Anda di halaman 1dari 96

KONSEP

BUKU PANDUAN

KHOTBAH JUM’AT
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
TIM PENYUSUN ……………………………………………………………………... iii
SAMBUTAN-SAMBUTAN …………………………………………………………
 Gubernur Jawa Tengah ……………………………………………………… iv
 Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Tengah …………………… v
 Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah …….. vi
 Ketua MUI Jawa Tengah ………………………………………………..…. vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...........
1
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….
A. Latar Belakang ……………………………………………….... 1
B. Tujuan …………………………………………………………….. 2
C. Ruang Lingkup ………………………………………………… 2
D. Landasan Hukum …....……………………………………… 3
BAB II SELAYANG PANDANG PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN 6
KELUARGA BERENCANA …………………………………..
BAB III MATERI KHOTBAH ………………………………………………….. 10
1. PEMUDA MUSLIM BERKUALITAS SEBAGAI HARAPAN 10
UMAT …............................................................……
2. MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS ………………………… 16
3. MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH DI BUMI …………………. 24
4. PENDIDIKAN ANAK SEBAGAI PILAR KELUARGA 30
SAKINAH ................................................................
5. KEWAJIBAN ORANG TUA MEMENUHI HAK-HAK 36
ANAK …................................................................…
6. ISLAM SANGAT MEMULIAKAN WANITA …………… 42
…………...............................................…….............….
7. MENGHORMATI ORANG TUA ………………………………… 47
8. MENYIAPKAN DIRI SEBAGAI “ORANG TUA” ……… 52
……….......................................................................
9. DAMPAK NARKOBA DAN KIAT MENGHINDARINYA 58
…….........................................................................
10. ISLAM MENGAJARKAN SEMANGAT KERJA ……… 67
………….....................................................................

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB ii


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
11. RUMAHKU SYURGAKU ……….............................……. 74
12. PENTINGNYA PERAN IBU DALAM MENYUSUI ANAK 80
….........................................................................…
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………........…… 85

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB iii


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
SEBAGAI MATERI KHOTBAH JUM’AT DI JAWA TENGAH

Biro Bina Sosial : Drs. SUDARYANTO, MSi


: Dra. BINTANG YS, M.Si
: Dra. RATNA ANDAMARI
: BUDI PRAMONO, S.Kom
BP3AKB : Drs. DJAROT SRI NUGROHO, M.Si
Biro Bina Mental : Drs. AAN JUMENO, MM
BKKBN : SUWARNO, SH, MM
Kanwil Kemenag : H. AGUS SURYOSURIPTO, S.Ag, MH
MUI : Drs. H.ANASOM,M.Hum
IAIN Walisongo : QOMARUDIN, M.Ag

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB iv


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
SAMBUTAN
GUBERNUR JAWA TENGAH

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB v


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB vi
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
SAMBUTAN
KEPALA PERWAKILAN BKKN
PROVINSI JAWA TENGAH

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB vii


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
SAMBUTAN
KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA TENGAH

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB viii


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
SAMBUTAN
KETUA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)
JAWA TENGAH

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB ix


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
KATA PENGANTAR

Provinsi Jawa Tengah memiliki berbagai tantangan dan


permasalahan kependudukan, diantaranya dari sisi kuantitas
dengan jumlah penduduk sebesar 32.382.657 jiwa (Sensus
Penduduk 2010) yang menduduki peringkat ketiga setelah
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur.
Meskipun Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) terendah
se-Indonesia yaitu 0,89% namun angka kelahiran total (TFR)
cenderung mengalami peningkatan dari 2,3 (SDKI 2007) mencapai
2,5 (SDKI 2012). Sedangkan dari sisi kualitas yang ditunjukkan
oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI) belum menunjukkan hasil yang
memuaskan. Nilai IPM Provinsi Jawa Tengah sebesar 72,49 yang
berada pada urutan ke-15 dari 33 provinsi.
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) atau angka
pemakaian kontrasepsi di Jawa Tengah pada tahun 2007 adalah
63% (SDKI 2007) kemudian meningkat menjadi 65% (SDKI 2012).
Sesuai dengan target MDG’s diharapkan pada tahun 2015
tercapai 70,60% perempuan menikah usia 15-49 tahun memakai
kontrasepsi cara modern.
Sejalan dengan tujuan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 –
2018, program Kependudukan dan KB bertujuan meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia Provinsi Jawa Tengah di segala
bidang, dengan sasaran meningkatnya keluarga kecil, berkualitas
dan sejahtera.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
Indonesia (SDKI) Tahun 2012 menunjukkan bahwa hampir semua
(99%) pasangan usia subur mengetahui tentang alat/ cara
kontrasepsi (any methode), tetapi hanya 61,9 % yang memakai
kontrasepsi (any method). Artinya, kurang lebih setengah
diantaranya hanya sebatas tahu. Kondisi ini berdampak pada
pencapaian indikator kinerja program pembangunan
kependudukan dan kb.
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB x
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Untuk mempercepat target pencapaian indikator kinerja
program pembangunan kependudukan dan kb pada RPJMD
Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 serta tujuan pembangunan
millennium (MDGs), perlu dilakukan upaya-upaya meningkatkan
advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Akhirnya, semoga penerbitan Buku Panduan Program
Kependudukan Dan Keluarga Berencana Sebagai Materi Khotbah
Jum’at Di Jawa Tengah ini, dapat menjadi pendorong peningkatan
advokasi dan KIE, sehingga program pembangunan
kependudukan dan kb dapat berhasil, demi kesejahteraan
masyarakat.

Semarang, April 2014

Kepala Biro Bina Sosial


Setda Provinsi Jawa Tengah

Drs. SUDARYANTO, MSi

Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB xi


Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jumlah penduduk Jawa Tengah pada tahun 2012 berdasarkan
proyeksi Sensus Penduduk (SP) 2010 sebanyak 33.270.207 jiwa atau
sekitar 13,52% dari jumlah penduduk Indonesia, terdiri dari laki-laki
sebanyak 16.495.705 jiwa (49,58%) dan perempuan sebanyak
16.774.502 jiwa (50,42%), dengan sex ratio sebesar 98,34%.
Sedangkan jumlah rumah tangga sebanyak 8.913.425 (tahun 2011)
dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 3,7 jiwa.
Jumlah peserta KB aktif dari tahun ke tahun cenderung
meningkat, walaupun kenaikannya tidak begitu besar yaitu dari 4,9
juta pada tahun 2008 menjadi 5,4 juta pada tahun 2012. Persentase
angka Drop Out (DO) peserta KB dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan, dari 11,46% pada tahun 2008 meningkat menjadi 15,09%
pada tahun 2012. Peningkatan tersebut dikarenakan antara lain masih
rendahnya komitmen kabupaten/kota terhadap program KB, belum
mantapnya kelembagaan, ratio PLKB terhadap desa/kelurahan yang
ditangani belum proporsional. Disamping itu masih banyak akseptor
menggunakan alat kontrasepsi non Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP).
Unmet Need adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak
ingin mempunyai anak lagi atau ingin menunda kelahiran berikutnya
tetapi tidak menggunakan alat/cara KB atau kebutuhan KB yang tidak
terpenuhi. Persentase Unmet Need KB masih cukup tinggi walaupun
dari tahun ke tahun mengalami penurunan, yaitu sebesar 12,44% pada
tahun 2008 menjadi 10,26% pada tahun 2012.
Peran serta masyarakat dalam layanan KB mandiri sangat
diperlukan bagi suksesnya pengendalian penduduk di Jawa Tengah.
Prosentase PUS yang ikut KB di Jawa Tengah cukup tinggi, yaitu setiap
100 PUS rata-rata 70 s/d 80 ikut KB. Kondisi seperti ini merupakan
tantangan yang cukup berat bagi Jawa Tengah, karena harus
menjaga/memelihara peserta KB aktif dalam jumlah yang besar agar
tidak terjadi Drop Out.

1
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Oleh karena itu dalam rangka memperluas KIE program
Kependudukan dan KB diperlukan inovasi baru dengan lebih
memberdayakan keberadaan Tokoh Agama sebagai salah satu mitra
program Kependudukan dan KB. Sasaran KIE program KKB yang telah
berlangsung selama ini lebih terfokus pada ibu-ibu, sehingga
diperlukan pemahaman program KKB kepada para bapak. Strategi
yang dipandang efektif untuk mensosialisasikan program KKB kepada
para bapak adalah dengan menyisipkan materi program KKB pada
materi khotbah Jum’at di masjid-masjid. Diharapkan dengan adanya
pemahaman yang sama antara ibu dan bapak terhadap program KKB,
maka program KKB dapat lebih mudah diterima masyarakat.
Kedepan, dapat mendorong terwujudnya KB mandiri yang
dilandasi atas kesadaran sendiri mengikuti program KB. Bahwa guna
maksud tersebut perlu disusun Buku Panduan KIE Program
Kependudukan dan KB sebagai materi khotbah Jum’at di Jawa Tengah,
untuk dipedomani dalam pelaksanaannya di lapangan.
B. TUJUAN :
Dengan adanya Pedoman ini, diharapkan dapat :
1. Meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan dukungan Tokoh
Agama tentang pentingnya pengendalian penduduk.
2. Menjadi panduan bagi Tokoh Agama dalam menyampaikan
kebijakan program Kependudukan dan KB kepada masyarakat.
3. Memperluas pemahaman masyarakat dalam porgram
Kependudukan dan KB.
4. Menumbuhkan kesadaran dan peran serta tokoh agama dalam
program KB.
5. Memperluas pemahaman sasaran/ masyarakat dalam program KB.
C. RUANG LINGKUP :
Buku panduan ini meliputi kondisi dan pentingnya kependudukan dan
KB di Jawa Tengah, sebagai upaya menyamakan pemahaman dan
bahan materi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kepada Tokoh
Agama. Oleh karena itu buku panduan ini juga memuat contoh materi
khotbah bagi para Khotib pada sholat Jum’at yang memuat KIE tentang
program Kependudukan dan KB. Dari aspek penyebarannya, buku
panduan ini disampaikan kepada para Khotib melalui Takmir Masjid
Raya, Kantor KUA, dan Petugas Penyuluh Agama.
2
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3475);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan;
5. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaga Negara Republik
Indonesia Nomor 3373);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi Dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan
Tugas Dan Fungsi Kewenangan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja
Lembaran Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Kedudukan Tugas Dan Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Lembaran Pemerintah Non Departemen;
9. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
3
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Perubahan Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3 Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 9);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 17 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013 Nomor 17);
11. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 75 Tahun 2013 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran Tahun 2014 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013 Nomor 75);
12. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014
(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 76);
13. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 954/285/2013 tanggal
24 Desember 2013 tentang Penunjukan Pejabat Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang, Pejabat Yang Berwenang
Mengesahkan SPJ, Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Barang, Bendahara Penerimaan, Bendahara
Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Bendahara
Pengeluaran Pembantu Gaji pada Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014;
14. Keputusan Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor : 875.1/ 000169/ 2014 tanggal 2 Januari 2014
tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Plt. Sekretaris
Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun Anggaran 2014;
15. Keputusan Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor: 875.1/000170/2014 tanggal 2 Januari 2014
tentang Keputusan Plt. Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah
tentang Penunjukan Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pembantu Verifikator Biro-Biro
Pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran
2014;
4
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
16. DPA Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jateng Nomor : 02614/ DPA/
2014 tanggal 27 Desember 2013 tentang Kegiatan Peningkatan
Koordinasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB);
17. Keputusan Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah
Nomor : BS.68/PMPK/K/I/2014 tanggal 8 Januari 2014 Tentang
Pembentukan Tim Penyusun Buku Panduan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana Sebagai Materi Khotbah
Jum’at Di Provinsi Jawa Tengah;
18. Keputusan Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah
Nomor : BS.4a/SURAT/K/I/2014 tanggal 16 Januari 2014 Tentang
Perubahan Lampiran Keputusan Kepala Biro Bina Sosial Setda
Provinsi Jawa Tengah Nomor : BS.68/PMPK/K/I/2014 tanggal 8
Januari 2014 Tentang Pembentukan Tim Penyusun Buku Panduan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Sebagai Materi
Khotbah Jum’at Di Provinsi Jawa Tengah.

5
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB II
SELAYANG PANDANG
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB

Berawal dari adanya peladakan kelahiran bayi (Baby Boom) pada


akhir dekade 50-an atau awal 60-an yang belum dibarengi dengan
pertumbuhan ekonomi yang memadai mengakibatkan terjadinya angka
kematian bayi dan ibu melahirkan sangat tinggi. Kondisi ini menggerakkan
kalangan kesehatan khususnya yang menangani masalah kesehatan untuk
dapat menekan angka kematian ibu, bayi dan anak. Sehingga pada waktu itu
terbentuk perkumpulan dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana
Nasional (PKBI). Perkumpulan tersebut bertujuan untuk mengatasi kesehatan
Ibu, bayi dan anak melalui “Pembatasan Kelahiran” dengan cara
mensosialisasikan alat kontrasepsi. Perkumpulan tersebut sampai saat ini
masih eksis keberadaan.
Menyadari tujuan PKBI sangat bermanfaat bagi kepentingan bangsa
dan Negara di masa yang akan datang, maka pemerintah merasa perlu
menangani secara serius permasalahan kependudukan ini dengan
membentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian
berubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
yang tugas utamanya adalah pengendalian penduduk. Terakhir dengan
dikeluarkan UU No: 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
berubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) dengan tugas dan tanggungjawab lebih luas.
Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa kewenangan dan
urusan BKKBN tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan dengan
pembangunan keluarga berencana nasional dan keluarga sejahtera, namun
juga menyangkut masalah yang berhubungan dengan pembangunan
kependudukan. Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami secara
sempit, hanya sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi
saja, akan tetapi memilki sasaran yang lebih luas untuk mencapai
kesejahteraan rakyat. Dengan demikian kebijakan kependudukan merupakan
bagian integral dari kebijakan pembangunan secara keseluruhan dan
diletakan pada kebijakan pembangunan jangka panjang. Sesuai dengan
komitmen Negara bersama dalam MDGs yang meratifikasi 8 tujuan yang
6
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
hendak dicapai, yakni: 1) Penghapusan kemiskinan dan kelaparan; 2)
Pendidikan dasar universal; 3) Promosi keadilan gender dan pemberdayaan
perempuan; 4) Penurunan kematian anak; 5) Peningkatan kesehatan Ibu; 6)
Penanggulangan HIV/Aids; 7) Pelestarian lingkungan hidup dan 8) Kemitraan
global untuk pembangunan.
Pada operasionalnya, BKKBN memiliki Visi yang ingin dicapai yakni
mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015 dengan misi
mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan
Mewujudkan Keluarga kecil bahagia sejahtera. Pertumbuhan penduduk pada
kondisi tumbuh seimbang memilki persyaratan yang harus dipenuhi yakni
angka rata-rata wanita mimiliki anak (TFR) pada posisi 2.1 dan rata-rata anak
yang dimiliki wanita (NRR) tersebut adalah 1 (kelamin perempuan).
Provinsi Jawa Tengah saat ini masih menghadapi tantangan yang
cukup serius dalam Pembangunan Kependudukan dan KB. Walaupun laju
pertumbuhan penduduk sudah dapat ditekan pada posisi 0.37%, namun
jumlah penduduk sudah berkisaran 37 jutaan, dengan demikian laju
pertumbuhan penduduk tetap akan bertambah secara segnifikan. Menurut
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2012) kondisi TFR pada posisi
2.5, hal ini mengalami kenaikan dibanding posisi hasil SDKI 2002 (2.1) dan
SDKI 2007 (2.3). Kondisi ini memilki makna adanya kecenderungan wanita di
Jawa Tengah ingin mempunyai anak lebih dari dua.
Dalam upaya mencapai visi tersebut berbagai kegiatan dilaksanakan
melalui:
1. Pembangunan Kependudukan
Kependudukan memiliki arti hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran,
kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi,
sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat.
Pembangunan yang dilaksanakan berbagai lintas sektor
diharapkan memilki wawasan kependudukan. Adapaun cirri dari
pembangunan berwawasan kependudukan adalah:
 Penduduk sebagai subyek dan obyek pembangunan
 Orientasi kesejahteraan penduduk secara keseluruhan;
 Memihak (pro) rakyat (penduduk);
 Pembangunan berkelanjutan;
 Pemberdayaan penduduk/pembangunan SDM;

7
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
 Sesuai dengan potensi dan kondisi penduduk (lokal);
 Kebijakan pembangunan yang “population-responsive” dan
“population-influencing”.
BKKBN selaku lembaga pemerintah dikhususnyakan menangani
permasalahan kependudukan dalam kaitannya dengan kwantitas
penduduk. Upaya yang dilakukan dalam program kependudukan antara
lain:
a. Penyusunan parameter kependudukan
b. Menyusun profil kependudukan dan menghitung proyeksi penduduk
serta menganalisis dampak kependudukan
c. Mendorong lintas sektor untuk mengimplementasikan pembangunan
berwawasan kependudukan
d. Mensinergikan kebijakan penduduk pemerintahan kota/kabupaten
e. Publikasi terhadap isu-isu kependudukan
f. Memantapkan mitra kependudukan

2. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi


Pengendalian penduduk bertujuan untuk menurunkan angka
TFR menjadi 2.1 dan mempertahankan laju pertumbuhan penduduk
0.37% atau bahkan dapat menekan lebih rendah lagi dengan kegiatan-
kegiatan sbb:
a. Sosialisasi pelayanan dan pembinaan keserta KB
b. Meningkatkan pelayanan KB baik dari segi kualitas maupun kuantitas
termasuk di dalamnya provider
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dan jejaring kemitraan
d. Meningkatkan kesertan ber-KB
e. Meningkatkan promosi IMS, HIV/AIDs, kanker alat reproduksi,
pelayanan IUD plus Papsmear/IVA, dan penanggulangan infertilitas
melalui pencegahan IMS dan HIV/AIDs.
3. Pembangunan Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga
Kegiatan yang dilakukan dalam kaitannya pembangunan
ketahanan keluarga adalah sbb:
a. Pembinaan ketahanan keluarga balita dan anak melalui kelompok
Bina Keluarga Balita (BKB);
b. Pembinaan ketahanan keluarga lansia dan rentan melalui kelompok
Bina Keluarga Lansia (BKL);
8
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
c. Pembinaan ketahanan ekonomi keluarga melalui kelompok Upaya
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS);
d. Sosialisasi dan advokasi program generasi muda berencana (GENRE).
4. Penggerakan Masyarakat
Penggerakan masyarakat ikut serta aktif berperan dalam
membangun program kependudukan dan KB ini melalui kegiatan advokasi
dan komunikasi informasi edukatif (KIE) ke semua sasaran. Adapun
berbagai kegiatan antara lain:
a. Pengembangan materi advokasi dan KIE;
b. Seminar;
c. Pelaksanan lomba-lomba;
d. Peningkatan kemitraan/jejaring;
e. Bhakti sosial;
f. Pemilihan PLKB dan kader teladan;
g. Pelaksanaan berbagai pertemuan.

Demikian pentingnya pembangunan kependudukan dan


keluarga berencana, maka memerlukan komitmen yang kuat kepada
semua pihak dalam melaksanakan program-programnya. Demikian pula
peranserta aktif tokoh agama, tokoh formal, lembaga social
kemasyarakatan, perguruan tinggi dan seluruh lapisan masyarakat untuk
“nyengkuyung” berhasilnya program dimaksud.

9
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB III
MATERI KHOTBAH

1. PEMUDA MUSLIM BERKUALITAS SEBAGAI HARAPAN UMAT

‫أحْ َمدُه‬. َُ‫ت َوال ُّنوْ َُر ث َُّم ال َّ هذيْنَُ َكفَروْ ا هب َربِّ هه ُْم يَعْ هدلوْ ن‬ ُ‫ظل َما ه‬ ُّ ‫ل ال‬َُ ‫ض َو َج َع‬ َُ ْ‫ت َواألَر‬ ُ‫ق ال َّس َم َوا ه‬ ُ‫اَ ْل َح ْمدُ ه‬
َُ َ‫لل ال َّ هذيُْ َخل‬
ْ
‫ َوهَدَانَُ لهتَوْ هح ْي هدهُه‬. ‫ن َمعْ هرُفَته هُه َوإك َرا هم هُه‬ ُْ ‫صنَا به هُه هم‬ ْ
َّ َ‫ َو َما اخت‬.‫َظي هُْم إن َعا هم هُه‬ ْ ‫نع ه‬ َ َ
ُْ ‫س ْب َحانَهُ َوتَ َعالى َعلى َما أوْ الَهُ هم‬
ُِّ‫ك لَهُ َوس ْب َحانَُ َرب‬ ُ ُ‫الا للاُ َوحْ دَه‬
َُ ‫الَ ش هَر ْي‬ ُ ‫أن الإل ُهَ إ‬ ُْ ُ‫ أَ ْشهَد‬.َُ‫ك ْاأل ْكثَروْ ن‬ َُ ‫َن َذله‬ ُْ ‫ل ع‬ َُّ ‫ض‬ َ ‫وإ ْسال هَُم ْال َوجْ هُه لَهُ َوقَ ُْد‬
َُ ‫ك َو َرسوْ هل‬
‫ك‬ َُ ‫صلِّي َعلَى َع ْب هد‬ َ َّ ُ
‫م‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ألل‬ ‫ن‬ ‫م‬
ْ‫َ و‬ ْ ‫أ‬ ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫ق‬
ُ ‫د‬
‫ه‬ ‫َّا‬
‫ص‬ ‫ال‬ ‫ه‬
ُ ‫ل‬ ‫س‬
ُ ‫ر‬
ْ‫َ َ و‬ ‫و‬ ‫ه‬
ُ ‫ْد‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ًا‬
‫د‬
َ َّ َ ‫م‬ ‫ح‬‫م‬ َُّ‫أن‬ ‫د‬
ُ ْ
َ ‫ َوأ‬.َُ‫صفوْ ن‬
‫ه‬ ‫ش‬ ‫ش َع َّما يَ ه‬ ُ‫ْال َعرْ ه‬
‫ق تقَاتههُه‬ َُّ ‫للاَ َح‬ ِّ
ُ ‫ فَيَا هعبَا َُد للاهُ اتَّقوْ ا‬.ُ‫ َو َسل ُْم تَ ْسلَ ْي ًما َكثه ْيرًاأ َّما بَعْد‬.َُ‫صحْ به هُه ال هذيْنَُ بهسنَّته هُه متَ َمسِّكوْ ن‬ َّ َ ‫م َح َّمدُ َو َعلَى آله هُه َو‬
‫ فَإيَّاك ُْم‬.‫واألحْ فَا هُد‬ ْ ‫ت َوأ ْكبَ َره َا َما هع ْندَك ُْم همنَُ ْاألوْ الَ هُد‬ ُ‫ل ْاأل َمان َا ه‬ َُّ ‫اعلَموْ ا أَنَُّ أَ َج‬ ْ ‫ َو‬.َُ‫الَّ َوأَ ْنت ُْم م ْسلهموْ ن‬ ُ ‫َوال ُتَموْ تنَُّ اه‬
ْ
‫ي هد ْينه هه ُْم َودنيَاه ُْم َو ه‬
‫آخ َرته هه ُْم‬ َ ِّ َ َ ْ ِّ
ُْ ‫ َو َحسِّنوْ ا تَرْ بهيَتَه ُْم َوهَذبوْ ا أخالقه ُْم َو َعلموْ ا به َما يَنُفعوْ نَُ به هُه فه‬.َُ‫َع ْنهَا َمسْئوْ لوْ ن‬
ْ
Hadirin jama’ah Jum’at rahimakumullah,Pada kesempatan khutbah ini saya
mengajak hadirin sekalian –pada umumnya– dan terutama pada diri saya
sendiri –khususnya– untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dan terus
menerus berusaha meningkatkan ketakwaan itu dengan melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta
mensyukuri semua kenikmatan dan karunia yang diberikan kepada kita
dengan menggunakan dan menyalurkannya pada jalan yang diridhai oleh-
Nya. Dengan demikian, semoga kita senantiasa mendapatkan keselamatan
dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.
Hadirin Jamaah Jum’at yang berbahagia
Perubahan dan pergantian zaman merupakan sunnatullah.Oleh karena itu
dalam kehidupan kita ini terjadi pergantian generasi dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. Masa depan agama, bangsa dan negara salah satunya
ditentukan pada hari ini, karena itu setiap kita punya tanggung jawab
menghadapi hari esok, yang bisa jadi zamannya sangat berbeda dengan
zaman yang kita alami, bahkan tantangan masa depan bisa jadi amat
berbeda dengan yang kita hadapi sekarang. Oleh karena itu agama Islam
memerintahkan agar kita mempersiapkan generasi atau pemuda dengan
sebaik-baiknya.
Rasulullah SAW, memiliki banyak sahabat yang lebih muda dari beliau,
bahkan banyak yang jauh lebih muda dari beliau. Ali bin Abi Thalib salah satu
pemeluk Islam yang paling awal. Beliau memeluk Islam atas keinginannya
sendiri ketika berusia 8 tahun, Beliau senantiasa berada di samping
Rasulullah. Beliau juga menyertai Rasulullah SAW pada saat bertemu dengan
10
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
40 pemuka Quraisy, yang merupakan tokoh-tokoh paling berpengaruh di
masyarakat pada waktu itu. Pada pertemuan itu Rasulullah menyeru mereka
untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak seruan tersebut.Pada saat itu Ali
ra.berdiri di sisi Rasulullah sembari memandang kepada semua yang hadir,
kemudian berkata : “Aku beriman kepadanya, dan aku menjadi
penolongnya”. Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Umair dan sebagainya.
Ja’far bin Abi Thalib yang berani berdiri di depan Raja Najasyi dari Habasyah
(Ethiopia) untuk mewakili dan membela kaum muslimin, padahal ketika itu ia
baru berusia 20 tahun. Masih banyak lagi contoh pemuda pemudi muslim
yang mampu memberikan konstribusi yang besar kepada Islam dan
berprestasi tinggi semata-mata mencari ridha Allah SWT.
Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa
masa muda merupakan masa yang sangat penting dan masa yang paling
berharga.Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu umat, tiangnya
kebangkitan, kebanggaan dan kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa
depan umat terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik
dari segi keberanian, kecerdasan, semangat, maupun dari kekuatan
jasmaninya.
“Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu memindahkan sebuah
gunung dan berikan aku 100 orang pemuda maka aku akan dapat
menggerakkan dunia” pernyataan populer tersebut ditegaskan Bapak
Proklamator Republik Indonesia Bung Karno mengenai arti pentingnya posisi
pemuda.
Sosok pemuda mempunyai nilai sejarah tersendiri.Peran pemuda Indonesia
senantiasa ada pada lini terdepan dalam sejarah bangsa. Kebangkitan
Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamsi Kemerdekaan R.I 1945,
Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru 1966, dari Orde Baru ke Orde
Reformasi 1988. Bahkan masyarakat Internasional menyadari arti penting
dan nilai strategis pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) dalam
pembangunan.
Pada periode lahirnya syari’at Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW, generasi muda memegang peranan yang sangat penting dalam
menyebarluaskan dakwah Islamiyah, karenanya jangan lewatkan masa muda
untuk hal-hal yang tak ternilai di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu,

