Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN IBU HAMIL

DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SENAM HAMIL

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Hj. Badriah, SST, MPH

Disusun Oleh :

Adelia Sulistia Ainy (P20620219001)

Afifah Fauziyyah (P20620219002)

Tingkat : IIA Keperawatan

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES


TASIKMALAYA WILAYAH CIREBON

Jl. Pemuda No.38, Sunyaragi, Kec.Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132

Tahun Akademik 2019/2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN IBU HAMIL

A. Topik : Kesehatan Ibu Hamil


B. Sasaran
1. Sasaran program : Warga Ds. Babadan RT/RW 03/01
2. Sasaran peyuluhan : Ibu- ibu hamil
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 40 menit, diharapkan sasaran mampu
mengetahui dan memahami mengenai kesehatan ibu hamil.
2. Tujuan khusus
a. Mengerti tentang pemeriksaan ibu hamil
b. Mengetahui senam ibu hamil
c. Mampu menyebutkan tanda dan bahaya pada kehamilan
d. Mengetahui dan mampu menjelaskan mengenai cara pemberian ASI yang
benar
D. Materi
( terlampir)
E. Metoda
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
F. Media dan Alat Pendukung
1. Materi pengajaran
2. Poster
G. Waktu
Hari/tanggal : Senin/ 19 oktober 2020
Pukul : 10.00
Alokasi waktu

Wakt Tahapan Kegiatan


u Penyuluh Sasaran
5 Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab salam
menit b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Kontrak waktu d. menyetujui
30 pelaksanaan a. menjelaskan tentang a. memperhatikan
menit pemeriksaan ibu b. memperhatikan
hamil c. memperhatikan
b. menjelaskan senam d. memperhatikan
ibu hamil e. bertanya dan
c. menjelaskan tanda memperhatikan
dan bahaya pada f. mendengarkan dan
kehamilan menjawab
d. menjelaskan pertanyaan yang
mengenai cara diajukan
pemberian ASI yang
benar
e. buka sesi tanya jawab
f. diskusi dengan warga
4 Evaluasi Menanyakan kepada sasaran Menjawab pertanyaan
menit tentang materi yang telah yang diberikan
diberikan
1 terminasi Mengucapkan salam penutup Mendengarkan dan
menit menjawab salam

H. Tempat
Posyandu Jendral Kancil

I. Evaluasi
a. Bentuk : langsung
b. Jenis pertanyaan : lisan
c. Jumlah pertanyaan : 2 pertanyaan
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Sebutkan apa saja tanda bahaya kehamilan.
2. Bagaimana cara melepas puting susu?
Lampiran 1 : materi

KESEHATAN IBU HAMIL

A. Pemeriksaan Kehamilan ( Antenatal Care )


1. Pengertian
Antenatal Care adalah pemeriksaaan atau pengawasan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan ASI, dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar. Untuk itu selama masa kehamilan ibu hamil sebaiknya
dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal dengan baik.
Kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada
triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga
umur kehamilan. Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan
teratur sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan
dan ibu hamil,suami, keluarga dan masyarakat, mengenai :
 Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsugan
kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup
ibu dan bayi setelah lahir.
 Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinanya
ibu akan mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi
keselamatan diri dan bayinya.

Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu :

1) Timbang berat badan


2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundur uteri
4) Pemberian imunisasi (tetanus toxoid)
5) Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6) Tes terhadap penyakit menular sexual
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

2. Tujuan pemeriksaan
Tujuanya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental Ibu dan
Anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapat ibu dan
anak yang sehat. dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani
faktor risiko yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas,
mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara
hidup sehari-hari, keluarga berencana,  kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi,
dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat  akhir kala nifas.

3.  Jadwal pemeriksaan kehamilan


kunjungan ibu   hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan. istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa
selama ibu hamil datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu
ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu.
Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan adalah :
a. Minimal 1 kali pada trimester 1 ( sebelum 14 minggu)
b.  minimal 1 kali pada trimester 2( antara Minggu 14 sampai 28)
c.  minimal dua kali pada trimester 3( antara Minggu 28-36 dan sesudah
Minggu ke-36)

 menurut Depkes RI(2002)  pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan


antenatal dibagi atas :
1)  kunjungan pertama (K1)
meliputi: identitas atau biodata, riwayat kehamilan, lewat
kebidanan, riwayat kesehatan riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan
kehamilan dan pelayanan kesehatan, penyuluhan dan konsultasi.
2) kunjungan keempat (K4)
meliputi :  anamnesa keluhan atau masalah, pemeriksaan kehamilan
dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan psikologis,  pemeriksaan
laboratorium bila ada indikasi atau diperlukan, diagnosa akhir
(kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong
kehamilan resiko tinggi), sikap dan rencana tindakan (persiapan
persalinan dan rujukan).

