Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM TAMAN BERANI:


PROGRAM PENINGKATAN PEMAHAMAN
BERKOMUNIKASI UNTUK ANAK TULI

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh :
Ayyubie Cantika Yuranda 1506724511 2015
Adhi Kusumo Bharoto 1606913842 2016
Dara Minanda 1506682061 2015
Rojali 1506751046 2015

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018

i
ii

ii
iii

DAFTAR ISI
Halaman Sampul .................................................................................................... i
Pengesahan Proposal PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat ........................ ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Bab 1. Pendahuluan ...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................3
1.3. Tujuan ...............................................................................................................3
1.4. Luaran ...............................................................................................................3
1.5. Kegunaan...........................................................................................................4
Bab 2. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ..................................................5
Kondisi Masyarakat Sasaran ................................................................................5
Bab 3. Metode Pelaksanaan Program ..................................................................7
Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan .......................................................................8
4.1. Anggaran Biaya .................................................................................................8
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................................8
Daftar Pustaka ........................................................................................................9

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ........................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran.......................................................................19
Lampiran 3. Susunan Pembagian Tugas ...........................................................21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ..................................................22
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra..........................................23
Lampiran 6. Denah Detil Lokasi Mitra Kerja ....................................................24

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ..............................................................................................................6
Gambar 2 ..............................................................................................................6

DAFTAR TABEL
Anggaran Biaya ........................................................................................................8
Jadwal Kegiatan .......................................................................................................8

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ada satu hal yang penting sebelum kami menguraikan gagasan untuk
tulisan kali ini. Satu hal ini menurut kami adalah akar dari seluruh isi proposal ini,
yaitu bahasa. Bahasa, dijelaskan oleh Kridalaksana (dalam Pesona Bahasa: 2005)
ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota
kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri. Sedangkan menurut Santrock (dalam Perkembangan Anak:
2007), bahasa adalah suatu bentuk komunikasi—entah itu lisan, tertulis atau
isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol. Pada intinya,
bahasa adalah hal yang sangat diperlukan bagi manusia.
Dalam hal ini, kami menggarisbawahi bahasa dan komunikasi sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seperti yang telah kami pelajari, bahasa
merupakan alat untuk komunikasi dan menyampaikan gagasan kepada orang lain
(baik individu maupun kelompok). Di dunia yang besar ini, khususnya Indonesia
ada sekitar 700 bahasa lisan yang masih memiliki penutur, selain itu, ada pula
bahasa isyarat yang dipergunakan di kalangan orang-orang tuli. Namun jumlah
jenis bahasa isyarat yang ada di Indonesia belum ada data pastinya.
Apakah dapat dibayangkan bagaimana proses pemerolehan bahasa pada
anak? Normalnya, lama sebelum bayi mulai belajar kata-kata, mereka membuat
perbedaan yang baik antara bunyi-bunyi bahasa (Lock dalam Santrock: 2007).
Kata-kata pertama yang diucapkan anak-anak biasanya dimulai pada usia 8
sampai 12 bulan, kemudian pada usia 13 bulan, rata-rata bayi sudah memahami 50
kata. Tetapi mereka tidak dapat mengatakan kata-kata sebanyak itu sampai pada
usia kira-kira 18 bulan (Menyuk, Liebergott dan Schultz, 1995). Ketika anak-anak
sudah berusia 18 hingga 24 bulan, mereka lazimnya mengucapkan ucapan-ucapan
dua kata. Untuk menyampaikan hal tersebut, anak sangat bergantung pada gerak
tubuh, nada, dan konteks (John W. Santrock: 2007). Lalu bagaimana dengan
anak-anak tuli? Bagaimana proses pemerolehan bahasa pada mereka? Pernahkah
kita membayangkannya? Tentunya proses pemerolehan bahasa pada anak-anak
tuli jauh lebih terhambat daripada anak-anak normal umumnya. Mereka hanya
memanfaatkan kemampuan visual dan membutuhkan cara yang tepat untuk bisa
menyampaikan apa yang mereka inginkan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang efektif untuk bisa
berkomunikasi dengan anak-anak tuli, salah satunya yaitu dengan menggunakan
bahasa isyarat. Bahasa ini biasanya mulai dikenalkan kepada anak tuli sejak kecil
oleh lingkungan keluarga. Cara pengajarannya pun berbeda-beda dan hanya
terbatas pada bentuk sederhana. Pada akhirnya, anak-anak tuli tetap sulit untuk
menyampaikan apa yang mereka inginkan karena keterbatasan cara.
2

Bertolak dari hal tersebut, dibuatlah instansi-instansi pendidikan bagi anak


tuli. Salah satu instansi yang ada yaitu SLB B Dharma Asih di Depok. Di sekolah
ini, anak-anak tuli belajar layaknya siswa di sekolah umum, namun dengan
menggunakan bahasa isyarat. Akan tetapi, setelah kami melakukan survei ke
sekolah tersebut dan melihat proses kegiatan belajar mengajar (KBM), ternyata
proses KBM pun cenderung hanya satu arah. Mereka hanya membaca, menyalin
tulisan, serta melihat bibir dan gerak guru yang berbicara di depan. Hal ini
menimbulkan kecurigaan pada kami, apakah sang anak dapat mengerti dengan
materi yang disampaikan?
Kami mencoba melakukan komunikasi dengan beberapa anak tuli di sana.
Akan tetapi, proses tersebut rupanya terhambat oleh karena mereka kurang
memahami maksud yang ingin disampaikan atau belum mengenal kata yang
diucapkan (belum mengenal bentuk bibirnya). Padahal, seharusnya orang tuli pun
tetap bisa berkomunikasi dengan orang dengar dengan memperhatikan bentuk
mulut dan ekspresi wajah, yang kemudian dikaitkan dengan konteks yang ada di
sekitar. Selain itu, setelah melakukan wawancara dengan guru, rupanya memang
anak-anak belum dapat memahami bacaan dan ucapan dengan baik. Bahkan anak-
anak belum dapat membuat atau menulis cerita. Setelah melakukan observasi
lanjutan pun kami membuktikan bahwa hal tersebut memang benar terjadi. Kami
datang bersama anggota kelompok yang merupakan penutur asli bahasa Isyarat,
yaitu Adhi. Anak-anak kemudian lebih senang berkomunikasi dengan Adhi
dibandingkan dengan anggota kelompok yang lain. Mereka juga kami minta
menulis mengenai kegiatan yang mereka lakukan pada akhir pekan sebelumnya,
namun hasilnya tidak seperti tulisan anak SMP pada umumnya. Melalui data yang
tulisan anak yang kami peroleh, dapat disimpulkan bahwa mereka belum dapat
menyampaikan ide melalui tulisan.
Guna memecahkan masalah ini, kami ingin membuat sebuah program
pembelajaran membaca dan menulis, serta bercerita menggunakan bahasa isyarat
untuk membangun pemahaman dan kemampuan berkomunikasi pada anak-anak
tuli. Program ini kami beri nama Program Taman Berani. Taman Berani
merupakan akronim dari Peningkatan Pemahaman Berkomunikasi untuk Anak
Tuli. Program ini akan dilaksanakan di SLB B Dharma Asih Depok dan diberikan
kepada anak kelas 1—3 SMP. Tingkatan kelas ini dipilih berdasarkan
pertimbangan bahwa mereka telah mempunyai perbendaharaan kata yang cukup
banyak dan dinilai telah dapat merangkaikan kata-kata tersebut menjadi sebuah
cerita sederhana.
Program ini merupakan program belajar memahami teks dengan
menjawab soal dari bacaan sederhana, menulis tulisan sederhana, serta bercerita
menggunakan isyarat di depan kelas sebagai wujud penyampaian ide dan gagasan.
Program ini kami buat untuk membangun pemahaman siswa tuli SLB B Dharma
Asih terhadap apa yang mereka dapatkan, serta meningkatkan kemampuan
3

komunikasi mereka, tidak hanya kepada sesama teman tuli, juga kepada peserta
dengar yang melihat isyarat cerita mereka. Kami berharap kegiatan ini dapat
membantu para siswa untuk lebih paham dan dapat berkomunikasi dengan
masyarakat, serta dapat membantu sekolah mengembangkan metode pengajaran
yang tepat sasaran.

1.2. Perumusan Masalah


Bertolak dari latar belakang di atas, permasalahan yang kami temui pada
siswa di SLB B Dharma Asih Depok adalah sebagai berikut.
1. Para siswa belum dapat memahami dengan baik bacaan yang mereka
baca.
2. Para siswa belum berani berkomunikasi, baik dengan orang tuli
maupun orang dengar untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka.
3. Para siswa belum dapat menuliskan tulisan sederhana sebagai bentuk
penyampaian ide dan gagasan mereka.

1.3. Tujuan Program


Dalam program Taman Berani yang akan dilaksanakan, tujuan yang akan
dicapai adalah sebagai berikut.
1. Para siswa dapat memahami dengan baik bacaan yang mereka baca.
2. Para siswa berani berkomunikasi, baik dengan orang tuli maupun
orang dengar untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka.
3. Para siswa dapat menulis tulisan sederhana sebanyak 2 paragraf
sebagai bentuk penyampaian ide dan gagasan mereka.

1.4. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari terlaksananya Program Taman Berani ini
adalah sebagai berikut.
1. Program ini dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat
tuli khususnya anak-anak dalam hal kemampuan berkomunikasi.
2. Penerbitan jurnal ilmiah terkait cara pembelajaran bahasa dan
komunikasi masyarakat tuli.
3. Penerbitan buku kumpulan tulisan / cerita anak-anak SMP SLB B
Dharma Asih.
4. Dalam jangka lama dapat memberikan saran dan masukan terhadap
Satuan Acuan Pengajaran di SLB/B atau sekolah-sekolah khusus Tuli.
4

1.5. Kegunaan Program


Manfaat yang didapatkan jika program ini dapat dijalankan adalah sebagai
berikut.
1. Memberikan alternatif cara lain dalam menyampaikan pelajaran
kepada siswa tuli sehingga pelajaran masuk tepat sasaran.
2. Memberdayakan masyarakat dalam hal ini guru dan siswa SMP SLB B
Dharma Asih, Depok.
3. Membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan berkomunikasi
siswa SMP SLB B Dharma Asih.
4. Memacu kemampuan berpikir siswa tuli sehingga ke depannya
kemampuan mereka setara dengan siswa dengar.
5. Memberikan acuan pembelajaran membaca, menulis, dan bercerita.
6. Membuat dan merilis video cerita dengan terjemahan bahasa Indonesia
yang dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak tuli sebagai bahan
pembelajaran membaca dan memahami.
5

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa kelas 1—3 SMP di SLB B
Dharma Asih, Depok. Tingkatan kelas ini dipilih berdasarkan pertimbangan
bahwa mereka telah mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak dan
dinilai telah dapat merangkaikan kata-kata tersebut menjadi sebuah cerita
sederhana. Ada pun rincian jumlah siswanya yaitu 5 orang siswa kelas 1, 7 orang
siswa kelas 2, dan 2 orang siswa kelas 3. Jumlah mata pelajaran SMP di SLB B
ini ada 12. Setiap kelas di SLB B ini dipegang oleh satu guru yang mengajar
keseluruhan mata pelajaran. Hanya ada beberapa mata pelajaran yang gurunya
berubah antarkelas, contohnya bahasa Inggris, Agama, dan bahasa Sunda.
Menurut wawancara kami dengan Ibu Wiwin, salah satu pengajar di sana,
bentuk kegiatan belajar mengajar untuk siswa tuli di SLB B ini diantaranya
mambaca lalu menjawab soal, menyalin tulisan, kegiatan mencocokkan kalimat
dengan gambar, serta memperhatikan penjelasan guru di depan kelas. Bentuk
pengajaran yang diberikan adalah dengan metode kreatif, yaitu guru berusaha
membuat bentuk mulut yang sesuai dengan kata, membuat gambar, atau
memperlihatkan gambar.
Akan tetapi, metode yang sudah sedemikian rupa tetaplah belum dapat
membuat anak-anak memahami pelajaran maupun menulis dengan baik. Hal ini
bukan karena kemampuan intelektual anak, melainkan kemampuan berbahasa
anak yang masih kurang. Dalam hal ini, Ibu Ida, salah satu pengajar, menyatakan
bahwa di kelas 7, yang baru bisa menceritakan apa yang dijelaskan oleh guru baru
ada 1 siswa. Selebihnya, siswa baru bisa membaca namun belum bisa memahami,
serta masih ada dua orang siswa yang baru belajar mengeja. Mengenai
kemampuan mereka menjawab soal, guru menjelaskan bahwa anak-anak hanya
terbiasa menghafalkan saja.
Mengenai hal tersebut, Ibu Ida juga menyampaikan bahwa hal ini
kemudian menjadi kendala. Sebab, tidak semua anak memiliki kemampuan
menghafal yang kuat. Biasanya beberapa anak akan lupa pelajaran mereka setelah
libur sekolah. Hal ini menjadi kendala bagi guru karena harus mengajarkan lagi
materi sebelumnya dari awal, dan bukan hanya mengulas. Untuk itulah, guru
kemudian biasanya berinisiatif selalu memberikan soal-soal untuk dijadikan PR
bagi para siswa dengan harapan mereka akan tetap belajar walaupun berada di
rumah, sekaligus melatih kemampuan menghafal mereka.
Saat dilakukan survei dan komunikasi langsung dengan anak-anak, tidak
semua anak mau diajak mengobrol dengan anggota kelompok yang dengar.
mereka lebih mau mengobrol dengan salah satu anggota kelompok yang juga tuli
(Adhi). Hal ini kami curigai karena mereka malu, namun juga dapat pula
dikarenakan takut kami tidak mengerti apa yang ingin mereka sampaikan. Dari
sini dapat dilihat bahwa anak belum mempunyai pembendaharaan kata yang
6

cukup, serta belum dapat berkomunikasi dengan orang dengar walau sudah secara
maksimal menggunakan komunikasi gerak mulut dan isyarat huruf. Hal ini
terbukti dari anak-anak lebih memilih untuk bertanya tentang anggota yang lain
kepada Adhi, bukannya bertanya langsung.
Selain itu, kami juga mencoba untuk meminta mereka menuliskan
pengalaman mereka. Melalui perantara salah satu anggota kami yang tuli, anak-
anak Dharma Asih kami minta untuk menulis hal yang mereka lakukan saat
menghabiskan akhir pekan. Dari 14 anak tuli, hanya 11 tulisan yang kami terima.
Hal ini disebabkan satu anak tidak percaya diri untuk mengumpulkan tulisannya,
sementara 2 lainnya tidak masuk sekolah. Dari tulisan yang dikumpulkan, terlihat
bahwa tingkat kemampuan menulis mereka masih sangat rendah. Pola tulisan
masih sangat berantakan dan terlalu sederhana untuk tulisan anak SMP. Hal ini
sangat berbeda dari apa yang kami lihat di dalam kelas. Saat kami melakukan
observasi, ada dua kelas yang papan tulisnya penuh dengan tulisan. Tulisan
disusun per poin dan satu poin terdiri dari kalimat yang cukup panjang. Akan
tetapi, hasil tulisan anak-anak tidak menunjukkan hal yang sama. Hanya beberapa
anak yang hasil tulisannya dapat dipahami dan ditulis dengan rangkaian beberapa
kalimat. Itu pun masih dalam susunan tata bahasa yang terbalik. Anak-anak
lainnya bahkan ada yang hanya menulis satu atau dua kalimat yang sangat susah
dipahami. Hal ini juga menunjukkan bahwa anak-anak sudah bisa bercerita,
namun tidak dapat menuangkan ide atau kata-kata mereka tersebut ke dalam
semua tulisan.
Untuk itu, program Taman Berani ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa (berkomunikasi) siswa sehingga kemudian dapat
membuka jalur bagi masuknya berbagai pengetahuan kepada mereka. Program ini
nantinya akan fokus pada pemahaman membaca dan menulis anak-anak tuli di
Dharma Asih. Nama program ‘Taman Berani’ ini tidak hanya semata-mata sebuah
akronim saja, tetapi juga ingin menciptakan ‘taman’, dalam hal ini diartikan
sebagai lingkungan yang nyaman bagi siswa-siswa tersebut, serta ingin membuat
mereka menjadi ‘berani’ untuk berkomunikasi dengan siapa saja (sesama tuli
maupun dengar) karena mereka telah mempunyai kemampuan berkomunikasi
yang baik serta telah meningkat pemahamannya.

Gambar 1. Tampak depan SLB B Dharma Asih Gambar 2. Suasana interaksi dengan para siswa saat
observasi tanggal 4 Oktober 2018
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


Kegiatan ini akan dilaksanakan mengikuti metode yang disajikan pada alur
berikut ini:
1. Analisis Praprogram
Pada tahapan ini kami akan melakukan analisis mendalam terhadap target
sasaran program dan melakukan penelusuran mendalam mengenai proses
dan hasil dari kegiatan belajar mengajar di tempat sasaran. Dalam tahapan
ini akan dilaksanakan pula kegiatan percobaan membaca dan menulis
dengan materi sederhana tentang kegiatan sehari-hari dan materi yang
sudah ada di dalam kelas atau dalam buku pegangan siswa.
2. Survei Lapangan
Dalam tahapan ini, kami akan melakukan survei yang lebih mendalam
agar segala hal dapat dipersiapkan lebih matang. Perincian mengenai
transportasi menuju lokasi, waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan,
serta seberapa banyak frekuansi kedatangan yang dibutuhkan. Selain itu,
akan dilakukan pendekatan kepada anak-anak agar terbiasa dengan
keberadaan tim pelaksana program.
3. Administrasi Perizinan
Dalam tahapan ini kami akan mempersiapkan segala hal terkait surat
menyurat yang harus diselesaikan dan diajukan, serta mengajukan surat
tersebut ke pihak yang memang berkepentingan.
4. Pembuatan Materi
Dalam tahap ini anggota tim bersama dosen pembimbing bersama-sama
membuat materi kegiatan membaca dan menulis yang sederhana dan
disesuaikan dengan hasil analisis praprogram.
5. Pelaksanaan program
Program akan dilaksanakan selama tiga bulan berturut-turut sesuai dengan
jadwal yang disusun dari hasil survei lapangan. Kegiatan akan dilakukan
selama 1 x 2 jam dalam seminggu sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati dengan pihak sekolah mitra. Kegiatan berupa latihan membaca,
menulis, dan bercerita dengan mendapat tanggapan dari tim pelaksana
program untuk melihat perkembangan kemampuan berkomunikasi para
target sasaran program.
6. Evaluasi
Pada akhir rangkaian program akan dilakukan evaluasi program untuk
melihat hasil kinerja tim dalam melaksanakan program. Pada tahap ini
juga akan disusun laporan kinerja yang kemudian akan diterbitkan dalam
bentuk jurnal serta menjadi saran untuk pembuatan Satuan Acuan
Pengajaran (SAP) untuk SLB/B atau sekolah-sekolah khusus tuli.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya

1 Perlengkapan yang Diperlukan Rp1.750.000,00

2 Bahan Habis Pakai Rp4.550.000,00

3 Perjalanan Rp2.400.000,00

4 Lain-lain Rp3.800.000,00

Jumlah Rp12.500.000,00

4.2. Jadwal Kegiatan


Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisis
Praprogram
Survei
Lapangan
Administrasi
Perizinan
Tahap Persiapan
Pembuatan
Materi
Pelaksanaaa
n Program
Kegiatan dan Pengolahan Data
Evaluasi
Pembuatan
Laporan
Laporan Akhir Kegiatan
9

DAFTAR PUSTAKA
Grosjean, F. (2010). Bilingualism, biculturalism, and deafness. International
Journal of Bilingual Education and Bilingualism, 13 (2), 133—145.
Kementrian Kesehatan. 2014. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan:
Situasi Penyaandang Disabilitas.
Kridalaksana, Harimurti, dan Tim Peneliti Linguistik. 1999. Tata Wacana
Deskriptif Bahasa Indonesia. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
10

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


A. Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ayyubie Cantika Yuranda


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Indonesia
4 NIM 1506724511
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjung Batu, 29 Oktober 1997
6 Surel yubiyubi29@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08116623026
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat

FIB UI ,
1 Festival Bahasa Isyarat 2018 Koordinator Bazar
Desember 2018

FIBUI, Februari
2 FIB Basketball 2018 Sekretaris dan Manajer 2018—Februari
2019

FIB UI,
3 FIB Road To OLIM UI 2018 PJ Kontingen Basket Oktober—
November 2018

FIB UI, Maret


Ikatan Keluarga Sastra Indonesia
4 Sekretaris Umum 2017—Februari
UI
2018

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
Pendongeng dalam acara Gathering
1 Prodikasi FEB UI 2016
Program kakak adik asuh
Pendongeng dalam acara buka puasa
2 ROHIS FMIPA UI 2016
bersama
11
12

B. Biodata Anggota ke-1


13

C. Biodata Anggota ke-2


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dara Minanda


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Indonesia
4 NIM 1506682061
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu, 17 Maret 1997
6 Surel daraminanda@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085717526757
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat

FIB UI, 2017—


1 BEM FIB UI 2018 Wakil Ketua BEM FIB UI
2018

Wakil Kepala Departemen FIB UI, 2016—


2 FORMASI FIB UI 2017
Kemuslimahan 2017

Kepala Divisi Pengabdian FIB UI, 2016—


3 IKSI FIB UI 2017
Masyarakat 2017

C. Penghargaan yang Pernah Diterima

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 1 PKM Pengabdian
1 OIM FIB UI 2018
Kepada Masyarakat
Juara 3 PKM Pengabdian
2 OIM UI 2018
Kepada Masyarakat
Juara 1 PKM-Pengabdian
3 OIM FIB UI 2017
Kepada Masyarakat
Juara 3 PKM Pengabdian
4 OIM UI 2017
Kepada Masyarakat
Juara 3 Review Buku HUT
5 Universitas Indonesia 2017
34 Perpustakaan UI
6 Juara 3 Debat Bahasa FIB Universitas Indonesia 2017
14
15

