Anda di halaman 1dari 11

STUDI KASUS

Perawatan Saluran Akar Satu Kunjungan disertai Restorasi Resin Komposit dengan
Pasak Parallel Self-Threading Gigi Molar Kedua Kanan Mandibula Pulpitis Ireversibel

Gunawan Raharjo* dan Pribadi Santosa**


*Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia
**Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
*Jl Denta No 1 Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia; e-mail: gune_bpp@yahoo.com

ABSTRAK
Perawatan saluran akar (PSA) satu kunjungan merupakan perawatan saluran akar dengan prinsip triad endodontik
(cleaning and shaping, medikasi dan obturasi saluran akar) diselesaikan dalam satu kali kunjungan. Keuntungan
perawatan adalah memperkecil risiko kontaminasi mikroorganisme dalam saluran akar antar kunjungan, menghemat
waktu perawatan karena tidak dilakukan penggantian medikasi intrakanal tetapi tanpa mengurangi kualitas hasil
perawatan. Pulpitis ireversibel merupakan salah satu indikasi perawatan saluran akar satu kunjungan. Gigi posterior
pasca PSA dengan kehilangan jaringan sehat yang tidak terlalu banyak dapat dilakukan restorasi menggunakan bahan
resin komposit dengan penguat pasak parallel self-threading. Tujuan laporan kasus ini untuk menunjukkan keberhasilan
perawatan saluran satu kunjungan pada kasus pulpitis ireversibel dan restorasi akhir menggunakan resin komposit
yang diperkuat pasak parallel self-threading. Pasien laki-laki 47 tahun dilakukan perawatan saluran akar pada gigi molar
kedua kanan mandibula dengan diagnosa pulpitis ireversibel. Pada pemeriksaan radiograf terlihat kavitas yang
melibatkan pulpa dan tidak terdapat area radiolusen pada daerah periapikal. Kasus ini dilakukan PSA satu kunjungan
dilanjutkan restorasi resin komposit dengan penguat pasak parallel self-threading pada kunjungan berikutnya.
Perawatan saluran akar satu kunjungan disertai restorasi resin komposit dengan penguat pasak parallel self-
threading berhasil dilakukan pada kasus pulpitis ireversibel pada gigi molar kedua kanan mandibula.
MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70
Kata kunci: Perawatan akar satu kunjungan, pulpitis ireversibel, pasak parallel self-threading, resin komposit

Abstract: One Visit Endodontic Followed with Parallel Self Threading Dowel Reinforced Composite Resin
Restoration on The Irreversible Pulpitis of Mandibular Right Second Molar. One visit endodontic root canal
treatment (RCT) which endodontic triad (cleaning and shaping, medication, and obturation of the root canal) were
completed in one visit. The advantages treatment is to minimize the risk of microorganisms contamination in the root
canal, that saves time. In this treatment there is no intracanal medication replacement without reducing the quality
of treatment. Irreversible pulpitis is one of one visit endodontic’s indications. Parallel self-threading dowel
reinforced composite resin can be performed at minimal destruction post endodontically treated posterior teeth. The
purpose of this case report is to demonstrate the irreversible pulpitis were treated by one visit root canal treatment
successfully and its restorations with parallel self-threading dowel reinforced composite resin. Male patients 47years
old who diagnosed irreversible pulpitis was treated by one visit root canal treatment on the mandibular right
second molars. The radiographs image showed cavity involving to the pulp and there was no radiolucent area in
the periapical region. Endodontic treatment was done by one visit root canal treatment and followed with composite
resin restoration with parallel self-threading dowel. One visit endodontic followed with restored using composite resin
material that reinforced by parallel self-threading dowel successfully performed on the mandibular right second molar
with irreversible pulpitis diagnosis.
MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70
Keywords: One visit endodontic, irreversible pulpitis, parallel self-threading dowel, composite resin

PENDAHULUAN kunjungan, menghemat waktu perawatan


Perawatan saluran akar (PSA) biasanya karena tidak diperlukan penggantian
dilakukan dalam beberapa kunjungan medikasi intrakanal tanpa mengurangi
dengan pertimbangan kenyamanan pasien kualitas perawatan tersebut.2 Pada
maupun kebutuhan dalam melakukan perawatan saluran akar satu kunjungan,
desinfeksi saluran akar serta observasi tahap perawatan dapat dilakukan dengan
penyembuhan sebelum dilakukan restorasi lebih cepat dan dapat diterima oleh pasien
akhir.1 Perawatan saluran akar satu serta mencegah terjadinya kontaminasi
kunjungan merupakan perawatan saluran ulang dalam saluran akar diantara waktu
akar yang prosesnya diselesaikan dalam kunjungan.1
satu kunjungan. Keuntungan perawatan ini Sisa struktur jaringan keras gigi,
dapat memperkecil risiko kontaminasi fungsi gigi dalam lengkung rahang dan
mikroorganisme ke dalam saluran akar antar besarnya beban kunyah mempengaruhi

63
MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70
e-ISSN: 2460-0059

risiko fraktur pada gigi yang telah dilakukan sering terasa sakit terutama jika kemasukan
PSA, sehingga perencanaan dan pemilihan makanan, makan dan minum dingin. Gigi
3
restorasi harus dilakukan lebih cermat. tersebut belum pernah ditambal, pernah
Terdapat beberapa jenis restorasi yang dirasakan sakit spontan tapi hilang dengan
dapat digunakan setelah PSA. Kemajuan sendirinya. Pasien merasa kurang nyaman
yang cukup pesat dalam material saat menggunakan gigi tersebut karena
kedokteran gigi dan konsep baru dalam makanan sering terselip di daerah tersebut.
teknik restorasi, memperkenalkan Pasien ingin dirawat giginya agar tidak
penggunakan bahan restorasi adhesif. bertambah parah dan nyaman digunakan.
Resin komposit merupakan bahan restorasi Pada saat dilakukan pemeriksaan gigi
adhesif yang banyak digunakan karena tersebut tidak terasa sakit (Gambar 1).
hasilnya memuaskan dan dapat bertahan Pemeriksaan objektif keadaan gigi
lama.4,5 Restorasi pasca PSA menggunakan 47 terdapat kavitas ukuran sedang pada
bahan resin komposit dapat dibuat secara permukaan disto oklusal dengan pulpa
direk maupun indirek, teknik tersebut harus terbuka sondasi: (+), perkusi:(-), dan
dapat memperkuat struktur jaringan keras palpasi: (-), tes thermal CE: (+). Pasien
gigi yang masih tersisa serta dapat memiliki kebersihan rongga mulut yang baik
mengembalikan fungsi gigi.6 Gigi pasca PSA dan relasi rahang klas I Angle. Pemeriksaan
tidak harus membutuhkan restorasi dengan Radiografis terlihat kavitas pada sebelah
mahkota penuh. Jika sisa jaringan keras gigi distal dan pulpa terbuka, tidak terdapat area
masih banyak maka gigi dapat direstorasi radiolusen pada daerah periapikal, saluran
menggunakan resin komposit secara direk akar relatif lurus dan tidak ada penyumbatan
untuk mendapatkan hasil yang (Gambar 2).
memuaskan.7 Apabila terdapat kavitas Diagnosis yang ditegakkan pada
tambahan atau adanya perluasan kavitas gigi 47 karies profunda dengan pulpitis
akibat prosedur restorasi maka perlu ireversibel. Rencana perawatan yang
akan dipertimbangkan penggunaan pasak untuk dilakukan adalah perawatan saluran
akar memperkuat restorasi.8 Pasien telah satu kunjungan dilanjutkan restorasi
resin menyetujui kasus perawatan giginya untuk komposit kavitas kelas II dengan
penguat dipublikasikan. pasak parallel self-threading.
Prognosis
pada kasus ini baik.
METODE Pada kunjungan pertama tanggal 26
Pasien laki-laki berusia 47 tahun Februari 2014 dilakukan pemeriksaan
datang ke klinik Konservasi Gigi RSGM Prof subjektif, pemeriksaan objektif, pengambilan
Soedomo untuk memeriksakan gigi foto klinis dan foto radiografis, kemudian
belakang kanan bawah yang berlubang dan

Gambar 1. Foto klinis gigi 47 sebelum perawatan Gambar 2. Radiograf sebelum perawatan

