Disusun Oleh:
RIZMA SUGESTI
A01301811
2016
LEPIBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING
Rizma Sugesti
J
熙
S.Kep.Ns, M.Sc )
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016
Rizma sugesti1, Barkah Waladani, S.Kep.,Ns2
Latar Belakang: Neonatus merupakan bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari yang merupakan
golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi karena sistem imun yang
belum matang. Kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi, diantaranya: sepsis,
pneumonia, tetanus, dan diare. Tanda dan gejala neonatus infeksi biasanya bayi malas minum,
reflek menghisap dan menelan lemah, muntah maka bayi akan mengalami penurunan asupan
nutrisi.
Tujuan Penulisan: Tujuan penulisan ini, mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien by.ny.L dengan diagnosa medis neonatus infeksi.
Asuhan Keperawatan: Saat dikaji pasien sering muntah setelah diberikan diit, reflek menghisap
dan menelan lemah, terpasang OGT, mengalami penurunan berat badan saat dikaji berat badan
pasien 2700gram. Diagnosa yang muncul nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi dan
implementasi yang telah dilakukan yaitu mengukur berat badan, mengecek kepatenan OGT,
cekresidu, memberikan diit PASI/ASI, memberikan terapi d5 1/4 NS, melatih reflek menghisap
dan menelan pasien. Evaluasi yang dilakukan selama tiga hari yaitu ada peningkatan berat
badan,reflek menghisap dan menelan pasien baik, diagnosa belum teratasi. Dari berbagai
penelitian yang telah dilakukan, pemberian enteral feeding pada bayi efektif untuk meningkatkan
berat badan sehingga dapat mengatasi masalah keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
iv
Nursing Care of Fulfillment Nutrition Needs to BY.NY.L in Peristi Hospital
RSUD Dr.Soedirman Kebumen
ABSTRACT
Background: Neonates are newborns aged 0-28 days which is the age group that has the highest
risk of health problems due to immature immune system. Neonatal deaths due to infectious
diseases, such as: sepsis, pneumonia, tetanus and diarrhea. Signs and symptoms of neonatal
infection is usually a lazy baby drink, reflex to suck and swallow weak, vomiting baby will be
decreased nutritional intake.
Purpose: The purpose of this writing, the students were able to perform nursing care to patients
fulfilling the nutritional needs by.ny.L with a medical diagnosis of neonatal infection.
Nursing Care: When studied patients often vomiting after being given diet, reflex to suck and
swallow weak, attached OGT, experience weight loss when assessed 2700gram patient weight.
Diagnosis emerging nutrition less than body requirements. Intervention and implementation has
been done is to measure the weight, check the patency of OGT, giving diit PASI / ASI, provide
therapy D5 1/4 NS, train the patient's reflexes suck and swallow. Evaluations conducted over three
days, there was an increase in weight, the patient's reflexes suck and swallow well, the diagnosis
has not been resolved. From various studies that have been done, enteral feeding in infants
effective to increase the weight so that it can overcome the problem of nursing nutrition less than
body requirements.
v
KATA PENGANTAR
Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari kesempurnaan, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin.
Hal ini semata-mata karena ketidaktahuan penulis, namun karena dorongan
keluarga, teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing sehingga tulisan
ini dapat terwujud dengan memberikan kebanggaan bagi penulis.
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancer.
2. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
mengikuti pendidikan keperawatan.
3. Sawiji, S.Kep.Ns, M.Sc selaku Ketua Prodi DIII keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong yang telah susah payah mendidik penulis.
4. Barkah Waladani, S.Kep.,Ns selaku pembimbing langsung dalam
penulisan karya tulis komprehensif yang telah banyak memberikan support
dan bimbingan pada penulis.
5. Ibu Eka Riyanti, M.Kep, Sp.Mat dan Ibu Sri Abdi Lestari S.Kep,Ns selaku
tim penguji komprehensif di RSUD Dr.Soedirman Kebumen yang telah
memberikan saran dan arahan.
vi
6. Ibu Ike Mardiati A. M.Kep.,Sp.Kep.J. dan bapak Bambang Utoyo M.Kep
selaku penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah dibuat penulis sehingga
dapat disyahkan dan menjadi syarat kelulusan jenjang Diploma III
Keperawatan
7. Segenap dosen dan staf karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong
yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan materi selama
penulis menempuh pendidikan.
8. Untuk kedua orang tuaku Bapak Bambang Sugeng dan Ibu Retnowati serta
kakakku: Lukman Noor Hakim, Muchammad Ubaidi, Sri Suharyanti yang
telah memberikan dukungan dan doa restu baik material, moral, dan
spiritual.
9. Sahabatku Almh. Widadatul Amalina serta rekan – rekan seperjuangan
yang telah membantu dalam pelaksanaan ujian serta sudah berjuang
bersama selama proses belajar di STIKes Muhammadiyah Gombong.
10. Tidak lupa kepada By.Ny.L dan keluarga yang telah bersedia bekerjasama
dengan penulis sehingga karya tulis ini dapat diselesaikam dengan baik.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................... iv
1. Definisi ................................................................................. 7
viii
BAB III RESUME KEPERAWATAN ................................................... 19
A. Pengkajian .............................................................................. 19
A. Kesimpulan ............................................................................ 39
B. Saran ....................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Neonatus merupakan bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari. Bayi
dengan usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi kaerena sistem imun yang belum
matang, sehingga berbagai masalah kesehatan bisa muncul salah satunya
adalah infeksi. Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit
dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma
lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun
yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (Kemenkes, 2011).
Penanganan infeksi yang kurang tepat biasanya berakibat buruk
terhadap kondisi bayi. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk
mengendalikan risiko yang dapat muncul pada kelompok ini diantaranya
dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai
standar pada kunjungan bayi baru lahir. Komplikasi yang menjadi penyebab
kematian terbanyak yaitu asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi
(Riskesdas, 2007). Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan ditangani,
namun terkendala oleh akses ke pelayanan kesehatan, kemampuan tenaga
kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan
dengan baik, terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang tua untuk
mencari pertolongan kesehatan (Kemenkes, 2011).
Infeksi neonatus masih mempunyai angka kematian yang tinggi, biaya
yang tinggi untuk perawatan jangka panjang. Infeksi neonatus yang terjadi
pada periode 72 jam pasca lahir disebut dengan infeksi neonatus awitan dini
atau yang biasa disebut dengan INAD. Infeksi sendiri merupakan fase sepsis
awal yang belum disertai dengan tanda-tanda systemic inflammation respon
1
2
syndrome seperti suhu seperti suhu >38,5ºC atau <365ºC, takikardi (>2SD)
atau bradikaridi (<persentil 10), takipne (>2SD) dan leukositosis (Durrane.T,
2009).
World Health Organization (2011), melaporkan bahwa 36% dari
kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi, diantaranya : sepsis,
pneumonia, tetanus, dan diare. Sedangkan, 23% kasus disebabkan oleh
asfiksia, 7% kasus disebabkan oleh kelainan bawaan, 27% kasus disebabkan
oleh bayi kurang bulan dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), serta 7% kasus
oleh sebab lain. Infeksi Neonatorum sebagai salah satu bentuk penyakit infeksi
pada bayi baru lahir masih merupakan masalah utama yang belum dapat
terpecahkan sampai saat ini. WHO juga melaporkan case fatality rate pada
kasus Sepsis Neonatorum masih tinggi, yaitu sebesar 40% .
Kejadian kematian tertinggi pada bayi dan balita terjadi pada masa
neonatus. Hasil Riskesdas (2007) menunjukkan bahwa 78,5% dari kematian
neonatus terjadi pada umur 0-6 hari. Dengan melihat adanya risiko kematian
yang tinggi dan berbagai serangan komplikasi pada minggu pertama kelahiran,
maka setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar
lebih sering, minimal dua kali dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan
untuk menemukan secara dini jika terdapat penyakit atau tanda bahaya pada
neonatus sehingga pertolongan dapat segera diberikan untuk mencegah
penyakit bertambah berat yang dapat menyebabkan kematian. Kunjungan
neonatus merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan kematian bayi
baru lahir.
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita
0–5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan
KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi
sanitasi lingkungan. AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar
11,85/1.000 kelahiran hidup, meningkat dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 11,50/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan cakupan yang
diharapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015
3
yaitu 23/1.000 kelahiran hidup, AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012
sudah melampaui target. Dibawah ini grafik AKB di Provinsi Jawa Tengah
dari tahun 2008-2012 (Depkes Jateng 2012).
Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Kebumen Tahun 2015 sebanyak
201 kasus kematian bayi dari 20.444 kelahiran hidup atau 9,83/1000 kelahiran
hidup. Penyebab kematian Bayi di Kabupaten Kebumen Tahun 2015
terbanyak adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu 56 kasus (27,86%).
Untuk penyebab lainnya adalah Asfiksia 31 kasus (15,42 %), Kelainan
Kongenital 26 kasus (12.94%), Diare 6 kasus (2.99 %), Pneumonia 5 kasus
(2.99%), Sepsis 5 kasus (2.99%), Ikterus 4 kasus (1,99%), kelaian syaraf 1
kasus (0.5 %) dan 57 kasus disebabkan karena lain-lain seperti infeksi,
keganasan, kelainan jantung, febris, kejang dan lain sebagainya (Dinkes
Kab.Kebumen, 2015).
Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 9 kasus gizi buruk (7
lakilaki dan 2 perempuan) yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Ambal I,
Prembun, Alian, Kebumen III, Pejagoan, Kuwarasan, dan Karanganyar,
dengan semua mendapatkan perawatan. Penyebab balita gizi buruk di
Kabupaten Kebumen adalah faktor penyakit penyerta, gangguan pertumbuhan,
dan faktor ekonomi (keluarga miskin). Dari 9 balita gizi buruk, tujuh anaka
berasal dari keluarga miskin. Jumlah balita gizi buruk kecenderungganya
menurun dari tahun 2010 hingga tahun 2015 (Dinkes Kab.Kebumen, 2015).
Salah satu penyebab kematian bayi yaitu infeksi, infeksi pada bayi
baru lahir dapat menyebabkan kematian bayi. Kurangnya asupan nutrisi pada
Bayi Baru Lahir (BBL) dapat menyebabkan kematian pada bayi, serta dapat
menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan yang kurang optimal. (Marmi
dan Rahardjo, 2012).
Dari banyaknya kejadian yang ada pada neonatus yang salah satunya
merupakan infeksi neonatus. Tanda dan gejala neonatus mengalami infeksi
adalah biasanya bayi malas minum, diare, reflek menghisap dan menelan
lemah, muntah. Dari tanda gejala tersebut maka bayi akan mengalami
penurunan asupan nutrisi (Titut, 2008).
4
Diagnosa infeksi pada bayi baru lahir berdasarkan tanda dan gejala
secara klinis meliputi, keadaan umum (not doing well, malas minum,
hipertermia/hipotermia, sklerema, edema), sistem susunan saraf pusat
(hipotoni, irritable, kejang, letargi, high-pitched cry, tremor, fontanella
cembung), pada sistem saluran nafas (pernafaan tidak teratur, apnea, sianosis),
sistem kardiovaskuler (takikardia/bradikardia, akral dingin, syok),
pencernaan (retensi lambung, hepatomegali, diare, muntah, perut kembung),
dan sistem hematologi: kuning, pucat, splenomegali, petekiae, purpura,
perdarahan. (Eko, 2013)
Kebutuhan dasar manusia dalam mempertahankan keseimbangan
fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk memepertahankan
kebutuhan kesehatan (Suryono, 2010). Maslow menyatakan ada lima
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan
keamanan, kebutuhan cinta aman dan kepemilikan, kebutuhan ekstern dan
kebutuhan aktualisasi diri (Haryanto, 2010). Kebutuhan fisiologis merupakan
kebutuhan paling dasar yang memiliki prioritas tertinggi dalam hierarki
maslow dalam mempertahankan hidup.
Tubuh manusia mempunyai kebutuhan esensial terhadap nutrisi,
walaupun tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada cairan.
Seperti kebutuhan fisiologis lainya, kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi
pada manusia dalam berbagai usia. Proses metabolik mengontrol pencernaan,
menyimpan zat makanan, dan mengeluarkan produk sampah. Pada neonatus,
pemenuhan kebutuhan kalori dapat diperoleh dari ASI. Air Susu Ibu (ASI)
merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan,
perkembangan bayi secara optimal. ASI mengandung lemak, karbohidrat,
protein, nutrien mikro dan antibodi dalam jumlah yang tepat untuk
pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan bayi (Wong, 2008).
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, perlu
diingat bahwa manfaat nutrisi dalam tubuh dapat mencegah terjadinya
berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan
5
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan proses keperawatan, penulis mampu menjelaskan asuhan
keperawatan pada kasus pasien dengan Neonatus Infection yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan menggunakan
pendekatan proses asuhan keperawatan yang disusun secara sistematis dan
komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang diberikan kepada pasien dengan diagnosa medis Neonatus
Infection.
6
C. MANFAAT
1. Manfaat Keilmuan
Memperdalam pengetahuan pembaca dalam mendeskripsikan
masalah asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tertuang
dalam karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu
sumber referensi dalam ilmu kesehatan terutama dibidang kesehatan
sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan pembaca.
2. Manfaat Aplikatif
Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk memotivasi pihak
rumah sakit dalam melakukan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada klien sebagai tindakan keperawatan pendokumentasian yang
baik dan benar sesuai standar nanda, nic dan noc. Karya tulis ini disusun
agar mahasiswa dapat menganalisis dan mengaplikasikan yang telah
dipelajari selama proses pembelajaran di dunia pendidikan kesehatan dan
dapat menjadi asuhan pembelajaran untuk adik kelas pada saat ujian KTI.
7
Manfaat penulisan untuk pasien dan keluarga. Karya tulis ini memberi
wawasan kepada keluarga klien tentang perawatan klien saat dirumah sakit
dan saat dirumah
DAFTAR PUSTAKA
Bowling TE, Cliff B & Wright JW.(2008). The effects of bolus and continuous
nasogastric feeding on gastro-oesophageal reflux and gastric emptying in
healthy volunteers: a randomised three-way crossover pilot study. Journal
Clinical Nutrition 2008 Aug; 27 (4): 608-13. doi:
10.1016/j.clnu.2008.04.003.
Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Prov) Jawa Tengah (2012). Profil Kesehatan
Provinsi Jawa tengah tahun 2012, 2013. Semarang: Dinkes Jateng.
Dr.Mohammad Juffrie SpA(K) PhD.(2011). Nutrisi pada bayi baru lahir. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Eko Sulistijono. (2013). Faktor Risiko Sepsis Awitan Dini pada Neonatus. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 4, Agustus 2013; Korespondensi: Eko
Sulistijono. Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Dr.
Saiful Anwar.
Gazzaneo, M.C., Suryawan, A., Orellana., R.A., et.all. (2011). Intermittent Bolus
Feeding Has a Greater Stimulatory Effect on Protein Synthesis in Skeletal
Muscle Than Continuous Feeding in Neonatal Pigs. The Journal of
Nutrition: October 19, 2011, doi: 10.3945/ jn.111.147520
Gustina Lubis, R. Trin Suciati.(2007.)Hubungan Pemberian Enteral Makanan
Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur. Sari Pediatri,
Vol. 9, No. 2, Agustus 2007
Marmi dan Rahardjo, K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Titut S. (2008). Sepsis pada neonatus (neonatal sepsis). Sari Pediatri, Vol. 2, No.
2 : 96 -102
l su∫ uヽ 0じじH :
\ZM F SU69STI'
Aor:o tB lt
じヽ SA■ 1供
`じ
Kじ 9u Mて い
Abざ セ
期しだ ) ( eレ 智二′ぃ、
βヒ 鷲 レく
マ悛→
・
「
呻
ASu4-rAF.\ Vep<aAl.)Af Ar'\ AHi+t( ―ヽ ゞ t
,い い ヽ ヽF―
いの ‐ 中 し ヽ Stur ,へ 卜■ o ?し
'tSTヽ
“
郎 tt, り。・ SO`ヮ 、β■か゛
匡 guM叱 ■
A. /elenfr tat
i. / elentirat ル ご″
/\c?/na N こ
一
に
`'c
κ 06-0` _′ 。
“ `ン `Fで
` `ι
Tanaaot ι脅 ′α め -Oσ ― ュ 6ι φ
∼
θ `
ノこノ
イ .
: 3i s2- dC
2. iclenfucet 〇 の
"ク
ん こ
22 千観 れ n
“
Penclr.t,'ke*-t 杉
``
∫ιO〃
: ′
ル ´ 彰 パ Pe+-q,nc,he,n k<.br-rn-n
`a“
′ん 6 cl?n 象で の ニ ノ
ι 多 ど o
“
i4t wa t kerehcttetn
沢 ′ιυ α 1 {Ytehattan SekAr-Crnq.
/gク , こ≠″ たc 戸 ∫α の た ご場 ″ ′膚 \Ltk-a.n olq.i brdan dem Jct ∫ an
│ Q 9 en {r rau<s Qt d; ι
` ´
∫有 Oι 06- aQ - eal, , L-ao1oo,
け h'en k<4 te74.2r h
“
Fル Φ ″ ル 返り Z j e'nr r- k- e i-aL{v1/' h La ta' -Lq t<
dan btzt ,f'afa dt Ftodat h t<,an tce lotqe mfyleE - k2'!32'e orfetfi Saa.t
-
z{; t4,.s hetn ,e<7r6,n drdapql ean haer't ff Y @-*J "a lztz fus< /tmen,^a
h4d; 199* /nzenie . e?to .qr se/ Qmet ― λ r‐ Cn と″ Pqh'en 6{r'5e6'b<atn
b zr -tent+t n q々 a
00
′ι
/あ ´
`ご
ハ た だ金 ハ tkq qnaLc a c瘍 ゞこ Lttl{Lr t<- lEz-tqht r-<n
`C衝
dan ali>a76161+ Je glen s'el q.ne hart dan dari keLqet 多
´ ″ 7 も ル乳Fn‐ ι″
「
n4
`Fto
t たこあη″「 ιtth
R「
"
′ げわι ■a′ こ々 ′e
「
島 ′ナ ι″竹 「
′ ノあ 島 ごハ k-ern v"tLt1'n rne./neritLS-€1 ba.q tzehcttwi la-t-t
`
θわ ′わ。 *t e t't ha a2ag e L+th r4zratJ=Al kaih P種 々
Obq< an abtn Tqm4, 件ィ iva crwi n.at.ln </t ,!-€r rtlt n 4-Lrr' bplqrt ' l"
ht r!212 ζど乙α ″ θ
ら´ /nt a nai-cl
Ta ハ -0こ ― ⊇ oご ´ ″ ′ξ
“ denctan ,rC ui'rl,Lrnerh J qL<,'X
“
`
€/4cran rrYra.rl - dila4.-tllze!', S ご i n"ob tcq *' PemLzq-b<e,LoLh
″電 れ α `
′《 毛 ′ 'i'rer- drtAwat ol,' rフ
・ `え t- f,t<or 7-B-
“
ぐ ′
po;+ na+al (ュ
螂
´
zktt あ ″ ノη,′ たル・ 酸 綺 lien 4r-or,n67t dr, ra-.?A dotn
z{, r*m 11 dr &rcm rnz4bqttt- “ ′ごハ 十e「 」 ρ
∼ `な
'多 θわ キ馨 脅″ ee r Pqsren ′β どαハ 8+b 『 berwarna
`
Zハ ♭徽 た力´r
// taS4en
I ga+-u rurnqh,
kebu tuhan drran
たc ` みa(. hcori {8o
さキゝ
∫ t.:F`F‐ ′ χ おら
`こ
Bo x t.7 k.et
λ l`● ´ │● ,(
ku butuaqn a.a;'tori
kebueuhztn kqlorT < I latutn 80- 機 ′ 3/九 α
「
7
『
β6 . L qdetlah
vat /v',o;
e , f,eaatr €;zi
ri lamb<tnq ba@r
tt gO Y gz6cl 2sQ
―
S9>∫ 鯵 rュ み _′ ξノ
(b`ュ こ 多S0
ζわ ユ ≦ ―夕S'
「
5にo「 ン ー 3′ ュ : - S{-",t-uS Gizi H en r*rfr'rc-r gct\,< &-rLr2LW1
' 2′
` 2′ に ‐晨
z - OrL
0′ す
0巨 LATIЮ
{ ' Forc' 「
θハ __
ん √o i fr't€rkeifefie-n
` θハ
歩 [rlq ' r- @kqn SetAL., freme.ir*tur.An kqn
f,ecctrat l-clt'n J` C″ bqtqn ke br-ia.n 一 ハらa
cな み4
クεめ oia keLua r多 数,・ t
たこ rtan trelehaLan
2, Potq Nucrs*- *te+auokk
P4*-nn /"?e l4rt+i'. Fenurunan berdt btdan. OBL a?cc, Ar. 68 sc.a{
kiir art
Zr7言 っ θ千 ″f ら多 ′3 ′■9 こ綺 L7 e n-tt 27 1w1
緒 ″ 格 ″ 0わ α クe/77r_● Sblera,tLteirk
/4 oQ x.:o-
た Ti.lu.
こ
脅 ./ rst;roho+
Fqn.n 6. も ヽコα ´ 5l en f erban la"en 614B y'6A-k
αしハ
`
ノを,ご , ξ ル″7′ ηOう
物 鍼金れ た″
6, Fotr"
gren meratrv, tfdd4 i-ien tn ′ξ ″ ん α ζソar
J
“
各 E機軒 lЮ
Jek&a4 tr.Lqt
わ f‐ /ご 詢 beq ient l<_elt?r71tn l?iEi - lcttei dan 6ena'1s6-4 hor(nal A^ehL< etclq
Ee larnctrt / t
″ え′ Crlae kelamrn ル1ご わ 。
/0. ι彎 ∫ ,
…
ゴ en tka fier€r.rq trdztk ″ ピ 確 $ elan lbu
S?di'brt cerlla,r , iikq alrzat4 tnetk'in dt at c″ な Le,rh-a, β 多句
PaLa Nrte,i
〇薇畑 ta" cn be qtne fJletrh <!an t€ t*>ct P-U-t 島・そρ ″ Й r 7・
を ,た 臓 ′石れたゎ n
・
ノ ¬‐′
:フ ヽヽ
「 ′
釦 初
h Lct /o e-rrt こ ″ρ こ ′ ゅ .
各 1´ み ン 七ご■
Mutu+- 47c′
/ru,4kord ″ /ご F● 7 ●
ι″″ Z● あ´■げち r― ヽ お ^盆 ごa
「
norrtLctl, bery2-fi.
ぬo・ ョ
ル 鰯 ″ 3に 364 fVtenta*
′ : 4rai-ctq Actca ?-ei{--t l,Lg.' 4rl,
P ∫θ 厖。
「
レこo・ 夜家ッ lt r
^
, 針 %解 le+ur coro(f
′ Lercxbzz c<<ttr ao-cbr
tt -[i t e
′ ●晴 た
ハ 爵 ノ ごλ qler
″ α
ハ 「 みブ /rneni e
kerttE- Cd,7 ″←
^け
; {ono,'
'.`¢ た ゎ ´η
6,en e ′
`嗜 tqt+r* t<eil4; honryLat 4rdau< ピ約 │■ 虔 f
みθれ″ん .
r崚 ざ‐
lレ あ皮 僣 レ emahan Pi61 7- c tOtr σ嗜 たan fデ ノηk クご■ た 0れ `
て ■9:
`
「
イ 多n ル be bct s^ .
io Re*le<
― R00 cl*n ,(
/´ 々 bab,ndlzi pott 々 ″夕
`
れ ´チ .
aaわ ´
ハ ハこ
∼ ′3ハ リキ 解
どもひ[Cラ ′
u,i.dr b;O
Crrn kefoett-ahxi n
a6 em . fb 13 . Lt> 3t <ltzr
cnq
entcrv\^iCln iC
Jti,- Sonde Y t*Sr / pSr
ユOtC
ゞ ! ド S iO
ew9; GenAy\^tdn W ix \6
r.axi atrrrng 2
?バ ヽ/郎 ヽ x O
ヽ Cc
3・ 鳴 lヽ tun「 o tC
?ゞ ) ド r letpm
2x
t-
- \wt< 「 ci n tx
r llsr x tOこ こ .
/h+e-ve
′′ c・ 71,■ θt´
7笏 クら
イ ブ″←α″ e
“
ioe l.anqa+-etn
ル シ 〆´ 膚 ″ 力 Zハ ′● `
“
」 Oι att Jr‐ 多´綺ル●輸 n
`子
9 , tendAlrq ka n fuh'en
― い :像 Zt Й an, コOr ,r?reia h i+en+tu 0u "
鱚 EL簿 IЮ
′m釦 踵″ た
ル ′′ 亡
`レ
n,
ヽ
1・ 30 魯 '- Md-a\a)vetn oende'vaVtn \)c$\q ご レ t酸 0′ し o7● αtten
や′│レ び ′
“
Aa-rapeuyiL WVd V4,UarclA Yvtau a/ v+evwbei
vatn A8r
?Ltien dan Wndorooq rbQ u/ \bq Mahh e{vlpV U,hat,:atac
口々 Mレ ιイ ロ r ルSi
12ヽ 00 lヵ -t{LQmb<nuan Ariv toec &n rzh-d.u vosroflq, 4L< 2e,c4 lYla*1].v
YMqtbc F{rlr1eah, y29q&.t" vfc^ oGT tqurl#,ah ?e%*i
"g1a
13″ 20‐ 4 t'rlrrqbenva,a vOhAnaacd4n uA ?ag;e$ Mrrl'nq teteletV d;r,.
{$vq/? Vopaola frgi U1
1く 00 tノ イ4 n4.€t\ &7 e(iva$ dt in ao r-L - G% d$ zcc " ?c.ts-i \&cz- /oet
re trctq, trtvrnwt Vt
1M.0. y:,glcz 6 yw,tnlr6tla g eAt us+
"n
oa HIL 11o,. lntn*
ヽ
4・
'0
:´ r
- pasnrtar ui{at wi, $grl{af - WW) ?1a,8
17・ 00 1な -WntVenwe.tQn dri* &n r',rapr:.cr - eh-olu lcc , 9-29u wa**tt Lqce
yvt4r\ffih, reY-A)) OGT , (c2F\eW $(tvq]y]i(at plrta*h"
錢 い′
―
W\ahq6\hrvetn Ylai,,t crrz; v)no'&n . llzCt dArce* tr,;eu €,tlgon c0q b<nr2r .
0‐ OO
ヽ λ /、 - fighfl<(rr 1TU / $.(@f\cor \n+4J. ,
_静にハ ,宅
′ ββ3ら X/M.HF l■ o/tr
`ι
- U,r.da^ lnperrA'
\trrnda banda" lr,+eu*; ya-dak adq.
13‐ 20 中 ` -fiotub ertvan c{rce Vepadq bayi
* baUf cla,oat r^enql^Wv c'JLuA?.
にた
―
[い
切ar, 。件に
!
Qo?ow dt ctavt,., │
わ,,0
ヽ ヽ
- rv\c(\^vz d v44Y1- h/'.larUYv\ da4,A ? a 9^ ))r- \ c<- C14( trt L4 y'v1
/t ta
りa蒻 │
に ttε ta 物 1
`ν
btftalv baai
- moni@r {qrrdn ra,ru-f bbrj1 * \nrur Bf % ur tbejrc
σフ づ6 ι
Mc“ ♭crダ hkan ttnaレ スヵ
■o`え ● . Vt$e^vril^q7$ hA,\Ai toz(ti1n,
hqili dan wo\qqanal ?o?ow Var,ti $tw, bdaw btu$
fr\emhedVAfl
' M(num ,dA,n
t -\LL\,frt,tr f cc , SlrS (o.c fuxgp,n
^」
1/2 “
iO‐ D0 - lylengqafitt po?ow vaui - baqt gpb , h<t bM4
あれ ゅ nl― or l吻「 物レ勾 1 ?g?o\t c\raC.m-g.
r(. 3b l
- Wtonr@( \ri@l giqn harui -S'-36,7"L ??- 4of lrv^q-*rt<:
KP itr- rlwux;*-
12・ 30 - lt\gf{b err@r\ fvrttuvn dlnAotn メu tcι . "ttrbuぃ 4 LO cこ
`2鍮
w\onqqunAkAn dDe d.e.aqan cloL, Ntenothtqp Vagus,
lq 30 _MCmu― r iTv - g1,LW) gb,{'c HA tgLv/rn,
酔 叙Dκ バトも に
,7 30 1
- V\uMU2 ertwgrn V,/u..ftUllft C.ooa ^ Vehe.lr., v4rrprtl , NJ- Leee
′o´ ∞ と
- gvraim bei\,c.ot,^ ln1eu4 Le+w^Y\ Le?@ rr-a\*-wz 3O rrg
clrr{< 4o v*q ?<r lzot<,+5 Ma』 μに ′ι(っ 。したs・
・00
′ヽ
t
′■
「 r, ュε
“
Ps-rL Ns- [o
{7tt0.\n *uwih u*r r・ にeb レetq“
. t4r."TVlvcorn lntcrvUpi.- Vn
= │ ■u晦 セ
ted,wt v
6t\rrY \nirr19 seci.ittty
pr1,ttw,
inl″ r 7f D'antarqiw* -
k´
h g<<lrr.-rv \r€tr{,r
m?,tiV\ \exartqa
t4 ludstn \araag "
い ∽α レグレ 鴫 ク ′ い
「 “
\ra'n ln<asvett
tfiLtlfitto( q( ta t
OEL奸 IЮ
li wn; aol
dbt, V.attU , u4,ad.cto
eo r4^c.lah tt<mpav
基し
い く n ttdaに rι J cl
囃′
し ιh もりOυ rV¢ りい ′
“
rraofi W1,rl,vaV.th
hiに眈■ no YerVV
atccu A,ntn,n
邸II鎌
∈糧
ベ
:‐
尋斗
∴ ろん
-/'?Jae"nan
… ofij - a abot qy'fu g.ale*,
LA rrX
2‐ 20κ
― ′の ,` ハλ f %″ ιイ
―ノ レ こ
名″
aっ 4
-η ″匂
%慟 ― ん7″
ル 々
≠ %
“
& 協
―′リ クル″′
のるル ζ - /4.nla./ f*ed'^ ",t
υ
%
Lat' bnb i
´
^
― βわ の4つ
“
0
%
・
′ タ シ nメ
る
rイ
・
・ ― あIた ″η六ん彎´α?υ
、 磁 ム ιィう グ
乱 峰イ
“ ノ
`'ん
一 九″ι。あZを ″ υ
っrれ先′
わ_句 ル 〃ηCι メ
笏 rぁ める と
タ″ヽ 6ノ
ノ
- fe<lq{-n?o *
力 /崚 ノ
lA.rgat&tnaa *fu"qAQ
じ
il don t-i - e4tplar & agn:J+
多慟% /<Tureosa/ ea
- /"re^6atL anaL Jz
/naua g
- //c-rn an - y'obal4)Voruf,'oea,t
rZ,+A
′ 4
2ィ
多_′ の/` ' rtt-n 644 1/ - AodaganL^o hqfu
f</copn geg a.Zt
^/ヒ′
o二 αρ /ζ ′ ι ん´/ ´′″∠子 レ
″.み ′ ノ/
lχ
`タ ん夕c/7ん ´
`″
ひ´″乙′θ歩
一′
々 `● (4ィ ン´ね
考 ―々,/` 4ZJ卜oこ `る
」′
“
υ あ る `/ /グ
{eburr, ― ″ 2″ ヽr"ι吻、
′パ″られ
/rrrrhol,ta, tbb'l
t4 9Jln -/ / ra I
_Vt r
.l>
toy'orr<r'/l*t
蒻
ra′ れ1′
ノ ″
々″″ルι 危宏夕しご
κ48み l―
む(.
鏃
脇 ' qac r<tit1'd4 ″/7″イ こグ
│メ
%ヵz 磁