11
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menjadi tanggung jawab kita untuk menghasilkan generasi Islam yang
berkualitas Islami.
Paling tidak, ada empat hal yang menjadi kriteria dari profil pemuda muslim
yang berkualitas, yaitu :
Pertama, Pemuda yang memiliki aqidah yang benar. Akidah Islam tegak
berdasarkan peng-Esaan kepada Allah, mengakui-Nya sebagai Tuhan,
penguasa, pencipta, pemberi rizki, pemilik langit, bumi dan seisinya serta
satu-satunya Zat yang akan menghidupkan kembali yang akan memberikan
balasan kepada hamba-hamba-Nya, dan inti dari akidah adalah Tauhid.
Tauhid menjadi misi utama para nabi dan rasul serta para shalih terdahulu
yang tidak boleh dilupakan.Apa yang dilakukan oleh Yaqub as ketika hampir
wafat, patut kita teladani dalam mempersiapkan pemuda sebagai generasi
penerus. Waktu itu, Yaqub bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan
kalian sembah sepeninggalanku?” semua anak-anaknya menjawab, kami
akan menyembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu-Ibrahim, Ismail, Ishak
yakni Allah SWT dan kami berserah diri kepada-Nya (kisah ini diabadikan
dalam QS. 2 Al Baqarah : 133).
Demikian pula pengajaran Lukman kepada anaknya yang diabadikan dalam
Al-Qur’an yang artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13).
Dasar pendidikan akhlak bagi seorang pemuda adalah akidah yang benar,
karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya. Oleh karena itu
jika seorang pemuda berakidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan
benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan
melenceng, maka akhlaknya pun akan tidak benar. Dalam satu hadits
Rasulullah SAW bersabda :‫ “اَ ْكم اَُل ْلم ْاؤ ِم ِن ْي َن ِا ْيمَا ًنااَحْ سَ انهامْ اخلا ًقا‬Mukmin yang sempurna
imannya, adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Turmudzi dari Abi
Hurairah).
Ciri Kedua, menempa diri dengan memiliki ilmu dan tsaqafah Islam. Kita
semua terutama pemuda hendaklah senantiasa menempa diri dan secara
terus-menerus mencari ilmu dan mengamalkannya. Tanpa ilmu pemuda akan
tertinggal. Islam mengajak manusia untuk menguasai ilmu, dalam ayat

12
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya :
“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya” (QS. 96 Al-‘Alaq : 1-4).
Betapa pentingnya ilmu bagi seorang pemuda, Rasul yang mulia senantiasa
memotivasi umatnya untuk belajar dan membaca. Ada baiknya kita
menelaah kembali kisah seorang pemuda yang usianya belum genap tiga
belas tahun berjalan mendekati barisan pasukan muslim dengan membawa
sebilah pedang ia mendatangi Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku
membaktikan hidupku kepadamu. Izinkan aku untuk pergi bersamamu dan
memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu”.
Rasulullah yang mulia memandang anak tersebut dengan penuh kekaguman
dan menepuk pundaknya. Beliau memuji keberaniannya, tetapi menolaknya
untuk bergabung dengan pasukan muslim. Anak muda itu (Zaid bin Tsabit
ra.)Rasulullah pun kemudian memberikan tugas kepadanya.“Zaid pergilah
belajar tulisan Yahudi”.Zaid kemudian belajar bahasa Ibrani. Maka kemudian
ia sangat fasih berbahasa Ibrani dan menjadi sekretaris Rasulullah SAW.
Rasulullah juga memerintahkan Zaid untuk belajar bahasa Syria.Demikian
Zaid mempunyai fungsi penting ketika Rasulullah berunding dan
berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang tidak bisa bahasa Arab.
Ketiga, dari ciri pemuda yang diharapkan di dalam Islam adalah memiliki
keterampilan dalam berbagai hal untuk dimanfaatkan dalam kebaikan dan
kebenaran dalam upaya mencapai kemajuan diri, keluarga, masyarakat,
agama, bangsa dan negara.Pada masa Rasulullah SAW para sahabat telah
menunjukkan kemampuan yang terampil dalam berbagai hal, ada yang
terampil dalam berdagang, berperang dan sebagainya yang semua ini tentu
saja amat berguna.
Kepada mereka yang memang terampil, Rasulullah SAW sendiri tidak segan-
segan memberi penghargaan dan amanah guna mengembangkan
keterampilannya itu. Maka ketika Usamah bin Zaid telah menunjukkan
keterampilannya yang luar biasa dalam berperang, beliau tidak segan-segan
mengangkatnya menjadi panglima perang meskipun umurnya baru 17 tahun,
sementara Mush’ab bin Umair yang terampil dalam dakwah, ditugaskan
beliau untuk dakwah ke Yatsrib (Madinah).

13
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Ciri keempat, memiliki tanggung jawab, Di antara bukti kebenaran dan
kemuliaan nilai-nilai Islam adalah adanya tuntutan tanggung jawab dari
setiap individu atas semua perbuatannya.Diferensiasi yang hakiki antara
manusia adalah dengan mengukur rasa tanggung jawab serta kemauan untuk
menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan.
Prinsip tanggung jawab ini merupakan salah satu prinsip yang ditetapkan
dalam Al Qur’an dalam sejumlah ayatnya :ٌ‫ اكلُّ َن ْفسٍ ِبمَا َكسَ َب ْترَ هِي َنة‬. “Tiap-tiap diri
bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (QS. 74 Al Mudatsir :
38).
Pada prinsipnya tanggung jawab ini mencakup kepada tiga hal, yaitu;
tanggung jawab pemuda sebagai seorang individu, tanggung jawab sebagai
anggota masyarakat, tanggung jawab sebagai bagian dari umat.Menunaikan
kewajiban terhadap umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia dan
dalam setiap bidang kehidupan. Ketiga,tanggung jawab tersebut dengan
segala cakupannya menurut DR. Ali Abdul Halim Mahmud mantan Syeikh Al
Azhar dalam kitabnya At-Tarbiyah al-Khuluqiyah dengan edisi Indonesia
“Akhlak mulia” menegaskan bahwa meninggalkan ketiga kewajiban ini
merupakan keburukan yang dicela oleh Islam. Ketiga tanggung jawab
tersebut sangat sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan dan nilai-nilai
kemanusiaan atau humanisme.
Untuk mewujudkan pemuda yang berkualitas itu, maka paling tidak ada tiga
institusi yang mempunyai pengaruh sangat efektif, yaitu :
a. Keluarga, dalam pengertian sempit mencakup kedua orang tua, saudara
dan kerabat. Dalam pengertian luas mencakup teman, tetangga,
masyarakat secara keseluruhan.
b. Masjid, memberi pengaruh yang baik bagi jiwa orang-orang dalam
berhubungan dengan sang Pencipta.
c. Sekolah, meliputi unsur-unsur yang ada di dalamnya, buku, peralatan,
methode, gedung dan hal-hal yang mempengaruhi murid.
Para pemuda sangat dituntut untuk mempersiapkan dirinya guna
menyongsong masa depan agama, bangsa dan negara yang cerah, dan
mempersiapkannya memerlukan perhatian dan kerja sama yang serius.
Harapan kami, dalam rangka mempersiapkan diri menjadi manusia yang
berkualitas perlu berupaya secara serius dan focus tanpa terganggu urusan

14
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
yang tidak seharusnya, seperti kawin muda tanpa adanya alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

‫ أقول ما‬،‫ ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم‬،‫بارك للا لي ولكم في القرآن العظيم‬
.‫تسمعون وأستغفر للا لي ولكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬

15
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
2. MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS

Khutbah Pertama
‫ وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له ولي‬،‫ وال عدوان إال على الظالمين‬،‫الحمد هلل رب العالمين‬
‫ صلى هللا وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه‬،‫ وأشهد أن محمدٌاً عبده ورسوله النبي األمين‬,‫الصالحين‬
:‫ أما بعد‬.‫ والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين‬،‫المتقين‬
ٌَ ‫ َقا‬. ٌَ‫از َوسَ عَ د‬
‫ل‬ ٌَ ‫ َفمَنٌْ ا َّتقىٌَ رَ َّب اٌه َف‬،‫هللا رَ ِح َم اكم هللاا‬ ٌَ ‫ َفا َّتقا ْوا‬،َّ‫َفأ ا ْوصِ ي اك ٌْم أ ُّيهَا ال َّناساٌ َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى هللا عَ ٌَّز وٌَجَ ل‬
‫ا‬ ٌ ‫ يَا أ ُّيهَا الَّ ِذيْنٌَ آ َم انوا ا َّت اق ْوا هللا َو اق ْولا ْوا َق ْو‬:‫ل‬
‫الً َس ِديْدٌا ً ياصْ لِحٌْ َل اك ٌْم أعْ مَا َل اك ٌْم ِوي َْغفِرٌْ َل اك ٌْم ذ ان ْو َب اك ٌْم َومَنٌْ ياطِ ٌِع‬ ٌَّ
ٌَّ َ‫عَز َوج‬
ً‫از َف ْوزٌاً عَ ظِ يْمٌا‬ ٌَ ‫هللا ََ َورَ س ْاو َل اٌه َف َق ٌْد َف‬
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah…
Pada kesempatan yang mulia ini kami mengajak, mari kita perbarui
syukur kepada Allah, atas segala nikmat yang diberikan kepada kita. Nikmat
iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat waktu dan kesempatan serta
nikmat-nimat lain yang tidak mungkin kita hitung. Semoga dengan syukur itu
kita mendapatkan nikmat yang lebih banyak lagi dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Semoga shalawat dan salam senantiasa diberikan kepada junjungan
kita nabi besar Muhhamad, beseta keluarga, sahabat, dan pengikut-
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan yang sangat baik ini, tidak lupa saya berpesan
setulus-tulusnya, agar kita berusaha lebih serius dan bersungguh-sungguh
untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah, dengan iman dan
takwa yang sesungguh-sungguhnya. Karena dengan iman dan takwa yang
sesungguh-sungguhnya itulah, kehidupan kita akan lebih baik, di dunia
hingga ke akhirat nanti.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah

Kalau kita cermati kehidupan disekitar kita ada pergeseran nilai-nilai dan
semakin jauh dari norma-norma agama, perilaku antara remaja semakin
bebas tanpa batas dan cenderung tidak terkendali. Hal ini dapat kita saksikan
dengan mata kepala sendiri bagaimana para remaja bergaul atau melalui
media cetak dan elektronik. Mereka bergaul dan bercanda dengan lawan
jenis yang bukan mahramnya dengan begitu bebas dan mencolok. Bahkan
mereka menggunakan identitas muslim (berjilbab) sebagai kedok untuk

16
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menutupi perilakunya yang jauh dari nilai-nilai islami. Pergaulan mereka
tidak ada dinding pembatas, mereka berpelukan, berciuman dilakukan
dimana dia suka, di hiburan malam, tempat rekreasi, di pinggir jalan, di mall,
di sekolah, bahkan di tempat peribadatan.

Bukankah mereka tidak mengetahui, bahwa Allah ta’ala telah menurunkan


adzab yang luar biasa pada zaman nabi Luth. Gempa dahsyat terjadi, seakan
bumi dibalikkan yang membinasakan kaumnya. Allah telah mengazab
manusia yang menggauli binatang, sesama jenis, dan berganti-ganti
pasangan dengan diturunkan penyakit yang selama ini belum diketemukan
obatnya yaitu HIV/AIDs.

Istilah pergaulan bebas diadopsi dari budaya di dunia barat yang identik
dengan perilaku remaja maupun pemuda-pemudinya yang berperilaku (seks)
bebas yang dianggap sebagai sebuah kewajaran.

Hadirin yang berbahagia...

Apabila kita amati penyebab terjadinya pergaulan bebas ini antara lain
disebabkan sbb:

1. Longgarnya pengawasan orangtua dan tokoh masyarakat. Orangtua


yang terlalu memberikan kelonggaran terhadap putra-putrinya akan
menyebabkan menuju pada pergaulan bebas. Sebagai contoh orang
tua membiarkan ketika anaknya pergi berduaan sampai larut malam
tanpa tujuan yang jelas. Orang tua tidak peduli ketika anaknya
berduaan di rumah, bahkan orangtua memberikan kesempatan
dengan meninggalnya putra-putrinya berduaan dirumah.

Dalam tinjauan islam, laki-laki dan wanita berduaan dengan bukan


mahramnya tanpa didampingi orang lain itu dilarang.

…………………………………………………………………………………….

Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita,


kecuali dengan mahramnya. Dan juga seorang wanita tidak boleh
berpergian kecuali bersama mahramnya (HR. Muslim)

17
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Demikian pula orang tua membiarkan begitu saja secara bebas putra
putrinya keluar berduaan dengan tunangannya. Meskipun mereka
telah bertunangan, namun demikian status mereka masih belum
menjadi pasangan yang sah. Dan haram baginya untuk pergi
berduaan saja. Maka dari itu, seorang yang pergi berduaan saja
dengan lain jenis dan bukan mahramnya pada tempat yang sepi dan
romantis akan berat godaannya. Dan boleh jadi akan terjerumus di
dalamnya tidak kuasa menahan hawa nafsunya.

Ini awalnya banyak terjadi perzinahan dan akan menimbulkan akibat


kehamilan di luar nikah di kalangan remaja. Maka dari itu, hendaklah
para orangtua berhati-hati terhadap putra-putrinya, terutama
terhadap anak perempuannya. Jangan dilepas begitu saja tanpa
adanya pengawasan, bimbingan dan nasehat. Hendaklah mereka
diarahkan kepada tuntunan agama islam dan di perlukan
penteladanan yang baik dari orangtua. Islam telah melarang
perbuatan yang mendekati zina.

2. Masuknya budaya barat. Budaya barat ini masuk dan sangat sulit
untuk dibendung baik melalui media cetak maupun elektronik.
Pengaruh ini akan sangat kuat masuk di dalam kehidupan kalangan
remaja. Remaja yang terpengaruh budaya barat cenderung memilki
gaya hidup bebas dan mengagungkan kebebasan. Oleh karena itu,
banyak terjadi pelecehan seksual, perzinahan, dan kehamilan yang
tidak diinginkan.

Salah satu cara untuk menanggulangan masalah ini hendaklah kita


(khususnya para penguasa dan tokoh masyarakat). Menyeleksi
secara ketat budaya asing yang menyimpang tidak sesuai dengan
budaya kita. Untuk menunjang hal ini perlu diberikan sanksi yang
tegas bagi mereka yang melakukan tindakan a-susila, termasuk
terhadap media yang memuat tayangan-tayangan yang
mengakibatkan dekadensi moral.

3. Banyaknya hiburan yang memberikan peluang kepada masyarakat


terjadinya pergaulan bebas. Adapun peluang ini tidak terbatas pada
pemberian fasilitas tempat, namun adanya kekosongan/peluang jiwa

18
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
pada diri seseorang yang mengakibatkan mereka berfantasi,
berkhayal kemana-mana dan yang bukan-bukan. Dan ini lebih
berbahaya.

Pada kondisi seperti ini, bilamana seseorang tidak memiliki kendali


iman yang kuat, sementara fasilitas tersedia lengkap, maka tidak ada
pilihan lain kecuali mencari kesenangan, kepuasan dan kebebasan.
Oleh karena itu, hendaklah waktu luang yang dimiliki digunakan hal-
hal yang bersifak kebajikan, apalagi pekerjaan itu berbuah pahala
dan dapat mempertebal keimanan kita kepada Allah Swt. Jangan
sampai kita tertipu dengan nikmatnya peluang/kekosongan.

………………………………………………………………………….............………….
“Dua macam kenikmatan yang kebanyakan manusia dapat tertipu
keduanya yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang kosong” (HR.
Bukhori Muslim)

Demikian juga tempat-tempat wisata yang telah disalahgunakan oleh


pengelolanya, sehingga tujuan semula tempat wisata untuk rekreasi,
menjadikan terkesan negative dan memberikan kesempatan kepada
para pengunjung untuk melakukan hal-hal yang negative. Maka
untuk mengembalikan citra wisata pada tujuan semula, hendaklah
pemerintah melakukan pengawasan terhadap pengelola wisata
dengan memberikan sanksi yang tegas.

4. Meminum minuman keras, minuman keras dapat mengakibatkan


manusia kehilangan kendali dan menimbulkan nafsu binatang,
sehingga dengan mudah dapat terjerumus kepada perzinahan yang
mungkin tidak disadari. Selain itu dampak negatif dari minuman
keras dapat berakibat rusaknya jaringan tubuh dan otak manusia.

Karena itu, jika minuman keras tidak diberantas serta para produsen
dan pengedar tidak diberi sanksi tegas, maka pergaulan bebas dan
kerusakan moral bangsa semakin merajalela. Agama islam
mengajarkan sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
……………………………………………………………………… “Segala macam

19
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
minuman yang memabukkan, maka hal itu hukumnya adalah
haram”. (HR. Buchori dan Muslim)

5. Bergesernya nilai budaya


Bergesernya nilai-nilai kehidupan dari pengaruh barat telah
mengubah tujuan hidup kearah mencintai dunia. Dengan demikian
perilaku kehidupan akan cenderung memuaskan hawa nafsu dan
menghalalkan segala cara. Oleh karena itu, orang yang telah berubah
tujuan hidupnya kearah mengejar kehidupan duniawian, mengumbar
hawa nafsu mencari kenikmatan dan kepuasan, hendaklah mereka
merenungi, bahwa hidup di dunia hanya sesaat, lambat laun pasti
akan berakhir. Sebelum semuanya berakhir, pergunakan masa hidup
ini untuk menacari bekal di hari kelak dengan bekerja/beribadah
hanya semata-mata mencari ridha Allah ta’ala. Gunakan harta benda
yang diperoleh untuk mensyukuri nikmat yang di dapat. Yakinlah
bahwa kehidupan di akhirat lebih nikmat dibanding kehidupan dunia,
seperti firman Allah dalam QS. Al-a’laa 16-17:

“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.


Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.

Hadirin, Jamaah Jum’at yang Mulia.

Pergaulan bebas yang dilakukan akan berdampak pada terjadinya hubungan


seksual secara bebas dan berganti-gantian pasangan. Perilaku tersebut akan
menimbulkan penyakit seksual menular termasuk terjangkitnya HIV/AIDs dan
tentu saja akan mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Untuk
menumbuhkan keberanian melakukan hubungan bebas, biasanya mereka
memacu diri dengan mengkonsumsi barang-barang yang memabukkan,
seperti minuman keras dan sejenisnya (narkoba), sedangkan untuk
mendapatkan barang tersebut seringkali mereka melakukan tidakan criminal,
mencuri, malak, korupsi dsb. Bagi mereka yang terlanjur jauh masuk dalam
pergaulan sek bebas maka akan diikuti dengan narkoba dan permasalahan

20
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
penyakit menular. Sungguh mempunyai efek yang sangat membahayakan
bagi bangsa ini apabila tidak ditangani secara serius oleh pemerintah dan
semua lapisan masyarakat.

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari pergaulan bebas sbb:

Pertama, perintah untuk menahan pandangan dan menutup aurat


sebagaimana tertera dalam QS: An Nuur: 30-31, dan QS: Al Ahzab : 59, yang
intinya bagi kaum hawa dilarang untuk menampakkan perhiasannya dan
kecantikannya dihadapan laki-laki asing atau ber-tabarruj. Rasulullah Saw
juga bersabda: "Dua golongan di antara penghuni neraka yang belum aku
lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang
mereka gunakan untuk memukul orang-orang; perempuan yang berpakaian,
tetapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, rambut
mereka seperti punuk unta yang miring". (HR Muslim),

Kedua, Islam melarang khalwat (berdua-duaan) antara laki-laki dan wanita


kecuali disertai mahramnya, Sabda Rasulullah Saw : "Barang siapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali kali dia bersunyi-sunyi
dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang
ketiganya adalah syaitan" (HR/ Ahmad),

Ketiga, Islam juga melarang perempuan dan laki-laki bercampur baur


(ikhtilath) karena Islam menjaga dan menjadikan jama’ah kaum wanita
terpisah dari jama’ah kaum laki-laki yang bukan mahram seperti Islam
menjadikan shaf sholat kaum wanita dibagian belakang dari shaf sholat kaum
laki-laki, kecuali pada tempat memungkinkan untuk memisahkan keduanya,
seperti aktivitas ibadah haji atau jual-beli di pasar-pasar, hal ini semacam ini
telah dimanifestasikan secara praktis dan bersifat massal oleh masyarakat
Islam pada masa Rasulullah saw.

21
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Ke-empat, jangan mendekati zina, Allah Swt berfirman:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS: Al Isra: 17).
Larangan ini tidak hanya menghindari perilakunya saja yang dapat
menimbulkan nafsu syahwat, namun juga perkataan atau perbincangan yang
menimbulkan dorongan seksual.

Kelima, Islam melarang seorang wanita melakukan perjalanan dari suatu


tempat yang lain selama sehari semalam, kecuali bila disertai mahramnya.
Sabda Rasulullah Saw. : "Tiada dihalalkan bagi seorang wanita yang percaya
kepada Allah dan hari kemudian bepergian perjalanan sehari semalam
kecuali bersama mahramnya" (Buhkori Muslim),

Keenam, anjuran untuk menikah, Firman Allah Swt:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-


orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS: An-nur: 32).

Cara yang terakhir ini tentu perlu pemikiran yang mendalam. Perkawinan itu
tidak sekedar kita mendatangkan penghulu dan terjadi ijab-qabul,
perkawinan untuk jangka panjang dan mempunyai banyak konskuensi.
Andaikata perkawinan itu merupakan jalan akhir yang harus ditempuh untuk
22
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menghindari perbuatan zina, maka yang perlu dilakukan adalah menunda
kehamilan sampai dengan cukup umur untuk melakukan reproduksi yang
sehat, cukup siap jasmani dan mental.

Jama’ah yang berbahagia ..


Setelah kita mengetahui berbagai resiko dari perilaku pergaulan bebas yang
berdampak sangat luas terhadap kehidupan berkeluarga, dan kehidupan
berbangsa, maka di akhir dari kutbah ini, sekali lagi kami mengajak jama’ah
sekalian untuk tidak memberikan ruangan atau kesempatan kepada diri kita
sendiri, kepada keluarga dan masyarakat kita untuk melakukan pergaulan
bebas. Para remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius agar tidak
mudah tergoda, terjerumus dalam pergaulan bebas. Berikan peran aktif
kepada remaja untuk membangun masyarakat sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki. Semoga kita sekalian termasuk orang-orang yang mampu
menjaga amanah yang diembankan kepada manusia selaku kolifah di bumi,
amiin.

