Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A.

H DI JAGA VII
DESA KOLONGAN TETEMPANGAN KECAMATAN KALAWAT

Nama : Cindi Noladyta Takumansang

NIM : 17061034

CT : Wahyuny Langelo, BSN. M.Kes

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Data Umum

1. Nama kepala keluarga : Tn. A.H


2. Umur : 48 Thn
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen protestan
5. Pendidikan terakhir : SD
6. Pekerjaan : Swasta
7. Suku/Bangsa : Minahasa/indonesia
8. Alamat : Desa Kolongan Tetempangan
9. Komposisi Keluarga :
No N a m a Initial Jenis Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan
Kelamin klg terakhir

1 Ny. A.I Perempuan 42 Thn Istri SD IRT

2 Nn. Y.H Perempuan 22 Thn anak D3 Perawat

3 An. G.H Laki-laki 20 Thn anak SMA Mahasiswa

Genogram :

Keterangan :

= klien

= klien

= Laki-laki

= Perempuan
1. Tipe keluarga : Keluarga Tn. A.H merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari istri dan

kedua anaknya.

2. latar belakang budaya : Keluarga Tn. A.H memiliki latar budaya minahasa

3. agama : Keluarga Tn.A.H seluruh anggota keluarga memiliki agama Kristen Protestan

4. status social ekonomi : Mata pencaharian keluarga Tn. A.H yaitu suami bekerja sebagai
pekerja swasta dengan gaji Rp.2.500.000 per bulan dan Ny. A.I bekerja sebagai ibu rumah
tangga sekaligus berjualan tomat,tempe dan kentang di warung depan rumah mereka dengan
penghasilan sekitar Rp.100.000 per hari hal tersebut tergantung dengan keramaian suasana,
serta anak pertama mereka telah bekerja sebagai seorang perawat dengan pengahasilan sekitar
Rp.3.500.000 per bulan dan anak terakhir mereka masih berstatus sebagai pelajar tanpa
pekerjaan sampingan.

Keluarga Tn. A.H memiliki TV berukuran 14 inci,kulkas, dan smartphone.Rumah yang


keseluruhan ubinnya berupa ubin,memiliki kendaraan pribadi satu buah motor, dan selalu
berganti pakaian yang berbeda setiap mandi. Keluarga Tn. A.H sering mengkonsumsi sayur-
sayuran dan buah-buahan,daging,telur,ikan paling kurang setiap minggu serta rajin minum air
putih dengan menghabiskan satu gelon untuk dua hari oleh tiga anggota keluarga yang berada
di rumah. bisa baca tulis bagi seluruh anggota keluarga namun keluarga belum mempunyai tabungan
atau dana tertentu untuk kesehatan. Oleh karena itu, bila ada anggota keluarga yang sakit maka uang
yang digunakan diambil dari uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan beberapa
indikator tersebutlah maka dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. A.H termasuk keluarga sejahtera
tahap 1.

5. aktifitas rekreasi : Keluarga Tn. A.H sering rekreasi sebelum pandemi sekitar sebulan
sekali, tetapi setelah pandemi aktivitas rekreasi mereka terhambat dan tidak pernah sama
sekali berekreasi selama pandemi COVID-19. Kegiatan rekreasi yang sering dilakukan di
dalam rumah hanya seputar menonton TV dan mendengar musik.

B. riwayat dan tahapan perkembangan keluarga

1. tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap
6, karena anak pertama telah beranjak dewasa dan tinggal di tempat tinggal yang berdekatan
dengan tempat kerja. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan
keluargauntuk melepas anaknya. Tugas dalam tahap perkembangan keluarga Ibu R,yaitu:

- Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru


yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.

- Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan

perkawinan

- Membantu anak untuk mandiri

- Mempertahankan komunikasi

2. tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : . Keluarga belum mampu memperluas
siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru melalui perkawinan anak-anak karena dua
orang anaknya belum menikah, usaha yang dilakukan keluarga yaitu tetap menunggu waktu yang
Tuhan telah rencanakan dengan sabar.

3. riwayat keluarga : Tn. A.H dan Ny. A.I memiliki riwayat hipertensi.

4.riwayat keluarga sebelumnya : Ayah dari keluarga Tn. A,H memiliki penyakit hilertensi
sedangkan ibu dari Ny, A.I memiliki riwayat penyakit hipertensi.

