Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya serta memberi kesehatan dan
pengetahuan sehingga penulis dapat memperoleh kemudahan dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah" yang
diselesaikan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dalam
penyelesaiannya. Namun berkat karunia-Nya dan bantuan dari semua pihak serta usaha yang
maksimal, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami mengucapkan
terima kasih kepada rekan – rekan sekalian yang telah membantu dan memberikan waktu,
tenaga, dan pikirannya sehingga makalah ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.
Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini dan juga dapat berkontribusi dan berupaya dengan
lebih baik lagi untuk yang akan datang.Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengajaran
kepada penulis khususnya dan pembaca umumnya. Terima Kasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan
yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang
dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi
peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data
sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
B. Rumsan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses continue, yang terdiri dari keputusan atau pilihan dan berbagai
cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan
tertentu dimasa mendatang. Pada dasarnya segala kegiatan pembangunan itu baru akan
terarah apabila dilandaskan pada suatu perencanaan pembangunan dan dikontrol, serta
dievaluasi. Banyak pendapat tentang perncanaan pembangunan, antara lain pendapat yang
dikemukakan oleh Sondang P Siagian.1 Menurutnya perencanaan adalah keseluruhan proses
pemikiran penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka yang telah ditentukan.
Aktivitas pokok dalam manajemen yang menggambarkan hal-hal yang akan dikerjakan dan
cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perkerjaaan
perencanaan ini merupakan salah satu fungsi manajer, disamping fungsi-fungsi pokok
lainnya, yaitu penggerakan dan pengontrolan. Sebagaimana dikemukakan oleh Soul M. Ketz,
dalam bukunya A. Sistem Approach to Development Administration, yang dikutip Bintaro
Tjokroamidjojo3, bahwa perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting, yaitu :
Diana Conyers dan Peten Hits (An Introduction Development Planning in the Trird Woeld,
1984) menyatakan bahwa “Perencanaan dalah proses yang kontinyu, yang terdiri dari
keputusan atau pillihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada,
dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu dimasa mendatang, sehingga ia
mendifinisikan perencanaan teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud
dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik
oleh Badan Perencanaan Pusat".
Dari difinisi yang telah diberikan di atas terlihat adanaya berbagai elemen dalam perencanaan
yang perlu diuraikan lebih lanjut antara lain :
(1) Memilih berbagai alternatif tujuan agar terdapat kondisi yang lebih baik.
Perencanaan harus dapat memutuskan agar berbagai potensi sumber daya yang ada (SDA,
SDM, dan Modal) dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Oleh karenanya jumlah dan mutu
berbagai sumber daya ini menjadi sangat penting dalam proses menetukan berbagai tindakan.
Di lain pihak, sumber daya terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian sumber daya
sebaik mungkin. Konsekuensinya pengumpulan dan analisis data dan informasi mengenai
ketersedian sumber daya yang ada menjadi sangat penting.
Hal ini memunculkan masalah lain mengenai bentuk dan tujuan yang ingin dicapai serta
proses memformulisasikan tujuan/goal tersebut beberapa masalah yang dihadapi dalam
pembuatan tujuan tersebut antara lain:
(3) Perencanaan cenderung mencapai lebih dari satu tujaan, dan kadang-kadang tujuan tidak
konsisten satu sama lain
(4) Tujuan dipertanyakan atau tidak sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan lain.
d. Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang, sehingga sangat berkaitan
dengan masalah ketidak pastian implikasinya perencanaan sangat berkaitan dengan kegiatan.
(1) Proyeksi/pridiksi mengenai apa yang akan terjadi dimasa datang (2) Penjadwalan
kegiatan, dan
Perkembangan perencanaan pada dasarnya juga merupakan suatu proses. Dengan demikian
terlihat bahwa orientasi perencanaanpun selalu berubah dari waktu ke waktu. Beberapa
perubahan yang dapat didifinisikan :
Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat usaha pencapaian tujuan
pembangunan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
1. Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi yang kuat
dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi positif.
2. Pengertian Pembangunan
Sondang P siagian. mendefinisikan Pembangunan yaitu : “Suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa
negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (natton
building)”.
Pembangunan dapat pula diartikan sebagai proses tindakan untuk mengubah kehidupan dan
penghidupan penduduk, sehingga dapat memenuhi segala macam dan bentuk kebutuhan
secara layak, bahkan mampu memenuhi peningkatan kebutuhan perkembangan penduduknya
serta sesuai ilmu tekhnologi dan tekhnik yang semakin maju. Apabila definisi di atas
dijabarkan lebih lanjut akan terlihat beberapa ide pokok yang terkandung didalamnya
sebagaimana dikemukakan oleh Sondang P Siagian.
Ketika menyusun suatu perencanaan pembangunan, maka ada lima hal pokok yang perlu
mendapat perhatian, yaitu :
Perencanaan Jangka Menengah biasanya mencakup waktu 4-5 tahun, tergantung dari masa
jabatan Presiden atau kepala daerah. Di Indonesia, perencanaan jangka menengah
mempunyai jangka waktu 5 tahun yang disusun baik oleh pemerintah nasional maupun
pemerintah daerah. Perencanaan jangka menengah pada dasarnya merupakan jabaran dari
perencanaan jangka panjang sehingga bersifat lebih operasional. Selain itu, perencanaan
jangka menengah memuat juga sasaran dan target pembangunan secara kuantitatif dan
kualitatif supaya besar perencanaan tersebut menjadi lebih terukur dan mudah dijadikan
sebagai dasar dalam melakukan monitoring dan evaluasi.
Perencanaan jangka pendek biasanya mencakup 1 tahun, sehingga sering kali dinamakan
sebagai rencana tahunan. Rencana ini pada dasarnya adalah merupakan jabaran dari rencana
jangka menengah. Disamping itu, perencanaan tahunan ini bersifat sangat operasional karena
didalamnya termasuk program dan kegiatan, lengkap dengan pendanaannya. Bahkan dalam
rencana tahunan ini memuat juga indikator dan target kinerja untuk masing-masing program
dan kegiatan. Karena itu, rencana tahunan ini selanjutnya dijadikan dasar utama dalam
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja baik pada tingkat Nasional (RAPBN) maupun
pada tingkat Daerah (RAPBD). Rencana tahunan yang mencakup kesemua sektor dinamakan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sedangkan khusus untuk suatu sektor atau bidang
dinamakan Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) yang merupakan
penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
Reformasi yang dimulai pada tahun 1998 telah memberikan pengaruh pada pergeseran nilai,
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Perubahan nilai yang terjadi setelah reformasi
meliputi pergeseran dari sentralistik menjadi desentralistik, dari pendekatan top down
menjadi bottom up sudah jelas dampak langsungnya adalah diberikannya kewenangan yang
lebih besar kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Kewenangan tersebut
dijamin dengan lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, yang diikuti oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah. Selanjutnya kedua Undang-undang tersebut disempurnakan
menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diikuti
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
5. The generation and evaluation of alternative cources of action, and the production of a
preffered plan, which in generic form may include any policy statement or strategy as well as
a definitive plan.
Langkah yang dikemukakan Glasson ini harus diperluas untuk kebutuhan perencanaan di
Indonesia. Perencanaan daerah di Indonesia setidaknya memerlukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan. Diperlukan kegiatan pengumpulan
data, baik data primer maupun sekunder.
2. Tetapkan visi, misi dan tujuan umum. Dimana hal yang tercakup didalamnya harus
merupakan kesepakatan bersama sejak awal.
3. Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun diperkirakan akan
muncul pada masa akan datang.
5. Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu, yaitu
berupa tujuan yang dapat diukur.
9. Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan sesuai yang
diharapkan.
Tahap awal kegiatan perencanaan adalah menyusun naskah atau rancangan rencana
pembangunan yang secara formal merupakan tanggung jawab badan perencana, baik
BAPPENAS untuk tingkat Nasional dan BAPPEDA untuk tingkat Daerah. Bila penyusunan
rencana dilakukan dengan menggunakan pendekatan Perencanaan Partisipatif, maka sebelum
naskah rancana disusun, terlebih dahulu perlu dilakukan penjaringan aspirasi dan keinginan
masyarakat tentang visi misi serta arah pembangunan.
Berdasarkan hasil penjaringan aspirasi masyarakat tersebut, maka tim penyusunan rencana
sudah dapat mulai menyusun rencana awal (rancangan) dokumen perencanaan pembangunan
yang dibutuhkan. Kemudian rancangan tersebut dibahas dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (MUSRENBANG) untuk menerima tanggapan baik dari pihak yang peduli dan
berkepentingan dengan pembangunan seperti tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai,
dan para tokoh Lembaga Sosial Masyarakat setempat.
Sesuai ketentuan berlaku, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) perlu mendapat
pengesahan dari DPRD setempat, sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) dan RKPD cukup mendapat pengesahan dari kepala daerah. Pada tahap kedua ini
kegiatan utama badan perencana adalah melakukanproses untuk mendapatkan pengesahan
tersebut.
Setelah rencana pembangunan tersebut ditetapkan oleh pihak yang berwenang, maka dimulai
proses pelaksanaan rencana oleh pihak eksekutif melalui SKPD terkait. Sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku, perencana masih tetap mempunyai tanggung jawab
dalam melakukan pengendalian pelaksanaan rencana bersama SKPD bersangkutan.
Perencanaan berkaitan dengan faktor sumber daya yang terbatas untuk dimanfaatkan hasilnya
secara optimal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pentingnya perencanaan wilayah
dikuatkan oleh beberapa faktor yang dikemukakan sebagai berikut:
3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat diubah
atau diperbaiki kembali. Misal: penggunaan lahan yagn tidak terencana atau salah
dalam perencanaan.
4. Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya. Disisi lain
kemampuan manusia untuk mendapatkan lahan tidak sama sehingga penggunaan atau
kepemilikan lahan tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan
yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu
wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan. Perencanaan
pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat usaha pencapaian tujuan pembangunan
tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
B. Saran
Konsep perencanaan pembangunan sangat penting untuk kemajuan suatu daerah dengan
melihat potensi yang Aada dalam daerah tersebut. Kedepannya diharapkan ada kerjasama
ppemerintah dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi daerah tersebut.
Sehingga pembangunan daerah terus mengalami peningkatan sehingga mampu
mensejahterakan masyarakat setempat. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan untuk perkembangan kelompok kami dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://triagungkurnianto.wordpress.com/kuliah/perencanaanpembangunan/konsepperencanaa
n/#:~:text=perencanaan%20adalah%20sebuah%20konsep%20yang,kapan%2C
%20bagaimana%20dan%20oleh%20siapa.