Anda di halaman 1dari 8

Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

PENGARUH LATIHAN FLEKSI WILLIAM TERHADAP SKALA NYERI


PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN UKIRAN

Ni Luh Made Dwi Padma Sari*, Ni Ketut Guru Prapti, Ni Made Dian Sulistiowati
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
*Email: dwipadma@gmail.com

ABSTRAK
Low back pain (LBP) adalah gangguan muskuloskeletal yang paling umum dialami oleh pekerja, terutama
pengrajin ukir. Perawatan yang tepat untuk sakit punggung bawah adalah dengan melakukan latihan
punggung. Latihan punggung memberikan manfaat signifikan untuk penurunan kemampuan fungsional dan
nyeri punggung bawah. Salah satu latihan punggung yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri punggung
bawah adalah latihan William Flexion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan
William Flexion pada skala nyeri punggung bawah pada pengrajin ukir. Penelitian ini menggunakan desain
quasi-eksperimental bahwa kelompok kontrol pretest-posttest dilakukan pada 30 responden yang telah dipilih
dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan skala nyeri
punggung bawah dan karakteristik responden. Hasil penelitian ini pada 15 sampel kelompok perlakuan
mengandung pengurangan yang signifikan dalam skala nyeri punggung bawah, sedangkan pada kelompok
kontrol tidak ada perubahan signifikan dalam skala nyeri punggung bawah antara pretest dan posttest.
Berdasarkan uji-t sampel independen, perbedaan ini signifikan secara statistik dengan tingkat signifikansi p =
0,000, itu berarti ada pengaruh latihan William Flexion pada skala nyeri punggung bawah pada pengrajin
pengrajin. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada pemerintah dan profesional kesehatan untuk
mempromosikan pengelolaan program nyeri punggung bawah melalui latihan punggung, terutama latihan
William Flexion sebagai latihan harian.

Kata kunci: pengrajin, nyeri punggung bawah, latihan fleksi William

ABSTRACT
Low back pain (LBP) is the most common musculoskeletal disorders experienced by workers, especially
craftsman carving. Appropriate treatment for low back pain is to do a back exercise. Back exercise provide
significant benefits to decrease in functional ability and low back pain. One of those back exercises that can
be usefull to reduce low back pain is William Flexion exercise. The goal of this research is to determine the
effect of William Flexion exercise on low back pain scale in craftsman carving. This research used a quasi-
experimental design that pretest-posttest control group were conducted on 30 respondents that have been
selected by purposive sampling method. Data collection was done through interviews of the low back pain
scale and characteristics of respondents. The results of this research on 15 samples of the treatment group
contained a significant reduction in the scale of low back pain, whereas in the control group there were no
significant changes in the low back pain scale between pretest and posttest. Based on the independent sample
t-test, this differences is statistically significant with a significance level of p = 0.000, it means there is an
influence of William Flexion exercises on low back pain scale of craftsman carving. Based on those result, it
is suggested to governments and health professionals to promote the management of low back pain program
through a back exercise, especially William Flexion exercise as a daily exercise.

Keywords: craftsman carving, low back pain, william flexion exercises

PENDAHULUAN yang paling umum adalah ketegangan


Nyeri Punggung Bawah (NPB) otot atau postur tubuh yang tidak tepat.
adalah salah satu gangguan otot rangka Hal-hal yang dapat mempengaruhi
yang paling sering dialami oleh timbulnya NPB adalah kebiasaan duduk,
masyarakat (Rogers, 2006: 30). NPB bekerja membungkuk dalam waktu
merupakan nyeri dan ketidaknyamanan, yang relatif lama, mengangkat dan
yang terlokalisasi di bawah sudut iga mengangkut beban dengan sikap yang
terakhir (costal margin) dan di atas lipat tidak ergonomis, tulang belakang yang
bokong bawah (gluteal inferior fold), tidak normal, atau akibat penyakit
dengan atau tanpa nyeri pada tungkai tertentu seperti penyakit degeneratif
(Smeltzer & Bare, 2005). Penyebab LBP (Widyastuti, 2009).

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 67


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Prevalensi NPB setiap tahunnya (melawan tahanan) pada otot-otot


selalu mengalami peningkatan. Kejadian utama yang terlibat dalam pekerjaan.
NPB di Amerika Serikat dilaporkan Akibatnya beban kerja bertumpu di
terjadi sekitar 15% sampai 45% setiap daerah pinggang dan menyebabkan otot
tahunnya dan angka kejadian terbanyak pinggang sebagai penahan beban
didapatkan pada usia 35-55 tahun (Vira, utama akan mudah mengalami
2009). Berdasarkan penelitian yang kelelahan dan selanjutnya akan terjadi
dilakukan oleh Putri, Saftarina, dan nyeri pada otot sekitar pinggang atau
Wintoko (2009) diperoleh hasil yaitu dari punggung bawah.
42 pekerja pembersih kulit bawang, 24 NPB apabila tidak dilakukan
diantaranya pekerja yang bekerja dengan penanganan dengan baik akan berdampak
posisi duduk dan mengalami NPB. negatif pada pekerjaan penderitanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Umami Diperkirakan dalam setahun, > 80 juta
(2013) pada 36 pekerja batik tulis juga hari kerja produktif yang hilang karena
memberikan hasil yang sama yaitu gangguan kerja akibat NPB dengan
terdapat hubungan yang signifikan antara kerugian finansial mencapai enam juta
sikap kerja duduk dengan keluhan NPB. poundsterling pertahunnya (Zaki, 2008).
Bali sebagai daerah pariwisata Menurut Pratiwi, Setyaningsih,
mengakibatkan kebanyakan Kurniawan, dan Martini, (2009: 62)
masyarakatnya bekerja disektor menyatakan bahwa dalam satu bulan rata-
wiraswasta, salah satunya dengan rata 23% pekerja tidak bekerja dengan
menjual kerajinan tangan khas Bali benar dan absen kerja selama delapan
seperti ukiran. Kabupaten Gianyar hari karena NPB. NPB juga
merupakan salah satu kabupaten dengan mengakibatkan penurunan produktivitas
industri kerajinan terbesar di Bali. kerja sebesar 40%. Berdasarkan data
Berdasarkan data dari Dinas tersebut, maka diperlukan suatu
Perindustrian dan Perdagangan penanganan NPB yang tepat untuk
(Disperindag) Provinsi Bali tahun 2013, menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh
jumlah industri agro jenis komoditi perkerja. Penanganan tersebut juga
industri kerajinan kayu di Kabupaten diharapkan dapat memberikan dampak
Gianyar yaitu 286 unit dengan jumlah positif terhadap produktivitas kerja dari
tenaga kerja sebanyak 5335 orang. Desa para pekerja.
Batuan merupakan salah satu desa Strategi utama untuk mengatasi
dengan kerajinan ukiran yang terkenal di keluhan muskuloskletal adalah tindakan
Kabupaten Gianyar. Sebagian besar non farmakologis, yang dapat dilakukan
masyarakat di Desa Batuan bekerja dengan cara exercise, memperbaiki
sebagai pengrajin ukiran. Posisi kerja postur tubuh, dan pengaturan nutrisi yang
yang dilakukan oleh pengrajin ukiran di baik (Wulandari, 2013). Terapi non
daerah Gianyar sebagian besar dengan farmakalogis untuk mengurangi NPB
sikap kerja paksa, yaitu sikap kerja dapat dilakukan dengan pemberian terapi
membungkuk dengan lutut menekuk pemanasan dalam (diatermi gelombang
dengan menyentuh dada, sehingga terjadi pendek, diatermi ultrasonik),
iklinasi kepala, dan leher condong ke elektroterapi, serta manipulasi atau traksi,
depan. sedangkan untuk memulihkan mobilitas
Berdasarkan penelitian yang lumbal, aktivitas fungsional, dan
dilakukan oleh Risyanto (2008), posisi mengurangi nyeri diperlukan suatu
kerja yang tidak ergonomis akan program back exercise (Kurniawan,
meningkatkan risiko terjadinya NPB. 2004).
Posisi tersebut akan menimbulkan Berbagai metode back exercise
kontraksi otot secara isometris telah dikembangkan, salah satunya adalah

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 68


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

william’s flexion exercise. Latihan Fleksi Puaya, Desa Batuan, Kecamatan


William merupakan suatu latihan yang Sukawati, Kabupaten Gianyar.
ditujukan pada otot fleksor di daerah
lumbosakral, khususnya muskulus METODE PENELITIAN
abdominalis dan gluteus maksimus Penelitian ini merupakan penelitian
(Fisioterapi ID, 2011). Latihan ini kuantitatif menggunakan rancangan quasi
meningkatkan stabilitas di daerah lumbal experimental yaitu pretest-posttest with
(mengurangi gaya kompresi pada sendi control group, yang bertujuan untuk
faset serta meregangkan (stretching) mengetahui pengaruh latihan Fleksi
fleksor hip dan ekstensor lumbal), William terhadap skala nyeri punggung
meningkatkan aliran darah ke kapiler, bawah pada pengrajin ukiran. Populasi
serta mengaktivasi pelepasan hormon yang diteliti adalah seluruh pengrajin
endorfin dalam darah (Jiwa, 2012). yang bekerja di Banjar Puaya pada bulan
Menurut penelitian yang dilakukan Mei 2015. Pengambilan sampel
Sa’adah (2013) yang berjudul “Pengaruh dilakukan dengan cara Non Probability
Latihan Fleksi William (Stretching) Sampling dengan teknik Purposive
terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sampling. Kriteria inklusi penelitian ini
pada Lansia di Posyandu Lansia RW 2 yaitu pengrajin ukiran yang bekerja di
Desa Kedungkandang Malang” dapat Banjar Puaya, yang mengalami nyeri
disimpulkan bahwa latihan Fleksi punggung bawah tanpa penjalaran ke
William mempunyai pengaruh yang tungkai bawah, dengan masa kerja
signifikan terhadap penurunan tingkat minimal satu tahun dan bekerja efektif
nyeri punggung bawah pada lansia minimal dua jam, serta bersedia menjadi
dengan nilai p < 0,05. responden dalam penelitian ini.
Studi pendahuluan yang dilakukan Sedangkan responden dieksklusikan
di Desa Batuan, didapatkan bahwa Banjar apabila pengrajin ukiran yang sedang
Puaya adalah daerah dengan jumlah menjalani terapi fisik sejenis sebagai
pengrajin terbanyak di Desa Batuan. penatalaksanaan nyeri punggung bawah,
Mayoritas penduduk di banjar ini bekerja menderita gangguan kardiovaskuler, serta
sebagai pengrajin ukiran, yaitu sekitar sedang menggunakan obat-obatan jenis
80%. Hasil wawancara yang dilakukan sedative dan analgetik. Jumlah responden
pada 10 pengrajin ukiran, didapatkan data pada penelitian ini adalah 30 orang
bahwa NPB merupakan keluhan yang dengan 15 orang pada kelompok
paling sering dialami oleh pengrajin. Di perlakuan dan 15 orang kelompok
mana delapan orang pengrajin (80%) kontrol.
menyatakan selalu mengalami nyeri pada Instrumen yang digunakan sebagai
area punggung bawah yang terjadi saat pengumpulan data dalam penelitian ini
bekerja. Upaya yang dilakukan pengrajin berupa lembar identitas responden, dan
untuk mengatasi NPB adalah dengan lembar instrumen pengumpulan data
melakukan istirahat, namun cara ini berupa skala nyeri numerik. Setelah
belum mampu menurunkan nyeri yang mendapatkan ijin untuk melakukan
dirasakan pengrajin. Rata-rata jam penelitian dari pihak terkait, peneliti
bekerja efektif pengrajin ukiran dalam melakukan serangkaian persiapan
sehari adalah dua sampai delapan jam. kemudian mencari sampel penelitian.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan Setelah jumlah sampel terpenuhi, peneliti
tersebut, maka penulis tertarik untuk membagi sampel ke dalam dua kelompok
mengetahui pengaruh latihan Fleksi kemudian memberikan penjelasan kepada
William terhadap skala nyeri punggung sampel tersebut. Setelah menyatakan
bawah pada pengrajin ukiran di Banjar setuju mengikuti penelitian, sampel
diminta untuk menandatangani lembar

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 69


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

persetujuan menjadi responden menganalisis pengaruh latihan Fleksi


penelitian. William terhadap skala nyeri punggung
Pada kedua kelompok dilakukan bawah pengrajin ukiran.
pretest, kemudian pada kelompok
perlakuan dilakukan latihan Fleksi HASIL PENELITIAN
William dengan frekuensi tiga kali Karakteristik dasar responden
seminggu selama dua minggu, dimana penelitian diperlihaitkan pada Tabel 1.
setiap gerakan diulang sebanyak empat Rata-rata usia responden pada kelompok
kali. Sedangkan pada kelompok kontrol perlakuan adalah 46,60 tahun, sedangkan
melakukan aktivitas seperti biasa. Setelah rata-rata usia responden pada kelompok
program latihan berakhir, dilakukan kontrol adalah 41,80 tahun. Tingkat
posttest pada kedua kelompok, data yang pendidikan mayoritas responden pada
diperoleh kemudian diolah menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok
program komputer. kontrol adalah berpendidikan SMA,
Setelah data terkumpul maka dengan persentase 33,3% pada kelompok
dilakukan analisis. Uji normalitas data perlakuan dan 60% pada kelompok
skala nyeri punggung bawah pretest dan kontrol. Hanya 6,7% atau sebanyak 1
posttest pada kedua kelompok orang responden yang tidak sekolah pada
menunjukkan data berdistribusi normal masing-masing kelompok. Responden
sehingga dilakukan analisis secara yang berpendidikan sarjana pada
parametrik yaitu paired sampel t-test kelompok perlakuan sebanyak 13,3%
dengan tingkat kemaknaan 5% untuk responden, sedangkan pada kelompok
menganalisis perubahan skala nyeri control tidak ada responden yang
punggung bawah pada masing-masing berpendidikan sarjana (0%). Pada
kelompok. Sedangkan uji independent penelitian ini seluruh responden bekerja
sample t-test dengan tingkat antara enam sampai delapan jam dalam
kemaknaan 5%. pada nilai posttest sehari.
kedua kelompok dilakukan untuk

Tabel 2.
Hasil analisis skala nyeri punggung bawah pretest dan posttest pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol (n= 30)
Kelompok n Mean Pretest ± SD Mean Posttest ± SD p
Kelompok perlakuan 15 4,86±1,35 1,73±1,48 0,000
Kelompok kontrol 15 5,20±1,47 5,06±1,27 0,499
Tabel 1 menunjukkan bahwa berdasarkan punggung bawah pretest dan posttest
data pretest, rata-rata skala nyeri pada kelompok perlakuan (p=0,000).
punggung bawah kelompok perlakuan Namun hasil analisis pada kelompok
adalah 4,86 dan rata-rata skala nyeri kontrol menunjukkan hasil bahwa tidak
punggung bawah pretest pada kelompok terdapat perbedaan yang signifikan antara
kontrol adalah 5,20. Rata-rata skala nyeri skala nyeri punggung bawah pretest dan
punggung bawah posttest pada kelompok posttest (p=0,499).
perlakuan lebih rendah dari kelompok
kontrol. Rata-rata skala nyeri punggung
bawah posttest pada kelompok perlakuan
adalah 1,73 dan rata-rata skala nyeri
punggung bawah posttest pada kelompok
kontrol adalah 5,06. Hasil analisis
disimpulkan bahw terdapat perbedaan
yang signifikan antara skala nyeri

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 70


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Tabel 3.
Hasil analisis skala nyeri punggung bawah posttest antara kelompok perlakuan dan kelompok
control (n=30)
Kelompok Mean ± SD Perbedaan rerata p
Kelompok Perlakuan 3,133 ± 0,639
3,00 0,000
Kelompok Kontrol 0,133 ± 0,743
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Lama bekerja dalam sehari juga
p=0,000, sehingga dapat dinyatakan menjadi faktor risiko lain yang
terdapat perbedaan yang signifikan pada mempengaruhi kejadian nyeri punggung
skala nyeri punggung bawah posttest bawah pada pengrajin ukiran. Menurut
antara kelompok perlakuan dan kelompok Fathoni, Handoyo, dan Swasti (2009),
kontrol dengan perbedaan rata-rata skala posisi duduk atau posisi kerja statis
nyeri punggung bawah sebesar 3,00. merupakan penyebab nyeri punggung
bawah pada pekerja. Sikap kerja yang
PEMBAHASAN statis dalam jangka waktu yang lama lebih
Faktor usia, pendidikan, dan lama cepat menimbulkan keluhan pada sistem
bekerja dalam sehari memiliki pengaruh muskuloskeletal. Menurut Wijayanti,
terhadap skala nyeri punggung bawah Yuantari, & Asfawi (2013), bekerja dengan
pretest pada responden penelitian. Pada posisi duduk yang lama dan salah akan
usia ≥ 30 terjadi degenerasi yang berupa menyebabkan otot-otot pinggang menjadi
kerusakan jaringan, pergantian jaringan tegang dan dapat merusak jaringan lunak
menjadi jaringan parut, pengurangan sekitarnya, sehingga muncul keluhan nyeri
cairan. Hal tersebut menyebabkan punggung bawah.
stabilitas pada tulang dan otot menjadi Hasil analisis data menunjukkan
berkurang. Pertambahan umur seseorang bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
akan disertai dengan penurunan kapasitas pada skala nyeri punggung bawah pretest
fisik dan kemampuan fungsional. Salah dan posttest pada kelompok perlakuan
satu gejala proses penuaan adalah setelah dilakukan latihan Fleksi William
terjadinya degenerasi tulang, yang dapat yang dilakukan tiga kali seminggu selama
meningkatkan risiko nyeri punggung dua minggu. Latihan peregangan adalah
bawah. Hal ini terjadi pada saat seseorang salah satu bentuk latihan yang
berusia 40 tahun ke atas, sehingga merangsang kerja otot rangka dengan
kemampuan kerjanya menurun (Olviana, menghasilkan panas, dan pada saat otot
Saftarina, & Wintoko, 2013). Pendidikan berkontraksi energi kontraksi diperoleh
pekerja akan mempengaruhi nilai risiko dari pemecahan ATP, kalsium, dan
yang akan dialami, karena tingkat oksigen sehingga dapat memperlancar
pengetahuan seseorang tidak lepas dari sirkulasi darah dan terjadi mekanisme
status pendidikannya. Tingkat pendidikan pengangkutan zat-zat yang terkandung
juga akan mempengaruhi produktivitas dalam otot (asam laktat) berjalan lancar
kerja dari pekerja (Wulandari, 2013). (Barbara C Long, 1998 dalam Santi,
Dengan mayoritas responden yang 2013).
memiliki riwayat pendidikan lulusan SMA Hasil analisis perbedaan skala nyeri
sehingga diharapkan responden dapat punggung bawah pada kelompok
dengan mudah memahami latihan Fleksi perlakuan dan kelompok kontrol
William yang diberikan oleh peneliti dalam menunjukkan adanya perbedaan yang
upaya mengurangi nyeri punggung bawah signifikan antara perubahan skala nyeri
dan dapat mengimplementasikan dalam punggung bawah pada kelompok
kehidupan sehari-harinya secara benar perlakuan dan kelompok kontrol, dengan
untuk mengurangi keluhan nyeri punggung nilai p=0,000 (<0,05). Latihan Fleksi
bawah. William yang dilakukan secara kontinyu

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 71


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

pada penelitian ini dapat menguatkan dan kronik, diperoleh hasil bahwa setelah
(strengthening) otot-otot abdomen dan dilakukan kombinasi intervensi TENS dan
gluteus maksimus, serta mengulur latihan Fleksi William terjadi peningkatan
(stretching) otot-otot ekstensor punggung. mobilitas lumbal, aktivitas fungsional,
Penguluran pada otot punggung bawah serta penurunan skala nyeri punggung
menyebabkan peningkatan suhu lokal, bawah yang bermakna.
meningkatkan metabolisme sel otot,
sehingga metabolit mudah terangkut. SIMPULAN
Penguatan otot abdomen berfungsi sebagai Terdapat perbedaan yang signifikan
pembantu penopang tulang belakang, pada skala nyeri posttest antara kelompok
sehingga postur tulang belakang tetap lurus perlakuan dan kelompok kontrol (p=0,000;
(Andryanto, Winaya, & Silakarma, 2013; α=0,05). Sehingga dapat disimpulkan
Dachlan, 2009). bahwa ada pengaruh latihan Fleksi William
Berdasarkan teori Depkes RI (1996) terhadap skala nyeri punggung bawah pada
dalam Santi (2013), latihan fisik dapat pengrajin ukiran
mempertahankan fleksibilitas sendi,
memperbaiki atau meningkatkan kekuatan DAFTAR PUSTAKA
otot, memperbaiki daya tahan otot (muscle Andryanto, Winaya, N., dan Silakarma, D.
endurance) serta memperbaiki Cardio (2013). Intervensi William Flexion
Pulmonary Endurance. Latihan fisik yang Exercise Lebih Baik dari Masase
berupa stretching atau latihan peregangan Pada Kombinasi IR dan TENS untuk
dapat meningkatkan kelenturan otot, Penurunan Nyeri Penderita
memperlancar vaskularisasi serta Spondilosis Lumbal. (online).
mengurangi spasme. Latihan peregangan (http://download.portalgaruda.org/art
itu sendiri dapat mengurangi spasme yang icle.php?article=151084&val=977&t
bisa menyebabkan nyeri sehingga terjadi itle=Intervensi%20william%20flexio
penurunan nyeri yang dirasakan oleh n%20exercise%20lebih%20baik%20
pasien. dari%20masase%20pada%20kombin
Penelitian ini juga didukung oleh asi%20ir%20dan%20tens%20untuk
penelitian yang dilakukan oleh Okananto %20penurunan%20nyeri%20penderit
pada tahun 2014. Penelitian tersebut a%20spondilosis%20lumbal diakses
dilakukan pada 34 orang responden yang 3 juni 2015).
bekerja sebagai penjahit, yang dibagi
menjadi dua kelompok. Intervensi yang Dachlan, L. M. (2009). Pengaruh Back
diberikan berupa latihan peregangan atau Exercise pada Nyeri Punggung
stretching. Hasil penelitian ini Bawah. Skripsi diterbitkan. Surakarta
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Universitas Sebelas Maret.
yang signifikan pada nilai posttest pada
kedua kelompok dengan nilai p=0,000. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Santi Provinsi Bali. (2013). Rekapitulasi
(2010) pada pasien dengan iskalgia yang Data Potensi Industri Agro.
diberikan intervensi berupa latihan Denpasar: Author.
peregangan (stretching). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Fathoni, H., Handoyo, dan Swasti, K. G.
pemberian latihan peregangan mampu (2009). Hubugan Sikap dan Posisi
menurunkan nyeri pada pasien dengan Kerja dengan Low Back Pain pada
iskhialgia dengan nilai p=0,000 <α=0,05. Perawat di RSUD Purbalingga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jurnal Keperawatan Soedirman,
oleh Kurniawan (2004) pada pasien dengan 4(3).
nyeri punggung bawah mekanik subakut

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 72


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Fisioterapi ID. (2011). Terapi Latihan Unit Dagang Bawang Lanang