64
Raharjo dan Santosa: Perawatan Saluran
Akar ....

ditentukan diagnosis dan rencana akar mesiobukal 18 mm, mesiolingual 19


perawatan. Pasien diberi penjelasan mm dan distal 19 mm. Preparasi
saluran mengenai prosedur rencana perawatan dan akar menggunakan teknik
crown down biaya serta waktu perawatan. Setelah dengan file ProTaper hand
use (Dentsply). pasien menyetujui seluruh prosedur Pelebaran pada bagian
koronal, 2/3 panjang perawatan, maka pasien mengisi dan kerja estimasi
pada saluran akar menandatangani informed consent. mesiobukal,
mesiolingual dan sebelah distal Pembuatan artificial wall (Gambar 3) pada
menggunakan file S1 dan S2. Negosiasi dan permukaan dinding distal menggunakan
pengukuran panjang kerja sebenarnya bahan semen ionomer kaca modifikasi resin
dengan K-file #10 dan konfirmasi (Fuji II LC, GC).
menggunakan Electric Apex Locator Pemeriksaan vital sign menunjukkan
(Dentaport ZX, Morita). Hasil pengukuran tekanan darah pasien 120/80 mmHg,
dikonfirmasi menggunakan radiograf dilanjutkan anestesi menggunakan larutan
(Gambar 4), panjang kerja sebenarnya anestesi lokal secara infiltrasi dan intra
sesuai dengan panjang kerja estimasi.
pulpal. Pemasangan isolator karet kemudian Panjang kerja saluran akar mesiobukal 18
kavitas dibersihkan dari jaringan nekrotik, mm, mesiolingual 19 mm dan distal 19 mm.
pembukaan akses kavitas menggunakan Preparasi saluran akar menggunakan file
endo access bur dan pembukaan atap pulpa ProTaper sampai file terakhir ukuran F2
dengan bur diamendo. sesuai panjang kerja.
Panjang kerja estimasi diukur
dengan metode observasi radiograf,
diperoleh panjang kerja estimasi saluran

65
MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70
e-ISSN: 2460-0059

Setiap pergantian alat, saluran akar keluhan rasa sakit. Pada kunjungan ini
diirigasi dengan larutan NaOCl 2,5% dan dilanjutkan pemasangan pasak parallel self-
larutan salin. Irigasi diakhiri dengan threading (Radix Anchor, Dentsply).
chlorhexidine digluconate 2% (Cavity Pemilihan pasak berdasarkan x-raychart
Cleanser, Bisco). Pengepasan poin guta pada radix anchor dengan
radiograf perca ProTaper sesuai file yang digunakan pengisian dan didapatkan pasak
ukuran
terakhir (master cone) guta perca F2 (warna no.1 (Gambar 7).
merah), beri tanda sesuai dengan panjang Pembongkaran artificial wall serta
kerja (Gambar 5A) yang dikonfirmasi preparasi cavosurface, preparasi
bagian menggunakan radiograf (Gambar 5B). oklusal untuk memberikan retensi
pada Saluran akar diirigasi menggunakan restorasi disertai pembuatan kontra bevel
larutan EDTA cair 17% (Smear Clear, Kerr menggunakan round ended tapered
Dental), NaOCl 2,5% (setiap pergantian diamond burs, menghilangkan
jaringan larutan irigasi dibilas menggunakan aquades email yang tidak terdukung
dentin pada steril) kemudian diirigasi menggunakan gingival wall
daerah preparasi chlorhexidine digluconate 2% (Cavity menggunakan
gingival margin trimmers, Cleanser, Bisco) digenangkan selama 1 pembuatan
bevel pada daerah gingival menit lalu dikeringkan dengan paper point cavosurface
margin menggunakan micro-steril. Teknik obturasi dengan teknik single preparation bur.
Pengurangan guta perca cone menggunakan siler berbahan resin menggunakan
peeso reamer, dilanjutkan (Topseal, Dentsply) yang dimasukkan ke preparasi
saluran pasak untuk
dalam saluran akar menggunakan lentulo. menempatkan pasak radix anchor ke dalam
Poin guta perca ProTaper dimasukkan ke saluran akar.
dalam saluran akar setelah 1/3 apikal diolesi Pemasangan matriks tofflemire dan
siler. Pengisian saluran akar dilakukan tiap desinfeksi saluran pasak dan kavitas
saluran akar kemudian dipotong tepat pada dengan chlorhexidine digluconate 2%,
orifis menggunakan plugger yang dilakukan isolasi daerah kerja menggunakan
dipanaskan dan dikondensasi secara ringan. cotton roll. Pengetsaaan pada seluruh
Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara permukaan kavitas yang telah dipreparasi
(Caviton, GC) dan dilakukan pemeriksaan dan di dalam saluran akar menggunakan
radiograf (Gambar 6). asam fosfat 35% selama 15 detik, kemudian
Pada kunjungan berikutnya, tanggal dibilas dengan air dan dikeringkan dengan
14 Maret 2014, pemeriksaaan subjektif tidak cotton pellet yang telah dibasahi akuades
ada keluhan rasa sakit pada pasien. dan diperas untuk menciptakan kondisi
Pemeriksaan objektif hasil perawatan moist, pada saluran akar dikeringkan
saluran akar menunjukkan tidak ada menggunakan paper point.

Gambar 7. Pemilihan pasak menggunakan x-ray chart radix anchor berdasarkan radiograf
66
Raharjo dan Santosa: Perawatan Saluran
Akar ....

Dinding saluran akar dan permukaan gigi kavitas terisi penuh dan membentuk
yang telah dipreparasi diolesi tipis dengan anatomis gigi 47(Gambar 8).
bahan bonding generasi 5 (Adper single Pemeriksaan oklusi
dengan bond 2, 3M) menggunakan microbrush, articulating paper dilanjutkan
finishing didiamkan 20 detik lalu diaplikasikan paper restorasi resin komposit
menggunakan fine point untuk mengurangi cairan bonding yang finishing bur.
Kemudian dipoles dengan berlebih di dalam saluran akar, hembuskan polishing disc
(optidisc, KerrHawe) dan angin dengan arah tidak langsung secara polishing
brush (Optishine, KerrHawe), perlahan, dilakukan penyinaran 10 detik. kemudian
dilakukan pemeriksaan radiograf Semen resin (Build IT-FR, Pentron) restorasi resin
komposit kavitas kelas II
dimasukkan ke dalam saluran pasak (Gambar 9).
menggunakan lentulo. Pasak diinsersikan Pada kunjungan berikutnya tanggal
menggunakan driver dan diputar searah 21 Maret 2014 pemeriksaan subjektif
jarum jam sampai pasak tersebut terpasang menandakan bahwa tidak ada keluhan rasa
dengan baik, selanjutnya dilakukan sakit pada pasien. Pada pemeriksaan
penyinaran selama 20 detik. Sisa semen objektif menunjukkan bahwa restorasi masih
resin digunakan untuk menutup lamella dalam keadaan baik, tidak ada peradangan
pasak, dilanjutkan penumpatan gingiva serta menunjukkan tanda-
tanda menggunakan resin komposit packable P60 keberhasilan perawatan yang
dilakukan (3M, ESPE) menggunakan teknik terhadap pasien.
inkremental. Penumpatan dilakukan sampai

(A) (B)
Gambar 8. Restorasi resin komposit kavitas kelas II (A). Tampak oklusal (B). Tampak bukal.

