Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pandemi covid 19
Disusun Oleh :
Dengan segala kerendahan hati, Semoga apa yang penyusun tuangkan dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Mohon maaf apa bila ada kata-kata yang berkenan di hati. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun karya tulis ilmiah ini. Dengan ini
penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Pengertian Covid 19
Gejala covid 19
penularan covid 19
pencegahan covid 19
Mengenal covid 19
Pengertian pandemi
Fese pandemi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk
yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam
dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia
hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang
juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona
bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip
flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan
gagal organ.
Pandemi COVID-19
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut,
COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat
hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau
COVID-19 pada (11/3/2020).
Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan
secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus
infeksi virus Corona atau COVID-19.
WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara
global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding
China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di
sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di
wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus
Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.
B. Rumusan masalah
3. Agar pembaca dapat mengetahui apa saja tanda dan gejala covid 19
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
WHO mengumumkan Covid-19 menjadi nama resmi dari penyakit yang disebabkan oleh
virus Corona yang berasal dari Wuhan, China. Nama tersebut diberikan Dirjen WHO
Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss pada Selasa, 11 Februari 2020.
Singkatan Covid-19 juga memiliki rincian, seperti "co" berarti corona, "vi" mengacu ke
virus, "d" untuk diseases, dan 19 merupakan tahun wabah penyakit pertama kali
diidentifikasi pada 31 Desember 2019. Tedros menjelaskan nama tersebut dipilih untuk
menghindari stigmatisasi, sebagaimana panduan penamaan virus yang dikeluarkan WHO
pada 2015. Nama virus atau penyakit itu tidak akan merujuk pada letak geografis, hewan,
individu, atau kelompok orang.
dr. Faizal R. Matondang, Sp.P., mengatakan, virus corona merupakan bagian dari
keluarga besar virus yang mungkin menyebabkan sakit pada hewan atau manusia. Pada
manusia beberapa virus corona diketahui menyebabkan infeksi pernapasan yang
bervariasi mulai dari flu ringan sampai kepada penyakit yang lebih serius seperti Middle
East Respiratory Sindrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS),
corona virus yang paling terakhir ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Gejala
umum COVID-19 adalah demam, lelah, dan batuk kering.
1. demam
2. merasa kelelahan
3. batuk kering
4. sesak napas
5. sakit dan nyeri
6. sakit tenggorokan
7. dan sangat sedikit orang akan melaporkan diare, mual atau pilek.
C. Penularan
1. Melalui Dorplet
Virus corona membutuhkan medium untuk tumbuh, droplet menjadi tempat yang tepat untuk
bertahan hidup sampai virus tersebut mendapatkan inangnya yaitu pasien positif corona. Droplet
yang kita kenal adalah yang terlihat oleh kasat mata padahal cairan droplet yang tidak kasat mata
juga ada dan cairan ini bisa menempel pada benda yang lain tanpa disadari.
Orang yang mengalamii kontak langsung dengan positif corona memiliki kemungkinan besar
terinfeksi sehingga para perawat dalam merawat pasien corona memerlukan APD lengkap agar
tidak terpapar virus corona.
Orang yang positif terkena Covid-19 sudah selayaknya melakukan isolasi mandiri karena
dikhawatirkan ada virus yang menempel melalui benda-benda disekitarnya tanpa disadari.
Sehingga diharapkan orang yang sedang mengisolasi diri dapat melakukan pemisahan dalam
peralatan makan dan mandi.
Dalam Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
terdapat bagian laporan berjudul route of transmission. WHO pun menyebutkan hingga kini
belum ditemukan kasus penyebaran virus corona melalui udara sehingga cara penyebaran virus
corona melalui udara bukan faktor terbesar penularan penyakit berdasarkan bukti yang ada.
D. Pencegahan
BAB III
PEMBAHASAN
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua,
dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang
digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu
populasi di area tertentu. Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat
keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus
saat ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona.
Sebelum adanya pandemi tersebut, telah terjadi berbagai pandemi influenza di dunia. Di
mana salah satunya adalah flu babi yang merebak pada tahun 2009. Penyakit ini terjadi
ketika strain influenza baru (H1N1) menyebar ke seluruh dunia. Sementara itu, kasus
pandemi influenza terparah di dunia terjadi saat pandemi flu Spanyol pada tahun 1918,
yang menyebabkan 50 juta kematian di seluruh dunia.
C. Fase pandemi
WHO pun memiliki fase pandemi yang mungkin dapat menjadi gambaran bagi pandemi
COVID-19. Beberapa fase atau tahapan di mana suatu penyakit bisa dinyatakan sebagai
suatu pandemi adalah sebagai berikut:
Fase 1
Pada fase ini, tak ada virus yang beredar di antara hewan dapat menyebabkan infeksi
pada manusia.
Fase 2
Fase 2 ditandai dengan adanya virus yang beredar di antara hewan yang diketahui dapat
menyebabkan infeksi pada manusia sehingga dianggap sebagai potensi ancaman
pandemi.
Fase 3
Dalam fase 3, virus yang disebabkan dari hewan atau hewan-manusia menyebabkan
beberapa kasus secara sporadis atau menjangkiti sekelompok kecil orang. Namun,
belum cukup untuk menetapkannya sebagai wabah di masyarakat. Penularan dari
manusia ke manusia pun masih terbatas.
Fase 4
Pada fase ini, penularan virus dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia
semakin banyak sehingga menyebabkan terjadinya wabah. Ini juga menunjukkan
peningkatan yang signifikan terhadap risiko pandemi.
Fase 5
Pada fase ini, penyebaran virus dari manusia ke manusia telah terjadi setidaknya pada
dua negara di satu wilayah WHO. Sebagian besar negara tak akan terpengaruh pada
tahap ini, namun ini menjadi sinyal yang kuat bahwa pandemi sudah dekat dan
implementasi dari langkah-langkah mitigasi yang direncanakan semakin singkat.
Lamanya setiap fase bisa berbeda-beda, mungkin bisa berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun. Selain itu, tak semua kasus bisa mencapai fase 6 karena mungkin telah
berkurang di fase-fase sebelumnya. Akan tetapi, setelah ditetapkan sebagai pandemi,
tentu saja perlu pengendalian sesegera mungkin agar tingkat penyebaran dan keparahan
penyakit tidak semakin tinggi.
Fase 6
Fase 6 merupakan fase yang ditandai dengan wabah semakin meluas ke berbagai negara
di wilayah WHO. Fase ini juga menunjukkan bahwa pandemi global sedang
berlangsung. Pasien dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus mengisolasi diri
dan menghubungi penyedia medis untuk mendapatkan nasihat kesehatan. Sementara
mereka yang mengalami demam, batuk atau kesulitan bernapas harus menghubungi
dokter dan mencari bantuan medis.
Sering-seringlah mencuci tanganmu dengan sabun dan air atau antiseptik berbahan
dasar alkohol jika tanganmu terlihat kotor.
Alasannya?
Karena mencuci tangan dengan sabun dan air atau antiseptik berbahan dasar alkohol
akan menghilangkan virus yang terdapat di tanganmu.
Ketika kamu hendak batuk atau bersin, tutuplah mulut dan hidung dengan bagian dalam
siku lengan atau tisu, kemudian buanglah tisu segera ke dalam tempat sampah tertutup,
dan bersihkan tanganmu dengan antiseptik berbahan dasar alkohol atau cuci tangan
dengan sabun dan air.
Alasannya?
Menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin akan mencegah penyebaran kuman
dan virus. Jika kamu bersin atau batuk dengan menggunakan tangan, boleh jadi kamu
akan menularkan virus atau kuman ke orang lain yang kamu sentuh.
Alasannya?
Saat seseorang yang terinfeksi dengan penyakit saluran pernafasan, seperti virus corona
yang diberi nama baru COVID-19, batuk-batuk atau bersin-bersin, mereka
memproduksi partikel kecil yang mengandung virus. Jika kamu terlalu dekat dengan
mereka, bukan tidak mungkin kamu bisa menghirup virus tersebut.
Alasannya?
Tangan kita menyentuh banyak permukaan yang bisa saja terkontaminasi virus. Jika
kamu menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan menggunakan tangan yang telah
terkontaminasi virus, maka kamu akan memindahkan virus dari permukaan benda
tersebut ke dalam tubuhmu
Jika kamu demam, batuk, atau susah bernapas, segera cari bantuan medis
Beritahu tenaga medis jika kamu telah melakukan perjalanan di suatu daerah di China,
tempat di mana virus corona (COVID-19) dikabarkan muncul, atau jika kamu pernah
melakukan kontak dengan seseorang yang sehabis melakukan perjalanan ke China dan
memiliki gejala gangguan pernapasan.
Alasannya?
Setiap kali kamu demam, batuk, atau susah bernafas, penting bagi kamu untuk mencari
bantuan medis sesegera mungkin, karena ini bisa jadi disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan atau kondisi serius lainnya. Gejala gangguan pernapasan yang disertai
demam bisa disebabkan oleh beberapa hal, dan tergantung pada riwayat perjalanan dan
kondisimu, di mana virus coronaCOVID-19 bisa menjadi salah satu penyebab.
E. Penangan Pandemi Covid 19
1. Tetap di Rumah
Cara penanganan yang pertama bagi Anda yang mengalami sakit atau gejala ringan
COVID-19 dapat pulih di rumah. Hindari keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan
perawatan medis. Selain itu, hindari mengunjungi tempat umum dan berkerumunnya
orang-orang. Tetap berkomunikasi dengan dokter Anda, dan hubungi sebelum Anda
mendapatkan perawatan medis.
Pastikan untuk mendapatkan perawatan apabila Anda merasa lebih buruk atau Anda
pikir ini parah dari sebelumnya, seperti napas setengah-setengah dalam waktu lama atau
kepala pusing seperti semuanya berputar.
Hindari menggunakan transportasi umum, berbagi perjalanan dengan orang lain, atau
taksi. Menggunakan transportasi umum yang dipenuhi banyak orang, bisa memicu
mereka untuk tertular. Bagi Anda yang merasa sakit ringan, sebainya banyak istirahat di
rumah.
Cara penanganan virus corona bila Anda merasakan gejala ringannya, pastikan untuk
menjaga jarak dengan anggota keluarga lain supaya tidak
Cara penanganan selanjutnya, membatasi kontak dengan hewan peliharaan dan hewan
lain. Meskipun belum ada laporan tentang hewan peliharaan atau hewan lain yang sakit
dengan COVID-19. Masih disarankan oleh para ahli supaya orang dengan gejala virus
corona membatasi kontak dengan hewan sampai hasil penelitian secara pasti
disampaikan. Jika memungkinkan, mintalah anggota keluarga lain yang merawat hewan
peliharaan saat Anda sakit COVID-19. Apabila Anda harus merawat hewan peliharaan,
pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah Anda berinteraksi dengan mereka.
Pantau selalu informasi mengenai COVID-19 dan hewan untuk lebih lanjut.
5. Gunakan Masker Saat Sakit
Cara penanganan virus corona jika Anda sakit berikutnya, gunakanlah masker di sekitar
orang lain dan sebelum Anda memasuki wilayah penyedia layanan kesehatan. Bagi
anggota keluarga atau perawat yang mengasuh Anda selama sakit tersebut, sarankan dia
untuk menggunakan masker.
Cara penangan jika Anda sakit selanjutnya selalu menutup hidung dan mulut dengan
tisu atau tangan, saat bersin maupun batuk. Jangan biarkan cairan dari dalam yang
mungkin bersama virus dan sel aktif menempel di permukaan. Kemudian buang tisu
bekas bersin tadi dalam tempat sampah, dan cuci bersih tangan menggunakan sabun dan
air. Jika tidak ada, gunakan cairan berbasis alkohol minimal 70 persen atau hand
sanitizer.
Cara penanganan jika Anda merasa sakit dan gejala COVID-19 dengan sesering
mungkin mencuci tangan dengan waktu sekitar 20 detik. Kemudian hindari menyentuh
wajah, terutama hidung, mata, dan mulut menggunakan tangan yang kotor.
Cara penanganan jika Anda mungkin sakit COVID-19 atau positif virus corona, dengan
melakukan sterilisasi di rumah. bagi pengasuh atau anggota keluarga untuk segera
semprot desinfektan kamar mandi yang baru saja Anda gunakan.
Pada waktu tertentu, semprot pula desinfektan di kamar tidur Anda. Permukaan dengan
sentuhan tinggi yang perlu dibersihkan pula, seperti telepon, remote control, handphone,
meja, gagang pintu, perlengkapan kamar mandi, toilet, keyboard, tablet, dan meja
samping tempat tidur.
BAB IV
A. Kesimpulan
virus corona merupakan bagian dari keluarga besar virus yang mungkin menyebabkan
sakit pada hewan atau manusia.
Covid-19 merupakan singkatan dari Coronavirus disease 2019. Penyakit ini disebabkan
oleh virus corona yang baru ditemukan pertama kali pada akhir Desember 2019 di
Wuhan, Tiongkok.
WHO mengungkapkan virus corona covid-19 menular melalui tetesan air liur yang
keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
vektor virus Corona atau COVID-19.
Gejala nya mulai dari demam, batuk dan bersin, sakit tenggorokan, gangguan
pernafasan letih dan lesu
Pencegahannya dengan sering mencuci tangan, jaga kebersihan dan jaga jarak sosial.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bsmu.or.id/content/cara-penularan-virus-corona-atau-covid-19
https://www-sehatq-com.cdn.ampproject.org/v/s/
https://www.alodokter.com/beragam-istilah-terkait-virus-corona-dan-covid-19
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_di_Indonesia
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200312075307-4-144247/who-nyatakan-wabah-covid-
19-jadi-pandemi-apa-maksudnya