Anda di halaman 1dari 2

Wisuda Online Perdana UISI

Akankah menjadi Budaya atau hanya Situasional saja?

Cantika Fe Salsabilla

Desain Komunikasi Visual

Cantika.salsabilla19@student.uisi.ac.id

Di masa-masa seperti ini banyak sekali tatanan hidup san kebiasaan yang berbeda dari
sebelumnya, yang dimana kita merasakan keterbatasan komunikasi dan sosialisasipandemi ini
menyebabkan semua sector di suatu negara berhenti sementara dan kita di wajibkan untuk
mematuhi protocol Kesehatan.

Hari ini Universitas Internasional Semen Indonesia(UISI) sedang mengadakan wisuda yang di
gelas secara daring dan sangat perdana di UISI. Untuk mematuhi protocol Kesehatan yang
tidak memperbolehkan adanya kerumunan dalam jumlah banyak, menjadikan para wisudawan
tahun ini melaksanakannya secara virtual atau daring yang dimana hanyak rector maupun
dosen saja yang berada di Gedung A.Yani.

Dalam acara wisuda daring yang di lakukan pada tanggal 27 oktober 2020 ini, di awali dengan
menampilkan video profil dari Universitas Internasional semen Indonesia( UISI). Dan setelah itu
di lanjutkan dengan pembukaan siding senat dan setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan seterusnya. Memang acara wisuda kali ini berbeda dari biasanya
karena tidak adanya arak” yang sudah menjadi tradisi dari tahun lalu dan tidak adanya sesi
yang sebenarnya dinantikan oleh wisudawan yaitu sesi saat memindahkan tali topi toga. Namun
sekarang sesi pemindahan talli topi toga ini digantikan dengan memanggil nama wisudawa –
wisudawan dengan menampilkan kamera secara bergiliran. Oleh karena itu banyak mahasiswa
yang kurang puas dengan dengan prosesi yang telah dilakukan ini. Namun ada juga mahasiswa
yang memaklmi karena adaanya pandemic tersebut. Namun dilihat dari segi kemudahannya
wisudawan sepertinya dengan adanya wisuda online ini jadi tidak perlu keluar

Hal ini telah dipertimbangkan matang-matang oleh panitia wisuda uisi tahun ini dengan banyak
pertimbangan. Ya virus corona memang merubah semuanya. Bagaimana jadinya nanti jika
virus ini masih ada untuk selmaya atau hanya menetap sementara, atau bahkan kita
diharuskan untuk hidup berdmpingan dengan virus yang sangat berbahaya bahkan dapat
mematikan ini. Jika virus corona ada untuk waktu yang sangat lama mau tidak mau kita harus
bisa berdamai dengn keaadaan, dan harus bisa beradptasi dengan keadaan dengan gaya
hidup dan tantangan hidup yang baru.
Banyak budaya baru yang saat ini sering kita lakukan ketika berada diluar rumah, mulai dari
memakai masker, selalu mencuci tangan setelah memegang barang, membawa hand sanitizer
kemana mana, dan juga selalu menjaga jarak antar sesama manusia. Dan di bidang Pendidikan
pengaruh pandemi virus ini sangatlah banyak yang paling terasa adalah dengan di lakukannya
pembelajaran online atau daring yang membuat susah menerima materi yang di sampaikan
dosen yang menyampaikan materi, di jenjang Pendidikan sarjana sendiri kita juga merasakan
yang sama terutama dalam pemahaman materi sangatlah sulit.

Menurut saya sendiri wisuda online hanya situasional tetapi dengan diadakannya seperti
demikian membuat acara wisuda yang sacral menjadi lebih bermakna. Meskipun begitu kita
bisa saja melakukannya secara offline tetapi kita harus memiliki izin kepada pihak berwenang
terlebih dahulu jika kita ingin melaksanakan wisuda secara offline dan tentunya ada resiko yang
tidak ingin kita ambil jika banyak orang bergerombol dan mungkin kampus tidak ingin
mengambil resiko jika melaksanakan wisuda secara offline.

Mungkin sekian pendapat saya semoga pendapat saya dapat di terima dan semoga pandemic
ini cepat berlalu sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai