Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang diminta dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
”bila harga suatu barang naik, ceteris paribus, maka jumlah barang yang diminta
konsumen akan turun; dan sebaliknya bila harga turun, maka jumlah barang yang
diminta akan bertambah”.
Bila hukum permintaan itu dipenuhi maka fungsi permintaan mempunyai gradien/curam yang
nilainya negatif. Di dalam grafik, sumbu Y digunakan untuk harga per unit dan sumbu X
digunakan untuk jumlah barang yang diminta.
Dari inisiasi sebelumnya, dapat diketahui bahwa fungsi linier yang menghubungkan dua
titik (x , y ) dan (x , y ) menggunakan rumus sebagai berikut:
1 1 2 2
Dengan mengganti x dengan Q dan y dengan P, maka fungsi linier permintaan adalah:
Contoh:
Sepuluh jam tangan merek tertentu akan terjual jika harganya Rp 80,- (dalam ribuan), dan 20
jam tangan akan terjual jika harganya Rp.60,-. Tunjukkan fungsi permintaannya dan
gambarkan grafiknya?
Dari soal diketahui pasangan urutnya sebagai berikut: (10, 80) dan (20, 60), sehingga dapat
ditentukan: Q1 = 10, P1 = 80 dan Q2 = 20, P2 = 60
P2−P1
P – P1 = ( Q – Q1)
Q2−¿Q ¿
1
−20
P – 80 = ( Q – 10)
10
100−P
Q= atau Q = 50 – 0,5 P
2
Ditulis demikian karena Q merupakan variabel tak bebas dan P adalah variabel bebasnya.
Grafik dari fungsi permintaannya digambarkan sebagai berikut:
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan
jumlah barang yang ditawarkan produsen.
Menurut hukum penawaran, pada umumnya “bila harga suatu barang naik, ceteris paribus
(faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik”.
Gradien/curam kurva penawaran umumnya positif. Seperti halnya untuk kurva permintaan,
sumbu y digunakan untuk harga barang per unit (P) dan sumbu x digunakan untuk jumlah
barang yang ditawarkan (Q). Bentuk umum fungsi penawaran adalah:
Q = a + bP.
Contoh:
Jika harga kamera per unit sebesar Rp 65,- (dalam ribuan), maka ada 125 unit kamera yang
tersedia di pasar. Apabila harganya naik menjadi Rp. 75,- (dalam ribuan), maka di pasar
akan tersedia 145 unit kamera. Tunjukkan bagaimana bentuk fungsi penawarannya?
75−65
P – 65 = ( Q – 125)
145−125
10
P – 65 = ( Q – 125)
20
1
P – 65 = ( Q – 125)
2
1 1
P – 65 = Q – 62
2 2
1 1
P= Q+2 atau Q = 2P - 5
2 2
Keseimbangan permintaan dan penawaran terjadi pada saat kuantitas permintaan sama
dengan kuantitas penawaran atau harga permintaan sama dengan harga penawaran.
Qd = Qs atau Pd = Ps
Dimana :
Pd = harga yang diminta
Ps = harga yang ditawarkan
Qd = jumlah yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Contoh:
P = 10 – 2Q
4
P = 10 – 2 (2 )
7
1
P = 10 - 5
7
6
P= 4
7
6 4
Jadi keseimbangan tercapai pada tingkat harga 4 dan kuantitas sebanyak 2 unit.
7 7
Contoh:
Fungsi permintaan dan penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan:
Qd = 15 – Pd dan Qs= - 6 + 2Ps
PAJAK yang dikenakan oleh pemerintah Rp. 3,- per unit. Berapa harga dan jumlah
keseimbangan sebelum dan sesudah ada pajak, penerimaan total pemerintah dari pajak,
pajak yang ditanggung konsumen dan produsen? Gambar grafiknya?
Sebelum pajak, keseimbangan tercapai bila Pd = Ps dan Qd = Qs atau
15 – P = 2P – 6
-3P = - 21
P= 7
Maka: Q = 15 – P
Q = 15 – 7
Q= 8
Jadi, harga keseimbangan Pe = 7 dan Jumlah keseimbangan Qe = 8
Adanya pajak sebesar Rp.3,- per unit akan menaikan harga keseimbangan dari P = 7 menjadi
P = 9, dan akan menurunkan jumlah keseimbangan dari Q = 8 menjadi Q = 6. Sehingga titik
keseimbangan akan berpindah dari (8, 7) menjadi (6, 9), dimana kurva penawaran akan
bergeser ke atas. Pergeseran tersebut sebesar pajak yang dibebankan oleh pemerintah.
Gambar Grafik:
Adanya subsidi sebesar Rp. 1,5 per unit akan menurunkan harga keseimbangan dari P = 7
menjadi P = 6, dan akan menaikkan jumlah keseimbangan dari Q = 8 menjadi Q = 9.
Sehingga titik keseimbangan akan berpindah dari (8, 7) menjadi (9, 6), dimana kurva
penawaran akan bergeser ke bawah. Pergeseran tersebut sebesar subsidi yang diberikan oleh
pemerintah.
Bagian subsidi yang diterima oleh produsen = S – (Pe – Ptr) = 1,5 – 1 = 0,5
Gambar Grafik:
Secara matematis, hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan dapat dituliskan
berikut ini:
Inisiasi 4 - Matematika Ekonomi – ESPA4122 8
C = f(Y) atau C = a+ bY (a>0, b>0)
dimana:
C = pengeluaran untuk konsumsi
a = besarnya konsumsi pada saat pendapatannya nol
b = MPC, yaitu besarnya tambahan konsumsi karena adanya tambahan pendapatan
sebesar satu satuan uang
Y = pendapatan
Pendapatan (Y) digunakan untuk konsumsi (C) dan tabungan (S), atau
Y=C+S
S=Y– C
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1-b) Y
(1 – b) disebut hasrat menabung marginal (MPS)
Contoh:
Besarnya konsumsi pada saat tabungannya sama dengan nol , S = 0 ( titik impas)
S = -10 + 0.25Y
0 = - 10 + 0,25 Y
-0, 25 Y = - 10
Y = 40
Dimana:
Y = C + S, pada saat S = 0, maka Y = C
Jadi, besarnya konsumsi pada saat tabungannya nol adalah 40.
Gambar grafiknya
Penyelesaian:
Pada tingkat penghasilannya Rp. 100.000,-, Tabungan (S) = Rp. 10.000,-, berarti
konsumsinya:
C=Y–S
C = Rp. 100.000,- - Rp. 10.000,- = Rp. 90.000,-
Untuk memperoleh persamaan fungsi konsumsi dapat pula digunakan rumus persamaan garis
yang melalui 2 titik:
C 2−C 1
C – C1 = ( Y – Y1)
Y 2−¿Y ¿
1
Dimana: C1 = 30.000 ; Y1 = 0
C2 = 90.000 ; Y2 = 100.000
Maka:
90.000−30.000
C – 30.000 = ( Y – 0)
100.000−0
60.000
C – 30.000 = (Y – 0)
100.000
C – 30.000 = 0,6 Y – 0
C = 0,6 Y + 30.000
C = 30.000 + 0,6Y Fungsi Konsumsi
Gambar grafik