Askep Komunitas Kel9-1
Askep Komunitas Kel9-1
DIABETES MELLITUS
Disusun Oleh :
Siska Yuliani
Tia Nurfadhila
Vina Wahyuni
Wildan Shidiq
A. Pengertian
Diabetes militus adalah penyakit metabolic yang kebanyakan herediter dengan
tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut
maupun kronik, sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif maupun insulin absolut
dalam tubuh, dimana gangguan rimer terletak pada metaolisme karbohidrat, yang
biasanya disertai juga gangguan metabolisme protein dan lemak
Diabtes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth,
2002).Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupu relatif
B. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes militus dan gangguan toleransi glukosa menurut WHO 1985 :
1. Clinical Classes
a. DM
IDDM ( DM Type 1 )
NIDDM ( DM Type 2 )
Questionable DM, bila meragukan type 1 atau type 2e
MRDM
a) Fibrocalcolous Pancreatic DM ( FDPD)
b) Proten Deficient Pancreatic DM (PDPD)
c) DM Type lain dengan gejala yang tertentu.
Impaired Glucosa Tolerace ( GTG )
Gestasional Diabetes Mellitus
2. Statistical Risk Classes
a. Kedua orang tuanya pernah menderita DM
b. Pernah menderita GTG kemudian normal kembali
c. Pernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4kg
C. Etiologi
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat menyebabkan
insufisiensi insulin, tetapi determinan genetic biasanya memegang peranan penting pada
mayoritas DM. Faktor lain yang di anggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :
1. Kelainan sel beta pancreas berkisar dari hilang sel beta sampai ke gagalan sel beta
melepas insulin
2. Faktor-faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat
menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang di proses
secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.
3. Gangguan system imunitas system ini dapat dilakukan oleh auto imunitas yang
disertai pembentukan sel-sel anti bodi antipankreatik dan mengakibat kan kerusakan
sel-sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap
insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membrane sel yang
responsir terhadap insulin.
D. Patosiologi
Sebagian besar lembaran pathologic dari DM dapat di hubungkan dengan salah satu efek
utama akibat kurangnya insulin berikut :
1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh yang mengakibatkan naik nya
kosentrasi glukosa darah setinggi 300-1200 mg/dl
2. Peningkatan mobilitasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang menybakan
terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan kolestrol pada
dinding pembuluh darah.
3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh
E. Tanda dan gejala
1. Gejala yang sering muncul pada DM, yaitu :
a. Poliuria (banyak dan sering kencing)
b. Polipagia (banyak makan)
c. Polidipsi (banyak minum)
2. Kemudian diiringi dengan keluhan-keluhan :
a. Kelemahan tubuh, lesu, tidak bertenaga
b. Berat badan menurun
c. Rasa kesemutan karena iritasi (perangsaan) pada serabut serabut saraf
d. Kelainan kulit , gatal-gatal, bisul-bisul
e. Infeksi saluran kencing
f. Kelainan ginjal kalogi; keputihan
g. Infeksi yang sukar sembuh
F. Pemeriksaan Laboratorium
a. Kadar gula meningkat
b. Peningkatan plasma proinsulin dan plasma C polipeptida
c. Glukosuria
G. Tes diagnose
a. Tes glukosa darah
b. Gula dalam urine
c. Glukosa toleran tes
d. Plasma proinsulin
H. Pengobatan
a. Diet rendah kalori
b. Exercise untuk meningkatkan jumlah dan fungsi reseptor site ebut
c. Insulin di berikan bila dengan oral tidak efektif
d. Khusus untuk ganggren
e. Ringan atau lokasi bkn daerah ekstremitas dilakukan nekrotomi luas di OK
LAPORAN KASUS
Scenario kasus
Di Rt 04 Rw 02 Kelurahan Sukahurip terdapat penduduk yang menderita diabetes
mellitus berjumlah 300 orang, 55% wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 45% laki-laki sebanyak
120 orang. Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes mellitus tersebut sebanya 150 orang
(50%) usia dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60
orang. Dari data tersebut di ketahui diabetes mellitus dengan type IDDM 25% sebanyak 75
orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan DM dengan ganggren 30% sebanyak 90 orang,
serta DM gestasional sebanyak 30 org (10%) dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit
sekali penderita DM yang rutin memeriksakan kadar gula darah nya.
Asuhan keperawatan ini menggukan pendekatan proses keperawatan yang meliputi :
pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnose keperawatan dan perencanaan
keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat dan
pimpinan wilyah tersebut.
Pengkajian
Pengkajian menggunakan pendekatan community as patner meliputi : data inti dan data
sub system.
A. Data inti komunitas
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
a. Lokasi :
Provinsi daerah tingkat 1 : Jawa Barat
Kabupaten/kotamadya : Tasikmalaya
Kecamatan : Tamansari
Kelurahan : Sukahurip
Rw : 02
Rt : 04
Luas wilayah : 5.2250 m
Batas wilayah
Utara : Jalan tamansari
Selatan : Rt 06 Rw 04
Barat : Rt 07 Rw 04
Timur : Rt 01 Rw 04
Pemukiman : 4550 m
Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
2. Data demografi
a. Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
b. Jumlah pendirita TB paru : 65 orang
c. Jumlah penderita asma : 20 orang
d. Jumlah DM : 300 orang
Berdasarkan jenis kelamin
- Laki-laki : 120 orang (45%)
- Perempuan : 180 orang (55%)
Berdasarkan kelompok penderita DM :
- Anak-anak : -
- Remaja : -
- Dewasa : 150 orang (50%)
- Lansia : 90 orang (30%)
- Ibu hamil : 60 orang (20%)
- Jumlah penderita DM ganggren : 90 orang
Berdasarkan agama
- Islam : 20 orang (40%)
- Kristen : 30 orang (50%)
- Hindu : 15 orang (5%)
- Katolik : -
- Budha : 15 orang (5%)
Berdasarkan suku bangsa
- Jawa : 210 orang (70%)
- Madura : 75 orang (25%)
- Sunda : 9 orang (3%)
- WNI keturunan : 6 orang (2%)
Status perkawinan
- Kawin : 195 orang (65%)
- Tidak kawin: 75 orang (20%)
- Duda : 30 orang (10%)
- Janda : 15 orang (5%)
B. Data sub system
1. Data lingkungan fisik
a. Sumber air dan air minum
Sumber air dan air minum
- PAM : 180 orang (60%)
- Sumur : 120 orang (40%)
- Sungai : -
Penyediaan air minum
- PAM : 150 orang (50%)
- Sumur : 90 orang (30%)
- Sungai : -
- Lain-lain/air minerial :60 orang (20%)
Pengolahan air minum
- Selalu dimasak : 300 orang (100%)
- Air mentah : -
b. Saluran pembuangan air/sampah
Kebiasaan membuang sampah
- Diangkut petugas : 30%
- Dibuang sembarangan : 70%
Pembuangan air limbah
- Got/parit : 100%
- Sungai : -
Keadaan pembuangan air limbah
- Baik/lancar : 25%
- Kotor : 75%
c. Jamban
Kepemilikan jamban
- Memiliki jamban : 80 %
- Tidak memiliki jamban : 20%
Macam jamban yang di miliki
- Sepitank : 75%
- Disungai : 25%
Keadaan jamban
- Bersih : 45%
- Kotor : 55%
d. Keadaan rumah
Tipe rumah
- Tipe A/permanen : 210 orang (70%)
- Tipe B/semipermanen : 75 orang (25%)
- Tipe C/tidak permanen : 15 orang (5%)
Status rumah
- Milik rumah sendiri : 180 orang (60%)
- Kontrak : 120 orang (40%)
Lantai rumah
- Tanah : 30 orang (10%)
- Papan : 90 orang (30%)
- Keramik : 180 orang (60%)
Ventilasi
- Ada : 240 orang (80%)
- Tidak ada : 60 orang (20%)
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakpatuhan terhadap diit di RT 04 RW 02 kelurahan Sukahurip berhubungan
dengan pengetahuan yang kurang di tandai dengan :
Ds :
Dari hasil wawancara di dapat tingkat pedidikan ada 50% warga tidak patuh
menjalankan diit
Do :
Data menyebutkan bahwa tingkat pendidian SD sebanyak 135 orang
(45%)
Penyuluhan kader dari masyarakat dan petugas kesehatan dari puskesmas
jarang ada
Kebiasaan masyarakat memakan makanan manis sebanyak 210 orang
(70%)
2. Ketidakpatuhan penderita DM untuk melakukan check up kesehatan di RT 04
RW 02 kelurahan Sukahurip berhubungan dengan factor penghasilan yang
rendah di tandai dengan :
Ds :
Dari hasil wawancara didapat ketidakpatuhan masyarakat untuk melaksakan
check up kesehatan sebanyak 219 orang (70%)
Do :
Sebanyak 210 orang jaramg check up/bulan
Lulusan SD sebanyak 135 orang
Lulusan smp sebanyak 90 orang
Penghasilan < UMR sebanyak 150 orang
Penghasilan UMR sebanyak 90 orang
Penghasilan > UMR sebanyak 60 orang
3. Resiko peningkatan penderita ganggren di RT 04 RW 02 Kelurahan Sukahurip
berhubungan dengan kurang nya pengetahuan penderita DM tentang pencegahan
terjadi nya luka ganggren di tandai dengan :
Ds :
Dari hasil wawancara didapat jumlah penderti DM sebanyak 300 orang
Do :
Jumlah penderita DM dengan gangrene sebanya 30% (90 orang)
Distribusi pendertia DM berdasarkan pendidikan formal,
SD : 45 %
SMP : 30 %
SMA : 20 %
PT : 5%
Sebanyak 210 orang (70%) penderita DM tidak check up secara rutin