‫ أقول ما‬،‫ ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم‬،‫بارك هللا لي ولكم في القرآن العظيم‬
.‫تسمعون وأستغفر هللا لي ولكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬

23
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI

ُ َ‫ن يَ ْه هُد للا ف‬


َ‫ال‬ ُْ ‫ َم‬.‫ت أَ ْع َمالهن َا‬
ُ‫ن َسيِّئَا ه‬ ُْ ‫ن شروْ هرأَ ْنف هسنا َ َو هم‬ ُْ ‫ْال َح ْم َُد للهُ نَحْ َمدهُ َونَ ْست هَعيْنهُ َونَ ْست َْغفهرهُ َونَعوْ ذُ بهاللهُ هم‬
‫ َوأَ ْشهَدُ أَنَُّ َسيِّ َدنَا َونَ هبيَّنَا م َح َّمدًا‬،‫ك لَه‬ َُ ‫الَ ش هَري‬ ُ ُ‫الَّ للاُ َوحْ دَه‬ ُ ‫ أَ ْشهَدُ أَن‬.‫ي ُلَ ُه‬
ُ ‫الَّ هإلَ ُهَ هإ‬ ُ َ‫ن يضْ لهلُْ ف‬
َُ ‫الَ هَا هد‬ ُْ ‫ل لَهُ َو َم‬ َُّ ‫ض‬
‫م ه‬
‫ َوالتَّا هب هعينَُ لَه ُْم بإهحْ َسانُ هإلَى‬، َ‫ك َعلَ ْي هُه َو َعلَى آ هل هُه َوأَصْ حا هب هُه أَجْ َم هعين‬ ُْ ‫ار‬ ‫ب‬ ‫و‬ ُ
‫م‬ ِّ ‫ل‬
‫َّ َ َ َ ْ َ َ ه‬ ‫س‬ ‫و‬ ُ
‫ل‬
ِّ ‫ص‬ ُ
‫م‬ ‫ه‬ َّ ‫ل‬ ‫ال‬ . ‫ه‬
ُ ‫ول‬ ‫س‬ ‫ر‬َ َ ‫َعبْدُ ه‬
‫و‬ ُ
‫للا‬
ُ‫يَوْ هُم ال ِّدي ه‬
.‫ْن‬
‫للا الَّ هذي َخلَقَك ُْم ث َُّم َر َزقَك ُْم‬ َُّ :‫ل للاُ تَ َعالَى‬ َُ ‫ قَا‬.َُ‫ي هبتَ ْق َوى للاهُ فَقَ ُْد فَا َُز ْالمتَّقوْ ن‬
ُْ ‫وصيْك ُْم َونَ ْف هس‬ ‫ فَيَا هعبَا َُد للاهُ أ ه‬:ُ‫أَ َّما بَعْ د‬
‫ ظَهَ َُر‬.َُ‫َيءُ س ْب َحانَهُ َوتَ َعالَى َع َّما ي ْش هركون‬ ْ ‫ث َُّم ي هميتك ُْم ث َُّم يحْ هييك ُْم هَلُْ همن ش َُركَا هئكم َّمن يَ ْف َعلُ همن َذ هلكم ِّمن ش‬
‫ قلُْ هسيروا فهي‬.َُ‫ض ال َّ هذي َع هملوا لَ َعله ُْم يَرْ هجعون‬
َّ َُ ْ‫اس لهي هذيقَهم بَع‬ ُ‫ت أَ ْي هدي النَّ ه‬ ُْ َ‫ْالفَ َسادُ فهي ْالبَ ُِّر َو ْالبَحْ هُر به َما َك َسب‬
َُ‫ض ُفَانظروا َكيْفَُ كَانَُ عَاقهبَةُ الَّ هذينَُ همن قَبْلُ كَانَُ أَ ْكثَرهم ُّم ْش هر هكين‬ ُ‫ْاألَرْ ه‬

Hadirin Rahimakumullah
Marilah tidak bosan-bosan kita bersyukur kepada Allah Swt dengan cara
meningkatkan takwa yang sebenar-benarnya, yakni dengan terus
menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya.

Hadirin Rahimakumullah
Pada tahun 2015 kita akan masuk ke dalam apa yang disebut Komunitas
ASEAN 2015? Apa itu? Mungkin dulu waktu SD kita pernah mendapatkan
pelajaran tentang ASEAN atau istilahnya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara yang terbentuk tahun 1967. Lalu apa hubungannya dengan
Komunitas Asean 2015? Nanti pada tahun 2015 akan dibentuk yang namanya
"ASEAN Community”, yakni peningkatan kerjasama antar negara ASEAN yang
selama ini masih terbatas sekali. Nah dengan terbentuknya ASEAN
Community 2015 ini maka hubungan kerjasama antar negara anggota ASEAN
akan menjadi lebih luas.
Kalau di Eropa istilah ASEAN Community 2015 ini seperti istilah UNI Eropa,
namun ini di kawasan Asia Tenggara. Jadi pada tahun 2015 nanti organisasi
ASEAN akan berintegrasi menjadi sebuah organisasi kawasan bersatu yang
lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu
tujuan, mendorong terciptanya kekompakkan, kesamaan visi dan tujuan,
kesejahteraan bersama, dan saling peduli di antara negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Ada tiga aspek yang akan ditingkatkan kerjasamanya
yakni:
1. Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN
2. Komunitas Ekonomi ASEAN
24
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN
Tentu, terbentuknya Komunitas ASEAN seperti ini bukan saja
memberikan keuntungan, tetapi juga membawa dampak bagi anak bangsa
ini. Sudahkah bangsa kita memilki Sumber Daya Manusia yang siap bersaing
dengan SDM dari negara-negara anggota ASEAN lainnya? Sudahkah bangsa
kita memiliki kualitas hasil produksi yang mampu bersaing dengan produk-
produk dari negara-negara ASEAN lainnya? Jika SDM dan produk-produk
yang kita hasilkan memiliki daya saing yang tinggi, tentu hal itu akan menjadi
peluang yang menguntungkan bagi bangsa ini. Sebaliknya, jika SDM dan
produk-produk kita kalah bersaing, maka hal itu akan menjadi malapetaka
bagi nasib anak bangsa ini.

Oleh karena itu, apakah dengan terbentuknya komunitas ASEAN itu


akan menjadi “masalah” bagi kita, ataukah menjadi “tantangan” bagi kita,
tentu sangat tergantung pada sikap yang kita miliki. Jika kita memandangnya
sebagai “masalah”, maka kita cenderung akan menghindari dan bersikap
pasrah pada nasib. Tetapi jika kita memandangnya sebagai “tantangan”,
maka hal itu akan memberikan kesempatan bagi kita untuk merubahnya
menjadi “peluang”. Caranya adalah dengan melakukan berbagai persiapan
secara maksimal untuk meningkatkan kualitas SDM dan produk yang kita
miliki, agar mampu bersaing dengan SDM dan produk dari negara-negara
lain. Jika SDM dan produk kita berkualitas, maka SDM dan produk kita pun
akan terjual ke pasar yang lebih luas yaitu ke negara-negara ASEAN. Inilah
peluang besar yang kita miliki.

Hadirin Rahimakumullah

Keberadaan kita sebagai manusia di muka bumi ini adalah sebagai


khalifah (pemimpin) disamping sebagai ‘abdullah (hamba Allah). Allah
berfirman;

ُْ ‫ض َخلهيفَ ُةً قَالوا أَتَجْ َعلُ فهيهَا َم‬


ُ‫ن ي ْف هسدُ فهيهَا َويَ ْسفهكُ ال ِّد َما َُء َونَحْ ن‬ ُ‫اعلُ فهي األرْ ه‬ ‫ك له ْل َمالئه َك هُة هإنِّي َج ه‬
َُ ُّ‫ل َرب‬ َُ ‫َو هإ ُْذ قَا‬
َُ‫ل هإنِّي أَ ْعلَمُ َما ال تَعْ لَمون‬ َُ َ‫ك َونقَدِّسُ ل‬
َُ ‫ك قَا‬ َُ ‫ن َسبِّحُ هب َح ْم هد‬
"Ingatlah, ketika Tuhan-mu berfirman kepada para Malaikat:
'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'.
Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih, dengan memuji Engkau, dan
25
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
mensucikan Engkau'. Allah berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengetahui,
apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. al-Baqarah (2) : 30)

Dan dalam ayat lain Allah berfirman;

َُ ْ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال هجنَُّ َواإلن‬


ُ‫س إهال لهيَعْ بدو هن‬
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku." (QS. adz-Dzariyat (51) : 56)

Sebagai khalifah, kita oleh Allah telah diberi berbagai modal berupa
potensi kesanggupan dan kemampuan untuk mengolah alam dan lingkungan
yang kita tempati, sesuai dengan yang kita inginkan. Akan tetapi, harus selalu
kita ingat bahwa jika alam dan lingkungan yang kita tempati ini kita olah
semata-mata hanya berdasarkan keinginan kita, tanpa mempedulikan tata
aturan yang telah tergariskan dalam sunnatulah-Nya, maka hal itu hanya
akan melahirkan bencana dan malapetaka yang justeru dapat merugikan kita
sebagai manusia. Oleh karena itu, peran kita sebagai khalifah di bumi ini
harus ditempatkan dalam koridor fungsi kita sebagai ‘abdullah, yakni apa
yang kita lakukan di muka bumi ini harus dalam konteks merealisasikan
kehendak-kehendak Allah yang tertungan dalam ayat-ayat-Nya, baik yang
berupa ayat qauliyah maupun ayat kauniyah-Nya.

Sebagai khalifah di bumi, kita diberi oleh Allah modal kemampuan


yang sama dengan yang diberikan kepada bangsa-bangsa yang lain. Modal
kemampuan tersebut di antaranya berupa kemampuan berpikir. Kita pun
diberi modal sumber daya alam yang sangat melimpah. Bahkan diri kita,
sebagai umat Islam, diberi al-Qur’an yang di dalamnya juga berisikan ayat-
ayat yang memberikan inspirasi luar biasa untuk memaksimalkan fungsi
kemampuan yang kita miliki. Oleh karena itu, dalam menghadapi agenda
penerapan Komunitas ASEAN, apakah kita hanya akan berpangku tangan dan
menyerah pada nasib? Tentunya tidak.

Hadirin, jamaah Jum’at rahimakumullah.


Di balik rencana besar penerapan Komunitas ASEAN seperti itu,
terdapat PR besar bagi kita, terutama kaum muslimin yang merupakan
mayoritas penduduk negeri Indonesia tercinta ini. PR besar tersebut adalah
menyangkut masalah kependudukan, kemiskinan, dan penguasaan ilmu
26
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
pengetahuan dan teknologi. Ledakan penduduk yang teramat besar, yang
tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai serta
ditambah lemahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, hanya
akan menjadikan bangsa ini menjadi obyek pemasaran produk material dan
jasa dari bangsa-bangsa lain. Kekayaan SDA yang melimpah di negeri ini,
hanya akan menjadi ajang penambahan pundi-pundi kekayaan bangsa lain
atau oleh sebagian kecil dari penduduk negeri ini. Jika hal ini terjadi, maka
jurang kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin di negeri ini akan
semakin melebar.

Tentu, ledakan penduduk yang terlalu besar seperti itu, yang tidak
disertai dengan kesiapan penyediaan lapangan kerja serta penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, wajib menjadi bahan renungan kita bersama.
Apakah kita hanya akan meninggalkan generasi yang banyak, tetapi lemah
secara agama, ekonomi, serta lemah dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi? Tentunya tidak. Oleh karena itu, ketika diri kita menyadari
bahwa kemampuan kita dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas
sangat terbatas, maka sudah semestinya kita menentukan sikap untuk fokus
dalam mempersiapkan generasi yang kecil tetapi amat sangat berkualitas.
Generasi yang kecil tetapi dengan kualitas yang tinggi seperti ini tentu akan
mampu mengalahkan generasi yang banyak tetapi dengan kualitas yang
rendah.

Selain itu, agenda penerapan Komunitas ASEAN seperti itu juga akan
semakin menambah berat PR “perlindungan” moral dan penjagaan identitas
bangsa. Bagaimanapun, integrasi yang tercipta dalam Komunitas ASEAN
seperti itu juga akan diikuti pula oleh pertukaran persoalan sosial dan
budaya. Jika yang masuk ke negeri ini adalah persoalan-persoalan sosial yang
positif, atau budaya-budaya yang positif, tentu hal itu tidak menjadi masalah.
Bahkan, justeru bisa bernilai baik. Tetapi, jika yang masuk itu berupa
persoalan-persoalan sosial yang negatif, atau budaya-budaya yang tidak baik,
tentu hal ini akan sangat membahayakan nasib anak bangsa ini.

Hadirin rahimakumullah
Sebagai khalifah di bumi, kita diberi kemampuan oleh Allah untuk
memilah dan memilih antara yang baik dan buruk. Kita pun juga memiliki
kemampuan untuk menentukan mana yang terbaik untuk kita dan untuk

27
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
negeri kita yang tercinta. Bahkan, Allah pun telah memberikan pedoman
yang jelas, melalui al-Qur’an dan al-Hadits, mana yang hak dan mana yang
batil. Karena itu, kita harus melakukan pembentengan diri melalui
penanaman kesadaran yang tinggi akan moralitas. Melalui kesadaran
moralitas inilah, berbagai ekses negatif dari penerapan Komunitas ASEAN
tersebut dapat terfilter secara otomatis.

Selain itu, potensi besar yang ditawarkan oleh penerapan Komunitas


ASEAN itu akahkah hendak kita bawa kemana? Semuanya tergantung pada
pilihan dan keputusan kita. Apakah potensi itu hanya akan kita arahkan
untuk meraih kesenangan dan kenikmatan yang materialistis dan hedonis,
ataukah akan kita arahkan kepada pencapaian akan kebahagiaan yang
bersifat duniawi, ataukah akan kita arahkan untuk memaksimalkan
pencapaian akan kebahagian hidup di akherat? semuanya tergantung pada
kebebasan pilihan dan keputusan kita. Tentu, sebagai khalifah di bumi yang
beriman, kita akan memanfaatkan potensi besar itu untuk menjaga,
memelihara dan memperbaiki kehidupan manusia demi meraih kebahagiaan
di dunia maupun akhirat.

Sebagai akhir khutbah ini, kiranya perlu kita ambil beberapa


kesimpulan terkait fungsi keberadaan kita sebagai khalifah di bumi dalam
rangka menghadapi agenda penerapan Komunitas ASEAN tahun 2015,
mendatang sebagai berikut :

1. Dalam rangka memasuki Asean Community kita harus meningkatkan


kualitas diri kita, kualitas masyarakat Indonesia agar siap bersaing dengan
sesama negara asean. Komunitas asean ini bagi kita umat Islam, menjadi
tantangan bagi kita sebagai khalifah di bumi yang beriman untuk
menunjukkan kepada bangsa-bangsa lain bahwa Islam yang kita yakini
adalah memiliki misi Rahmatan lil alamin.
2. Penerapan Komunitas ASEAN yang tidak disertai dengan upaya
peningkatan kualitas SDM anak bangsa, serta peningkatan kesadaran
moralitas dan identitas bangsa yang tinggi, hanya akan menjadikan anak
bangsa ini sebagai obyek pemasaran produk-produk dari bangsa-bangsa
lain. Selain itu, moralitas bangsa akan semakin terperosok dalam, dan
identitas bangsa pun akan menjadi melayang.
3. Komunitas ASEAN juga akan menguji kita semua, mampukah kita menjadi
khalifah di bumi yang memiliki kemampuan untuk menjaga, memelihara,
28
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
dan memperbaiki kehidupan manusia demi meraih kebahagiaan di dunia
maupun akhirat.
Demikianlah, sekelumit khutbah yang kami sampaikan ini. Semoga
dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk semakin memaksimalkan
potensi besar kita, yang ditunjuk oleh Allah sebagai khalifah di bumi.

‫ل همنِّي‬ َُ َّ‫ت َوالذ ْكر ِه ْال َح هكي هُْم َوتَقَب‬ ُ‫آن ْال َع هظي هُْم َونَفَ َعنهي َوإيَّاك ُْم ِه ب َما ِه ف ْي هُه همنَُ ْاآليا َ ه‬
ُ‫ي ْالقرْ ه‬
ُْ ‫ي َولَك ُْم فه‬
ُْ ‫ك للاُ له‬
َُ ‫بَا َر‬
ْ ْ
ُ‫َو همنك ُْم تهالَ َوتَهُ إنَّهُ ه َُو ال َّس هميْعُ ال َعلهيْم‬

29
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
‫‪4. PENDIDIKAN ANAK SEBAGAI PILAR KELUARGA SAKINAH‬‬

‫تُ‬ ‫ُو َسيائَا ه‬‫ُونَعوْ ذ ُ هبالله ُ هم ْن ُشروْ هر ُأَ ْنف هسنَا َ‬ ‫ُونَ ْستَ ْغفهره َ‬
‫ُونَ ْستَ هعيْنه َ‬‫ُال َح ْم َد ُلله ُنَحْ َمده َ‬ ‫إه ان ْ‬
‫ي ُلَه ُأَ ْشهَد ُأ َ ْن ُالَ ُإهلهَ ُإهالا ُللاُ‬ ‫ُو َم ْن ُيضْ له ْلهُفَالَ ُهَا هد َ‬
‫ضلا ُلَه َ‬‫أَ ْع َمالهنَاُ َم ْن ُيَ ْه هد هه ُللا ُفَالَ ُم ه‬
‫ُوأَصْ َحا هب ههُ‬ ‫ُوعَلىُآ هل هه ه‬ ‫ُو َسلا ْم ُعَلىُم َح امد َ‬ ‫ُصلا َ‬ ‫ُو َرسوْ له ُاَلله ام َ‬ ‫َوأَ ْش َهدُ ُأَ ان ُم َح امدًاُ َعبْده َ‬
‫ُوالَُتَموْ ت انُ‬ ‫قُتقَاته هه َ‬‫ُح ا‬‫َو َم ْنُتَ هب َعه ْمُ هبإهحْ َسانُإهلَىُيَوْ همُال اديْن‪ُ.‬يَاأَياهَاُالا َذ ْينَ ُآ َمنوْ اُاتاقواُللاَ َ‬
‫ق ُ هم ْن َهاُ‬
‫ُوخَ لَ َ‬
‫احدَة َ‬ ‫ُو ه‬ ‫اُرباكم ُالا هذيُخَ لَقَك ْم ُ هم ْن ُنَ ْفس َ‬‫ُوأَ ْنت ْم ُم ْس هلمُوْ نَ ُ َياأَيا َهاُالنَاس ُا اتقوْ َ‬
‫إهالا َ‬
‫ُواْألَرْ َحامُإه انُ‬ ‫للا ُالَ هذيُ َت َسا َءلوْ نَ ُ هب هه َ‬
‫ُواتاقواُ َ‬ ‫اُر َجاالً ُ َكثهيْرً َ‬
‫اُونه َسا ًء َ‬ ‫ث ُ هم ْنه َم ه‬ ‫اُو َب ا‬
‫زَ وْ َجهَ َ‬
‫ُوقوْ لوْ ا ُقَوْ الً ُ َس هد ْيدًا ُيصْ لهحْ ُلَك ْمُ‬ ‫ُرقه ْيبًا ُيَاأَياهَا ُالا هذ ْينَ ُآ َمنوْ ا ُاتاقوا ُللاَ َ‬
‫للاَ ُ َكانَ ُ َعلَيْك ْم َ‬
‫َظ ْي ًما‪ُ،‬أَ اماُ َبعْدُ… ُ‬ ‫ُو َرسوْ لَهُفَقَ ْدُفَازَ ُفَوْ ًزاُع ه‬ ‫ُو َم ْنُي هط هعُ َ‬
‫للا َ‬ ‫أَ ْع َمالَك ْم َ‬
‫ُو َي ْغ هفرْ لَك ْمُذنوْ َبك ْم َ‬
‫ُو َسلا َم‪ُ،‬‬
‫ُصلاىُللاُ َعلَ ْي هه َ‬
‫ىُ َه ْدىُم َح امد َ‬ ‫‪ُ،‬وخَ ُْي َر ْ‬
‫ُال َه ْد ه‬ ‫للا َ‬ ‫فَأ ه انُأَصْ َدق ْ‬
‫َُال َح هد ْي ه‬
‫ثُ هكتَابُ ه‬
‫ُضالَلَ هةُفهيُ‬‫‪ُ،‬وكلا َ‬ ‫ُضالَلَةً َ‬ ‫َو َشرا ُاْألموْ هرُمحْ َدثَاتهَ َ‬
‫ا‪ُ،‬وكلا ُمحْ َدثَةُ هب ْدعَة َ‬
‫ُوكلا ُ هب ْدعَة َ‬
‫‪.‬النا هُ‬
‫ار‬

‫‪Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat jum’at rahimakumullah,‬‬


‫‪Kami mengajak kepada semua jama’ah, marilah kita semua‬‬
‫‪meningkatkan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Bekal takwa‬‬
‫‪inilah yang akan menyelamatkan kita dari siksa neraka. Karena tidak‬‬
‫‪ada yang akan selamat dari neraka, kecuali orang-orang yang‬‬
‫‪bertakwa.‬‬

‫‪Firman Allah Ta’ala, artinya:‬‬

‫اُونَ َذرُالظَّاله همينَ ُفهيهَ ه‬


‫اُجثهياًا‬ ‫ث َّمُننَجِّ يُالَّ هذينَ ُاتَّقَوْ َ‬
‫‪“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa‬‬
‫‪dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam‬‬
‫)‪keadaan berlutut.” (QS. Maryam: 72‬‬

‫‪30‬‬
‫‪Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB‬‬
‫‪Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah‬‬
Kaum muslimin yang berbahagia,
Islam, sebagai agama yang sempurna, sangat memperhatikan
pertumbuhan generasi. Untuk itu, Rasulullah SAW telah
memerintahkan kita agar memilih wanita yang shalihah, penuh kasih
sayang, dan banyak keturunannya. Dari wanita-wanita yang shalihah
ini, diharapkan terlahir anak-anak yang shalih-shalihah, kokoh dalam
beragama. Sehingga Islam menjadi kuat dan musuh merasa gentar.
Demikian pula dalam rumah tangga, seorang ibu biasanya memiliki
peran yang dominan dalam membangun pondasi dan mencetak
generasi yang berkualitas, karena dialah yang akan mendidik anak-
anak dalam ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Perhatian Islam lainnya yang terkait dengan pendidikan anak,


anjuran Rasulullah agar orang tua memberi nama yang baik terhadap
anak-anaknya. Suatu nama akan turut memberi pengaruh pada anak.
Sehingga banyak riwayat yang menjelaskan Rasulullah merubah
beberapa nama yang tidak sesuai dengan Islam.

Ketegasan Islam dalam mendidik anak ini, juga bisa dikaji dari
sabda Rasulullah SAW, bahwa ketika anak menginjak usia tujuh tahun,
hendaklah kedua orang tuanya mengajarkan dan memerintahkan
anak-anaknya untuk melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda ;

ُ‫صالَ هُة ُ َوه ُْم ُأَ ْبنَاءُ ُ َسب ُْعهُ هسنهيْنَُ ُ َواضْ هربوه ُْمُ َعلَ ْيهَا ُ َوه ُْمُأَ ْبنَاءُ ُ َع ْشرُُ َوفَرِّقواُبَ ْينَه ُْم ُفهي‬
َّ ‫مروا ُأَوْ الَدَك ُْم ُبهال‬
‫اج هُع‬
‫ض ه‬ َ ‫اْل َم‬
“Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh
tahun, dan pukullah jika enggan melakukannya bila telah berusia
sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur di antara
mereka.”(HR. Abu Daud, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani
dalam shahih Sunan Abi Dawud.No. 466).
Perintah mengajarkan shalat, berarti juga mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan shalat, seperti tata cara shalat, thaharah, dan
kewajiban shalat berjama’ah di masjid, sehingga anak bisa lebih dekat
dan akrab dengan kaum Muslimin. Adapun pukulan pada anak, Islam
31
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
memperbolehkan orang tua untuk memukul, jika anak malas dan
enggan melakukan shalat. Tetapi hendaklah diperhatikan, bahwa
pukulan tersebut dalam batas-batas tarbiyah (pendidikan), dengan
syarat bukan pukulan yang membahayakan, dan bukan pula pukulan
mainan, sehingga tidak ada pengaruh apapun. Di antara tujuannya,
adalah supaya anak merasakan hukuman bila ia melakukan
kemaksiatan meninggalkan shalat.

Namun kita lihat pada masa kini, pukulan, sebagai salah satu
wasilah dalam tarbiyah, banyak ditinggalkan para orang tua. Dalih
yang disampaikan, karena rasa sayang kepada anak. Padahal rasa
sayang yang sebenarnya harus diwujudkan dengan pemberian
pendidikan. Dan salah satunya adalah dengan dipukul saat anak
melakukan perbuatan maksiat.

Rasulullah juga memerintahkan para orang tua supaya


memisahkan tempat tidur anak-anak yang telah memasuki usia
sepuluh tahun. Maksud pemisahan ini, ialah untuk menghindari fitnah
syahwat. Oleh karena itu, jika dalam urusan tidur saja orang tua
bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, lalu bagaimana saat
mereka keluar dari rumah dan bergaul dengan masyarakat? Maka
tentu orang tua memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi. Orang
tua harus senantiasa mengawasi anak-anaknya, menjauhkannya dari
teman dan pergaulan yang buruk lagi menyesatkan. Karena tarbiyah
tidak hanya ketika berada di rumah saja, namun juga ketika anak-anak
berada di luar rumah. Sebagai orang tua harus mengetahui tempat
dan dengan siapa anak-anaknya bergaul. Ingatlah, orang tua adalah
pemimpin, ia akan diminta tanggung-jawabnya.

ُْ ‫كلُّك ُْمُ َراعُُ َوكلُّك ُْمُ َمسْؤولُُع‬


ُ‫َنُ َر هعيَّته هه‬
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta
pertanggungjawaban tentang yang kalian pimpin.” (Muttafaqun
‘alaih).

32
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat jum’at rahimakumullah,
Kebaikan anak menjadi penyebab kebaikan, khususnya bagi
orang tua dan keluarganya, dan secara umum menjadi penyebab
kebaikan kaum Muslimin. Rasulullah SAW bersabda ;

ُُ‫اريَةُ ُأَوُْ ُ هع ْلمُ ُي ْنتَُفَعُ ُبه هُه ُأَوُْ ُ َولَد‬ ُْ ‫الَّ ُ هم‬
َ ُ ُ‫ن ُثَالَث‬
‫ص َدقَةُ ُ َج ه‬ ُ ‫إه َذا ُ َماتَُ ُابْنُ ُآ َد َُم ُا ْنقَطَ َُع ُ َع َملهُ ُإه‬
ُ‫صالهحُُيَ ْدعوُلَه‬ َ
“Apabila seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah
semua amalannya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu
yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kedua orang
tuanya.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan seorang anak dengan
kebaikan dan ketaatannya, memiliki manfaat dan pengaruh yang besar
bagi para orang tua, baik ketika masih hidup maupun sesudah
meninggal dunia. Ketika orang tua masih hidup, sang anak akan
menjadi hiburan, kebahagiaan dan qurrata a’yun (penyejuk hati). Dan
ketika orang tua sudah meninggal dunia, maka anak-anak yang shalih
senantiasa akan mendoakan, beristighfar, dan bershadaqah untuk
orang tua mereka.

Sebaliknya, betapa malang orang tua yang anaknya tidak shalih


dan ia durhaka. Anak yang durhaka tidak bisa memberi manfaat
kepada orang tuanya, baik ketika masih hidup maupun saat sudah
meninggal. Orang tua tidak akan bisa memetik buahnya, kecuali hanya
kerugian dan keburukan. Keadaan seperti ini bisa saja terjadi, jika
orang tua tidak memperhatikan pendidikan atau tarbiyah pada anak-
anaknya.

Salah satu contoh dalam tarbiyah yang benar, yaitu hendaklah


para orang tua bersikap adil terhadap semua anak-anaknya. Rasulullah
SAW mengingatkan kepada kita ;

ُ‫فَاتَّقواُللاَُُ َوا ْع هدلواُبَيْنَُُأَوْ الَ هدك ْم‬


33
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah dan berbuatlah adil
kepada anak-anakmu.”(HR. Imam al-Bukhari).
Pernah terjadi, ketika salah seorang sahabat memberi kepada
sebagian anak-anaknya, kemudian ia menghadap kepada Rasulullah
supaya beliau menjadi saksi. Maka beliau pun bertanya, “Apakah
semua anakmu engkau beri seperti itu?” Dia menjawab, “Tidak,”
kemudian Nabi SAW bersabda, “Carilah saksi selain diriku, karena aku
tidak mau menjadi saksi dalam keburukan. Bukankah akan bisa
membahagiakanmu, apabila engkau memberikan sesuatu yang
sama?” Dia menjawab, “Ya,” maka kata Nabi SAW, “Maka
lakukanlah!”

Kaum Muslimin yang berbahagia,


Anehnya ada sebagian orang tua, manakala dinasehati tentang
tarbiyah anak, justru melakukan sanggahan. Orang tua ini mengatakan
bahwa kebaikan ada di tangan Allah, atau hidayah terletak di tangan-
Nya. Memang benar hidayah berada di tangan Allah, sebagaimana
firman Allah SWT,

َُ‫ُوه َوُأَ ْعلَمُ هب ْالم ْهتَ هدين‬ َ َّ ‫ُولَ هك َّن‬


َ ‫ُللاُيَ ْه هديُ َم ْنُيَ َشاء‬ َ َ‫إهنَّكَ ُالُتَ ْه هديُ َم ْنُأَحْ بَبْت‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada
orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-
orang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al-Qashash: 56)
Namun yang perlu diperhatikan, faktor yang menjadi penyebab
adanya kebaikan dan hidayah ialah karena peran orang tua. Apabila
para orang tua telah berperan secara maksimal dan telah menunaikan
kewajibannya dalam tarbiyah, maka hidayah Allah SWT-pun akan
turun kepada anak-anaknya. Sedangkan jika orang tua lalai dan
mengabaikan tarbiyah, maka Allah SWT-pun akan memberikan balasan
dengan kedurhakaan dan keburukan kapada anak-anaknya. Ingatlah
sabda Nabi SAW ;

34
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ْ ‫َلىُاْلفه‬
ُ‫ط َرهُةُفَأَبَ َواهُُيهَ ِّودَانه هُهُأَوُُْينَصِّ َرانه هُهُأَوُُْي َمجِّ َسانه هه‬ َُ ‫كلُُُّ َموْ لودُُيولَدُُع‬
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah, maka kedua orang
tuanyalah yang menyebabkan anak menjadi Yahudi, Nasrani, atau
Majusi.” (HR. al-Bukhari)
Di sinilah kita harus memahami secara benar, betapa besar
peran orang tua terhadap anak-anaknya. Orang tua memiliki tanggung
jawab membentuk keimanan dan karakter anak. Dari orang tua itulah
akan terwujud sosok kepribadian seorang anak.

Akhirnya, marilah kita menjaga fitrah anak-anak kita, yaitu fitrah


kebenaran dan kabaikan pada anak, melalui pemberian pendidikan
yang baik dan tepat kepada mereka. Pendidikan anak tidak hanya secara
formal, namun tidak kalah pentingnya adalah pendidikan non formal. Berikan
hak anak pendidikan yang setinggi-tingginya, agar mereka kelak dapat
bersaing. Karena semua yang kita lakukan atas diri anak, akan dimintai
pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.

ُ‫للا ُ هلي ُ َولَك ُْم ُ َو هل َسا هئ هُر ُا ْلم ْس هل هميْنَُ ُ َو ْالم ْس هل َما ه‬
ُُ‫ت ُفَا ْستَ ْغ هفروْ هُ ُإهناه‬ َُ ُ ُ‫أَقوْ لُ ُقَوْ هلي ُهَذا ُأَ ْستَ ْغ هفر‬
‫ه َُوُ ْالغَفوْ رُُالرا هحي هُْم‬

35
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
5. KEWAJIBAN ORANG TUA MEMENUHI HAK-HAK ANAK

‫ضلَهُ َعلَىُال َمقَا َما ه‬


‫تُالفَ ه‬
ُ،ُ‫اخ َر هة‬ َّ َ‫ُوف‬،ُ
َ ‫تُالبَا هه َر هة‬ َ ‫لحمدُهللهُالَّ هذيُأَر َس َل‬
‫ُرسولَهُ هباأليَا ه‬ َ َ‫أ‬
ُ‫هُوُأَشهَد‬ َ ‫ُوأَشهَدُأَ ْنُالَُإهلهَُإهالَُّللا‬،
َ َ‫ُوحدَهُالَ َش هريكَ ُل‬ َ ُ‫بُال َكافه َرة‬ َُ ‫فَ َجالَُ هب‬
‫هُصدَاُالقلو ه‬
ُ‫ار ْك‬ َ ‫ُوُ َسلِّ ْم‬
‫ُوبَ ه‬ َ ‫ُأَللاه َّم‬،ُ‫هوا هءُالمتَنَافه َر هة‬
َ ِّ‫ُصل‬ َ َ‫ُو َرسولهُأَلَّفَ ُ َشتَاتَ ُاأل‬
َ ‫أَ َّنُم َح َّمدًاُعَبده‬
ُ‫ُفَيَاُ هعبَادَُللا‬,ُُ‫ُأَ َّماُبَعد‬،ُ‫ُصح هب هُهُاألَنج همُال َّزا هه َرة‬
َ ‫ُو َعلَىُألههُ َو‬
َ ‫َعلَىُ َسيِّ هدنَاُم َح َّمد‬
.َُ‫َقوىُللاهُفَقَدُفَازَ ُالمتاقون‬
َ ‫َّايُ هبت‬ ‫أَ ه‬
َ ‫وصيكمُوإهي‬
َ ‫ُو ْال هح َج‬
ُُ‫ارةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئه َكة‬ َ ً‫ُوأَ ْهلهيك ْمُنَار‬
َ ‫اُوقودهَاُالنَّاس‬ َ ‫يَاُأَيُّهَاُالَّ هذينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْم‬
}٦:‫ُويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم‬ َ ‫ُللاُ َماُأَ َم َره ْم‬
َ َّ َ‫ُالُيَعْصون‬َّ ‫ُشدَاد‬ ‫هغ َالظ ه‬
Hadirin Jamaah Jum’at Rahimukumullah
Pertama dan utama marilah kita meningkatkan taqwa kepada
Allah dalam arti taqwa yang benar, yakni melaksanakan perintah-
perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya. Hanya dengan cara
seperti itu, kita akan terus meningkat kualitas taqwa kita.

Jamaah Jum’at rahimakumullah


Orang tua, sebagai pemimpin keluarga, memiliki kewajiban-
kewajiban terhadap keluarga. Kalau kita sudah berani menjadi orang
tua, artinya kita sudah menikah secara sah, kemudian buah
pernikahan kita mempunyai anak, dan selanjutnya membina rumah
tangga sendiri dan melepaskan ketergantungan dengan orang tua,
maka kita telah menjadi orang tua. Selanjutnya kita memiliki keluarga,
maka disitulah orang tua menjadi pemimpin rumah tangga.

َ ‫ُوكلُّك ْمُ َمسْئوْلُع َْن‬


ُ.‫ُر هعيَّته هُه‬ َ ‫ُأَالَُكلُّك ْمُ َراع‬:ُ‫ُ َع هنُالنَّ هب ِّيُصلىُللاُعليهُوسلم؛ُأَنَّهُقَا َل‬,‫َع هنُا ْب هنُع َم َُر‬
ُ‫ُوه َو‬ َ ،‫ ُ َوالرَّجل ُ َراع ُ َعلَى ُأَ ْه هل ُ َب ْي هت هه‬.‫ ُ َُوه َو ُ َمسْئوْ ل ُع َْن ُ َر هعيَّ هت هُه‬،‫اس ُ َراع‬ ‫فَاْألَ هميْر ُالَّ هذي ُ َع َلى ُالنَّ ه‬
ْ
ُ‫ُ َوال َعبْد ُ َراع ُ َعلَىُ َما هل‬.‫ي ُ َمسْئوْ لَةُ َع ْنه ُْم‬ َ ‫ت ُبَ ْعلههَاُ َو َولَ هد هه‬
َ ‫ُو هه‬، َ ‫ُ َوا ْل َمرْ أَة‬.‫َمسْئوْ ل ُ َع ْنه ُْم‬
‫ُرا هعيَة ُ َعلَىُبَ ْي ه‬
.ُ‫ُ َوكلُّك ْمُ َمسْئوْ لُع َْنُ َر هعيَّ هت هه‬.ُ‫ُأَالَُفَكلُّك ْمُ َراع‬.ُ‫ُ َوه َوُ َمسْئوْ لُ َعُْنه‬،‫َسيِّ هد هه‬

36
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: “Dari Nabi saw. bahwa beliau
bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan
masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
apa yang dipimpinnya. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah
pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota
keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap
mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak
suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang
dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya,
dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang
dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan
masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa
yang dipimpinnya”. (Shahih Muslim No. 3408)
Suami dan Istri dalam hadits tersebut di nyatakan sebagai
pemimpin. Sebagai pemimpin dalam rumah tangga tentu harus
menunaikan kewajibannya, yakni memberikan hak-hak anak, maupun
anggota keluarganya. Orang tidak cukup hanya siap menikah, tetapi
tidak memiliki kesiapan untuk hidup berumah tangga. Hidup dalam
rumah tangga harus disiapkan betul dari berbagai aspek, sehingga
biduk rumah tangga kita bisa berjalan normal.

Hadirin Rahimakumullah
Apa hak-hak anak kita yang harus dipenuhi orang tua? Minimal
terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan orang tua, yakni
pendidikan, kesehatan, dan perlindungan.

Pertama, aspek pendidikan. Sebagai orang tua kita harus


memperhatikan hadits dan ayat al-Qur’an, sebagai berikut. Rasulullah
SAW. bersabda :
‫كلُمولودُيوُلدُعلىُالفطرةُفأبواهُيهودانهُأوُينصرانهُأوُيمجسانه‬

37
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“ Setiap anak di lahirkan dalam kondisi suci (baik), kemudian
peranan kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi,
Nasrani ataupun Majusi (H.R Bukhari)

Selanjutnya, mari kita lihat firman Allah SWT. berikut :


‫ُوأَ ْهلهيك ْم ُنَارًاُ َوقودهَاُالنَّاس ُ َوا ْل هح َجا َرةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئه َكةُ ُ هغ َالظ ه‬
َّ ‫ُشدَاد‬
ُ‫ُال‬ َ ‫يَاُأَيُّهَاُالَّ هذينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْم‬
}٦:‫ُويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم‬ َ ‫ُللاُ َماُأَ َم َره ْم‬
َ َّ َ‫يَعْصون‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Tahrim:
6)

Ayat maupun hadits di atas memberikan dasar pengertian


kepada kita bahwa anak-anak kita sangat tergantung pada bagaimana
orang tua mendidik mereka. Anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci,
semula dia tidak mengetaui apa-apa, bersih dan suci, siapapun anak
tersebut, walaupun misalnya anak seorang penjahat, ia tetap lahir
dalam keadaan suci. Orang tuanyalah yang mendapat beban agar
menjaga mereka dari ganasnya api neraka, dalam arti kata orang tua
harus mendidik mereka menjadi orang yang memiliki kemampuan
hidup di dunia dan juga harus memiliki kemampuan untuk meraih
kebahagiaan hidup di akhirat. Oleh karena itu, pemberian pendidikan
umum yang bertujuan untuk memberinya bekal mengenai tata cara
hidup di dunia serta pendidikan agama yang bertujuan untuk
memberinya bekal menjadi hamba Allah yang beriman dan bertakwa,
sama-sama tidak boleh dilupakan. Semuanya menjadi tanggung jawab
orang tua.

Hadirin Rahimakumullah
Agar anak kita memiliki kesadaran yang benar terhadap tujuan
hidup yang sebenarnya, maka dalam mendidik anak harus kita

38
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
perhatikan beberapa faktor berikut : pertama: kita wajib mengajarkan
tauhid kepada anak, mengesakan Allah dalam hal beribadah kepada-
Nya, menjadikannya lebih mencintai Allah daripada selain-Nya, tidak
ada yang ditakutinya kecuali Allah. Ini pendidikan yang paling urgen di
atas hal-hal penting lainnya. Kedua: kita wajib mengajari mereka
shalat dan membiasakannya berjama'ah. Ketiga: kita wajib mengajari
mereka agar pandai bersyukur kepada Allah, kepada kedua orang tua,
dan kepada orang lain. Keempat: kita wajib mendidik mereka agar taat
kepada kedua orang tua dalam hal yang bukan maksiat, setelah
ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya yang mutlak. Kelima: kita wajib
menumbuhkan pada diri mereka sikap muraqabah, yakni rasa selalu
diawasi Allah. Tidak meremehkan kemaksiatan sekecil apapun dan
tidak merendahkan kebaikan walau sedikit. Keenam: kita wajib
memberitahu mereka akan wajibnya mengikuti sabilul mukminin al
muwahhidin (jalan orang mukminin yang bertauhid), salafush shalih
yang merupakan generasi terbaik umat ini, dan memberikan loyalitas
kepada mereka. Ketujuh: kita wajib mengarahkan mereka akan
pentingnya al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Kedelapan: kita
wajib menanamkan pada jiwa mereka sikap tawadlu, rendah hati, dan
rujulah wa syaja'ah (kejantanan dan keberanian). Dan masih banyak
lagi selain apa yang khatib sampaikan di sini. Semoga Allah
menganugerahkan kepada kita anak-anak yang shalih, sesuai dengan
do’a yang diajarkan oleh Allah kepada kita, “ُ ‫َوالَّ هذينَ ُ َيقولونَ ُ َربَّنَا ُهَبْ ُلَنَا ُ هم ْن‬
‫ “ أَ ْز َوا هجنَا ُ َوذ ِّريَّاتهنَا ُق َّرةَ ُأَ ْعين ُ َواجْ َع ْلنَا ُله ْلمتَّقهينَ ُإه َما ًما‬, "Dan orang-orang yang
berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami
dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS Al Furqan: 74).

Aspek kedua, yang harus kita perhatikan adalah kesehatan.


Sebagai orang tua, kita wajib memikirkan agar anak-anak tumbuh
menjadi orang yang sehat, sehingga siap menghadapi masa depannya
dengan baik. Al-Qur’an An-Nisa ayat 9 :
‫ُو ْليَقولواُقَوْ الُ َس هديدًا‬ َ َّ ‫ُض َعافًاُخَافواُ َعلَ ْي هه ْمُفَ ْليَتَّق‬
َ ‫واُللا‬ ‫شُالَّ هذينَ ُلَوْ ُت ََركواُ هم ْنُ َخ ْلفه هه ْمُذ ِّريَّةً ه‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬

39
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar”.

Terwujudnya kesejahteraan pada anak-anak kita, antara lain


adalah dengan tercukupinya kebutuhan akan makanan yang baik dan
halal. Makanan yang halal dan baik, adalah makanan yang mampu
menjadikan anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang normal dan
sehat. Allah berfirman dalam QS. al-Maidah 88 :

َُ‫واُللاَُالَّ هذيُأَ ْنت ْمُبه ههُم ْؤ همنون‬


َّ ‫ُحالالُطَيِّبًاُ َواتَّق‬ َّ ‫َوكلواُ هم َّماُ َرزَ قَكم‬
َ ‫ُللا‬
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya”.

Ketiga, adalah aspek perlindungan. Sebagai orang tua, kita juga


memiliki kewajiban memberi perlindungan kepada anak anaknya.
Perlindungan seperti apa? Yaitu, perlindungan terhadap ancaman yang
akan merusak masa depan anak-anak kita. Itulah sebabnya semua
orang tua di suatu lingkungan harus kompak membuat perlindungan
agar lingkungan menjadi baik untuk anak-anak kita. Misalnya,
usahakan di lingkungan tempat tinggal kita tidak terjadi
kemakasiyatan, kejahatan, perjudian, kebiasaan minum minuman
keras yang terlihat oleh anak-anak. Allah SWT, dalam QS. al-Baqarah
(2) : 168-169, berfirman :
ُُ.ُ‫تُال َّش ْيطَا هن ُإهنَّهُلَك ْمُعَدوُُمبهين‬ ‫يَاُأَيُّهَاُالنَّاس ُكلواُ هم َّماُفهيُاألرْ ه‬
‫ضُ َحالالُطَ ِّيبًاُ َوالُتَتَّبهعواُخط َوا ه‬
‫إهنَّ َماُ َيأْمرك ْمُ هبالسُّو هءُ َوا ْلفَُحْ َشا هءُ َوأَ ْنُتَقولواُ َعلَ َّ ه‬
ُ َ‫ىُللاُ َماُالُتَ ْعلَمون‬
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat

40
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui”.

Sebagai akhir khotbah ini kami menekankan bahwa, hak-hak


anak itu akan sangat sulit kita penuhi, mengingat kualitas kebutuhan
saat ini pun sangat tinggi, yang memilki konsekuensi memerlukan
biaya yang sangat tinggi pula. Tetapi, hal itu dapat kita siasati dengan
memilki jumlah anak yang tidak terlalu banyak, sehingga betul-betul
kita sebagai kepala keluarga, dapat memenuhi hak-hak anak sesuai
kebutuhan yang diperlukan sesuai tuntutan perkembangan jaman.

‫ت َوالذ ْكر ِا ْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِمنْ ُك ْم‬


ِ َ ‫آن ْالعَ ِظي ِْم َونَفَعَنِي َوإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه مِنَ ْاآليا‬ِ ْ‫بَا َر َك هللاُ لِ ْي َول َ ُك ْم فِ ْي ْالقُر‬
‫س ِم ْي ُع ْالعَلِ ْي ُم‬
َّ ‫تِالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال‬

41
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
6. ISLAM SANGAT MEMULIAKAN WANITA

ُ‫ُ الحمدُللُالذىُأعدُللمؤمنينُوالمؤمناتُجناتُتجرىُمنُتحتهاُاالنهار‬,‫اَلحمدُلل‬
ُ‫ُوأشهدُأنُالالهُاالُللاُوحده‬,‫أحمدهُسبحانُللاُتعالىُوأشكرهُعلىُنعمهُال هغزار‬
ُ‫ُوأشهدُأنُسيدناُونبيناُمحمداُعبدهُورسوله‬,‫الشريكُلهُالملكُالعزيزُالغفار‬
ُ ِّ‫اللهمُصلُوسلمُوباركُعلىُعبدكُورسولكُمحمدُنورُاالنوارُوسر‬
‫ه‬ ُ,‫المختار‬
ُ‫ُاما‬.‫االسرارُوعلىُالهُاألبرارُواصحابهُاالخيارُومنُت هبعهمُباحسانُالىُيومُالقرار‬
ُ‫ُ فيامعاشرُالمسلمينُرحمكمُللاُأوصيكمُونفسىُبتقوىُللاُوقدُفازُالمتقون‬.‫بعد‬
‫واحثَّكمُعلىُطاعتهُلعلكمُتفلحون‬

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah


Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya
kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk
senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya
takwa, yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan
meninggalkan apa yang telah dilarang oleh-Nya. Di antara bukti ketaqwaan
kita itu adalah kita harus mencari ridha orang tua, terutama ibu sebagai
wanita yang telah bersusah payah melahirkan dan membesarkan kita.
Kita harus sadar bahwa surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, al-
jannatu tahta aqdamil ummahat. Begitulah Rasulullah saw. mengajarkan
kepada umatnya akan kemuliaan kaum ibu. Wanita dalam Islam mendapat
tempat yang mulia, tidak seperti dituduhkan oleh sementara masyarakat
yang mengatakan bahwa Islam menempatkan wanita sebagai 'kelas bawah'
dalam tatanan kehidupan masyarakat. Tuduhan seperti ini sama sekali tidak
benar dan tidak berdasar.
Kedudukan mulia kaum wanita menurut Islam itu ditegaskan dalam
banyak hadis, antara lain diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim,
sebagaimana berikut :
ُ‫ص َحابَةُقَا َلُأ ُّمكَُقا َ َلُث َّمُ َم ْنُقَا َلُث َّمُأ ُُّمكَُقَا َلُث َّمُ َم ْنُقَا َل‬ ‫يُفَقَا َلُ َم ْنُأَ َحقُُّالن َّ ه‬
َ ُ‫اسُ هبحس هْن‬ ِّ ‫َجا َءُ َرجلُإهلَىُالنَّ هب‬
ْ َ
‫ث َّمُأ ُّمكَُقَا َلُث َّمُ َم ْنُقَا َلُث َّمُأبوْ كَُ( َر َواهُالبخ ه‬
)ُ‫َاريُّ ُ َوم ْسلهم‬

42
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
"Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw.. Kemudian bertanya:
"Siapakah manusia yang paling berhak untuk dihormati?", Nabi
menjawab:"Ibumu", kemudian siapa Wahai Nabi?, "Ibumu" jawab Nabi
lagi, "kemudian siapa lagi Wahai Nabi?:" Ibumu" kemudian siapa Wahai
Nabi? "bapakmu", jawab Nabi kemudian." (HR. Bukhari Muslim)

Islam memberikan hak penghargaan yang sama antara wanita dan laki-
laki atas pengabdian yang mereka lakukan untuk agama, nusa, bangsa dan
negara. Ini ditegaskan dalam al-Mukmin ayat 40
‫صالهحاًُ ِّمنُ َذكَرُأَوْ ُأنثَىُ َوه َوُم ْؤ همنُفؤلئكُيدخلونُالجنةُيرزقونُفيهاُبغيرُحساب‬
َ ُ‫َم ْنُ َع هم َل‬
"Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun
perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk
surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab." (QS. al-Mukmin: 40)
Betapa Islam telah meruntuhkan batasan antara laki-laki dan
perempuan apalagi dalam hal amal peribadatan. Tidak ada pilih kasih, dalam
Islam antara laki-laki dan perempuan. Allah swt akan selalu merespon doa'-
do'a dan permohonan kaum muslim baik lelaki maupun perempuan. Semua
doa mereka itu akan didengarkan oleh Allah SWT. Begitulah janji Allah dalam
QS. Ali Imran ayat 195.
ُ‫ضيعُ َع َم َلُعَا هملُ هم ْنك ْمُ هم ْنُ َذكَرُأَوْ ُأ ْنثَىُبَعْ ضك ْمُ هم ْنُبَعْض‬
‫ابُلَه ْمُ َربُّه ْمُأَنِّيُالُأ ه‬
َ ‫فَا ْستَ َج‬
"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakkan amal orang-orang
yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena)
sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain." (QS. Ali Imran:
195)

Demikianlah Islam memposisikan wanita atau perempuan. Mereka tidak


dipandang sebelah mata, tidak pula didholimi hak-haknya. Bahkan Rasulullah
SAW mengajarkan bahwa manusia, baik lelaki maupun perempuan,
semuanya setara laksana gigi sisir yang rata.
)‫ْر‬
ُ‫وُالزبَي ه‬ ْ ‫َان‬
ُّ ‫ُالم ْش هطُ( َر َواهُأَحْ َمدُ َوأَب‬ ‫اسيَةُ َكأ َ ْسن ه‬
‫النَّاسُ َس َو ه‬
"Manusia itu sama dan setara laksana gigi sisir." (HR. Ahmad dan Abu al-
Zubair)

43
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Jama'ah Juam'ah yang Berbahagia
Ayat dan hadis di atas adalah bukti pengakuan Islam terhadap hak-hak
wanita secara umum dan itu merupakan anugerah kemuliaan dari Allah Swt.
Persoalan yang muncul kemudian bahwa sekalipun Islam telah mendasari
penyadaran integratif tentang wanita tidak berbeda dalam beberapa hal
dengan laki-laki, pada kenyataannya prinsip-prinsip Islam tentang wanita
tersebut telah mengalami distorsi. Kita tidak bisa menutup mata bahwa
masih banyak manusia yang mencoba mengingkari kelebihan yang
dianugerahkan Allah Swt. kepada wanita.
Pengaruh kultur yang masih bersifat patrilineal dan kenyataan pada
tingkat perbandingan proporsional antara laki-laki dan wanita ditemukan
bahwa laki-laki (karena kondisi, sosial dan budaya) memiliki kelebihan atas
wanita, maka pengaruh kultur itulah yang pada gilirannya telah melahirkan
pandangan yang menafikan atau mengurangi prinsip-prinsip mulia tentang
wanita. Pandangan-pandangan yang kurang menghargai hak-hak kaum
perempuan, sebenarnya sama sekai bukan dari ajaran Islam.
Oleh karena itulah maka di tengah-tengah arus perubahan yang
menggejala di berbagai belahan dunia yang pada prinsipnya menuntut
kembali hak-hak sebenarnya dari wanita, maka umat Islam perlu meninjau
dan mengkaji ulang anggapan-anggapan yang merendahkan wanita karena
distorsi budaya, berdasarkan prinsip-prinsip kemuliaan Islam atas wanita.
Harus diakui bahwa memang ada perbedaan fungsi laki-laki yang disebabkan
oleh perbedaan kodrati/fitri. Sementara di luar itu ada peran-peran non
kodrati dalam kehidupan bermasyarakat yang masing-masing (laki-laki dan
perempuan) harus memikul tanggung jawab bersama dan harus dilaksanakan
dengan saling mendukung satu sama lain. Sebagaimana firman Allah SWT.
QS. at-Taubah: 71
‫ْالم ْؤ همنونَ ُ َو ْالم ْؤ همنَاتُبَعْ ضه ْمُأَوْ لهيَاءُبَعْضُيَأْمرونَ ُبه ْال َمعْر ه‬
ْ ‫وفُ َويَ ْنهَوْ نَ ُع هَن‬
ُ‫ُالمنك هَر‬
"Dan orang-orang laki-laki dan perempuan sebagian mereka (adalah)
penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang mungkar..." (QS. al-Taubah : 71)

Peran domestik wanita yang hal itu merupakan kesejatian kodrat


wanita seperti; sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak
mereka, hamil, melahirkan, menyusui, dan fungsi-fungsi lain dalam keluarga
yang memang tidak mungkin digantikan oleh laki-laki, Firman Allah Swt.