C. Lingkungan

1. karakteristik rumah :

o Penjelasan : Rumah Keluarga Tn.A.H terbuat dari bahan dasar semen cor dengan satu
lantai dan memiliki jendela dan ventilasi yang baik serta lingkungan yang bersih.
o Dena rumah :
o
KAMAR 1 WC

KAMAR 2 KAMAR 4

KAMAR 3

RUANG TAMU
Keterangan :
: Jendela

2. karakteristik tetangga dan komunitas : Keluarga Tn. A.H memiliki karakteristik yang bagus
dengan tetangga dan saling menjaga hubungan yang baik antar tetangga.

3. mobilitas geografis keluarga : Keluarga Tn. A.H tidak pernah bepergian jauh keluar kota
kecuali anak Y.H saat mulai bekerja

4. perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga Tn. A.H sering
mengikuti ibadah bersama dan sering melakukan interaksi saat setelah pulang bekerja atau
pada saat sore hari.

5. system dukungan social keluarga : sistem dukungan sosial di sekitar Keluarga Tn. A.H
saling mendukung.

D. struktur keluarga :

1. pola komunikasi keluarga : Pola komunikasi baik dan sering.

2. struktur kekuatan keluarga : Tn. A.H berperan sebagai pengambil keputusan namun adakalanya
berdasarkan suara terbanyak dari istri dan anak-anaknya. Ny.A.I sebagai pengatur keuangan
keluarga.

3. struktur peran : Tn. A.H sebagai seorang kepala rumah tangga,suami dan ayah.

Ny. A.I sebagai ibu rumah tangga,istri dan ibu.

An. Y.H sebagai seorang anak

An. G.H sebaga seorang anak

4. nilai, norma dan budaya : Keluarga Tn. A.H menganut nilai dan norma pancasila, agama
kristen protestan dan budaya suku minahasa.

E. Fungsi keluarga

1. fungsi efektif : Keluarga Tn. A.H saling memberikan kenyamanan untuk emosional
anggota keluarga dan saat stress.

2. fungsi sosialisasi : Orang tua memberikan ajaran untuk saling bersosialisasi dan saling
meberikan petunjuk dalam penyelesaian masalah.

3. fungsi perawatan keluarga : Keluarga saling memerhatikan kesehatan setiap anggota.


F. Stress dan koping keluarga

1. stress jangka panjang : Ny. A.I sering memikirkan kondisi anak pertamanya terutama
sebagai seorang perawat di tengah pandemi COVID-19

2. stress jangka pendek :. Stressor jangka pendek yang dialami oleh keluarga Tn.A.H adalah ketika
tekanan darah tinggi sehingga ia harus mengontrol kembali tekanan darahnya.

3. koping yang di gunakan : Menonton TV, menonton tayangan yang disukai di Youtube dan
melakukan pemeriksaan kesehatan.

G. Harapan Keluarga :

Keluarga berharap puskesmas desa lebih aktif dan rutin untuk memperhatikan kesehatan
masyarakat desa sekitar.

H. Analisa data :
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1 Ds : Kesiapan peningkatan Keinginan keluarga dalam
- Ny. A.Y mengatakan bahwa dia
koping keluarga memelihara atau
sering merindukan anak pertamanya
memodifikasi lingkungan
- Ny. A.Y mengatakan masih belum
terbiasa dengan suasana rumah yang
yang dapat mempengaruhi
mulai terasa sepi. koping.

Do :
- Ny. A.Y tampak gelisah

- Ny. A.Y ttampak tidak


mempertahankan kontak
mata.

2 Ds : Kesiapan Meningkatkan keinginan untuk


- Ny. A.Y mengatakan ia dan Manajemen Kesehatan mengelola kesehatan
istri memiliki riwayat hipertensi
- Ny. A.Y mengatakan berharap
puskesmas dapat rutin
melakukan pemeriksaan tekanan
darah.

Do :
- Ny. A.Y tampak kebingungan

SKALA PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA


MASALAH KRITERIA Hasil Pembenaran
(Skore per kriteria = Nilai/nilai tertinggi x
bobot)
Sifat Kemungkina Potensial Beratnya
Masalah n diubah dicegah masalah
Kesiapan 1 2 1 0,5 4,5 panik dan pikiran
negatif membuat
peningkatan
seseorang tidak bisa
koping
berpikir jernih,
keluarga sehingga mengganggu
proses pengambilan
keputusan.
Ketidakstabilan emosi
karena dilanda
kepanikan ini
cenderung
mengarahkan
seseorang untuk
mengambil keputusan
yang buruk.
Kesiapan 1 1 0,6 0,5 3,1 proses yang
Meningkatkan dilakukan oleh satu
Manajemen orang /lebih untuk
Kesehatan mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan
orang lain guna
mencapai hasil
(tujuan) yang tidak
dapat dicapai oleh
hanya satu orang
saja.

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


I. Dagnosa keperawatan
No. DIAGNOSA Analisa SWOT
S W O T
Ndx KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1 Kesiapan peningkatan * Keluarga * Keluarga * adanya * saat
koping keluarga Tn. A.H menyambut memiliki mahasiswa dilakukan
di desa Kolongan dengan baik aktivitas yang pengkajian
Tetempangan * Keluarga yang sibuk melakukan sedang
Berhubungan dengan memiliki pengabdian terjadi
Ketidakmampuan keluarga inisiatif untuk masyarakat pandemi
dalam memelihara atau
memodifikasi Covid-19.
memodifikasi lingkungan yang
lingkungan
dapat mempengaruhi koping di
tandai dengan : * Rasa takut
Ds : keluarga
- Ny. A.Y mengatakan bahwa mengenai
dia sering merindukan anak
kesehatan
pertamanya
An. Y.H
- Ny. A.Y mengatakan masih
belum terbiasa dengan suasana karena
rumah yang mulai terasa sepi. bekerja pada
kondisi
Do :
pandemic
- Ny. A.Y tampak Covid-19
gelisah
- Ny. A.Y ttampak tidak
mempertahankan
kontak mata.

2 Kesiapan Meningkatkan * Keluarga * Keluarga * adanya * Adanya


Manajemen Kesehatan Tn. menyambut memiliki mahasiswa penyakit tidak
menular yang
A.H di desa Kolongan dengan baik waktu yang yang
mengancam
Tetempangan * Keluarga cukup sibuk melakukan
nyawa.
berhubungan dengan : antusias pengabdian
Ds : untuk masyarakat
- Ny. A.Y mengatakan ia meningkatka
dan istri memiliki riwayat n manajemen
hipertensi kesehatan
- Ny. A.Y mengatakan
berharap puskesmas dapat
rutin melakukan
pemeriksaan tekanan
darah.

Do :
- Ny. A.Y tampak
kebingungan
J. Intervensi keperawatan

N HARI DIAGNOSA TUJUAN Evaluasi INTERVEN RASIONAL


O /TGL KEPERAWATAN SI
KELUARGA Umum Khusus Kriteria Standar
1 Mingg Kesiapan peningkatan koping Kesiapan . Setelah Respon Teknik napas dalam 1. 1. Membantu
. u/ peningkata dilakukan verbal merupakan suatu asuhan Dengarkan memahami
13-12- keluarga Tn. A.H di desa kunjungan selama
n koping 3 x 15- 30 menit,
keperawatan yang masalah kondisi terkini
2929 Kolongan Tetempangan keluarga bertujuan untuk keluarga keluarga.
diharapkan:
Tn. A.H 1. Keluarga merilekskan otot atau (Sudarjo,2017)
Berhubungan dengan
khususnya mampu Respon kecemasan.
Ketidakmampuan keluarga dalam Ny. A.Y memodifikasi verbal 2. 2. Untuk
lingkungan untuk
memelihara atau memodifikasi dapat peningkatan
Langkah-langkah teknik Diskusikan mengetahui
lingkungan yang dapat diatasi. koping. napas dalam : masalah kesiapan
2. Keluarga 1. Ciptakan lingkungan koping peningkatan
mempengaruhi koping di tandai mampu Respon yang tenang. keluarga. koping keluarga.
dengan : mengidentifikasi verbal 2. menarik napas dari (Anita,2019)
penyebab stress
Ds :
jangka pendek.
hidung dan mengisi paru- 3. Lakukan
- Ny. A.Y mengatakan bahwa dia paru dengan udara melalui pendidikan 3. Untuk
3. Keluarga hitungan 1,2,3 . kesehatan memberikan
sering merindukan anak
mempu 4. perlahan-lahan tentang ifnromasi yang
pertamanya memodifikasi menghembuskan naoas covid-19 tepat mengenai
lingkungan yang
- Ny. A.Y mengatakan masih belum melalui mulut sambil COVID-19.
menjadi penyebab
terbiasa dengan suasana rumah stress jangka Respon merasakan ekstremitas aats 4. Lakukan (Jasmine,2018)
pendek verbal dan bawah rileks. pendidkan
yang mulai terasa sepi.
kesehatan 4. Membantu
5. anjurkan bernapas tentang keluarga
Do : dengan irama normal 3 koping menentukan jenis
kali. stress. koping yang
- Ny. A.Y tampak gelisah
efektif
- Ny. A.Y ttampak tidak 6. ulangi langkah sampai 5 (Yuliana,2019)
mempertahankan kontak kali.
mata.
2. Minggu/ Kesiapan Kesiapan Setelah dilakukan Respon Hipertensi merupakan suatu 1. Berikan 1. Memberikan
13-12- Meningkatkan kunjungan selama Verbal kondisi ketika tekanan darah penjelasan dan informasi yang tepat.
2020 Meningkatkan 3 x 15- 30 menit, diskusikan pada (Andini,2019)
Manajemen diharapkan:
terhadap dinding arteri keluarga tentang
Manajemen Kesehatan Kesehatan 1. Keluarga terlalu tinggi. hipertensi
keluarga Tn. mampu ;pengertian tanda
keluarga Tn. A.H di
A.H memanfaatkan Klasifikasi hipertensi : dan gejala,factor
desa Kolongan khususnya Ny. fasilitasilitas 1. Hipertensi tingkat 1 yang
kesehatan yang mempengaruhi
A.Y dapat Sistolik 140-160 mmHg
Tetempangan ada cara
diatasi. 2. Menyebutkan Diastolik 90-100 mmHg pencegahan
berhubungan dengan : mengenai Respon 2. Hipertensi tingkat 2 ,komplikasi 2. Senam hipertensi
hipertensi. Verbal Sistolik >160 mmHg mudah dan efektif
Ds : 2. Melatih dan untuk dilakukan.
Diastolik > 100 mmHg
3. Keluarga mengajarkan (Anisa,2017)
- Ny. A.Y mengatakan mampu
3. Hipertensi Krisis senam hipertensi
melakukan Respon Sistolik >180 mmHg 3. membantu keluarga
ia dan istri memiliki
manajemen Verbal Diastolik >120 mmHg 3. Motivasi atau untuk memiliki
riwayat hipertensi kesehatan secara anjurkan kepada motivasi dalam
efektif. keluarga memeriksakan tekanan
- Ny. A.Y mengatakan memeriksakan darah.
Pengukuran Tekanan darah
Tn. A.H secara (Andini,2019)
berharap puskesmas yang tepat yaitu dilakukan teratur dan rutin
pagi sekitar setengah jamm ke pelayanan
dapat rutin melakukan
setelah bangun tidur, serta kesehatan.
pemeriksaan tekanan Respon usai buang air kecil atau 4. Mengetahui
verbal 4. Lakukan perkembangan tekanan
sebelum mengkonsumsi
darah. pemeriksaan darah.
obat. Selain itu cek juga tekanan darah. (Sudarjo,2017)
pada malam hari setiap
tidur. Dapat dilakukan
Do : Respon 5. Bantu klien 5. Jadwal pemeriksaan
setiap hari atau dua hari
- Ny. A.Y tampak Verbal sekali. membuat adwal tekana darah dapat
pemeriksaan membantu klien dalam
kebingungan tekanan darah memeriksakan tekanan
- Tekanan darah mandiri darah secara konsisten
Ny.A.Y : 140/90 danintegritas.
mmHg (Hartina,2018)
K. Implementasi dan Evaluasi keperawatan

N DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI


O
1. Kesiapan peningkatan koping Senin/ 1. Mendengarkan masalah keluarga. S:
Hasil : klien kooperatif - Klien mengatakan sudah
keluarga Tn. A.H di desa 14-12-2020
memahami masalah penyebab
Kolongan Tetempangan 2. Mendiskusikan masalah koping stressnya.
- . keluarga. - Klien mengataka sudah mukai
Berhubungan dengan
Hasil : klien memahami masalah merasa tenang.
Ketidakmampuan keluarga dalam penyebab stressnya. O:
memelihara atau memodifikasi - Klien tampak sedikit geelisah
lingkungan yang dapat mempengaruhi 3. Melakukan pendidikan kesehatan - Klien tampak tenang.
tentang covid-19.
koping di tandai dengan :
Hasil : klien kooperatif. A : Masalah kesiapan peningkatan koping
Ds : keluarga belum teratasi
- Ny. A.Y mengatakan bahwa dia 4. Melakukan pendidkan kesehatan
sering merindukan anak pertamanya tentang koping stress. P : Lanjutkan intervensi 1,2 dan 4
Hasil : klien kooperatif untuk
- Ny. A.Y mengatakan masih belum
meningkatkan koping keluarga.
terbiasa dengan suasana rumah yang
mulai terasa sepi.
Do :
- Ny. A.Y tampak gelisah
Ny. A.Y ttampak tidak
mempertahankan kontak mata

Senin/ 1. Memberikan penjelasan dan S:


2. Kesiapan Meningkatkan diskusikan pada keluarga tentang - Klien mengatakan sudah
14-12- 2020
Manajemen Kesehatan Tn. A.H hipertensi ;pengertian tanda dan memahami mengenai penyakit
di desa Kolongan Tetempangan gejala,factor yang mempengaruhi hipertensi.
cara pencegahan ,komplikasi. - Klien mengatakan sudah
berhubungan dengan :
Hasil : klien memhami secara memahami tentang senam
Ds : sederhana mengenai penyakit hipertensi.
hipertensi.
- Ny. A.Y mengatakan ia dan
O:
istri memiliki riwayat hipertensi 2. Memberikan informasi mengenai - Klien tampak semangat
senam hipertensi - Klien tampak tenang.
- Ny. A.Y mengatakan berharap
Hasil : klien kooperatif. - TD : 140/100 mmHg
puskesmas dapat rutin
3. memberikan motivasi atau A : Masalah kesiapan meningkatkan
melakukan pemeriksaan tekanan
anjurkan kepada keluarga manajemen kesehatan belum teratasi.
darah. memeriksakan Tn. A.H secara teratur
dan rutin ke pelayanan kesehatan. P : Lanjutkan intervensi 1,3 & 5
Hasil : klien kooperatif untuk
Do : meningkatkan manajemen kesehatan.
- Ny. A.Y tampak kebingungan.
4. melakukan pemeriksaan tekanan
- Tekanan darah Ny.A.Y :
darah.
140/90 mmHg Hasil : klien kooperatif. Td : 140/90
mmHg.

5. Membantu klien membuat jadwal


pemeriksaan tekanan darah mandiri.
Hasil : klien kooperatif.
N DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
O
1. Kesiapan peningkatan koping Selasa/ 1. Mendengarkan masalah keluarga. S:
Hasil : klien kooperatif dan - Klien mengatakan sudah bisa
keluarga Tn. A.H di desa 15-12-2020
mengatakan sudah bisa meningkatkan koping keluarga
Kolongan Tetempangan meningkatkan koping keluarga. - Klien mengataka sudah merasa
tenang.
Berhubungan dengan
2. Mendiskusikan masalah koping O:
Ketidakmampuan keluarga dalam keluarga - Klien tampak tenang.
memelihara atau memodifikasi Hasil : klien mengatakan sudah bisa
lingkungan yang dapat merasa senang A : Masalah kesiapan peningkatan koping
keluarga teratasi
mempengaruhi koping di tandai
dengan : 4. melakukan pendidkan kesehatan P : Hentikan Intervensi
Ds : tentang koping stress.
- Ny. A.Y mengatakan bahwa dia Hasil : klien tampak tenang.
sering merindukan anak pertamanya
- Ny. A.Y mengatakan masih belum
terbiasa dengan suasana rumah yang
mulai terasa sepi.

Do :
- Ny. A.Y tampak gelisah

- Ny. A.Y ttampak tidak


mempertahankan kontak
mata.
Kesiapan Meningkatkan Selasa/ 1. Memberikan penjelasan dan diskusikan S:
2. pada keluarga tentang hipertensi ;pengertian - Klien mengatakan sudah
Manajemen Kesehatan Tn. 15-12-2020 tanda dan gejala,factor yang mempengaruhi
cara pencegahan ,komplikasi.
memahami mengenai penyakit
A.H di desa Kolongan Hasil : klien kooperatif dan memahami hipertensi.
mengenai hipertensi. - Klien mengatakan sudah
Tetempangan berhubungan
melaksanakan pemeriksaan darah
dengan : sesuai jadwal
3. memberikan motivasi atau anjurkan
Ds : kepada keluarga memeriksakan Tn. A.H
secara teratur dan rutin ke pelayanan O:
- Ny. A.Y mengatakan ia dan kesehatan. - Klien tampak tenang.
Hasil : Klien kooperatif. - TD : 130/90 mmHg
istri memiliki riwayat
4. melakukan pemeriksaan tekanan darah
hipertensi Hasil : TD : 130/90 mmHg.
A : Masalah kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan teratasi.
- Ny. A.Y mengatakan
5. Membantu klien membuat jadwal
berharap puskesmas dapat rutin pemeriksaan tekanan darah mandiri P : Hentikan intervensi
Hasil : klien melaksanakan jadwal yang
melakukan pemeriksaan telah di susun bersama.
tekanan darah.

Do :
- Ny. A.Y tampak
kebingungan.
- Tekanan darah Ny.A.Y :
140/90 mmHg
Pembahasan

Menurut SDKI (2017), Kesiapan peningkatan koping keluarga adalah pola adaptasi
anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukan
keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. Peningkatan koping
ini merupakan salah satu masalah keperawatan yang terjadi di keluarga Tn. A.H. Berdasarkan
data pengkajian yang didapatkan adalah masalah yang menonjol yaitu sikap keluarga yang
menyatakan untuk siap beradaptasi dengan kondisi yang terbaru dan untuk mengatasi stress yang
sering dirasakan oleh Ny.A.Y yang terkait memikirkan anaknya yang sedang bekerja sebagai
seorang perawat di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19. Ny. A.Y juga sering terbangun
karena pikiran stressor tersebut sesekali melintas dan ingin melakukan koping untuk mengatasi
pikirannya tersebut. Dari data tersebut, intervensi yang dilakukan adalah Mendengarkan masalah
keluarga, Mendiskusikan masalah koping keluarga. Lakukan pendidikan kesehatan tentang
covid-19 dan melakukan pendidikan kesehatan tentang koping stress.

Menurut SDKI (2017), Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan adalah pola pengaturan
dan pengitegrasian program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk
memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan. Beradasarkan pengkajian yang dilakukan,
ditemukan data berupa keluarga memiliki alat pengukur tekanan darah dan telah mengetahui cara
memakainya hanya saja mereka terhambat dengan jadwal yang tidak terorganisir sehingga
mereka antusias untuk mau menjalani pemeriksaan tekanan darah sejarah konsisten. Intervensi
yang dilakukan adalah berupa Memberikan penjelasan dan diskusikan pada keluarga tentang
hipertensi ;pengertian tanda dan gejala,factor yang mempengaruhi cara pencegahan ,komplikasi
kemudian Memberikan informasi mengenai senam hipertensi ,memberikan motivasi atau
anjurkan kepada keluarga memeriksakan Tn. A.H secara teratur dan rutin ke pelayanan
kesehatan. Dan melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Penutup

Saran

Diharapkan puskesmas lebih terorganisir dalam memberikan penyuluhan mengenai


pandemi COVID-19 terlebih dengan pembaruan terkini informasi seluruh aktivitas dan
perkembangan mengenai COVID-19 serta selalu melihat kondisi psikis masyarakat yang masih
mencoba beradptasi dengan keadaan new normal dan juga tetap fokus kepada penyakit kronis
yang dialami masyarakat.

Kesimpulan

Menurut SDKI (2017), Kesiapan peningkatan koping keluarga adalah pola adaptasi
anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukan
keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. Menurut SDKI
(2017), Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan adalah pola pengaturan dan pengitegrasian
program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari yang cukup untuk memenuhi tujuan
kesehatan dan dapat ditingkatkan.

Dengan beberapa intervensi yang diberikan, masalah keperawatan keluarga yang


terjadipada keluarga Tn. A.H dapat diatasi dan keluarga Tn. A,H dapat memberikan informasi
terkait pendidikan kesehatan kepada orang yangtinggal di sekitarnya.
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Masalah psikososial di masa pandemi COVID-19


Hari/tanggal : Senin/ 14-12-2020
Tempat Pelaksanaan : Rumah Keluarga Tn.A.H jaga VII kolongan tetempangan.
Waktu Penyuluhan : 15 Menit
Partisipan : 1 orang
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum : Meningkatkan imunitas jiwa dan psikososial
2. Tujuan Instruksional Khusus : Memberikan informasi yang tepat.
B. Kegiatan Penyuluhan :
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
1 3 menit Pembukaan
1. Penyuluh memulai 1. Menjawab salam
penyuluhan dengan
mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan
diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Memperhatikan

4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
2 5 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan
masalah psikososial
di masa pandemi
COVID-19 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan tentang
dampak psikososial
saat pandemi COVID-
19
3. Mengajarkan teknik
tarik napas dalam.
3 5 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang 1. Menjelaskan tentang
masalah psikososial masalah psikososial di
di masa pandemi masa pandemi COVID-
COVID-19 19
2. Menjelaskan tentang 2. Menjelaskan tentang
dampak psikososial dampak psikososial
saat pandemi COVID- saat pandemi COVID-19
19
3. Melakukan teknik 3. Melakukan teknik tarik
tarik napas dalam. napas dalam.

4 2 menit Terminasi
1. Mengucapkan 1. Memperhatikan
terima kasih atas
perhatian yang 2. Membalas salam
diberikan
2. Mengucapkan salam
penutup
C. Evaluasi :
Klien mampu mengikuti dengan baik cara mencuci tangan yang benar serta tidak panik
tentang berita-berita yang belum jelas kebenarannya.
D. Referensi :
http://disdik.jabarprov.go.id/product/48/materi-belajar-%28covid-19%29-%7C-2.-pengenalan-virus-
corona

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://hot.liputan6.com/read/4192521/cara-mencuci-tangan-yang-benar-menurut-who-cegah-
penularan-virus-coronahttps://www.youtube.com/watch?v=HChg7g6oPjE
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public
Lampiran Materi penyuluhan
A. COVID-19
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum
terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
Tanda dan Gejala Gejalanya demam >37,5˚C, Batuk, Sesak napas, Sakit tenggorokan,
Hidung beringus, Sakit kepala dan Infeksi pada paru-paru. Cara mencegah mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir,Hindari menyentuh Mata, Hidung, dan Mulut dengan tangan yang
belum dicuci,Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, Tinggal di rumah jika sedang sakit
dan Gunakan masker.

B. Dampak Psikososial saat pandemi COVID-19.


Suatu kondisi dimana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan dan
dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU No
18 tahun 2014 tentang Keswa)
Ciri-ciri sehat jiwa :
• mampu mengatasi segala situasi dalam kehidupan
• merasa senang/ puas yang wajar terhadap diri sendiri
• merasa nyaman berhubungan dengan orang lain

Dampak yang dirasakan :


• berupa ketakutan, cemas, dan panik terhadap kejadian
• Enggan bertemu dengan orang lain
• curiga orang lain dapat menularkan

Respon pada tubuh :


khawatir, gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan kontrol, takut tertular, dan mudah
tersinggung, Jantung berdebar lebih kencang, nafas sesak, pendek dan berat, mual,
kembung, diare, sakit kepala, pusing, kulit terasa gatal, kesemutan, otot otot terasa
tegang, dan sulit tidur yang berlangsung selama dua minggu atau lebih.
Teknik Tarik Nafas Dalam
a. Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh rileks dan tidak ada tekanan pada
otot yang menghambat aliran darah
b. Tarik nafas melalui hidung dengan sangat perlahan
c. Pastikan seluruh rongga paru-paru dipenuhi oksigen
d. Tahan sebentar
e. Hembuskan udara dengan cara tiup melalui mulut dengan sangat perlahan (seperti
meniup balon/lilin)
f. Lakukan berulang kali
g. Mata boleh dibuka atau dipejamkan

Lampiran Leaflet Pendidikan Kesehatan


Lampiran dokumentasi
Implementasi dilakukan di tempat Ny. A.Y berjualan yaitu di pasar dikarenakan Ny. A.Y sedari
pagi sudah berangkat ke pasar dan pulang ke rumah sekitar jam 17.00 petang.

Anda mungkin juga menyukai