DOSEN PENGAJAR
Dr. dr. Andry, MM. MHKes
DISUSUN OLEH
Salsa Nabila – 20200309073
(snsalsanabila@gmail.com)
1. PEMBAGIAN DAN KELENGKAPAN RUANGAN KAMAR OPERASI
Ruang Operasi rumah sakit adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi
sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut,
yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya.
Ruang Operasi terbagi menjadi 4 zona:
a. Unrestricted zone atau clean area
Area di mana personel rumah sakit, personel OT, pasien & pembantunya
dapat bergerak dengan pakaian luar. Menghubungkan zona pelindung ke
zona aseptik dan memiliki area lain:
Ruang kebersihan dan penyimpanan
Ruang penyimpanan peralatan
Maintenance room
Dapur kecil (pantry)
Ruang alat pemadam kebakaran
Pintu keluar darurat
Ruang layanan untuk staf
Area kontrol TV sirkuit tertutup
b. Semi restricted zone atau sub sterile area
Setelah berganti dari pakaian luar, dengan baju, topi & sandal OK, tim atau
personel OK masuk ke area ini. Ruangan:
Ruang ganti untuk semua staf medis dan paramedis
Tempat transfer untuk pasien, material & peralatan
Ruangan untuk staf administrasi
Store & records
Ruang pra & pasca operasi
ICU dan PACU
Tempat steril
c. Restricted zone or sterile area
Zona ini memiliki ruang operasi & ruang operasi tempat operasi dilakukan.
Personel scrub mengenakan gaun & sarung tangan steril & bersiap untuk
prosedur operasi.
d. Disposal zone or area
Area utilitas kotor
Koridor pembuangan
2. UNIT CSSD
Unit Central Sterilized Support Departement (CSSD) atau pusat sterilisasi mempunyai
fungsi utama yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan
pasien di rumah sakit. Selain itu berfungsi menerima, memproses, memproduksi,
mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai
ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Tentunya di rumah
sakit sangatlah perlu adanya unit CSSD karena setiap tindakan pelayanan pasien
haruslah memiliki standar kebersihan atau sterilnya sendiri. Hal ini akan menurunkan
angka kejadian infeksi dan mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial.
Unit CSSD sendiri adalah unit pelayanan non struktural yang memberikan pelayanan
sterilisasi sesuai standar pedoman dan memenuhi kebutuhan barang steril di rumah
sakit. Unit ini ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit.
Sebaiknya unit CSSD dikelola oleh internal karena pegawai dapat bertahan di rumah
sakit dalam jangka waktu yang lama. Outsourcing sendiri merupakan langkah
strategis, memanfaatkan sumber daya dari luar rumah sakit untuk melakukan
aktivitas yang secara tradisional dilakukan oleh petugas internal rumah sakit dan
sumber daya rumah sakit. Sehingga sumber daya dari luar rumah sakit maupun ahli
sterilisasi dapat dikontrak untuk mengatur pelayanan sterilisasi dan mengatur
petugas di dalam rumah sakit. Namun kelemahan dari outsource sendiri terkadang
sumber daya manusia yang sudah ada dan lama di rumah sakit di rotasi bagian lain
atau rumah sakit lainnya, sehingga rumah sakit kehilangan keterampilan SDM,
karena adanya penugasan pada pihak lain dan harus memperkenalkan kembali. Hal
ini menyulitkan rumah sakit karena harus melatih kembali dan menyamakan kualitas
dengan karyawan rumah sakit lainnya. Materi pengajaran pun banyak sekali, tak
hanya itu karyawan pun harus mengetahui budaya atau manajemen yang mungkin
berbeda dari rumah sakit sebelumnya.