Anda di halaman 1dari 11

PAKAN TERNAK RUMINANSIA

DI SUSUN OLEH:

NAMA : FAJAR RAMADHAN

NPM : 1813060099

MATA KULIAH : PRAKTEK RANSUM RUMINANSIA

JURUSAN : PETERNAKAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

MEDAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang "Pakan Ternak Ruminansia" dengan sebaik-baiknya. Saya
ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi
masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya.
Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca sekalian.

Demikian makalah ini saya buat sebagai salah satu tugas mata kuliah saya. Lebih dan
kurang saya mohon maaf dan saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Akhir kata,
saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan masyarakat.

Medan, Februari 2021

Fajar Ramadhan
Daftar Isi

Cover..........................................................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Perumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
D. Manfaat...........................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................
A. Defenisi Dari Pakan........................................................................................................
B. Jenis-Jenis Pakan Ternak................................................................................................
C. Fungsi Pakan..................................................................................................................
D. Hal-Hal Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Tentang Pakan..........................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakan menjadi faktor utama usaha peternakan. Tersedianya pakan yang cukup
kualitas, kuantitas dan kontinuitas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha
peternakan. Saat ini industri pakan di Indonesia sangat tergantung bahan pakan impor,
padahal Indonesia memiliki banyak sumber pakan yang sangat berpotensi. Oleh karena itu,
perlu adanya penelitian untuk mencari bahan pakan alternatif yang ketersediaannya melipah,
berkualitas dan kontinuitasnya terjamin. Salah satu peluang bahan pakan alternatif yang bisa
dimanfaatkan secara optimal adalah pemanfaatan limbah industri pertanian.

Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian
atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak
peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki
peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk
mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi
ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan
kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan
pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.

Ada banyak cara yang digunakan untuk menentukan kualitas bahan makan ternak.
Secara garis besar penentuan kualitas dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis.
Seorang ahli kimia dalam menentukan kualitas bahan makanan ternak akan
mempertimbangkan kualitas pakan dari segi kandungan protein, lemak atau kandungan zat
makanan lainnya. Lain halnya dengan ahli nutrisi mereka selanjutnya akan memikirkan juga
kualitas makanan berdasarkan biologis seperti antara lain kecernaaannya dan nilai biologis
lainnya. Lebih luas lagi di industri makanan ternak, manajer industri pakan akan memikirkan
hal lain seperti daya tahan bila dalam bentuk pellet dan stabilitas air apabila disimpan,
sedangkan manajer peternakan lebih banyak mempertimbangkan pengaruhnya terhadap
produksi dan pertumbuhan ternaknya.

Umumnya dalam penentuan bahan makanan ternak secara kimia masih menggunakan
metode analisa proksimat (Weende) yang telah dikembangkan mulai 100 tahun lalu. Metode
ini tetap merupakan dasar penentuan kualitas yang banyak digunakan di dunia peternakan.
Bahan makanan dibagi dalam 6 fraksi terdiri dari kadar air, abu, protein kasar, lemak kasar,
serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N). Walaupun perkembangan teknologi
dalam analisa kimia sudah sedemikian maju, namun analisa tersebut merupakan analisa
kelanjutan atau perluasan dari analisa proksimat ini.

Pakan ternak, salah satu hal paling penting bagi para usahawan dan orang-orang yang
bekerja di bidang peternakan. Pakan ternak sendiri merupakan makanan khusus untuk hewan
ternak peliharaan kita seperti, ayam, sapi, kambing, ikan, dll. Bagi para usahawan ternak,
pakan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hewan ternak kita, dengan komposisi
pakan yang tepat tentunya akan membuat produksi peternakan kita jadi lebih baik dan
maksimal hasilnya

B. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya:

1. Defenisi dari Pakan


2. Jenis-jenis pakan dan fungsinya?
3. Bagaimana cara mengelola pakan?
4. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan tentang pakan?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami defenisi dari Pakan,Jenis-jenis
pakan dan fungsinya,tata cara mengelola pakan dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan
tentang pakan.

D. Manfaat

Setelah mempelajari materi ini diharapkan:

1. Mampu memilih pakan yang tepat sesuai dengan tujuan penggunaannya.


2. Mampu mengantisipasi penggunaan pakan yang mengandung anti nutrisi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Dari Pakan

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Pakan


merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.
Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang
kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Pada umumnya
pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif,
kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Pakan adalah
segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan
sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang
menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah
menjadi pellet, crumble atau mash.

Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat
diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian
atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.Bahan pakan terdiri dari
bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein,
lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium,
phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan
melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing
komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di
laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. Bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu
bahan pakan konvensional dan bahan pakan subtitusi

Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan
yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya Protein) dan disukai
ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro, serta jagung, bungkil
kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya. Bahan baku yang berasal dari bahan yang
belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau peternakan dan
perikana. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk diolah menjadi pakan.
Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan industri agro atau peternakan dan perikan
Kualitas nutrisi bahan makanan ternak merupakan faktor utama dalam menentukan
kebijakan dalam pemilihan dan penggunaan bahan makanan tersebut sebagai sumber zat
makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksinya. Kualitas nutrisi bahan
pakan terdiri atas komposisi nilai gizi, serat dan energi serta aplikasinya pada nilai
palatabilitas dan daya cerna. Penentuan komposisi nilai gizi secara garis besarnya dapat
dilakukan dengan analisa proksimat, dimana dapat ditentukan kandungan air, abu, protein
kasar, lemak kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N). Dengan analisa
proksimat komponen-komponen fraksi serat tidak dapat tergambarkan secara terperinci
berdasarkan manfaatnya dan kecernaan pada ternak. Untuk dapat menyempurnakannnya,
komponen-komponen serat tersebut dapat dianalisa secara terperinci dengan menggunakan
analisa Van Soest.
Untuk mengetahui sumbangan energi dari masing-masing komposisi gizi yang
terkandung dalam bahan makanan ternak ataupun ransum dapat ditentukan dengan
kandungan energi bruto (GE) yang dapat diukur dengan menggunakan analisa energi dengan
Bomb Calorimeter.

B. Jenis-Jenis Pakan Ternak


Berikut ini merupakan jenis-jenis makanan ternak yang ada diantaranya:
1. Hijauan Segar

Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternak dalam bentuk
segar, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun yang tidak (disengut
langsung oleh ternak). Hijauan segar umumnya terdiri atas daun-daunan yang berasal dari
rumput-rumputan, tanaman bijibijian/jenis kacang-kacangan. Rumput-rumputan merupakan
hijauan segar yang sangat disukai ternak, mudah diperoleh karena memiliki kemampuan
tumbuh tinggi, terutama di daerah tropis meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh
ternak sehingga menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Hijauan banyak
mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pati dan fruktosa yang sangat
berperan dalam menghasilkan energy.

2. Jerami dan Hijauan Kering

Termasuk kedalam kelompok ini adalah semua jenis jerami dan hijauan pakan ternak
yang sudah dipotong dan dikeringkan. Kandungan serat kasarnya lebih dari 18% (jerami, hay
dan kulit biji kacang-kacangan).
3. Silase

Silase adalah hijauan pakan ternak yang disimpan dalam bentuk segar biasanya
berasal dari tanaman sebangsa padi-padian dan rumput-rumputan.

4. Konsentrat (pakan penguat)

Contoh: dedak padi, jagung giling, bungkil kelapa, garam dan mineral.

C. Fungsi Pakan

Bagi semua maklukh hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai


sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu,
pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan
rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi,
perbaikan metabolisme lemak dll .Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan
peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun.

Bagaimana cara mengelola atau membuat pakan ternak?