44
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ُ‫يَهَبُ هل َم ْنُيَشَاءُ هإنَاثًاُ َويَهَبُ هل َمنُيَشَاءُال ُّذكو َر‬
"Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki
dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki."
(QS. As-Syura :49)

Mengatasi itu semua, Islam pun telah mengatur hak dan kewajiban
wanita dalam hidup berkeluarga yang harus diterima dan dipatuhi oleh
masing-masing (suami istri). Akan tetapi ada peran publik wanita, di mana
wanita sebagai anggota masyarakat, wanita sebagai warga negara yang
mempunyai hak bernegara dan berpolitik, telah menuntut wanita harus
melakukan peran sosialnya yang lebih tegas, transparan dan terlindungi.
Dalam konteks peran-peran publik menurut prinsip-prinsip Islam,
wanita diperbolehkan melakukan peran-peran tersebut dengan konsekuensi
bahwa ia dapat dipandang mampu dan memiliki kapasitas untuk menduduki
peran sosial dan politik tersebut.

Jama'ah Jum'ah yang dimuliakan Allah


Maka dengan demikian, kedudukan wanita dalam proses sistem
negara-bangsa telah terbuka lebar, terutama perannya dalam masyarakat
majemuk ini, dengan tetap mengingat bahwa kualitas, kapasitas, kapabilitas
dan akseptabilitas, bagaimanapun harus menjadi ukuran, sekaligus tanpa
melupakan fungsi kodrati wanita sebagai sebuah keniscayaan.
Partisipasi wanita dalam sektor non kodrati merupakan wujud
tanggungjawab kita bersama dalam ikut memprakarsai transformasi kultur,
kesetaraan yang pada gilirannya mampu menjadi dinamisator pembangunan
nasional dalam era globalisasi dengan memberdayakan wanita Indonesia
pada proporsi yang sebenarnya. Jangan malah sebaliknya, menjadikan
perempuan sebagai salah satu kambing hitam kemajuan dalam kehidupan
kita. Sesungguhnya hanya orang yang hina lah yang menghinakan
perempuan dan mereka yang memuliakannya pastilah orang yang mulia. ma
ahannahunna illa ahinun, wa ma akramahunna illa karimun (ُ‫ماُأهناهنُاالُماهن‬
‫ا‬
‫)وماُاكرمهنُاالُكارم‬.

45
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Pada akhir khotbah ini kami menggarisbawahi, bahwa Islam
memberikan kedudukan yang mulia kepada wanita, untuk itu kita sebagai
kaum laki-laki perlu memberikan kesempatan untuk memaksimalkan peran
dari wanita, seperti memaksimalkan dalam menyusuhi anak selama dua
tahun, mendidik anak, memberikan perhatian dan perlindungan anak secara
maksimal.

ُ‫ُإناهُتَعاَلَىُ َجواادُك هَريْمُ َملهكُبَر‬.‫تُوال ِّذ ْك هرُال َح هكي هُْم‬


‫ُ َونَفَ َعنه ْيُ َو هإُيااك ْمُ هباآليا ه‬,‫با َ َركَُللاُله ْيُ َولك ْمُفهيُالقرْ آ هنُال َع هظي هُْم‬
.ُ‫َرؤوْ فُ َر هحيْم‬

46
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
7. MENGHORMATI ORANG TUA

َُ ‫ُأَ ْشهَدُأَ ْنُال‬.‫تُ َوالَّ هذيْ ُ َعلَّ َمُاْ هإل ْن َسانَ ُ َُماُلَ ْمُيَعْ ل َ ُْم‬ ْ ‫َُا هإل ْنسَانَ ُ َو َسا هئ َر‬
‫ُال َم ْخلوْ قَا ه‬ ْ ‫ُال َعالَ هم ْينَ ُالَّ هذيْ ُ َخلَق‬
ْ ِّ‫ُللُ َرب‬
‫اَ ْل َح ْمد ه َّ ه‬
ُ‫ُ َوأَ ْشهَدُأَنَّ ُم َح َّمدًاُ َعبْدهُ َو َرسوُْلهُأَ ْش َرف ُْاألَ ْن هبيَا هء‬،‫ُُّالم هبيْن‬
ْ ‫ُال َحق‬
ْ ‫إهلَهَُإهالَُّللاُ َوحْ دَهُالَُش هَر ْيكَُلَهُاَ ْل َملهك‬
ُ ُ‫ُأَ َّماُبَعْد؛‬.َُ‫ح َّمدُ َو َعلَىُآلهههُ َوأَصْ َحابه ههُأَجْ َم هعيْن‬ َ ُ‫ُاَللَّه َّم‬.َُ‫َو ْالمرْ َسلهيْن‬
‫صلُِّ َو َسل ِّ ْمُ َوبَ ه‬
َُ ‫ار ْكُ َعلَىُم‬
ُ.َُ‫للاُتَ َعالَىُ َوطَا َع هت ههُلَ َعلَّك ْمُترْ َحموْ ن‬
‫يُ هبتَ ْق َوىُ ه‬
َ ‫صيْك ْمُ َو هإيَّا‬
‫ُأوْ ه‬،‫للا‬ ‫فَيَ ه‬
‫اُعبَادَُ ه‬

Kaum Muslimin Rahimakumullah


Marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah Swt dengan cara
melaksanakan perintah-perintahnya, dan disertai usaha agar jangan sampai
melanggar larangan-larangannya. Semoga dengan usaha yang terus
dilakukan akan membuahkan hasil kualitas taqwa kita semakin baik.

Kaum Muslimin Rahimakumullah


Proses perubahan generasi dalam kehidupan dunia merupakan
sunnatullah, manusia dilahirkan ibunya, kemudian menjadi remaja, menjadi
pemuda, menjadi orang tua, dan kelak ada yang menjadi orang lanjut usia.
Masing-masing dari kita akan menjadi orang tua, bahkan akan menjadi orang
yang lanjut usia jika ajal tidak menjemput kita.

Berdasarkan pandangan para ahli, orang tua lansia masih dibagi lagi ke
dalam beberapa kategori kelompok usia. Ada yang dinamai dengan
kelompok lansia dini, yaitu bagi mereka yang memiliki usia antara 55 – 64
tahun, ada yang dinamai dengan kelompok lansia, yaitu bagi mereka yang
memiliki usia 65 - 70 tahun, dan ada yang dinamai dengan kelompok lansia
resiko tinggi, yaitu bagi mereka yang memiliki usia di atas 70 tahun.

Apa yang semestinya kita lakukan terhadap orang yang lebih tua,
ketika diri kita menjadi orang yang lebih muda? Terkait hal ini, Islam
memberikan ajaran yang sangat mulia kepada kita. Jika kita sebagai orang
yang memiliki usia lebih muda, maka kita diajarkan untuk menaruh rasa
hormat kepada orang-orang yang memiliki usia yang lebih tua.

Dalam pandangan Islam, usia tua sebenarnya merupakan usia yang


dipenuhi dengan kematangan dan kedewasaan dalam banyak hal. Ibarat
pepatah, mereka itu adalah kelompok orang yang telah banyak memakan
47
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
asam garam kehidupan. Mereka merupakan kelompok orang yang memiliki
pengalaman lebih banyak dari orang-orang yang usianya lebih muda. Karena
itu, sudah semestinya prilaku mereka bisa menjadi teladan bagi orang-orang
yang lebih muda.

Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan mengajarkan


supaya keberadaan mereka tidak dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh
masyarakat. Islam sangat menekankan agar keberadaan mereka dijadikan
sebagai penuntun dan pengayom masyarakat dan generasi muda yang ada.
Apalagi mereka itu merupakan orang tua kita. Allah SWT dalam QS. al-Isra’ :
23-24, berfirman :
ْ ‫ك‬
ُ‫ُال هكبَ َر ُأ َ َحدهُ َماُأَوْ ُ هك َاله َماُفَ َال ُتَقلْ ُلَه َما‬ ‫ك ُأَ َّال ُتَعْ بدواُإه َّال ُإهي َّاه ُ َوبه ْال َواله َدي هْن ُإهحْ َسانًاُإه َّماُيَبْلغَنَّ ه‬
َ ‫ُع ْن َد‬ َ ُّ‫ضىُ َرب‬َ َ‫َوق‬
ُ‫اخفهضْ ُلَه َماُ َجنَا َح ُال ُّذ ِّل ُمهنَ ُالرَّحْ َم هة ُ َوقلْ ُ َربِّ ُارْ َح ْمه َما‬ ْ ‫)ُ َو‬32(ُ‫أفٍّ ُ َو َال ُتَ ْنهَرْ ه َماُ َوقلْ ُلَه َماُقَوْ ًال ُك هَري ًما‬
)32(ُ‫ص هغيرًا‬ َ ُ‫َك َماُ َربَّيَانهي‬
“Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”.

Hadirin rahimakumullah
Ada kisah menarik dicontohkan oleh sahabat Ali Ibn Abi Thalib dalam
memperlakukan orang tua : “Suatu hari Ali bin Abi Thalib sedang berjalan
tergesa-gesa menuju masjid. Ia tak ingin melewatkan shalat shubuh hari itu,
dimana Nabi SAW sendiri yang menjadi imamnya. Di tengah jalan Ali
terpaksa memperlambat langkahnya, karena di depannya sedang berjalan
seorang laki-laki tua dengan tertatih-tatih. Ali pun tidak mau mendahului
lelaki tua itu karena rasa hormatnya. Walhasil Ali-pun menjadi terlambat tiba
di masjid. Setelah sampai di masjid, ternyata lelaki tua itu tidak masuk ke
dalamnya. Ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan bahwa ia sedang
berada di depan sebuah masjid, dimana pada saat bersamaan waktu shalat
shubuh sedang tiba. “Barangkali lelaki tua itu adalah seorang yang kafir,
atau yang pasti ia bukanlah orang Islam”, begitulah pikir Ali dalam hatinya.
Sewaktu Ali masuk ke dalam masjid dilihatnya Nabi SAW sedang ruku`. Ini
48
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
berarti, bahwa masih tersedia waktu baginya untuk shalat dengan diimami
Nabi SAW sebagaimana yang diniatkan sebelumnya.

Usai shalat para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. ”Ada


gerangan apa ya Rasulullah SAW, sehingga engkau lebih memperlama masa
ruku` waktu shalat tadi, padahal sebelumnya hal yang seperti ini belum
pernah engkau lakukan?” Mendengar pertanyaan para sahabat itu, Nabi
SAW segera menjawab : ”Saat ruku’ tadi, yaitu usai mengucapkan subhana
Rabbiyal `adzimi, aku bermaksud segera mengangkat kepalaku, tetapi, tiba-
tiba pada saat yang sama, Jibril datang. Ia menggelar sayapnya
dipunggungku sehingga membuat aku terus saja ruku`. Jibril membuat
demikian lama sekali, selama yang kalian rasakan. Baru setelah Jibril
mengangkat sayapnya, aku dapat berdiri mengangkat kepalaku“. ”Mengapa
bisa terjadi begitu, ya Rasulullah SAW?” seorang di antara sahabat bertanya.
”Aku tak sempat menanyakan hal itu”. Ternyata Jibril pun kembali menemui
Nabi SAW. lalu ia memberikan penjelasan mengenai sebab ruku` menjadi
panjang saat shalat shubuh itu. Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad,
tadi itu, Ali sedang tergesa-gesa untuk bisa mengejar shalat berjama`ah. Tapi
di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang lelaki tua Nasrani yang
membuat jalannya menjadi terlambat sampai ke sini. Ali tidak tahu kalau
orang itu adalah Nasrani, dan ia biarkan orang tua itu untuk tetap terus
berjalan di depannya. Ali tidak mau mendahuluinya. Allah SWT kemudian
menyuruhku supaya engkau tetap ruku` sehingga memungkinkan Ali untuk
dapat menyusul shalat shubuh berjama`ah. Perintah Allah SWT seperti itu
kepadaku bukan hal yang mengherankan bagiku, yang mengherankan
adalah perintah Allah SWT kepada Mikail agar ia menahan perputaran
matahari dengan sayapnya. Ini tentunya karena perbuatan Ali tadi“.
Demikianlah penjelasan Jibril.

Setelah memperoleh keterangan dari malaikat Jibril seperti itu, Nabi


SAW pun kemudian bersabda, ”inilah derajat orang yang memuliakan
orangtua (lansia), meskipun lansia itu adalah Nasrani“.

Kisah inspiratif di atas memberikan pengertian dan pelajaran yang


sangat dalam terhadap kita semua. Allah SWT dan malaikat-Nya memuliakan
orang tua dan juga sekaligus memuliakan orang yang memuliakan orang yang
lebih tua. Rasulullah sampai harus ditahan dalam ruku’nya demi menunggu
Ali Ibn Abi Thalib yang memuliakan orang yang lebih tua usianya.
49
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Hadirin rahimakumullah
Umur kita baik yang masih muda ataupun yang sudah tua atau lansia,
harus di manfaatkan sebanyak mungkin untuk ketaatan kepada Allah dan
menebarkan kebaikan. Al-Qur’an memberikan gambaran kesedihan orang-
orang yang masuk neraka, karena lalai terhadap umur yang diberikan Allah
kepadanya. Gambaran kesedihan orang yang tidak memanfaatkan umurnya
dengan baik seperti ini di antaranya tertuang dalam QS. al-Fathir 37,

ُ‫صالهحًا ُ َغ ْي َر ُال َّ هذي ُكنَّا ُنَعْ َملُُۚأَ َول َ ْم ُن َع ِّمرْ ك ْم ُ َُما ُيَتَ َذ َّكر ُفهي هه ُ َم ْن‬
َ ُ ْ‫َوه ْم ُيَصْ طَ هرخونَ ُفهيهَا ُ َربَّنَا ُأَ ْخ هرجْ نَا ُنَعْ َمل‬
‫تَ َذ َّك َرُ َو َجا َءكمُالنَّ هذيرُُۖفَذوقواُفَ َماُلهلظَّالهمهينَ ُ هم ْنُن ه‬
.ُ‫َصير‬
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami,
keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh
berlainan dengan yang Telah kami kerjakan". dan apakah kami tidak
memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi
orang yang mau berfikir, dan (padahal) telah datang (pula) kepada kamu
pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab kami) dan tidak ada seorang
penolong pun bagi orang-orang yang zalim”.

Oleh karena itu, tidak ada gunanya bagi orang yang muda selalu menunda-
nunda pelaksanaan tugas-tugasnya hanya untuk menunggu datangnya usia
tua atau lansia. Begitu juga tidak ada gunanya bagi orang yang telah tua atau
lansia, merenungi nasib yang menderanya. Semuanya harus memanfaatkan
usia yang diberikan Allah kepadanya untuk memperbanyak bekal dalam
mengarungi kehidupan akherat yang baka (kekal), sesuai kessanggupan dan
kemampuanya. Dan janganlah lupa, untuk selalu berdoa agar amal
ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Hadirin rahimakumullah
Terkait pentingnya menghormati orang yang tua, Rasulullah pun
menjadikannya sebagai salah satu kriteria dalam menentukan orang yang
berhak dijadikan imam dalam shalat. Dalam riwayat Abu Mas'ud disebutkan
bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : "yang berhak untuk menjadi imam bagi
sesuatu kaum dalam shalat ialah yang terbaik bacaannya terhadap
kitabullah (al-Quran). Jikalau semua jamaah di situ sama baiknya dalam
membaca kitabullah, maka yang terpandai dalam as-Sunnah (Hadis) (yang
dijadikan imam). Jikalau semua sama pandainya dalam as-Sunnah, maka

50
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
yang terdahulu hijrahnya (-lah yang dijadikan sebagai imam). Jikalau dalam
hijrahnya sama dahulunya, maka yang tertua usianya (-lah yang dijadikan
imam)”. (Riyadhus Solihin bab 44)

Sekali lagi, perlu kami tegaskan bahwa Islam memandang masyarakat


lansia dengan pandangan terhormat sebagaimana perhatiannya terhadap
generasi muda. Agama Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan
menegaskan bahwa keberadaan mereka tidak boleh dianggap sia-sia dan tak
bernilai oleh masyarakat. Dukungan terhadap para lansia dan penghormatan
terhadap mereka itulah yang ditekankan dalam Islam.

Dalam Islam, penuaan adalah sebagai tanda dan simbol pengalaman


dan ilmu. Para lansia memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, khususnya
dari sisi bahwa mereka adalah harta, ilmu dan pengalaman, serta informasi
dan pemikiran. Oleh sebab itu, mereka harus dihormati, dicintai dan
diperhatikan, serta berbagai pengalamannya pun harus dimanfaatkan.

Sebagai kesimpulan dalam khutbah ini, kami mengajak kepada jamaah


agar diri kita selalu :

1. Muliakan orang tua kita, juga para lansia di antara kita, karena menurut
Islam justru usia mereka adalah usia kematangan dalam banyak hal.
2. Manfaatkan usia pemberian Allah ini untuk digunakan sebanyak-
banyaknya dalam melakukan kebaikan-kebaikan.
3. Tidak menghardik dan menyia-nyiakan orang tua, bagi yang muda
4. Berusaha menjadi orang-orang yang memiliki makna dan berguna
terhadap keluarga dan masyarakat, bagi yang berusia tua
5. Memerankan orang tua/lansia sesuai dengan kemampuannya, bagi kita
semua.

‫ت َوالذ ْكر ِا ْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِمنْ ُك ْم‬


ِ َ ‫بَا َر َك هللا ُ لِ ْي َول َ ُك ْم ِف ْي اْلقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َع ِني َوإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه مِنَ ْاآليا‬
‫س ِم ْي ُع ْال َع ِل ْي ُم‬
َّ ‫ِتالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال‬

51
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
8. MENYIAPKAN DIRI SEBAGAI “ORANG TUA”

‫ الحمد هلل الذى أعد للمؤمنين والمؤمنات جنات تجرى من تحتها االنهار أحمده سبحان‬,‫اَلحمد هلل‬
‫ وأشهد أن الاله اال هللا وحده الشريك له الملك العزيز‬,‫الغزار‬
ِ ‫هللا تعالى وأشكره على نعمه‬
‫ اللهم صل وسلم وبارك على عبدك‬,‫ وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله المختار‬,‫الغفار‬
‫ورسولك محمد نور االنوار وس ِّر االسرار وعلى اله األبرار واصحابه االخيار ومن تبعهم‬
‫ فيامعاشر المسلمين رحمكم هللا أوصيكم ونفسى بتقوى هللا وقد‬.‫ اما بعد‬.‫باحسان الى يوم القرار‬
‫فاز المتقون واحثَّكم على طاعته لعلكم تفلحون‬

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah


Alhamdulillah adalah suatu kata yang berarti syukur sebagai tanda
terima kasih kita kepada Allah SWT yang menciptakan dan mengusai alam
dan jagat raya beserta isinya, karena di hari yang mulia ini “sayyidul ayyam”
kita mendapatkan karunia-Nya sehingga mampu menghadiri undangan
perintah-Nya, yakni menjalankan ibadah shalat Jum’at .
Shalawat dan salam mari kita sampaikan kepada nabi akhiruzzaman,
Muhamamad SAW., yang telah membimbing kita menuju jalan yang benar
Pada kesempatan ini pula khatib mengajak jamaah rahimatullah, mari
kita hadapkan hati, fikiran, dan seluruh panca indera kita untuk berikhitiar
bersama-sama meningkakan taqwa kepada sang khaliq Allah SWT dengan
melaksanakan secara iklhas seluruh perintah-Nya dan meningggalkan serta
menjauhi seluruh larang-larangan-Nya.

Jamaah Jum’ah rahimakumullah


Allah SWT berfirman di dalam QS. Yasin : 36,
ْ َ ‫س ْبحَانَ ُال َّ هذئُ َخلَق َُْا َال ْز َوا َجُكلَّهَاُ هم َّماُت ْن هبت ُْا‬
َ ‫الرضُ َو هم ْنُاَ ْنف هس هه ْمُ َو هم َّم‬
.ُ َ‫اُالُيَ ْعلَموْ ن‬
“Maha suci Dzat yang telah menciptakan segala sesuatu berpasang-
pasangan, baik yang ditumbuhkan di bumi dan dari diri mereka, maupun
dari apa yang mereka tidak ketahui”.

Dalam ayat yang lain, yakni QS. al-Hujurat : 13, Allah SWT. juga berfirman,
َُّ‫َُللاه ُأَ ْتقَاك ْم ُ هإن‬ ‫يَاُأَيُّهَاُالنَّاس ُ هإنَّاُ َخلَ ْقن َاك ْم ُ هم ْن ُ َذكَر ُ َوأ ْنثَىُ َو َج َع ْلنَاك ْم ُشعوبًاُ َوقَبَائه َل ُلهتَ َعا َرفواُ هإنَّ ُأَ ُْك َر َمك ْم ه‬
َُّ ‫ُع ْند‬
ُ‫للاَُ َعلهيمُ َخ هبير‬ َّ

52
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha mengenal”.

Dari kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan


sesuatu di bumi ini selalu berpasang-pasangan, dan kita pun sebagai umat
manusia diciptakan oleh Allah dalam wujud suku bangsa yang amat beragam.
Karena itu, kita diperintahkan oleh Allah untuk saling mengenal, yang
akhirnya kita pun dapat melangsungkan hubungan yang sah dalam sebuah
ikatan perkawinan untuk meneruskan keturunan.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT. sebagai makhluk yang diberi
keistimewaan berupa akal pikiran, maka timbul pertanyaan :”apakah yang
harus kita perbuat dalam melanjutkan keturunan bani Adam (manusia)?”
Tentu jawabnya adalah kita harus melakukan hubungan biologis dengan
pasangan yang telah ditentukan oleh Allah SWT, Dzat yang menciptakan
alam. Lalu, “apakah diri kita sebagai keturunan Adam (manusia) perlu dan
harus melakukan cara-cara yang sama dengan makhluk lainnya seperti
tumbuh-tumbuhan dan binatang, dalam mendapatkan keturunan?”
Jawabnya, tentu saja tidak, karena keberadaan kita sebagai manusia sangat
terikat oleh norma moral dan etika, sementara tidak demikian halnya yang
terdapat dalam “dunia” tumbuh-tumbuhan dan binatang. Di akhir perjalanan
kehidupan manusia akan dihadapkan pada pertanggungjawaban amal di
hadapan Tuhan, sementara tumbuhan dan binatang tidak demikian. Karena
itu, untuk meraih keturunan tentunya harus dengan cara-cara yang berbeda
dengan dunia tumbuh-tumbuhan dan binatang.
Sebagai manusia, kita diberi kemampuan untuk belajar dari
lingkungan. Tetapi, hasil pembelajaran kita dari lingkungan seperti itu pun
harus selalu didialogkan dengan norma-norma yang kita yakini benar, agar
secara etis kita bisa mempertanggungjawabkannya. Begitu juga dalam hal
untuk meraih keturunan, kita bisa belajar dari lingkungan. Tetapi apa yang
kita peroleh harus kita dialogkan dengan norma-norma agama yang kita
yakini benar. Dengan cara seperti ini, kita menjadi mengerti mana yang
benar-dan mana yang salah, mana yang boleh dan mana yang tidak
diperbolehkan. Sebagai orang muslim, cara yang harus kita lakukan untuk
53
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menghasilkan keturunan tentunya harus selalu didasarkan pada norma-
norma ajaran Islam, yaitu melalui proses perkawinan yang sesuai dengan
syari’at Islam.

Jamaah Jum’ah rahimakumullah


Islam adalah agama fitrah, artinya ajaran-ajaran yang terkandung di
dalamnya selalu sejalan dengan fithrah manusia. Begitu juga ajaran
perkawinan yang ditentukan dalam Islam, akan selalu sejalan dengan
kebutuhan fitrah manusia. Justeru, perkawinan yang tidak sesuai dengan
tuntunan agama Islam akan melahirkan ekses tidak baik, karena berlawanan
dengan kebutuhan fitrah manusia itu sendiri.
Perkawinan adalah cara hidup yang benar dan jalan yang tepat untuk
memperoleh keturunan. Perkawinan yang benar akan melahirkan keluarga
yang damai, harmonis, dan memiliki konsekuensi hukum yang bisa
dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, perkawinan yang tidak benar akan
melahirkan keluarga yang rentan menimbulkan problem yang secara hukum
sulit dipertanggungjawabkan. Tidak sedikit kasus orang yang menikah
dengan cara-cara yang tidak benar, setelah terjadi perpisahan timbul
masalah yang sulit dipecahkan. Celakanya, yang paling terkena dampaknya
adalah kaum perempuan dan anak-anak.

Hadirin rahimakumullah
Menikah adalah jalan yang harus dilalui untuk menjadi orang tua
dalam bingkai garis keturunan atau nasab, meski untuk bisa menjadi orang
yang dituakan bisa juga dilalui melalui jalur lain, seperti jalur pendidikan atau
status sosial. Jika melalui jalur pendidikan orang yang dituakan dinamai
dengan guru, dan melalui jalur status sosial seseorang yang dituakan dinamai
dengan sesepuh atau pinisepuh, maka di jalur nasab atau keturunan orang
yang dituakan disebut dengan istilah ayah-ibu, kakek-nenek, dan seterusnya.
Jika untuk menjadi orang tua dalam jalur pendidikan dan status sosial harus
melalui suatu proses dan di dalamnya terdapat berbagai syarat yang harus
dipenuhi, demikian juga untuk menjadi orang tua dalam jalur nasab juga
harus dilalui melalui proses yang di dalamnya pun terdapat syarat-syarat
yang wajib dipenuhi.

54
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Oleh karena itu, untuk menjadi orang tua dalam jalur nasab diperlukan
persiapan dan kesiapan yang matang, baik secara material dan mental-
spiritual. Dalam suatu riwayat Rasulullah menegaskan;
‫َم يَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَْي ِه‬ ِ ‫ وأَح‬, ‫ض لِلْبص ِر‬
َ ْ َ َ َ ُّ َ‫ فَِإنَّهُ أَغ‬, ‫اءةَ فَ لَْيتَ َزَّو ْج‬
ْ ‫ َوَم ْن ل‬, ‫ص ُن ل ْل َف ْر ِج‬
ِ َ ‫اب ! م ِن استط‬
َ ‫َاع مْن ُك ُم اَلَْب‬ َ ْ َ ِ َ‫يَا َم ْع َش َر اَلشَّب‬
‫ ُمتَّ َفق َعلَْي ِه‬.‫ فَِإنَّهُ لَهُ ِو َجاء‬, ‫بِالصَّ ْوِم‬
“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga
hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan
memelihara kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu hendaknya
berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.”

Sebagian ulama memahami kata al-ba'ah secara bahasa berarti jima'


(bersetubuh/berkumpul), namun di samping arti kebahasaannya, al-ba'ah
juga mempunyai beberapa makna, yaitu kemampuan biologis yang tercakup
di dalamnya kesiapan umur, kemampuan finansial secara minimal,
kemampuan psikis yang tercakup di dalamnya kematangan emosi dan
mental, kemampuan secara ilmu dan kesiapan model peran dalam rumah
tangga. Hal ini dikarenakan nikah tidak hanya diartikan sebagai bergaul
dalam artian hubungan badan antara suami dan isteri, namun nikah juga
merupakan akad yang mengandung beberapa konsekuensi.
Menjadi orang tua adalah suatu anugerah yang tiada duanya, namun
untuk menjadi orang tua tidaklah mudah. Hal itu memerlukan banyak
pengalaman dan juga harus mempelajari banyak ilmu pengetahuan dalam
mengasuh anak yang telah diberikan oleh sang Maha Pencipta, agar kualitas
hidup dan masa depan anak-anaknya menjadi lebih baik. Untuk menjadi
orang tua, para calon orang tua wajib mempersiapkan diri dengan matang.
Banyak persiapan yang harus dilakukan, antara lain;
Pertama, melakukan persiapan fisik, seperti menghentikan kebiasaan
merokok dan minum-minuman yang memabukkan, sebab kebiasaan seperti
ini dapat membuat janin mengalami gangguan pertumbuhan; berusaha
mengonsumsi makanan halal dan bergizi, dianjurkan membatasi asupan
makanan bergula dan berlemak tinggi, mengusahakan berat badan dalam
kondisi yang ideal agar pembuahan berlangsung sempurna; melakukan tes
kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan calon ibu; dan melakukan
vaksinasi yang perlu dilakukan oleh seorang ibu untuk melindungi janinnya
selama kehamilan dan menjalani proses persalinan.

55
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Kedua, melakukan persiapan psikologis, terutama saat menghadapi
proses kehamilan dan kelahiran seorang anak. Persiapan seperti ini penting
dilakukan, karena seseorang akan mengalami perubahan pengalaman yang
luar biasa. Dari semula belum pernah memiliki anak menjadi berubah
memiliki anak. Dari semula hanya bersenang-senang berdua, berubah ada
anak yang memerlukan kasih sayang.
Ketiga, melakukan persiapan finansial, yaitu berupa perencanaan
keuangan untuk mencukupi keperluan anak sejak masih berada dalam
kandungan hingga lahir. Kehadiran seorang bayi berarti pertambahan biaya
tetap bagi sebuah keluarga, yang secara tetap akan meningkat pula seiring
kebutuhan pertumbuhan anak. Keberadaan orang tua adalah penentu
kehidupan anak selanjutnya, dan orang tua-lah yang memiliki tanggung
jawab untuk mendidik anak-anaknya, agar baik dalam hal kepribadian,
sosialisasi, penyesuaian, dan pengendalian diri, kemampuan berpikirnya, dan
lain hal yang kelak akan menentukan bagi keberhasilan dan kemandirian
anak, yang juga akan menentukan keberhasilan anak saat menjadi orang tua.
Keempat, yang paling penting dari semua persiapan yang ada, adalah
melakukan persiapan spiritual-keagamaan. Tanamkan keyakinan bahwa Allah
SWT. adalah Dzat yang senantiasa penuh kasih sayang terhadap hamba-Nya,
dan Dia selalu menjawab setiap do’a yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-
Nya. Selalu mendekatlah kepada Allah SWT, baik saat suka ataupun duka.
Karena hakekatnya, hanya Dia-lah yang akan memberikan jalan keluar dari
setiap kesulitan yang kita hadapi. Allah berfirman,
َّ َّ‫ُ هإن‬,ُ‫ىُللاهُفَه َو ُ َحسْبه‬
ُ‫ُللاَُبَالهغ‬ َّ َ‫ُ َو َمنُيَتَ َو َّكلْ ُ َعل‬,ُ‫ُللاَُيَجْ َعلُلَّه ُ َم ْخ َرجًاُ َويَرْ ز ْقه ُ هم ْن ُ َحيْث َُال ُيَحْ ت هَسب‬
َّ ‫ق‬‫َو َمنُيَتَّ ه‬
َّ ‫ُقَ ْدُ َج َع َل‬,‫أَ ْم هر هُه‬
‫ُللاُلهكلُِّش َْيءُق َ ْدرًا‬
“..dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
membukakan jalan keluar baginya, dan Dia akan memberinya rezeki dari
arah yang tidak dissangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)-
nya, sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
menciptakan ketentuan (ukuran) bagi setiap sesuatu.” (QS. at-Thalaq (65)
: 2-3)

Jamaah Jum’ah rahimakumullah


Dalam membina keluarga yang dicita-citakan haruslah selalu menjaga
tauhid kepada Allah swt agar keluarga terbina dengan ridla Allah.
56
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Rencanakan keluarga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan ingatlah bahwa anak juga
memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tua, agar anak dapat
bersaing pada masa depannya. Rencanakan keluarga dengan memiliki anak-
anak yang sehat dan berkualitas, terjamin masa depannya dengan memiliki
daya kemampuan daya saing dan daya juang yang tinggi. Janganlah memilih
memiliki anak dengan jumlah yang banyak tetapi lemah kualitas dan
kemampuannya. Peliharalah keluarga dari segala macam kerusakan moral,
akhlak, dan berbagai penyakit yang membahayakan diri sendiri dan mereka.
Allah berfirman,
َُ‫ُشدَاد َُالُيَعْ صون‬
‫ُغ َالظ ه‬ َُ ُ‫يَاُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنواُقواُأَ ْنف َسك ْمُ َوأ َ ْه هليك ْمُنَارًاُ َوقوده َاُالنَّاسُ َو ْال هح َجا َرة‬
‫علَ ْيهَاُ َم َال هئكَة ه‬
ْ ْ َ َّ
َُ‫للاَُ َماُأ َم َره ْمُ َويَف َعلونَ ُ َماُيؤ َمرون‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. at-Tahrim (66) : 6)

Menjaga diri dan keluarga dari api neraka, dalam makna hakiki sering
diartikan dengan menjaga diri dan keluarga dari panasnya api neraka. Tetapi,
secara majazi juga dapat diartikan dengan menjaga diri dan keluarga dari
berbagai musibah, azab, penyakit atau cobaan-cobaan hidup didunia.
Demikianlah persiapan yang mesti dilakukan oleh seseorang untuk
menjadi orang tua. Ia harus sanggup dan siap memikul berbagai tanggung
jawab besar dalam mengarungi bahtera hidup rumah tangga, bukan semata-
mata membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Semoga, khutbah yang
singkat ini dapat memberikan pelajaran yang bermanfaat bagi jama’ah shalat
jum’at beserta keluarga kita sekalian amiin x3 ya Robbal ‘alamiin.

ُ‫ت ُ َوالذ ْكرُ ْهال َح هُكي هْم ُ َوتَقَبَّ َل ُ همنِّيُ َو هم ْنك ْم‬
‫ك ُللا ُله ْي ُ َولَك ْم ُفه ْي ُْالقرْ آ هن ُاْل َع هظي هْم ُ َونَفَ َعنهيُ َوإيَّاك ْمُهب َماُهف ْي هه ُمهنَ ُْاآليا َ ه‬
َ ‫بَا َر‬
ُ‫تهالَ َوتَهُإنَّهُه َوُال َّس هميْعُاْل َعلهيْم‬

57
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
9. DAMPAK DARI NARKOBA DAN KIAT MENGHINDARINYA

ٌ‫اٌوأَ ْش َهدا‬
َ ‫ٌأَ ْش َهداٌأَنْ ٌالٌَإِ َلهٌَإِالٌَّهللاا ٌَوحْ دَ هاٌالٌَ َش ٌِر ْيكَ ٌ َله‬،‫اٌالخبائث‬
َ ‫ٌوحَ رَّ َمٌعلي َن‬،ِ‫اٌالطيِّبات‬ َّ ‫الحمداٌهللٌِالذِيٌأَحَ لٌَّل َن‬
ٌِ‫ٌوأصحابه‬
ِ َ
‫َاركْ ٌعلىٌسي ِد َناٌمحم ٍد ٌو َعلىٌآلِ ِه‬ َ ِ ‫ٌالل اه َّم ٌصَ لٌِّوسَ ل ْم ٌوب‬،.‫اٌورَ س ْاولاهاٌالَ ٌ َن ِبيَّ ٌ َبعْ دَ ها‬
ِّ َ ‫أَنَّ ٌماحَ َّم ًداٌعَ ْب اده‬
ٌ‫ٌفياٌأيهاٌالمسلمونٌأوصىٌنفسىٌونفسكمٌبتقوىٌهللا‬:‫ٌأمَّاٌ َبعْ اٌد‬.‫ِّين‬ ٌِ ‫ٌبإحسانٌإِ َلىٌي َْو ِمٌالد‬
ٍ ‫أجمعينَ ٌو َمنْ ٌتبعَ اه ْم‬
ََّ ‫ٌ َو َمنْ ٌ َي َّت ِق‬:‫ل‬
ٌ‫ٌهللا ٌ اي َك ِّفرْ ٌعَ ْنها‬ ٌَ ‫ٌ َقا َل ٌهللاا ٌ َتعَ ا‬.‫عزٌوجلٌوتمسّكٍ ٌبهذاٌالدينٌتمسّكاٌقويّاٌواالستقام ِة ٌفيٌسبيله‬
ٌ‫ٌِوياعْ ظِ ْمٌ َلهاٌأَجْ رً ا‬َ ‫سَ ِّي َئا ِته‬

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah…


Dengan penuh kerendahan hati dan terpusatnya konsentrasi alam pikiran
kita, maka khatib ingin mengajak kepada kita semua agar senantiasa
mengistiqamahkan keimanan dan ketaqwaan kita yang sangat rentan dengan
kondisi diri maupun linkungan. Terkadang ketaqwaan kita bertambah dan
kadangkala pula menurun, yaitu dengan terus melaksanakan apa yang
menjadi perintah Allah dan rasul-Nya, dan menjauhi sekaligus berupaya
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, rasa
syukur yang paling dalam, mesti pula kita curahkan kehadirat llahi Rabbina
yang telah menganugerahkan beraneka ragam kenikmatan-Nya, sehingga
kita tidak mampu menghitung-hitung semua nikmat dan anugerah Allah SWT
itu.
Tidak lupa pula, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
baginda kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang
benar, jalan yang lurus kepada kita semua. Semuanya berakhir kepada kita
semua pilihan mana yang kemudian kita pilih, jalan yang benar ataukah jalan
yang salah, dan semuanya memiliki resiko masing-masing.

Hadirin, jamaah Jum’at yang mulia.

Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada kita sekalian untuk


memilih hidup yang sehat. Rasulullah mencitai umatnya sehat, agar umatnya
menjaga kesehatan baik kesehatan fisik maupun psikis berupa jiwa dan
pikiran. Sehingga dengan terciptanya kesehatan tersebut, umat muslim
memiliki badan, jiwa dan pikiran yang kuat, yang pada akhirnya dapat pula
merasakan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan di dunia ini dengan

58
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
tenteram. Kenapa kita diperintahkan untuk sehat, karena Nabi Muhammad
sendiri telah bersabda:

ِ ‫ٌالم ْاؤم‬
ٌ‫ِن‬ َّ ‫ٌخيْر ٌَوأَحَ بُّ ٌٌإِ َل‬
ْ ْ‫ىٌهللاٌِمِن‬ ْ ‫ٌالم ْاؤمِنا‬
َ ُّ‫ٌال َق ِوي‬ ْ ‫ٌِوسَ لَّ َم‬ َّ ‫عَ نْ ٌأَ ِبيٌهارَ ْيرَ ةٌَ َقالٌَ َقالٌَرَ ساول‬
َّ َّ‫اٌهللاٌِصَ ل‬
َ ‫ىٌهللااٌعَ َل ْيه‬
ٌِ ‫ضعِي‬
‫ف‬ َّ ‫ال‬

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dibanding
dengan mukmin yang lemah"(HR Muslim 4816 kutubut tis’ah)
Berdasarkan hadis nabi di atas, kita diwajibkan menjaga kesehatan
tubuh kita, menjaga kesehatan jiwa kita dan menjaga kesehatan akal pikiran
kita. Tujuannya tidak lain adalah agar untuk kebaikan kita sendiri dan kita
pun dapat melaksanakan fungsi kita sebagai khalifah Allah untuk
melaksanakan segala kewajiban yang dibebankan kepada kita serta dapat
menjaga dan memakmurkan bumi ini.
Dengan adanya kewajiban menjaga kesehatan tersebut, maka hal ini
menunjukkan bahwa betapa mulianya kehidupan manusia ini dan Allah pun
telah menyatakan kemuliaan manusia tersebut di dalam Alquran. Oleh
karena itu, tentunya diharamkan pula kepada manusia untuk tidak menjaga
kesehatan tubuh, jiwa dan pikiran atau melakukan hal-hal yang dapat
mendatangkan kemudaratan serta kesengsaraan di dunia ini, terlebih lagi di
akhirat.
Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda:
َّ ‫صلَّى‬
ٌَ‫ٌهللا ا ٌعَ َل ْي ِه ٌَو َسلَّ َم ٌَال ٌضَرَ رَ ٌَو َال ٌضِ رَ ار‬ ِ َّ ‫َّاس ٌ َقا َل ٌ َقا َل ٌرَ ساو ال‬
َ ٌ ‫ٌهللا‬ ِ ‫عَ نْ ٌاب‬
ٍ ‫ْن ٌعَ ب‬
"Janganlah mendatangkan kemudaratan pada orang lain dan jangan pula
dimudaratkan oleh orang lain"(HR Ibnu Majah 2341).
Salah satu hal yang dapat merusak kesehatan tubuh, jiwa, dan akal
kita serta dapat mendatangkan kemudaratan kepada kita adalah meminum
khamar dan sejenisnya. Oleh karena itu khamar secara tegas diharamkan
dalam Islam. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah dalam Q.S. al-Maidah
ayat 90 :
ُ‫ن ُفَاجْ تَنهبوه ُلَ َعلَّك ْم‬ َ ‫ُالخ َْمر ُ َو ْال َمي هْسر ُ َو ْاألَ ْن‬
‫صاب ُ َو ْاألَ ْز َالم ه‬
ُ‫ُرجْ س ُ هم ْن ُ َع َم هل ُال َّش ْيطَا ه‬ ْ ‫يَا ُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنوا ُ هإنَّ َما‬
َُ‫ت ْف هلحون‬
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,

59
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia,
Khamar itu sendiri memiliki kandungan zat yang dapat memabukkan
baik dimakan atau pun diminum, sehingga khamar dapat menimbulkan efek
negatif kepada tubuh, jiwa dan akal pikiran manusia. Terkait dengan
permasalahan ini, Nabi Muhammad juga bersabda :

ٌ‫مْرٌحَ رَ ام‬ َ ‫ٌِوسَ لَّ َمٌ َقالٌَ اكلٌُّماسْ ك ٍِر‬


َ ‫ٌخمْر ٌَو اكل‬
ٍ ‫ٌُّخ‬ َّ َّ‫ْنٌ اعمَرَ ٌ َقالٌَعَ نْ ٌال َّن ِبيِّ ٌصَ ل‬
َ ‫ىٌهللااٌعَ َل ْيه‬ ِ ‫عَ نْ ٌاب‬

"Setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap khamar adalah


haram"(HR Muslim 3735).
Apabila dikaitkan dengan zaman kita sekarang dan bahwa
berdasarkan hadits nabi di atas, minuman-minuman keras dengan berbagai
macam nama, begitu juga dengan narkoba atau narkotika dengan berbagai
jenis beserta turunan-turunannya, dalam hukum Islam juga disebut khamar
yang berarti hukumnya juga haram.
Kenapa minum-minuman keras dan narkotika/narkoba diharamkan
dalam Islam, jawabannya adalah karena dalam ajaran Islam, barang-barang
itu memang diharamkan. Selain itu minum-minuman keras dan
narkotika/narkoba merupakan penyakit sosial yang dapat meresahkan
kehidupan di masyarakat. Termasuk juga, barang-barang haram itu dapat
menguras harta yang dimiliki dan disebut juga menyia-nyiakan sumber daya
manusia yang menyebabkan pengguna barang-barang ini menjadi orang yang
tidak produktif atau tidak dapat berfungsi sebagai manusia yang seharusnya.
Intinya, haramnya minum-minuman keras dan narkotika/narkoba adalah
karena memiliki dampak atau efek yang sangat negatif pada tubuh, jiwa dan
akal pikiran, bahkan dapat berakhir dengan kematian. Oleh karena itu
minum-minuman keras dan narkotika/narkoba juga disebut sebagai
pembunuh yang dapat mengancam bahkan merusak kehidupan anak-anak
kita, saudara-saudara kita, bahkan mungkin juga orang tua kita. Kenapa
disebut seperti demikian, jawabannya adalah karena minum-minuman keras
dan narkotika/narkoba tidak memandang usia, jenis kelamin dan tingkat
ekonomi. Semua orang, yang muda maupun tua, kaya atau miskin,
berandalan atau pejabat berpotensi terkena barang haram ini yang akhirnya

60
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
dapat kecanduan. Mungkin mereka tidak menyadari atau tidak mengetahui
bahwa barang-barang yang mereka konsumsi dapat menghancurkan
kehidupan mereka, menghancurkan masa depan mereka bahkan juga
termasuk penjajahan terhadap bangsa dan negara kita.
Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia,
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan
adiktif lainnya. Istilah lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat
adiktif]. Istilah ini banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan
rehabilitasi.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan
jiwa. Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan. [UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa
mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap narkotika. Dalam istilah para
ulama, narkoba ini masuk dalam pembahasan mufattirat (pembuat lemah)
dan mukhaddirat (pembuat mati rasa).

Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia,


Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:
1. Depresan, yakni memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat
mengurangi aktivitas fungsional tubuh dan dapat membuat pemakai
merasa tenang, memberikan rasa melambung tinggi, memberikan rasa
bahagia dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Memberikan stimulan, yakni merangsang sistem saraf pusat dan
meningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran.
Dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi nafsu
makan, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pernafasan.
61
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. Memberikan halusinogen, yakni dapat mengubah rangsangan indera
yang jelas serta merubah perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan
kesan palsu atau halusinasi.
Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, “yang namanya
narkoba pasti akan mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang
sangat dijaga oleh Islam, yaitu merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan
harta.” Oleh karena itu pula, kita perlu menyatakan perang terhadap narkoba
ini. Harus kita sadari bahwa minuman keras dan narkoba bukan dijadikan
bahan dagangan, tetapi ia adalah penghancur diri kita, anak-anak kita,
saudara-saudara kita, keluarga-keluarga kita, teman-teman kita, bangsa dan
negara.
Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia,
Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa kini Indonesia sebagai salah
satu negara yang menjadi tempat dan jalur peredaran narkotika/narkoba.
Maka, kita pun perlu berhati-hati, kita juga perlu mengawasi diri kita sendiri
dan anak-anak kita, baik dari perilakunya sebagai pribadi, atau pun
lingkungan bergaulnya, jangan sampai salah memilih teman yang justru
dapat membawa kepada kehancuran dan kebinasaan. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 195.

ْ ُّ‫ُللاَُي هحب‬
َُ‫ُالمُحْ هسنهين‬ َّ َّ‫ُللاُ َو َالُت ْلقواُبهأ َ ْي هديك ْمُإهلَىُالتَّهْل َك هةُُۛ َوأَحْ هسنواُُۛإهن‬
‫يل َّ ه‬
‫َوأَ ْنفهقواُفهيُ َسبه ه‬
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Begitu juga dalam firman Allah yang lain yaitu pada QS Anisa’ ayat 29,
disebutkan :

‫يَا ُأَيُّهَا ُالَّذهينَ ُآ َمنوا َُال ُتَأْكلوا ُأَ ْم َوالَك ْم ُبَ ْينَك ْم ُبه ْالبَ ه‬
ُ‫اط هل ُإه َّال ُأَ ْن ُتَكونَ ُته َجا َرة ً ُع َْن ُتَ َراضُ ُ هم ْنك ْمُۚ ُ َو َال ُتَ ْقتلوا‬
َّ َّ‫أَ ْنف َسك ْمُُۚإهن‬
ٌ‫ُللاَُ َكانَ ُبهك ْمُ َر هحي ًما‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kam, dan janganlah kamu
membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”

62
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Makna Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan
membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri
sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
Apabila dikaitkan dengan firman Allah di atas, maka meminum
minuman keras dan memakai narkotika/narkoba adalah sama dengan
menjatuhkan diri kita ke dalam kebinasaan dan sama juga membunuh diri
kita sendiri. Adapun orang yang mengizinkan peredaran barang-barang
haram ini atau orang yang mengedarkannya, mereka termasuk penjajah dan
di dalam al-Quran mereka disebut sebagai penghancur dan pembunuh.
Hadirin jamaah Jum’at yang mulia,
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran
yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan
inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena
terjadinya kerusakan pada Sistem Syaraf Pusat (SSP) dan organ-organ tubuh
seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Berbagai akibat penyalahgunaan
narkoba sebagai berikut:
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (cardiovasculer) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim.
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

63
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid).
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya .
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya dan hal ini bisa menyebabkan kematian.

Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dengan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan menjadi suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat yang pada akhirnya
menimbulkan kecanduan. Dan ketika terjadi kecanduan akan mendorong
timbulnya kejahatan/perbuatan kriminal.
Sidang jum’at yang berbahagia…
Masa remaja adalah masa yang rentan. Masa dimana remaja pada
kondisi labil yang mudah terpengaruh oleh situasi yang dialaminya. Keinginan
untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-
senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja,
tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong pada
penyalahgunaan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah pada kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba,
akan berdampak perilaku hubungan seksual bebas yang akan berakhir pada
64
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
terjadinya kehamilan dan terjangkitnya penyakit menular seksual, dan yang
lebih parah lagi terjangkitnya penyakit HIV/AIDS di kalangan remaja. Ketika
yang demikian terjadi maka suramlah masa depan remaja.
Apa yang masih bisa dilakukan?
Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia,
Banyak yang masih dapat dilakukan untuk mencegah remaja melakukan
penyalahgunaan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi yang bisa dilakukan,
yaitu :
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, bisa dilakukan dalam bentuk
pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba,
pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya
BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan
dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi
Komunikasi Informasi Edukatif (KIE) yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai
dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan
kegiatan alternatif, dll.
Pada akhir khutbah ini dapat kami simpulkan, bahwa permasalahan
narkoba ini adalah masalah yang serius dan memerlukan penanganan yang
serius pula. Berbagai kalangan swasta, pemerintah, tokoh agama,
masyarakat, tokoh adat, lembaga sosial kemasyarakatan, perguruan tinggi
dan masyarakat hendaklah memiliki komitmen yang kuat dalam mengatasi
narkoba yang merebak dikalangan kita.
Bagi para remaja, pilihlah teman bergaul yang baik, yang
memberikan motivasi yang tinggi untuk merencanakan kehidupan yang baik.
Isilah waktu senggang dengan melakukan aktivitas positif, masuk dalam
kelompok-kelompok kepemudaan atau keagamaan. Jadikanlah generasi
muda yang berencana, generasi yang berkualitas agar dapat bersaing di era

65
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
kehidupan yang global ini. Peganglah al-Qur’an dan hadist, insya-Allah kita
akan mendapatkan jalan yang benar, dan termasuk orang-orang yang
mutaqin. Amiin.
Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat dan semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan, dan
membawa kita pada setiap kebaikan, semoga Allah memberikan taufiq untuk
selalu taat di jalan Allah dan mentaati orang-orang yang diperintah Allah
untuk ditaatinya. Tentunya, doa saja tidak cukup, karena itu, kita pun mesti
berupaya melalui usaha-usaha yang kita lakukan agar selalu dalam naungan
hidayah dan taufiq Allah SWT.

ُ‫آن ُْال َع هظي هْم ُ َونَفَ َعنهي ُ َوإيَّاك ُْمُهب َماُهف ْي هه ُمهنَ ُْاآلياَته ُ َوالذ ْكرُ ْهال َح هكي هْم ُ َوتَقَبَّ َل ُ همنِّي ُ َو هم ْنك ْم‬
‫ك ُللا ُله ْي ُ َولَك ْم ُفه ْي ُاْلقرْ ه‬ َ ‫بَا َر‬
ُ‫تهالَ َوتَهُإنَّهُه َوُال َّس هميْعُاْل َعلهيْم‬

66
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
10.ISLAM MENGAJARKAN SEMANGAT KERJA

ُْ ‫للُ َربُُِّ ْال َعالَ هميْنَُُنَحْ َمدهُُ َونَ ْستَ هعيْنهُُ َونَ ْستَ ْغفهرهُُ َونَتوُْبُُاهلَ ْي هُهُ َونَعوْ ذُُ هباللهُُ هم‬
ُ‫ن‬ ُ‫اَ ْل َح ْمدُُ ه اه‬
ُ‫ي‬َُ ‫الَُهَا هد‬ُ َ‫نُيضْ لهلُُْف‬ ُْ ‫لُلَهُُ َو َم‬ َُّ ‫ض‬‫الَُم ه‬ ُ َ‫نُيَ ْه هُدُللاُُف‬ُْ ‫تُاَ ْع َمالهنَاُ َم‬ ُ‫شروْ هُرُاَ ْنف هسنَاُ َو َسيِّئَا ه‬
ُُ‫نُم َح َّمدًاُ َعبْدهُُ َو َرسوْ له‬ َُّ َ‫الَُّللاُُ َوحْ دَهُُالَُُ َش هريْكَُُلَهُُ َواَ ْش َهدُُا‬ ُْ َ‫ُاَ ْش َهدُُا‬.ُ‫لَه‬
ُ ‫نُالَُُاهل َُهُا ه‬
ُ‫نُتَ هب َعهُُاهلَىُيَوْ هُم‬ ُْ ‫صالَةُُ َوال َّسالَمُُ َعلَىُنَ هبيِّنَاُم َح َّمدُُ َو َعلَىُاَله هُهُ َواَصْ َحا هب هُهُ َو َم‬ َّ ‫َوال‬
ُ.َُ‫للاُ َوطَا َع هت هُهُلَ َعلَّك ُْمُت ْف هلحوْ ن‬ ُ‫صيْك ُْمُ َونَ ْف هسيُ هب َت ْق َُوُ ه‬‫ُاوْ ه‬:ُ‫للا‬ ُ‫ُفَ َيا هع َبا َُدُ ه‬:ُ‫ُاَ َّماُ َبعْد‬.‫ْن‬ ُ‫ال ِّدي ه‬
َُُ‫قُتقَاته هُهُ َوال‬
َُّ ‫للاُ َح‬ َُ ُ‫ُيَااَيُّهَاُالَّ هذيْنَُُاَ َمنواُاتَّقوا‬:‫آنُ ْال َك هري هُْم‬ ُ‫الُللاُُتَ َعالَىُفهىُ ْالقرْ ه‬ َُ َ‫ق‬
َُ‫الَُّ َواَ ْنت ُْمُم ْسلهموْ ن‬ُ ‫نُاه‬ َُّ ‫تَموْ ت‬

Kaum Muslimin Rahimakumullah.


Marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah Swt dengan cara
melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan disertai usaha agar jangan sampai
melanggar larangan-larangan-Nya. Semoga dengan usaha yang terus kita
lakukan akan membuahkan hasil kualitas taqwa yang semakin baik.

Rasulullah adalah teladan umat dalam hampir banyak segi kehiduipan,


termasuk dalam kaitannya dengan bekerja. Bagaimana keteladanan beliau
dalam membina masyarakat supaya giat bekerja, bagaimana seharusnya
bekerja pada orang lain, bagaimana berdagang, bagaimana kerjasama
dengan orang lain dalam menjalankan ekonomi dan sebagainya, semua ini
sudah diberikan contoh dan pedomannya oleh Rasulullah SAW.

Ada tiga peristiwa dimana Rasulullah dapat dijadkan sebagai teladan


dalam masalah bekerja :

1. Menggembala Kambing
Dalam sejarah hidupnya Rasulullah pernah menjadi seorang
penggembala kambing. Mungkin memang pengalaman hidup beliau
waktu masih usia anak-anak, namun pengalaman sebagai penggembala
ini menjadi sangat penting dalam kehidupan rasul setelah dewasa, bahkan
juga ketika beliau sesudah diangkat menjadi seorang rasul.

67
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Dalam salah satu hadits Rasulullah Saw. sendiri telah menyatakan
keadaan para nabi sebelum beliau dan termasuk dirinya sendiri sebagai
berikut :

“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan pernah menjadi


penggembala kambing. Para sahabat bertanya kepada beliau,
"Bagaimana engkau sendiri wahai Rasulullah? " Beliau menjawab,
"Saya juga pernah menjadi penggembala kambing milik penduduk
Mekah dengan mendapatkan upah beberapa qirath". (H.R. Ibnu Majah
dari Abu Hurairah)
Dengan rasa gembira beliau menyebutkan saat-saat yang
dialaminya pada waktu menggembala itu. Di antaranya beliau berkata:
"Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing." Dan katanya lagi:
"Musa diutus, dia gembala kambing, Daud diutus, dia gembala kambing,
aku diutus, juga gembala kambing keluargaku di Ajyad."

2. Ke Suria membawa dagangan Khadijah


Suatu waktu Abu Thalib, pamannya nabi Muhammad, mendengar
berita bahwa Khadijah binti Khuwailid mengupah orang-orang Quraisy
untuk menjalankan perdagangannya. Khadijah adalah seorang wanita
pedagang yang kaya dan dihormati, mengupah orang yang akan
memperdagangkan hartanya itu. Tatkala Abu Thalib mengetahui, bahwa
Khadijah sedang menyiapkan perdagangan yang akan dibawa dengan
kafilah ke Syam, ia memanggil kemenakannya - yang ketika itu sudah
berumur dua puluh lima tahun. "Anakku," kata Abu Thalib, "aku bukan
orang berpunya. Keadaan makin menekan kita juga. Aku mendengar,
bahwa Khadijah mengupah orang dengan dua ekor anak unta. Tapi aku
tidak setuju kalau kamu akan mendapat upah semacam itu juga.
Setujukah kau kalau hal ini kubicarakan dengan dia?." "Terserah paman,"
jawab Muhammad. Abu Thalibpun pergi mengunjungi Khadijah :
"Khadijah, setujukah kau mengupah Muhammad?" tanya Abu Thalib.
"Aku mendengar engkau mengupah orang dengan dua ekor anak unta,
tapi buat Muhammad aku tidak setuju kurang dari empat ekor." Kata Abu
Thalib. "Kalau permintaanmu itu buat orang yang jauh dan tidak kusukai,
akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai." Demikian
jawab Khadijah. Kembalilah sang paman kepada kemenakannya dengan

68
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menceritakan peristiwa itu. "Ini adalah rejeki yang dilimpahkan Tuhan
kepadamu," katanya.

Setelah mendapat nasehat dari paman-pamannya, Muhammad pun


pergi dengan Maisyarah, pembantu laki-laki Khadijah. Dengan mengambil
jalan padang pasir, kafilah itupun berangkat menuju Syam, dengan
melalui Wadi'l-Qura, Madyan dan Diar Thamud serta daerah-daerah yang
dulu pernah dilalui Muhammad dengan pamannya Abu Thalib tatkala
umurnya baru duabelas tahun.

Setelah sampai di Bushra ia bertemu dengan agama Nasrani Syam.


Ia bicara dengan rahib-rahib dan pendeta-pendeta agama itu, dan
seorang rahib Nestoria juga mengajaknya bicara. Barangkali dia atau
rahib-rahib lain pernah juga mengajak Muhammad berdebat tentang
agama Isa, agama yang waktu itu sudah berpecah-belah menjadi
beberapa golongan dan sekte-sekte. Dengan kejujuran dan
kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar memperdagangkan
barang-barang Khadijah, dengan cara perdagangan yang lebih banyak
menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya.
Demikian juga dengan karakter yang manis dan perasaannya yang luhur ia
dapat menarik kecintaan dan penghormatan Maisyarah kepadanya.
Setelah tiba waktunya mereka akan kembali, mereka membeli segala
barang dagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah.

Dalam perjalanan kembali, kafilah itu singgah di Marr'a-az-Zahran.


Ketika itu Maisyarah berkata: "Muhammad, cepat-cepatlah kau menemui
Khadijah dan ceritakan pengalamanmu. Dia akan mengerti hal itu."
Muhammad berangkat, dan tengah hari sudah sampai di Mekah. Ketika
itu Khadijah sedang berada di ruang atas. Saat melihat Muhammad di atas
unta dan sudah memasuki halaman rumahnya, ia pun segera turun dan
menyambutnya. Ia mendengarkan Muhammad bercerita dengan bahasa
yang begitu fasih tentang perjalanannya serta laba yang diperolehnya,
demikian juga mengenai barang-barang Syam yang dibawanya. Khadijah
gembira dan tertarik sekali mendengarkannya. Sesudah itu Maisyarah pun
datang pula dan bercerita tentang Muhammad, betapa halusnya
wataknya, betapa tingginya budi-pekertinya. Hal ini menambah
pengetahuan Khadijah di samping yang sudah diketahuinya sebagai
pemuda Mekah yang besar jasanya.
69
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. Nabi mengajari Bekerja
Di dalam suatu hadits yang cukup panjang lebar, yang diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dalam kitabnya : Sunan Tirmidzi (Juz II, him. 345) dan
Imam Ibnu Majah dalam kitabnya Sunan Ibnu Majah (Juz II, him. 19) yang
diterima dari sahabat Anas bin Malik r.a. bahwa ada seorang sahabat dari
kaum Anshar pernah datang kepada Nabi Saw. untuk meminta sesuatu,
lalu terjadilah percakapan sebagai berikut :

+ "Apakah masih ada sesuatu yang kamu miliki di rumah?"

- "Ada! Barang yang masih ada hanyalah bekas kain pelana unta, yang
sebagian kami pakai dan sebagian lagi sebagai hamparan tempat
duduk, dan satu lagi mangkuk buat minum."

+ "Pergilah dan bawa keduanya ke sini!" Sahabat itu lalu pergi


mengambil kedua barang miliknya dan langsung diserahkan kepada
Nabi. Nabi lalu mengumpulkan orang-orang yang ada, lalu menjual
barang-barang itu secara lelang di tengah orang banyak.

+ "Siapa yang mau membeli barang-barang ini?"

- "Saya berani membelinya dengan harga satu dirham", kata


seseorang.

+ "Siapa yang berani melebihinya?", kata Nabi, beliau berkata demikian


itu sampai dua tiga kali.

- "Saya mau mengambilnya dengan harga dua dirham", kata seseorang


yang lainnya.

Lalu dilakukanlah transaksi jual beli oleh Nabi dengan pembeli.


Kemudian Nabi menyerahkan uang dua dirham itu kepada sahabat tadi,
lalu Nabi bersabda kepadanya :

‫إشترُبأحدهماُطعاماُفانب ًذهُإلىُاهلكُواشترُباألخرُقَدوماُفأتنىُبه‬
“Separo uang ini kamu belikan makanan untuk keluargamu di rumah,
dan separonya lagi kamu belikan kapak, kemudian kamu bawa ke
sini”.

70
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Sahabat dari Anshar itu berangkat memenuhi perintah Nabi,
kemudian dia kembali ke hadapan Nabi dengan membawa kapak yang
baru dibelinya. Nabi menyambutnya dan memegang erat tangannya, dan
menyerahkan sebatang kayu ke dalam tangannya, seraya beliau bersabda:

“Berangkatlah kamu sekarang, cari dan tebanglah kayu, dan


janganlah kamu kembali menemui saya dalam waktu lima belas hari”.

Sahabat itu pun berangkat pergi mencari kayu kemudian dijualnya.


Sesudah lewat lima belas hari, barulah dia datang untuk menjumpai Nabi,
sedang di tangannya sudah dimilikinya uang sebanyak sepuluh dirham.
Sebagian uang itu sudah dapat dibelikan makanan, sebagian lagi pakaian,
sedang sisanya disimpannya untuk modal usaha. Maka Nabi Muhammad
Saw. bersabda kepadanya :
‫ا‬
ُ‫كتةُفىُوجهكُيومُالقيامةُإن ُالمسألةُالتصلحُإالُلذى‬ ‫هذاُخيرُلكُمنُأنُتجيءُوالمسألة ُن‬
‫عُأوُدمُموجع‬
‫ه‬ ‫فقرُمدقهعُأوُلذىُغرمُمف هظ‬
“Perbuatan ini lebih baik bagimu, daripada kamu datang (untuk
mengemis/meminta-minta). Meminta-minta itu akan menjadi cacat
bagi mukamu pada hari kiamat. Sesungguhnya meminta-minta itu
tidak boleh, kecuali pada tiga keadaan: (1) sangat miskin, (2)
berutang yang sangat memberatkan, dan (3) penabayaran denda
yang menyedihkan".

Tanpa perlu dijelaskan ulang, tiga cerita di atas sudah cukup


memberikan bukti bahwa dalam bekerja pun Rasulullah memiliki etos tinggi
yang patut diteladani oleh umatnya. Bahkan munculnya teori-teori
muamalah dalam Islam, tidak sekadar teori yang muncul dari pemikiran saja,
tetapi teori-teori muamalah yang banyak dibahas dalam kitab-kitab salaf dan
kini sudah diterapkan dalam kegiatan ekonomi baik di masyarakat,
perbankan, dan perusahaan-perusahaan muslim, semuanya merupakan
praktek hidup Rasulullah SAW.

Dalam Al-Qur’an banyak bertebaran ayat-ayat yang intinya memberi


motivasi agar manusia memiliki etos giat bekerja, diantaranya QS. At-Taubah
: 105 ;
71
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ُ‫ب ُ َوال َّش ُهَا َد هة ُفَينَبِّئك ْم ُ هب َماُك ْنت ْم‬ ْ ‫ىُللا ُ َع َملَك ْم ُ َو َرسوله ُ َو ْالم ْؤ همنونَ ُُۖ َو َست َر ُّدونَ ُإهلَىٰ ُعَا هل هم‬
‫ُال َغ ْي ه‬ َّ ‫ُاع َملواُفَ َسيَ َر‬
ْ ‫َوق هل‬
َُ‫تَعْ َملون‬
“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS. At-Taubah:105).

Dalam ayat lain juga disebutkan,


َُ‫َّارُُۗإهُنَّه َُالُي ْفلهحُالظَّالهمون‬
‫ُاع َملواُ َعلَىٰ ُ َمكَانَتهك ْمُإهنِّيُعَا هملُُۖفَ َسوْ فَ ُتَعْ لَمونَ ُ َم ْنُتَكونُلَهُعَاقهبَةُالد ه‬
ْ ‫قلْ ُيَاُقَوْ هم‬
“Katakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,
sesungguhnya Aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui,
siapakah (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia
ini. Sesungguhnya orang yang dzalim itu tidak akan mendapat
keberuntungan”. (QS. Al-An’am:135).

Konsep kerja dalam Islam tidak hanya penting dalam hubungannya


dengan memenuhi kebutuhan di dunia saja, tetapi Islam tidak memisahkan
niat bekerja untuk mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun
di akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT. QS. al-Qashash ayat 77 ;
ْ ‫كُُۖ َو َال ُتَب هْغ‬
َُ‫ُالفَ َساد‬ َّ َ‫ك ُمهنَ ُال ُّد ْنيَاُُۖ َوأَحْ هس ْن ُ َك َماُأَحْ سَن‬
َ ْ‫ُللا ُ هإلَي‬ َ َ‫َصيب‬
‫س ُن ه‬ َّ ‫َوا ْبت هَغ ُفهي َماُآتَاك‬
َ ‫َُللا ُالدَّا َُر ُ ْاآل هخ َرةَُُۖ َو َال ُتَ ْن‬
ْ ُّ‫ُللاَ َُالُي هحب‬
َُ‫ُالم ْف هس هدين‬ َّ َّ‫ضُُۖ هإن‬
‫يُاألَرْ ه‬
ْ ‫هف‬
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.

Begitu juga dalam QS. al-Jumu’ah ayat 10, disebutkan ;


َّ ‫ُللاُ َو ْاذكر‬
.َُ‫واُللاَُ َكثهيرًاُلَ َعلَّكُ ْمُتفْلهحون‬ ‫يُاألَرْ ضهُ َوا ْبتَغواُ هم ْنُفَضْ هل َّ ه‬
ْ ‫تُالص ََّالةُفَا ْنت هَشرواُفه‬ ‫فَإه َذاُق ه‬
‫ضيَ ه‬
“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung”.

72
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Sebagai akhir kutbah ini, kami mengajak jamaah sekalian untuk
menciptakan keluarga yang berdaya, keluarga yang tidak tergantung belas
kasihan orang lain, bahkan kita ciptakan keluarga kita lebih sering memberi
daripada menerima. Perkecil waktu luang yang tak ada gunanya. Manfaatkan
waktu semaksimal mungkin untuk berproduksi dan beraktifitas pada hal-hal
yang baik. Semoga hidup kita berarti bagi keluarga, masyarakat dan bangsa,
serta agama. Amiin.

ُ‫بارك ُللا ُلى ُولكم ُونفعنىُواياكم ُبما ُفيه ُمنُااليات ُوالذكرُالحكيم ُوتقبل ُمنى ُومنكم ُتالوتهُانه ُهو‬
‫السميعُالعليم‬

73
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
11.RUMAHKU SYURGAKU

ُ‫ُ َم ْن ُيَ ْه هدهه ُللا‬،‫ُ َونَعوْ ذ ُباللُ هم ْن ُشروْ هر ُأَ ْنف هسنَاُ َو هم ْن ُ َسيِّئَاته ُأَ ْع َمالهنَا‬،‫ست َْغفهره‬ ْ َّ‫هإن‬
ُْ َ‫ُال َح ْمدَُللُنَحْ َمده ُ َونَ ْست هَعيْنه ُ َون‬
ُ‫ُ َوأَ ْشهَدُُأَنَّ ُم َح َّمدًاُ َعبْدُه‬،‫ك ُلَه‬ َ ‫ُأَ ْشهَد ُأَ ْن َُال ُإلهَُإالُللاُ َوحْ دَه َُال ُش هَر ْي‬،‫يُلَه‬َ ‫ض َّل ُلَه ُ َو َم ْن ُيضْ هللْ ُفَ َال ُهَا هد‬
‫فَ َال ُم ه‬
‫ا‬ َ ْ‫ح‬ َ ْ
.ُ‫ُوأ َحابه ههُ َو َمنُتبه َعه ْمُبهإه َسانُإهلىُيَوْ همُالديْن‬ ْ‫ص‬َ ‫ا‬
‫صلاُ َو َسل ْمُعَلىُم َح امدُ َوعَلىُآلههه ه‬ َ
َ ُ‫َو َرسوْ له الله ام‬

َُ‫يَاأَيُّهاَُالَّذهينَ ُ َءا َمنواُاتَّقواُللاُ َحقَُّتقَا هت ههُ َوال َُتَموتنَّ ُ هإالَُّ َوأَنتمُ ُّم ْس هلمون‬
ُ‫اُر َجاالً ُ َكهُثيرًاُ َو هن َسء ًء‬ ‫م‬‫ه‬‫ن‬ ‫م‬ ُ َّ
‫ق ُ هم ْنهَ َوْ َ َ َ َ ه َ ه‬
ْ ‫ث‬ ‫ب‬ ‫و‬ ُ‫ا‬‫ه‬‫ج‬ ‫ز‬ ُ‫ا‬ َ َ ‫يَاأَيُّهَاُالنَّاس ُاتَّقواُ َربَّكم ُال َّ هذيُ َخلَقَكمُ ِّم ْن ُنَفْس ُ َوا هحدَة ُ َو َخل‬
‫َواتَّقواُللاَُال َّ هذيُتَ َسء َءلونَ ُبه ههُ َو ْاألَرْ َحا َمُإهنَّ ُللاُ َكانَ ُ َعلَيْك ْمُ َرقهيبًا‬
َُ‫ ُيصْ لهحْ ُلَك ْم ُأ ْع َمالك ْم ُ َويَغفهرْ ُلك ْم ُذنوبَك ْم ُ َو َمن ُي هط هع ُللا‬.ُ ‫يَاأَيُّهَا ُال َّ هذينَُ ُ َءا َمنوا ُاتَّقوا ُللا ُ َوقولوا ُقَوْ الً ُ َس هديدًا‬
َ ْ َ َ
‫َو َرسولَهُفَقَ ْدُفَازَُفَوْ ًزاُع ه‬
‫َظي ًما‬

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Kami mengajak kepada semua jama’ah, marilah kita semua


meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Bekal takwa inilah yang akan
menyelamatkan kita dari siksa neraka. Karena tidak ada yang akan selamat
dari neraka, kecuali orang-orang yang bertakwa.

Jamaah Jum’at yang berbahagia.


Keadaan surga yang akan dimasuki oleh orang-orang yang beriman
kelak di hari Akhir, telah termaktub di dalam Kitabullah dan hadits-hadits
Rasulullah SAW. Lalu, bagaimana gambaran atau keadaan “Surga” yang ada
di dunia ini, khususnya di rumah kita? Bagaimana hakikat “Rumahku Adalah
Surgaku”?
Kita sering menyaksikan dan bahkan mungkin mengalami di dalam
keluarga kita, di rumah kita, suatu keadaan yang membuat sempit dada,
tegangnya urat leher, naiknya darah ke ubun-ubun kepala, gemertaknya gigi
sembari mengepalnya tangan. Itulah keadaan yang diakibatkan oleh berbagai
ulah anggota keluarga yang tidak pada tempatnya. Orang sering mengatakan,
“Rumahku bagai neraka, yang membuat seluruh anggota keluarga tak
kerasan tinggal di dalamnya. Ia penuh dengan malapetaka. Bahtera rumah
tangga terhempas karenanya. Cita-cita keluarga hanya tinggal angan-angan
belaka. Alangkah sengsaranya dunia”

74
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Percekcokan, saling ejek, egoistis, piring terbang sering terjadi, hingga
kekerasan fisik mewarnai perjalanan rumah tangga yang jauh dari sakinah
mawaddah warahmah.
Kita semua tentu saja tidak menginginkan hal itu terjadi. Akan tetapi,
seringkali anggota sebuah rumah tangga tidak mampu menahan hal
tersebut, sekaligus tidak memiliki bekal yang cukup dan hidayah dari-Nya
untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah, keluarga cermin
“Rumahku Adalah Surgaku”.

