway, kemiringan
maksimum 2,5%, seterusnya kemiringan maksimum 5%.
0,5<i<1,5 0,5<i<1,5 i=2,5%
i=2,5%
i=5% i=5%
45m
150m
300m
Jarak Pandang minimum Run Way
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)
Jika perubahan kemiringan tidak dapat dihindarkan maka harus ada suatu arah
garis tanpa halangan, dan terdapat dalam tabel 3.1.10 berikut,
Run Way Strip

• Runway strip adalah luasan bidang tanah yang menjadi daerah landas
pacu yang penentuannya tergantung pada panjang landas pacu dan jenis
instrumen pendaratan (precission aproach) yang dilayani.
Standard Dimensi Run Way Strip
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
Turn Pad
• Adalah Areal di ujung landas pacu yang digunakan untuk tempat memutar
pesawat.
• Areal Turn Pad Harus bisa memfasilitasi pesawat memutar 180 0
• Turn pad disediakan jika areal ujung landasan pacu tidak terlayani Taxi Way.

Jarak bebas dari roda pendaratan terhadap tepi Turn Pada menurut
ICOA,2009

Standard Dimensi Run Way Strip (Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005


Konfigurasi Runway

• Konfigurasi bandar udara adalah implementasi dari


pengaturan dan penempatan letak landasan pacu dan
landasan penghubung seefisien mungkin terhadap posisi
gedung terminal yang didasarkan atas desain geometris
landasan pacu dan landasan penghubung serta analisis
angin (wind analysis)
Beberapa bentuk dari konfigurasi dasar runway
(Horonjeff, 1994) adalah sebagai berikut :

 Runway tunggal
 Runway Sejajar
 Runway Dua Jalur
 Runway Bersilangan
 Runway V Terbuka
Runway tunggal

Kondisi VFR berkisar diantara 50-100 operasi perjam,


sedangakan kondisi IFR kapasitasnya berkurang 50-70
operasi, tergantung campuran pesawat terbang dan alat”
bantu navigasi yang tersedia.
• Kondis VFR (Visual Flight Rules) adalah kondisi
penerbangan dengan keadaan cuaca yang sedemikian
rupa sehingga pesawat terbang dapat mempertahankan
jarak pisah yang aman dengan cara” visual.
• Kondisi IFR (Instrument Flight Rules) adalah kondisi
penerbangan apabila jarak penglihatan atau batas
penglihatan berada dibawah yang ditentukan VFR.
• Dalam kondisi IFR jarak pisah yang aman diantara
pesawat merupakan tanggung jawab petugas
pengendali lalu lintas udara, sedangkan dalan kondisi
VFR hal itu merupakan tanggung jawab penerbang.
 Runway sejajar
Kapasitasnya per jam dapat bervariasi di antara
100-200 operasi dalam kondisi-kondisi VFR,
tergantung pada komposisi campuran pesawat
terbang. Dalam kondisi IFR kapsitas per jam untuk
yang berjarak rapat bekisar 50-60 operasi. tergantung
pada komposisi campuran pesawat terbang.
• Runway dua jalur
dapat menampung lalu lintas paling sedikit 70 persen
lebih dari runway tunggal dalam kondisi VFR dan
kira” 60 persen lebih banyak dari runway tunggal
dalm kondisi IFR.
• Runway bersilangan
kapasitas runway yang bergantung pada letak
persilangan dan pada cara pengoperasian runway yang
disebut strategis (lepas landas / mendarat).
kapasitas tertinggi apabila titik silang terletak dekat
dengan ujung lepas landas dan ambang pendaratan.
Untuk kapasitas per jam 60-70 operasi dalam kondisi
IFR dan 70-175 operasi dalam kondisi VFR yang
tergantung pada kondisi campuran pesawat. Lebih jelas
dapat dilihat pada gambar :
• Runway V terbuka
untuk menghasilkan strategi kapasitas tertinggi
adalah apabila operasi penerbangan dilakukan
menjauhui V, dalam kondisi IFR kapasitas per jam
untuk strategi ini berkisar 50-80 operasi tergantung
pada campuran pesawat terbang, dalam kondisi VFR
antara 60-180 operasi, apabila operasi penerbangan
dilakukan menuju V, Kapasitasnya berkurang menjadi
50-60 dalam kondisi IFR dan antara 50-100 dalam
VFR.
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

Lay-out landasan pacu tunggal (single runway)


HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

CONTOH LANDASAN PACU TUNGGAL (SINGLE RUNWAY)


HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

Lay-out landasan pacu sejajar ambang rata


(parallel runway)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG RATA


(PARALLEL RUNWAY)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

Lay-out landasan pacu sejajar ambang tidak rata


(staggered parallel runway)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG TIDAK RATA


(STAGGERED PARALLEL RUNWAY)
KONFIGURASI LANDASAN PACU

Lay-out landasan pacu bersilang


(intersecting runway)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

CONTOH LANDASAN PACU BERSILANG (INTERSECTING RUNWAY)


HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

Lay-out landasan pacu V – tertutup (V


- closed runway)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

CONTOH LANDASAN PACU V – TERTUTUP


(V - CLOSED RUNWAY)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

Lay-out landasan pacu sejajar ambang rata - ganda


(double-parallel runway)
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG RATA - GANDA


(DOUBLE-PARALLEL RUNWAY)

Anda mungkin juga menyukai