 Keluaran
Jerami padi dengan kecernaan lebih baik
 Bahan
Jerami padi
Urea
Molases
 Alat
Timbangan
Plastik
Ember
Skop
Cangkul
Sendok
Alat penyiram
 Pedoman Teknis
Perlakuan amonisi jerami padi: 4 kg urea dan 100 kg bahan kering jerami padi

Cara perlakuan: Urea (4 kg) dicampur dengan air 100 liter. Kemudian jerami padi disiram
air larutan urea hingga merata lapis perlapis. Kemudian tutup dengan plastik, hingga kedap
udara. Diamkan selama 1-2 minggu untuk proses amonisi.

Proses amonisi dapat dilakukan di dalam tempat khusus misalnya drum bekas atau di
tempat lainnya, yang ditutup dengan plastik kedap udara.

Proses amonisi bila sempurna ditandai tekstur jerami relatif lebih mudah putus, berwarna
kuning tua atau coklat dan bau monia. Untuk mengurangi bau amonia, jerami harus
dianginkan selama 1-2 jam sebelum diberikan pada ternak

D. Hal-Hal Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Tentang Pakan

Hal yang harus diperhatikan dalam mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan
dalam 2 minggu, tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila pakan
dibeli di pabrik sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kualitas
yang baik. Kualitas pakan dapat menentukan kualitas ternak. Jika pakan disimpan dalam
wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk. Pakan yang
terkontaminasi udara lembap akan berjamur
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:
1. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan
makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein.
2. Jenis-Jenis pakan ternak meliputi hijauan segar,jerami,silase dan konsentrat. Fungsinya
yaitu bagi semua maklukh hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai
sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain
itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan
warna dan rasa tertentu.
3. Cara pembuatan pakan yaitu: urea (4 kg) dicampur dengan air 100 liter. Kemudian jerami
padi disiram air larutan urea hingga merata lapis perlapis. Kemudian tutup dengan plastik,
hingga kedap udara. Diamkan selama 1-2 minggu untuk proses amonisi.Proses amonisi
dapat dilakukan di dalam tempat khusus misalnya drum bekas atau di tempat lainnya,
yang ditutup dengan plastik kedap udara. Proses amonisi bila sempurna ditandai tekstur
jerami relatif lebih mudah putus, berwarna kuning tua atau coklat dan bau monia. Untuk
mengurangi bau amonia, jerami harus dianginkan selama 1-2 jam sebelum diberikan pada
ternak.
4. Hal yang harus diperhatikan dalam mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan
dalam 2 minggu, tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila
pakan dibeli di pabrik sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan
kualitas yang baik. Kualitas pakan dapat menentukan kualitas ternak. Jika pakan disimpan
dalam wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk.
Pakan yang terkontaminasi udara lembap akan berjamur.

B. Saran

Penulis menyadari, bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik
masukan dan sumbang saran pembaca sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002.Pakan Ikan Dan Perkembangannya. Jakarta: Kanisius.


dalam Agribisnis Unggas. Jakarta: Kanisius.

Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002.Pakan Ikan dan Perkembangannya. Jakarta:

Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002.Pemeliharaan Kepiting. Jakarta: Kanisius.

 Azhari. 2003. Jakarta city tour: tragedi, ironi, dan teror. Jakarta: Agro Media

 Kartadisastra. 2003. Pengelolaan Pakan Ayam, Kiat Meningkatkan Keuntungan

 Khairuman, Amri K. 2003.Pembenihan & Pembesaran Gurami secara Intensif (ed. Revisi).
Jakarta: Agro Media

Tiana AH. 2002. Memilih & Membuat Pakan Tepat untuk Koi. Hal 47. Jakarta: Agro Media

Tiana OA, Murhananto. 2004. Membedah Rahasia Sukses Memelihara Koi. Halaman: 48.
Jakarta: Agro Media.

Z Akhmad, Rahmadi A. 2002. Memilih & Membuat Pakan Tepat untuk Lou Han. Hal 47.
Jakarta: Agro Media

Anda mungkin juga menyukai