B. Senam Ibu Hamil


1. Pengertian
Senam hamil adalah program kebugaran  yang diperlukan bagi ibu hamil. oleh
karena itu, senam hamil memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikan
dengan kondisi ibu hamil.

2. Tujuan senam hamil


mempersiapkan ibu hamil mencapai ketahanan fisik maupun mental agar
proses persalinan dapat berlangsung dengan cepat,  tenang,  aman dan spontan.

3. Manfaat senam hamil


a.  mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskular
b.  membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak
c.  meningkatkan sikap dan status mental
d.  mengurangi Kecemasan dan insomnia
e.  persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang
4. Persyaratan senam hamil
a.  kehamilan berjalan normal berjalan normal dengan atau Izin dari dokter
atau bidan
b. kehamilan berusia minimal 5 bulan
c.  diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang
mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan anak prematur
d.  latihan harus secara teratur dalam  suasana yang tenang
e.  berpakaian cukup longgar
f.   menggunakan  kasur atau matras jangan di lantai

1) indikasi senam hamil


 usia kehamilan lebih dari 21 minggu
 primigravida
 multi gravida, Khusus pada yang mengalami kesulitan 
persalinan pada kehamilan sebelumnya
2) kontraindikasi
 Ibu abortus 
 CPD
 hipertensi, pre dan eklamsi
5. Macam-macam latihan
a. Senam untuk kaki :
1) Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak lurus
(rileks).
2) Tarik jari-jari kearah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan.
3) Lakukan sebanyak 10 kali,penghitungan sesuai dengan gerakan
4) Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara perlahan-lahan dan dorong ke depan.
Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai dengan gerakan

b. Senam Duduk Bersila


1) Duduk kedua tangan diatas lutut
2) Letakkan kedua telapak tangan diatas lutut.
3) Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan.
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali, lakukan senam duduk bersila ini selama 10
menit sebanyak 3 kali sehari.

c. Senam untuk pinggang (posisi terlentang)


1) terlentang dan tekuklahlutut jangan terlalu lebar, arah telapak tangan ke bawah
Tidurlah dan berada disamping badan.
2) Angkatlah pinggang secara perlahan.
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali

d. Senam untuk pinggang (posisi merangkak)


1) Badan dalam posisi merangkak
2) Sambil menarik napas angkat. perut berikut punggung ke atas dengan wajah
menghadap kebawah membentuk lingkaran.
3) Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan napas, turunkan
punggung kembali dengan perlahan.
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali.
e. Senam dengan satu lutut
1) Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan.
2) Lutut kanan digerakkan perlahan kearah kanan lalu kembalikan
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali.
4) Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri

f. Senam dengan kedua lutut


1) Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling menempel
2) Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling menempel.
3) Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan kearah kiri dan kanan
4) Lakukanlah sebanyak 8 kali

g. Senam untuk memperlancar ASI


1) Lipat lengan ke depan dengan telapak tangan digenggam dan berada di depan
dada, gerakkan siku ke atas dan ke bawah.
2) Lipat lengan ke atas hingga ujung jari tengah menyentuh bahu, dalam posisi
dilipat lengan diputar dari belakang ke depan, sehingga siku-siku bersentuhan
dan mengangkat payudara lalu bernapaslah dengan lega.
3) Lakukanlah sebanyak 2 kali.

C. Tanda dan Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/ Periode antara tahun, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi  bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,
2003).  Tanda bahaya kehamilan yaitu :
a) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi saat kehamilan dimana perdarahan itu
bisa terjadi pada hamil muda dan hamil tua dan biasanya jarang yang
normal.  Perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh
(erosi)  perdarahan ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal
adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan
nyeri.  Perdarahan ini dapat berarti abortus,   kamilan mula atau
ektopik.  Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan
rasa nyeri.  Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau
solusio plasenta.
b) Sakit kepala yang hebat
 Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Pada kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, Ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau
terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
eklamsia.
c) Penglihatan kabur
 Karena pengaruh hormonal,  Perlihatkan ibu dapat berubah
dalam  kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau
terbayang.  Perubahan penglihatan suatu pertanda preeklamsia.
d) Bengkak pada muka atau tangan
 Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain.  Hal ini dapat merupakan pertanda
anemia, gagal jantung, dan preklamsia.

e) Nyeri abdomen yang hebat


Yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik,
aborsi,  penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi  saluran kemih
dan infeksi lain.
f) Gerakan bayi melemah
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan kelima atau
ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayi nya lebih awal.
Ketika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
g) Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38°C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).  Demam
dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan  yaitu masuknya
mikroorganisme patogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala gejala
penyakit.  pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. infeksi dapat terjadi selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes 2003).
h) Muntah yang terus-menerus
Muntah dan mual adalah gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester 1. Biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini
biasanya terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama
10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih
buruk  dinamakan hiperemesis gravidarum (wiknjosastro,  2002)
i) keluar air ketuban sebelum waktunya
Pecah ketuban dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran  atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua
faktor tersebut,  juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan serviks dan penilaiannya ditentukan dengan adanya
cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat
dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru
(Saifuddin, 2002). 