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Di awal khutbah telah kami sampaikan bahwasanya Allah SWT.
berfirman,
‫ث ُ هم ْنه َم ه‬
ُ‫اُر َجاال ً ُ َك هثيرًاُ َو هن َسء ًء‬ َ َ‫يَاأَيُّهَاُالنَّاس ُاتَّقواُ َربَّكم ُالَّ هذيُ َخلَقَكمُ ِّم ْن ُنَفْس ُ َوا هحدَة ُ َو َخل‬
َُّ َ‫ق ُ هم ْنهَاُزَوْ َجهَاُ َوب‬
.‫َواتَّقواُللاَُال َّ هذيُتَ َسء َءلونَ ُبه ههُ َو ْاألَرْ َحا َمُإهنَّ ُللاَُ َكانَ ُ َعلَيْك ْمُ َرقهيبًا‬
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah
menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisa`: 1).

Kita yang hadir di masjid yang mulia ini adalah ciptaan Allah SWT. Kita
diseru oleh-Nya agar bertakwa kepada-Nya. Allah SWT juga
menginformasikan bahwasanya diciptakan-Nya pula pasangan hidup kita
masing-masing yakni istri-istri kita masing-masing. Melalui pasangan suami-
istri (pasutri) inilah, Allah SWT. memperkembangbiakkan manusia yang
banyak jumlahnya, laki-laki dan perempuan. Pergaulan suami istri yang Allah
taqdirkan membuahkan hasil berupa anak, hendaknya atas dasar takwa,
sehingga pergaulan suami istri tersebut benar-benar membuahkan anak-
anak shalih dan shalihah. Selanjutnya jumlah manusia yang banyak itu
hendaknya tetap menjaga silaturahim, menjaga hubungan baik secara
harmonis, sebab pada asalnya manusia adalah satu rahim (satu keturunan
yang sama).

75
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Untuk menjaga pasutri dan anak-anak, serta anggota keluarga lainnya
agar tetap hidup harmonis, penuh kasih sayang di bawah ridha Allah SWT.
(mawaddah warahmah), yang hal itu merupakan wujud dari rumahku
surgaku, maka beberapa kiat berikut ini layak untuk ditempuh yakni :
Pertama, jaga masing-masing hak dan kewajiban anggota rumah
tangga. Allah SWT. telah berfirman,
‫الُ َعلَ ْي ههنَّ ُ َد َر َجةُ َوللاُع ه‬
ُ‫َزيزُ َح هكيم‬ ‫َولَهنَّ ُ هم ْثلُال َّ هذيُ َعلَ ْي ههنَّ ُ هب ْال َمعْر ه‬
‫وفُ َولهل ِّر َج ه‬
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu
tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha-perkasa lagi
Mahabijaksana.” (Al-Baqarah: 228).

Diriwayatkan bahwa Mu’awiyah bin Haidah al-Qusyairi berkata, ‘Aku pernah


bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri salah seorang di
antara kami atas suaminya?’ Beliau menjawab, ‘Hendaknya kamu
memberinya makan sebagaimana yang kamu makan, memberinya pakaian
sebagaimana yang kamu kenakan, dan jangan kamu pukul wajah, jangan
menjelek-jelekkan, serta janganlah kamu tidak mengajak bicara kepadanya
kecuali di rumah saja’.” (H.R. Abu Dawud no.2142, hadits ini hasan shahih
menurut al-Albani).
Rasulullah SAW juga bersabda :
ُ‫ ُفَأ َ َّما ُ َحقُّك ْم ُ َعلَى ُنه َسائهك ْم ُفَالَ ُيُوْ هط ْئنَ ُفرشَك ْم ُ َم ْن‬،‫ ُ َولهنه َسائهك ْم ُ َعلَيْك ْم ُ َحقاًا‬،‫أَ َال ُ هإنَّ ُلَك ْم ُ َعلَى ُنه َسائهك ْم ُ َحقاًا‬
.َُّ‫ُأَ َالُ َو َحقُّهنَّ ُ َعلَيْك ْمُأَ ْنُتحْ هسنوْ اُإهلَ ْي ههنَّ ُ هفيُ هك ْس َو هت ههنَّ ُ َوطَ َعا هم ههن‬، َ‫ُ َو َالُيَأْ َذنَّ ُ هفيُبيوْ هُتك ْمُ هل َم ْنُتَ ْك َرهوْ ن‬، َ‫تَ ْك َرهوْ ن‬
“Ketahuilah, bahwa kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian, dan
istri-istri kalian juga memiliki hak terhadap diri kalian. Adapun hak kalian
terhadap istri-istri kalian adalah: Hendaknya mereka tidak membiarkan
orang yang tidak kalian sukai untuk tidur di atas tempat tidur kalian, dan
tidak mengizinkan orang yang tidak kalian sukai masuk ke rumah kalian.
Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah: Hendaknya kalian
memberi pakaian dan makanan yang baik kepada mereka.” (H.R. at-
Tirmidzi no.1161, menurutnya hadits hasan gharib).

76
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kedua, saling menasihati di dalam kebenaran, kesabaran, dan
keikhlasan atas dasar kasih sayang dan dengan cara yang lembut. Firman
Allah SWT.,
‫صب هُْر‬ َ ‫صوْ اُ هب ْال َحقُِّ َوتَ َوا‬
َّ ‫صوْ اُ هبال‬ ‫ُ هإالَُّالَّذهينَ ُ َءا َمنواُ َو َع هملواُالصَّا هل َحا ه‬.ُ‫ُاإلنسَانَ ُلَ هفيُخسْر‬
َ ‫تُ َوتَ َوا‬ ‫هإنَّ ه‬
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat
menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran.” (Al-Ashr : 2-3).

ُ‫اعف ُ َع ْنه ْم ُ َوا ْست َْغ هفرْ ُلَه ْم‬


ْ َ‫ك ُف‬
َ ‫ب ُالَنفَضُّوا ُ هم ْن ُ َحوْ هل‬ ْ َ‫للا ُ هلنتَ ُلَه ْم ُ َولَوْ ُكنتَ ُفَظاًا ُ َغ هليظ‬
‫ُالقَُْل ه‬ ‫فَ هب َما ُ َرحْ َمة ُ ِّمنَ ُ ه‬
ْ
َُ‫يُاألَ ْم هرُفإهذاُ َعز َْمتَ ُفتَ َوكلْ ُ َعلىُللاهُإه ُللاَُي هحبُّ ُالمتَ َوكلهين‬
ِّ َّ‫ن‬ َ َّ َ َ َ ْ ‫َاورْ ه ْمُفه‬ ‫َوش ه‬
“Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-
Nya.” (Ali Imran: 159).

Saling menasihati merupakan pilar penjaga harmonisasi keluarga,


sebab manusia adalah makhluk yang suka lupa. Jika salah satu lupa dan yang
lainnya mengingatkan (menasihati) dengan cara yang lembut, maka
pasangannya tetap berada di dalam jalan yang benar. Dan ini tentu saja yang
dikehendaki bersama.

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Ketiga, sebagai pasutri dan anggota keluarga lainnya yang senantiasa
menghendaki rumahku adalah surgaku, keluarga yang mulia karena takwa,
tinggi derajat karena beriman dan berilmu, maka sudah seharusnya untuk
senantiasa berlomba untuk mewujudkan Surga dunia dan akhirat.
Sebagaimana yang Allah SWT. gambarkan berikut ini di dalam Firman-Nya,
ُ‫ ُالَّذهينَ ُينفهقونَ ُ هفي‬.ُ َ‫َّت ُله ْلمتَّقهين‬ ْ ‫ارعوا ُإهلَى ُ َم ْغفه َرة ُ ِّمن ُ َّربِّك ْم ُ َو َجنَّة ُ َعرْ ضهَا ُال َّس َما َوات ُ َو ْاألَرْض ُأ هعد‬ ‫َو َس ه‬
ُْ‫اح َشةًُأَو‬ ْ ُّ‫اسُ َُوللاُي هحب‬
‫ُ َوالَّذهينَ ُ هإ َذاُفَ َعلواُفَ ه‬.ُ َ‫ُالمحْ هسنهين‬ ‫ه‬ َّ ‫ن‬‫ُال‬ ‫َن‬
‫ه‬ ‫ع‬ُ َ‫هين‬ ‫ف‬‫ا‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ُ َ ‫ظ‬ ْ
‫ي‬ َ
‫غ‬ ْ
‫ُال‬ ‫م‬
َ‫هين‬ ‫َاظ‬
‫ه‬ ‫ك‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ُ ‫َّآء‬
‫ه‬ ‫ر‬ ‫ض‬َّ ‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ال َّسر‬
ُ ‫َّآء‬
‫ه‬

77
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
َ ‫ظَلَمواُأَنف َسه ْم ُ َذكَرواُللاَ ُفَا ْست َْغفَرواُلهذنو هب هه ْم ُ َو َمنُيَ ْغ هفر ُال ُّذن‬
‫وب ُ هإال َّ ُللاُ َولَ ْم ُي ه‬
ُ‫صرُّواُ َعُلَىُ َماُفَ َعلواُ َوه ْم‬
ُ َ‫يَعْ لَمون‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat
akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali
Imran: 133-135).

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Keempat, anggota keluarga yang dapat mewujudkan rumahku surgaku


adalah mereka yang senantiasa tolong menolong dan bekerja sama di dalam
kebajikan dan ketakwaan. Mereka akan senantiasa mengenyahkan
keburukan, permusuhan, dan perbuatan dosa lainnya. Allah SWT. berfirman,

ْ ‫انُ َواتَّقواُللاَُ هإنَّ ُللاَُ َش هديد‬


ُ‫ُال هعقَا ه‬
‫ب‬ ‫ىُال هبرُِّ َوالتَّ ْق َوىُ َوالَتَ َعا َونواُ َعلَىُاْ هإل ْث همُ َو ْالع ْد َو ه‬
ْ َ‫َوتَ َعا َونواُ َعل‬

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (Al-Ma`idah: 2).

Berdasarkan kerja sama dan tolong menolong atas dasar kebajikan dan
takwa itulah, setiap muncul problematika keluarga, akan dapat diatasi,
dihadapi, dan diselesaikan dengan solusi yang menyenangkan, bukan
berakhir dengan mengenaskan.
Itulah sekelumit kiat yang, insya Allah, dapat mengantarkan keluarga
kita semuanya menuju kepada cinta sejati, cinta dari Sang Pencipta. Kiat yang
apabila kita dapat mewujudkannya, semoga dapat membantu untuk meraih
ridha-Nya semata, bagaimanapun keadaan kita. Itulah kiat yang dapat

78
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki dunia hingga akhirat.
Kebahagiaan yang hanya akan dapat diraih oleh orang-orang yang benar-
benar beriman, bertakwa, dan hidup Islami.
Sebagai akhir dari kutbah ini, maka bisa kami sampaikan bahwa dalam
mewujudkan syurga di rumah keluarga harus menjalankan fungsi agama,
fungsi cinta kasih, fungsi sosial budaya, fungsi perlindungan, fungsi
reproduksi, fungsi pendidikan dan sosialisasi, fungsi ekonomi serta keluarga
memiliki fungsi kelestarian lingkungan.

ْ َ‫ُالك هَري هْم ُ َو َج َعلَنَاُللا ُمهنَ ُال َّ هذ ْينَ ُيَ ْستَ همعوْ ن‬
ُ‫ُأَقوْ ل ُقَوْ له ْي‬.ُ‫ُالقَوْ َل ُفَيَتَّ هبعوُْنَ ُأَحْ َسنَه‬ ْ ‫آن‬‫يُالقرْ ه‬ْ ‫ك ُللاُله ْي ُ َولَك ْم ُفه‬ َ ‫بَا َر‬
ُُ.‫هذاُ َوأَ ْست َْغ هفـرُللاُ هل ْيُ َولَك ُْم‬

79
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
12.PENTINGNYA PERAN IBU DALAM MENYUSUI ANAK

‫ْال َح ْم َد ُلله ُنَحْ َمده ُ َونَ ْست هَعيْنه ُ َونَ ْست َْغفهره ُ َونَعوْ ذ ُبهالله ُ هم ْن ُشروْ هرأَ ْنف هسنا َ ُ َو هم ْن ُ َسيِّئَا ه‬
ُْ َ‫ت ُأ‬
َُ ‫ُ َم ْن ُيَ ْه هد ُللاُ ُفَال‬.‫ع َمالهنَا‬
َ ْ َ
ُ‫ُ َوأشهَد ُأنَّ ُ َسيِّ َدنَاُ َونَبهيَّنَا‬،‫ك ُلَه‬َ ‫ُأَ ْش ُهَد ُأَنُالَّ ُإهلَهَ ُإهالَّ ُللا ُ َوحْ دَه ُال َُش هَري‬.ُ‫ي ُلَه‬ َ ‫ض َّل ُلَه ُ َو َم ْن ُيضْ لهلْ ُفَالَُه َا هد‬ ‫م ه‬
َ َ
ُ‫ ُ َوالتَّابه هعينَ ُلَه ْم‬، َ‫ار ْك ُ َعلَ ْي هه ُ َو َعلَى ُآله هه ُ َوأصْ حابه هه ُأجْ َم هعين‬ ‫ه‬ َ ‫ب‬‫و‬َ ُ ‫م‬
ْ ِّ ‫ل‬ ‫س‬
َ ‫و‬
َ ُ ‫ل‬
ِّ ‫ص‬
َ ُ ‫م‬َّ ‫ه‬َّ ‫ل‬ ‫ال‬ ُ . ‫ه‬
ُ ‫ول‬ ‫س‬ ‫ر‬
َ ‫و‬َ ُ ‫للا‬
‫ه‬ ُ ‫ْد‬
‫ب‬ ‫ع‬
َ ُ ‫ًا‬
‫د‬ ‫م‬
َّ ‫م َح‬
ُ‫بإهحْ َسانُُإهلَىُيَوْ همُال ِّدي ه‬
.‫ْن‬
ْ ‫وصيْك ْمُ َونَ ْف هس ْيُ هبتَ ْق َوىُللاهُفَقَ ْدُفَاز‬
ُ َُ‫َُالمتَّقوْ ن‬ ‫اُعبَادَُللاهُأ ه‬ ‫ُفَيَ ه‬:ُ‫أَ َّماُبَعْد‬
َُ‫ُشدَاد َُّالُيَعْ صون‬ ُ‫يَاُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْمُ َوأ َ ْهلهيك ْمُنَارًاُ َوقوده َاُالنَّاسُ َو ْال هح َجا َرةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئهكَةُُ ه‬
‫غ َالظ ه‬
}٦:‫للاَُ َماُأَ َم َره ْمُ َويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم‬ َّ

Hadirin rahimakumullah
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan taqwa
yang sebenar-benarnya. Kemusliman kita harus harus dibuktikan dengan taat
kepada perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Hadirin rahimakumullah
Tema khutbah yang diangkat kali ini tentang menyusui anak,
mungkin harusnya tema ini tepatnya langsung kepada para ibu. Mangingat
menyusui adalah pekerjaan para ibu, namun menjadi penting diangkat dalam
khutbah karena para suami, atau para kaum lelaki adalah pemimpin dalam
rumah tangga. Sehingga masalah menyusui anak juga menjadi bagian
penting yang harus di ketahui suami atau laki-laki, karena menyangkut
keluarga dan anak-anak kita juga. Al-Qur’an sangat memperhatikan tentang
masalah menyusui ini. Dalam beberapa ayat berikut menunjukkan perhatian
Islam terhadap kesehatan anak-anak kita: Al-Baqarah 233:

َُّ‫ُر ْزقهن‬‫ُال َموْ لو هد ُلَه ه‬ ْ ‫ضا َعةَُۚ ُ َو َعلَى‬ َ ‫ضعْ نَ ُأَوْ َالدَهنَّ ُ َحوْ لَ ْي هن ُكَا هملَ ْي هنُۖ ُله َم ْن ُأَ َُرا َد ُأَ ْن ُيته َّم ُال َّر‬ ‫َو ْال َوالهدَات ُيرْ ه‬
ُ‫ضا َّر ُ َوا هلدَة ُ هب َولَ هدهَا ُ َو َال ُ َموْ لود ُُلَه ُ هب َول َ هد ههُۚ ُ َو َعلَى‬
َ ‫ُت‬ َ
‫ُال‬ ۚ ُ‫ا‬ ‫ه‬‫ع‬
َ َ ْ
‫س‬ ‫ُو‬ َّ
‫ال‬ ‫إ‬
‫ه‬ ُ ‫س‬‫ف‬ ْ َ ‫ن‬ُ ‫ف‬َّ ‫ل‬ َ
‫ك‬ ‫ُت‬ َ
‫ُال‬ ۚ ُ‫وف‬ ‫ه‬ ‫عْر‬ ‫َو هك ْس َوتهنَّ ُ هب ْال َم‬
ٰ
َ ‫ارثه ُ هم ْثل ُذله‬
ُْ‫ص ًاال ُع َْن ُتَ َراض ُ هم ْنه َما ُ َوتَشَاور ُفَ َال ُجنَا َح ُ َعلَ ْي هه َماُۗ ُ َوإه ْن ُأَ َر ْدت ْم ُأَن‬ َ ْ
َ ‫كُۗ ُفإهن ُُأ َرادَا ُفه‬ َ َ ‫ْال َو ه‬
َّ َ َ َّ
َُ‫وفُُۗ َواتقواُللا َُ َوا ْعلمواُأنَّ ُللا َُبه َما ُتَعْ َملون‬ َّ ْ
‫سل ْمت ْم ُ َماُآتَيْت ْم ُبهال َمعْر ه‬ َّ َ َ
َ ُ‫ضعواُأوْ َالدَك ْم ُفَ َال ُجنَا َح ُ َعليْك ْم ُإهذا‬ َ ‫تَ ْستَرْ ه‬
ُ‫صير‬ ‫بَ ه‬
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban
ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.
seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

80
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya dan
seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya.
dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan”.

Hal yang sama juga disampaikan dalam surat Lukman 14:

َ ْ‫صاله ُفهي ُعَا َمي هْن ُأَ هن ُا ْشكرْ ُلهي ُ َُوله َواله َدي‬
َّ َ‫ك ُإهل‬
ُ‫ي‬ ‫ص ْينَا ْ ه‬
َ ‫ُاإل ْنسَانَ ُبه َواله َد ْيهه ُ َح َملَ ْته ُأ ُّمه ُ َو ْهنًا ُ َعلَىٰ ُ َو ْهن ُ َوفه‬ َّ ‫َو َو‬
.ُ‫صير‬ ‫ْال َم ه‬
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah
tempat kembali”.

Berdasarkan petunjuk dari ayat ini, sebaiknya menyusui anak


disempurnakan selama 2 tahun, oleh karena itu idealnya kelahiran anak akan
berjarak antara 3 tahun. Setiap kelahiran anak sampai menyapih dari ASI
memakan waktu dua tahun, baru setelah itu ibu hamil lagi. Maka jarak usia
anak berkisar tiga tahun, jika menghendaki.

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat bergizi dalam air
susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling
baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat
kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak
dan perkembangan sistem saraf.
Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan
teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian
menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan
penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat

81
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan
serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan
terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri
”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini
menghambat perkembangan bakteri, virus, dan parasit berbahaya.
Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam
ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit
menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.
Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang
paling mudah dicerna bayi. Selain sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat
mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah
bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia
dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya,
pertumbuhan dan perkembahan organ.
Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak
zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan
bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik
pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan
kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga
mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

Hadirin rahimakumullah
Ketercukupan ASI untuk anak-anak kita dapat dilaksanakan, manakala
ada menejemen yang baik, dan semua kendali kepemimpinan keluarga ada
pada kaum lelaki. Itulah sebabnya kita kaum lelaki harus bertanggung jawa
terhadap keberlansungan rumah tangga dan anak-anak kita memiliki
keseimbangan dunia dan akhirat.

Itulah sebabnya jarak antar anak juga harus diperhitungan, masa akan
menikah harus dipersiapkan dengan baik. Dalam kamus kependudukan
dikenal adanya 4 T, yaitu singkatan dari empat terlalu :

1. Terlalu muda (usia di bawah 21 tahun)


2. Terlalu tua (usia diatas 35 tahun)
3. Terlalu sering (perbedaan usia antara anak sangat dekat)
4. Terlalu banyak (memiliki lebih dari empat orang anak)

82
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Terlalu muda usia saat pernikahan untuk anak sekarang kurang
bijaksana, karena kompetisi hidup yang sangat tinggi. Anak-anak harus diberi
kesempatan mengenyam pendidikan yang baik minimal sampai perguruan
tinggi, atau jika di pondok pesantren sampai aliyah juga memerlukan waktu
lama. Maka usia pernikahan anak-anak akan menjadi ideal bila berumur
diantara 21-25 tahun. Tetapi tentu juga jangan sampai terlalu tua, karena
harus mempertimbangkan pula kekuatan orang tua dalam mencari nafkah
dan ketercukupan orang tua mendidik anak sampai tuntas, juga dibutuhkan
keterlibatan orang tua.

Tidak pula terlalu sering dan terlalu banyak anak. Kita harus
mnengingat bahwa anak adalah amanah dari Allah. Memang setiap kelahiran
anak adalah taqdir , namun harus diingat pula bahwa manusia memiliki
usaha/kasab untuk membuat perencanaan yang baik, agar anak-anak
menjadi generasi yang kuat dan siap mengarungi hidup dan kehidupan dunia,
juga siap menyiapkan diri kebahagiaan di kampung akhirat. Allah berfirman,

‫يَاُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْمُ َوأ َ ْهلهيك ْمُنَارًاُ َوقوده َاُالنَّاسُ َو ْال هح َجا َرةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئهكَةُُ هغ َالظ ه‬
َُ‫ُشدَاد َُّالُيَعْ صون‬
}٦:‫للاَُ َماُأَ َم َره ْمُ َويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم‬ َّ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan” (Tahrim: 6).

Rasulullah SAW pun juga bersabda :

ُ‫كلُّك ْمُ َراعُ َوكلُّك ْمُ َمسْئولُع َْنُ َر هعيَّ هت هه‬

"Setiap diri kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggung jawabannya tentang yang dipimpinnya." (mutafaqun ‘alaih
Hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhum).

Sebagai kesimpulan akhir, melalui khutbah ini saya mengingatkan


bahwa para bapak yang memiliki kewajiban shalat Jum’at adalah para
pemimpin dalam rumah tangga kita masing-masing. Tanggung jawab
pemimpin rumah tangga tidak hanya mencari nafkah yang cukup, tetapi juga

83
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
mengarahkan seluruh anggota rumah tangga menjadi anggota rumah tangga
yang baik, sehat, dan mampu hidup bahagia dunia dan akhirat.

‫ت َوالذ ْكر ِا ْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِمنْ ُك ْم‬


ِ َ ‫آن ْالعَ ِظي ِْم َونَفَعَنِي َوإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه مِنَ ْاآليا‬ِ ْ‫بَا َر َك هللاُ لِ ْي َول َ ُك ْم فِ ْي ْالقُر‬
‫س ِم ْي ُع ْالعَلِ ْي ُم‬
َّ ‫تِالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال‬

84
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB IV
PENUTUP

Pengembangan akses penyebarluasan informasi tentang program


Kependudukan dan KB, merupakan serangkaian upaya berbagai pihak baik
Pemerintah maupun masyarakat yang dilakukan secara integratif dan
komprehensif. Pada pelaksanaannya dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak
sejak dari Pusat sampai dengan Desa/Kelurahan secara lintas sektoral serta
masyarakat sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.

Panduan Khutbah Jum’at Program Kependudukan dan KB Provinsi


Jawa Tengah, dimaksudkan sebagai acuan KIE (Komunikasi Informasi dan
Edukasi) kepada Penyuluh KB, Penyuluh Agama, Petugas KUA dan Kader
Penyuluh masyarakat lainnya baik di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan,
maupun di Desa/Kelurahan.
KIE program Kependudukan dan KB harus dipandang sebagai
prioritas dalam pelaksanaan program Kependudukan dan KB, serta perlu
mendapat dukungan dari semua pihak baik Pemerintah di semua tingkatan,
Swasta maupun masyarakat.
Panduan ini merupakan dokumen yang disusun secara bersama-
sama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan BKKBN dan
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, serta MUI Jawa Tengah.
Diharapkan panduan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan
KIE program Kependudukan dan KB di Jawa Tengah.
Keberhasilan program Kependudukan dan KB ini sangat tergantung
pada komitmen dan peranserta semua pihak dalam rangka pengendalian
penduduk di Jawa Tengah. Untuk menjamin keberhasilan, perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi secara terpadu agar apa yang menjadi tujuan
program Kependudukan dan KB di Jawa Tengah dapat tercapai dengan
maksimal.
Semarang, Maret 2014

85
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB
Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai