BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Ayyubie Cantika Yuranda 1506724511 2015
Adhi Kusumo Bharoto 1606913842 2016
Dara Minanda 1506682061 2015
Rojali 1506751046 2015
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .................................................................................................... i
Pengesahan Proposal PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat ........................ ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Bab 1. Pendahuluan ...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................3
1.3. Tujuan ...............................................................................................................3
1.4. Luaran ...............................................................................................................3
1.5. Kegunaan...........................................................................................................4
Bab 2. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ..................................................5
Kondisi Masyarakat Sasaran ................................................................................5
Bab 3. Metode Pelaksanaan Program ..................................................................7
Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan .......................................................................8
4.1. Anggaran Biaya .................................................................................................8
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................................8
Daftar Pustaka ........................................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ........................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran.......................................................................19
Lampiran 3. Susunan Pembagian Tugas ...........................................................21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ..................................................22
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra..........................................23
Lampiran 6. Denah Detil Lokasi Mitra Kerja ....................................................24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ..............................................................................................................6
Gambar 2 ..............................................................................................................6
DAFTAR TABEL
Anggaran Biaya ........................................................................................................8
Jadwal Kegiatan .......................................................................................................8
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ada satu hal yang penting sebelum kami menguraikan gagasan untuk
tulisan kali ini. Satu hal ini menurut kami adalah akar dari seluruh isi proposal ini,
yaitu bahasa. Bahasa, dijelaskan oleh Kridalaksana (dalam Pesona Bahasa: 2005)
ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota
kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri. Sedangkan menurut Santrock (dalam Perkembangan Anak:
2007), bahasa adalah suatu bentuk komunikasi—entah itu lisan, tertulis atau
isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol. Pada intinya,
bahasa adalah hal yang sangat diperlukan bagi manusia.
Dalam hal ini, kami menggarisbawahi bahasa dan komunikasi sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seperti yang telah kami pelajari, bahasa
merupakan alat untuk komunikasi dan menyampaikan gagasan kepada orang lain
(baik individu maupun kelompok). Di dunia yang besar ini, khususnya Indonesia
ada sekitar 700 bahasa lisan yang masih memiliki penutur, selain itu, ada pula
bahasa isyarat yang dipergunakan di kalangan orang-orang tuli. Namun jumlah
jenis bahasa isyarat yang ada di Indonesia belum ada data pastinya.
Apakah dapat dibayangkan bagaimana proses pemerolehan bahasa pada
anak? Normalnya, lama sebelum bayi mulai belajar kata-kata, mereka membuat
perbedaan yang baik antara bunyi-bunyi bahasa (Lock dalam Santrock: 2007).
Kata-kata pertama yang diucapkan anak-anak biasanya dimulai pada usia 8
sampai 12 bulan, kemudian pada usia 13 bulan, rata-rata bayi sudah memahami 50
kata. Tetapi mereka tidak dapat mengatakan kata-kata sebanyak itu sampai pada
usia kira-kira 18 bulan (Menyuk, Liebergott dan Schultz, 1995). Ketika anak-anak
sudah berusia 18 hingga 24 bulan, mereka lazimnya mengucapkan ucapan-ucapan
dua kata. Untuk menyampaikan hal tersebut, anak sangat bergantung pada gerak
tubuh, nada, dan konteks (John W. Santrock: 2007). Lalu bagaimana dengan
anak-anak tuli? Bagaimana proses pemerolehan bahasa pada mereka? Pernahkah
kita membayangkannya? Tentunya proses pemerolehan bahasa pada anak-anak
tuli jauh lebih terhambat daripada anak-anak normal umumnya. Mereka hanya
memanfaatkan kemampuan visual dan membutuhkan cara yang tepat untuk bisa
menyampaikan apa yang mereka inginkan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang efektif untuk bisa
berkomunikasi dengan anak-anak tuli, salah satunya yaitu dengan menggunakan
bahasa isyarat. Bahasa ini biasanya mulai dikenalkan kepada anak tuli sejak kecil
oleh lingkungan keluarga. Cara pengajarannya pun berbeda-beda dan hanya
terbatas pada bentuk sederhana. Pada akhirnya, anak-anak tuli tetap sulit untuk
menyampaikan apa yang mereka inginkan karena keterbatasan cara.
2
komunikasi mereka, tidak hanya kepada sesama teman tuli, juga kepada peserta
dengar yang melihat isyarat cerita mereka. Kami berharap kegiatan ini dapat
membantu para siswa untuk lebih paham dan dapat berkomunikasi dengan
masyarakat, serta dapat membantu sekolah mengembangkan metode pengajaran
yang tepat sasaran.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa kelas 1—3 SMP di SLB B
Dharma Asih, Depok. Tingkatan kelas ini dipilih berdasarkan pertimbangan
bahwa mereka telah mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak dan
dinilai telah dapat merangkaikan kata-kata tersebut menjadi sebuah cerita
sederhana. Ada pun rincian jumlah siswanya yaitu 5 orang siswa kelas 1, 7 orang
siswa kelas 2, dan 2 orang siswa kelas 3. Jumlah mata pelajaran SMP di SLB B
ini ada 12. Setiap kelas di SLB B ini dipegang oleh satu guru yang mengajar
keseluruhan mata pelajaran. Hanya ada beberapa mata pelajaran yang gurunya
berubah antarkelas, contohnya bahasa Inggris, Agama, dan bahasa Sunda.
Menurut wawancara kami dengan Ibu Wiwin, salah satu pengajar di sana,
bentuk kegiatan belajar mengajar untuk siswa tuli di SLB B ini diantaranya
mambaca lalu menjawab soal, menyalin tulisan, kegiatan mencocokkan kalimat
dengan gambar, serta memperhatikan penjelasan guru di depan kelas. Bentuk
pengajaran yang diberikan adalah dengan metode kreatif, yaitu guru berusaha
membuat bentuk mulut yang sesuai dengan kata, membuat gambar, atau
memperlihatkan gambar.
Akan tetapi, metode yang sudah sedemikian rupa tetaplah belum dapat
membuat anak-anak memahami pelajaran maupun menulis dengan baik. Hal ini
bukan karena kemampuan intelektual anak, melainkan kemampuan berbahasa
anak yang masih kurang. Dalam hal ini, Ibu Ida, salah satu pengajar, menyatakan
bahwa di kelas 7, yang baru bisa menceritakan apa yang dijelaskan oleh guru baru
ada 1 siswa. Selebihnya, siswa baru bisa membaca namun belum bisa memahami,
serta masih ada dua orang siswa yang baru belajar mengeja. Mengenai
kemampuan mereka menjawab soal, guru menjelaskan bahwa anak-anak hanya
terbiasa menghafalkan saja.
Mengenai hal tersebut, Ibu Ida juga menyampaikan bahwa hal ini
kemudian menjadi kendala. Sebab, tidak semua anak memiliki kemampuan
menghafal yang kuat. Biasanya beberapa anak akan lupa pelajaran mereka setelah
libur sekolah. Hal ini menjadi kendala bagi guru karena harus mengajarkan lagi
materi sebelumnya dari awal, dan bukan hanya mengulas. Untuk itulah, guru
kemudian biasanya berinisiatif selalu memberikan soal-soal untuk dijadikan PR
bagi para siswa dengan harapan mereka akan tetap belajar walaupun berada di
rumah, sekaligus melatih kemampuan menghafal mereka.
Saat dilakukan survei dan komunikasi langsung dengan anak-anak, tidak
semua anak mau diajak mengobrol dengan anggota kelompok yang dengar.
mereka lebih mau mengobrol dengan salah satu anggota kelompok yang juga tuli
(Adhi). Hal ini kami curigai karena mereka malu, namun juga dapat pula
dikarenakan takut kami tidak mengerti apa yang ingin mereka sampaikan. Dari
sini dapat dilihat bahwa anak belum mempunyai pembendaharaan kata yang
6
cukup, serta belum dapat berkomunikasi dengan orang dengar walau sudah secara
maksimal menggunakan komunikasi gerak mulut dan isyarat huruf. Hal ini
terbukti dari anak-anak lebih memilih untuk bertanya tentang anggota yang lain
kepada Adhi, bukannya bertanya langsung.
Selain itu, kami juga mencoba untuk meminta mereka menuliskan
pengalaman mereka. Melalui perantara salah satu anggota kami yang tuli, anak-
anak Dharma Asih kami minta untuk menulis hal yang mereka lakukan saat
menghabiskan akhir pekan. Dari 14 anak tuli, hanya 11 tulisan yang kami terima.
Hal ini disebabkan satu anak tidak percaya diri untuk mengumpulkan tulisannya,
sementara 2 lainnya tidak masuk sekolah. Dari tulisan yang dikumpulkan, terlihat
bahwa tingkat kemampuan menulis mereka masih sangat rendah. Pola tulisan
masih sangat berantakan dan terlalu sederhana untuk tulisan anak SMP. Hal ini
sangat berbeda dari apa yang kami lihat di dalam kelas. Saat kami melakukan
observasi, ada dua kelas yang papan tulisnya penuh dengan tulisan. Tulisan
disusun per poin dan satu poin terdiri dari kalimat yang cukup panjang. Akan
tetapi, hasil tulisan anak-anak tidak menunjukkan hal yang sama. Hanya beberapa
anak yang hasil tulisannya dapat dipahami dan ditulis dengan rangkaian beberapa
kalimat. Itu pun masih dalam susunan tata bahasa yang terbalik. Anak-anak
lainnya bahkan ada yang hanya menulis satu atau dua kalimat yang sangat susah
dipahami. Hal ini juga menunjukkan bahwa anak-anak sudah bisa bercerita,
namun tidak dapat menuangkan ide atau kata-kata mereka tersebut ke dalam
semua tulisan.
