Anda di halaman 1dari 4

Menentukan Energi Eksitasi dan Panjang Gelombang Foton

Melalui Percobaan Franck - Hertz


Rini Anggriani, Dela Rahmawarni
Laboratorium Fisika Lanjut, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Andalas, Limau Manis, Padang-25163
*rinianggriani126@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan pratikum mengenai eksperimen Franck-Hertz yang bertujuan untuk mengamati
kurva Franck-Hertz, mengukur emisi yang terputus pada elektron bebas saat tumbukan tidak
elastis dan menjelaskan bahwa atom merkuri dapat menyerap energi secara diskrit dari hasil
pengukuran yang didapatkan. Alat dan bahan yang harus dipersiapkan untuk melakukan percobaan
ini meliputi Franck-Hertz power supply sebagai alat pembaca hasil pemanasan merkuri dari
pemanasnya serta mengubah nilai tengangan dan arusnya,kabel penghubung untuk
menghubungan komponen elektronika dan XY recorder sebagai tempat erkuri dipanaskan
sehingga didapatkan nilai arus dan tegangan anoda. Pratikum ini dimulai dengan memanaskan XY
recorder yang telah terhubung dengan Franck-Hertz power supply selama 15 menit. Setelah itu
atur variasi tegangan dan lihat nilai arus yang dihasilkan. Hasil dari pratikum ini berupa tingkatan
energi elektron atom merkuri yang muncul saat tegangan divariasikan. Pada saat elektron
terkuantisasi maka elektron tersebut akan memancarkan energi berupa foton dengan panjang
gelombang tertentu. Energi eksitasi yang didapatkan dari percobaan yaitu 5,08 eV dengan panjang
gelombang 244,03 nm.
Kata Kunci : arus, elektron, energi eksitasi, Franck-Hertz, panjang gelombang.

ABSTRACT
A practicum has been conducted on the Franck-Hertz experiment which aims to observe the
Franck-Hertz curve, measure the discontinuous emission of free electrons during inelastic
collisions and explain that mercury atoms can absorb energy discretely from the result obtained.
The tools and materials that must be prepared to carry out this experiment include the Franck-
Hertz power supply as a means of reading the heating results of mercury from heater and
changing the voltage and current values, connecting cables to connect electronic components and
the XY recorder as a place where the steam is heated so that the current and anode voltage value
are obtained. This practicum begins by heating the XY recorder connected to the Franck-Hertz
power supply for 15 minutes. After that, adjust the voltage variation and see the resulting current
value. The result of this practice is the level of electron energy og the mercury atoms that appears
when the voltage is varied. When electrons are quantized, the electrons will emit energy in the
form of photons with a certain wavelength. The energy excitation energy obtained from the
experiment is 5.08 eV with a wavelength of 244.03 nm.
Keywords:current, electron, excitation energy, Franck-Hertz, wavelength.

I. PENDAHULUAN
Atom memiliki sebuah inti yang terdiri dari proton dan neutron serta elektron
yang mengelilingi ini dan menempati kulit. Elektron dapat berpindah dari orbital dalam
ke orbital luar dengan menyerap energi yang disebut energi eksitasi. Saat elektron
berpindah orbital maka elektron tersebut akan kehilangan sejumlah energi yang
sebelumnya mempertahankan posisi pada orbital asalnya. Pada tahun 1913 Neils Bohr
menerapkan ide kuantum pada struktur atomik untuk mendapatkan model atom,
walaupun masih terdapat kekurangan dan harus diganti secara mekanika kuantum agar
ketilitian dan kegunaannya lebih besar.
Pada tahun 1914, James franck dan Gustav Hertz melakukan sederetan
eksperimen yang membuktikan kebenaran teori Borh dan tentang eksitasi atom yang
biasa disebut dengan percobaan Franck-Hertz. Franck-Hertz menggunakan gas merkuri
yang dimasukkan dalam sebuah tabung dengan tekanan rendah dan dua buah elektroda
yang diberi beda tegangan tertentu dan dihubungkan dengan multimeter. Apabila logam
dipanaskan maka akan terdapat elektron bebas yang tercipta yang akan menumbuk
elektron yang terkandung dalam merkuri.
Dalam tabung yang tekanan udaranya relatif rendah jka dibandingkan dengan
tekanan udara di laboratorium sehingga terjadi dua jenis tumbukan yaitu tumbukan
bersifat elastis dan non-elastis. Pada tumbukan yang bersifat elastis elektron dalam
tabung menumbuk atom merkuri tanpa kehilangan energi sehingga tidak terjadi apa-apa.
Tetapi pada tumbukan non-elastis, ketika energi elektron (penumbuk) telah mencapai
harga nilai tertentu maka atom Hg melakukan transisi keluar dari keadaan dasar ke
keadaan tereksitasi. Saat energi elektron telah mencapai 4,9 eV, elektron akan menumbuk
Hg sehingga energinya diserap oleh atom Hg (yang berada dalam keadaan tereksitasi)
dengan besar energi yang sama dan elektron penumbuk akan terpantul dengan energi
yang sangat kecil.

Gambar 1. Rangkaian percobaan Franck - Hertz

Gambar 2. Kurva percobaan Franck – Hertz

Dengan kata lain, saat energi telah mencapai 4,9 eV maka arus pada logam akan
menurun, lalu seiring pembesaran harga tegangan pemercepat arus pada logam akan
kembali naik dan turun kembali pada kelipatan 4,9 eV. Hasil energi eksitasi sebesar 4,9
eV ternyata juga mengemisikan atom sehinggan menimbulkan spektrum UV dan juga
pada kelipatannya.

(1)

Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan kemudian
tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang memiliki pamjang gelombang ,
sehingga :

(2)

(3)

(4)
eksperimen ini kemudian menjadi bukti dari teori atom Borh yang menerangkan bahwa
elektron harus memiliki energi eksitasi untuk dapat melakukan tumbukan non-elastis
dengan atom.

II. METODE PERCOBAAN


Sebelum pratikum dilakukan, persiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan seperti 1 set Franck-Hertz yang berfungsi untuk membaca hasil pemanasan
merkuri dari pemanasnya dan mengubah nilai arus dan tegangannya, kabel penghubung
berfungsi untuk menghubungkan komponen elektronika dan XY recorder berfungsi
sebagai tempat ketika merkuri dipanaskan sehingga didapatkan nilai arus dan
tegangannya.
Alat Franck-Hertz dihubungkan dengan XY recorder, lalu dipanaskan selama 15
menit hingga lampu pada Franck-Hertz power supply berwarna orange. Tegangan kisi
(Vg) dinaikkan secara perlahan dan amati arus yang terukur. Proses ini dilakukan hingga
didapatkan 30 data.

III. HASIL DAN ANALISIS


Setelah dilakukan percobaan, didapatkan data hasil seperti berikut ;

Tabel 1: Panjang gelombang foton


No Tegangan Energi Panjang
Eksitasi (v) eksitasi ( eV) Gelombang (nm)
1 5,75
2 6,75 5,08 244,03
3 2,75

Hubungan Tegangan dan Kuat Arus


Pada Percobaan 1
6
Arus I (A)

4
2
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tegangan (V)

Gambar 3. Grafik hubungan tegangan dan kuat arus pada percobaan 1

Dari grafik dapat diketahui bahwa arus akan naik saat tegangan dinaikkan, namun
pada titik tertentu arus mengalami penurunan walupun tegangan tetap naik. Hal ini terjadi
karena suatu elektron yang diberi beda tegangan tertentu dan jatuh pada plat anoda
sehingga mengalami tumbukan dengan atom namun tidak ada energi yang dilepaskan
dalam tumbukan ini. Supaya elektron dapat melepaskan energinya, maka diperlukan
energi yang cukup sehingga atom raksa dapat bertransisi ke keadaan eksitasi.
Dari grafik terlihat bahwa saat elektron mencapai tegangan puncak pertama 10 V
maka elektron akan bertumbukan dengan atom merkuri (tumbukan non-elastis) yang
mengakibatkan energi elekton berkurang sehingga pada saat elektron melewati kisi,
elektron tersebut tidak mampu mengatasi tegangan perlambatan rendah. Hal ini
mengakibatkan elektron sulit sampai ke anoda sehingga arus mengalami penurunan.
Proses ini terjadi berulang pada saat tegangan bernilai 15 V, 23 V, dan 28 V.

Hubungan Tegangan dan Kuat Arus


Pada Percobaan 2
5
4
Arus I (A)

3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tegangan (V)
`
Gambar 4. Grafik hubungan tegangan dan kuat arus pada percobaan 2

Pada percobaan 2 juga terjadi proses yang sama, arus akan naik seiring
bertambahnya nilai tegangan tetapi pada titik tertentu arus akan turun dan elektron
mengalami tumbukan tumbukan dengan atom merkuri. Tumbukan non-elastis terjadi
pada tegangan 16 V, 22,5 V, 28 V dan 28,5 V yang menyebabkan energi elektron
berkurang sehingga elektron sulit sampai ke anoda yang mengakibatkan arus mengalami
penurunan. Kedua percobaan ini membuktikan bahwa adanya energi diskrit yang
menguatkan teori kuantum model atom Bohr.
Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan energi eksitasi sebesar 5,08 eV.
Jika dibandingkan dengan nilai literatur yaitu 4,9 eV, energi eksitasi yang didapat dari
percobaaan terdapat error 3,67%. Kesalahan ini disebabkan oleh pratikan yang kurang
teliti dalam membaca nilai arus yang terukur. Sedangkan panjang gelombang yang
didapat 244,03 nm yang masuk dalam kisaran panjang gelombang sinar ultraviolet (UV)
dengan energinya 1,8 ev sampai 40 eV.

IV. KESIMPULAN
Pada eksperimen yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa energi elektron
yang bertingkat-tingkat (terkuantisasi) semakin menguatkan teori kuantum atom Bohr dan
pada kelipatan tegangan tertentu arus mengalami penurunan. Berdasarkan pengolahan
data didapatkan tegangan eksitasi (5,08 ± 1,2) V dan energi eksitasi 5,08 eV dengan
spectrum sinar UV yang memiliki panjang gelombang 244,03 nm. Setelah data di plot
pada grafik, ternyata didapatkan grafik yang sama dengan grafik percobaan Franck-Hertz.

DARTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur., Jakarta, Konsep Fisika Modren, Erlangga, (1999)
Muttaqin, Afdal., Padang, Modul Praktikum Eksperimen Fisika I. Jurusan Fisika,
FMIPA, Universitas Andalas,(2020)
Sutrisno., Bandung, Penerapan Elektronika Dan Teorinya, ITB Pers, (1987)

Anda mungkin juga menyukai