D. Pemberian ASI yang benar


1. Pengertian
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

2. Tujuan teknik menyusui


 Tujuan  dari  memberikan ASI kepada bayi dengan teknik benar adalah :
a. ASI tetap diproduksi secara maksimal  selama menyusui
b. Saat menyusui tidak terjadi risiko aspirasi atau tersedak
c.  Saat menyusui bayi tidak merasa sesak nafas
d. Bayi merasa nyaman dan tenang saat menyusui
e.  Puting susu ibu tidak lecet atau rusak
f. Kulit wajah bayi terutama daerah sekitar mulut tidak iritasi

3. Posisi menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. yang tergolong biasa dilakukan
adalah dengan berdiri, duduk atau berbaring.  Ada posisi khusus yang berkaitan
dengan situasi tertentu seperti menyusui bayi  kembar  dilakukan dengan cara
seperti memegang bola bila disusui bersamaan, di payudara kiri dan kanan.
Pada asi yang memancar(penuh), baik ditengkurapkan di atas dari ibu, tangan
Ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

4. Langkah- langkah menyusui yang benar


a.  Cuci tangan yang bersih dengan sabun
b. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar puting
c. Duduk dan berbaring dengan santai
d.  Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh
bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidungnya bayi berhadapan dengan
susu, dekat kan badan ibu, menyentuh bibir bayi keputihan ke sininya dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
e. Segera dekatkan bayi ke payudara  sedemikian rupa sehingga bibir bayi
terletak di bawah puting susu. Cara merekatkan mulut bayi dengan benar
yaitu dagu menempel pada payudara ibu,  mulut bayi terbuka lebar dan
bibir bawah bayi membuka lebar

5. Tanda-tanda menyusui yang benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi dengan menyusui. Apabila bayi setelah
menyusui dengan benar maka akan  memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikut :
a.  Bayi tampak tenang
b.  Badan bayi menempel pada perut ibu
c.  Mulut bayi terbuka lebar
d.  Dagu bayi menempel pada payudara ibu
e.  Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi,aerola bawah  lebih banyak
masuk.
f.  Bayi menghisap kuat dengan irama perlahan
g.  Puting susu puting susu tidak  terasa nyeri
h.  Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
i.  Kepala bayi agak menengadah

6. Cara melepas puting susu


katakan jari kelingking ke sudut mulut bayi untuk menghentikan isapan
sebelum melepaskan bayi dari puting susu. 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SENAM HAMIL

No SOP Senam Hamil


1. Pengertian Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna
memperkuat dan mempertahankan elastisistas
dinding perut, ligament-ligament,otot-ototdasar
panggul yang berhubungan dengan proses
persalinan

2. Tujuan
1. Untuk mengurangi dan mencegah
timbulnya gejala-gejala yang mengganggu
selama masa kehamilan seperti sakit
pinggang, bengkak kaki, dll.
2. Mengurangi ketegangan otot-otot sendi
sehinggamempermudah kelahiran.
3. mengurangi kecemasan.

3. Kontraindikasi Senam hamil tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil


yang mengalami sakit perut/kontraksi rahim,
perdarahan, demam, mengeluarkan air ketuban
atau kondisi tubuh yang kurang sehat

4. Syarat
1. Setiap ibu hamil yang akan melakukan
senam hamil dinyatakan dalam keadaan
kehamilan yang normal/risiko rendah oleh
dokter atau bidan.
2. Mengosongkan kandung kemih terlebih
dahulu,menggunakan baju longgar

5. Persiapan alat 1. Bantal


2. Matras/karpet/alas yang tidak licin dan
sesuai ukuran badan
3. Pakaian yang longgar
4. Ruangan tertutup yang nyaman, tenang,
dan sirkulasi udara baik

6. Tahap Pre Interaksi Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
7. Tahap Orientasi 1. berikan salam,panggil nama klien
2. jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
kepada klien/keluarga
8. Tahap Kerja Berikan klien kesempatan bertanya sebelumnya
kegiatan dilakukan

9. Kegiatan Gambar
A. Senam untuk kaki : Gerakan jari-jari kaki
1. Duduk dengan kaki diluruskan
ke depan dengan tubuh
bersandar tegak lurus (rileks).
2. Tarik jari-jari kearah tubuh
secara perlahan-lahan lalu lipat
ke depan.
3. Lakukan sebanyak 10
kali,penghitungan sesuai
dengan gerakan
4. Tarik kedua telapak kaki Gerakan mendorong kedepan
kearah tubuh secara perlahan-
lahan dan dorong ke depan.
Lakukan sebanyak 10 kali,
penghitungan sesuai dengan
gerakan
B. Senam Duduk Bersila
1. Duduk kedua tangan diatas
lutut
2. Letakkan kedua telapak
tangan diatas lutut.
3. Tekan lutut ke bawah dengan
perlahan-lahan.
4. Lakukanlah sebanyak 10 kali,
lakukan senam duduk bersila
ini selama 10 menit sebanyak
3 kali sehari.

C. Cara tidur yang nyaman


Berbaringlah miring pada sebelah sisi
dengan lutut di tekuk.

D. Senam untuk pinggang (posisi


terlentang)
1. terlentang dan tekuklah lutut
jangan terlalu lebar, arah
telapak tangan ke bawah
Tidurlah dan berada
disamping badan.
2. Angkatlah pinggang secara
perlahan.
3. Lakukanlah sebanyak 10 kali
E. Senam untuk pinggang (posisi
merangkak)
1. Badan dalam posisi
merangkak
2. Sambil menarik napas
angkat. perut berikut
punggung ke atas dengan
wajah menghadap kebawah
membentuk lingkaran.
3. Sambil perlahan-lahan
mengangkat wajah
hembuskan napas, turunkan
punggung kembali dengan
perlahan.
4. Lakukanlah sebanyak 10 kali.

F. Senam dengan satu lutut


1. Tidurlah terlentang, tekuk
lutut kanan.
2. Lutut kanan digerakkan
perlahan kearah kanan lalu
kembalikan
3. Lakukanlah sebanyak 10 kali.
4. Lakukanlah hal yang sama
untuk lutut kiri

G. Senam dengan kedua lutut


1. Tidurlah terlentang, kedua
lutut ditekuk dan kedua lutut
saling menempel
2. Kedua tumit dirapatkan, kaki
kiri dan kanan saling
menempel.
3. Kedua lutut digerakkan
perlahan-lahan kearah kiri
dan kanan
4. Lakukanlah sebanyak 8 kali
H. Latihan untuk saat persalinan
1. Cara pernapasan saat
persalinanCari posisi yang
nyaman, misalnya duduk
bersandar antara duduk dan
berbaring serta kaki diregangkan
posisi merangkak, duduk di
kursi.
2. Tarik nafas dari hidung dan
keluarkan melalui mulut.
3. Usahakan tetap rileks.
a. Cara mengejan
 Cari posisi yang nyaman atau
posisi ibu antara duduk dan
berbaring serta kaki
direnggangkan
 Perlahan-lahan tarik napas
sebanyak 3 kali dan pada
hitungan ke 4 tarik napas
kemudian tahan napas, sesuai
arahan pembantu persalinan.
 Mengejan ke arah pantat

b. Cara pernapasan pada saat


melahirkan
Cara ini dilakukan jika bidan
mengatakan tidak usah mengejan
lagi:
 Letakkanlah kedua tangan di atas
dada
 Bukalah mulut lebar-lebar
bernapaslah pendek sambil
mengatakan hah-hah-hah

Gerakan siku keatas dan ke bawah


I. Senam untuk memperlancar
ASI
1. Lipat lengan ke depan dengan
telapak tangan digenggam
dan berada di depan dada,
gerakkan siku ke atas dan ke
bawah.
2. Lipat lengan ke atas hingga Mengangkat payudara
ujung jari tengah menyentuh
bahu, dalam posisi dilipat
lengan diputar dari belakang
ke depan, sehingga siku-siku
bersentuhan dan mengangkat
payudara lalu bernapaslah
dengan lega.
3. Lakukanlah sebanyak 2 kali.

Tahap Terminasi :
- Evalusi perasaan pasien
- Simpulkan hasil kegiatan
- Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
- Bereskan alat-alat
- Cuci tangan
Dokumentasi
Catat hasil tindakan dalam catatn
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asrina, Silvi Maya. 2017. LAMPIRAN.PDF. http://perpustakaan.poltekkes-


malang.ac.id/assets/file/kti/1502100038/LAMPIRAN.pdf (diakses 11 oktober 2020)

Mey, Meddy cif-cif.2012.SOP SENAM HAMIL.


https://id.scribd.com/doc/96306970/SOP-Senam-Hamil (diakses 11 oktober 2020)

Promkes, Direktorat. 2018. PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANC) DI


FASILITAS KESEHATAN. https://promkes.kemenkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-
kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan (diakses 11 oktober 2020)

Ranumnum.2014. SAP SENAM HAMIL. https://id.scribd.com/doc/209379080/Sap-


Senam-Hamil (diakses 11 oktober 2020)

Suariyani, Gita. 2017. SAP KESEHATAN IBU HAMIL.


https://id.scribd.com/document/351336990/Sap-Kesehatan-Ibu-Hamil (diakses 11 oktober
2020)

Anda mungkin juga menyukai