Daerah pertama di Nusantara yang dimasuki Islam adalah pantai Sumatera bagian
utara. Berawal dari daerah itulah Islam mulai menyebar ke berbagai pelosok Nusantara,
yaitu wilayah-wilayah Pulau Sumatera (selain pantai Sumatera bagian utara), Pulau Jawa,
Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku dan sekitarnya, dalam kurun
waktu yang berbeda-beda. Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar ke
seluruh pelosok kepulauan Nusantara sehingga mayoritas bangsa di Nusantara beragama
Islam.
b. Jawa
Penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran/Gresik
yang wafat tahun 1101 M. dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di
Jawa. Pada akhir abad ke-13 M. hingga abad-abad berikutnya, terutama sejak
Majapahit mencapai puncak kejayaannya, bukti-bukti proses pengembangan Islam
ditemukan lebih banyak lagi.
Untuk masa-masa selanjutnya pengembangan Islam di tanah Jawa dilakukan
oleh para ulama dan mubalig yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Sanga
(sembilan wali).
1) Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
2) Sunan Ampel
3) Sunan Bonang
4) Sunan Giri (1365 - 1428)
5) Sunan Drajat
6) Sunan Gunung Jati
7) Sunan Kudus
8) Sunan Kalijaga
9) Sunan Muria
c. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M. sudah didatangi oleh para pedagang
muslim dari Sumatera, Malaka, dan Jawa. Pada tahun 1562-1565 M. di bawah
pimpinan Raja Tumaparisi Kolama, Kerajaan Gowa Tallo berhasil menaklukkan
daerah Selayar, Bulukumba, Maros, Mandar, dan Luwu. Pada masa itu, di Gowa
Tallo telah terdapat kelompok-kelompok masyarakat muslim dalam jumlah yang
cukup besar. Kemudian, atas jasa Dato Ribandang dan Dato Sulaemana, penyebaran
dan pengembangan Islam menjadi lebih intensif dan mendapat kemajuan yang pesat.
Pada tanggal 22 September 1605, Raja Gowa yang bernama Karaeng
Tonigallo masuk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin. Setelah resmi
menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan perluasan kekuasaannya. Daerah
Wajo dan Sopeng berhasil ditaklukkan dan diislamkan.
d. Kalimantan
Menurut versi sejarah Kesultanan Sanggau di Kalimantan Barat, Islam sudah
dianut Raja pertamanya Sultan Abdurrahman pada abad ke-13. Penunjuk penyebaran
Islam di Kalimantan ini lebih dahulu dibandingkan catatan sejarah masuknya Islam
di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Menjelang kedatangan Islam, Kerajaan Daha diperintah oleh Maha Raja
Sukarama. Setelah beliau meninggal kedudukan raja digantikan oleh Pangeran
Samudra. Pangeran Samudra meminta bantuan Kerajaan Demak (Sultan Trenggono)
untuk memerangi Kerajaan Daha, dengan perjanjian apabila Kerajaan Daha dapat
dikalahkan, Pangeran Samudra beserta rakyatnya bersedia masuk Islam.
Setelah Kerajaan Daha dapat ditundukkan sesuai dengan perjanjian. Akhirnya
Raja Banjar, Pangeran Samudra, beserta segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar
Sultan Suryamullah.
e. Maluku
Maluku Utara dan Sekitarnya antara tahun 1400 - 1500 M (abad ke-15) Islam
telah masuk dan berkembang di Maluku, dibawa oleh para pedagang Muslim dari
Pasai, Malaka, dan Jawa. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke
pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam.
4. Peran Lembaga dan Tokoh dalam Membangun Nusantara
a. Masa Penjajahan
1) Peranan umat Islam pada Masa Penjajahan
a) Masyarakat Nusantara dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah,
Tuhan Yang Maha Esa.
b) mengubah masyarakat Nusantara yang dulunya menganut sistem kasta dan
diskriminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai kedudukan,
harkat, martabat, dan hak-hak yang sama.
c) mengubah cara berpikir masyarakat Nusantara, khususnya para pemuda, yang
dulunya bersifat sektarian (lebih mementingkan sukunya dan daerahnya) menjadi
bersifat nasionalis.
d) mendorong masyarakat Nusantara untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan
kemerdekaan bangsanya dengan berbagai cara.