William Fleksion Exercise. (online). Iringmulyo Metro City. (online).
(http://www.fisioterapi.web.id/2011/ (http://juke.kedokteran.unila.ac.id/in
01/terapi-latihan-william-fleksion- dex.php/majority/article/viewFile/24
exercise.html diakses 6 Februari 1/239 diakses 28 Oktober 2014).
2015).
Risyanto. (2008). Pengaruh Lamanya
Kurniawan, H. (2004). Pengaruh Williams Posisi Kerja Terhadap Keluhan
Flexion Exercise terhadap Mobilitas Subyektif Low Back Pain Pada
Lumbal dan Aktivitas Fungsional Pengemudi Bus Kota di Terminal
pada Pasien-Pasien dengan Nyeri Giwangan. Skripsi diterbitkan.
Punggung Bawah (NPB) Mekanik Fakultas Kedokteran Universitas
Subakut dan Kronik. (online) Islam Indonesia.
(http://eprints.undip.ac.id/12329/1/20
04FK3646.pdf diakses 4 November Rogers, R.G. (2006). Research-Based
2014). Rehabilitation of The Lower Back.
National Strength And Conditioning
Okananto, A. (2014). Pengaruh Journal 28 (1): 30.
Pemberian Peregangan (Stretching)
terhadap Penurunan Keluhan Nyeri Santi H. 2013. Pengaruh Pemberian
Pinggang dan Nyeri Punggung Latihan Peregangan Terhadap
Bawah (Low Back Pain) pada Penurunan Nyeri Pada Pasien
Pekerja Bagian Menjahit CV.Vanila Dengan Iskhialgia Di Praktik
Susukan Kabupaten Semarang. Pelayanan Keperawatan Latu
Skripsi diterbitkan. Surakarta Usadha Abiansemal Badung. Skripsi
Program Studi Kesehatan diterbitkan. Denpasar Fakultas
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Kedokteran Universitas Udayana.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Smeltzer dan Bare (2005). Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Olviana, Saftarina, & Wintoko. (2013).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Umami, A. R. (2013). Hubungan Antara
Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Karakteristik Responden dan Sikap
Pekerja Pembersih Kulit Bawang di Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri
Unit Dagang (UD) Bawang Lanang Punggung Bawah (Low Back Pain)
Kelurahan Iringmulyo Kota Metro. pada Pekerja Batik Tulis. Skripsi
Faculty of Medicine Lampung diterbitkan. Jember Bagian
University p.25-26. Kesehatan Lingkungan dan
Kesehatan Keselamatan Kerja
Pratiwi, M., Setyaningsih, Y., Kurniawan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
B., dan Martini. (2009). Beberapa Universitas Jember.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Keluhan Nyeri Punggung Bawah Vira, S. (2009). Pengaruh Ergonomi
Pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal terhadap Timbulnya Kejadian Low
Promosi Kesehatan Indonesia 4(1). Back Pain (LBP) pada Pekerja
Komputer di Kelurahan Gedong
Putri, Saftarina, dan Wintoko. (2009). Meneng Bandar Lampung Tahun
Correlation Between Working Period 2009. Skripsi diterbitkan. Bandar
and Working Position with the Lampung: Universitas Lampung.
Incidence of Low Back Pain (LBP) in
Cleaning Workers of Onion Shell at

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 73


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Wijayanti, T., Yuantari. C., dan Asfawi, S.


(2013). Hubungan Antara Posisi
Kerja Duduk dengan Keluhan
Subyektif Nyeri Pinggang pada
Penjahit Garment di PT. APAC Inti
Corpora Kabupaten Semarang
Tahun 2013. (online).
(http://eprints.dinus.ac.id/6456/1/jurn
al_11880.pdf diakses 29 Mei 2015).

Wulandari, R. (2013). Perbedaan Tingkat


Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja
Pembuat Teralis Sebelum dan
Sesudah Pemberian Edukasi
Peregangan di Kecamatan Cilacap
Tengah Kabupaten Cilacap. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 2 (1).

Zaki, A. (2008). Hubungan Aktivitas Fisik


Berat dengan Back Pain pada
Penduduk Usia Kerja di Jawa dan
Bali. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 2. No. 4.

Volume 7, Nomor 2, Agustus 2019 74

Anda mungkin juga menyukai