1. Dzikir Billisan :
ن ِكَتابًا
َ عَلى اْلُمْؤِمِني
َ ت
ْ لَة َكاَن
َصّ ن ال
ّ لَة ِإ
َص
ّ طَمْأَننُتْم َفَأِقيُموْا ال
ْ جُنوِبُكْم َفِإَذا ا
ُ عَلى
َ ل ِقَيامًا َوُقُعودًا َو
ّ لَة َفاْذُكُروْا ا
َص
ّ ضْيُتُم ال
َ َفِإَذا َق
ّمْوُقوتًا
Mu'az bertanya kepada Nabi tentang amal yang paling utama. Nabi
menjawab : "Sampai mati lidahmu basah dengan berdzikir kepada
Alloh". (HR. Al Baihaqi). Dalam Hadits Qudsi dikatakan : "AKU selalu
bersama hambaKU apabila ia mengingatKU dengan menggerakkan
kedua bibirnya".
َ ن اْلَغاِفِلي
ن َ صاِل َوَل َتُكن ّم
َ ن اْلَقْوِل ِباْلُغُدّو َوال
َ جْهِر ِم
َ ن اْل
َ خيَفًة َوُدو
ِ ضّرعًا َو
َ ك َت
َسِ ك ِفي َنْف
َ َواْذُكر ّرّب
"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al Araf : 205).
2. Dzikir Bilqolbi :
Berzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar
oleh telinga. (QS. Ali Imran : 135).
ُ ن اْلُقُلو
ب ّ طَمِئ
ْ ل َت
ّ ل َأَل ِبِذْكِر ا
ّ ن ُقُلوُبُهم ِبِذْكِر ا
ّ طَمِئ
ْ ن آَمُنوْا َوَت
َ اّلِذي
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram" (QS. Ar-Rad : 28)
ل ِذْكرًا َكِثيرًا
َّ ن آَمُنوا اْذُكُروا ا
َ َيا َأّيَها اّلِذي
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyak-banyaknya" (QS. AL Ahzab : 41)
صيل
ِ حوُه ُبْكَرًة َوَأ
ُ سّب
َ َو
"Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang " (QS. AL Ahzab : 42)
Jumlah zikir dengan bilangan tertentu sering dipakai oleh para Ahli
Thariqah dan Ahli Hikmah, karena mempunyai kelebihan dan tujuaan
tertentu, seperti membaca Shalawat "Kamilah" 4444 kali dengan
maksud keselamatan dan bentang dari musuh.Angka-angka yang
mereka tentukan berdasarkan dari hasil Mujahadah (kesungguhan
jiwa) dan Riyadhah (latihan jiwa) dalam menjalankan tasauf .
ن ِكَتابًا
َ عَلى اْلُمْؤِمِني
َ ت
ْ لَة َكاَن
َصّ ن ال
ّ لَة ِإ
َص
ّ طَمْأَننُتْم َفَأِقيُموْا ال
ْ جُنوِبُكْم َفِإَذا ا
ُ عَلى
َ ل ِقَيامًا َوُقُعودًا َو
ّ لَة َفاْذُكُروْا ا
َص
ّ ضْيُتُم ال
َ َفِإَذا َق
ّمْوُقوتًا
Zikir Bilqolbi tidak ada larangan sama sekali, tetapi zikir Billisan
mempunyai larangan tertentu :
2. Wanita yang sedang Haidh atau orang yang sedang junub (hadats
besar) dilarang membaca sesuatu yang diambil dari Al Quran, seperti
Basmalah atau Innalillahi wainna ilahi raajiun dengan maksud
membaca Al Quran.
َ طّهُرو
ن َ سُه ِإّل اْلُم
ّ ّل َيَم
6. Mashdar Dzikir :
2.Gairu Ma'tsur yaitu sumber pengambilan zikir dari para ulama tasauf
atau Ahli Hikmah yang tidak ada didalam Al Quran atau Assunah,
seperti zikir Asmaul A'dzom, hizib. Mengamalkan zikir Gairu Ma'tsur
sebaiknya dengan memakai Ijazah (QS. Al Fathu : 10) agar
silsilahnya sampai kepada Nabi yang Ma'tsur, karena pada umumnya
para ahli tasauf mendapatkan zikir dari Nabi secara gaib walaupun
secara fisik Nabi sudah wafat, tetapi pada Hakikatnya beliau masih
hidup
9. Faidah ber-Dzikir :
Yang sebenarnya khadam yang ada pada zikir adalah para Malaikat
yang selalu mendekati orang yang sedang berzikir. "Tidaklah
sekelompok orang berzikir kepada Alloh didalam majlis melainkan
mengelilingi para Malaikat sambil menurunkan rahmat kepada mereka,
Alloh selalu ingat kepada mereka siapa saja yang ada disisiNya". Saya
(penulis) yaqin para Malaikat itu dapat kita panggil dan berdialog
untuk meminta sesuatu asalkan kita selalu berzikir dan tahu cara
bertemunya.
KENAPA HARUS BERDZIKIR?
Oleh Chandraleka
April 02, 2006
Ingatlah firman Allah Jalla wa ’Ala di atas, sehingga bila kita mendapat
musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka
ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang – orang munafik itu menipu Allah dan Allah
akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk
shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan
shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali.” (An Nisaa’ : 142)
Dan lain–lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita
tinggalkan, maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya
kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih.
Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi
dalam sehari?
Dzikir adalah perkara ibadah, maka dari itu dzikir harus mengikuti
aturan Islam. Ada dzikir – dzikir yang sifatnya mutlak, jadi boleh
dibaca kapan saja, dimana saja, dan dalam jumlah berapa saja karena
memang tidak perlu dihitung.
Tetapi ada juga dzikir – dzikir yang terkait dengan tempat, misal
bacaan – bacaan dzikir ketika mengelilingi (thawaf) di Ka’bah. Ada
juga dzikir yang terkait dengan waktu, misal bacaan dzikir turun
hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misal membaca
tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) setelah
shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah – tambah kecuali ada dalil
yang menerangkannya.
Referensi :
1.Al Qur’an
2.Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Dzikir Pagi dan Petang dan Sesudah
Shalat Fardhu, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Cetakan I, Desember 2004
3.Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah,
Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi’, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan,
Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka
Imam Asy Syafi’i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M