PENDAHULUAN
kulit dan/atau jaringan yang ditutupinya (biasanya di atas tonjolan tulang), yang
diakibatkan oleh tekanan (atau kombinasi tekanan dengan shear) (1). Tekanan
decubitus. Tekanan lebih tinggi dari batas normal (12-32 mmHg) dapat
mengganggu sirkulasi dan oksigenasi pada jaringan sekitar sumber tekanan. Selain
Luka ini sering ditemui pada pasien-pasien yang sedang menjalani rawat
inap di rumah sakit (2). Sekitar 9% pasien yang dirawat di rumah sakit menderita
ulkus dekubitus (8). Ulkus dekubitus paling sering berkembang saat minggu
pertama perawatan di rumah sakit. Ulkus dekubitus juga lebih sering terjadi pada
pasien berusia lanjut, terutama di atas 70 tahun. Lokasi yang paling banyak
terserang ulkus dekubitus terdapat di bagian bawah tubuh, khususnya pada bagian
pelvis (5). Ulkus dekubitus dapat berhubungan dengan masalah kesehatan lain,
ortopedik (8).
tingkat kerusakan jaringan yang terlihat. Tingkatan ini terbagi mulai dari stage I
yang hanya menunjukkan kulit yang masih itu dengan warna kemerahan yang
tidak memudar jika ditekan, sampai dengan stage IV dimana jaringan kulitnya
sudah hilang dan memperlihatkan tulang, tendon, atau otot yang ditutupinya (1).
usaha dan biaya perawatan, bahkan bisa menyebabkan kematian (2). Dari studi
menghabiskan waktu hingga 1,5-2 jam hanya untuk memikirkan mengenai ulkus
yang dimilikinya. Pesemisme juga dapat muncul apabila ulkus tidak sembuh
depresi (3)
dekubitus .Suatu studi di Swedia menyebutkan bahwa para tenaga kesehatan pun
masih belum mengetahui dan sadar terhadap dampak dari ulkus dekubitus ini
sehingga upaya untuk mencegah ulkus dekubitus pun masih kurang (6).
negara dari berbagai benua pun sudah melakukan berbagai penelitian mengenai
prevalensi serta insidensi ulkus dekubitus di rumah sakit tersebut tergolong tinggi
(7). Ini menunjukkan bahwa kasus ulkus dekubitus di rumah sakit di Indonesia
Mengingat jumlah kejadian yang banyak dan dampak yang besar terhadap
kejadian kasus ini. Dan untuk dapat menentukan manajemen dan langkah
data-data mengenai gambaran kejadian kasus tersebut untuk menjadi salah satu
bahan referensi dan pertimbangan. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan
Penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
preventif yang tepat untuk menangani dan mncegah kasus ulkus dekubitus,
berdampak positif, baik bagi pasien ataupun para praktisi kesehatan rumah sakit
itu sendiri.