KELAS XI IPA 4
Mata pelajaran fisika
Oleh : Almanda fransisca santoso (05)
Kelas : XI IPA 4
SMA N 1 KANDANGAN
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan dengan rahmat dan
karunianya makalah fisika ini saya buat sebagai tugas saya.sebagai reverensi bahan
pembelajaran untuk kami dengan harapan dapat di pahami secara bersama.makalah ini di
ajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran fisika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini akhirnya saya dengan kerendahan hati meminta maaf ika
terdapat kesalahan dalam penulisan atau penguaraian MAKALAH saya dengan harapan
dapat di terima oleh bapak dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelaran
kami.
Almanda
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHUALUAN
A.Latar belakang………………………………………………………………………………………………………………………. 1
B.Rumusan masalah…………………………………………………………………………… 2
C.Tujuan …………………………………………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan…………………………………………………………………………………….. 8
B.Saran……………………………………………………………………………………………. 9
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Karena hukum obet Boyle, hukum Charles dan hukum Gay-Lussac tidak berlaku
untuk semua kondisi gas maka analisis kita akan menjadi lebih sulit. Untuk mengatasi hal ini
(maksudnya untuk mempermudah analisis), kita bisa membuat suatu model gas ideal alias
gas sempurna. Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari; yang ada dalam kehidupan
sehari-hari cuma gas riil alias gas nyata. Gas ideal cuma bentuk sempurna yang sengaja kita
buat untuk mempermudah analisis, mirip seperti konsep benda tegar atau fluida ideal.
B.RUMUSAN MASALAH
Saya telah menyusun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi.beberapa msalah tersebut antara lain :
C.TUJUAN
Gas Ideal itu adalah gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak
dengan acak dan tidak saling berinteraksi, dari beberapa eksperimen diketahui kalau semua
gas didalam kondisi kimia apapun di temperatur yang tinggi ataupun temperatur yang rendah
akan cenderung memperlihatkan suatu hubungan sederhana di antara sifat makrospkopisnya
(tekanan, temperatur, dan volume)
Di kondisi yang normal seperti pada saat temperatur dan juga tekanan gas standart
maka kebanyakan dari gas nyata akan berperilaku sperti gas ideal, beberapa gas seperti
oksiken, nitrogen, gas mulia, hidrogen dan juga karbon dioksida dapan diperlakukan
sebagaimana gas ideal dengan perbedaan yang masih bisa ditolelir, secara umum memang
gas berperilaku seperti gas ideal di temperatur yang tinggi ataupun tekanan yang rendah
karena kerja yang melawan gaya intermolekuler membuat jauh lebih kecil apabila
dibandingkan dengan energi kinetik partike, dan juga ukuran dari molekul juga menjadi jauh
lebih kecil jika dibandingkan dengan ruangan kosong antar molekul, gas ideal tidak bisa
dipakai dalam suhu rendah ataupun tekanan yang tinggi karena gaya intermolekuler dan juga
ukuran molekuler menjadi hal penting, dan model dari gas ideal juga tidak bisa digunakan di
gas berat seperti refrigeran atau gas dengan gaya intermolekuler yang kuat seperti uap air, di
beberapa titik pada saat suhu rendah dan juga tekanan tinggi gas nyata akan mengalami fase
transisi yang berubah menjadi liquid atau solid, model gas ideal tidak bisa menjelaskan atau
memperbolehkan frase transis
1.Hukum boyle
Volume gas dalam suatu ruang tertutup sangat bergantung pada tekanan dan suhunya.
Apabila suhu dijaga konstan, maka tekanan yang diberikan akan memperkecil volumenya.
Hubungan, tersebut dikenal dengan Hukum Boyle yang dapat dinyatakan berikut ini.
“Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya”.
dengan:
P 1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2 )
V 1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3 )
P 2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2 )
V 2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3 )
Persamaan (1) menyatakan bahwa pada suhu konstan, jika tekanan atau volume gas berubah,
maka variabel yang lain juga berubah sehingga hasil kali P.V selalu tetap.
2.Hukum Charles
Telah diketahui bahwa selain ditentukan oleh tekanan, volume gas dalam ruang
tertutup juga dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu gas dinaikkan, maka gerak partikel-partikel
gas akan semakin cepat sehingga volumenya bertambah. Apabila tekanan tidak terlalu tinggi
dan dijaga konstan, volume gas akan bertambah terhadap kenaikan suhu. Hubungan tersebut
dikenal dengan Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini.“Apabila tekanan gas yang
berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus dengan suhu
mutlaknya.”
Telah diketahui bahwa selain ditentukan oleh tekanan, volume gas dalam ruang
tertutup juga dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu gas dinaikkan, maka gerak partikel-partikel
gas akan semakin cepat sehingga volumenya bertambah. Apabila tekanan tidak terlalu tinggi
dan dijaga konstan, volume gas akan bertambah terhadap kenaikan suhu. Hubungan tersebut
dikenal dengan Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini. “Apabila tekanan gas yang
berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus dengan suhu
mutlaknya.”
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:
V∞T
dengan:
V 1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3 )
T 1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
V 2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3 )
T 2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
Gas terdiri dari partikel-partikel gas yang sangat banyak dan tidak ada gaya tarik
menarik (saling berinteraksi) antar partikel.
Partikel gas bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetap dengan gerakan acak
Semua tumbukan partikel gas bersifat lenting sempurna
Selang waktu antara tumbukan satu parrtikel dengan partikel lainya berlangsung
sangat singkat
Ukuran partikel gas dapat di abaikan
Tidak terdapat gaya antar partikel kecuali jika terjadi tumbukkan
Volume partikel gas sangat kecil dibandingkan dengan ruang yang di tempatinya
sehingga bias di abaikan
Untuk semua partikel gas ideal berlaku hukum Newton tentang gerak
Setiap partikel sellu bergerak ke sembarang arah
Partikel gas tersebar merata dalam ruang sempit
Jarak antar partikell lebih besar daripada ukuran partikel
D.PERSAMAAN GAS IDEAL
Persamaan gas ideal adalah persamaan keadaan suatu gas ideal. Persamaan ini
merupakan pendekatan yang baik untuk karakteristik beberapa gas pada kondisi tertentu.
Persamaan ini pertama kali dicetuskan oleh Émile Clapeyron tahun 1834 sebagai kombinasi
dari Hukum Boyle dan Hukum Charles Persamaan ini umum dituliskan sebagai
PV= nRT
dengan p adalah tekanan mutlak pada gas,Vadalah volume n adalah jumlah partikel pada gas
(dalam mol) T adalah temperature dalam satuan Kelvin dan R adalah konstanta gas ideal
yaitu 0,08205 L atom mol K.persamaan ini juga dapat di turunkan dari teori kinetic yang di
cetuskan secara terpisah oleh August Kronig tahun 1856 dan Rudolf Claurius tahun
1857.konstanta gas universaldi temukan dan pertama kali di perkenalkan ke hukum gas ideal
oleh Dmitri Mendeey tahun 1874 persamaan gas ideal bermanfaat terutama dalam
stoikiometris gas.
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian
tak terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahasa hubungan
antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal maupun dalam gas nyata,
dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia.
Persamaan gas ideal
Hukum Boyle: V = a/P (pada T, n tetap)
Hukum Charles: V = b.T (pada P, n tetap)
Hukum Avogadro: V = c.n (pada T, P tetap
Avogadro menyatakan bahwa gas-gas bervolume sama, pada temperatur dan tekanan
yang sama, akan mengandung jumlah molekul yang sama (hukum Avogadro
pada tekanan tetap, volume gas akan meningkat bila temperaturnya dinaikkan.
Hubungan ini disebut dengan hukum Charles, walaupun datanya sebenarnya tidak
kuantitatif.
B.Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat saya paparkan, Besar
harapan saya makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.