Anda di halaman 1dari 1

Kesehatan

"Kesehatan adalah status dan proses ada atau menjadi seseorang yang utuh dan menyeluruh.
Kesehatan mencerminkan adaptasi, yaitu interaksi antara orang dan lingkungannya" (Andrews
& Roy, 1991, hal. 21). Definisi ini adalah turunan dari pemikiran bahwa adaptasi adalah proses
meningkatkan integritas fisiologis, psikologis, dan integritas sosial, dan bahwa integritas
menyiratkan kondisi yang tidak terganggu menuju suatu kesatuan atau kelengkapan (Roy,
1984). Dalam karya sebelumnya, Roy memandang kesehatan sepanjang sebuah rentang dari
titik kematian dan kesehatan yang sangat buruk hingga titik kesejahteraan puncak dan tingkat
tinggi (Brower & Baker, 1976). Pada akhir 1990-an, tulisan-tulisan Roy lebih berfokus pada
kesehatan sebagai proses di mana sehat dan penyakit dapat berdampingan (Roy & Andrews,
1999). Roy menarik benang merah dari karya-karya Illich (1974, 1976): "kesehatan bukanlah
terbebas dari kematian, penyakit, ketidak bahagiaan, dan stres yang tidak terhindarkan,
melainkan kemampuan untuk menghadapi semua itu dengan cara yang kompeten" (Roy &
Andrews, 1999, hal. 52).

Kesehatan dan penyakit adalah satu dimensi yang tidak dapat dihindari, dapat saling
berdampingan, dari pengalaman hidup seseorang (Riehl & Roy, 1980). Keperawatan peduli
dengan dimensi ini. Jika mekanisme koping tidak efektif, maka penyakit akan muncul. Sehat
akan terjadi jika manusia terus beradaptasi. Oleh karena manusia beradaptasi terhadap suatu
stimulus, manusia bebas berespons terhadap stimulus lainnya. Pembebasan energi dari upaya
koping yang inefektif dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan (Roy, 1984).

Lingkungan
Lingkungan, menurut Roy, adalah "semua kondisi, keadaan, dan pengaruh yang melingkupi dan
berdampak pada perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok, dengan pertimbangan
khusus pada hubungan timbal balik antara manusia dan sumber-sumber bumi yang meliputi
stimulus fokal, kontekstual, dan residual" (Roy & Andrews, 1999, hal. 81). "Adalah lingkungan
yang berubah yang merangsang seseorang untuk memberikan respons adaptif" (Andrews &
Roy, 1991, hal. 18). Lingkungan adalah input bagi seseorang sebagai sistem adaptif yang
melibatkan faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor ini dapat berupa faktor kecil atau besar,
negatif atau positif. Akan tetapi, perubahan lingkungan apapun membutuhkan peningkatan
energi untuk beradaptasi terhadap situasi tersebut. Faktor-faktor dalam lingkungan yang
memengaruhi seseorang dapat dikategorikan sebagai stimulus fokal, kontekstual, dan residual.

Anda mungkin juga menyukai