D. Biodata Anggota ke-3


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rojali


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Indonesia
4 NIM 1506751046
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 04 Desember 1994
6 Surel Rojali241c@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081510894964
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat

1 Adkesma BEM UI Wakil Ketua Departemen UI, 2018

2 Adkesma BEM FIB Wakil Ketua Departemen FIB UI, 2017

3 Beasiswa Mandiri FIB Koordinator HPDD FIB UI, 2016

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 3 Debat OIM FIB BEM FIB UI 2017
2 MC HCSE UI BEM FIB UI 2017
3 Motivator Dinas Sosial (PSAA PU 04) 2014
Juara 1 PKM Pengabdian Kepada
4 OIM FIB UI 2018
Masyarakat
Juara 3 PKM Pengabdian Kepada
5 OIM UI 2018
Masyarakat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan karya PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat
16
17

E. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap dengan Gelar Mohammad Umar Muslim, Ph.D.


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Sastra Indonesia
4 NIDN 0015106504
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bumiayu, 15 Oktober 1965
6 Alamat Surel mohammad_mslm@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 081319211257
B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
La Trobe University, La Trobe University,
Nama Institusi Universitas Indonesia
Australia Australia
Jurusan / Prodi Sastra Indonesia Linguistik Linguistik
Tahun masuk-
1984-1990 1993-1994 1997-2003
lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib / Pilihan SKS

1 Morfologi Bahasa Indonesia Wajib 3

2 Perkembangan Bahasa Wajib 3


Indonesia

3 Ikhtisar Tata Bahasa Arab Wajib 3

4 Bahasa Indonesia Akademik Wajib 3

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

1 Struktur Bahasa Naskah-Naskah DRPM UI 2018


Melayu Klasik
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran

1. Jenis
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perlengkapan
Kartu Isyarat 50
Bergambar 21.000,00 1.050.000,00

Pulpen 50 8.000,00 400.000,00


Kertas HVS 2 Rim 50.000,00 100.000,00
Gunting Kertas 20 buah 5.000,00 100.000,00
Lem Kertas 20 buah 5.000,00 100.000,00
SUBTOTAL (Rp) 1.750.000,00
2. Barang Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

85 paket makan
Makan Siang 15.000,00 1.275.000,00
siang
1 Dus x 10
Susu Kotak 120.000,00 1.200.000,00
Pertemuan
1 Kotak x 20
Biskuit 20.000,00 400.000,00
Pertemuan
1 Dus x 10
Air Mineral 330ml 40.000,00 400.000,00
Pertemuan
85 paket makan
Makan Siang 15.000,00 1.275.000,00
siang
SUBTOTAL (Rp) 4.550.000,00
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Transportasi 4 orang X 20
30.000,00 (PP) 2.400.000,00
Pertemuan
SUBTOTAL (Rp) 2.400.000,00
4. Lain-Lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Flashdisk 4 Buah 100.000,00 400.000,00


Publikasi Artikel
Ilmiah dan dummy 1.000.000,00
buku kumpulan
20

tulisan / cerita
anak-anak SMP
SLB B Dharma
Asih.

Kamus
Pendamping
12 Set 200.000,00 2.400.000,00
Bahasa Isyarat
Indonesia
SUBTOTAL (Rp) 3.800.000,00
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.500.000,00
DUA BELAS JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH
21

Lampiran 3. Susunan Pembagian Tugas PKM-M


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/min
ggu)

Ketua
kelompok,
Ayyubie Cantika pembuat
10—14
Yuranda/ konsep,
1 Indonesia Humaniora jam
penghubung
1506724511 /minggu
mitra,
pelaksana
teknis.

Pembuat
konsep,
penerjemah
Adhi Kusumo dan
10—14
Bharoto/ penghubung
2 Inggris Humaniora jam
komunikasi,
1606913842 /minggu
penganalisis
data,
pelaksana
teknis.

Pembuat
konsep,
Dara Minanda/ 10—12
pengurus
3 Indonesia Humaniora jam
1506682061 administrasi,
/minggu
pelaksana
teknis,.

Pengurus
keuangan,
Rojali/ 10—12
pendokument
4 Indonesia Humaniora jam
1506751046 asi,
/minggu
pelaksana
teknis.
22
23
24

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai