Anda di halaman 1dari 4

19

h. Tahap VIII : (Keluarga usia lanjut)

Keluarga dalam masa pensiun dan lanjut usia diawali dengan salah

satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga salah

satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain

meninggal.

5. Struktur Keluarga

Menurut (Friedman, 2010), struktur keluarga terdiri atas:

a. Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang bersifat terbuka dan jujur, selalu

menyelesaikan konflik keluarga berpikiran positif, dan tidak

mengulang – ulang isu dan pendapatan sendiri. Karakteristik

komunikasi keluarga yang berfungsi :

a. Karakteristik pengirim

1) Yakin dalam mengemukakan pendapat.

2) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.

3) Selalu minta maaf dan menerima umpan balik.

b. Karakteristik penerima :

1) Siap mendengar.

2) Memberikan umpan balik.

3) Melakukan validasi.

b. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau


20

status individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami atau istri

atau anak.

c. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan dalam (potensial atau aktual)

dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk

merubah perilaku seseorang kearah positif. Tipe struktur kekuatan

antara lain :

1) Legitimate power/authority, Hak untuk mengatur seperti orang

tua pada anak

2) Referent power. Seseorang yang ditiru.

3) Reword power. Pendapat ahli.

4) Coercive power. Dipaksakan sesuai keinginan.

5) Informational power. Pengaruh melalui persuasi.

6) Affectif power. Pengaruh melalui manipulasi cinta kasih.

d. Nilai –nilai dalam keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang

secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam

satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman

perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyrakat

bardasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan

dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan

dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.


21

6. Struktur peran keluarga

Menurut Friedman (2010) peran keluarga dapat diklasifikasikan

menjadi dua yaitu :

a. Peran formal keluarga

Peran formal adalah peran eksplisit yang terkandung dalam struktur

peran keluarga (ayah – suami dll). Yang terkait dengan masing –

masing posisi keluarga formal adalah peran terkait atau

sekelompok perilaku yang kurang lebih homogen. Keluarga

membagi peran kepada keluarganya dengan cara yang serupa

dengan cara masyarakat membagi perannya : berdasarkan pada

seberapa pentingnya performa peran terhadap berfungsinya sistem

tersebut. Beberapa peran membutuhkan ketrampilan atau

kemampuan khusus : peran yang lain kurang kompleks dan dapat

diberikan kepada mereka yang kurang terampil atau jumlah

kekuasannya paling sedikit.

b. Peran informal keluarga

Peran informal bersifat implisit, sering kali tidak tampak pada

permukaannya, dan diharapkan memenuhi kebutuhan emosional

anggota keluarga dan/ atau memelihara keseimbangan keluarga.

Keberadaan peran informal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

integritas dan adaptasi dari kelompok keluarga.


22

7. Proses dan strategi koping keluarga

Proses dan strategi koping keluarga berfungsi sebagai proses atau

mekanisme vital yang memfasilitasi fungsi keluarga. Tanpa koping

keluarga yang efektif, fungsi afektif, sosialisasi, ekonomi, dan

perawatan kesehatan tidak dapat dicapai secara adekuat. Oleh karena

itu, proses dan strategi koping keluarga mengandung proses yang

mendasari yang memungkinkan keluarga mengukuhkan fungsi

keluarga yang diperlukan.

8. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang

ditujukan pada keluarga sebagai inti pelayanan untuk mewujudkan

keluarga sehat. Fungsi perawat membantu keluarga untuk

menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan

kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan

kesehatan keluarga (Suprajitno, 2008). Peran perawat dalam

melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut

(Suprajitno, 2008) :

a. Pendidik

Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada

keluarga agar :

1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara

mandiri.

2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai