H DI JAGA VII
DESA KOLONGAN TETEMPANGAN KECAMATAN KALAWAT
NIM : 17061034
FAKULTAS KEPERAWATAN
A. Data Umum
Genogram :
Keterangan :
= klien
= klien
= Laki-laki
= Perempuan
1. Tipe keluarga : Keluarga Tn. A.H merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari istri dan
kedua anaknya.
2. latar belakang budaya : Keluarga Tn. A.H memiliki latar budaya minahasa
3. agama : Keluarga Tn.A.H seluruh anggota keluarga memiliki agama Kristen Protestan
4. status social ekonomi : Mata pencaharian keluarga Tn. A.H yaitu suami bekerja sebagai
pekerja swasta dengan gaji Rp.2.500.000 per bulan dan Ny. A.I bekerja sebagai ibu rumah
tangga sekaligus berjualan tomat,tempe dan kentang di warung depan rumah mereka dengan
penghasilan sekitar Rp.100.000 per hari hal tersebut tergantung dengan keramaian suasana,
serta anak pertama mereka telah bekerja sebagai seorang perawat dengan pengahasilan sekitar
Rp.3.500.000 per bulan dan anak terakhir mereka masih berstatus sebagai pelajar tanpa
pekerjaan sampingan.
5. aktifitas rekreasi : Keluarga Tn. A.H sering rekreasi sebelum pandemi sekitar sebulan
sekali, tetapi setelah pandemi aktivitas rekreasi mereka terhambat dan tidak pernah sama
sekali berekreasi selama pandemi COVID-19. Kegiatan rekreasi yang sering dilakukan di
dalam rumah hanya seputar menonton TV dan mendengar musik.
1. tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap
6, karena anak pertama telah beranjak dewasa dan tinggal di tempat tinggal yang berdekatan
dengan tempat kerja. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan
keluargauntuk melepas anaknya. Tugas dalam tahap perkembangan keluarga Ibu R,yaitu:
perkawinan
- Mempertahankan komunikasi
2. tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : . Keluarga belum mampu memperluas
siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru melalui perkawinan anak-anak karena dua
orang anaknya belum menikah, usaha yang dilakukan keluarga yaitu tetap menunggu waktu yang
Tuhan telah rencanakan dengan sabar.
3. riwayat keluarga : Tn. A.H dan Ny. A.I memiliki riwayat hipertensi.
4.riwayat keluarga sebelumnya : Ayah dari keluarga Tn. A,H memiliki penyakit hilertensi
sedangkan ibu dari Ny, A.I memiliki riwayat penyakit hipertensi.
C. Lingkungan
1. karakteristik rumah :
o Penjelasan : Rumah Keluarga Tn.A.H terbuat dari bahan dasar semen cor dengan satu
lantai dan memiliki jendela dan ventilasi yang baik serta lingkungan yang bersih.
o Dena rumah :
o
KAMAR 1 WC
KAMAR 2 KAMAR 4
KAMAR 3
RUANG TAMU
Keterangan :
: Jendela
2. karakteristik tetangga dan komunitas : Keluarga Tn. A.H memiliki karakteristik yang bagus
dengan tetangga dan saling menjaga hubungan yang baik antar tetangga.
3. mobilitas geografis keluarga : Keluarga Tn. A.H tidak pernah bepergian jauh keluar kota
kecuali anak Y.H saat mulai bekerja
4. perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga Tn. A.H sering
mengikuti ibadah bersama dan sering melakukan interaksi saat setelah pulang bekerja atau
pada saat sore hari.
5. system dukungan social keluarga : sistem dukungan sosial di sekitar Keluarga Tn. A.H
saling mendukung.
D. struktur keluarga :
2. struktur kekuatan keluarga : Tn. A.H berperan sebagai pengambil keputusan namun adakalanya
berdasarkan suara terbanyak dari istri dan anak-anaknya. Ny.A.I sebagai pengatur keuangan
keluarga.
3. struktur peran : Tn. A.H sebagai seorang kepala rumah tangga,suami dan ayah.
4. nilai, norma dan budaya : Keluarga Tn. A.H menganut nilai dan norma pancasila, agama
kristen protestan dan budaya suku minahasa.
E. Fungsi keluarga
1. fungsi efektif : Keluarga Tn. A.H saling memberikan kenyamanan untuk emosional
anggota keluarga dan saat stress.
2. fungsi sosialisasi : Orang tua memberikan ajaran untuk saling bersosialisasi dan saling
meberikan petunjuk dalam penyelesaian masalah.
1. stress jangka panjang : Ny. A.I sering memikirkan kondisi anak pertamanya terutama
sebagai seorang perawat di tengah pandemi COVID-19
2. stress jangka pendek :. Stressor jangka pendek yang dialami oleh keluarga Tn.A.H adalah ketika
tekanan darah tinggi sehingga ia harus mengontrol kembali tekanan darahnya.
3. koping yang di gunakan : Menonton TV, menonton tayangan yang disukai di Youtube dan
melakukan pemeriksaan kesehatan.
G. Harapan Keluarga :
Keluarga berharap puskesmas desa lebih aktif dan rutin untuk memperhatikan kesehatan
masyarakat desa sekitar.
H. Analisa data :
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1 Ds : Kesiapan peningkatan Keinginan keluarga dalam
- Ny. A.Y mengatakan bahwa dia
koping keluarga memelihara atau
sering merindukan anak pertamanya
memodifikasi lingkungan
- Ny. A.Y mengatakan masih belum
terbiasa dengan suasana rumah yang
yang dapat mempengaruhi
mulai terasa sepi. koping.
Do :
- Ny. A.Y tampak gelisah
Do :
- Ny. A.Y tampak kebingungan
Do :
- Ny. A.Y tampak
kebingungan
J. Intervensi keperawatan
Do :
- Ny. A.Y tampak gelisah
Do :
- Ny. A.Y tampak
kebingungan.
- Tekanan darah Ny.A.Y :
140/90 mmHg
Pembahasan
Menurut SDKI (2017), Kesiapan peningkatan koping keluarga adalah pola adaptasi
anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukan
keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. Peningkatan koping
ini merupakan salah satu masalah keperawatan yang terjadi di keluarga Tn. A.H. Berdasarkan
data pengkajian yang didapatkan adalah masalah yang menonjol yaitu sikap keluarga yang
menyatakan untuk siap beradaptasi dengan kondisi yang terbaru dan untuk mengatasi stress yang
sering dirasakan oleh Ny.A.Y yang terkait memikirkan anaknya yang sedang bekerja sebagai
seorang perawat di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19. Ny. A.Y juga sering terbangun
karena pikiran stressor tersebut sesekali melintas dan ingin melakukan koping untuk mengatasi
pikirannya tersebut. Dari data tersebut, intervensi yang dilakukan adalah Mendengarkan masalah
keluarga, Mendiskusikan masalah koping keluarga. Lakukan pendidikan kesehatan tentang
covid-19 dan melakukan pendidikan kesehatan tentang koping stress.
Menurut SDKI (2017), Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan adalah pola pengaturan
dan pengitegrasian program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk
memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan. Beradasarkan pengkajian yang dilakukan,
ditemukan data berupa keluarga memiliki alat pengukur tekanan darah dan telah mengetahui cara
memakainya hanya saja mereka terhambat dengan jadwal yang tidak terorganisir sehingga
mereka antusias untuk mau menjalani pemeriksaan tekanan darah sejarah konsisten. Intervensi
yang dilakukan adalah berupa Memberikan penjelasan dan diskusikan pada keluarga tentang
hipertensi ;pengertian tanda dan gejala,factor yang mempengaruhi cara pencegahan ,komplikasi
kemudian Memberikan informasi mengenai senam hipertensi ,memberikan motivasi atau
anjurkan kepada keluarga memeriksakan Tn. A.H secara teratur dan rutin ke pelayanan
kesehatan. Dan melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Penutup
Saran
Kesimpulan
Menurut SDKI (2017), Kesiapan peningkatan koping keluarga adalah pola adaptasi
anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukan
keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. Menurut SDKI
(2017), Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan adalah pola pengaturan dan pengitegrasian
program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk memenuhi tujuan
kesehatan dan dapat ditingkatkan.
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
2 5 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan
masalah psikososial
di masa pandemi
COVID-19 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan tentang
dampak psikososial
saat pandemi COVID-
19
3. Mengajarkan teknik
tarik napas dalam.
3 5 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang 1. Menjelaskan tentang
masalah psikososial masalah psikososial di
di masa pandemi masa pandemi COVID-
COVID-19 19
2. Menjelaskan tentang 2. Menjelaskan tentang
dampak psikososial dampak psikososial
saat pandemi COVID- saat pandemi COVID-19
19
3. Melakukan teknik 3. Melakukan teknik tarik
tarik napas dalam. napas dalam.
4 2 menit Terminasi
1. Mengucapkan 1. Memperhatikan
terima kasih atas
perhatian yang 2. Membalas salam
diberikan
2. Mengucapkan salam
penutup
C. Evaluasi :
Klien mampu mengikuti dengan baik cara mencuci tangan yang benar serta tidak panik
tentang berita-berita yang belum jelas kebenarannya.
D. Referensi :
http://disdik.jabarprov.go.id/product/48/materi-belajar-%28covid-19%29-%7C-2.-pengenalan-virus-
corona
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://hot.liputan6.com/read/4192521/cara-mencuci-tangan-yang-benar-menurut-who-cegah-
penularan-virus-coronahttps://www.youtube.com/watch?v=HChg7g6oPjE
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public
Lampiran Materi penyuluhan
A. COVID-19
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum
terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
Tanda dan Gejala Gejalanya demam >37,5˚C, Batuk, Sesak napas, Sakit tenggorokan,
Hidung beringus, Sakit kepala dan Infeksi pada paru-paru. Cara mencegah mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir,Hindari menyentuh Mata, Hidung, dan Mulut dengan tangan yang
belum dicuci,Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, Tinggal di rumah jika sedang sakit
dan Gunakan masker.