Untuk itu, program Taman Berani ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa (berkomunikasi) siswa sehingga kemudian dapat
membuka jalur bagi masuknya berbagai pengetahuan kepada mereka. Program ini
nantinya akan fokus pada pemahaman membaca dan menulis anak-anak tuli di
Dharma Asih. Nama program ‘Taman Berani’ ini tidak hanya semata-mata sebuah
akronim saja, tetapi juga ingin menciptakan ‘taman’, dalam hal ini diartikan
sebagai lingkungan yang nyaman bagi siswa-siswa tersebut, serta ingin membuat
mereka menjadi ‘berani’ untuk berkomunikasi dengan siapa saja (sesama tuli
maupun dengar) karena mereka telah mempunyai kemampuan berkomunikasi
yang baik serta telah meningkat pemahamannya.
Gambar 1. Tampak depan SLB B Dharma Asih Gambar 2. Suasana interaksi dengan para siswa saat
observasi tanggal 4 Oktober 2018
7
3 Perjalanan Rp2.400.000,00
4 Lain-lain Rp3.800.000,00
Jumlah Rp12.500.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Grosjean, F. (2010). Bilingualism, biculturalism, and deafness. International
Journal of Bilingual Education and Bilingualism, 13 (2), 133—145.
Kementrian Kesehatan. 2014. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan:
Situasi Penyaandang Disabilitas.
Kridalaksana, Harimurti, dan Tim Peneliti Linguistik. 1999. Tata Wacana
Deskriptif Bahasa Indonesia. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
10
Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
FIB UI ,
1 Festival Bahasa Isyarat 2018 Koordinator Bazar
Desember 2018
FIBUI, Februari
2 FIB Basketball 2018 Sekretaris dan Manajer 2018—Februari
2019
FIB UI,
3 FIB Road To OLIM UI 2018 PJ Kontingen Basket Oktober—
November 2018
Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 1 PKM Pengabdian
1 OIM FIB UI 2018
Kepada Masyarakat
Juara 3 PKM Pengabdian
2 OIM UI 2018
Kepada Masyarakat
Juara 1 PKM-Pengabdian
3 OIM FIB UI 2017
Kepada Masyarakat
Juara 3 PKM Pengabdian
4 OIM UI 2017
Kepada Masyarakat
Juara 3 Review Buku HUT
5 Universitas Indonesia 2017
34 Perpustakaan UI
6 Juara 3 Debat Bahasa FIB Universitas Indonesia 2017
14
15
Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
S1 S2 S3
La Trobe University, La Trobe University,
Nama Institusi Universitas Indonesia
Australia Australia
Jurusan / Prodi Sastra Indonesia Linguistik Linguistik
Tahun masuk-
1984-1990 1993-1994 1997-2003
lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib / Pilihan SKS
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1. Jenis
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perlengkapan
Kartu Isyarat 50
Bergambar 21.000,00 1.050.000,00
85 paket makan
Makan Siang 15.000,00 1.275.000,00
siang
1 Dus x 10
Susu Kotak 120.000,00 1.200.000,00
Pertemuan
1 Kotak x 20
Biskuit 20.000,00 400.000,00
Pertemuan
1 Dus x 10
Air Mineral 330ml 40.000,00 400.000,00
Pertemuan
85 paket makan
Makan Siang 15.000,00 1.275.000,00
siang
SUBTOTAL (Rp) 4.550.000,00
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Transportasi 4 orang X 20
30.000,00 (PP) 2.400.000,00
Pertemuan
SUBTOTAL (Rp) 2.400.000,00
4. Lain-Lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
tulisan / cerita
anak-anak SMP
SLB B Dharma
Asih.
Kamus
Pendamping
12 Set 200.000,00 2.400.000,00
Bahasa Isyarat
Indonesia
SUBTOTAL (Rp) 3.800.000,00
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.500.000,00
DUA BELAS JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH
21
Ketua
kelompok,
Ayyubie Cantika pembuat
10—14
Yuranda/ konsep,
1 Indonesia Humaniora jam
penghubung
1506724511 /minggu
mitra,
pelaksana
teknis.
Pembuat
konsep,
penerjemah
Adhi Kusumo dan
10—14
Bharoto/ penghubung
2 Inggris Humaniora jam
komunikasi,
1606913842 /minggu
penganalisis
data,
pelaksana
teknis.
Pembuat
konsep,
Dara Minanda/ 10—12
pengurus
3 Indonesia Humaniora jam
1506682061 administrasi,
/minggu
pelaksana
teknis,.
Pengurus
keuangan,
Rojali/ 10—12
pendokument
4 Indonesia Humaniora jam
1506751046 asi,
/minggu
pelaksana
teknis.
22
23
24