Anda di halaman 1dari 11

“ MAKALAH MIKROORGANISME “

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD SYAFIQ

NIM : PO72201201683

JURUSAN : D-III KEPERAWATAN

KELAS : 1B KEPERAWATAN

DOSEN : SHENDA MAULINA W,S.Kep.,Ns.,M.Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga saya diberikan kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan makalah tentang
MIKROORGANISME (bakteri, archaea, fungi, protozoa, alga mikroskopis, dan virus) dari devinisi, struktur,
klasifikasi, morfologi, system reproduksi, dampak pada kehidupan manusia, perbedaan masing masing.

Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah yang tidak dapat disebutkan satu persatu, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Didalam makalah ini penulis menyadari banyak terdapat kekurangan, oleh karna itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi.

Tanjungpinang, 04 februari 2021

Muhammad syafiq

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil lagi. Yang
termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut
sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya
nampak dengan mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 1990).

Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan akuatik,


berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar dan Chan, 1986).

Mikroorganisme tersebut mempunyaibeberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup


dalam tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah
dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air (Hardjowigeno, 1992).

Laut dapat dijadikan sumber dalam bidang farmasi, bahan makanan, kosmetik, dan enzim yang
merupakan kekayaan sumber keanekaragaman biologi. Banyak produk alam yang diisolasi dari
lingkungan laut. Akan tetapi, meskipun mikroorganisme laut sudah terkenal sebagai sumber dari
molekul bioaktif yang baru, pemanfaatannya masih sedikit. Banyak organisme dalam kehidupan laut
termasuk bakteri hidup pada daerah sedimen dan memproduksi antibakteri yang diperoleh dari isolasi
bakteri (Park et al, 2002).

Wilayah pesisir merupakan suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan, ke arah darat mencakup
daerah yang masih terkena percikan air laut atau pasang surut, dan ke arah laut meliputi daerah
paparan benua (continental self). Dalam suatu wilayah pesisir pantai terdapat satu atau lebih system
lingkungan. Ekosistem pesisir bersifat alami ataupun buatan, yang bersifat alami diantaranya adalah
pantai berpasir (Beatley et al, 1994, dalam Dahuri, 2001).

Kepadatan populasi bakteri dalam sedimen pesisir berkisar antara 10 bakteri sampai 108 koloni bakteri
per gram sedimen. Tingkat kepadatan bakteri dalam sedimen tergantung pada kandungan bahan
organik (Zhukova, 1963, dalam Dahuri, 2001).

mempunyai kemampuan menghasilkan antibiotik misalnya genus Sterptomyces, terbukti menghasilkan


bermacam-macam antibiotik. Pada akhir 1972, bakteri dari genus Streptomyces telah menghasilkan
2078 jenis antibiotik (Betina, 1983, dalam Hasim, 2003).

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam jumlah amat kecil atau
rendah bersifat merusak atau menghambat mikroorganisme lain (Pelczar, 1988).

Antibiotik mempunyai nilai ekonomi yang tinggi terutama di bidang kesehatan, karena kegunaanya
dalam mengobati berbagai penyakit infeksi. Adanya penemuan antibiotik-antibiotik baru sangat
dibutuhkan dalam bidang kedokteran karena banyak kuman yang telah resisten terhadap antibiotik-
antibiotik yang sudah ada (Waaij, 1991).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mikroorganisme Bakteri


Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal yang dapat hidup sebagai organisme independen atau secara
dependen sebagai parasit. Bakteriologi juga merupakan bagian dari mikrobiologi yang mencakup studi
tentang bakteri, virus, dan semua jenis mikroorganisme lainnya. Bakteriolog mengisolasi dan
mengidentifikasi bakteri dan jamur patogen. Tes dijalankan untuk sejumlah bakteri patogen, termasuk
agen bioterorisme potensial.

Bakteri ditemukan di setiap habitat di bumi, seperti tanah, batu, lautan, dan bahkan daerah bersalju.
Beberapa bakteri malah menetap pada organisme lain, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia.

Sebagian bakteri hidup di tanah atau pada tanaman mati di mana mereka memainkan peran penting
dalam siklus nutrisi. Beberapa jenis bakteri menyebabkan pembusukan makanan dan kerusakan
tanaman, tapi yang lain sangat berguna dalam produksi makanan fermentasi, seperti yoghurt dan kecap.

Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Dalam proses ini, bakteri yang merupakan sel
tunggal akan membelah menjadi dua sel anak yang identik. Pembelahan biner dimulai ketika DNA
bakteri membelah menjadi dua (bereplikasi).

Sel bakteri, kemudian memanjang dan membelah menjadi dua sel anak masing-masing dengan DNA
identik dengan sel induk. Setiap sel anak adalah klon dari sel induk. Ketika kondisi menguntungkan,
seperti suhu yang tepat dan nutrisi tersedia, maka beberapa bakteri seperti Escherichia coli dapat
membelah setiap 20 menit. Ini berarti bahwa hanya dalam 7 jam, satu bakteri dapat menghasilkan
2.097.152 bakteri. Setelah satu jam lagi, jumlah bakteri akan meningkat menjadi 16.777.216. Itu
sebabnya kita bisa cepat sakit ketika mikroba patogen menyerang tubuh kita.

Mekanisme Bertahan Hidup


Beberapa bakteri dapat membentuk endospora. Ini adalah struktur yang tidak aktif yang sangat tahan
terhadap kondisi fisik dan kimia yang tidak bersahabat, seperti panas, radiasi UV, dan disinfektan. Ini
membuat menghancurkan mereka sangat sulit. Banyak bakteri penghasil endospora adalah patogen
jahat, misalnya Bacillus anthracis adalah penyebab antraks.
Bakteri Penyebab Penyakit Kelamin
Bacterial vaginosis (BV) adalah suatu kondisi vagina abnormal yang ditandai oleh keputihan dan hasil
dari pertumbuhan berlebih dari bakteri atipikal dalam Miss V. Ini bukan infeksi bakteri sejati, melainkan
ketidakseimbangan bakteri yang biasanya ada di Miss V.

Vaginosis bakteri tidak berbahaya, tapi dapat menyebabkan gejala yang mengganggu. Kebanyakan
perempuan tidak mengalami gejala vaginosis bakteri, tapi pada umumnya mengalami beberapa tanda,
seperti: Keputihan, Bau pada vagina, Terkadang ada sensasi rasa sakit.

Dalam mendiagnosis vaginosis bakteri, penting untuk menyingkirkan infeksi vagina serius lainnya,
seperti gonore ataupun klamidia.

2.2 Mikroorganisme Archaea

Arkea atau archaea (tunggal: archaeon) merupakan domain mikroorganisme bersel satu. Mikrob-mikrob
ini tergolong prokariota, yang berarti arkea tidak memiliki inti sel atau organel yang dibatasi membran.
Arkea awalnya diklasifikasikan sebagai bakteri dan diberi nama archaebacteria (di kerajaan
Archaebacteria), tetapi klasifikasi ini tak lagi digunakan.

Sel arkea memiliki sifat unik yang memisahkan arkea dari dua domain kehidupan yang lain, yaitu
Bacteria dan Eukaryota. Arkea dibagi lagi menjadi beberapa filum yang diakui. Klasifikasinya sulit
dilakukan karena mayoritas arkea belum diisolasi di laboratorium dan hanya dideteksi urutan gennya
dari sampel yang diambil dari lingkungan.

Arkea dan bakteri umumnya memiliki ukuran dan bentuk yang serupa, meskipun beberapa arkea
memiliki bentuk yang sangat aneh, misalnya sel-sel datar dan berbentuk persegi seperti Haloquadratum
walsbyi. Meskipun terdapat kesamaan morfologi antara arkea dengan bakteri, arkea memiliki gen-gen
dan beberapa jalur metabolik yang lebih serupa dengan yang dimiliki eukariota, terutama enzim yang
terlibat dalam transkripsi dan translasi. Salah satu aspek lain dari biokimia arkea yang unik adalah
ketergantungan arkea pada lipid eter di membran sel mereka.

Arkea berperan besar dalam kehidupan di Bumi. Mereka merupakan bagian dari mikrobiota dari semua
organisme. Sebagai mikrobiota manusia, arkea berperan penting di usus besar, rongga mulut, dan kulit.
Keragaman morfologis, metabolik, dan geografis memungkinkan mereka memainkan berbagai peran
ekologis: fiksasi karbon dalam siklus karbon; berperan dalam siklus nitrogen; perputaran senyawa
organik; dan memelihara komunitas simbiosis dan sintrofi mikroba, misalnya. Tidak ada contoh yang
jelas dan dikenal dari arkea yang bersifat patogenik atau parasitik, tetapi arkea sering kali bersifat
mutualis atau komensal. Salah satu contoh adalah metanogen yang hidup di saluran pencernaan
manusia dan ruminansia, tempat mereka hidup dalam jumlah besar dan membantu pencernaan.
Metanogen digunakan dalam produksi biogas dan pengolahan limbah, dan enzim dari arkea ekstremofil
yang dapat bertahan pada suhu tinggi dan pelarut organik dimanfaatkan dalam bioteknologi.
2.3 Mikroorganisme Fungi

Fungi adalah organisme yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ada berbagai jenis fungi
atau jamur di luar sana, mulai dari yang tumbuh di makanan-makanan busuk dan yang dapat kita
konsumsi, yang dapat kita lihat langsung dan ada juga yang tidak dapat kita lihat tanpa bantuan
mikroskop.

Ternyata, fungi atau jamur memiliki kingdom sendiri lho, yang disebut kingdom Fungi. Artinya, fungi
memiliki perbedaan yang cukup kentara sehingga tidak bisa digolongkan ke dalam tumbuh-tumbuhan.

Ciri-Ciri Jamur
Organisme pada kingdom Fungi merupakan organisme eukariotik, artinya tidak memiliki membran inti
sel. Tubuhfungsi atau jamur disebut sebagai talus, yaitu tidak memiliki akar, batang, maupun daun sejati.
Walaupun kebanyakan sifatnya multiseluler atau terdiri dari banyak sel, ada pula jenis fungi yang
uniseluler atau hanya memiliki satu sel, contohnya ragi. Berdasarkan ukurannya pun ada yang bersifat
makroskropis dan mikroskopis.

Fungi tidak memunyai klorofil, sehingga ia tidak dapat berfotosintesis dan tidak termasuk ke dalam
kingdom Plantae. Tapi, fungi merupakan organisme yang heterotrof, yaitu dapat memperoleh makanan
dari organisme lain. Dinding sel pada fungi mengandung zat kitin, berbeda dengan tumbuh-tumbuhan
yang mengandung selulosa. Fungi juga menggunakan spora sebagai alat reproduksinya. Cabang ilmu
biologi yang khusus mengkaji fungi disebut mikologi.

Berdasarkan benduknya, fungi dibagi menjadi dua, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Fungi atau
jamur kapang berbentuk filamen panjang yang bercabang seperti benang (hifa). Beberapa hifa tidak
bersekat dan memiliki banyak inti (senositik), tapi ada pula yang bersekat. Hifa membentuk jaring-jaring
benang yang disebut miselium. Miselium berfungsi untuk meningkatkan luas penyerapan. Sementara
itu, jamur khamir merujuk kepada jamur yang bersel satu, contohnya ragi (Saccharomyces cereviceae).

Klasifikasi Jamur
Jamur dibagi menjadi empat divisi berdasarkan jenis spora seksualnya, yaitu Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota., Zygomycota memiliki spora seksual yang disebut zigospora,
sementara spora aseksualnya adalah sporangiospora. Hifa pada Zygomycota tidak bersekat (senositik)
dan berinti banyak. Jamur Zygomycota dapat ditemukan di darat, tanah, dan organisme mati sebagai
saprofit. Zygomycota juga memiliki tiga tipe hifa, yaitu rizoid yang berbentuk seperti akar, stolon yang
membentuk anyaman pada permukaan substrat, dan sporangiofor yang tumbuh tegak dan terdapat
sporangium di ujung atasnya.
2.4 Mikroorganisme Protozoa

Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggotaprotistaeukariotik.Protozoa


berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.Jadi, protozoa adalah
hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu. Habitat protozoa yaitu di
tempat yang berair yang kaya zat organic contohnya Amoeba proteus, baik air tawar maupun air asin,
ada yang hidup solitaire bebas berenang di air, menempel di suatu tempat, parasite pada tanaman dan
hewan maupun manusia sebagai simbiont dan merugikan karena sebagai penyebab penyakit bahkan
ada yang menguntungkan dikarenakan ikut membantu menghancurkan atau membusukkan organisme
yang telah mati.

Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel.
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan sehingga disebut
sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis
bersifat heterotrof. (Suwignyo, 2005).

Morfologi protozoa bervariasi, fisiologi dan metabolismenya disesuaikan dengan kebutuhan mereka;
nutrisi adalah heterotrofik dalam bentuk parasit dan autotrofik yang hidup bebas, mereka memiliki
siklus hidup yang lebih atau kurang kompleks, baik yang hidup bebas dan parasit, dan dalam banyak
kasus, bentuk vegetatif (trophozoite) dan bentuk lain tahan (kista) (Giro´n, 2008).

Karakteristik Umum Protozoa


Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti) sehinggasubstansi genetik/ kromosom
terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti ( caryotheca).
Selnya tidak memiliki dinding sel, namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan
pelindung yang tebal disebut kista atau cysta setelah lingkungan baik kista pecah.
Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara konjugasi.
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) dan bulu cambak
(flagel) atau dengan sel itu sendiri.

Klasifikasi dan Contoh Protozoa


Berdasarkan strukturnya di bawah mikroskop elektron :

Phylum : Sarcomastigophora, contohnyaTripanosoma sp


Sub-phylum Mastigophora
Sub-phylum Opalinata
Sub-phylum Sarcodina
Phylum : Labyrinthomorpha, contohnyaLabyrinthula sp
Phylum : Apicomplexa, contohnyaToxoplasma sp
Phylum : Myxozoa, contohnyaCeratomyxa sp
Phylum : Microspora, contohnyaEncephalitozoon sp
Phylum : Ascetospora, contohnyaMarteilia sp
Phylum : Ciliophora, contohnyaBalantidium sp, Nyctoterus ovalis (hidup sebagai parasite pada
organisme lain)
Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat kelas yaitu rhizopoda,
mastigophora, sporozoa dan ciliate.

Klasifikasi Sporozoa :

Subclassis Telosporidia
• Ordo Gregarinidia, ex: Monocystis sp
• Ordo Coccidia, ex: Eimeria sp
• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp

Subclassis Neosporidia
• Ordo Myxosporidia, ex: Myxidium
• Ordo Sarcosporidia, ex: Sarcocystis

Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:


1. Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang
2. Sporogoni , pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif.
3. Gamogoni / gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara
atau nyamuk.

Ciri-Ciri Protozoa
Protozoa merupakan organisme yang menyerupai hewan yang merupakan salah satu dari filum dari
kingdom protista. Ciri-ciri Protozoa ( Protista Mirip Hewan ) ialah sebagai beikut:
1. Organisme uniseluler ( bersel satu ).
2. Bersifat eukariotik ( memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran ).
3. Tidak memiliki dinding sel.
4. Heterotrof ( umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri ).
5. Hidup dengan sendiri ( soliter ) atau berkelompok ( koloni ).
6. Hidup bebas secara parasit, bebeas dan sporofit.
7. Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagella dan pseudopodia.
8. Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron.
2.5 Mikroorganisme Alga

Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar,batang,daun,dan bunga. Struktur
perkembangbiakannya hamper selalu bersel tunggal,jika ada yang bersel banyak setiap komponen sel
membentuk satuan reproduksi baiksebagai zoospore maupun gamet. Alat reproduksi tidak memiliki
lapisan luar yang terdiri atas sel-sel steril.Alga tidak pernah menghasilkan embrio, yaitu zigotnya tidak
pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih terbungkus oleh alat
kelamin betina.

Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan terutama
dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi algae ke
dalam divisinya, kini didasarkan pada:

1. pigmentasi,
2. hasil fotosintesis,
3. Flagelasi
4. sifat fisik dan kimia dinding sel,
5. ada atau tidak adanya inti sejati.

2.6 Mikroorganisme Virus

Virus adalah mikroba yang tidak bisa hidup tanpa menempel pada inangnya. Virus baru bisa
berkembang biak bila menempel dengan makhluk hidup lain.
Ukuran virus juga jauh lebih kecil daripada bakteri. Biasanya, virus akan menempel di suatu sel dan
mengambil alih sel tersebut untuk mengembangbiakkan virus-virus lain sampai akhirnya sel tersebut
mati. Dalam kasus lain, virus mengubah sel normal menjadi sel yang berbahaya untuk kesehatan.
Berbanding terbalik dengan bakteri, sebagian besar virus menyebabkan penyakit. Virus adalah microba
“pemilih”, alias menyerang sel tertentu secara spesifik.

Kata virus di ambil dari latin Virulae yang artinya menular atau Virion yang berarti racun. Kedua kata ini
sama-sama merujuk pada sifat dasar virus yang mudah menular dari satu sel ke sel yang lain serta
bersifat racun karena dapat menghancurkan sel yang di tularinya.

Sebagai organisme aseluler, struktur virus lebih sederhana dari mikroorganisme bersel satu lainnya.
Karena Virus tidak memiliki inti sel, sitoplasma, ataupun membran sel. Virus berupa partikel (molekul)
disebut virion.
Klasifikasi Virus

Klasifikasi Virus adalah menurut metode Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas
Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of
Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan
kandungan asam.

Penyebab inveksi virus

1. Infeksi virus pada saluran pernapasan


Tipe virus adalah yang menginfeksi saluran pernapasan sangat beragam, antara lain influenza (flu),
respiratory syncytial virus (RSV), rhinovirus, coronavirus (SARS), parainfluenza (croup), dan adenovirus.
Pada umumnya, penularan infeksi virus ini terjadi ketika percikan ludah dari batuk atau bersin seseorang
yang sedang terinfeksi, terhirup oleh orang lain. Penularan juga dapat terjadi bila menyentuh hidung
atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, setelah menyentuh benda yang terkontaminasi.

2. Infeksi virus pada saluran pencernaan


Jenis virus ini menyebar melalui pemakaian bersama barang pribadi dengan orang yang terinfeksi.
Penularan virus juga dapat terjadi melalui sumber makanan atau air yang terkontaminasi feses
penderita.
Menyentuh mulut, atau makan tanpa mencuci tangan dengan benar-benar bersih setelah buang air
besar, juga dapat menyebabkan penularan.
Beberapa contoh infeksi virus pada sistem pencernaan yang dapat menyebabkan gastroenteritis adalah
infeksi rotavirus, infeksi norovirus, infeksi astrovirus, dan beberapa infeksi adenovirus.

3. Infeksi virus pada kulit


Sebagian virus adalah dapat menular lewat sentuhan pada cairan di kulit yang luka. Namun demikian,
ada juga jenis infeksi virus pada kulit yang ditularkan melalui nyamuk.
Tipe virus penyebab infeksi pada kulit sangat banyak, di antaranya virus Varicella-zoster, molluscum
contagiosum, dan human papillomavirus (HPV).
Sejumlah penyakit pada kulit akibat infeksi virus meliputi cacar air, campak, roseola, herpes zoster,
rubella, molluscum contagiosum, kutil (termasuk di dalamnya kutil kelamin), dan chikungunya.

4. Infeksi virus pada hati


Infeksi virus hati adalah penyebab paling sering dari hepatitis. Tergantung jenis virusnya, virus ini dapat
menyebar melalui makanan yang terkontaminasi feses seseorang yang terinfeksi, atau melalui
pemakaian jarum suntik tidak steril serta kontak langsung dengan darah, urine, sperma atau cairan
vagina orang yang terinfeksi.
5. Infeksi virus pada sistem saraf
Sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan saraf tulang belakang juga dapat terinfeksi virus. Beberapa
tipe virus yang menginfeksi sistem saraf pusat, antara lain adalah herpes simplex tipe 2 (HSV-2),
varicella-zoster, enterovirus, arbovirus, dan poliovirus.

Anda mungkin juga menyukai