Anda di halaman 1dari 39

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Paket Pekerjaan

SUPERVISI JALAN
SATUAN KERJA........................................

Tahun Anggaran 2011

KEMENTERIANPEKERJAANUMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR IV PELAKSANAAN JALAN NASIONAL


SATUAN KERJA.......................................
Jl. .................................................................................................., Telp.
KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG 1.1. Umum


Direktorat Jenderal Bina Marga Cq Satuan Kerja
.......................................... Propinsi Jawa Barat, bermaksud
untuk melaksanakan Pekerjaan Supervisi/Pengawasan
Teknis, Pelaksamaam Kegiatan Jalan Akses Tol
Cisumdawu di Propinsi Jawa Barat yang akan dilaksanakan
oleh Penyedia pekerjaan konstruksi. Untuk
menjamin

pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana


mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di
dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan adanya
suatu team yang akan bertugas sebagai pengawas yang
berperan membantu Satuan Kerja
didalam melaksanakan
pengawasan teknis dan revisi desain (jika diperlukan)
Team pengawas teknis dimaksud, adalah Penyedia Jasa pada
Konsultansi pekerjaan pengawasan teknis/supervisi pada
ruas Jalan Akses Tol Cisumdawu dan
sepanjang kilometer, tahun

anggaran 2011.

2. MAKSUD DAN 2.1. Maksud :


TUJUAN Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, pekerjaan
pengawasan teknis ini, adalah untuk :
a. Membantu Satuan Kerja (Satker) ....................................
didalam melakukan pengawasan teknis terhadap
kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang
dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi,

berhubung adanya keterbatasan tenaga Satuan Kerja


yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari
segi kualifikasinya.
Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering
b.
dihadapi oleh Penyedia pekerjaan konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain
yangmemenuhipersyaratanspesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi sesuai denganspesifikasi
dan
kontrak.
d. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana
terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan
kondisi dilapangan.

2.2. Tujuan :
Adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan
untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi
yang

memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi


teknik (tepat mutu), dilaksanakan secara tepat biaya dan
tepat waktu serta tepat sasaran. sehingga tercapai kinerja
yang direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif
guna menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang

3. SASARAN Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan teknis


jalan ini, adalah agar tercapainya hasil pekerjaan sesuai
dengan kinerjayang direncanakansecara akuntabel,

efisien dan efektif guna menjamin ketersediaan infrastruktur


jalan yang handal. Diharapkan kinerja jalan yang ditangani

dapat memberikan layanannya sampai akhir umur rencana.


Disamping itu, sebagian tugas Satuan Kerja
yang bersangkutan, khususnya dalam

hal menyangkut masalah pengendalian teknis dilapangan,


administrasi teknis dan progress pembayaran fisik pada
3. NAMA DAN Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah Pejabat
ORGANISASI Pembuat Komitmen ................................Satuan Kerja
DAN PEJABAT sebagai pengendali kontrak
PEMBUAT
KOMITMEN Pengawasan Teknis.
Kedudukan Pejabat Pembuat Komitmen ...............................
berada di dalam struktur organisasi Satuan Kerja
4. SUMBER Sumber pendanaan, dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran
PENDANAAN 2011, dengan pagu anggaran Rp.............................
(.....................................................) termasukPPN.

5. LINGKUP, LOKASI 1.1. Lingkup Kegiatan


KEGIATAN, DATA Lingkup kegiatan ini meliputi :
DAN FASILITAS
PENUNJANG pelaksanaan Pre Construction Meeting (PCM)
SERTA ALIH dan mutual check
PENGETAHUAN (4) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan
1. Persiapan:
dituangkan dalam Berita Acara tersendiri sebagai
a) Tujuan Dokumen Kegiatan.
Tujuan pengawasan (5) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara
teknis jalan dan lain:
jembatan adalah
mengawasi (a) Laporan Harian
pelaksanaan (b) Laporan Mingguan
pekerjaan jalan dan (c) Laporan Bulanan / Monthly Progress Report
jembatan agar (d) Laporan Teknis (jika diperlukan).
berjalan efisien dan (e) Pengecekan kesesuaian desain di lapangan.
efektif serta sesuai (f) Persiapan Gambar Kerja untuk: Pemeliharaan
dengan desain dan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Betterment
spesifikasi yang (g) Perhitungan Volume / Back-up Data serta
digunakan sebagai Monthly Certificate.
dasar pelaksanaan. (h) Quality Control / kontrol kualitas selama
periode pelaksanaan.
b) Lingkup (i) Request Penyedia jasa untuk:Memulai
(1) Menyusun Pekerjaan, Pengujian Bahan
Rencana Mutu (6) Menjelaskan struktur organisasi dan personil
Direksi Teknis yang sudah dimobilisasi dan
Kontrak (RMK)
rencana personil lainnya yang akan dimobilisasi.
Pengawasan
(7) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis
sesuai dokumen
dan tugas dari masing- masing personil Direksi
kontrak
Teknis.
pekerjaan
konstruksi.
(2) Mempelajari hal-
hal yang terkait
dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi,
termasuk pengendalian

manajemen dan
keselamatan
lalu-lintas serta
SMK3
Konstruksi, dan
Dokumen
Lingkungan.
(3) Membantu PPK
dalam
(8) Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang
lebih efisien.
(9) Menjelaskan rencana kerja (bila ada):
(0) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK
kepada Direksi Pekerjaan pada saat PCM.
(1) Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu
kontrak (RMK) penyedia jasa konstruksi.
Melakukan pengawasan,pengujian,
(2)
pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang dimobilisasi Penyedia Jasa.
(3) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang disampaikan Penyedia Jasa.
(4) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang
akan digunakan oleh Penyedia Jasa.
(5) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi
Pekerjaan tentang jumlah, mutu dan kelaikan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa.
(6) Menandatangani Berita Acara mobilisasi.
(7) Menyampaikan laporan pelaksanaan mobilisasi
kepada Direksi Pekerjaan.
(8) Membuat analisis untuk merumuskan
parameter desain berdasarkan gambar kerja
dan parameter desain;
(9) Menyelesaikan Revisi Desain bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan
kondisi dilapangan.
(10) Melakukan pemeriksaan dan pembahasan
konsep gambar kerja;
(11) Memberikan rekomendasi terhadap konsep
gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan dan
Penyedia Jasa.
(12) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan
metode kerja diajukan oleh Penyedia Jasa dan
kontrol terhadap kuantitas pekerjaan..
(13) Melaporkan progres pekerjaan yang telah
diselesaikan Penyedia Jasa.
(14) Membuat daftar kekurangan (Defect &
Dificiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan.
(25)Membantu PPK dalam pengecekan data
administrasi dan teknis pekerjaan.
(26)Membantu PPK dalam pelaksanaan PCM dan
mutual check.

2. Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan
dan membantu memeriksa gambar kerja
(shopdrawing) yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pada ruas jalan
( ) secara professional, efektif dan

efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar


dari resiko kegagalan konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan
laporan mingguan pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate
(MC).
e) Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan
menerapkan prosedur kerja dan uji mutu pada setiap
tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen
kontrak.
f) Membuat laporan bulanan terkait progress
pekerjaan dilapangan dan membuat rekomendasi
setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada
Pengguna Jasa.
g) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada
setiap terjadinya perubahan kinerja pekerjaan.
h) Melaksanakan koordinasi dengan core team
konsultan P2JJ dan regional project consultan
(RPMC) Balai terkait

3. Pengendalian Pekerjaan FIsik


1). Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan
perencanaan, proses, metode kerja dan pelaksanaan
kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil suatu
kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit pelaksana
kegiatan harus merencanakan dan melaksanakan
proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali
yang meliputi :
a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam rencana
mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan atau rencana mutu kontrak.
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan
informasi yang menggambarkan karakteristik
kegiatan dan ketersediaan dokumen kegiatan.
Setiap kegiatan memenuhi persyaratan
c.
ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam proses
kegiatan.
Ketersediaan peralatan monitoring dan
d.
pengukuran pelaksanaan pekerjaan serta mekanisme proses
penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.

Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk


pelaksanaan yang merupakan dokumen standar kerja
yang diperlukan guna memastikan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian proses dilakukan
secara efektif dan efisien. Adapun Petunjuk
Pelaksanaan sekurang-kurangnya :
a. Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk
pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan.

- Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.


b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir
jika perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-
persyaratan yang harus Dipenuhi dalam
melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti
kerja.
Sedangkan untuk melaksanakan Validasi terhadap
proses pelaksanaan pekerjaan dalam kesesuaian
antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil
kegiatan setelah selesai dilaksanakan harus dapat
dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi
tidak dapat dilakukan secara langsung melalui
monitoring atau pengukuran secara berurutan. Validasi
pada plekasanaan kegiatan harus mempertimbangkan
ketentuan berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk
peninjauan dan persetujuan proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya
tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,
setelah dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.

Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan


harus mampu mengidentifikasi hasil setiap tahapan
kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan dan
mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan
identifikasi untuk memastikan pada hasil kegiatan
dapat dilakukan analisis apabila terjadi

ketidaksesuaian pada proses dan hasil kegiatan.


Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara
dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk
memastikan bahwa pemeliharaan hasil pekerjaan pada
saat penyerahan tetap sesuai sebagaimana pada saat
produksi maka harus dilakukan pemeliharaan hingga
sampai waktu penyerahan. Pada proses penyerahan
hasil pekerjaan, setiap unit kerja harus mensyaratkan
dan menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan
dan yang menjadi bagian hasil pekerjaan agar mutu
tetap terjaga.

2. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan
suatu proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk
mengetahui kinerja hasil pelaksanaan kegiatan,
sehingga dapat dilakukan pengukuran atau penilaian
hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring merupakan
bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar
semua hasil kegiatan yang diserahkan dapat
memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan
kegiatan harus menetapkan metode yang tepat
untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan
dari setiap tahapan pekerjaan.
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan
cara memverifikasi bahwa persyaratan telah
dipenuhi.
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan
pada tahapan yang sesuai berdasarkan
pengaturan yang telah direncanakan.
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil
kegiatan harus dipelihara kedalam pengendalian
rekaman/bukti kerja.

Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan,


mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai
dan memadai untuk memperagakan kesesuaian dan
keefektifan. Analisis data bertujuan untuk
mengevaluasi dimana dapat dilaksanakan perbaikan
berkesinambungan dan analisis harus didasarkan
pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring
dan pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil
analisis harus berkaitan dengan manfaat hasil
pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil
pekerjaan dan karakteristik dari proses-proses
kegiatan termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil
pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan harus di-identifikasi dan dipisahkan dari
hasil pekerjaan yang sesuai untuk mencegah
penggunaanyang tidak terkendali. Tindakan yang
harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan antara lain :
a. Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus
memastikan bahwa hasil dari setiap tahapan
kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk tindak lanjut
tahapan kegiatan yang berhubungan dengan
tahapan sebelumnya.
b. Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang
tidak sesuai harus diatur dalam prosedur
pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang
merupakan bagian dari prosedur mutu.
c. Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai
minimal harus mencakup :
- Penetapan personil yang kompeten dan
memiliki kewenangan untuk menetapkan
ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap
tahapan.
- Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak
sesuai termasuk tatacara pelepasan hasil
kegiatan tidak sesuai.
- Mekanisme verifikasi ulang untuk
menunjukkan kesesuaian dengan
persyaratan yang ditetapkan.
d. Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus
dilaksanakan dengan mengesahkan

penggunaan dan penerimaannya berdasarkan


konsensi oleh pengguna atau pemanfaatan hasil
pekerjaan.

Dalam upaya menghilangkan penyebab


ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya hasil
pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan
korektif dan tindakan pencegahan yang diatur dalam
prosedur mutu. Prosedur tindakan korektif minimal
harus mencakup kegiatan antara lain :
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
Menentukan/menganalisa penyebab
b.
ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan untuk
memastikan, bahwa ketidaksesuaian tidak akan
terulang dan jadwal waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak
perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah
dilakukan.

Sedangkan tindakan pencegahan ditetapkan dalam


upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian yang
akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan
pencegahan harus mempertimbangkan dampak
potensialnya dan efek dari tindakan pencegahan
kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi
potensi ketidaksesuaian dan merencanakan
kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan
pencegahan yang telah dilaksanakan.

6.2. Lokasi Kegiatan

Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di wilayah


Satuan Kerja ............................................................
6.3. Data dan Fasilitas Penunjang

1). Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen


Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa:
a). Laporan dan Data
Dokumen Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi.
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila
ada) Tida ada.
c). Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat
petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping / counterpart atau
project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan
jasa konsultansi)
0). Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang dapat digunakan oleh penyedia
jasa tidak ada.

2). Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara
semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Dengan Cara Sewa :


- 1 (satu) unit Notebook dengan spesifikasi :
a. Core 2 Duo T7300 – 2 Ghz, 2 GB DDR2,
160 GB HDD, Intel GMA X 1300.
b. DVD + RW, 56 K Modem, NIC, Wi-Fi,
Bluetooth, Web Cam, 14.1” WXGA
c. Window Vista Business
- Sewa Komputer Desktop sebanyak 18 (delapan
belas) unit dengan spesifikasi Core 2 Duo T7300 –
2 Ghz, 2 GB DDR2, 160 GB HDD, Intel GMA X
1300.
- Sewa Komputer Server dengan jaringannya;
- Sewa kendaraan roda empat sebanyak 6 (enam)
unit, untuk operasional.
- Sewa kendaraan roda dua sebanyak 10 (sepuluh)
unit untuk operasional.
- Sewa Kantor dengan fasilitas furniture termasuk
meja+kursi personal dan meja rapat dengan
minimal satu sambungan telepon.
- Sewa Printer A-3 Desjet berwarna sebanyak 1
(satu) unit.
- Sewa Printer A-4 Laser sebanyak 3 (tiga) unit.
- Sewa Camera digital sebanyak 3 (tiga) unit.
- Sewa Faxcimile.
- Sewa mesin photocopy.

6.4. Alih Pengetahuan

Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat


Komitmen, maka penyedia jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait
dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka
alih pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi
Satuan Kerja terkait.

7. b.Mengukur kuantitas pekerjaan yang


PENDEKATAN telah selesai dilaksanakan dan
DAN melakukan pemeriksaan untuk
METODOLOGI pembayaran akhir pekerjaan.
Bagian-bagian
c. Memeriksa dan menguji mutu bahan-
pekerjaan
yang tercakup bahan yang digunakan dan mutu
dalam hasil pekerjaannya.
pekerjaan ini d.Menjamin bahwa konstruksi yang
meliputi: sudah selesai telah memenuhi
a.Mengawasi syarat.
pelaksanaan Memberikan saran-saran mengenai
pekerjaan perubahan
konstruksi e.
yang pekerjaan dan tuntutan (claims).
dilaksanakan
f. Memberikan rekomendasi atas
oleh penyedia
pengoperasian dan pemeliharaan
pekerjaan
peralatan yang digunakan.
konstruksi
agar hasil g.Peninjauan kembali desain, dan
pekerjaan melaksanakan pemeriksaan gambar
sesuai terlaksana.
dengan h.Melaksanakan pemeriksaan gambar
gambar terpasang / terbangun secara
rencana dan bertahap sesuai progres mutual
spesifikasi check dan MC yang dicapai sampai
pekerjaan dengan 100%.
yang ada.
Melaporkan secara berkala tentang
kemajuan pekerjaan dan
permasalahanny
a, mutu
pekerjaan serta
status keuangan
proyek, berikut
kondisi lainnya
yang dapat

diantisipasi.

8. JANGKA WAKTU
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 195 (seratus
PELAKSANAAN

Sembilan puluh lima) hari kalender atau 6,5 (enam


setengah) bulan.

9. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang dibutuhkan dibuktikan dengan sertifikat


keahlian dari Asosiasi Profesi yang diregistrasi oleh

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Adapun


tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
ini adalah:

a. Chief Supervision Engineer (CSE)

Chief Supervision Engineer disyaratkan seorang

Sarjana S1 yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi


negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan
atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus
telah lulus ujian Negara.

CSE disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan


pekerjaan pengawasan dan/atau manajemen konstruksi
selama 10 (sepuluh) tahun. Diutamakan yang telah

mempunyai pengalaman pada kegiatan pengawasan


jalan dan jembatan selama 7 (tujuh) tahun, diutamakan
yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas
utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.

Tugas-tugas Chief Site Engineer akan meliputi, namun


tidak terbatas pada hal-hal yang tersebut di bawah ini :

Melakukan koordinasi secara teratur dengan


1.
semua Field Team (SE) pada SATUAN KERJA
dan memeriksa metode kerja dan hasil

pekerjaan konstruksi (performance of works) yang


dilaksanakan oleh kontraktor atau memberikan

rekomendasi tertulis kepada Field Team mengenai


apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan

tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan


secara umum.

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan


2.
kegiatan di lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa

Konstruksi sehingga dapat memudahkan SATUAN

KERJA ..................................mengambil keputusan-


keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan
minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa
terperinci lainnya.
3. Mengupayakan bahwa kontraktor memahami
dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan kontraktor menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi atau metode kerja yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk
berbagai macam kegiatan pekerjaan.
4. Membuat rekomendasi kepada SATUAN KERJA
untuk menerima atau menolak

pekerjaan dan material.


5. Mencatat kemajuan secara mingguan yang dicapai
kontraktor pada lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah disetujui.
6. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada Spesikasi Umum dan hal itu benar-
benar berpengaruh terhadap jadual penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Chief
Site Engineer juga membuat rekomendasi secara
tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut.
7. Memberi rekomendasi teknis kepada SATUAN
KERJA menyangkut usulan

perubahan pekerjaan/kontrak (jika ada).


8. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa
yang benar untuk bahan SATUAN KERJA
pada setiap akan memerintahkan

perubahan pekerjaan/kontrak.
9. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as built drawing)
dan megupayakan agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO).
10. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar
perubahan/revisi (jika ada) dan analisa/perhitungan-
perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang
dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan.
11. Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan lainnya.
12. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada
Bagian 11 Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada
dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
SATUAN KERJA , serta instansi

lain yang terkait tepat pada waktunya.

b. Supervision Engineer (sebanyak 2 Orang)


Site Engineer (SE) disyaratkan seorang Sarjana S1
yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus
telah lulus ujian Negara.
Site Engineer disyaratkan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan selama 7 (tujuh) tahun.

Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai


Site Engineer selama 5 (lima) tahun pada pekerjaan
sejenis, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Sebagai Ketua Field Team , tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak
terbatas pada hal-hal yang tersebut di bawah ini :
1. Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua
pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
Kontraktor sehingga dapat memudahkan Pejabat
Pembuat Komitmen mengambil

keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk


untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan
minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa
terperinci lainnya.
2. Melakukan pengawasan secara teratur dan
memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan
dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan tertulis kepada Kontraktor
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum.
3. Mengupayakan bahwa kontraktor memahami
dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-ganbar, dan kontraktor menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan
pekerjaan.
4. Membuat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk menerima atau

menolak pekerjaan dan material.


5. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai
kontraktor pada lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah disetujui.
6. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada buka Spesikasi Umum dan hal itu
benar-benar berpengaruh terhadap jadual
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Site Engineer juga membuat
rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya
untuk mengejar keterlambatan tersebut.
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang
disampaikan oleh Quantity Engineer/Chief Inspector.
8. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup
atau menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Kontrak.
9. Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat
Komitmen menyangkut mutu dan

jumlah pekerjaan yang telah selsesai dan memeriksa


kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran bulanan
kontraktor.
10. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa
yang benar untuk bahan Pejabat Pembuat
Komitmen
pada setiap akan memerintahkan

perubahan pekerjaan.
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as built drawing)
dan megupayakan agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO).
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-
gambar kerja dan analisa/perhitungan-perhitungan
konstruksinya dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
kontraktor sebelum pelaksanaan.
13. Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek,
laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan lainnya.
14. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada
Bagian 11 Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada
dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen ............................, serta
instansi lain yang terkait tepat pada waktunya

c.Tenaga Ahli Kualitas (sebanyak 2 orang)


Mempunyai setifikat keahlian Pengawasan Jalan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi
oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata
Satu (S-1) yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi
negeri, perguruan tinggi swasta yang telah disamakan
atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus
telah lulus ujian Negara.
Quality engineer disyaratkan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan selama 5 (lima) tahun,

diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli


konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya :
1. Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia Pekerjaan
konstrksi yang bersangkutan harus mengadakan
peralatan laboratorium, maka Quality Engineer
harus melakukan pengawasan yang seksama atas
pemasangan, pengaturan dan penempatan
peralatan laboratorium lapangan kontraktor serta
memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan
konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada
sudah siap dioperasikan.
2. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas
semua pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh
kontraktor dan tenaga-tenaganya dalam rangka
pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera
secara tertulis kepada Site Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam
prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap
cacat yang terdapat pada material atau mutu
pekerjaannya.
3. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu
pekerjaan serta menyerahkannya kepada Site
Engineer rekomendasi secara tertulis tentang
disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan
yang bersangkutan.
Mengawasi semua pelaksanaan pengujian
4.
dilapangan yang dilakukan oleh Kontraktor, dan
dapat memastikan bahwa jumlah core yang diambil
itu atau lubang uji yang dibuat tidak kurang dari
syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi,
sehingga cukup memungkinkan melakukan suatu
evaluasi statistik untuk mengukur/menghitung
ketebalan lapisan perkerasan yang telah
dilaksanakan.
5. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan
kelokasi proyek sehingga sebelum material tersebut
digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi.
6. Menyerahkan kepada Site Engineer sebelum tanggal
14 setiap bulan, suatu risalah bulanan mengenai
semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan
sebelumnya, untuk diserahkan oleh Site Engineer
kepada Pejabat Pembuat Komitmen
, Laporan tersebut berisikan

semua data laboratorium serta pengujian dilapangan


berikut risalah/kesimpulan dari data yang ada.
7. Memberikan panduan dilapangan bagi personil
teknisi kontraktor dan teknisi konsultan mengenai
metodologi pengujian yang terkait/diperlukan.

d.Tenaga Ahli Kuantitas/Chief Inspector (sebanyak 2 orang)


Mempunyai setifikat keahlian Pengawasan Jalan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi
oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Strata Satu
(S-1) yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus
telah lulus ujian Negara.
Quantity engineer disyaratkan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan selama 5 (lima) tahun,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya :
1. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat
dari Site Engineer dalam melaksanakan tugas-
tugasnya serta bekerjasama dengan Quality
Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan
di lapangan dengan di laboratorium.
2. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus
menerus pada semua lokasi pekerjaan konstruksi
yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu
dengan segera kepada Site Engineer tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai Dokumen
Kontrak.
3. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara
tertulis kepada Site Engineer pada hari itu juga.
4. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan
dan memeriksa semua hasil pengukuran,
perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran
serta menjamin bahwa pembayaran terhadap
kontraktor sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak.
5. Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi,
keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan,
jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan,
pengukuran dilapangan, kejadian-kejadian khusus
dan sebagainya dengan menggunakan formulir
laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/dikirim kepada Site Engineer dan Pejabat
Pembuat Komitmen tiap hari

setelah selesai kerja.


6. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus
menerus terhadap semua pekerjaan harian (day
work), termasuk membuat catatan mengenai
peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang
digunakan kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan harian tersebut.
7. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh
Kontraktor dan evaluasi hasil pekerjaan (performa
pekerjaan) dilapangan.
8. Membantu Site Engineer mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang
telah diselesaikan yang mutunya memenuhi syarat.

e.Tenaga Ahli Struktur


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jembatan/
Struktur yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata. 1. (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis lebih
dari 5 Tahun diutamakan/disukai perencanaan
jembatan/overpass, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu
CSE dan Field Team dalam melakukan revisi desain dan
evaluasi teknik berdasarkan kebutuhan lapangan pada
saat pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya :
1. Melakukan evaluasi terhadap gambar desain yang
ada dengan kebutuhan kondisi lapangan pada saat
persiapan pelaksanaan.
2. Memberikan panduan kepada pihak yang terkait
dengan standard dan pedoman perencanaan
pekerjaan struktur.
3. Memberikan masukan kepada CSE atau Field Team
apabila diperlukan perubahan desain dengan
memperhatikan biaya dan waktu yang tersedia.
4. Melakukan evaluasi teknik terkait dengan metode
pelaksanaan pekerjaan struktur.
5. Semua hasil rekomendasi teknik dilaporkan kepada
CSE.