Gambar 9. Radiograf restorasi resin komposit kavitas kelas II

67
MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70
e-ISSN: 2460-0059

PEMBAHASAN perawatan dapat disebabkan oleh tidak


Indikasi perawatan saluran akar tuntasnya pembersihan saluran akar pada
satu kunjungan antara lain pada kasus gigi yang terinfeksi sehingga bakteri dapat
trauma iatrogenik tanpa disertai lesi berkembang dan menyebabkan rasa sakit
periapikal, pulpitis ireversibel tanpa disertai pasca PSA satu kunjungan. Hal tersebut
lesi periapikal, gigi nekrosis pulpa tanpa memperkuat alasan yang mendukung
gejala klinis dan lesi periapikal, tidak indikasi PSA satu kunjungan antara lain
terdapat eksudat dalam saluran akar. Kontra adalah gigi tersebut masih vital.12
indikasi perawatan saluran akar satu Jenis restorasi yang dapat
kunjungan pada kasus yang disertai lesi digunakan tergantung jaringan keras gigi
periapikal, adanya kelainan anatomis serta yang tersisa. Restorasi pada gigi pasca PSA
adanya periodontitis akut.9 Pada kasus ini dapat menggunakan restorasi
direk
gigi molar kedua kanan mandibula dengan menggunakan bahan resin komposit atau
diagnosis pulpitis ireversibel, tanpa disertai amalgam, maupun restorasi secara indirek
lesi periapikal, memiliki bentuk saluran akar menggunakan bahan logam atau porselen.6
relatif lurus serta tidak terdapat Restorasi yang ideal harus dapat melindungi
penyumbatan memungkinkan dilakukan permukaan oklusal dan menggantikan
perawatan saluran akar satu kunjungan. tonjol-tonjol yang hilang agar dapat secara
Faktor anatomi gigi diantaranya bentuk optimal melindungi struktur mahkota gigi dan
saluran akar mempengaruhi keberhasilan menambah kekuatan.13 Pada kasus ini
perawatan saluran akar gigi antara lain jaringan keras gigi yang tersisa masih cukup
adanya pembengkokan saluran akar, banyak sehingga masih dapat dilakukan
penyumbatan, saluran akar yang sempit, restorasi direk menggunakan bahan resin
serta bentuk abnormal saluran akar. Hal komposit dengan prinsip preparasi onlay,
tersebut berpengaruh terhadap derajat dilakukan reduksi oklusal untuk memberikan
kesulitan perawatan yang dilakukan.7 perlindungan permukaan oklusal dan tonjol.
Hasil perawatan saluran akar gigi Adanya perluasan kavitas yang melibatkan
anterior maupun posterior tergantung pada dinding sebelah distal dapat dilakukan
keadaan gigi dan saluran akar yang dirawat. pemasangan pasak parallel self-treading
Faktor yang sangat menentukan pada saluran akar sebelah distal untuk
keberhasilan perawatan sekali kenjungan menambah kekuatan restorasi resin
secara umum adalah tingkat keterampilan komposit. Keuntungan restorasi resin
dan pengetahuan operator yang ditunjang komposit secara direk antara lain preparasi
dengan peralatan yang tepat, bahan dan gigi minimal sehingga dapat
obat yang dipakai serta tindakan se-asepsis mempertahankan sisa jaringan keras gigi,
mungkin.10 waktu pengerjaan relatif singkat serta biaya
Perawatan saluran akar satu lebih terjangkau.14
kunjungan dapat dilakukan bila didukung Gigi molar lebih banyak menerima
oleh kemampuan dan pengetahuan beban gaya vertikal saat berfungsi.
operator, diagnosis kasus yang terpilih dan Pemilihan pasak parallel self-threading
tepat serta ditunjang prosedur kerja secara karena bentuknya parallel dan memiliki
asepsis. Rasa sakit setelah pengisian lebih lamella sehingga apabila terdapat gaya
banyak disebabkan tindakan operator yang bekerja pada gigi akan diteruskan ke
misalnya prosedur kerja yang tidak baik atau arah akar gigi. Mekanisme ini menyebabkan
perhitungan panjang kerja yang tidak tepat gigi menjadi mempunyai resistensi fraktur
sehingga menimbulkan inflamasi pada yang tinggi.15 Pasak radix anchor
11
jaringan periapikal. Gigi dengan pulpa vital merupakan pasak berbentuk parallel yang
merupakan indikasi untuk dilakukan PSA memiliki ventilasi sehingga
dapat satu kunjungan. Selama ini muncul mengurangi tekanan yang
berlebihan pada anggapan bahwa rasa sakit pasca saluran akar. Pasak
ini berbahan nikel

68
Raharjo dan Santosa: Perawatan Saluran
Akar ....

titanium yang memiliki pisau berbentuk 5. Mannocci F, Bertelli E, Sherriff M,


spiralsehingga dapat digunakan pada gigi Watson TF, Ford TRP. Three-year
non vital pasca PSA tanpa tekanan clinical comparison of survival of
berlebihan. Selain itu pasak ini juga memiliki endodontically treated teeth restored
undercut yang dapat meningkatkan with either full cast coverage or
16
with resistensi bahan tumpatan. direct composite restoration. J
Prostet
Dent. 2002; 88: 297-301.
KESIMPULAN 6.
Cobankara FK, Unlu N, Cetin AR,
Berdasarkan pembahasan dapat Azkan HB. The effect of different
disimpulkan bahwa perawatan saluran akar restoration technique on the fracture
sekali kunjungan dapat dilakukan dengan resistance of endodontically treated
mempertimbangkan seleksi kasus, tingkat molar. Oper Dent. 2008; 3(5): 526-533.
kasulitan kasus, diagnosis yang tepat, 7. Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan
penguasaan operator terhadap teknik Praktik Ilmu Endodonsia. Ed.3. Jakarta.
perawatan saluran akar, mengutamakan EGC. 1996; 236-260.
tindakan se-asepsis mungkin, serta 8. Pitt Ford TR. Restorasi Gigi (terj) ed 2.
penggunaan alat dan bahan yang tepat. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
PSA satu kunjungan dapat mempersingkat Jakarta.1993.
waktu perawatan dan berhasil dilakukan 9. Eccless JD, Green RM. Konservasi Gigi
pada kasus pulpitis ireversibel pada gigi (terj) ed 2. Jakarta. Penerbit
molar kedua kanan mandibula. Universitas.1994; 145-150.
Jaringan keras gigi yang masih 10. Pekrun RB. The incidence of failure
tersisa menjadi pertimbangan dalam following single-visit endodontic
melakukan restorasi gigi. Restorasi resin therapy. J Endod. 1986; 12: 68–72.
komposit direk dengan penguat pasak 11. Wiwi W, Narlan S, Ansar B. Frekuensi
parallel self-threading berhasil dilakukan dan nyeri pada psa anterior sekali
mampu mengembalikan fungsi gigi secara kunjungan (penelitian pendahuluan).
optimal. Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran
FKG-UI.1996; 113: 21.
DAFTAR PUSTAKA 12. Alonso-Ezpeleta LO, Gasco-Garcia C,
1. Siqueira JF Jr. Aetiology of the Castellanos-Cosano L,
Martín-endodontic failure: why well treated González J, López-Frías FJ,
Segura-
teeth can fail. Int Endod J. 2001. 34: 1- Egea JJ. Postoperative pain after one-
10. visit root-canal treatment on teeth with
2. Rustin SA, Endang R. Perawatan vital pulps: Comparison of three
saluran akar satu kali kunjungan pada different obturation techniques. Med
gigi premolar kedua kiri mandibula Oral Patol Oral Cir Bucal. 2012 Jul;
dengan nekrosis pulpa disertai lesi 17(4): e721-e727.
periapikal. Maj Ked Gigi. 2007; 4(1): 23- 13. Nagasiri R, Chitmongkulsuk S. Long
28. term survival of endodontically treated
3. Pitt Ford TR. Harty’s Endodontics in molars without crown coverage: a
clinical practice. Elsevier limited, 5th ed. retrospective cohort study. J. Prostet
2004; 134-139. Dent. 2005; 164-70.
4. Can SE, Kayahan B, Ozel E, Gokce K, 14. Mondelli RFL, Ishikiriam SK, Filho O,
Soyman M, Bayirli G. Clinical Mondelli J. Fracture resistance of
evaluation of posterior composite weaked teeth restoration with
restorations in endodontically treated condensable resin with and without
teeth. J Contemp Dent Pract. 2006. cusp coverage. J Appl Oral Sci. 2008;
May; (7)2: 017-025. 17(3): 161-165.
69
MKGK. Juni 2015; 1(1): 63-70
e-ISSN: 2460-0059

15. Al-Wahadni AM, Hamdan S, Al-Omiri study. Oral Surg Oral Med Oral Pathol
M, Hammed MM, Hatamleh MM. Oral Radiol Endod. 2008; 106: e77-e83.
Fracture resistance of teeth restored 16. Radix-Anchor® Post System-
with different post systems: in vitro Introductory Kit - Dentsply Maillefer
(Switzerland).

70

Anda mungkin juga menyukai