f. Ahli Material Perkerasan Jalan


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana/Pengawasan
Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata. 1. (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
lebih dari 5 Tahun diutamakan/disukai perencanaan/
pengawasanjalan, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu
CSE dan Field Team dalam melakukan pengawasan
mutu material dan melakukan evaluasi hasil pengujian
mutu material yang digunakan dilapangan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya :
1. Melakukan evaluasi terhadap rancangan mutu kerja
bahan/material yang digunakan.
2. Memberikan panduan kepada pihak yang terkait
dengan standard dan pedoman mutu bahan/material
termasuk proses pengujian mutu.
3. Melakukan evaluasi hasil pengujian mutu terhadap
proses pekerjaan dan hasil pekerjaan.
4. Memberikan masukan kepada CSE atau Field Team
terhadap hasil evaluasi mutu bahan/material dan
pelaksanaan pengujian hasil pekerjaan.
5. Melakukan evaluasi terhadap Rencana Mutu Kontrak
yang diajukan oleh Kontraktor.
6. Mengevaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan)
dilapangan terkait dengan perkerasan jalan.
7. Semua hasil rekomendasi teknik terkait dengan mutu
bahan/material serta pengujian mutu hasil pekerjaan
dilaporkan kepada CSE.

g. Tenaga Ahli Perencanaan Jalan


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata. 1. (S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
lebih dari 5 Tahun diutamakan/disukai perencanaan
jalan,diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli
tersebut tugas utamanya membantu CSE dan Field Team
dalam melakukan revisi desain dan evaluasi gambar
rencana berdasarkan kebutuhan lapangan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya :
1. Melakukan evaluasi terhadap gambar desain yang
ada dengan kebutuhan kondisi lapangan pada saat
persiapan pelaksanaan.
2. Memberikan panduan kepada pihak yang terkait
dengan standard dan pedoman perencanaan jalan.
3. Melakukan evaluasi terhadap desain geometrik jalan
terutama pada lokasi simpang dengan
memperhatikan kondisi lahan yang tersedia.
4. Memberikan masukan kepada CSE atau Field Team
apabila diperlukan perubahan desain dengan
memperhatikan biaya dan waktu yang tersedia.
5. Semua hasil rekomendasi teknik dilaporkan kepada
CSE.

h. Ahli Lingkungan ( 2 orang )


Mempunyai sertifikat di bidang Pengelolaan
Lingkungan dan / atau sertifikat kompetensi Penyusun
AMDAL (INTAKINDO) dan / atau sertifikat AMDAL A/B
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 5 OB. Tenaga ahli
yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) semua
jurusan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan dibidang lingkungan selama 7
(tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
1. Mengkaji dan menelaahi semua laporan dan rencana
kegiatan yang berkaitan dengan masalah
lingkungan, termasuk dokumen lingkungan (AMDAL
/ UKL – UPL / SPPL dll.) serta laporan studi
kelayakan (bila ada).
2. Melakukan monitoring lingkungan sesuai dengan
dampak kegiatan yang harus dipantau berdasarkal
RPL / UPL yang tercantum didalam dokumen
lingkungan, diantaranya mencakup :
· Monitoring Kualitas Air, Surface Run off.
· Monitoring Kualitas Udara dan Kebisingan
· Monitoring Resiko Longsor dan Banjir
· Monitoring komponen Biologi (Flora dan
Fauna) terkena dampak
· Monitoring Persepsi Masyarakat terhadap
kegiatan
· Monitoring Utilitas terkena dampak
· Monitoring Kondisi Lalu Lintas

3. Membuat laporan hasil monitoring lingkungan


4. Memberikan masukan kepada CSE atau Field
Team terkait pengelolaan dan pemantauan
lingkungan apabila diperlukan dengan

memperhatikan biaya dan waktu yang tersedia


5. Semua hasil rekomendasi teknik terkait lingkungan
dilaporkan kepada CSE.

i. Tenaga Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Konstruksi
Mempunyai setifikat keahlian K3 Konstruksi yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah minimal Diploma 3
(D3) yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk
perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus
telah lulus ujian Negara.
Tenaga ahli K3 disyaratkan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan selama 5 (lima) tahun,untuk
lulusan S1, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli D3 harus memenuhi persyaratan
pengalaman sesuai dengan S1 yang dipersyaratkan
ditambah 3 tahun.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya :
1. Mengevaluasi semua pelaksanaan pengujian
dilapangan yang dilakukan oleh Kontraktor, dan
dapat memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan
mengikuti ketentuan K3.
2. Memberikan arahan atau panduan bahwa seluruh
orang yang memasuki lokasi pekerjaan
menggunakan alat pengaman diri secara lengkap
dan benar.
3. Memberikan panduan bagi pihak di lapangan yang
terkait dengan pekerjaan agar memahami pentingnya
keselamatan dan keamanan kerja.
4. Menentukan peralatan K3 yang harus digunakan
untuk masing-masing jenis pekerjaan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi di lapangan
secara terus menerus pada semua lokasi pekerjaan
konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan segera kepada Site Engineer
tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi
ketentuan K3.
6. Semua hasil pengamatan K3 dilaporkan secara
tertulis kepada Chief Site Engineer pada hari itu juga.
7. Secara terus menerus mengawasi, dan membuat
catatan mengenai hasil pengamatan mengenai K3.
8. Melakukan evaluasi dilapangan secara terus
menerus terhadap semua pekerjaan harian (day
work), termasuk membuat catatan mengenai
peralatan yang digunakan untuk K3.

Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka Tenaga Ahli


tersebut diatas dibantu oleh Tenaga Sub-Professional Staff
dengan persyaratan Asisten Muda (S1) berpengalaman 3
(tiga) tahun atau Diploma 3 (D3) berpengalaman 5 (lima)
tahun. Adapun jumlah tenaga Sub-Professional Staff pada
Core Team Asissten Ahli Struktur dan Operator Cad dan
pada masing-masing Field Team sebagai berikut :
1. Field Team – 1
a.Inspector sebanyak 2 orang;
b.Laboratorium Teknisi sebanyak 1 orang;
c. Plant Inspector sebanyak 1 Orang;
d. Surveyor sebanyak 1 orang.
2. Field Team – 2
a.Inspector sebanyak 3 orang;
b.Laboratorium Teknisi sebanyak 2 orang;
c. Plant Inspector sebanyak 1 Orang;
c. Surveyor sebanyak 1 orang.
Selain itu diperlukan tenaga-tenaga pendukung untuk
membantu kelancaran kegiatan yang terdiri dari: 1(satu)
orang Sekretaris, 1(satu) orang Administrasi, 3 (tiga) orang
Operator Komputer , 2 (dua) orang Office Boy, 2 (dua) orang
Penjaga/Guardman.

JUMLAH ORANG BULAN :

No
.

Profesi

Kriteria Tenaga Ahli

Orang
-

Bulan
A.
Professional Staf :

Chief Supervision Engineer

Sarjana Teknik Sipil

6,5

2
Ahli Perencanaan Jalan

Sarjana Teknik Sipil

Ahli Material Perkerasan Jalan

Sarjana Teknik Sipil

Ahli Struktur

Sarjana Teknik Sipil

Ahli K3 Konstruksi

Sarjana Teknik Sipil/

Strata 1 Lainnya

Ahli Lingkungan

Sarjana Semua Jurusan

Supervision Engineer – 1

Sarjana Teknik Sipil

6,5
7

Ahli Kualitas/Quality Engineer-1

Sarjana Teknik Sipil

Ahli Kuantitas/Chief Inspector-1

Sarjana Teknik Sipil

6
9

Supervision Engineer – 2

Sarjana Teknik Sipil

6,5
10

Ahli Kualitas/Quality Engineer-2

Sarjana Teknik Sipil

6
11 Ahli Kuantitas/Chief Inspector-2 Sarjana Teknik Sipil 6

SUB TOTAL A 67,5

B. Sub Professional Staf :

1 Asisten Ahli Struktur Diploma-3/Strata-1 6

2 Inspector (5 orang) Diploma-3/Strata-1 30

3 Lab.Teknisi (3 orang) Diploma-3/Strata-1 18

Diploma-3/Strata-1
4 Plant Inspector (2 orang) 12

Diploma-3/Strata-1
5 Surveyor (2 orang) 12

6 Operator Cad STM/Diploma-3 6

SUB TOTAL B 84

TOTAL A + B 151,5

10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa
Laporan yang berisi kegiatan pengawasan teknis yaitu :
· Laporan pendahuluan
· Laporan bulanan
· Laporan triwulan
· Laporan teknis
· Laporan pengujian mutu

11. LAPORAN Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta
disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang
baik dan benar
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297
mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya
Jasa, Konsultan harus menyerahkan 10 (sepuluh)
rangkap/buku untuk setiap Field Team dan CSE laporan
pertama yang isinya melaporkan mengenai jadwal
rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan
secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas
masing-masing pekerjaan serta personil-personil
pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan.
b. Laporan Bulanan
Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (Field
Team 1 dan Filed Team 2) dan CSE akan menyerahkan
laporan kemajuan secara singkat yang menggambarkan
pencapaian pemenuhan untuk masing-masing kegiatan-
kegiatan proyek , seperti:
1. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu,
administrasi/teknis untuk keuangan).
2. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-
masing penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5
format standar yang dilengkapi oleh masing-masing
pengawas, adalah sebagai berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman
status fisik dan keuangan dari proyek dan
identifikasi permasalahan yang berdampak pada
kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Foto copy sertifikat Monthly Payment secara
lengkap dan jelas dengan ditandai "for Monitoring
Used Only";
d. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
e. Satu halaman laporan "Supervision Consultants".
Suatu contoh dari format ditunjukkan dalam
halaman berikut.

Masing-masing laporan bulanan harus sudah lengkap


setiap minggu pertama bulan berikutnya. Laporan
beserta copy dokumen yang dibuat SE harus
didistribusikan oleh PPK.

c. Laporan Triwulan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan
sebanyak 10 (sepuluh) rangkap/buku.
Setiap akhir triwulan tahun anggaran (akhir September
dan Desember) CSE/SE akan menyerahkan laporan
Triwulanan, terdiri dari kegiatan Penyedia Jasa selama
tiga bulan yang telah berjalan.

Laporan Triwulan ini termasuk informasi status personil


yang dimobilisasi, kemajuan dari pekerjaan lapangan,
variasi kontrak dan Change Order, status klaim
Penyedia Jasa termasuk usulan eskalasi harga jika ada,
deskripsi singkat mengenai masalah teknis atau
masalah kontrak yang terjadi termasuk terjadinya
keterlambatan pencapaian kemajuan pekerjaan dan
informasi lain yang berkaitan dengan semua jaringan
jalan yang sedang berjalan dan pekerjaan penggantian
jembatan di dalam propinsi dibawah pengawasannya.
Isi dari masing-masing laporan disajikan dalam 16
format :
a. Judul lembar
b. Surat Pengantar
c. Daftar isi
d. Data Proyek
e. Peta Lokasi
f. Peta Mobilisasi
g. Daftar Peralatan Penyedia Jasa
h. Daftar Personil Penyedia Jasa,
i. Sertifikat Pembayaran Bulanan
j. Ringkasan Kemajuan Pekerjaan Bulanan
k. Kurva S
l. Status Change Order
m. Status klaim Penyedia Jasa
n. Narrative.
o. Status konstruksi struktur .
p. Laporan Direksi Teknis

d. Laporan Teknis
Direksi Teknis akan membuat laporan sesuai keperluan,
laporan teknis dan/atau persetujuan teknis yang muncul
selama berlangsungnya kegiatan. Terutama, untuk
perubahan pekerjaan utama yang memerlukan
pembicaraan sebelumnya dengan pihak Pengguna
Jasa, Field Team akan membantu PPK untuk
mempersiapkan suatu laporan justifikasi teknis atau
revisi desain yang terdiri atas data original yang menjadi
dasar desain tender dibuat :
a. Rekaman semua data desain yang lengkap
berkaitan dengan revisi desain.
b. As-built drawing yang menunjukan lokasi dan detail
dimensi dari semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan sesuai kontrak.
c. Foto copy dari Change Order dan Addendum
kontrak sebelumnya yang telah disetujui.
d. Foto copy dokumen lelang Penyedia Jasa, termasuk
semua analisa harga satuan dan harga satuan
bahan, upah, analisa peralatan.
e. Suatu penjelasan mengenai asumsi desain yang
digunakan.
f. Gambar yang secara jelas menunjukan gambar
desain original dan revisinya.
g. Penjadwalan ulang daftar kuantitas dan biaya,
berkaitan dengan usulan revisi desain.
h. Gambar yang menunjukan lokasi yang tepat dari
usulan perubahan desain.

e.Laporan Pengujian Mutu


Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku,
bilamana terdapat kegiatan pengujian bahan dan/atau
mutu hasil pekerjaan, baik dilaboratorium maupun
dilapangan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan
rekapitulasi dari semua hasil pengujian tersebut di atas,
sedangkan data otentik/bukti pengujian pada formulir
laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa
lembar yang mewakili.
Laporan ini diserahkan sebelum tanggal 14 pada bulan
berikutnya.

f. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis
(akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu
laporan akhir harus diserahkan, merupakan ringkasan
metode konstruksi, pelaksanaan pengawasan
konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan
di masa yang akan datang, semua aspek teknis yang
muncul selama masa konstruksi pekerjaan jalan dan
jembatan, permasalahan potensial untuk konstruksi baru
yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika
ada, untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan
akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup
tanggung jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga
melampirkan foto kegiatan dan foto copy "As Built
Drawing" dari jalan sebagaimana kelengkapan data
untuk "leger" jalan.
Masing-masing laporan terdiri dari suatu ringkasan
laporan akhir pengawasan lapangan dan kegiatan-
kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi
Teknis. Satu bulan sebelum berakhirnya pelayanan
sebuah draft Iaporan akhir sudah harus diserahkan ke
PPK yang berisi penjelasan sebagai berikut :
- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan
pemenuhan penyelesaiannya, dalam kerangka
perbaikan kegiatan-kegiatanPengawasan di
lingkungan unit kerjanya.
- Rekomendasi dalam peru
kebijakan, prosedur, dan o
maksud memperbaiki kemam
pada program pekerjaan di

kerjanya.

Untuk Laporan Akhir (termasuk


diserahkan kepada Pejabat Pembuat Ko

dalam bentuk soft copy dalam Comp


dari 5 CD untuk laporan akhir.

Pejabat Pembuat K

NIP. 11...........

Anda mungkin juga menyukai